Anda di halaman 1dari 11

http://miamanja20.blogspot.

com/2012/02/audit-sistem-berbasis-
komputer.html

audit sistem berbasis komputer

MAKALAH SIA
(Sistem Informasi Akuntansi)

AUDIT SISTEM BERBASIS KOMPUTER

Oleh :

M. Mas udi (10.02.211.00079)


Jamiatul Muammaroh (10.02.211.00063)
Lutfiatul Munasirah (10.02.211.00061)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2011 2012
MAKALAH SIA
(Sistem Informasi Akuntansi)

AUDIT SISTEM BERBASIS KOMPUTER

Oleh :
M. Mas udi (10.02.211.00079)
Jamiatul Muammaroh (10.02.211.00063)
Lutfiatul Munasirah (10.02.211.00061)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2011 2012

KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Manajemen Keuangan ini
yang berjudul Manajemen Modal Kerja dengan saksama.Tak lupa shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan pengikut-pengikut_Nya sampai akhir zaman.
Audit sistem informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian
bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui
apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat
digunakan untuk melindungi aset,menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,
menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif,
dan menggunakan sumber daya dengan efisien.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Dan saya sebagai penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya sebagai penyusun mengharapkan kritik
beserta saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Bangkalan, 24 November 2011

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan jaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk terus
mempertahankan eksitensinya di dunia bisnis. Hal tersebut wajib dilakukan dalam
menghadapi persaingan antara perusahaan sejenis di era globalisasi ini semakin ketat
mengingat persaingan luar negeri ikut meramaikan pasar. Oleh karena itu perusahaan harus
terus menerus melakukan perbaikan pada kegiatan operasionalnya.
Sejak berkembangnya tekhnologi di berbagai bidang, khususnya tekhnologi di bidang
pengolahan data, telah terjadi perubahan drastis dalam berbagai bidang kehidupan. Perubahan
tersebut mencapai berbagai bidang seperti pengetahuan, transportasi, kedokteran,
pemerintahan, komunikasi, serta bidang industri komersil, tetapi pada saat itu tingkat
otomatisasi atau pemakaian komputer dalam pengolahan data, masih sangat rendah sebab
komputer yang ada hanya digunakan sebagai pengolahan data yaitu hanya digunakan sebagai
alat pembukuan secara mekanik atau elektronik.
Penggunaan teknologi komputer juga dapat meningkatkan kegiatan operasional
perusahaan. Komputer dapat mengolah data dengan cepat dan dalam jumlah besar.
Penggunaan komputer juga meningkatkan efisiensi dan edektivitas perusahaan. Komputer
komputer dalam perusahaan akan membentuk sistem informasi berbasis komputer. Akan
tetapi perusahaan pun harus memiliki pengenalian yang memadai sehubungan dengan sistem
informasi berbasis komputer tersebut.
Sehubungan dengan sistem informasi berbasis komputer yang sudah diterapkan di
berbagai perusahaan, seorang auditor internal harus memiliki pemahaman yang memadai
akan konsep tekhnologi komputer yang diimplementasikan oleh perusahaan tersebut dan juga
konsep audit sistem informasi, pemahaman tersebut akan membantu auditor internal dalam
melakukan proses audit. Dengan adanya perubahan yang tidak meliputi tekhnologi saja,
tetapi juga mencakup oerangkat lunak serta sistem jaringan dan komunikasi. Sehingga pada
ankhirnya juga mempengaruhi lokasi pemprosesan. Perubahan ini tentunya juga mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan profesi auditor. Pada saat komputer diperkenalkan dalam
proses pengolahan data, auditor masih dapat melakukan pemeriksaan seperti halnya
pemeriksaan yang dilakukan secara manual artinya auditor tidak memperdulikan adanya
komputer sebab mereka hanya menganggap komputer sebagai black box yang hanya
menerima input dan mengeluarka output atau disebut sebagai audit arround
ccomputer. Namun seiring dengan meningkatnya peran komputer dan otomatisasi dalam
pengolahan data maka auditor akan semakin dituntut untuk menggunakan audit tekhnik baru
yang sering disebut Tekhnik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Dengan kata lain
pendekatan pendekatan yang digunakan dalam audit sistem informasi berbasis komputer
menjadi audit trough computer dimana auditor dipaksa untuk menjadikan komputer sebagai
target audit. Oleh karena itu diperlukan pemahaman baru oleh auditor internal mengenai
tekhnik audit berbantuan komputer ini. Istilah teknik audit ini disebut dengan Elektronik
Data Processing Audit (EDP Audit) atau pada saat ini sering disebut audit sitem informasi
(information system audit).
Sejalan dengan berkembangnya tekhnologi komputer dan informasi, maka peran
komputer dan tingkat otomatisasi juga semakin meningkat. Sehingga banyak
perusahaan yang melakukan pengolahan datanya secara elektronis baik secara parsial atau
perusahaan secara keseluruhan. Bahkan ada kecenderungan bahwa, komputerisasi
merupakan kebutuhan karena dengan demikian perusahaan tersebut akan tetap eksisis
Informasi merupakan salah satu sumber daya mencakup teknologi komputer
(perangkat strategis suatu organisasi, oleh karena itu, keras, perangkat lunak) dan didukung
dengan untuk mendukung tercapainya visi dan misi teknologi telekomunikasi, khususnya
suatu organisasi, pengelolaan informasi komunikasi data digital sebagai infrastruktur
menjadi salah satu kunci sukses.
Sistem informasi merupakan salah satu sub sistem organisasi untuk mengelola
informasi. Saat ini sistem informasi dioperasikan oleh hampir seluruh sumber daya manusia
suatu organisasi sehingga tidak dapat dipisahkan dengan operasi dan kehidupan organisasi.
Teknologi informasi merupakan komponen penting dari sistem informasi, selain data /
informasi, sumber daya manusia dan organisasi. Teknologi yang dimaksud adalah telematika,
telekomunikasi dan informatika, yang mencakup teknologi komputer (perangkat keras,
perangkat lunak) dan didukung dengan teknologi telekomunikasi. Khususnya komunikasi
data digital sebagai infrastruktur dari jaringan komputer.
Di perlukan teknik untuk mengendalikan dan memastikan bahwa sistem informasi
sudah sesuai dengan tujuan informasi. Audit sistem informasi merupakan suatu cara untuk
menilai sejauh mana suatu sistem informasi mencapai tujuan organisasi.

1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan audit?
1.2.2 Apa yang dimaksud audit sistem berbasis komputer?
1.2.3 Apa tujuan dari audit sistem informasi?
1.2.4 Apa saja tipe dari audit itu?
1.2.5 Apa saja standart audit internal?
1.2.6 Bagaimana tahap tahap dari proses audit sistem informasi?
1.2.7 Apa saja jenis jenis audit?
1.2.8 Apa saja tujuan dan lingkup audit sistem informasi?
1.2.9 Bagaimana teknik dan pendekatan pengauditan sistem informasi?
1.2.10 Mengapa perlu adanya pengendalian dan audit?

1.3Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Audit.
1.3.2 Agar para pembaca mengerti apa yang dimaksud audit sistem berbasis komputer.
1.3.3 Agar para pembaca mengetahui tujuan dari tujuan dari audit sistem informasi.
1.3.4 Agar para pembaca mengetahui tipe dari audit.
1.3.5 Agar para pembaca mengetahui standart audit internal.
1.3.6 Agar para pembaca bagaimana tahap-tahap dari proses audit sistem informasi.
1.3.7 Agar para pembaca mengetahui jenis-jenis dari audit.
1.3.8 Agar para pembaca mengetahui tujuan dan lingkup sistem informasi.
1.3.9 Agar para pembaca bagaimana teknik dan pendekatan pengauditan sistem informasi.
1.3.10Agar para pembaca mengetahui perlunya pengendalian dan audit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit
Menurut Agoes, auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan
mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak
dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau menemukan kecurangan, walaupun dalam
pelaksanaannya sangat memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan.
Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Auditing / pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai tambah bagi laporan
keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah memberikan pendapat mengenai
kewajaran posisi keuangan suatu perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi.
Atestasi adalah merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan
mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya.
Disamping itu auditing juga merupakan salah satu bentuk jasa assurance.
Sebagai Ilmu pengetahuan, pengertian auditing sendiri telah dirumuskan oleh beberapa
akademisi. Stamp dan Moonitz dalam Suharli, mendefinisikan : An Audit is an independent,
objective and expert of a set of financial statements of an entity along with all necessary
suporting evidence. It is conducted with a view to expressing an informed and credible
opinion, in a written report as to wether the financial position and progress of the
entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting principles.Definisi ini
dapat diartikan : audit adalah pengujian yang independen, objektif dan mahir atas seperangkat
laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang
mendukung. Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan
dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan
menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Lain halnya Konrath, melihat audit sebagai suatu proses sistematik dalam memperoleh
dan mengevaluasi asersi manajemen. Beliau mengungkapkan : Auditing is a systematic
process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about
economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those
assertions and established criteria and communicating the result to interested users.
Arens et. al. melihat audit dari pelaksana yang digambarkan sebagai pihak yang
kompeten dan independen. Mereka mengungkapkan : Auditing is the accumulation and
evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by
a competent, independent person.
Sedangkan, menurut Tuanakotta adalah: Pemeriksaan akuntan (auditing) pada dasarnya
mempunyai bentuk analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada
dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan
mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut. Menurut pendapat Ron Weber, EDP
Auditing is the process of collecting and evaluating evidence to determine wether a computer
systems safeguards assets, maintains data integrity, achieves organizational goals effectively
and consumes resourses effientlt. Pengertian secara garis besar adalah proses pengumpulan
data dan pengevaluasian bukti bukti untuk menentukan apakahsuatu sistem aplikasi
komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai,
Semua aktiva dilindungidan tidak disalahgunakan serta terjaminnya integrasi data, kendala,
serte efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (1999:10).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Auditing adalah sebuah proses
sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan
perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

2.2 Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer


Istilah system informasi barbasis komputer menyiratkan penggunaan teknologi
komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna.Sistem
informasi berbasis-komputer merupakansatu rangkaian perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.
Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan
transaksi/data, cukup user/pemakai tersebut hanya dengan menginput data/transaksi, sehingga
secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Financial
Report yang up to date. Untuk menjaga agar system tersebut dapat diandalkan dan dapat
dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
sehingga Financial Reportmenghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, akurat, lengkap
dan merupakan rangkuman. Finanncial report, up to date, relevan, audit
Menurut Mulyadi,audit Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektifmengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasilhasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan. Menurut Hall, Sistem Informasi Akuntansi Sekelompok dua
atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). .
Uraian :
a. Hanya melibatkan proses dengan tangan manusia dalam kegiatan key in transaksi
(mencatat dokumentasi bisnis) ke dalam media komputer.
b. Kecermatan dengan ketepatan waktu pencatatan dan informasi penyajian keuangan
terjamin oleh komputer.
c. Unsur yang paling kritis adalah program komputer yang digunakan dalam memproses
kegiatan akuntansi.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan proses akuntansi melalui sistem
komputerisasi, seperti pada gambar berikut ini :

CPU
Pengolahan data
dokumen
printer
On requet report procede
Ad hod recort
Daftar R/L harian
Daftar saldo nasabah
Daftar transaksi harian
Gambar 2.2.1
Proses akuntansi secara komputerisasi

Financial Report menurut Sumarso adalah,Laporan yang dirancang untuk para


pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan. Dalam bidang pemeriksaan akuntansi (auditing), akuntan tidak dapat lagi
menerapkan metode pemeriksaan lama dalam lingkungan organisasi yang telah menggunakan
komputer. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan oleh akuntan dalam
memeriksaFinancial Report yang telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi
adalah : Auditing Around The ComputerPendekatan ini merupakan pendekatan yang mula
mula ditempuh oleh akuntan. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah apabila
sampel keluaran dari suatu system ternyata benar berdasarkan masukan system tadi, maka
pemrosesannya tentunya dapat diandalkan. Dalam pemeriksaan dengan pendekatan ini
akuntan melakukan pemeriksaan di sekitar komputer saja.
Auditing With The Computer Dengan pendekatan ini, akuntan telah memanfaatkan
komputer sebagai alat dalam melakukan pemeriksaan. Pada bentuk yang sederhana, komputer
dilakukan sebagai alat untuk melakukan penulisan, perhitungan, perbandingan dan
sebagainya. Bentuk yang lebih maju dalam pendekatan ini adalah digunakannya Generalized
Audit Software yaitu program audit yang berlaku umum untuk berbagai klien.Auditing
Through The Computer Dalam pendekatan ini, akuntan tidak lagi sama dengan Data/voucher
Sistem
Di sini akuntan memasukkan data ke dalam komputer untuk diproses hasilnya,
kemudian dianalisis untuk memeriksa keandalan dan kecermatan program komputer tersebut.
Dengan Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis Komputer harus ada
masukan/input data dalam suatu sistem. Kemudian untuk memeriksa Financial Report
dilakukan dengan cara terbalik di mana dilakukan pada Financial Report kemudian dilakukan
periksaan terhadap aplikasi sampai dengan data/inputan data bisa dilihat pada Gambar 2.2.2
dibawah ini.

Previu printer (output)


laporan
laporan
Arus kas
Laba rugi
neraca
jurnal
data
Data voucer
System aplikasi
Gambar 2.2.2
Proses akuntansi secara komputerisasi Sumber: Lapoliwa & Daniel (1997).
memperlakukan komputer sebagai black box.

Uraian proses akuntansi di atas :


1. Data/voucher, merupakan catatan pertama dari setiap transaksi yang akan digunakan
sebagai dasar menginput.
2. Data/voucher diproses dalam sistem.
3. Setelah diproses, sistem mengoutput data menjadi informasi.
4. Output tersebut adalah Jurnal, Neraca, Laba/Rugi, Arus Kas, Laporan Audit dan lain-lain.
5. Di mana data/voucher yang diinput jumlahnya harus sama dengan hasil output Jurnal.
6. Hasil proses disimpan.
7. Input/voucher pada waktu input data harus sama (jumlahnya) dengan output (Jurnal).
Dalam pengolahan transaksi dengan komputerisasi, seluruh proses kegiatan mulai dari
Jurnal, Buku Besar, Neraca dan lain-lain dikerjakan oleh sistem aplikasi, di mana sistem
aplikasi yang akan memproses semua
data/voucher dengan cepat, cermat dan lengkap. Sistem aplikasi tersebut dapat
memberikan Financial Reportsecara cepat dengan criteria atau standar penyajian Laporan
Keuangan, Financial Report tersebut merupakan kebutuhan manajemen yang mutlak dipenuhi
oleh perusahaan.
Penyajian Financial Report pada perusahaan, diperlukan suatu Sistem Informasi
Akuntansi yang efektif yang dapat memenuhi informasi bagi pihak intern maupun ekstern
yang up to date, dengan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer harus mampu
mengatasi permasalahan informasi Financial Report dalam perusahaan.
Audit sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain :
1) Traditional Auditing
Traditional Auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang teknik
pengendalian internal di sebuah sistem informasi.Beberapa pengendalian yang dilakukan
dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian lingkungan
PDE. Metodologi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang digunakan pada
lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang berpengalaman dengan
tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer akan lebih mudah menerapkan logika
pengendalian internal yang tradisional ke basis komputer.
2) Manajemen Sistem Informasi
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik
terjadi banyak kecelakaan. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula
terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem
informasi yang baik pada saat itu. Sebuah Information System Management akan
menghasilkan cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan
dengan lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem, seperti: analisis sistem,
perancangan sistem, programming, testing, implementation dan kemudian operasional serta
pemantauan dan evaluasinya.
a. Ilmu Komputer
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan
kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard
assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat
dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa pengaruh besar
kepada perkembangan teknologi informasi.
b. Behavioral Science
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer di banyak organsiasi
seringkali juga karena masalah perilaku organisasional, yang terkadang sering diabaikan
dalam pengembangan sistem informasi. Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya
resistance to change yang berasal dari puhak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem
informasi berbasis komputer.
Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah
mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:
a. Kerugian akibat kehilangan data
Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi
bisnis saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting.
Informasi sebuah organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi
organisasi tersebut di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan
berakibat cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Sebagai contoh adalah jika data nasabah sebuah bank hilang akibat rusak, maka
informasi yang terkait akan hilang, misalkan siapa saja nasabah yang mempunyai tagihan
pembayaran kredit yang telah jatuh tempo. Atau juga misalkan kapan bank harus
mempersiapkan pembayaran simpanan deposito nasabah yang akan jatuh tempo beserta
jumlahnya. Sehingga organisasi bisnis seperti bank akan benar-benar memperhatikan
bagaimana menjaga keamanan datanya. Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya
pengendalian yang memadai, seperti tidak adanya prosedur back-up file. Kehilangan data
dapat disebabkan karena gangguan sistem operasi pemrosesan data, sabotase, atau gangguan
karena alam seperti gempa bumi, kebakaran atau banjir.
b. Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer
Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam sebuah sistem informasi
berbasis komputer. Banyak organisasi telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk
meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari pekerjaan yang sederhana, seperti
perhitungan bunga berbunga sampai penggunaan komputer sebagai bantuan dalam navigasi
pesawat terbang atau peluru kendali. Dan banyak pula di antara organisasi tersebut sudah
saling terhubung dan terintegrasi. Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam
pemrosesan di dalam komputer. Kerugian mulai dari tidak dipercayainya perhitungan
matematis sampai kepada ketergantungan kehidupan manusia.
Sistem informasi berbasis-komputer merupakan satu rangkaian perangkat lunak dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang
berguna.
Audit sistem informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian
bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui
apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat
digunakan untuk:
melindungi aset
menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data
menyediakan informasi yang relevan dan handal
mencapai tujuan organisasi dengan efektif
menggunakan sumber daya dengan efisien

2.3 Tujuan Audit Sistem Informasi


Tujuan audit sistem informasi akuntansi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi
pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan
berikut ini dipenuhi yaitu dalam perlengkapan keamanan, hal ini bertujuan untuk melindungi
perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah,
modifikasi, atau penghancuran.Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai
dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.Modifikasi program dilaksanakan
dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan
catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.Data sumber yang tidak akurat atau yang
tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan
manajerial yang telah ditetapkan.File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga
kerahasiaannya
2.4 Tipe Audit
Audit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu operasional, compliance,
pengembangan system, internal control, financial dan kecurangan audit. Empat jenis auditor
yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah:
1. Internal auditor
adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan compliance,
operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern dan kecurangan audit.
2. Ekstenal auditor
adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus
melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor
dibantu oleh internal auditor. akantetapi auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk
menegaskan kewajaran laporan keuangan.
3. Goverment auditor,
melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan atas pengawasan
yang menyangkut para pegawai pemerintahan. sebagai contoh, pemeriksa bank pemerintahan
melaksanakan audit bank, auditor yang dtugaskan oleh auditor negara yang umumnya
melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah
4. Fraud auditor,

Anda mungkin juga menyukai