OLEH :
NUR ARIANA DWI N.
NOVIAR KHARISMAWATI
A. PENDAHULUAN
Siklus besar dan pelaporan berisikan proses memutakhirkan akun di buku besar dan
mengikhtisarkannya dalam laporan yang mencerminkan operasi perusahaan. Siklus ini
menjadi muara untuk data yang bersumber dari:
1. Setiap sub sistem yang ada dalam sistem akuntansi yaitu berupa jurnal yang
meringkas aktivitas rutin terkait sub sistem atau siklus tersebut.
2. Treasurer, pihak yang menyiapkan jurnal berkaitan dengan aktivitas non rutin seperti
transaksi dengan kreditur dan investor.
3. Bagian anggaran yang menyediakan data berkaitan degan nilai anggaran.
4. Controller, pihak yang menyiapkan jurnal penyelesaian.
Sistem buku besar dan pelaporan dirancang agar mampu memproduksi laporan baik
yang bersifat periodik dan regular atau yang bersifat non regular. Adapun tujuan sistem
buku besar :
1.
2.
3.
4.
5.
Siklus buku besar dan pelaporan berisi empat aktivitas rutin berikut:
1. Pemutakhirkan buku besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitas
memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber :
a. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku
besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiap terjadinya
transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya
memperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan
hasil dari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu.
Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan
yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk semua
penjualan yang dilakukan selama periode pembaruan.
b. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku
besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian
atau penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
Ayat jurnal dalam mempebarui buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah
voucher jurnal yang ditunjukkan pada gambar di atas. File voucher jurnal membentuk
bagian penting dari jejak audit.
2. Posting ayat jurnal penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal
penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku
besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat
dengan benar, maka total saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total
saldo kredit. AJP terbagi dalam lima kategori dasar :
a. Akrual mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau
dikeluarkan. Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang
gaji.
b. Pembayaran di muka mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait.
Contohnya : sewa, bunga, asuransi.
c. Perkiraan mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau
penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
d. Penilaian ulang jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yang
sesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip
akuntansi. Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai
persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk mencerminkan umur atau
menyesuaikan catatan perdiaan untuk mencerminkan hasil yang di dapat selama
perhitungan fisik persediaan.
e. Perbaikan mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.
Setelah semua ayat jurnal telah dicatat maka selanjutnya mengolah neraca saldo
disesuaikan. Neraca saldo disesuaikan bertindak sebagai input dalam langkah siklus
buku besar dan buku pembantu untuk pembuatan laporan keuangan.
3. Menyiapkan laporan keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laporan-laporan keuangan. Pertama membuat laporan laba rugi yang menggunakan
data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo disesuaikan. Neraca dibuat
setelahnya.
4. Membuat laporan manajerial
Laporan manajerial ini diantaranya berkaitan dengan:
Laporan untuk verifikasi akurasi proses posting, misalnya laporan daftar journal
vouchers secara urutan nomor voucher, nomor akun atau tanggal. Selain itu, dapat
kegunaan
sistem
pelaporan
secara
elektronik
karena
(2012)menyatakan
bahwa
analisis
proses
pembuatan
keputusan
tambah dari XBRL berasal dari menggunakannya sebagai alat untuk memisahkan
dan memformat data, serta dengan melihat masalah dengan cara yang baru, yang
dirangsang
untuk
menghasilkan
informasi
dan
pengetahuan
baru,
untuk
2.
3.
4.
5.
6.
atau
saat
membuat
laporan keuangan
Untuk
ayat
jurnal
tidak
rutin
dari
kehilangan
atau
rusaknya data
Tersingkapnya informasi yang
sensitif
Informasi disajikan tidak tepat
waktu sehingga berimbas pada
jeleknya kinerja perusahaan
Validity checks
Fields checks
Zero balance checks
Completeness tests
Closed loop verification
Standard adjusting entry
Sign checks
Run to run totals
Independent testing atas seluruh ayat