JUNIOR AUDITOR
KAP S. MANNAN ARDIANSYAH & REKAN
JAKARTA
DISUSUN OLEH
FAUZAN ARINDRA PURNOMO
NIM : S.1519.225
JUNIOR AUDITOR
KAP S. MANNAN ARDIANSYAH & REKAN
JAKARTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kegiatan magang dengan judul
“Laporan Magang Junior Auditor KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan
Jakarta beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
…………………………………..
Achmad Djazuli, S.E, M.M
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 10 Oktober 2018
Yang menyatakan,
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA
Arab Latin Arab Latin Arab Latin
ا A س S ل L
د D غ Gh
ذ Dz ف F
ر R ق Q
ز Z ك K
Catatan:
1. Konsonan ber syaddah ditulis rangkap, seperti kata : ””ربَّنَا,
َ ditulis =
Rabbanâ
2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris di bawah) dan
dhammah (baris di depan), ditulis â, î, û, misalnya kata :
سا ِكيْن
َ ال َمditulis : al-masâkîn
ال ُم ْف ِل ُح ْونditulis : al-muflihûn
3. Diftong ditulis : = أ َ ْْوaw, =أ ُ ْْوû, ي
ْْ َ =أay, إي
ْْ = î
4. Kata sandang alif dan lam ()ال, baik diikuti oleh huruf Qamariyah maupun
huruf Syamsiyah, ditulis “al” di awalnya, misalnya :
َ ّالنditulis : al-nisâ
ساء
ؤمن
ِ ال ُمditulis : al-mu’min
5. Ta’ al marbuthah bila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti البقرةditulis
: al-Baqarah. Bila terletak di tengah kalimat, ditulis “t”, misalnya :زكاةْالمال
ditulis : zakât al-mâl.
6. Penulisan kalimat arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut
tulisannya:
َّ وْه َُوْ َخي ُْر,
َْْالر ِازقِيْن َ ditulis : wa huwa khair al-râziqîn.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan magang ini. Shalawat beriring salam penulis curahkan kepada kekasih
Allah, yang telah membimbing umatNya untuk menjadi generasi terbaik sampai
saat ini .
Alhamdulillahirabbil’alamin, atas izin Allah penulis dapat melaksanakan
kegiatan magang dan menyelesaikan laporan magang tepat pada waktunya,
kegiatan magang merupakan salah satu syarat kelulusan dan menjadi media
penambah pengalaman serta pembelajaran hardskill maupun softskill bagi
mahasiswa STEI Tazkia dalam praktik dunia kerja.
Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan penulis selama kurang
lebih 46 hari kerja di KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan penulis menyusun
laporan magang ini dengan harapan dapat menjelaskan dan memberikan manfaat
kepada pembaca.
Selama kegiatan magang berlangsung dan selama proses penyusunan
laporan magang ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada
banyak pihak, diantaranya :
1. Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
kekuatan dalam menjalani kegiatan magang serta membekali dengan ilmu
yang bermanfaat sehingga laporan magang ini dapat terseleseikan.
2. Kedua orang tua saya tercinta yang selalu memberikan motivasi dan
berbagai bentuk dukungan baik materi dan non materi, segala bentuk kasih
v
sayang dan semua kebaikan yang tidak bisa penulis ungkapkan dalam kata-
kata yang terbatas. Kepada adik-adik yang selalu menghibur, menjadi
motivasi dan secara tidak langsung memberikan pelajaran yang berharga.
3. Ibu Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi
Islam (STEI) Tazkia.
4. Bapak Grandis Imama Hendra, M.Sc. (Acc). selaku ketua Program Studi
Akuntansi Syariah yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada
penulis.
5. Bapak Achmad Djazuli, S.E, M.M. selaku dosen wali yang telah banyak
membimbingan, mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis.
6. Bapak Solihin DJ, AK,CPA,SAS selaku dosen Mata Kuliah Auditing I
Sekaligus yang merekomendasikan penulis untuk magang di KAP
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan
7. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia atas pemberian ilmu
hingga sampai sekarang
8. Seluruh pegawai Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia untuk segala jasa-
jasanya
9. Bapak Yazid M. Aleq Bawafi selaku Partner KAP S.Mannan, Ardiansyah
& Rekan yang telah mempersilahkan penulis untuk melaksanakan program
magang dan memberi pelajaran yang berarti bagi penulis kedepannya
10. Ibu Rini,Ka Ilfi,Bang Badrus,Ka Uty selaku tim auditor PT.RCP yang telah
membersamai dan memberikan pelajaran serta motivasi kepada penulis
selama program Audit Fieldwork. Terimakasih juga atas Snacking Time nya
11. Mba Rike,Mba Endah,Ka Eby,Bang Fandi,Pak Joko,Pak Kumis dan
Seluruh Auditor dan karyawan KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan yang
banyak membantu penulis selama program magang.
12. Sahabat-sahabat terbaik yang telah mendukung juga memberikan semangat
dan teman-teman kelas Akuntansi Syariah 15 STEI Tazkia, serta semua
pihak yang telah memberian doa dan dukungan untuk penulis, semoga Allah
SWT membalas kebaikannya dan memberikan pehala terbaik.
13. Teman Satu Kontrakan Mahkota Opal 36 yang telah memberikan semangat
kepada penulis.
vi
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dalam penulisan laporan magang ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa
yang akan datang. Namun penulis tetap berharap penyusunan laporan
magang ini bermanfaat bagi semua pihak.
vii
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................6
viii
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN MAGANG ......................................12
3.2 DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG ...............................................................12
3.3 ASSURANCE .............................................................................................12
BAB IV ..................................................................................................................14
BAB V ...................................................................................................................36
PENUTUP .............................................................................................................36
LAMPIRAN ..........................................................................................................39
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo KAP ...........................................................................................6
Gambar 2.2 Struktur KAP.......................................................................................9
Gambar 4.1.1 data klien tahun buku 2017 .............................................................15
Gambar 4.1.2 L/R per proyek ................................................................................16
Gambar 4.1.3 PT.RCP dan anak perusahaan .........................................................17
Gambar 4.1.4 Transaksi kas dan setara kas PT.KJR..............................................18
Gambar 4.1.5a data ledger dari sistem akuntansi...................................................19
Gambar 4.1.5b data siap untuk di audit .................................................................20
Gambar 4.1.8 Checklist Form Vouching ...............................................................21
Gambar 4.1.1 Penghitungan penyusutan aset tetap .............................................254
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.12 daftar Bank dan Kontraktor PT. RCP ...............................................25
Tabel 4.13a tabel informasi kas berdasarkan TB dan Fisik ...................................26
Tabel 4.13b Tabel penghitungan fisik cash ...........................................................26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Dalam bab ini penulis menyajikan tentang sejarah berdirinya lembaga, visi
dan misi lembaga, Struktur Perusahaan, bidang usaha dan Dewan Partner
BAB III : TINJAUAN MAGANG
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tinjauan situasi magang yang mencakup
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan magang, pemaparan terkait divisi dalam
lembaga yang menjadi tempat pelaksanaan magang, serta penjelasan Job
Description divisi tersebut.
BAB IV : KEGIATAN DAN PEMBAHASAN MAGANG
Pada bab ini, ada tiga sub-bab yaitu kegiatan yang dilakukan selama praktik
magang. Kedua yakni analisis kesesuaian implementasi teori akuntansi dengan
praktik kerja lapangan, dan ketiga yaitu temuan masalah dan pemecahnya, atau
study kasus.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini penulis mengungkapkan kesimpulan hasil magang dan saran
saran yang dihasilkan sebagai implikasi dari kegiatan magang yang penulis
lakukan.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG
Gambar
Gambar 2.1
2.1 Logo
Logo KAP
KAP
6
7
b. MISI
Membantu komunitas keuangan dan masyarakat pada umumnya untuk
mendapatkan informasi andal dari manajemen tentang akuntabilitas
sumber daya organisasi.
Membantu manajemen dalam mempertanggung jawabkan secara
andal akuntabilitas sumber daya organisasi
2.4 Bidang Usaha Perusahaan
2.4.1 Jasa Audit Assurance
Audit umum (general audit) yaitu audit atas laporan keuangan entitas
dengan tujuan untuk menyatakan opini atas kewajaran informasi yang
disajikan di laporan keuangan tersebut
Audit operasional (operational audit) yaitu pemeriksaan untuk
efektivitas, efisiensi dan ekonomis suatu operasional objek
pemeriksaan
Audit khusus (spesial audit) atau audit investigasi yaitu pemeriksaan
yang khusus dilakukan untuk menemukan kecurangan atau kejahatan
keuangan yang dilakukan oleh suatu pihak atas objek yang diperiksa
2.4.2 Jasa Atestasi
Jasa atestasi disediakan untuk memberikan asuransi atas informasi
keuangan selain laporan keuangan historis, seperti laporan keuangan
prospektif.
2.4.3 Jasa akuntansi
Jasa akuntansi meliputi Pembukuan dan penyusunan laporan keuangan
berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diserahkan oleh klien kepada KAP
S.Mannan, Ardiansyah & Rekan Kompilasi laporan keuangan,Review atas
laporan keuangan,Proses penggajian (mulai dari penyusunan gaji, kalkulasi
9
potongan, pajak penghasilan, dan pembayaran slip gaji termasuk transfer via
bank pembayar)
2.4.4 Jasa Perpajakan
Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan dan PPh Pasal 21
Penyusunan Neraca Fiskal
Pengisian SPT masa PPN
Pengajuan Surat Keberatan, dan lain-lain
audit, me-review kertas kerja, laporan audit dan management letter. Biasanya
manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior.
Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor,
dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada
auditor senior.
2.5.3 Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung jawab
untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana,
bertugas untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior.
Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur
audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap suatu
objek pada saat tertentu.
2.5.4 Auditor Junior
Auditor junior memiliki tanggung jawab melaksanakan prosedur audit
rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang
telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru
saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah.
2.6 Dewan Partner
Berikut profil dari Partner KAP S.Mannan, Ardiansyah & Rekan :
1. Salam Mannan, DRS. CPA, MM ( Managing Partner )
Akuntan dengan register Negara D-1548 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada tahun 1978. Kemudian menyelesaikan program
Magister Management di Universitas Atma Jaya Jakarta tahun 2001.
Memiliki pengalaman kerja 34 tahun dibidang perpajakan, audit dan
pengembangan sistem akuntansi dan konsultasi manajemen. Terdaftar
sebagai anggota IAI dan forum Akuntan Pasar Modal.
2. Mulyadi , DRS. CPA, M.SC
Akuntan dengan register negara D-643 lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada tahun 1971 dan menyelesaikan Master of Science
in Management and Administrative Science di Universitas of Texas at
Dallas Amerika Serikat tahun 1983. Memiliki pengalaman kerja lebih dari
41 tahun dalam berbagai bidang sebagai profesional, penulis buku maupun
11
12
13
Kantor Akuntan Publik (KAP) mengenai keandalan dari pernyataan yang dibuat
oleh suatu perusahaan.
Arens et al., (2012) menggolongkan jasa atestasi menjadi lima :
1. Audit atas laporan keuangan historis
Dalam sebuah audit laporan keuangan historis, manajemen menyatakan
bahwa laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Audit yang dilakukan dalam bentuk jasa atestasi dengan
auditor menerbitkan laporan keuangan tertulis untuk menyatakan opini
mengenai apakah laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Jenis jasa ini adalah yang paling umum
dilakukan oleh sebuah KAP.
2. Atestasi pada pengendalian internal atas laporan keuangan
Dalam atestasi pengendalian internal, manajemen menyatakan bahwa
pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan sesuai
dengan kriteria yang telah dikembangkan. Penilaian yang diintegrasikan
dengan audit laporan keuangan ini akan meningkatkan kepercayaan
pengguna laporan keuangan terhadap pelaporan keuangan masa depan,
karena pengendalian internal yang efektif akan mengurangi kemungkinan
salah saji dalam laporan keuangan.
3. Review atas laporan keuangan historis
Review atas laporan keuangan historis serupa dengan audit atas laporan
keuangan historis. Dalam review, KAP hanya menyediakan assurance pada
tingkat moderat bila dibandingkan dengan audit yang berada pada tingkat
tinggi, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan dan lebih murah tarif
yang akan dikenakan. Banyak perusahaan non-publik yang menggunakan
review ini untuk menyediakan assurance pada tingkat moderat atas laporan
keuangannya tanpa harus menanggung biaya audit yang mahal.
4. Atestasi pada teknologi informasi
Dalam atestasi teknologi informasi, manajemen membuat berbagai
pernyataan mengenai keandalan dan keamanan informasi elektronik.
Pertumbuhan internet dan e-commerce telah menciptakan permintaan atas
jasa assurance jenis ini.
14
14
15
mengenai struktur organisasi dan jasa yang di tawarkan oleh KAP. Penulis pun juga
berkesempatan mempelajari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). SPAP
adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan
dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(DSPAP IAPI). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan
pedoman bagi pekerjaan auditor di Indonesia merupakan hasil pengembangan
berkelanjutan yang telah dimulai sejak tahun 1973. Lalu penulis juga belajar cara
membuat Kertas Kerja pemeriksaan (KKP).
Berikut akan dijelaskan aktivitas yang dilakukan oleh penulis selama program
magang berlangsung :
4.1.1 Input Data Klien Audit Tahun buku 2017
PT. RCP dan entitas anaknya baru pertama kali di audit oleh KAP
S.Mannan, Ardiansyah sehingga perlunya tim auditor untuk memahami
industri yang dilakukan oleh klien. Masalah yang penulis hadapi adalah
penulis tidak bisa menghubungin auditor sebelumnya yang dimana tidak
terjalin komunikasi antar auditor eksternal. Meskipun auditor telah
menangani klien yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, pemahaman
akan risiko bisnis klien dan industri tetap perlu dilakukan mengingat sifat
dunia bisnis yang sangat dinamis. Pada setiap kali pengerjaan, auditor
PT.REKACIPTA PROPERTINDO
(RCP) as Parent
PT.KUALAJAYA REALTY
(KJR) as Subsidiary
setiap transaksi sudah ada dokumen sumbernya atau belum,jika belum maka
penulis akan meminta bagian Accounting PT.KJR untuk melengkapi nya.
Lalu penulis juga melakukan jurnal Reklasifikasi dan jurnal adjustment
pada transaksi kas dan setara kas . jurnal reklasifikasi adalah jurnal yang
dipergunakan untuk membetulkan jurnal yang terlanjur salah dibuat—entah
itu salah angka atau salah akun. Sedangkan jurnal adjustment adalah jurnal
yang dibuat untuk menyesuaikan nilai saldo akun-akun tertentu agar sesuai
dengan kondisi sebenarnya.
dari system ke excel maka format nya akan berantakan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.5. dan penulispun ditugaskan oleh salah satu
senior auditor untuk mengolah data transaksi PT.RCP yang berantakan
menjadi siap pakai.
Hasilnya bisa dilihat pada gambar 4.1.5b diatas, semua sudah terurut
berdasarkan tanggal transaksi dan siap untuk diaudit.
4.1.6 Melakukan prosedur analitis ( Analitycal Procedure )
Menurut PSA 22 (SA 329) prosedur analitis didefinisikan sebagai
“evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari
hubungan logis antara data keuangan dan nonkeuangan, meliputi
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.”
Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
Prosedur analitis dapat dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan
audit berlangsung yakni saat perencanaan, pengujian dan penyelesaian
audit.
Penulis pada saat melakukan fieldwork Membandingkan angka-
angka pada tahun berjalan dengan angka-angka pada tahun lalu, baik data
keuangan maupun data kuantitatif nonkeuangan. Prosedur analitis
menggunakan perbandingan dan hubungan-hubungan (korelasi) untuk
21
memperkirakan apakah saldo akun atau data yang lain telah disajikan
dengan layak.
4.1.7 Melakukan sales verification
Dalam melakukan verifikasi penjualan, langkah-langkah yang
penulis lakukan adalah :
verifikasi terhadap bukti penjualan klien yang diambil dari
invoice lengkap. Verfikasi dilakukan untuk menguji pengendalian
internal dan prosedur penjualan berjalan efektif sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
Periksa bukti apakah sudah sesuai dengan yang tercatat di ledger
4.1.8 Melakukan Vouching
Vouching adalah verifikasi dan konfirmasi entri yang dicatat dalam
pembukuan dengan memeriksa voucher atau bukti dokumenter seperti debit
dan kredit catatan, faktur, kuitansi, laporan, dll. Penulis ditugaskan untuk
melakukan Vouching Transaksi PT.RCP tahun buku 2016 dan 2017.
auditor harus menguji dan memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh
klien telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat karena terdapat risiko
dimana penjualan yang terjadi mendekati akhir periode akuntansi dicatat
pada periode yang salah.
4.1.11 Menghitung Penyusutan Fixed Assets
Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang
dari suatu periode ke periode berikutnya. Dengan demikian nilai aktiva tetap
akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode
tertentu. Namun ada aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan
akan semakin tinggi nilainya yaitu tanah. Aktiva tetap dalam bentuk tanah
nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu. Nilai
aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap
tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap.
Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu
aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut.
Kasus yang terjadi pada PT.RCP adalah perusahaan tidak pernah
melakukan penghitungan penyusutan asset tetap, padahal dalam akuntansi
aset yang telah dipakai maka akan menurun nilainya selama tahun periode
berjalan, maka penulis pada kasus ini bekerjasama dengan pihak accounting
PT.RCP untuk melakukan penghitungan penyusutan aset tetap. Pertama
penulis meminta list aset tetap yang dimiliki oleh PT.RCP, lalu setelah
didapat dan di input penulis meminta izin untuk meng-kategorikan sendiri
useful life (masa manfaat) tiap aset karena perusahaan tidak memiliki
kebijakan masa manfaat tiap aset yang dimilikinya. Penulis tidak semata
asal mengisi masa manfaat tiap aset,melainkan penulis mencocok-an masa
manfaat sesuai dengan peraturan Menteri keuangan RI No. 1/PMK.06/2013
tentang penyusutan aset tetap.
Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap berwujud dibagi
menjadi dua golongan, yaitu:
a. Harta berwujud yang bukan berupa bangunan.
Kelompok 1: kelompok harta berwujud bukan bangunan yang
mempunyai masa manfaat 4 tahun.
24
5 BRI Syariah
MATA UANG
URAIAN
USD Lain RUPIAH
Saldo awal per
Penerimaan kas
Pengeluaran kas
Saldo kas per
Saldo fisik kas per
Selisih lebih (kurang)
Rp10.000
Rp5.000
Rp2.000
Rp1.000
Rp500
Rp100
Uang logam IDR:
Rp1.000
Rp500
Rp200
Rp100
Rp50
Rp25
Bukti-bukti pengeluaran kas yang
belum dipertanggung jawabkan
Total
keuangan yang tidak bisa diungkapkan secara rinci asal muasal angka yang
ada dalam laporan keuangan tersebut. Begitu pentingnya CALK
menjadikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan yang harus
dikemukakan pada laporan keuangan perusahaan. Penulis diserahkan untuk
membuat CALK untuk PT.RCP sedangkan auditor senior lainnya membuat
Balance Sheet, Cash Flow,laporan laba rugi dll. Supaya catatan atas
laporan mudah untuk dibaca, maka pengungkapan dapat disajikan secara
narasi, bagan, grafik, daftar maupun schedule maupun bentuk lain yang
mana ringkas, padat, dan jelas.
4.2 Analisia Kesesuaian Teori dengan Praktik Magang
Selama penulis mejalani magang di KAP S.Mannan, Ardiansyah penulis
belajar memahami bagaimana proses audit berjalan dan penulis memutuskan untuk
menganalisa Implemetasi teori auditing
4.2.1 Tujuan Audit Laporan Keuangan
Menurut SA 110 tujuan audit laporan keuangan oleh auditor
independen adalah memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta
perubahan ekuitas dan arus kas dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Dari setiap transaksi yang ada, beberapa tujuan audit harus dicapai
sebelum auditor menyimpulkan bahwa transaksi tersebut telah dicatat
dengan benar. Ini disebut dengan transaction-related audit objectives. Selain
itu, tujuan audit juga harus dicapai untuk setiap account balance. Ini disebut
dengan balance-related audit objectives. Selain itu kategori ketiga adalah
tujuan audit terkait dengan presentasi dan penyajian informasi pada laporan
keuangan. Ini disebut dengan presentation and disclosure-related audit
objectives.
4.2.1.1 Tujuan Audit terkait Transaksi
Tujuan audit terkait transaksi berfungsi sebagai kerangka
kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan
sesuai dengan standar pelaksanaan fieldwork atas suatu transaksi
sehingga auditor dapat memperoleh keyakinan atas kebenaran
29
Classification (Klasifikasi)
Tujuan ini untuk memastikan apakah transaksi yang terjadi
telah dicatat di akun yang benar dan telah diklasifikasikan
secara benar sesuai dengan sifatnya
30
Timing
Tujuan audit ini untuk memastikan bahwa transaksi yang
terjadi dibukukan/dicatat pada tanggal yang tepat dan benar.
Sebuah kesalahan timing dapat muncul jika suatu transaksi
tidak dicatat pada tanggal yang benar ketika transaksi terjadi
4.2.1.2 Tujuan Audit terkait Saldo
Tujuan audit terkait saldo sama dengan tujuan audit terkait
transaksi, yaitu untuk menyediakan kerangka yang akan membantu
auditor untuk mengakumulasi buktibukti yang memadai. Tujuan audit
terkait saldo biasanya digunakan untuk akun yang ada pada laporan
posisi keuangan (neraca) sedangkan tujuan audit terkait transaksi
biasanya digunakan untuk akun yang berada pada laporan laba rugi
komprehensif. Namun akun pada laporan laba rugi komprehensif juga
ada yang menggunakan tujuan audit terkait saldo, biasanya untuk
akun yang transaksinya tidak rutin dan beban yang tidak terprediksi.
Menurut Arens et al., (2012) tujuan audit terkait saldo antara lain:
Existence/Occurrence (Keterjadian)
Tujuan audit ini adalah untuk memastikan apakah transaksi
yang telah dicatat adalah benar-benar terjadi. Tujuan audit ini
mencegah terjadinya overstatement.
Completeness (Kelengkapan)
Tujuan audit ini memastikan bahwa seluruh transaksi yang
seharusnya dicatat dalam jurnal telah benar-benar tercatat.
Komponen tujuan completeness menekankan pada
kemungkinan terjadinya transaksi yang tidak tercatat
(understatement).
Accuracy (Keakuratan)
Tujuan audit ini untuk memastikan bahwa informasi dari
transaksi akuntansi yang dilakukan telah tepat tercatat.
Dengan kata lain, accuracy ditujukan untuk mengetahui
apakah nilai transaksi yang sebenarnya telah dicatat dengan
jumlah yang benar dan akurat.
31
Classification (Klasifikasi)
Tujuan ini berkaitan dengan penentuan apakah setiap item
yang terdapat dalam pos-pos dalam laporan keuangan
perusahaan telah diklasifikasikan pada akun-akun yang
sesuai.
Cut-off (Pisah Batas)
Tujuan ini untuk memastikan setiap transaksi telah dicatat
pada periode yang tepat. Pengujian untuk memenuhi tujuan
audit cut-off terutama difokuskan pada transaksi yang
mendekati akhir dari periode akuntansi.
Detail Tie-In (Kaitan Rinci)
Tujuan ini untuk memastikan bahwa nominal pada laporan
keuangan dapat didukung dengan hasil penjumlahan dari
detail yang ada pada dokumen pendukung seperti master file
dan schedule yang disiapkan oleh klien. Tujuan audit terkait
saldo detail tie-in menekankan detail yang terdapat dalam
daftar telah disiapkan secara akurat, ditambahkan dengan
tepat, dan sesuai dengan buku besar.
Realizable Value (Nilai Terealisasi)
Tujuan ini untuk memastikan bahwa nominal yang tertera
dalam setiap saldo akun nilainya sudah direduksi untuk
penurunan nilai dari nilai historisnya telah disesuaikan
dengan nilai Net Realizable Value (NRV) yaitu nilai yang
akan terealisasi di masa yang akan datang. Tujuan ini hanya
dapat diaplikasikan pada akun-akun aset.
Rights and Obligation (Hak dan Kewajiban)
Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aset
yang tercatat benar merupakan hak milik perusahaan dan
seluruh liabilitas yang tercatat benar merupakan tanggungan
perusahaan. Hak selalu diasosiasikan dengan aset dan
obligasi diasosiasikan dengan kewajiban.
Presentation and Disclosure (Penyajian dan Pengungkapan)
32
3. Dokumentasi
Auditor dapat melakukan pemeriksaan atas dokumen dan
catatan klien untuk membuktikan suatu informasi. Mendapatkan
bukti berupa dokumen merupakan cara yang relatif mudah dan
murah. Harus diperhatikan bahwa dokumen yang melibatkan pihak
luar (dokumen eksternal) merupakan bukti yang lebih andal
dibandingkan dokumen internal, utamanya ketika pengendalian
internal klien dinilai lemah. Prosedur yang dilakukan auditor terkait
penggunaan dokumen untuk mendukung perlakuan atas pencatatan
atau jumlah, disebut vouching.
4. Prosedur analitis
Prosedur analitis merupakan prosedur yang sangat penting
dilakukan auditor, yaitu menggunakan perbandingan dan keterkaitan
untuk menilai apakah saldo akun atau data lain yang muncul telah
disajikan secara wajar, dibandingkan dengan perkiraan auditor.
5. Tanya jawab dengan klien/keterangan klien
Bukti ini merupakan keterangan secara tertulis ataupun lisan
dari klien yang diperoleh auditor dari hasil pertanyaan yang
dilontarkan auditor. Namun bukti ini tidak cukup untuk menarik
kesimpulan, dan dibutuhkan bukti pendukung lain, karena jawaban
dikeluarkan oleh klien yang bukan merupakan pihak independen dan
jawaban yang dikeluarkannya bisa saja bias sehingga dianggap
kurang objektif.
6. Penghitungan ulang
Auditor melakukan penghitungan ulang untuk menguji akurasi
matematis dari perhitungan yang telah dilakukan klien.
35
7. Pengerjaan/reka ulang
Pengerjaan/reka ulang adalah pengujian yang dilakukan auditor
terhadap prosedur akuntansi yang sebelumnya dilakukan oleh klien
ataupun pengendalian klien yang merupakan bagian dari sistem
akuntansi dan pengendalian internal perusahaan. Jika penghitungan
ulang difokuskan pada akurasi matematis, pada pengerjaan ulang,
auditor menguji prosedurprosedur lain terkait prosedur pembukuan
dan pengendalian klien.
8. Pengamatan/observasi
Auditor dapat menggunakan seluruh panca indera untuk
memeriksa dan menilai aktivitas yang dilakukan klien, dengan
melakukan pengamatan langsung. Namun risikonya adalah adanya
perubahan tingkah laku klien ketika mereka tahu sedang diamati
oleh auditor. Sehingga bukti ini harus dilengkapi dengan bukti
pendukung lain.
4.2.3 Dokumentasi Audit
Dokumentasi audit adalah pencatatan utama atas prosedur audit
yang dilakukan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh
auditor dalam pelaksanaan audit. Semua informasi yang dilakukan untuk
pelaksanaan audit dan menjadi dasar laporan audit harus didokumentasikan.
Dokumentasi audit biasa disebut kertas kerja, yang bagaimanapun juga pada
saat ini sudah banyak terkomputerisasi.
Tujuan dari dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor
dalam memberikan jaminan yang beralasan bahwa prosedur audit yang
cukup telah dilakukan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Selain itu,
dokumentasi audit juga berperan sebagai dasar dari perencanaan audit,
catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang dilakukan, data
untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat, serta dasar pemeriksaan
oleh Supervisior dan Partner.
Dokumentasi audit yang dilakukan selama pengerjaan audit adalah
milik auditor. Satu kondisi di mana pihak lain, termasuk klien, berhak
36
5.1 Kesimpulan
Dalam menangani setiap klien, tim audit KAP S.Mannan, Ardiansyah &
Rekan selalu mendasari pengerjaannya pada Audit Guide. Ini dilakukan agar
kualitas dan hasil audit yang dilakukan dapat tetap terjaga pada tingkat yang tinggi.
Selain itu, kualitas juga dijaga dengan dicantumkannya prosedur-prosedur yang
harus dilakukan pada software audit yang digunakan. Oleh karena itu, standarisasi
dapat dilakukan dan setiap klien akan menerima kualitas jasa yang sama terlepas
siapa tim audit yang ditugaskan.
Audit atas PT RCP ini juga sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, mulai
dari tahap perencanaan, fieldwork, dokumentasi, pengungkapan, sampai pelaporan.
Dapat dilihat bahwa ada keselarasan dan keterkaitan antara teori berdasarkan buku
yang dipelajari di kelas dan pelaksanaan audit tersebut secara riil. Karena itu, dapat
dipastikan bahwa PT RCP, sebagai klien, telah mendapatkan kualitas jasa yang
maksimal.
Program magang telah dilaksanakan oleh penulis selama 46 hari di Kantor Akuntan
Publik S.Mannan, Ardiansyah. Penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman
yang sangat berharga banyak hal-hal positif yang penulis dapatkan selama program
magang berlangsung.
Laporan ini ditulis untuk mendokumentasikan Program Magang yang
penulis tempuh, Penulis merasakan bahwa ilmu dan wawasan yang diterima selama
Program Magang tidak dapat diterima di kelas, sehingga di luar kewajiban untuk
memenuhi prasyarat pengajuan nilai mata kuliah Magang, penulis juga merasa
bahwa proses dokumentasi ini penting agar ilmu serta wawasan yang penulis terima
dapat dirasakan pula oleh pembaca laporan magang ini, terutama mahasiswa-
mahasiswa STEI Tazkia dari angkatan-angkatan selanjutnya.
36
37
5.2 Saran
Bagi Instansi
1. KAP sebaiknya memberikan pelatihan yang cukup dan memadai
bagi peserta magang sebelum ditugaskan ke klien. Hal ini dilakukan
agar peserta magang memiliki pemahaman dan keahlian yang
mendasar terkait penugasannya, sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
2. Kepercayaan untuk mengerjakan tugas yang lebih menantang bagi
peserta magang sebaiknya ditingkatkan agar peserta magang
mendapatkan pembelajaran yang banyak dalam mengaplikasikan
teori yang selama ini telah dipelajari di bangku kuliah.
3. Selain itu juga perlu ditingkatkan ketelitian dari supervisi untuk
menghindari adanya kesalahan yang dilakukan oleh tim audit yang
bertugas.
4. Butuh adanya per-organisasian data yang baik yang harus dilakukan
oleh KAP, penulis mengalami kesulitan mencari data dan surat tugas
ketika ditugaskan meng-input data klien tahun buku 2017
Bagi Kampus / Universitas
1. Sebelum magang dilaksanakan, hendaknya mahasiswa/i diberikan
pelatihan sebelumnya tentang magang diadakan waktu khusus dan
diberikan materi secara matang tiap minggunya dan memberikan
gambaran secara detail tentang pelatihan kerja magang dimana
mahasiswa/i akan melakukan proses magang. Sehingga mahasiswa/i
dengan mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Memiliki mitra penyedia lapangan kerja magang. Dengan adanya
mitra, kampus dapat menyusun rangkaian program magang yang
relevan untuk membentuk karakter lulusan STEI Tazkia yang baik.
3. Sebaiknya penempatan magang disesuaikan dengan jurusan masing-
masing mahasiswa, agar ilmu yang di dapat bisa diterapkan di dunia
kerja/instansi dimana mahasiswa melakukan magang.
Bagi Peserta Magang periode mendatang
38
Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder. (2012). Auditing and Assurance
Service an Integrated Approach. New Jersey: Pearson Education
.
http://www.sms.co.id/ diakses pada 28 September 2018
38
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kertas kerja Pemeriksaan
39
40