Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN MAGANG

JUNIOR AUDITOR
KAP S. MANNAN ARDIANSYAH & REKAN
JAKARTA

DISUSUN OLEH
FAUZAN ARINDRA PURNOMO
NIM : S.1519.225

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2018 M/1440 H
LAPORAN MAGANG

JUNIOR AUDITOR
KAP S. MANNAN ARDIANSYAH & REKAN
JAKARTA

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Kelulusan pada


Program Studi Akuntansi Syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia Bogor

Fauzan Arindra Purnomo


NIM S.1519.225

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2018 M/1440 H
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kegiatan magang dengan judul
“Laporan Magang Junior Auditor KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan
Jakarta beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bogor, 10 Oktober 2018


Yang Menyatakan,

(Fauzan Arindra Purnomo)

i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Magang Junior Auditor


KAP S. MANNAN, ARDIANSYAH & REKAN JAKARTA yang disusun oleh
:
NAMA : Fauzan Arindra Purnomo
NIM : S.1519.225
Telah disetujui oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Studi Akuntansi Syariah Sekolah Tinggi ekonomi Islam Tazkia Bogor.

Bogor, 10 Oktober 2018


Pembimbing

…………………………………..
Achmad Djazuli, S.E, M.M

ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Akademika Mahasiswa STEI TAZKIA, saya yang bertanda


tangan dibawah ini :
Nama : Fauzan Arindra Purnomo
NIM : S.1519.225
Program Studi : Akuntansi Syariah
Jenis Karya : Laporan Magang
Demi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Menyetujui untuk memberikan
kepada Kampus STEI TAZKIA Hak Bebas Royalti Noneklusif ( Non Exclusive
Royalty – Free Rights ) atas laporan magang saya yang berjudul :

LAPORAN MAGANG JUNIOR AUDITOR KAP S. MANNAN


ARDIANSYAH & REKAN JAKARTA

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas


Royalti/Noneklusif ini STEI TAZKIA berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (Database), merawat
dan mempublikasikan Laporan Magang saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan
ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 10 Oktober 2018
Yang menyatakan,

( Fauzan Arindra Purnomo )


NIM. S.1519.225

iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA
Arab Latin Arab Latin Arab Latin
‫ا‬ A ‫س‬ S ‫ل‬ L

‫ب‬ B ‫ش‬ Sy ‫م‬ M

‫ت‬ T ‫ص‬ Sh ‫ن‬ N

‫ث‬ Ts ‫ض‬ Dh ‫و‬ W

‫ج‬ J ‫ط‬ Th ‫ه‬ H

‫ح‬ H ‫ظ‬ Zh ‫ء‬ ’

‫خ‬ Kh ‫ع‬ ’ ‫ي‬ Y

‫د‬ D ‫غ‬ Gh

‫ذ‬ Dz ‫ف‬ F

‫ر‬ R ‫ق‬ Q

‫ز‬ Z ‫ك‬ K

Catatan:
1. Konsonan ber syaddah ditulis rangkap, seperti kata : ”‫”ربَّنَا‬,
َ ditulis =
Rabbanâ
2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris di bawah) dan
dhammah (baris di depan), ditulis â, î, û, misalnya kata :
‫سا ِكيْن‬
َ ‫ال َم‬ditulis : al-masâkîn
‫ال ُم ْف ِل ُح ْون‬ditulis : al-muflihûn
3. Diftong ditulis : ‫ = أ َ ْْو‬aw, ‫ =أ ُ ْْو‬û, ‫ي‬
ْْ َ ‫ =أ‬ay, ‫إي‬
ْْ = î
4. Kata sandang alif dan lam (‫)ال‬, baik diikuti oleh huruf Qamariyah maupun
huruf Syamsiyah, ditulis “al” di awalnya, misalnya :
َ ّ‫الن‬ditulis : al-nisâ
‫ساء‬
‫ؤمن‬
ِ ‫ال ُم‬ditulis : al-mu’min
5. Ta’ al marbuthah bila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti ‫البقرة‬ditulis
: al-Baqarah. Bila terletak di tengah kalimat, ditulis “t”, misalnya :‫زكاةْالمال‬
ditulis : zakât al-mâl.
6. Penulisan kalimat arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut
tulisannya:
َّ ‫وْه َُوْ َخي ُْر‬,
َْ‫ْالر ِازقِيْن‬ َ ditulis : wa huwa khair al-râziqîn.

iv
KATA PENGANTAR

ْ‫ـــن‬ َ َ‫َلي ْأ ُ ُم ْـو ِر ْال ُّد ْنــــي‬


ِ ‫اْو ْال ِ ّد ْي‬ َ ‫ب ْا ْلعَالَ ِم ْي َن‬
ْ َ‫ْو ْ ِب ِه ْن‬
َ ‫ست َ ِعــــــ ْي ُنْع‬ ِ ّ ‫ْر‬
َ ‫ال َح ْمدُْلل ِه‬
ٍْ‫س ِيّ ِدنَاْ ُم َح َّمد‬ َ ‫ْوْا ْل ُم ْر‬
َ ْ،‫ســــ ِل ْي َن‬ ِ َ‫ْاْل َ ْنبـــِي‬
َ ‫اء‬ ْ ‫ف‬ َ ‫َليْأَش‬
ِ ‫ْـــــر‬ َ ‫سَلَ ُمْع‬ َ ُ‫ص ََلة‬
َّ ‫ْوْال‬ َّ ‫َوْال‬
َ ‫ْو َم ْن ْت َ ِبــ َْع ْ ِد ْينـــــَهُْ ِإ‬
ْ‫لي‬ ْ َ ‫ْو ْأ‬
َ ‫ص َحا ِب ِه‬ َ ‫علَيْآ ِل ِه‬ َ ‫ســــلَّ َم‬
َ ْ ‫ْو‬، َ ‫علَ ْي ِه‬
َ ‫ْو‬ َ ُْ‫صلّىْالله‬
.ُ‫ْأ َّماْبَ ْعد‬،‫ـــــــــن‬
ِ ‫ـــــــــو ِمْال ِ ّد ْي‬
ْ َ‫ي‬

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan magang ini. Shalawat beriring salam penulis curahkan kepada kekasih
Allah, yang telah membimbing umatNya untuk menjadi generasi terbaik sampai
saat ini .
Alhamdulillahirabbil’alamin, atas izin Allah penulis dapat melaksanakan
kegiatan magang dan menyelesaikan laporan magang tepat pada waktunya,
kegiatan magang merupakan salah satu syarat kelulusan dan menjadi media
penambah pengalaman serta pembelajaran hardskill maupun softskill bagi
mahasiswa STEI Tazkia dalam praktik dunia kerja.
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan penulis selama kurang
lebih 46 hari kerja di KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan penulis menyusun
laporan magang ini dengan harapan dapat menjelaskan dan memberikan manfaat
kepada pembaca.
Selama kegiatan magang berlangsung dan selama proses penyusunan
laporan magang ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada
banyak pihak, diantaranya :
1. Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
kekuatan dalam menjalani kegiatan magang serta membekali dengan ilmu
yang bermanfaat sehingga laporan magang ini dapat terseleseikan.
2. Kedua orang tua saya tercinta yang selalu memberikan motivasi dan
berbagai bentuk dukungan baik materi dan non materi, segala bentuk kasih

v
sayang dan semua kebaikan yang tidak bisa penulis ungkapkan dalam kata-
kata yang terbatas. Kepada adik-adik yang selalu menghibur, menjadi
motivasi dan secara tidak langsung memberikan pelajaran yang berharga.
3. Ibu Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi
Islam (STEI) Tazkia.
4. Bapak Grandis Imama Hendra, M.Sc. (Acc). selaku ketua Program Studi
Akuntansi Syariah yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada
penulis.
5. Bapak Achmad Djazuli, S.E, M.M. selaku dosen wali yang telah banyak
membimbingan, mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis.
6. Bapak Solihin DJ, AK,CPA,SAS selaku dosen Mata Kuliah Auditing I
Sekaligus yang merekomendasikan penulis untuk magang di KAP
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan
7. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia atas pemberian ilmu
hingga sampai sekarang
8. Seluruh pegawai Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia untuk segala jasa-
jasanya
9. Bapak Yazid M. Aleq Bawafi selaku Partner KAP S.Mannan, Ardiansyah
& Rekan yang telah mempersilahkan penulis untuk melaksanakan program
magang dan memberi pelajaran yang berarti bagi penulis kedepannya
10. Ibu Rini,Ka Ilfi,Bang Badrus,Ka Uty selaku tim auditor PT.RCP yang telah
membersamai dan memberikan pelajaran serta motivasi kepada penulis
selama program Audit Fieldwork. Terimakasih juga atas Snacking Time nya
11. Mba Rike,Mba Endah,Ka Eby,Bang Fandi,Pak Joko,Pak Kumis dan
Seluruh Auditor dan karyawan KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan yang
banyak membantu penulis selama program magang.
12. Sahabat-sahabat terbaik yang telah mendukung juga memberikan semangat
dan teman-teman kelas Akuntansi Syariah 15 STEI Tazkia, serta semua
pihak yang telah memberian doa dan dukungan untuk penulis, semoga Allah
SWT membalas kebaikannya dan memberikan pehala terbaik.
13. Teman Satu Kontrakan Mahkota Opal 36 yang telah memberikan semangat
kepada penulis.

vi
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dalam penulisan laporan magang ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Namun penulis tetap berharap penyusunan laporan
magang ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, 10 Oktober 2018

Fauzan Arindra Purnomo


S.1519.225

vii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG ....................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS


AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA ..................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................................1


1.2 TUJUAN MAGANG ......................................................................................3
1.3 MANFAAT MAGANG ...................................................................................3
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ..........................................................................4

BAB II .....................................................................................................................6

GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG......................................................6

2.1 PROFIL KAP S.MANNAN, ARDIANSYAH & REKAN ...................................6


2.2 SEJARAH SINGKAT KAP S. MANNAN ARDIANSYAH & REKAN ..................6
2.3 VISI DAN MISI PERUSAHAAN ......................................................................7
2.4 BIDANG USAHA PERUSAHAAN ...................................................................8
2.5 STRUKTUR KAP S.MANNAN, ARDIANSYAH & REKAN ..............................9
2.6 DEWAN PARTNER .....................................................................................10

BAB III ..................................................................................................................12

TINJAUAN MAGANG .......................................................................................12

viii
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN MAGANG ......................................12
3.2 DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG ...............................................................12
3.3 ASSURANCE .............................................................................................12

BAB IV ..................................................................................................................14

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................14

4.1 AKTIVITAS MAGANG DI KAP S.MANNAN, ARDIANSYAH & REKAN ........14


4.2 ANALISIA KESESUAIAN TEORI DENGAN PRAKTIK MAGANG.....................28

BAB V ...................................................................................................................36

PENUTUP .............................................................................................................36

5.1 KESIMPULAN ............................................................................................36


5.2 SARAN ......................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................38

LAMPIRAN ..........................................................................................................39

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo KAP ...........................................................................................6
Gambar 2.2 Struktur KAP.......................................................................................9
Gambar 4.1.1 data klien tahun buku 2017 .............................................................15
Gambar 4.1.2 L/R per proyek ................................................................................16
Gambar 4.1.3 PT.RCP dan anak perusahaan .........................................................17
Gambar 4.1.4 Transaksi kas dan setara kas PT.KJR..............................................18
Gambar 4.1.5a data ledger dari sistem akuntansi...................................................19
Gambar 4.1.5b data siap untuk di audit .................................................................20
Gambar 4.1.8 Checklist Form Vouching ...............................................................21
Gambar 4.1.1 Penghitungan penyusutan aset tetap .............................................254

x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.12 daftar Bank dan Kontraktor PT. RCP ...............................................25
Tabel 4.13a tabel informasi kas berdasarkan TB dan Fisik ...................................26
Tabel 4.13b Tabel penghitungan fisik cash ...........................................................26

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kertas kerja Pemeriksaan


Lampiran 2 Berita Acara Cash Opname
Lampiran 3 Berita Acara Fixed Asset Opname
Lampiran 4 Konfirmasi Bank
Lampiran 5 Konfirmasi Hutang
Lampiran 6 Berita Acara Magang
Lampiran 7 Dokumentasi selama magang
Lampiran 8 Absen Magang
Lampiran 9 Surat Keterangan Magang dari KAP
Lampiran 10 Curriculum Vitae

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekaran ini kebutuhan jasa akuntan publik semakin meningkat.
Banyak pelaku usaha yang membutuhkan laporan audit dan opini auditor. Bagi
perusahaan, audit laporan keuangan yang baik akan sangat membantu dalam
pengembangan usaha. Namun menyusun laporan keuangan yang baik dan sesuai
standar akuntansi yang berlaku tidaklah mudah. Karenanya diperlukan tenaga ahli
bidang akuntansi yang disebut akuntan publik. Meningkatnya permintaan jasa
akuntan publik turut mempengaruhi peningkatan perusahaan jasa akuntan, sehingga
dalam memilih jasa akuntan yang akan anda gunakan untuk mengaudit keuangan
perlu pertimbangan khusus,. Arens et al., (2012) mendefinisikan audit sebagai
proses pengakumulasian dan pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai
akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib
menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang
diakui oleh Pemerintah. Akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib
mempunyai kantor akuntan publik (KAP) paling lama 6 bulan sejak izin akuntan
publik diterbitkan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih
dari 6 bulan akan dicabut izin akuntan publiknya.
Dunia kerja dari masa ke masa sangatlah kompetitif, Pasca krisis ekonomi
global yang terjadi secara massive memberikan pengaruh besar
padapermintaan tenaga kerja. Untuk tahun 2009 saja, banyaknya tenaga kerjayang
dengan terpaksa “dirumahkan” (PHK), sehingga cukup sulit mencariperkerjaan.
Belum lagi banyaknya lulusan dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar

1
2

negeri setiap tahunnya yang membuat dunia kerjasemakin sesak dengan


persaingan yang semakin ketat. Jika pihak Universitas atau Sekolah Tinggi
tidak mampu mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas makasulit untuk para
lulusan berkompetisi di dunia kerja.
Dalam memasuki dunia kerja, calon-calon lulusan universitas
(mahasiswa) tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan intelektual
namun harus memiliki kemampuan dasar. Seperti kita ketahui selama menempuh
pendidikan di Universitas, mahasiswa hanya diberikan bekal ilmu teori.
Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut,
tidak semua dapat diberikan melalui kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena
itu, mahasiswa perlu melakukan Praktek Magang agar ilmu teori yang didapatkan
dalam kegiatan perkuliahn formal dapat di implementasikan dalam prakteknya.
Penulis menjalankan program Magang di Kantor Akuntan Publik
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan (KAP SMS) yang merupakan salah satu kantor
akuntan publik yang telah memperoleh izin praktik akuntan publik dan telah
disahkan oleh Menteri Keuangan. KAP SR bertanggungjawab untuk menerapkan
prosedur audit pada para kliennya untuk menilai laporan keuangan yang dibuat
manajemen perusahaan telah bebas dari kekeliruan dan telah menerapkan standar
akuntansi yang berlaku umum. Magang dilaksanakan di kantor akuntan publik
tersebut agar praktikan dapat mempelajari lebih dalam mengenai bidang
pemeriksaan akuntansi (audit). Penulis ditempatkan pada divisi audit sebagai staf
junior untuk membantu prosedur audit di lapangan.
Prosedur audit merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan
seorang auditor dalam melakukan audit. Secara umum, prosedur audit terdapat
dalam buku teori audit maupun telah ditetapkan pada masing-masing Kantor
Akuntan Publik (KAP). Namun, dalam pelaksanaannya auditor harus dapat
menyesuaikan dengan karakteristik bisnis dan pengendalian internal yang ada pada
perusahaan. Hal ini dilakukan karena setiap perusahaan memiliki sifat bisnis dan
tingkat keefektifan pengendalian internal yang berbeda. Pengendalian internal yang
efektif akan sangat membantu dalam pelaksanaan prosedur audit, terutama dalam
menentukan tingkat resiko pengendalian yang ada.
3

Sebagai kantor akuntan publik dalam menjalankan prosedur audit, KAP


S.Mannan, Ardiansyah & Rekan memerlukan tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan yang memadai di bidang akuntansi, baik dalam teori maupun analisis
untuk dapat menerapkan sikap keragu-raguan, obyektifitas, dan independensi
terhadap laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen. Berdasarkan
penjelasan tersebut, penulis tertarik ingin belajar lebih dalam lagi pada bidang
pemeriksaan akuntansi (audit) dan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat pada
bangku perkuliahan.
1.2 Tujuan Magang
Tujuan dilaksanakannya program magang oleh Program Studi Akuntansi
Syariah STEI Tazkia ini adalah untuk menciptakan lulusan yang berkompeten pada
bidangnya, yakni studi Akuntansi Syariah yang diharapkan dapat membentuk
pribadi mahasiswa yang siap bersaing dalam dunia kerja di era globalisasi ini.
Program ini juga dapat menjadi penghubung antara sistem perguruan tinggi di
Indonesia dan perusahaan yang terlibat.
Sedangkan secara khusus, tujuan dilaksanakannya program magang untuk
mahasiswa antara lain:
a. Mengasah kemampuan mahasiswa khususnya di bidang Akuntansi dan
Audit.
b. Membuka wawasan dan menambahkan pengalaman mahasiswa/i dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan softskill.
c. Agar mahasiswa dapat menerapkan berbagai perangkat ilmu akuntansi dan
manajemen yang telah dipelajari dan dipahami selama mengikuti
perkuliahan pada perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan magang.
d. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
lembaga dan masyarakat.
1.3 Manfaat Magang
a. Manfaat bagi Mahasiswa
 Magang berguna untuk memperoleh wawasan yang luas serta dapat
memberikan ilmu antara praktik dan teori yang didapatkan selama
pembelajaran.
4

 Memberikan pengalaman dan gambaran kepada mahasiswa tentang


bagaimana dunia kerja yang sebenarnya, sehingga akan mempermudah
proses adaptasi ketika mahasiswa akan terjun ke dunia kerja.
 Sebagai sarana untuk menyusun karya akhir agar dapat lulus dari
Jurusan Akuntansi Syariah dan mendapatkan gelar sarjana Akuntansi

b. Manfaat bagi perusahaan


 Magang ini berguna sebagai ajang evaluasi kinerja dan pembaharuan
implementasi teori KAP S.Mannan Ardiansyah & Rekan untuk
menerapkan teori dan regulasi terbaru yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
 Dapat memanfaatkan tenaga terdidik siap pakai demi membantu kegiatan
operasional perusahaan agar lebih efisien.
 Dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan perekrutan dini bagi
perusahaan dalam menemukan sumber daya manusia yang berkualitas
 Perusahaan telah turut andil dalam program link and match pada sistem
pendidikan tinggi di Indonesia.
c. Manfaat Akademis
 Laporan magang ini berguna untuk melahirkan karya-karya baru dari
generasi saat ini sebagai bukti nyata usaha pembaharuan dan perbaikan
taraf pendidikan Indonesia.
 Dapat menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan tempat magang.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika laporan adalah pola dalam menyusun sebuah laporan untuk
mendapatkan gambaran secara garis besar bab demi bab. Bertujuan untuk
mempermudah pembaca laporan dalam memahami laporan. Sistematika penulisan
yang akan disajikan dalam laporan magang ini terdiri dari 5 bab yang di dalamnya
terdapat beberapa sub-bab dan berikut adalah runtutannya:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latar belakang magang yang akan dibahas,
tujuan magang, manfaat magang, dan sistematika penulisan laporan magang.
BAB II : GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG
5

Dalam bab ini penulis menyajikan tentang sejarah berdirinya lembaga, visi
dan misi lembaga, Struktur Perusahaan, bidang usaha dan Dewan Partner
BAB III : TINJAUAN MAGANG
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tinjauan situasi magang yang mencakup
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan magang, pemaparan terkait divisi dalam
lembaga yang menjadi tempat pelaksanaan magang, serta penjelasan Job
Description divisi tersebut.
BAB IV : KEGIATAN DAN PEMBAHASAN MAGANG
Pada bab ini, ada tiga sub-bab yaitu kegiatan yang dilakukan selama praktik
magang. Kedua yakni analisis kesesuaian implementasi teori akuntansi dengan
praktik kerja lapangan, dan ketiga yaitu temuan masalah dan pemecahnya, atau
study kasus.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini penulis mengungkapkan kesimpulan hasil magang dan saran
saran yang dihasilkan sebagai implikasi dari kegiatan magang yang penulis
lakukan.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG

2.1 Profil KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan

Gambar
Gambar 2.1
2.1 Logo
Logo KAP
KAP

Nama Perusahaan : KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan


( Afiliasi Integra International )
Alamat Kantor Pusat : EDUGATE BUILDING Lantai Dasar Suite G JL.
RS
Fatmawati No. 99 Jakarta 12430
Alamat Kantor Cabang I : Jl. Tebet Timur Dalam VI No. 4A Jakarta
Alamat Kantor Cabang II : Jl. Rawa Bambu Raya B-6 Pasar Minggu Jakarta
No telepon : 021 - 7669525, 021 - 75816720
E-mail : info@sms.co.id
Website : www.sms.co.id
Provinsi : DKI Jakarta
2.2 Sejarah Singkat KAP S. Mannan Ardiansyah & Rekan
Kantor Akuntan Publik (KAP) S. Mannan & Rekan, didirikan pada tahun
1987 oleh Salam Mannan. Pada waktu itu ia adalah praktisi tunggal (single
practitioner) dan kantornya diberi nama KAP Salam Mannan, Seiring dengan
perkembangan usaha dan komitmen untuk memberikan jasa terbaik bagi kliennya,
kantor ini telah melakukan pengembangan organisasi dan penambahan partner serta
perubahan nama hingga menjadi S. Mannan, Ardiansyah & Rekan. Selama
perjalanan lebih kurang 31 tahun, klien yang menggunakan jasa kami secara
berangsur-angsur meluas tidak terbatas pada perusahaan organisasi dengan

6
7

berbagai jenis industri dan besarannya, melainkan berkembang sampai dengan


kepada perorangan (personal service). Jenis jasa yang diberikan pun juga
berkembang dimulai dengan auditing sampai kepada jasa akuntasi, perpajakan,
teknologi informasi dan management advisory. KAP S. Mannan, Ardiansyah &
Rekan telah menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sejak awal
berdirinya. Menyadari kemitraan sebagai sarana memberikan layanan yang lebih
baik, itu menjadi alasan KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan menjalin kemitraan
dengan berbagai pihak.
Untuk memperluas jaringan usaha sebagai bagian dari komunitas global,
KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan bergabung dengan Integra Internasional
yang mempunyai lebih dari 121 anggota yang tersebar di lebih 64 negara. Integra
Internasional adalah sebuah asosiasi global yang interaktif dari perusahaan lokal
Akuntansi dan Konsultasi yang independen didedikasikan untuk pertukaran
informasi dan memberikan saran kepada pertumbuhan bisnis yang profesional. Ini
adalah sebuah asosiasi interaktif CPA, CA dan penasehat secara terbuka dan teratur.
Para anggota menawarkan jasa profesional diperluas untuk klien mereka, termasuk
memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.
Selama 31 tahun berdiri, KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan telah
mengalami pertambahan Partner yang disebut dewan Partner. Sampai saat ini Total
keseluruhan dewan Partner berjumlah 7 orang.
Audit yang dilakukan oleh auditor KAP S,Mannan Ardiansyah & Rekan
telah mengacu ke Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Karena menurut KAP S,Mannan
Ardiansyah & Rekan audit tidak hanya sekedar menyediakan asuransi atas asersi
manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan, namun juga memberi nilai
tambah bagi manajemen dalam bentuk penyampaian reportable conditions kepada
manajemen dan pihak lain yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah visi dan misi dari KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan :
a. VISI
Menjadi kantor akuntan publik pilihan di indonesia karena
kompetensi dan dedikasi moral manusia kami dalam memenuhi kebutuhan
8

manajemen untuk mempertanggungjawabkan secara andal akuntabilitas


sumber daya organisasi dan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas
dalam mendapatkan informasi keuangan andal.

b. MISI
 Membantu komunitas keuangan dan masyarakat pada umumnya untuk
mendapatkan informasi andal dari manajemen tentang akuntabilitas
sumber daya organisasi.
 Membantu manajemen dalam mempertanggung jawabkan secara
andal akuntabilitas sumber daya organisasi
2.4 Bidang Usaha Perusahaan
2.4.1 Jasa Audit Assurance
 Audit umum (general audit) yaitu audit atas laporan keuangan entitas
dengan tujuan untuk menyatakan opini atas kewajaran informasi yang
disajikan di laporan keuangan tersebut
 Audit operasional (operational audit) yaitu pemeriksaan untuk
efektivitas, efisiensi dan ekonomis suatu operasional objek
pemeriksaan
 Audit khusus (spesial audit) atau audit investigasi yaitu pemeriksaan
yang khusus dilakukan untuk menemukan kecurangan atau kejahatan
keuangan yang dilakukan oleh suatu pihak atas objek yang diperiksa
2.4.2 Jasa Atestasi
Jasa atestasi disediakan untuk memberikan asuransi atas informasi
keuangan selain laporan keuangan historis, seperti laporan keuangan
prospektif.
2.4.3 Jasa akuntansi
Jasa akuntansi meliputi Pembukuan dan penyusunan laporan keuangan
berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diserahkan oleh klien kepada KAP
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan Kompilasi laporan keuangan,Review atas
laporan keuangan,Proses penggajian (mulai dari penyusunan gaji, kalkulasi
9

potongan, pajak penghasilan, dan pembayaran slip gaji termasuk transfer via
bank pembayar)
2.4.4 Jasa Perpajakan
 Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan dan PPh Pasal 21
 Penyusunan Neraca Fiskal
 Pengisian SPT masa PPN
 Pengajuan Surat Keberatan, dan lain-lain

2.5 Struktur KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan

Gambar 2.5 Struktur KAP

2.5.1 Managing Partner / Partner


Managing partner / partner adalah jabatan tertinggi dalam KAP. Partner
memiliki tanggung jawab yaitu me-review semua pekerjaan audit,terlibat
dalam keputusan audit, memimpin audit,memberikan saran, menandatangani
laporan audit dan management letter serta menjaga hubungan baik dengan
klien dan antar KAP
2.5.2 Manager Audit
Manajer audit bertidak sebagai pengawas audit, bertugas untuk
membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu
10

audit, me-review kertas kerja, laporan audit dan management letter. Biasanya
manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior.
Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor,
dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada
auditor senior.
2.5.3 Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana,
bertugas untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior.
Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur
audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap suatu
objek pada saat tertentu.
2.5.4 Auditor Junior
Auditor junior memiliki tanggung jawab melaksanakan prosedur audit
rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang
telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru
saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah.
2.6 Dewan Partner
Berikut profil dari Partner KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan :
1. Salam Mannan, DRS. CPA, MM ( Managing Partner )
Akuntan dengan register Negara D-1548 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada tahun 1978. Kemudian menyelesaikan program
Magister Management di Universitas Atma Jaya Jakarta tahun 2001.
Memiliki pengalaman kerja 34 tahun dibidang perpajakan, audit dan
pengembangan sistem akuntansi dan konsultasi manajemen. Terdaftar
sebagai anggota IAI dan forum Akuntan Pasar Modal.
2. Mulyadi , DRS. CPA, M.SC
Akuntan dengan register negara D-643 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada tahun 1971 dan menyelesaikan Master of Science
in Management and Administrative Science di Universitas of Texas at
Dallas Amerika Serikat tahun 1983. Memiliki pengalaman kerja lebih dari
41 tahun dalam berbagai bidang sebagai profesional, penulis buku maupun
11

pengajar. Lebih dikenal sebagai pembicara dan penulis buku mengenai


manajemen kontemporer seperti Balanced Scorecard dan Activity-Based
Management. Ia juga aktif dalam kepengurusan di Ikatan Akuntan
Indonesia pusat.
3. M. Ardiansyah Syam
Akuntan dengan register Negara D-8472 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya tahun 1990. Memiliki pengalaman kerja 22 tahun di
bidang perpajakan, audit, dan pengembangan sistem akuntansi dan
konsultasi manajemen. Terdaftar sebagai anggota IAI dan Institut Akuntan
Publik Indonesia.
4. Gurarso Darsoyono
Akuntan dengan register Negara D-3360 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada. Memiliki pengalaman kerja 25 tahun dibidang
perpajakan, audit, dan pengembangan sistem akuntansi dan konsultasi
manajemen. Terdaftar sebagai anggota IAI dan Institut Akuntan Publik
Indonesia
5. Solihin DJ, AK, CPA, SAS
Akuntan dengan register Negara D-16787 lulusan Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara tahun 1996. Memiliki pengalaman kerja 22 tahun sebagai
auditor independen diberbagai bidang industri, konsultan sistem akuntansi,
auditor internal, manajer keuangan, general manajer dan direktur
perusahaan multifinance
6. M. Sofwan , DRS. CPA, CA
Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada tahun 1978.
Memiliki pengalaman kerja sebagai partner dan managing partner pada
beberapa KAP. Memiliki pengalaman pemeriksaan lebih dari 30 tahun
dibidang general audit, penjatahan saham pada berbagai industri seperti
perbankan, manufaktur, securitas, dsb. Terdaftar sebagai anggota IAI dan
Institut Akuntan Publik Indonesia
7. Yazid Muhammad Aleq Bawafi, AK, M.Bus, CPA, CA
Pria lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan melanjutkan
pendidikan Master of Business dari Victoria University, Melbourne
12

Australia. Memiliki pengalaman kerja 20 tahun dibidang bisnis, perpajakan,


audit, dan pengembangan sistem akuntansi dan konsultasi manajemen.
BAB III
TINJAUAN MAGANG

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang


Tempat Pelaksanaan Magang : Kantor Akuntan Publik S.Mannan,
Ardiansyah & Rekan
Alamat : EDUGATE BUILDING Lantai Dasar Suite
G JL. RS Fatmawati No. 99 Jakarta 12430
Telepon : 021 - 7669525, 021 - 75816720
Waktu Pelaksanaan Magang : 25 Juni 2018 s.d 31 Agustus 2018
Jam Kantor : 08.00 s.d 17.00 WIB
Jam istirahat : 12.00 s.d 13.00 WIB
Divisi / Posisi : Junior Auditor
3.2 Deskripsi kegiatan Magang
Pada saat magang, penulis diposisikan sebagai Junior Auditor. Junior
Auditor adalah posisi awal pada saat kita bekerja di Kantor Akuntan Publik sebagai
auditor, junior auditor memiliki tugas yaitu :
a. Melaksanakan prosedur audit
b. Membuat kertas kerja Pemeriksaan ( KKP )
c. Melakukan analisa dan audit pada akun-akun
d. Membantu senior dan tim dalam menyiapkan rencana audit
3.3 Assurance
Jasa assurance adalah sebuah jasa profesional independen yang
meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Jasa seperti ini
dihargai karena penyedia jasa bersifat independen dan dianggap memiliki
objektivitas dalam memeriksa setiap informasi yang ada. Pihak-pihak yang
memiliki kepentingan untuk mengambil keputusan bisnis akan bergantung pada
jasa assurance ini untuk meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Sebagian besar jasa assurance yang dikenal merupakan jasa atestasi. Jasa
atestasi adalah bagian dari jasa assurance yang melibatkan penerbitan laporan oleh

12
13

Kantor Akuntan Publik (KAP) mengenai keandalan dari pernyataan yang dibuat
oleh suatu perusahaan.
Arens et al., (2012) menggolongkan jasa atestasi menjadi lima :
1. Audit atas laporan keuangan historis
Dalam sebuah audit laporan keuangan historis, manajemen menyatakan
bahwa laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Audit yang dilakukan dalam bentuk jasa atestasi dengan
auditor menerbitkan laporan keuangan tertulis untuk menyatakan opini
mengenai apakah laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Jenis jasa ini adalah yang paling umum
dilakukan oleh sebuah KAP.
2. Atestasi pada pengendalian internal atas laporan keuangan
Dalam atestasi pengendalian internal, manajemen menyatakan bahwa
pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan sesuai
dengan kriteria yang telah dikembangkan. Penilaian yang diintegrasikan
dengan audit laporan keuangan ini akan meningkatkan kepercayaan
pengguna laporan keuangan terhadap pelaporan keuangan masa depan,
karena pengendalian internal yang efektif akan mengurangi kemungkinan
salah saji dalam laporan keuangan.
3. Review atas laporan keuangan historis
Review atas laporan keuangan historis serupa dengan audit atas laporan
keuangan historis. Dalam review, KAP hanya menyediakan assurance pada
tingkat moderat bila dibandingkan dengan audit yang berada pada tingkat
tinggi, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan dan lebih murah tarif
yang akan dikenakan. Banyak perusahaan non-publik yang menggunakan
review ini untuk menyediakan assurance pada tingkat moderat atas laporan
keuangannya tanpa harus menanggung biaya audit yang mahal.
4. Atestasi pada teknologi informasi
Dalam atestasi teknologi informasi, manajemen membuat berbagai
pernyataan mengenai keandalan dan keamanan informasi elektronik.
Pertumbuhan internet dan e-commerce telah menciptakan permintaan atas
jasa assurance jenis ini.
14

5. Jasa atestasi lainnya


Banyak jasa atestasi lainnya yang merupakan perpanjangan dari audit
laporan keuangan, karena pengguna laporan keuangan mencari jaminan
yang independen atas berbagai informasi yang ada.
BAB IV
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas Magang di KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan


Kegiatan magang ini dilakukan selama dua bulan lebih atau lebih tepatnya
45 hari kerja terhitung sejak tanggal 25 Juni 2018 s.d 31 Agustus 2018. Pada awal
kegiatan magang hanya penulis yang melakukan praktik magang pada KAP
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan. Penulis diposisikan sebagai Junior Auditor.
Penulis selama praktik magang berlangsung diawasi oleh salah satu senior auditor.
Kemudian penulis juga diikut sertakan langsung dalam jasa Accounting Service
dan Audit Fieldwork terhadap satu perusahaan klien yang dilakukan selama kurang
lebih 2 bulan. Perusahan klien yang diaudit adalah PT. Rekacipta Propertindo
(RCP) yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Real Estate. PT. RCP
memiliki dua anak perusahaan yaitu PT. Kualajaya Realty (KJR) dan PT. Ocean
Beach Realty (OBR). Proyek yang dilakukan oleh tim audit bukan general audit
tetapi proyek Initial Public Offering (IPO) karena PT.RCP akan
Selama melaksanakan program magang di KAP S.Mannan, Ardiansyah ,
penulis menyadari bahwa masih banyak hal yang belum diketahui oleh penulis,
karena hal-hal tersebut belum diajarkan dalam materi perkuliahan program studi
Akuntansi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia. Hal ini terjadi karena
ditempat penulis melaksanakan program magang, terdapat mekanisme atau istilah-
istilah yang penulis belum ketahui dan belum diajarkan dalam perkuliahan
mengingat peng-konsentrasian pada program studi Akuntansi Syariah Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam Tazkia baru dilakukan pada awal semester 7 atau setelah
penulis melakukan program magang. Sehingga menurut penulis, mengikuti
program magang di KAP cukup menyulitkan sekaligus memberikan tantangan
sendiri bagi penulis yang belum mendapatkan peng-konsentrasian Audit, karena
materi yang diajarkan di Program Studi Akuntansi Syariah Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam Tazkia masih umum.
Pada minggu pertama memulai program magang,penulis diperkenalkan
oleh seluruh karyawan KAP S.Mannan, Ardiansyah dan di berikan informasi

14
15

mengenai struktur organisasi dan jasa yang di tawarkan oleh KAP. Penulis pun juga
berkesempatan mempelajari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). SPAP
adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan
dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(DSPAP IAPI). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan
pedoman bagi pekerjaan auditor di Indonesia merupakan hasil pengembangan
berkelanjutan yang telah dimulai sejak tahun 1973. Lalu penulis juga belajar cara
membuat Kertas Kerja pemeriksaan (KKP).
Berikut akan dijelaskan aktivitas yang dilakukan oleh penulis selama program
magang berlangsung :
4.1.1 Input Data Klien Audit Tahun buku 2017

Gambar 4.1.1 data klien tahun buku 2017


Gambar 4.1 data klien tahun buku 2017

Pada minggu awal penulis melalakukan program magang,tugas


pertama yang di penulis dapatkan adalah meng-input data klien audit tahun
buku 2017 guna membantu pendataan bagian Admin & Finance KAP
S.Mannan, Ardiansyah . Data yang dinput meliputi :
 Nama Klien
 Tanggal dan Nomor Laporan Audit
16

 Tanggal dan Nomor Kontrak Audit


 No. Surat tugas beserta nama auditor yang menjalankan Audit
 Nilai Kontrak fee audit beserta tanggal Invoice dan cicilan
pembayarannya

4.1.2 Input data Laba Rugi per proyek audit

Gambar 4.1.2 L/R per proyek

Selanjut setelah menyelesaikan input data klien penulis tiugaskan


lagi untuk meng-input data penghitungan laporan laba rugi pada setiap
proyek audit data yang diinput meliputi.
 DPP
 Uang saku,Eksplo,Transport dan lembur auditor
 Pajak PPh 23
 Insentif untuk tim auditor setelah menyelesaikan proyek
audit
4.1.3 Mempelajari Industry Expertise Klien PT. Rekacipta Propertindo
(RCP)
Pada minggu kedua penulis diikutsertakan dalam proses audit
fieldwork PT. RCP tapi sebelumnya penulis terlebih dahulu mempelajari
bidang usaha klien. Berikut adalah gambaran singkat mengenai PT. RCP.
17

PT. RCP dan entitas anaknya baru pertama kali di audit oleh KAP
S.Mannan, Ardiansyah sehingga perlunya tim auditor untuk memahami
industri yang dilakukan oleh klien. Masalah yang penulis hadapi adalah
penulis tidak bisa menghubungin auditor sebelumnya yang dimana tidak
terjalin komunikasi antar auditor eksternal. Meskipun auditor telah
menangani klien yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, pemahaman
akan risiko bisnis klien dan industri tetap perlu dilakukan mengingat sifat
dunia bisnis yang sangat dinamis. Pada setiap kali pengerjaan, auditor

PT.REKACIPTA PROPERTINDO
(RCP) as Parent

PT.KUALAJAYA REALTY
(KJR) as Subsidiary

PT.OCEAN BEACH REALTY


(OBR) as Subsidiary

Gambar 4.1.3 PT.RCP dan anak


perusahaan

 PT. Rekacipta Propertindo


18

PT. RCP Adalah salah satu pengembang Real Estate di Indonesia


yang memfokuskan diri pada bidang properti baik residensial
maupun komersial, dengan portofolio tersebar di Jabodetabek dan
Bali. PT. RCP memiliki 2 Proyek pembangunan Rumah tapak yaitu
D’Mansion di Jakarta dan Allure Mansion diBekasi serta 7 Villa
Pitu di Bali. Kantor nya beralamat di Jl. Warung Jati Barat No.21,
RT.1/RW.11, Ragunan, Ps. Minggu.
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510
 PT. Kualajaya Realty
PT.KJR adalah anak perusahaan dari PT.RCP, proyek yang
sedang di bangun adalah Apartemen Pejaten Park Residence yang
berada di Pejaten,Jakarta selatan
 PT. Ocean Beach Realty
PT.OBR adalah anak perusahaan PT.KJR yang berdomisili di
Bali,perusahaan ini bergerak dibidang perhotelan, Hotel nya
bernama Hotel Savvoya Seminyak Bali,sekarang ini management
perhotelan nya berkerjasama dengan Dafam Group.
4.1.4 Accounting Service Memeriksa Transaksi Kas dan setara kas PT.
KJR

Gambar 4.1.4 Transaksi kas dan setara kas PT.KJR


Tugas pertama penulis pada saat pertama kali bertugas di kantor klien
adalah mengecek transaksi kas dan setara kas. Penulis mengecek apakah
19

setiap transaksi sudah ada dokumen sumbernya atau belum,jika belum maka
penulis akan meminta bagian Accounting PT.KJR untuk melengkapi nya.
Lalu penulis juga melakukan jurnal Reklasifikasi dan jurnal adjustment
pada transaksi kas dan setara kas . jurnal reklasifikasi adalah jurnal yang
dipergunakan untuk membetulkan jurnal yang terlanjur salah dibuat—entah
itu salah angka atau salah akun. Sedangkan jurnal adjustment adalah jurnal
yang dibuat untuk menyesuaikan nilai saldo akun-akun tertentu agar sesuai
dengan kondisi sebenarnya.

4.1.5 Olah Data dari Sistem

Gambar 4.1.5a data ledger dari sistem akuntansi

Pada zaman yang serba teknologi seperti sekarang ini, semua


pekerjaan bisa di kerjakan oleh system termasuk pekerjaan seorang
akuntan,pekerjaan yang menggunakan system diyakini akan menjadikan
pekerjaan seorang akuntan menjadi lebih mudah dan bisa mengurangi
Timeliness. Sekarang kita mengenal software akuntansi terkenal seperti
Myob,Zahir, Accurate dll. Tentu saja dengan hadirnya software ini
memudahkan pekerjaan seorang akuntan. Namun jika seorang auditor ingin
melihat transaksi setiap jurnal yang posting oleh akuntan maka perlu
menarik file dari system ke format Excel. Dan setiap data yang di convert
20

dari system ke excel maka format nya akan berantakan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.5. dan penulispun ditugaskan oleh salah satu
senior auditor untuk mengolah data transaksi PT.RCP yang berantakan
menjadi siap pakai.

Gambar 4.1.5b data siap untuk di audit

Hasilnya bisa dilihat pada gambar 4.1.5b diatas, semua sudah terurut
berdasarkan tanggal transaksi dan siap untuk diaudit.
4.1.6 Melakukan prosedur analitis ( Analitycal Procedure )
Menurut PSA 22 (SA 329) prosedur analitis didefinisikan sebagai
“evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari
hubungan logis antara data keuangan dan nonkeuangan, meliputi
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.”
Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
Prosedur analitis dapat dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan
audit berlangsung yakni saat perencanaan, pengujian dan penyelesaian
audit.
Penulis pada saat melakukan fieldwork Membandingkan angka-
angka pada tahun berjalan dengan angka-angka pada tahun lalu, baik data
keuangan maupun data kuantitatif nonkeuangan. Prosedur analitis
menggunakan perbandingan dan hubungan-hubungan (korelasi) untuk
21

memperkirakan apakah saldo akun atau data yang lain telah disajikan
dengan layak.
4.1.7 Melakukan sales verification
Dalam melakukan verifikasi penjualan, langkah-langkah yang
penulis lakukan adalah :
 verifikasi terhadap bukti penjualan klien yang diambil dari
invoice lengkap. Verfikasi dilakukan untuk menguji pengendalian
internal dan prosedur penjualan berjalan efektif sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
 Periksa bukti apakah sudah sesuai dengan yang tercatat di ledger
4.1.8 Melakukan Vouching
Vouching adalah verifikasi dan konfirmasi entri yang dicatat dalam
pembukuan dengan memeriksa voucher atau bukti dokumenter seperti debit
dan kredit catatan, faktur, kuitansi, laporan, dll. Penulis ditugaskan untuk
melakukan Vouching Transaksi PT.RCP tahun buku 2016 dan 2017.

Gambar 4.1.8 Checklist Form Vouching

Mari kita lihat gambar 4.1.8 digambarkan bahwa setiap


jurnal transaksi telah di beri tanda checklist (√) pada tabel form A,B,C,D,E
dan F. berikut penjelasan setiap form :
 A : Periksa otorisasi dalam dokumen sumber
 B : periksa kelengkapan dokumen pendukung
22

 C : Periksa otorisasi dalam dokumen pendukung


 D : Verifikasi mathematical accuracy dalam dokumen
pendukung
 E : Periksa kecocokan data dalam dokumen pendukung dengan
data dalam dokumen sumber
 F : Trace Posting dokumen sumber ke jurnal
4.1.9 Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan
Kertas kerja pemeriksaan (KKP) adalah Dokumen yang berisi
seluruh informasi yang diperoleh, analisis yang dibuat, dan kesimpulan
yang didapat selama melaksanakan audit. Kertas kerja pemeriksaan terdiri
dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan juga yang diperoleh dari hasil
kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai untuk membuat suatu
kesimpulan dan opini. Beberapa fungsi dari KKP antara lain :
 Bahan bukti dalam memberikan pendapat dan saran perbaikan
(audit report).
 Membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview
proses audit.
 Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan
yang didelegasikan telah dilaksanakan dengan baik.
 Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan
sesuai dengan rencana, dan mencangkup semua aspek finansial
serta operasional yang dapat dijadikan pedoman untuk
memebrikan pendapat dan saran perbaikan.
 Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan
dengan tugas yang diberikan dari periode ke periode sesuai
dengan rencana penggatian staf audit.
Untuk gambar mengenai KKP nya akan penulis lampirkan pada laporan
magang ini.
4.1.10 Melakukan Test Cut-Off
Salah satu proseduryang harus di uji dalam melaksanakan audit
aadalah prosedur cut-off. Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui apakah
transaksi-transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat. Artinya
23

auditor harus menguji dan memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh
klien telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat karena terdapat risiko
dimana penjualan yang terjadi mendekati akhir periode akuntansi dicatat
pada periode yang salah.
4.1.11 Menghitung Penyusutan Fixed Assets
Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang
dari suatu periode ke periode berikutnya. Dengan demikian nilai aktiva tetap
akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode
tertentu. Namun ada aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan
akan semakin tinggi nilainya yaitu tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah
nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu. Nilai
aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap
tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap.
Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu
aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut.
Kasus yang terjadi pada PT.RCP adalah perusahaan tidak pernah
melakukan penghitungan penyusutan asset tetap, padahal dalam akuntansi
aset yang telah dipakai maka akan menurun nilainya selama tahun periode
berjalan, maka penulis pada kasus ini bekerjasama dengan pihak accounting
PT.RCP untuk melakukan penghitungan penyusutan aset tetap. Pertama
penulis meminta list aset tetap yang dimiliki oleh PT.RCP, lalu setelah
didapat dan di input penulis meminta izin untuk meng-kategorikan sendiri
useful life (masa manfaat) tiap aset karena perusahaan tidak memiliki
kebijakan masa manfaat tiap aset yang dimilikinya. Penulis tidak semata
asal mengisi masa manfaat tiap aset,melainkan penulis mencocok-an masa
manfaat sesuai dengan peraturan Menteri keuangan RI No. 1/PMK.06/2013
tentang penyusutan aset tetap.
Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi
menjadi dua golongan, yaitu:
a. Harta berwujud yang bukan berupa bangunan.
 Kelompok 1: kelompok harta berwujud bukan bangunan yang
mempunyai masa manfaat 4 tahun.
24

 Kelompok 2: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang


mempunyai masa manfaat 8 tahun.
 Kelompok 3: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang
mempunyai masa manfaat 16 tahun.
 Kelompok 4: kelompok harta terwujud bukan bangunan yang
mempunyai masa manfaat 20 tahun.
b. Harta berwujud yang berupa bangunan.
 Permanen: masa manfaatnya 20 tahun.
 Tidak permanen: bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari
bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat
dipindah-pindahkan. Masa manfaatnya tidak lebih dari 10 tahun.
Lalu setelah itu penulis melakukan penghitungan penyusutan aset
tetap dengan metode Straight Line (metode garis lurus) Metode garis lurus
adalah suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan
aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umum ekonomis aktiva tetap
tersebut. Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan
“Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk
menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar
kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti bangunan dan
peralatan kantor.
Bisa dilihat pada gambar 4.8 dibawah penulis menghitung penyusutan aset tetap
pada tahun 2014 s.d tahun 2018 dengan metode garis lurus.

4.1.12 Membuat Surat Konfirmasi Bank dan Hutang


25

Gambar 4.1.11 penghitungan penyusutan aset tetap

Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu


komunikasi lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan
informasi tentang unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan
keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya
karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga secara langsung dan
tertulis. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan biaya.
Semakin besar gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian
yang ditetapkan, semakin besar keyakinan yang diperlukan auditor dari
pengujian substantif yang bersangkutan dengan asersi laporan keuangan.
Sebagai konsekuensinya, dengan kenaikan gabungan tingkat risiko bawaan
dan risiko pengendalian, auditor mendesain pengujian substantif untuk
memperoleh lebih banyak bukti atau bukti yang berbeda mengenai asersi
laporan keuangan. Dalam keadaan ini, auditor kemungkinan menggunakan
prosedur konfirmasi, bukan pengujian terhadap dokumen dari dalam entitas
tersebut, atau menggunakan prosedur konfirmasi bersamaan dengan
pengujian terhadap dokumen atau pihak dari dalam entitas itu sendiri.
Proses konfirmasi merupakan suatu bentuk bagian dari substantive test yang
harus di lakukan oleh penulis dalam proses meng-audit PT. RCP. Penulis
membuat dan mengirim surat konfirmasi bank untuk seluruh bank milik
PT.RCP dan surat konfirmasi hutang kepada kontraktor bangunan proyek
perusahaan. Kontraktor yang dipakai oleh PT.RCP adalah perseorangan.
Untuk bagaimana bentuk surat konfirmasinya akan penulis lampirkan.
Berikut daftar bank dan kontraktor yang dimiliki oleh PT.RCP :
Tabel 4.12 daftar Bank dan Kontraktor PT. RCP

NO. Nama Bank Nama Kontraktor


1 BCA AC. 237-302-612-3 Bpk. Purnomo

2 BNI AC. 356-766-730 Bpk. Wanrei

3 BTN CAB. JKT CAWANG Bpk. Agung


26

4 BRI AC. 0384-0100-0593-


304

5 BRI Syariah

4.1.13 Melakukan Cash Count ( Cash Opname)


Test substantive berikutnya yang dilakukan oleh penulis adalah
melakukan cash opname. Cash opname adalah perhitungan fisik kas (uang)
yang dimiliki oleh klien, kemudian auditor menggolongkan kas yang
dimiliki klien berdasarkan nilai nominalnya, dan terakhir auditor
menghitung besarnya kas yang dimiliki klien. Cash Opname memiliki arti
lain pemeriksaan kas secara fisik dan membandingkan jumlah antara catatan
akuntansi kan (mutasi kas) dengan uang kas yang dipegang ( Petty Cash )
ini baik itu uang yang ada di brangkas maupun di tangan. Pemeriksaan kas
secara fisik tidak terbatas pada uang kertas dan logam saja, giro, wesel, cek
juga wajib di audit. Penulis melakukan penghitung cash count di 2 proyek
pembangunan PT.RCP untuk mengumpulkan bukti fisik. Berikut table
penghitungan cash count :

Tabel 4.13a tabel informasi kas berdasarkan TB dan Fisik

MATA UANG
URAIAN
USD Lain RUPIAH
Saldo awal per
Penerimaan kas
Pengeluaran kas
Saldo kas per
Saldo fisik kas per
Selisih lebih (kurang)

Tabel 4.13b Tabel penghitungan fisik cash

URAIAN JUMLAH TOTAL (Rp)


Uang kertas IDR:
Rp100.000
Rp50.000
Rp20.000
27

Rp10.000
Rp5.000
Rp2.000
Rp1.000
Rp500
Rp100
Uang logam IDR:
Rp1.000
Rp500
Rp200
Rp100
Rp50
Rp25
Bukti-bukti pengeluaran kas yang
belum dipertanggung jawabkan
Total

4.1.14 Fixed Asset Opname


Fixed Asset Opname dilakukan dengan prosedur dengan melakukan
pemeriksaan dan penghitungan aset tetap secara langsung oleh penulis.
Prosedur inspeksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi
eksistensi dari atas aset tetap yang terdaftar dalam list aset tetap PT. RCP.
Fixed asset opname ini dilakukan dengan menjalankan pengecekan kondisi
masing masing setiap aset tetap yang ada dengan memberi ceklis pada
kolom table sesuai dengan kondisi aset tetap (baik,rusak,sudah
dipakai,belum terpakai)
Pada kegiatan ini penulis juga mendokumentasikannya dengan
mengambil gambar aset tetap yang telah di verifikasi kebenarannya.
Terakhir setelah melakukan pengecekan pada set tetap penulis membuat
berita acara bahwa telah dilakukan fixed asset opname oleh auditor. Penulis
akan lampirkan berita acara nya.
4.1.15 Menyusun Catatan Atas Laporan keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan atau biasa penulis singkat CALK
merupakan informasi rinci tentang detil yang ada dalam laporan keuangan
perusahaan. Dengan kata lain CALK merupakan penjelas pada laporan
28

keuangan yang tidak bisa diungkapkan secara rinci asal muasal angka yang
ada dalam laporan keuangan tersebut. Begitu pentingnya CALK
menjadikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan yang harus
dikemukakan pada laporan keuangan perusahaan. Penulis diserahkan untuk
membuat CALK untuk PT.RCP sedangkan auditor senior lainnya membuat
Balance Sheet, Cash Flow,laporan laba rugi dll. Supaya catatan atas
laporan mudah untuk dibaca, maka pengungkapan dapat disajikan secara
narasi, bagan, grafik, daftar maupun schedule maupun bentuk lain yang
mana ringkas, padat, dan jelas.
4.2 Analisia Kesesuaian Teori dengan Praktik Magang
Selama penulis mejalani magang di KAP S.Mannan, Ardiansyah penulis
belajar memahami bagaimana proses audit berjalan dan penulis memutuskan untuk
menganalisa Implemetasi teori auditing
4.2.1 Tujuan Audit Laporan Keuangan
Menurut SA 110 tujuan audit laporan keuangan oleh auditor
independen adalah memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta
perubahan ekuitas dan arus kas dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Dari setiap transaksi yang ada, beberapa tujuan audit harus dicapai
sebelum auditor menyimpulkan bahwa transaksi tersebut telah dicatat
dengan benar. Ini disebut dengan transaction-related audit objectives. Selain
itu, tujuan audit juga harus dicapai untuk setiap account balance. Ini disebut
dengan balance-related audit objectives. Selain itu kategori ketiga adalah
tujuan audit terkait dengan presentasi dan penyajian informasi pada laporan
keuangan. Ini disebut dengan presentation and disclosure-related audit
objectives.
4.2.1.1 Tujuan Audit terkait Transaksi
Tujuan audit terkait transaksi berfungsi sebagai kerangka
kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan
sesuai dengan standar pelaksanaan fieldwork atas suatu transaksi
sehingga auditor dapat memperoleh keyakinan atas kebenaran
29

transaksi tersebut. Terdapat enam tujuan audit terkait transaksi


menurut Arens et al., (2012) yaitu:
 Existence/Occurrence (Keterjadian)
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan apakah transaksi
yang telah dicatat adalah benar-benar terjadi. Tujuan audit ini
mencegah terjadinya overstatement.
 Completeness (Kelengkapan)
Tujuan audit ini memastikan bahwa seluruh transaksi yang
seharusnya dicatat dalam jurnal telah benar-benar tercatat.
Komponen tujuan completeness menekankan pada
kemungkinan terjadinya transaksi yang tidak tercatat
(understatement).
 Accuracy (Keakuratan)
Tujuan audit ini untuk memastikan bahwa informasi dari
transaksi akuntansi yang dilakukan telah tepat tercatat.
Dengan kata lain, accuracy ditujukan untuk mengetahui
apakah nilai transaksi yang sebenarnya telah dicatat dengan
jumlah yang benar dan akurat.
 Posting and Summarization
Tujuan audit ini berkaitan dengan apakah informasi dari
seluruh transaksi yang telah terjadi telah di-posting secara
tepat dari jurnal pencatatan transaksi ke pencatatan buku
besar pembantu dan pada akhirnya dicatat ke dalam buku
besar secara benar. Sebagai contoh, jika salah satu nilai
transaksi penjualan ternyata diposkan ke buku besar
pelanggan yang berbeda dengan kata lain terjadi kesalahan
pencatatan, maka tujuan ini tidak terpenuhi.

 Classification (Klasifikasi)
Tujuan ini untuk memastikan apakah transaksi yang terjadi
telah dicatat di akun yang benar dan telah diklasifikasikan
secara benar sesuai dengan sifatnya
30

 Timing
Tujuan audit ini untuk memastikan bahwa transaksi yang
terjadi dibukukan/dicatat pada tanggal yang tepat dan benar.
Sebuah kesalahan timing dapat muncul jika suatu transaksi
tidak dicatat pada tanggal yang benar ketika transaksi terjadi
4.2.1.2 Tujuan Audit terkait Saldo
Tujuan audit terkait saldo sama dengan tujuan audit terkait
transaksi, yaitu untuk menyediakan kerangka yang akan membantu
auditor untuk mengakumulasi buktibukti yang memadai. Tujuan audit
terkait saldo biasanya digunakan untuk akun yang ada pada laporan
posisi keuangan (neraca) sedangkan tujuan audit terkait transaksi
biasanya digunakan untuk akun yang berada pada laporan laba rugi
komprehensif. Namun akun pada laporan laba rugi komprehensif juga
ada yang menggunakan tujuan audit terkait saldo, biasanya untuk
akun yang transaksinya tidak rutin dan beban yang tidak terprediksi.
Menurut Arens et al., (2012) tujuan audit terkait saldo antara lain:
 Existence/Occurrence (Keterjadian)
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan apakah transaksi
yang telah dicatat adalah benar-benar terjadi. Tujuan audit ini
mencegah terjadinya overstatement.
 Completeness (Kelengkapan)
Tujuan audit ini memastikan bahwa seluruh transaksi yang
seharusnya dicatat dalam jurnal telah benar-benar tercatat.
Komponen tujuan completeness menekankan pada
kemungkinan terjadinya transaksi yang tidak tercatat
(understatement).
 Accuracy (Keakuratan)
Tujuan audit ini untuk memastikan bahwa informasi dari
transaksi akuntansi yang dilakukan telah tepat tercatat.
Dengan kata lain, accuracy ditujukan untuk mengetahui
apakah nilai transaksi yang sebenarnya telah dicatat dengan
jumlah yang benar dan akurat.
31

 Classification (Klasifikasi)
Tujuan ini berkaitan dengan penentuan apakah setiap item
yang terdapat dalam pos-pos dalam laporan keuangan
perusahaan telah diklasifikasikan pada akun-akun yang
sesuai.
 Cut-off (Pisah Batas)
Tujuan ini untuk memastikan setiap transaksi telah dicatat
pada periode yang tepat. Pengujian untuk memenuhi tujuan
audit cut-off terutama difokuskan pada transaksi yang
mendekati akhir dari periode akuntansi.
 Detail Tie-In (Kaitan Rinci)
Tujuan ini untuk memastikan bahwa nominal pada laporan
keuangan dapat didukung dengan hasil penjumlahan dari
detail yang ada pada dokumen pendukung seperti master file
dan schedule yang disiapkan oleh klien. Tujuan audit terkait
saldo detail tie-in menekankan detail yang terdapat dalam
daftar telah disiapkan secara akurat, ditambahkan dengan
tepat, dan sesuai dengan buku besar.
 Realizable Value (Nilai Terealisasi)
Tujuan ini untuk memastikan bahwa nominal yang tertera
dalam setiap saldo akun nilainya sudah direduksi untuk
penurunan nilai dari nilai historisnya telah disesuaikan
dengan nilai Net Realizable Value (NRV) yaitu nilai yang
akan terealisasi di masa yang akan datang. Tujuan ini hanya
dapat diaplikasikan pada akun-akun aset.
 Rights and Obligation (Hak dan Kewajiban)
Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aset
yang tercatat benar merupakan hak milik perusahaan dan
seluruh liabilitas yang tercatat benar merupakan tanggungan
perusahaan. Hak selalu diasosiasikan dengan aset dan
obligasi diasosiasikan dengan kewajiban.
 Presentation and Disclosure (Penyajian dan Pengungkapan)
32

Saldo akun dan pengungkapan terkait harus dipresentasikan


secara benar dalam laporan keuangan. Untuk memenuhi
tujuan dari presentation and disclosure, auditor akan
melakukan tes untuk memastikan bahwa saldo akun pada
laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi
komprehensif serta informasi yang berhubungan telah
disajikan dengan tepat dan dijelaskan dengan benar pada
catatan di laporan keuangan.
4.2.1.3 Tujuan Audit terkait Penyajian dan Pengungkapan
(Presentation and Disclosure)
Konsep yang sama yang digunakan dalam tujuan audit terkait
saldo juga digunakan dalam tujuan audit terkait penyajian dan
pengungkapan. Menurut Arens et al., (2012) terdapat empat tujuan
audit terkait penyajian dan pengungkapan, yaitu :
 Occurrence & Rights and Obligations (Keterjadian & Hak
dan Kewajiban)
Tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap hak dan
liabilitas yang dipaparkan adalah benar merupakan milik
perusahaan dan telah dilakukan pengungkapan secara
menyeluruh
 Completeness (Kelengkapan)
Tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa perusahaan telah
benar-benar melakukan pengungkapan secara menyeluruh
dalam catatan di laporan keuangan.
 Valuation and Allocation (Penilaian dan Pengalokasian)
Tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh
informasi yang disajikan adalah dalam jumlah yang akurat
dan dialokasikan secara tepat.
 Classification and Understandability (Klasifikasi dan
Pemahaman)
Tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa nominal dalam
laporan keuangan telah tersaji sesuai klasifikasi yang tepat
33

dan pengungkapan terkait telah disajikan secara baik dan


mudah dipahami stakeholders pengguna laporan keuangan.

4.2.2 Bukti-Bukti Audit


Arens et al., (2012) mendefinisikan bukti sebagai setiap informasi
yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit
dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Keputusan yang
harus dibuat auditor adalah menentukan ketepatan jenis dan jumlah bukti
yang harus dikumpulkan untuk membantu auditor dalam menentukan
kewajaran laporan keuangan klien secara keseluruhan. Dalam penentuan
bukti ini, auditor biasanya mempertimbangkan :
1. Prosedur audit mana yang akan dilakukan;
2. Ukuran sampel yang dipilih untuk prosedur audit tertentu;
3. Unsur mana yang akan dipilih dari populasi;
4. Penetapan waktu audit.
Auditor harus mengumpulkan bukti yang tepat dan memadai untuk
mendukung dikeluarkannya opini audit, serta mengutamakan komponen
bukti ketepatan dan kecukupan.
Jenis bukti audit yang disebutkan oleh Arens et al., (2012) terdapat
delapan kategori bukti fisik, yaitu :
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan auditor pada aset berwujud, yang
merupakan sarana langsung untuk menguji tujuan keberadaan dan
tujuan kelengkapan. Pemeriksaan fisik merupakan salah satu bukti
yang paling andal dan berguna. Namun umumnya, pemeriksaan fisik
bukan merupakan bukti memadai untuk tujuan hak dan kewajiban
serta nilai realisasi.
2. Konfirmasi
Konfirmasi juga merupakan salah satu bukti yang andal, karena
konfirmasi adalah respon, baik tertulis maupun lisan, yang
dikeluarkan oleh pihak ketiga yang independen untuk memverifikasi
34

keakuratan informasi yang dibuat oleh klien. Namun kekurangannya


adalah biaya yang mahal untuk mendapatkan bukti ini, serta tidak
dapat digunakan dalam setiap kondisi karena seringnya pihak yang
diminta konfirmasi tidak selalu merasa nyaman untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan.

3. Dokumentasi
Auditor dapat melakukan pemeriksaan atas dokumen dan
catatan klien untuk membuktikan suatu informasi. Mendapatkan
bukti berupa dokumen merupakan cara yang relatif mudah dan
murah. Harus diperhatikan bahwa dokumen yang melibatkan pihak
luar (dokumen eksternal) merupakan bukti yang lebih andal
dibandingkan dokumen internal, utamanya ketika pengendalian
internal klien dinilai lemah. Prosedur yang dilakukan auditor terkait
penggunaan dokumen untuk mendukung perlakuan atas pencatatan
atau jumlah, disebut vouching.
4. Prosedur analitis
Prosedur analitis merupakan prosedur yang sangat penting
dilakukan auditor, yaitu menggunakan perbandingan dan keterkaitan
untuk menilai apakah saldo akun atau data lain yang muncul telah
disajikan secara wajar, dibandingkan dengan perkiraan auditor.
5. Tanya jawab dengan klien/keterangan klien
Bukti ini merupakan keterangan secara tertulis ataupun lisan
dari klien yang diperoleh auditor dari hasil pertanyaan yang
dilontarkan auditor. Namun bukti ini tidak cukup untuk menarik
kesimpulan, dan dibutuhkan bukti pendukung lain, karena jawaban
dikeluarkan oleh klien yang bukan merupakan pihak independen dan
jawaban yang dikeluarkannya bisa saja bias sehingga dianggap
kurang objektif.
6. Penghitungan ulang
Auditor melakukan penghitungan ulang untuk menguji akurasi
matematis dari perhitungan yang telah dilakukan klien.
35

7. Pengerjaan/reka ulang
Pengerjaan/reka ulang adalah pengujian yang dilakukan auditor
terhadap prosedur akuntansi yang sebelumnya dilakukan oleh klien
ataupun pengendalian klien yang merupakan bagian dari sistem
akuntansi dan pengendalian internal perusahaan. Jika penghitungan
ulang difokuskan pada akurasi matematis, pada pengerjaan ulang,
auditor menguji prosedurprosedur lain terkait prosedur pembukuan
dan pengendalian klien.

8. Pengamatan/observasi
Auditor dapat menggunakan seluruh panca indera untuk
memeriksa dan menilai aktivitas yang dilakukan klien, dengan
melakukan pengamatan langsung. Namun risikonya adalah adanya
perubahan tingkah laku klien ketika mereka tahu sedang diamati
oleh auditor. Sehingga bukti ini harus dilengkapi dengan bukti
pendukung lain.
4.2.3 Dokumentasi Audit
Dokumentasi audit adalah pencatatan utama atas prosedur audit
yang dilakukan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh
auditor dalam pelaksanaan audit. Semua informasi yang dilakukan untuk
pelaksanaan audit dan menjadi dasar laporan audit harus didokumentasikan.
Dokumentasi audit biasa disebut kertas kerja, yang bagaimanapun juga pada
saat ini sudah banyak terkomputerisasi.
Tujuan dari dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor
dalam memberikan jaminan yang beralasan bahwa prosedur audit yang
cukup telah dilakukan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Selain itu,
dokumentasi audit juga berperan sebagai dasar dari perencanaan audit,
catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang dilakukan, data
untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat, serta dasar pemeriksaan
oleh Supervisior dan Partner.
Dokumentasi audit yang dilakukan selama pengerjaan audit adalah
milik auditor. Satu kondisi di mana pihak lain, termasuk klien, berhak
36

memeriksa dokumentasi tersebut adalah ketika dokumentasi tersebut


diminta oleh pengadilan sebagai bukti hukum. Pada akhir pengerjaan audit,
dokumentasi ini akan disimpan sebagai referensi di masa depan dan wujud
kepatuhan atas standar audit terkait penyimpanan dokumen.
4.2.4 Materialitas
Menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) paragraf 5, kelalaian dalam
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan
adalah material jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan.
Arens, et al., (2012) mendefinisikan materialitas sebagai pertimbangan
utama dalam menetukan laporan audit yang tepat untuk diterbitkan.
Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB), materialitas ialah
besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang
dilihat dari keadaan yang melingkupinya dan dapat mengakibatkan
perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya
penghilangan atau salah saji tersebut. Auditor bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa suatu laporan keuangan bebas dari salah saji yang
material. Apabila terdapat suatu kesalahan maka auditor harus
menanyakannya dan melakukan koreksi kepada klien atas salah saji
tersebut. Hal ini yang kemudian akan mempengaruhi opini auditor
kedepannya.
Menurut Arens et al., (2012), ada lima langkah dalam menentukan
materialitas, yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Materialitas perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan dan melaksanakan audit serta saat
mengevaluasi dampak dari defisiensi pengendalian dan salah saji. Dalam
sebuah audit yang terintegrasi, definisi konseptual tentang materialitas yang
digunakan dalam perencanaan dan pelaporan laporan keuangan harus juga
digunakan untuk perencanaan dan pelaporan audit pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
Materialitas adalah lebih dari sebuah konsep kuantitatif. Penilaian
tentang materialitas bersifat subjektif dan dapat berubah selama proses
37

pengerjaan audit. Penilaian tentang materialitas juga bersifat implisit,


sehingga tidak ada yang dapat menggantikan professional judgement dari
auditor. Bagaimanapun juga, professional judgement tersebut harus
dilakukan oleh profesional yang sudah berpengalaman.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam menangani setiap klien, tim audit KAP S.Mannan, Ardiansyah &
Rekan selalu mendasari pengerjaannya pada Audit Guide. Ini dilakukan agar
kualitas dan hasil audit yang dilakukan dapat tetap terjaga pada tingkat yang tinggi.
Selain itu, kualitas juga dijaga dengan dicantumkannya prosedur-prosedur yang
harus dilakukan pada software audit yang digunakan. Oleh karena itu, standarisasi
dapat dilakukan dan setiap klien akan menerima kualitas jasa yang sama terlepas
siapa tim audit yang ditugaskan.
Audit atas PT RCP ini juga sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, mulai
dari tahap perencanaan, fieldwork, dokumentasi, pengungkapan, sampai pelaporan.
Dapat dilihat bahwa ada keselarasan dan keterkaitan antara teori berdasarkan buku
yang dipelajari di kelas dan pelaksanaan audit tersebut secara riil. Karena itu, dapat
dipastikan bahwa PT RCP, sebagai klien, telah mendapatkan kualitas jasa yang
maksimal.
Program magang telah dilaksanakan oleh penulis selama 46 hari di Kantor Akuntan
Publik S.Mannan, Ardiansyah. Penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman
yang sangat berharga banyak hal-hal positif yang penulis dapatkan selama program
magang berlangsung.
Laporan ini ditulis untuk mendokumentasikan Program Magang yang
penulis tempuh, Penulis merasakan bahwa ilmu dan wawasan yang diterima selama
Program Magang tidak dapat diterima di kelas, sehingga di luar kewajiban untuk
memenuhi prasyarat pengajuan nilai mata kuliah Magang, penulis juga merasa
bahwa proses dokumentasi ini penting agar ilmu serta wawasan yang penulis terima
dapat dirasakan pula oleh pembaca laporan magang ini, terutama mahasiswa-
mahasiswa STEI Tazkia dari angkatan-angkatan selanjutnya.

36
37

5.2 Saran
 Bagi Instansi
1. KAP sebaiknya memberikan pelatihan yang cukup dan memadai
bagi peserta magang sebelum ditugaskan ke klien. Hal ini dilakukan
agar peserta magang memiliki pemahaman dan keahlian yang
mendasar terkait penugasannya, sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
2. Kepercayaan untuk mengerjakan tugas yang lebih menantang bagi
peserta magang sebaiknya ditingkatkan agar peserta magang
mendapatkan pembelajaran yang banyak dalam mengaplikasikan
teori yang selama ini telah dipelajari di bangku kuliah.
3. Selain itu juga perlu ditingkatkan ketelitian dari supervisi untuk
menghindari adanya kesalahan yang dilakukan oleh tim audit yang
bertugas.
4. Butuh adanya per-organisasian data yang baik yang harus dilakukan
oleh KAP, penulis mengalami kesulitan mencari data dan surat tugas
ketika ditugaskan meng-input data klien tahun buku 2017
 Bagi Kampus / Universitas
1. Sebelum magang dilaksanakan, hendaknya mahasiswa/i diberikan
pelatihan sebelumnya tentang magang diadakan waktu khusus dan
diberikan materi secara matang tiap minggunya dan memberikan
gambaran secara detail tentang pelatihan kerja magang dimana
mahasiswa/i akan melakukan proses magang. Sehingga mahasiswa/i
dengan mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Memiliki mitra penyedia lapangan kerja magang. Dengan adanya
mitra, kampus dapat menyusun rangkaian program magang yang
relevan untuk membentuk karakter lulusan STEI Tazkia yang baik.
3. Sebaiknya penempatan magang disesuaikan dengan jurusan masing-
masing mahasiswa, agar ilmu yang di dapat bisa diterapkan di dunia
kerja/instansi dimana mahasiswa melakukan magang.
 Bagi Peserta Magang periode mendatang
38

1. Sebelum memulai Program Magang, pahami kondisi lingkungan


kerja instansi atau perusahaan. Refresh pengetahuan-pengetahuan
yang relevan mengenai lingkungan kerja karena mahasiswa
magang akan mewakili nama STEI Tazkia.
2. Menjaga sikap yang baik dengan karyawan maupun staf.
Mahasiswa magang mewakili nama STEI Tazkia, karenanya
mahasiswa magang diharapkan dapat menjadi contoh yang baik
bagi pemagang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder. (2012). Auditing and Assurance
Service an Integrated Approach. New Jersey: Pearson Education
.
http://www.sms.co.id/ diakses pada 28 September 2018

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor


1 Revisi 2009: Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Yayasan Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:


Yayasan Karya Salemba Empat.

38
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kertas kerja Pemeriksaan

39
40

Lampiran 2 Berita Acara Cash Opname


41

Lampiran 3 Berita Acara Fixed Asset Opname


42

Lampiran 4 Konfirmasi Bank


43

Lampiran 5 Konfirmasi Hutang


44

Lampiran 6 Berita Acara Magang


45

Lampiran 7 Dokumentasi selama magang


46

Lampiran 8 Absen Magang


47

Lampiran 9 Surat Keterangan Magang dari KAP


48

Lampiran 10 Curriculum Vitae

Anda mungkin juga menyukai