OLEH :
KELOMPOK H
1. PUTU YODYA LESTARI (2002013878)
2. I KADEK ADI DHARMA PUTRA (2002013924)
3. IDA AYU PUTRI ARIMASYUNI (2002013895)
4. NI PUTU VALENTINA PEBRIYANTI (2002013896)
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. adapaun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu
ditujukan sebagai pedoman belajar bagi mahasiswa dan masyarakat umum, dan diharapkan dapat
menambah wawasan bagi para pembaca.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dari segi materi maupun penulisan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Hormat kami,
Kelompok H
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................II
Daftar Isi.............................................................................................................................III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem informasi akuntansi..........................................................................................3
2.2 Sistem Pengendalian Informasi Akuntansi.................................................................4
2.3 Ikhtisar Konsep Pengendalian....................................................................................5
2.4 Kerangka Pengendalian...............................................................................................6
2.5 Elemen-Elemen Utama Dalam Lingkungan Internal Perusahaan Serta Empat
Tujuan Pengendalian Yang Perlu Dibuat Perusahaan..............................................11
2.6 Identifikasi Kejadian Yang Memengaruhi Ketidakpastian Dan Teknik-Teknik
Mengidentifikasi............................................................................................................14
2.7 Penilaian Risiko Dan Respons Risiko.........................................................................14
2.8 Aktivitas Pengendalian................................................................................................15
2.9 Cara Mengkomunikasikan Informasi Dan Pengawasan Proses Pengendalian
Pada Organisasi...........................................................................................................16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Pengendalian internal merupakan hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian
internal (internal control) merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan
dari kesalahan penggunaan, memastikan aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan
bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah
diikuti. Pengendalian internal yang baik diperoleh dari suatu struktur yang terkoordinasi, yang
berguna bagi perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang lebih teliti, mencegah
kecurangankecurangan, dan mengamankan kekayaan-kekayaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Saja Sistem Informasi Akuntansi?
1.2.2 Apa Saja Sistem Pengendalian Informasi Akuntansi?
1.2.3 Apa Saja Ikhtisar Konsep Pengendalian?
1.2.4 Apa Saja Kerangka Pengendalian?
1.2.5 Apa Saja Elemen-Elemen Utama Dalam Lingkungan Internal Perusahaan Serta Empat
Tujuan Pengendalian Yang Perlu Dibuat Perusahaan?
1.2.6 Apa Saja Identifikasi Kejadian Yang Memengaruhi Ketidakpastian Dan Teknik-Tekni
Mengidentifikasi?
1.2.7 Apa Saja Penilaian Risiko Dan Respons Risiko?
1.2.8 Apa Saja Aktivitas Pengendalian?
12.8 Apa Saja Cara Mengkomunikasikan Informasi Dan Pengawasan Proses Pengendalian
Pada Organisasi?
Adapun fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1. Mampu Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Mampu Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang
dihasilkan
3. Mampu Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
4. Mampu Meningkatkan sharing knowledge
5. Mampu menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
1. Belum mendukung multi gudang. Hal ini cukup mengganggu bila perusahaan yang
menggunakan software ini memiliki lebih dari satu gudang.
2. Format neraca masih menggunakan standar Australia.
ORBIT :
1. Fokus Pengguna Utama adalah manajemen, operator dan auditor
sistem informasi.
2. Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah internal control adalah pengoperasian sistem
yang efektif dan efisien, kerahasiaan,kesatuan dan ketersediaan informasi yang
dilengkapi dengan sistem pelaporan keuangan yang handal disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku.
3. Komponen/domain yang dituju adalah perencanaan dan pengorganisasian,
pemaduan dan penerapan, pengawasan atas dukungan serta pendistribusian.
4. Fokus pengendalian dari COBIT adalah sisi teknologi informasi.
5. Evaluasi atas internal control ditujukan atas seberapa efektifpengendalian tersebut
diterapkan dalam periode waktu yang sudah ditetapkan.
6. Pertanggungjawaban atas sistem pengendalian dari COBIT ditujukan kepada
manajemen.
Struktur organisasi
Aspek-aspek penting dari struktur organisasi menyetarakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Sentralisasi atau desentralisasi wewenang
2. Hubungan pengarahan atau matriks pelaporan
3. Organsisi berdasarkan industry, lini produk, lokasi, atau jaringan pemasaran
4. Bagaimana alokasi tanggung jawab memengaruhi ketentuan informasi
5. Organisasi dan garis wewenang untuk akuntansi, pengauditan, dan fungsi sistem
informasi
6. Ukuran dan jenis aktivitas perusahaan
Metode penetapan wewenang dan tanggung jawab
Kebijakan dan prosedur manual menjelaskan praktik bisnis yang sesuai,
mendiskripsikan pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan,menjelaskan prosedur
dokumen, menjelaskan cara menangani transaksi, dan mendata sumber daya yang
disediakan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Standar Sumber Daya Manusia
yang Menarik, Mengembangkan, dan Mempertahankan Individu yang Kompeten.
Berikut ini merupakan kebijakan dan prosedur SDM yang penting dalam sebuah
perusahaan:
1) Perekrutan. Para pegawai seharusnya dipekerjakan berdasarkan latar belakang
pendidikan, pengalaman, pencapaian, kejujuran dan integritas , serta persyaratan
kerja yang sesuai
2) Mengompensasi, mengevaluasi, dan mempromosikan. Pegawai dengan
kompensasi buruk cenderung merasakan dendam dan tekanan financial yang
dapat memotivasi penipuan.
3) Pelatihan. Program pelatihan seharusnya mengajarkan para pegawai baru akan
tanggungjawab mereka tingkat kinerja dan prilaku yang diharapkan serta
kebijakan dan prosedur budaya dan gaya pengoperasian perusahaan.
4) Pengelolaan para pegawai yang tidak puas. Beberapa pegawai yang tidak puas,
membalas dendam dengan tindakan yang dirasa salah, dan melakukan penipuan
atau menyabotase system.
5) Pemberhentian. Para pegawai yang diberhentikan harus segera dipindahkan dari
pekerjaan yang sensitive dan ditolak aksesnya ke system informasi.
6) Liburan dan rotasi tugas. Skema penipuan yang mensyratkan perhatian pelaku
yang berkelanjutkan terungkap ketika pelaku beristirahat.
7) Perjanjian kerahasiaan dan ausransi ikatan kesetiaan. Seluruh pegawai pemasok
dan kontarktor seharusnya menandatangani dan mematuhi sebuah perjanjian
kerahasiaan.
8) Menuntut dan memenjarakan pelaku. Sebagian besar penipuan tidak dilaporkan
atau dituntut karena beberapa alasan.
9) Pengaruh eksternal. Meliputu persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh bursa
efek, financial accounting standards board, pcaob, dan sec.
B. PENETAPAN TUJUAN
Penetapan tujuan adalah komponen ERM yang kedua. Manajemen menentukan hal yang
ingin dicapai oleh perusahaan, sering disebut sebagai visi misi perusahaan.
1) Tujuan strategis (strategic objective): tujuan tingkat tinggi yang disejajarkan dan
mendukung misi perusahaan serta menciptakan nilai pemegang saham.
2) Tujuan operasi (operation objective): tujuan yang berhubungan dengan
efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan serta menentukan cara
mengalokasikan sumber daya.
3) Tujuan pelaporan (reporting objective): tujuan yang membantu memastikan
ketelitian, kelengkapan, dan keterandalan laporan perusahaan; meningkatkan
pembuatan keputusan; dan mengawasi aktivitas serta kinerja perusahaan.
4) Tujuan kepatuhan (compliance objective): tujuan yang membantu perusahaan
mematuhi peraturan yang berlaku.
Selain itu ERM memberikan jaminan memadai bahwa tujuan pelaporan dan kepatuhan
tercapai karena perusahaan memiliki kendali terhadapnya. Namun, satu-satunya
jaminan memadai yang dapat diberikan oleh ERM pada tujuan strategis dan operasi
yang terkadang merupakan anugrah terhadap suatu kejadian eksternal yang tidak dapat
dikendalikan, yaitu bahwa manajemen dan direksi diinformasikan secar tepat waktu atas
kemajuan yang dibuat perusahaan dalam mencapai tujuan strategis dan operasi
perusahaan.
Mengidentifikasi pengendalian
Manajemen harus mengidentifikasi pengendalian yang melindungi perusahaan dari setiap
kejadian. Pengendalian preventif biasanya superior dibandingkan pengendalian internal
detektif.
Memperkirakan biaya dan manfaat
manfaat dari prosedur pegendalian internal harus melebihi biayanya. Manfaat-manfaat
tersebut sulit dihitung secara akurat, termasuk penjualan dan produktivitas yang meningkat,
kerugian yang dikurangi,integrasi yang lebih baik dengan pelanggan dan pemasok, loyalitas
pelanggan yang meningkat, keunggulan kompetitif, dan premi asuransi yang lebih rendah.
Menentukan efektivitas biaya/manfaat
Manajemen harus menentukan apakah sebuah pengendalian merupakan biaya
menguntungkan. Dalam mengevaluasi pengendalian internal manajemen harus lebih
mempertimbangkan factor-faktor yang lain daripada factor-faktor yang ada atau manfaat
yang diperkirakan.
Mengimplementasikan pengendalian atau menerima membagi, atau menghindari
risiko
Pengendalian biaya efektif harus diimplementasikan untuk mengurangi risiko. Risiko yang
tidak dikurangi harus diterima, dibagi atau dihindari. Risiko yang dapat diterima jika ia
berada dalam jangkauan toleransi perusahaan. Sebuah perusahaan mungkin memilih untuk
menghindari risiko ketika tidak ada cara biaya-efektif untuk membawa risiko kedalam
sebuah jangkauan toleransi risiko yang dapat diterima.
B. Pengawasan
Sistem pengendalian internal yang dipilih atau dikembangkan harus diawas secara
berkelanjutan, dievaluasi, dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Segala kekurangan harus
dilaporkan kepada manajemen senior dan dewan direksi.
Metode-metode utama dalam pengawasan kinerja diantaranya:
1. Menjalankan Evaluasi Pengendalian Internal.
2. Implementasi Pengawasan yang Efektif.
3. Menggunakan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban.
4. Mengawasi Aktivitas Sistem.
5. Melacak Perangkat Lunak dan perangkat Bergerak yang Dibeli.
6. Menjalankan Audit Berkala.
7. Memperkerjakan Petugas Keamanan Komputer dan Chief Compliance
Officer.
8. Menyewa spesialis Forensik.
9. Memasang Perangkat Lunak Deteksi Penipuan.
10. Mengimplementasikan Hotline Penipuan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan
mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi
akuntansi merupakan sistem yang umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak kegiatan
akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi.Pengendalian atau kontrol
akuntansi (accounting control) adalah prosedur dan dokumentasi yang terkait untuk mengamanan
aset, melaksanakan dan mencatat transaksi keuangan dan memastikan keandalan catatan
keuangan.Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi sangat
berguna untuk mencegah dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Sistem pengendalian intern
juga dapat digunakan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga dapat
dikoreksi.Adapun beberapa kerangka pengendalian, yaitu kerangka COBIT, Kerangka
Pengendalian Internal COSO,KERANGKA PENGENDALIAN ERM, Kerangka Manajemen
Risiko Perusahaan COSO, Kerangka Manajemen Risiko Perusahaan Versus Para akuntan dan
perancang system membantu manajemen merancang system pengendalian yang efektif untuk
mengurangi risiko.Mereka juga mengevaluasi system pengendalian internal untuk memastikan
bahwa system tersebut beroperasi dengan efektif. Sistem informasi dan komunikasi haruslah
memperoleh dan mempertukarkan informasi yang dibutuhkan untuk mengatur, mengelola, dan
mengendalikan operasi perusahaan. Hal itu meliputi pemahaman pencatatan dan prosedur
akuntansi, dokumen-dokumen pendukung, dan laporan keuangan. Sistem pengendalian internal
yang dipilih atau dikembangkan harus diawasi secara berkelanjutan, dievaluasi, dan dimodifikasi
sesuai kebutuhan. Segala kekurangan harus dilaporkan kepada manajemen senior dan dewan
direksi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
https://www.kompasiana.com/khoyrulmustaqin/5d2c87dc097f3659760e28e2/pengendalian-
akuntansi-dalam-sistem-informasi-akuntansi#:~:text=Pengendalian%20atau%20kontrol%
https://id.scribd.com/document/436889549/pengendalian-Dan-Sistem-Informasi-Akuntansi