Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFOMASI BERDASARKAN

KOMPUTER

DISUSUN OLEH :

Syamira Aurel 2003501229

DOSEN PENGAMPUN: MARIA SURYANINGSIH SE, M.Ak

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Minangkabau No. 60, Manggarai – Jakarta Selatan

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T., karena atas rahmat dan nikmat yang
telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGENDALIAN DAN SISTEM INFOMASI BERDASARKAN KOMPUTER” tanpa suatu
halangan apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi (SIA). Makalah ini dibuat agar mahasiswa lebih memahami konsep pengendalian
dasar dan pentingnya pengendalian komputer. Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 18 November 2022

Penulis
Daftar Isi

BAB 1...........................................................................................................................................................4
1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...........................................................................................4
1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli...................................................................5
BAB 2...........................................................................................................................................................6
Pembahasan................................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pengendalian Komputer......................................................................................................6
2.2 Prinsip Umum untuk menetapkan sistem andal atau tidak...................................................................6
2.3 Pengendalian Berbasis Komputer..........................................................................................................8
BAB 3.....................................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................11
BAB 1

1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan sistem yang dirancang untuk mengumpulkan dan
menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif perusahaan dapat membuat
keputusan yang tepat.

Sistem ini dianggap sebagai komponen penting dari kantor keuangan di seluruh dunia di mana
sebagian besar berbasis perangkat lunak dan dapat diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi
informasi perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
apapun.

istem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan
laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

Tujuan dari sistem informasi akuntansi (SIA) adalah untuk memproses data keuangan dan akuntansi
serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajer atau pihak lain yang
berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.
Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan,
informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan Anda.

Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan pembelian, faktur,
inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli

Menurut Romney & Steinbart (2018:10) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi
para pembuat keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah keamanan”.

Menurut Turner, Weickgenannt, & Copeland (2017:4) sistem informasi akuntansi meliputi proses,
prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke
dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci dengan mengklasifikasikan,
merangkum, dan mengkonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna
internal maupun eksternal.

Menurut Patel (2015) sistem informasi akuntansi merupakan sub sistem informasi dalam suatu
organisasi, dimana kegiatannya yaitu mengumpulkan informasi dari berbagai subsistem entitas dan
mengkomunikasikannya ke subsistem pemrosesan informasi organisasi. Sistem informasi akuntansi
secara tradisional berfokus pada pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak eksternal seperti investor, kreditor, bankir dan agen pajak serta
pihak internal seperti manajemen dan pemilik.
BAB 2

Pembahasan

2.1 Pengertian Pengendalian Komputer


Pengendalian komputer (computer control) adalah pengendalian internal yang dilakukan oleh komputer
(perangkat lunak), bukan pengendalian manual. Juga berarti pengendalian umum dan aplikasi melalui
pengolahan data komputer. Dalam sistem global yang saling berhubungan, sistem informasi yang tidak
andaldapat membahayakan kelangsungan perusahaan. Adanya kebutuhan dan jaminan sistem
informasi, maka dibutuhkan tindakan evaluasi yang secara independen menguji dan memverifikasi
keandalan sistem.

2.2 Prinsip Umum untuk menetapkan sistem andal atau tidak


A. Availability (Ketersediaan)

Tersedianya pelayanan dan perawatan (maintaenance) sistem secara berkala. Ketersediaan sistem dari
vendor harus dijamin dan kerusakan pada hardware dan software akibat adanya sabotase yang
disengaja atau akibat bencana alam lainnya. harus disepakati dengan pembuat sistem. Apabila terjadi
gangguan atau kerusakan maka harus diupayakan perbaikan dapat dilakukan sesingkat mungkin.

B. Security (keamanan)

Otoritas untuk mengakses sistem tidak diberikan kepada sembarang orang. Hanya orang-orang tertentu
yang memiliki wewenang yang dapat akses pada sistem informasi. Adapun orang lain hanya dapat
membaca saja, sedangkan proses input maupun perubahannya hanya bagian tim IT saja. Hal ini demi
keamanan sistem untuk menghindari pencurian data, perusakan data dll. Biasanya untuk mengakses
pada sistem informasi terdapat password khusus.

C. Maintainability (Dapat dipelihara)

Sistem informasi dapat diubah sewaktu-waktu apabila diperlukan, tanpa mengganggu kelancaran proses
sistem yang lain. Namun, kegiatan ini harus melalui pengendalian yang jelas yaitu melalui
1. Pengembangan proyek dan akuisisi
2. Perubahan pengendalian manajemen

D .Integrity (Integritas)

Merupakan pemrosesan sistem lebih lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi. Pengendaliannya
meliputi :

1. Pengendalian sumber data


2. Rutinitas validitas input
3. Pengendalian entry data online
4. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
5. Pengendalian output
6. Pengendalian transmisi data

2.3 Pengendalian Berbasis Komputer


Bagi perusahaan yang memiliki sistem informasi berbasis komputer, membutuhkan suatu
pengendalian yang dapat mengamankan data dan aset perusahaan dari gangguan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
Pengendalian-pengendalian dimaksud diantaranya:

1. Pengendalian sistem operasi


Sistem operasi merupakan program kontrol yang dimiliki komputer. Keamanan sistem operasi
melilibatkan prosedur, kebijakan, dan pengendalian untuk menentukan siapa yang dapat
mengakses sistem operasi, sumber daya mana yang dapat mereka akses, dan tindakan apa
saja yang dapat mereka lakukan.

Contoh :
 Prosedur log on
 Kartu akses
 Daftar kontrol akses

2. Pengendalian manajemen data

Memiliki 2 kategori yaitu:


Kontrol akses Kontrol akses, yaitu kontrol yang dirancang untuk mencegah individu yang tidak
memiliki otorisasi untuk mengambil, merusak, atau menghilangkan data perusahaan
Kontrol pendukung, yaitu kontrol yang memastikan bahwa dalam peristiwa hilangnya data
karena akses yang tidak sah, kegagalan peralatan, atau bencana fisik, perusahaan dapat
memulihkan file database secepatnya.

3. Pengendalian struktur organisasi


Adanya pemisahan tugas dan wewenang dalam perusahan secara sentralisasi yaitu dengan
cara melakukan pemisahan kegiatan pengembangan sistem dari operasional komputer, dan
pemisahan administrator database dari fungsi lainnya, pemisahan fungsi pengembangan sistem
baru dari fungsi pemeliharaan, bentuk struktur alternatif untuk pengembangan sistem,
pemisahan perpustakaan data dari kegiatan operasional.

4. Pengendalian pengembangan sistem


Merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengendalikan aktivitas
pengembangan sistem baru, diantaranya:

1. Pengesahan sistem; Setiap sistem baru harus melalui proses pengajuan secara tertulis oleh
pengguna yang ditujukan kepada ahli sistem yang memiliki otoritas untuk menyetuju
permintaan pembuatan sistem tersebut.
2. Proses penentuan spesifikasi pengguna, yaitu para pemakai harus secara aktif terlibat dalam
proses pengembangan sistem. Tingginya tingkat kompleksitas spesifikasi sistem tidak akan
menghambat keterlibatan pemakai dalam proses tersebut, bahakan pemakai dapat membuat
keterangan secara tertulis berkatan kebutuhan logis yang diperlukan oleh sistem.
3. Kegiatan desain teknis, yaitu melakukan penerjemahan logika sistem ke berbagai spesifikasi
teknis sesuai permintaan pemakai, meliputi kegiatan analisis sistem, desain sistem umum,
analisis kelayakan dan desain sistem yang terperinci.
4. Keterlibatan audit internal. Auditor memiliki pengaruh cukup kuat untuk menghubungkan
pemakai dengan pengembang sistem, terutama pada perusahaan yang memiliki teknisi
terbatas.
5. Tes program. Peranan utama dari testing program adalah membuat data pengujian
bermakna dimana pengguna data pengujian awal dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan.
6. Evaluasi pemakai dan prosedur penerimaan. Sebelum sistem dioperasikan, terlebih dahulu
sistem harus diujicobakan dengan melibatkan penguji yang terdiri dari personel pemakai,
profesional sistem, dan personel audit internal, tim yang menguasai sistem tersebut dan
mengevaluasinya dengan ketat.

5. Pengawasan pemeliharaan sistem


Terdiri atas:
1. Otorisasi pemeliharaan, pengujian, dan dokumentasi memerlukan empat kontrol yaitu
otoritas formal, spesifikasi teknik, pengujian dan pembaruan dokumentasi.
2. Pengendalian referensi sumber. Sistem berfungsi melindungi program yang dapat diganggu
oleh pemakai yang tidak terdaftar, tapi memiliki akses log ke sistem induk program.

6. Pengamanan pusat komputer


Penjagaan pusat komputer, yang menjadi prioritas adalah kondisi fisik, konstruksi ruangan,
kemudahan aksdes, pengatur udara, pemdam api, dan stabilitas daya listrik.
Program yang dibuat meliputi hal berikut.
 Ketersediaan back up situs kedua
 Tersedia daftar aplikasi penting
 Tindakan prosedur back up dari penyimapanan offsite
 Adanya tim pemulihan kerusakan
 Uji rencana pemulihan kerusakan

7. Pengawasan terhadap jaringan


Pengawasan terhadap risiko dari sebuan para perusak dalam bentuk kegiatan kriminalisasi
program komputer dengan memasukkan pesan tertentu kepada penerima, dan pengawasan
dilakukan kepada orang yang melakukan tindakan sabotase pada jaringan kompute
perusahaan.

8.

Misalnya pengendalaian pada aplikasi sistem pembayaran gaji, pembelian, dan sistem
pengeluaran kas atau tergantung pada sistem yang dipakai, Dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Pengendalian masukan; meliputi pengendalian dokumen sumber, pengkodean data, validasi dan
kontrol perbaikan kesalahan masukan.
2. Pengendalian proses (operasional sistem); meliputi pengendalian pada sistem
informasi berlangsung, intervensi operator dan pengendalian jejak audit.
3. Pengendalian keluaran; pengendalian yang memastikan bahwa keluaran dari sistem tidak hilang,
tidak salah arah, dan tidak dilanggar. Tujuan pengendalian ini untuk melindungi keluaran sistem
yang disebabkan jenis metode pemrosesan yang digunakan.

Contoh: Pengendalian pada Inventory System; yang bisa mengakses full dan partial
berbeda orang/bagian.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengendalian komputer (computer control) adalah pengendalian internal yang dilakukan oleh komputer
(perangkat lunak), bukan pengendalian manual. Juga berarti pengendalian umum dan aplikasi melalui
pengolahan data komputer. Memiliki 4 prinsip keandalan siste Ketersediaan. Keamanan. Dapat
dipelihara.Integritas.

Anda mungkin juga menyukai