Anda di halaman 1dari 52

Laporan Sistem Informasi Akuntansi

Oleh :
I Gusti Ngurah Gandi 10410100014
Rosi Nanda Amalia 13410100018
Sidiq Arbingta Nurdiwiyandra 13410100012
Rully Herliyanto 13410100011
Tito Revianto 13410100014


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
STIKOM SURABAYA
2013-2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah kelompok ini dengan tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntutan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengahaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca di harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.












DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi .
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Pembahasan ............................................................................................
Gambar diagram flow...........................................................................................
Kesimpulan ..
Saran

















BAB I
PENDAHULUAN

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen yang kegiatannya
ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam
pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan
organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang
berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem
TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem
informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan
tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis.
Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi
dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana
data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat
dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.

KOMPONEN UTAMA SISTEM INFORMASI

1.Blok Masukan( input blok ),
Adalah data yg dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yg digunakan
unt menangkap dan memasukkan data tsb ke dlm sistem.
2.Blok Model,
Terdiri dari logico mathematical models yg mengolah masukan dan data yang disimpan, dg
berbagai mcm cara unt memproduksi keluaran. ( dpt mengkombinasikan unsur-2 data menjadi
suatu laporan ringkas ) misal : laba = pendapatan biaya
3.Blok Keluaran (output blok ),
Berupa informasi yg bermutu dan dokumen unt semua tingkat mnj dan semua pemakai informasi
baik intern maupun ekstern. Keluaran ini mrpk faktor utama yg menentukan blok-2 lain dlm
suatu sistem informasi, jika keluaran tdk sesuai dg kebutuhan pemakai infrmsi, perancangan blok
masukan, model, teknologi, basis data dan pengendalian tdk ada manfaatnya
4.Blok Teknologi,
Menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem.Sistem Pengendalian Intern
5.Blok Basis data,
Merupakan tempat unt menyimpan data yg digunakan unt melayani kebutuhan pemakai
informasi
6.Blok Pengendalian,
Unt melindungi semua sistem informasi dari bencana dan ancaman, spt bencana alam ,
api,kecurangan ,kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan ,penyadapan , ketidak efisienan,
sabotase, kejahatan






Selain itu, terdapat juga komponen fisik pada Sistem Informasi, yaitu:
1. Perangkat keras komputer: CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk
interaksi, media komunikasi data.
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi
akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem.
5. Personil: yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.














BAB II
PEMBAHASAN

Sistem Informasi Akuntansi:
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23)
sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi
akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,
menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam
(terutama manajemen ).

Faktorfaktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:
1. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi
akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta
dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
2. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus
dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa
biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga
relatif tidak mahal :
a) SIA : menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk mencatat berbagai operasi transaksi
yang terjadi, yang mempengaruhi status finansial organisasi.
b) Sistem ini mengenai operasional sistem akuntansi, dan menangani laporan historis dari
semua transaksi yang terjadi dalam jumlah besar.
c) Sistem ini membuat berbagai report seperti laporan keseimbangan keuangan dan rekening
masukan yang semuanya memberikan gambaran finansial dari organisasi



BEBERAPA CARA YG DIRANCANG UNT MENJAMIN PERLINDUNGAN DAN
KELANCARAN JALANNYA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Penggunaan sistem pengelolaan catatan
Penerapan pengendalian akuntansi
Pengembangan rancangan induk sistem informasi
Pembuatan rencana darurat apabila sistem informasi gagal
Penerapan prosedur seleksi karyawan
Pembuatan dokumentasi lengkap ttg sistem informasi yg digunakan perusahaan
Perlindungan dari bncn api dan putusnya aliran listrik
Membuat sistem penunjang unt mengantisipasi kegagalan sistem inf yg digunakandan
Membuat tempat penyimpanan data diluar presh sbg cadangan
Membuat prosedur dan penggunaan alat-alat pengamanan serta pengendalian akses kedalam
sistem informasi

KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
1. Sistem akuntansi pokok,
Merupakan organisasi formulir,catatan dan laporan
2. Sistem akuntansi piutang,
Dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya dan berkurangnya piutang
3. Sistem akuntansi utang,
Dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya utang karena transaksi pembelian kredit
dan berkurangnya utang karena transaksi retur pembelian dan pelunasan utang. Transaksi
pelunasan utang dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas.
4. Sistem akuntansi penggajian & pengupahan,
Dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan
pembayarannya.
5. Sistem Akuntansi Biaya,
dirancang untuk menangani pengendalian produksi dan biaya

6. Sistem Akuntansi kas,
Dirancang untuk menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
7. Sistem Akuntansi Persediaan,
Dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang
disimpan di gudang.
8. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap,
Dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aktiva tetap.
Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur, sebagai berikut:
Prosedur pengadaan aktiva tetap
Prosedur penggantian pemakaian aktiva tetap
Prosedur depresiasi aktiva tetap
Prosedur penempatan aktiva tetap

TUJUAN DAN FUNGSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
La Midjan (2006:37) tujuan utama penyusunan sistem informasi akuntansi bagi organisasi
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas informasi
2. Meningkatkan kualitas internal cek atau pengendalian intern
3. Menekan biaya-biaya tata usaha

Adapun penjelasannya dari tiga tujuan utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas informasi
Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna, dan terpercaya. Dengan kata lain sistem akuntansi
harus cepat dan tepat dalam memberikan informasi yang diperlukan dengan kandungan
informasi yang sesuai dengan yang diperlukan.
2. Meningkatkan kualitas internal cek atau pengendalian intern
Yaitu pengendalian intern yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan perusahaan, sehingga
sistem akuntansi yang disusun harus mengandung kegiatan pengendalian intern.
3. Menekan biaya-biaya tata usaha
Yaitu bahwa biaya tata usaha untuk menerapkan sistem akuntansi harus jauh lebih murah dari
manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem informasi akuntansi.
Menurut krismaji (2005:188) tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :
1) Kemanfaatan, informasi yang dihasilkan oleh sistem harus membantu manajemen dan para
pemakai dalam pembuatan keputusan.
2) Ekonomis, manfaat sistem harus melebihi pengorbanannya.
3) Daya andal, sistem harus memproses data secara akurat dan lengkap.
4) ketersediaan, para pemakai harus dapat mengakses senyaman mungkin,kapan saja pemakai
menginginkannya.
5) Servis pelanggan, servis yang memuaskan kepada pelanggan harus diberikan.
6) Kapasitas, kapasitas sistem harus mampu menangani kegiatan pada periode sibuk dan
pertumbuhan di masa mendatang.
7) Praktis, sistem harus mudah digunakan.
8) Fleksibilitas, sistem harus mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi dari
lingkungan sistem.
9) Daya telusur, sistem harus mudah dipahami oleh para pemakai dan perancang serta
memudahkan penyelesaian persoalan pengembangan sisitem di masa mendatang.
10) Daya audit, daya audit harus ada dan melekat pada sistem sejak awal pembuatannya.
11) keamanaan, hanya personel yang berhak saja yang dapat mengakses atau di ijinkan mengubah
data sistem.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem informasi akuntansi harus berguna, tepat
waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan, serta meningkatkan pelayanan terhadap
konsumen dalam memberikan informasi dari segi intern dan ekstern yang akan berguna bagi
manajemen dalam rangka mencapai tujuan suatu perusahaan.

Secara umum fungsi sistem informasi akuntansi adalah untuk mendorong seoptimal mungkin
agar sistem akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yaitu
tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya, serta secara keseluruhan informasi tersebut
mengandung arti yang berguna.



SISTEM AKUNTANSI UNTUK MELAKSANAKAN BISNIS

Ada beberapa contoh sistem akuntansi yang digunakan diantaranya :
Sistem Pembayaran melalui Perbankan yang mengembalikan cancelled check kepada pembuat
cek :

Sistem penjualan Over the counter Sale,
Adalah sistem penjualan yg pembeli datang ke prsh unt melakukan pemilihan
,pembayaran dan penerimaan brg yg dibeli.

Sistem Penjualan COD Sale ( cash on delivery sale )
Adalah sistem penjualan dgn mengirimkan katalog kpd calon pembeli, dan pembeli
memilih barang yg diperlukan melalui katalog dan memesan barang dg mengirimkan formulir
pesanan lewat kantor pos.

















UNSUR UTAMA SISTEM AKUNTANSI

Sebagai sebuah sistem, akuntansi terdiri dari berbagai unsur-unsur utama. Keberadaan
semua unsur utama dalam sebuah sistem adalah sangat penting. Kelemahan salah satu
unsur saja mengakibatkan sistem tersebut menjadi cacat atau tidak akan berfungsi dengan
baik. Komponen pokok sistem akuntansi tersebut antara lain adalah ; Laporan, Catatan
atau pembukuan, Dokomen Input, Prosedur dan Kontrol.

Laporan
Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya laporan merupakan output
sebuah sistem akuntansi. Sistem akuntasi yang baik harus mampu menghasilkan
laporan yang berisisikan informasi yang digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, baik manajemen maupun pihak luar perusahaan.
Setiap laporan lazimnya terdiri dari unsur-unsur ; kepala laporan, isi
laporan, dan kadang-kadang dilengkapi dengan pengesahan laporan. Kepala
laporan dimulai dengan nama perusahaan atau entitas yang menyiapkan laporan,
tanggal atau periode laporan. Isi laporan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat dibaca dan dimengerti dengan mudah.

Pada bab ini pemabahasan laporan akan dikelompokkan menjadi dua yaitu
pertama laporan keuangan untuk umum dan kedua laporan untuk manajemen.
a. Laporan keuangan untuk umum
Laporan keuangan untuk umum pembuatannya gharus disesuaikan dengan
Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim ini
di Indonesia telah kodifikasikan oleh Ikan Akuntansi Indonesia, yang pada
dulu diterbitkan dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia, sekarang setelah
diadakan perubahan besar-besaran diterbitkan dengan judul Standar Akuntansi
Keuangan. Laporan Keuangan utnuk umum ini terdiri dari antara lain Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas.
Format dari masing-masing laporan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh
bentuk badan usaha dan jenis usaha dari perusahaan yang bersangkutan.
1) Neraca
Neraca adalah laporan yang menggambarkan tetang posisis keuangan suatu
perusahaan, sehingga laporan ini sering juga disebut dengan laporan perubahan
posisi keuangan. Dalam neraca disajikan posisi aktiva, hutang dan modal
perusahaan pada tanggal tertentu, yang lazimnya pada akhir suatu periode
akuntansi, akhir bulan atau akhir tahun.
Unsur aktiva pada perusahaan dagang dan pabrikan lazim dikelompokkan
menjadi Aktiva Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aktiva Tetap, Aktiva Tidak
Berujud dan Aktiva Lain-lain. Hutang dikelompokkan menjadi Hutang Lancar,
Hutang Jangka Panjang dan Hutang Lain-lain. Sedangkan pelaporan modal
tergantung pada bentuk badan usaha yang bersangkutan. Pada perusahaan
perseorangan modal lazimnya hannya ada satu yaitu Modal Fulan. Pada
perusahaan Persekutuan modal sajikan terpisah untuk masing-masing sekutu.
Pada perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas modal dikelompokkan
menjadi modal yang bersal dari pemegang saham (modal disetor) dan laba
ditahan.

2) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam satu periode.
Format dan isi laporan ini dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan yang
bersangkutan. Laporan Laba Rugi hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga
menggambarkan dengan jelas pendapatan dari usaha utama perusahaan, harga
pokok produk atau jasa yang dijual, laba bruto, biaya usaha, laba usaha,
pendapatan dan biaya lain-lain, laba bersih sebelum pajak penghasilan, pajak
penghasilan, Laba setelah pajak penghasilan.
3) Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan menggambarkan perubahan laba yang belum dibagikan
kepada pemegang saham pada perusahaan perseroan terbatas. Laporan ini dapat
disatukan dengan Laporan Laba Rugi.
4) Laporan Arus Kas
Laporan ini melaporkan aruskan perusahaan selama periode tertentu. Dalam
laporan ini harus tergambar sumber dan penggunaan kas selama periode
yabersangkutan. Sumber dan penggunaan kas tersebut harus dipisahkan menjadi
tiga kelompok yaitu; arus kas aktivitas usaha, arus kas aktivitas investasi, dan arus
kas aktivitas pendanaan.
b. Laporan Untuk Manajemen
Untuk membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian usaha selalu
membutuhkan informasi, tak peduli level atau tingkat dan fungsi usaha yang
mereka emban. Sumber utama informasi tersebut adalah sistem akuntansi
perusahaan. Semua informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi ini diujutkan
dalam bentuk laporan.

Laporan yang dibuat khusus untuk memenuhi kepentingan manajemen ini
tidak perlu disiapkan sesuai dengan prinsip atau standar akuntansi yang diterima
umum. Jenis, format dan isinya harus disesuaikan dengan keperluan.

Sama halnya dengan laporan keuangan untuk umum laporan khusus untuk
manajemen ini sebaiknya juga terdiri dari tiga unsur bagian kepala laporan, isi
laporan, dan pengesahan atau yang bertanggung jawab atas laporan tersebut.
Kepala laporan juga berisikan identitas entiti atau bagian yang menyiapkan
laporan, nama laporan, tanggal atau periode laporan.
Dalam penyajian isi laporan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
laporan tersebut jelas, mudah dibaca dan dimengerti, dan yang peling penting
sesuai dengan tujuan atau relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Untuk
menghasilkan laporan yang baik tersebut sedapat mungkin dibuat dalam bentuk
matriks dan informasinya dikelompokkan dan masing-masing kelompok jika
diperlukan dipisahkan menjadi sub kelompok. Laporan harus disusun atas dasar
logika tertentu misalnya dimulai dengan angka yang paling besar terlebih dulu
disusul dengan jumlah yang lebih kecil atau dimulai dengan pos yang paling
penting disusul dengan pos yang kurang penting terakhir pos yang tidak penting.
Penyajian laporan dapat juga diintegrasikan dengan prinsip manajemen atas dasar
penyimpangan (management by exception) dengan mengatur isi dan urutan
penyajian informasi dalam laporan.
Jika perusahaan memiliki standar atau anggaan misalnya untuk biaya
maka laporan dapat menyajikan penyimpangan atau isi laporan dapat dibatasi
untuk biaya yang menyimpang atau melebihi anggaran atau standar yang telah
ditetapkan, atau urutan pelaporan disesuaikan dengan tingkat penyimpangan yang
terjadi, maka biaya yang paling besar penyimpangannnya dilaporkan paling atas
disusul dengan biaya yang penyimpangannya lebih kecil.
Catatan atau Pembukuan
Ada dua catat-catatan utama dalam yang selalu ada dalam setiap sistem
akuntansi manual, yaitu ledger dan jurnal. Ledger terdiri dari ledger umum dan
ledger pembantu. Karena ledger pembantu sering dibuat dalam bentuk lembaran
terpisah maka ledger pembantu ini sering pula disebut dengan kartu pembatu.
Ledger merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan (account), sehingga ledger
umum merupakan kumpulan perkiraan-perkiraan umum dan ledger pembantu
merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan pembantu.

Perkiraan atau account dalam sistem yang berbasis komputer saat ini dapat di
definisikan sebagai kesatuan terkecil dari objek akuntansi yang perlu dilaporkan
dan dicatat dalam catatan akuntansi.
a. Ledger Umum
Seperti disebutkan diatas ledger umum merupakan kumpulan dari
perkiraan umum. Perkiraan umum diperlukan untuk menyimpan data-data
yang diperlukan untuk menyiapkan laporan keuangan. Jumlah perkiraan yang
diperlukan adalah sebanyak perkiraan yang ada dalam laporan keuangan.
Sistem akunatansi memiliki dua jenis formolir ledger umum yang biasa
digunakan; mempunyai hanya dua kolom angka satu untuk untuk debet dan
satu untuk kredit, dan yang memiliki empat kolom angka, tambahan dua
kolom untuk mencatat saldo secara terus menerus.
Pada sistem akuntansi komputer ledger umum disebut general ledger
masterfile yang hanya terdiri dari satu tabel database. Tabel database ini
memiliki record sebanyak jumlah account yang digunakan.
b. Ledger Pembantu
Perkiraan-perkiraan ledger umum kadang kala memerlukan rincian lebih
lanjut baik untuk memenuhi kebutuhan manajemen maupun untuk memenuhi
ketentuan pengungkapan dalam laporan keuangan umum. Catatan rinci
tersebut disebut dengan ledger atau kartu pembantu.
Setiap perkiraan umum dapat dibuatkan ledger pembantunya sepanjang
diperlukan. Setiap kerkiraan ledger pembantu sebenarnya dapat saja
diajadikan perkiraan ledger umum, namum ini tidak dilakukan karena ada dua
alasan. Alasan pertama adalah perkiraan pembatu tersebut sangat banyak
sehingga kalau digabung maka perkiraan ledger umum akan menjadi sangat
banyak. Kedua sebagai alat kontrol, kesalahan dalam pengisian perkiraan
dapat dilokalisir, perkiraan ledger umum sekaligus juga berfungsi sebagai
perkiraan kontrol atas perkiraan pembantu. Jumlah semua saldo perkiraan
pembantu harus sama dengan saldo perkiraan kontrolnya dalam ledger umum.

Perkiraan-perkiran ledger umum yang sering dibuatkan ledger pembantu
adalah perkiraan piutang, hutang, persediaan, aktiva tetap dan sebagainya.
Bentuk dan isi perkiraan pembantu akan sangat bervariasi, karena rincian
yang diperlukan untuk masing-masing perkiraan juga tidak sama. Rincian
yang diperlukan untuk perkiraan piutang tidak sama dengan rincian yang
diperlukan untuk perkiraan persediaan, dan rincian yang diperlukan untuk
perkiraan persediaan juga tidak sama dengan rincian yang diperlukan untuk
perkiraan aktiva tetap.
Ledger pembantu pada sistem bebasis komputer juga disebut file master
(master file) sehingga ada master file piutang, master file utang , master file
persediaan dan sebagainya. Master file ini juga dalam bentuk tabel database
yang memiliki record sebanyak account yang ada. Sehingga master file
piutang akan meiliki record sebanyak pelanggan, master file hutang memiliki
record sebanyak pemasok dan master file persedian meiliki record sebanyak
persediaan.
c. J urnal
Pada sistem akuntansi manual untuk memudahkan posting ke ledger
khususnya ledger umum transaksi terlebih dulu dicatat kedalam jurnal. Jurnal
adalah catatan pertama transaksi. Jurnal merupakan catatan kronologis dari
transaksi yang berisikan tgl, perkiraan ayang akan didebet atau dikredit
beserta jumlahnya, dan keterangan dari transaksi tersebut. Karena jurnal
merupakan catatan kronologis maka jurnal sering juga disebut dengan buku
harian.
Pada sistem akuntansi manual taransaksi yang sering terjadi dapat
disediakan jurnal khusus disamping jurnal umum. Jurnal khusus adalah jurnal
yang hanya dapat digunakan untuk mencatat transaksi tertentu saja, sedangkan
jurnal umum dapat digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi. Jurnal
umum diperuntukkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak tersedia
jurnal khususnya. Karena dalam perancangan jurnal sebaiknya setiap
transaksi sejenis disediakan jurnal khusus sendiri, maka jurnal khusus yang
diperlukan akan sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan yang
bersangkutan.
Perusahaan dagang yang sering membeli dan menjual secara kredit jurnal
khusus yang diperlukan biasanya adalah Jurnal Pembelian, Jurnal Penjualan,
Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Penerimaan Kas. Jika penjualan retur sering
terjadi maka dapat pula disediakann jurnal Penjualan Retur.
Untuk sebuah hotel kecil misalnya dimana tamu selalu membayar secara
tunai dan segala biaya juga hanya dibukukan waktu dibayar maka jurnal
khusus yang kita perlukan hanya Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal
Pengeluaran Kas ditambah Jurnal Umum untuk membuat ayat jurnal
penyesuaian dan penutupan buku pada kahir periode akuntansi.
Pada sistem akuntansi berbasis komputer jurnal khusus dan ledger
pembantu biasa diujudkan dalam bentuk modul-modul, sehingga ada modul
piutang usaha, hutang usaha dan sebagainya. Masing modul dapat terintegrasi
dengan general ledger dan dapat pula terpisah. Jika terintegrasi transaksi yang
telah dicatat dalam modul tertentu tidak perlu lagi dicatat ulang ke general
ledger. Jika modul khusu ini tidak terintegrasi dengan jeneral ledger maka
transaksi yang sudah diinput ke general ledger perlu diinput lagi ke general
ledger.
Merancang jurnal khusus. Ada dua jenis kolom angka pada jurnal
khusus, pertama kolom khusus dan kedua kolom umum atau serba-serbi.
Kolom khusus digunakan untuk mencatat angka debet atau kredit perkiraan
tertentu, tidak dapat digunakan untuk perkiraan lain. Sedangkan kolom umum
diperuntukkan untuk mencatat angka debet ataupun angka kredit bagi
perkiraan-perkiraan yang tidak tersedia kolom khususnya. Dalam merancang
kolom jurunal khusus perkiraan yang sering timbul perlu disediakan kolom
khusus sedang untuk perkiraan yang jarang timbul cukup dicatat pada kolom
rupa-rupa atau kolom serba-serbi saja.



Chart of Accounts dan Nomor Kode
Chart of Accounts adalah daftar semua perkiraan yang digunakan yang
disertai dengan nomor kode. Ketersediaan chart of accounts yang lengkap dan
baik akan sangat membantu dalam pencatatan dan penyusunan laporan. Chart of
accounts semakin penting pada sistem akuntansi berbasis komputer karena
pencatatan pada sistem komputer didasarkan pada nomor kode.

Kode dapat dalam bentuk angka, huruf maupun gabungan antara angka
dan huruf. Penggunaan kode yang tepat dalam akuntansi akan sangat bermanfaat,
terutama pada waktu melakukan pencatatan, posting maupun pada waktu
menyiapkan laporan. Nomor kode harus permanen, perubahan nomor kode suatu
perkiraan akan sangat menyulitkan karena harus mungubah semua data yang telah
ada.
Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk membuat nomor kode
perkiraan diantaranya adalah kode urut, kode blok dan kode kelompok, berikut ini
akan dibahas masing-masing cara pembuatan tersebut.

a. Kode urut
Kode urut adalah cara yang sangat sederhana dalam pembuatan kode perkiraan.
Dengan metode ini semua perkiraan diurut sesuai dengan tampilannya dalam
laporan keuangan; neraca dan laporan rugi laba, kemudian semua perkiraan diberi
kode sesuai dengan urut tampilnya dalam laporan keuangan tersebut. Jadi dengan
metode ini kas akan diberi nomor urut satu disusul dengan perkiraan dibawah kas
misalnya surat berharga dengan kode 2, demikian seterusnya.

b. Kode Blok
Untuk membuat kode blok perkiraan harus kita kelompokan terlebih dahulu,
kemudian masing-masing kelompok diberi rang atau blok kode tertentu.



c. Kode Kelompok
Perancangan kode kelompok seperti halnya kode blok dimulai dengan
pengelompokan perkiraan sesuai dengan kebutuhan pelaporan. Kemudian setiap
kelompok diberi kode tertentu sehingga setiap perkiraan memiliki kode dengan
jumlah digit yang sama dan setiap digit memiliki arti yang menunjukan kelompok
perkiraan tersebut.

Jumlah digit kode perkiraan yang diperlukan tergantung kepad jenjang
pengelompokan perkiraan dan jumlah perkiraan dalam kelompok. Jika jenjang
perkiraan ada empat tingkat maka jumlah digit kode sekurang-kurangnya 4 digit
dan jika satu jenjang ada yang memerlukan lebih dari satu digit katakan jenjang
terakhir ada kemungkinan lebih 9 perkiraan maka diperlukan dua digit, maka
jumlah digit kode perkiraan menjadi lima digit.




X X X X X






Rumpu
n
Kelompok perkiraan
Nama perkiraan (2 digit)
Subkelompok perkiraan



















Dokumen Sumber (Source Document)
Pada sistem akuntansi manual setiap transaksi harus dibuatkan
dukumennya sebelum dilakukan pencatatan.Dokumen berfungsi untuk
mengumpulkan data sebelum diinput kesistem. Fungsi utama dokumen adalah
sebagai bukti transakasi yang harus dapat ditelusuri dari laporan ke catatan dan
akhirnya ke dokumen.
Dokumen sumber yang baik memili nomor urut tercetak, mudah diisi dan
sederhana tetapi berisikan semua data yang diperlukan. Jika mungkin dibuat
memiliki nomor urut tercetak sehingga dapat diketahui dengan mudah jika ada
yang hilang atau disalahgunakan.
Secara umum dokumen sumber terdiri dari tujuh bagian seperti pada gambar
berikut :
1 Neraca Rumpun perkiraan
11 Aktiva Kelompok perkiraan
111 Aktiva 21ancer Sub kelompok perkiraan
11111 Kas
11112 Surat Berharga Nama perkiraan
11114 Wesel Tagih
11115 Piutang Usaha
11116 Penyisihan Piutang Taktertagih
112 Investasi
113 Aktiva Tetap
114 Aktiva Tidak Berujud
115 Aktiva Lain-lain
12 Hutang
121 Hutang Lancar
122 Hutang Jangka Panjang
123 Hutang lain-lain
13 Modal
2 Laba Rugi

Kepala Identifikasi
Petunjuk pengisian
Isi Rinci


Tanda tangan dan verifikasi Jumlah
Informasi tambahan


Database
Catatan akuntansi pada sistem berbasis komputer menggunakan tabel
database. Entity relationship berikut menggambarkan entity yang relevan dengan
sistem general ledger.




Dokumen Jurnal
Perkiraan
Berisi
1
M
1
1
M
1
Gambar No. 6.1
Dicatat
pada
Dari E-R diatas tabel-tabel database yang diperlukan beserta fieldnya adalah
Tabel Dokumen
Nama field Tipe Keterangan
Nomor Dokumen Auto number
Tanggal Date
Keterangan Text

Tabel Jurnal
Nama field Tipe Keterangan
Nomor Dokumen Auto number
Nomor Perkiraan Text
DK Text Debet atau Kredit
Jumlah Number

Tabel Perkiraan
Nama field Tipe Keterangan
Nomor Perkiraan Text
Nama Perkiraan Date

Untuk memudahkan menyiapkan daftar saldo diperlukan satu tabel lagi yaitu
untuk menjadikan D=positif dan K= negatif, saldo setiap perkiraan dengan mudah
dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua angka masing-masing account.
Tabel tersebut kita beri nama tabel DK sebagai berikut. Tabel ini tergolong
reference file.


Tabel D/K (Reference file)
Nama field Tipe Keterangan
DK Text
Nilai Numerik D=1 K=-1

Tabel ini hanya berisi dua record yaitu D dengan nilai 1 dan record ke 2 K dengan
nilai -1 (minus satu)
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

KARATERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI YANG MEBEDAKANNYA
DENGAN SUBSISTEM CBIS LAINNYA

1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal





Perbedaan SIA dan SIM :
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan sedang

Contoh :
- Sistem Pelaporan Keuangan/Gl
- Sistem pemrosesan Transaksi
- Sistem Pelaporan Manajemen
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
semua tipe informasi
Contoh :
- Sistem Management Keuangan
- Sistem pemasaran
- Sistem produksi
- Sistem Sumber Daya Manusia
CONTOH SIA SEBAGAI PUSAT INFORMASI PERUSAHAAN
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam
jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan
keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang
berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah
diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari
keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern
yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya
suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya
untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Informasi Akuntansi Keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan
dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari
aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk
menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer


Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali
seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat
didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin
seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat
terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari SIM yang menyediakan informasi
akuntansi keuangan, dan informasi lain atas transaksi akuntansi. Enterprise Resource Planning
(ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek proses bisnis
perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA), yaitu :
1. Membuat laporan eksternal
Laporan ini mencangkup laporan keuangan, seperti pajak dan laporan yang diperlukan oleh
badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
2. Mendukung aktifitas rutin
Sistem SIA digunakan untuk menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi
perusahaan.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua
tingkat pada suatu organisasi.
4. Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi diperlukan untuk aktifitas perencanaan dan pengendalian.
5. Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal ( internal control) mencangkup kebijakan-kebijakan, prosedur-
prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari
kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Aplikasi Peranti Lunak Akuntansi
Aplikasi (application) adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-
keperluan tertentu.Interaksi antara sistem informasi akuntansi dan seorang pengguna terdiri atas :
1. Pencatatan kejadian
2. Pengentrian informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, dan produk
3. Pencetakan dokumen
4. Pencetakan laporan
5. Pelaksanaan permintaan informasi khusus untuk suatu maksud













GAMBAR DIAGRAM FLOW PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI




















A. SISTEM AKUNTANSI
1. Penggajian / Pengupahan
Dengan Elemen Real Time














Batch



2. Pokok




3. Piutang
















4. Kas










5. Aktiva Tetap


B. LAPORAN
















1. Laporan keuangan umum

Neraca







Laporan laba rugi












C. CATATAN / PEMBUKUAN


D. DOKUMEN SUMBER (SOURCE DOCUMENT)



E. DATABASE






KESIMPULAN

Seperti yang telah dituliskan dalam makalah ini , dan saya sebagai penulis dapat
memberikan beberapa kesimpulan tentang Sistem Informasi Akuntansi,antara lain: Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu
yang berkenaan dengan Akuntansi.


SARAN

Setelah Penulis Menguraikan masalah tersebut banyak sekali kekurangannya dan kami
sangat mengharapkan masukan kritik dan sarannya untuk perbaikan kami dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai