Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337560899

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: PENGAPLIKASIAN DAN


IMPLEMENTASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PENDAPATAN
DAN PENGELUARAN GITA BUSANA

Article · November 2019

CITATIONS READS
0 238

1 author:

Gita Oktavianti
Universitas Mercu Buana
27 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pengantar Sistem Informasi View project

Sistem Informasi untik Persaingan Keunggulan View project

All content following this page was uploaded by Gita Oktavianti on 27 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI:
PENGAPLIKASIAN DAN IMPLEMENTASI KONSEP BASIS
DATA RELASIONAL PADA SISTEM PENDAPATAN DAN
PENGELUARAN GITA BUSANA
(Disusun oleh: Gita Oktavianti)
Dosen pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

ABSTRAK
Agar dapat benar-benar memahami secara menyeluruh kelebihan database,
merupakan hal yang penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa prinsip dasar
tentang bagaimana data disimpan dalam sistem komputer. Ada dua jenis file dasar, pertama
adalah file utama (master file) yang konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA
manual. File utama menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan
pelaku-pelaku dengan siapa mereka berinteraksi.
Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan
jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi berisi catatan mengenai setiap transaksi bisnis
(event) yang terjadi dalam periode fiskal tertentu. Sistem database dibangun untuk mengatasi
masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan
file yang saling berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database
memperlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta
dikelola oleh seluruh bagian organisasi tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau
fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan seluruh
pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dicapai dengan mengkombinasikan
beberapa file utama ke pool data yang dapat diakses oleh berbagai program aplikasi.
Kata Kunci: sistem, basis data, relasional

ABSTRACT
In order to really thoroughly understand the strengths of the database, it is important to
understand some basic principles first about how data is stored in a computer system. There
are two basic types of files, first is the main file (master file) which is almost the same concept
as the ledger in the SIA manual. The main file stores cumulative information about the
resources of the organization and the actors with whom they interact.
The second basic file type is a transaction file, which has the same concept as journals
in the SIA manual. Transaction files contain records of every business transaction (event) that
occurs within a certain fiscal period. The database system was built to solve problems related to
the growth of the main file. The database is a combination of files that are interconnected with
the growth of the main file. The database approach treats data as an organizational resource
that should be used and managed by all parts of the organization, not just by a particular
department or function. The focus is data integration and data sharing with the whole users who
have the right to use it. Data integration is achieved by combining some main files to the data
pool that can be accessed by various application programs.
Keywords: system, database, relational

1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis
data. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan.
Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media
penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan
tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan,
menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan
keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua
transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses
regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan
penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang,
pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu
perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari
jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling
lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan
mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku
berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis
data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan
sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.

B. Rumusan Masalah
Artikel ini merumuskan persoalan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses relasional basis data bagi kepentingan pemakai sistem
informasi yang efektif terhadap pendapatan dan pengeluaran perusahaan?.
2. Langkah-langkah apa saja yang perlu diperhatikan untuk memanfaatkan
organisasi database yang telah dirancang bagi pengambil keputusan (decision
maker)?.

2
3. Di mana peran basis data relasional dalam menyusun program aplikasi untuk
tujuan pemeriksaan (audit)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam artikel ini adalah:
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penggunaan basis data relasional
terhadap penyajian informasi pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
2. Untuk memperoleh pemahaman memadai bahwa pemanfaatan basis data
relasional akan berdampak pada pengambilan informasi yang terstruktur dalam
kepentingan bisnis perusahaan.

3
LITERARUR TEORI
1. Konsep Database Relasional
Dr. E.F. Codd pada tahun 1970 telah memperkenalkan model relasional sistem
database yang merupakan dasar untuk Relational Database Management System
(RDBMS). Sebelum konsep database relasional telah digunakan dua model database
yaitu Network dan Hierarchical Database. RDMBS memiliki kemudahan dalam
penggunaannya dan memiliki fleksibilitas dalam struktur, sehingga sangat cepat populer
ditambah dengan beberapa vendor yang inovatif dalam membantu mengembangkan
aplikasi-aplikasi yang powerfulserta produk-produk yang menawarkan solusi.
Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua
dimensi, dan antartabel satu dengan tabel yang lainnya terdapat hubungan atau
relationship. Komponen-komponen model ralasional meliputi : Kumpulan objek yang
memiliki keterkaitan atau relasional antar penyimpan data, Set operator yang dapat
melakukan relasi untuk membuat relasi yang lainnya, dan Integritas datauntuk
akurasidan konsistensi. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah
data dan menghapus data dari tabel diperlukan software RDBMS, sedangkan perintah
yang digunakan disebut Structure Query Language (SQL) sehingga setiap software
RDBMS dapat digunakan untuk menjalankan perintah SQL.

2. Definisi Database Relasional


Sebuah database relasional menggunakan hubungan atau tabel dua dimensi
untuk menyimpan informasi. Sebagai contoh: Kita ingin menyimpan informasi tentang
semua karyawan yang ada pada salah satu perusahaan. Dalam sebuah database
relasional, kita membuat beberapa tabel untuk menyimpan bagian-bagian informasi
yang berbeda tentang karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut, misalnya tabel
yang menyimpan informasi tentang karyawan, tabel yang menyimpan informasi tentang
departemen, tabel yang menyimpan informasi tentang gaji.

4
3. Model Data
Model merupakan landasan sebuah desain. Sebelum sebuah mobil diproduksi,
terlebih dahalu para perancang membuatmodelmobil dan bekerja secara rinci dan detail
pada model mobil tersebut.Dalam cara yang sama, perancang sistemmengembangkan
modeluntuk mengeksplorasi ide-ide dan meningkatkan pemahaman desain database.
Tujuan sebuah Model adalah membantu mengkomunikasikan konsepkonsep
yang ada dipikiran orang. Model dapat digunakan untuk melakukan hal berikut:
menyampaikan/mengkomunikasikan, mengkategorikan, menggambarkan, menentukan,
menyelidiki, mengembangkan, menganalisis, dan meniru. Model yang baik adalah
model yang cocok dalam banyak kegunaan, dapat dipahami oleh pengguna akhir, dan
berisi detail yang cukup untuk pengembang dalam membangun sistem data base.

4. Model Hubungan Entitas (Entity Relationship Model)


Dalamsistem yang efektif, data dibagi menjadi kategori diskrit atau entitas.
Sebuah hubungan entitas (ER) model adalah sebuah ilustrasi dari berbagai entitas
dalam bisnis dan hubungan diantara mereka. Model ER berasal dari spesifikasi bisnis
atau narasi dan dibangun selama tahap analisis siklus hidup pengembangan sistem
(System Development Life Cycle).
Manfaat Model ER
• Informasi Dokumen bagi organisasi dalam format yang jelas tepat.
• Memberikan gambaran yang jelas tentang ruang lingkup kebutuhan informasi.
• Menyediakan peta bergambar yang mudah dipahami untuk desain database.
• Menawarkan kerangka kerja yang efektif untuk mengintegrasikan beberapa
aplikasi.
Komponen Kunci
• Entitas: Suatu hal yang penting tentang informasi yang perlu diketahui.
Contohnya adalah departemen, karyawan, dan pesanan.

5
• Atribut: Sesuatu yang menggambarkan atau memenuhi syarat suatuentitas.
Sebagai contoh, untukentitas karyawan, atributnya adalah:nomor karyawan,
nama, jabatan, tanggal perekrutan, nomor departemen, dan sebagainya. Setiap
atribut yang baik adalahdiperlukan atau opsional. Pernyataan ini disebut
optionality.
• Hubungan: Hubungan atau relationship adalah sebuah asosiasiantara entitas
dan derajat. Contohnya adalah karyawan dandepartemen, dan pesanan dan item
barang.

5. Konvensi Model Hubungan Entitas


Untuk mewakili entitas dalam model, menggunakan konvensi sebagai berikut :
a. Singular, nama entitas yang unik
b. Nama entitas dalam huruf besar
c. Kotakdengan garis tipis.
d. Nama sinonim opsional dengan huruf besar didalam tanda kurung: (). Atribut
Untuk mewakili atribut dalam model, menggunakan konvensi sebagai berikut :
• Nama Singular dalam huruf kecil.
• Asterisk(*) tanda untuk atribut wajib (yaitu, nilai-nilai yang harus
diketahui).
• Karakter"o" tanda untuk atribut opsional (yaitu, nilai-nilai yang mungkin
dikenal).

6. Hubungan Multi Tabel


Setiap tabel berisi data yang menggambarkan secara tepat satu entitas. Sebagai
contoh, tabel EMPLOYEES berisi informasi tentang karyawan. Kategori data yang

6
tercantum di bagian atas setiap tabel, dankasuskasus individu tercantum di bawah tabel.
Dengan menggunakan formattabel, dapat dengan mudah memvisualisasikan,
memahami, dan menggunakan informasi. Karena data tentang entitas yang berbeda
disimpan dalam tabel yang berbeda, sehingga perlu untuk menggabungkan dua atau
lebih tabel dalam menyelesaikan permasalahan tertentu.
Sebagai contoh, untuk mengetahui lokasi departemen mana seorang karyawan
bekerja. Dalam skenario ini, memerlukan informasi dari tabel EMPLOYEES (yang berisi
data tentang karyawan) dan tabel DEPARTMENTS (yang berisi informasi tentang
departemen). Dengan RDBMS, seseorang dapat menghubungkan data yang berada
dalam satu tabel dengan data yang berada di tabel lain menggunakan foreign key.
Foreign key adalah kolom (atau setkolom) yang mengacu pada Primary key dalam tabel
yang sama atau tabel lain. Data dalam dua tabel yang terpisah dapat diorganisasi
menjadi informasi baru yang dapat dikelola secara terpisah.

7. Terminologi Database Relasional


Sebuah database relasional dapat berisi satu atau banyak tabel. Sebuah table
merupakanstruktur penyimpanan dasar dari sebuah RDBMS. Sebuah tabelmemiliki
semuadata yang diperlukan tentang sesuatu di dunia nyata, seperti karyawan, faktur,
atau pelanggan.
Didalam sistem relasional database data dinyatakan dengan menggunakan tabel
(relations). Sebuah tabel harus diberi nama secara unik sebagai identitasnya dan terdiri
dari beberapa baris sebagai penyimpanan informasi, dan masingmasing baris berisi satu
record. Sebuah tabel dapat mempunyai sebuah kolom atau lebih. Sebuah kolom
memiliki sebuah nama dan tipe data yang diberlakukan dan merupakan deskripsi atribut
pada record.Struktur tabel yang disebut juga relation schema, ditentukan oleh
atributatributnya. Tipe informasi yang tersimpan di dalam tabel ditentukan oleh tipe data
yang terdapat pada atribut-atributnya pada saat tabel dibuat. Sebuah tabel dapat

7
mempunyai lebih dari 254 kolom yang mempunyai tipe data yang sama atau tipe data
yang berbeda sesuai dengan penempatan values (domain). Kemungkinan-kemungkinan
domain yang dipergunakan adalah alphanumeric data (strings), numbers, dan date
formats.
8. Properti Database Relasional
Dalam sebuah relasional database, pengguna tidak menentukan rute akses ke
tabel, dan tidak perlu tahu bagaimana data diatur secara fisik. Untuk mengakses
database, cukup dengan mengeksekusi perintahperintah atau pernyataan SQL, yang
merupakan American National Standards Institute (ANSI) bahasa standar untuk operasi
relasional database. SQL berisi satu set operator-operator yang cukup besar untuk
membagi dan mempertautkan hubungan. Database dapat dimodifikasi dengan
menggunakan pernyataan SQL.

8
PEMBAHASAN
Basis data merupakan urat nadi sistem informasi. Peranananya dalam membentuk
konsep laporan sangatlah penting yang membuat para pemakai dapat menggunakannya
sesuai dengan kebutuhan. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
penyimpanan data dalam sistem yang berdasarkan komputer. Pendekatan pertama adalah
menyimpan data dalam file individual yang digunakan khusus untuk aplikasi tertentu,
sedangkan pendekatan kedua adalah penyimpanan data dalam sistem berdasarkan
komputer meliputi bangunan sebuah basis data.
Menurut Kendall (2002) tujuan basis data yang efektif dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai jenis
aplikasi
b. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistensinya
c. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang dan yang
akan datang disajikan dengan cepat
d. Memperkenalkan basis data untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai
yang berkembang
e. Membolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya tentang data
tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik
Berdasarkan tujuan pendekatan yang efektif ini, maka diperlukan tatanan organisasi
sistem untuk mengatur manajemen sebagai pusat penyedia informasi akuntansi sehingga
diperlukan konseptual data yang akan diproses untuk menghasilkan informasi keuangan
yang standar.
A. Proses Basisdata SIA
Organisasi basis data untuk penyajian informasi akuntansi didasarkan
dokumen sumber dan pendukung yang dikelompokkan dalam siklus pengolahan
transaksi masing-masing. Pendekatan yang digunakan dalam organisasi database
menggunakan prinsip kegiatan siklus pengolahan transaksi antara lain: siklus
pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi dan siklus keuangan.
Proses penyusunan laporan keuangan merupakan aplikasi dari siklus
akuntansi yang berawal dari persiapan dokumen transaksi sampai menjadi neraca
lajur dan laporan keuangan. Lebih lanjut, informasi satuan moneter yang tercantum
dalam laporan keuangan merupakan data dari dokumen masukan yang diinput baik

9
secara manual ataupun komputerisasi yang memiliki hubungan sistematis
(systematically relation) diantaranya.
B. Siklus Pemrosesan Transaksi
Konsep basis data mengacu pada kegiatan siklus pengolahan transaksi yang
umumnya terdiri dari; siklus pendapatan, siklus pengeluaran, produksi dan
keuangan. Selanjutnya kegiatan proses dalam siklus ini dapat diuraikan:
1. Identifikasi jenis transaksi yang dicatat
2. Arsipkan formulir transaksi dalam suatu arsip file
3. Identifikasikan jenis formulir/dokumen yang berkaitan
4. Tentukan hubungan antara setiap formulir tersebut
5. Identifikasikan isi dan bentuk laporan yang akan disajikan dengan tahapan
berikut : buat file induk, perbaharui jurnal, perbaharui buku besar dan sajikan
laporan keuangan atau laporan manajemen lainnya.
C. Model Basis Data Relasional
Fokus perancangan basis data adalah pada pengembangan sistem
organisasi basis data yang berorientasi bagi kebutuhan para pemakai. Oleh karena
itu, pendekatan model data ini diarahkan pada tiga tahap perancangan basis data,
yaitu desain basis data konseptual, desain basis data logis dan desain basis data
fisik.
a. Desain Basis Data Konseptual
Desain database konseptual melibatkan penemuan dan analisis terhadap
kebutuhan data organisasi. Perangkat utama yang digunakan dalam pembuatan
sebuah model data adalah diagram relasi entitas. Tingkat asosiasi antara dua
entitas ditampilkan secara kardinalitas yakni jumlah record dalam satu file yang
dihubungkan dengan satu record tunggal di file lain
b. Desain Basis Data Logis
Desain basis data ini merupakan pengembangan dari sudut pandang secara
konseptual pemakai ke dalam tabel-tabel. Tabel-tabel ini pada akhirnya akan
digunakan untuk mendeskripsikan basis data secara fisik bagi para pemakai
akhir untuk pengambilan keputusan.
Desain basis data logis mempertimbangkan data dan formulir apa yang akan
diolah sebagai proses yang sistematis dengan hubungan atribut dari kegiatan
pengolahan transaksi sampai kepada pencatatan antara dokumen sumber dan

10
dokumen pendukung.
Selanjutnya dapat diberikan tinjauan secara sistematis sebagai berikut:
1. Menciptakan tabel yang tidak dinormalisasikan pada formulir
Pada tahap ini, formulir masih berupa form masukan yang masih sederhana
sehingga perlu diatur lebih rapi. Pengumpulan dokumen ini dilakukan secara
berkelompok. Penting bagi analis sistem untuk melakukan studi kelayakan
terhadap kebutuhan data yang akan dijadikan dokumen sumber dan pendukung
sehingga proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan dalam hal ini
akan tersusun dengan baik.
2. Menentukan Relasi Antara Tabel-tabel
Spesifikasi relasi antar tabel perlu dilakukan atas dasar tiga jenis asosiasi data,
yaitu : satu-dengan-satu (1:1), satu-dengan-banyak (1:M) dan banyak-dengan-
banyak (M:M). Kecermatan dalam pentabelan ini juga memperhatikan bukti-bukti
audit secara fisik untuk informasi laporan keuangan dalam siklus audit dengan
melakukan penelusuran atas hubungan antara setiap dokumen bagi pemrosesan
berdasarkan sistem komputeriasi.
3. Membuat Identifikasi
Data Identifikasi data merupakan kekayaan sebuah formulir yang berisi tentang
material data yang akan ditampilkan dan diproses dalam sebuah formulir
transaksi. Nama lain dari identifikasi data adalah kamus data (data dictionary)
yang berisi atribut-atribut formulir.
4. Membuat Relasi Antar Tabel
Sebelum kita menentukan hubungan relasi antar tabel yang merupakan
hubungan item kunci antar formulir, kita terlebih dahulu menentukan kunci utama
dari sebuah formulir. Kunci utama (primary key) ini merupakan atribut data yang
mewakili sebuah formulir dan menghubungkannya dengan form lain untuk
keperluan pemrosesan.
5. Penempatan kunci-kunci asing dalam tabel Setelah terbentuknya asosiasi antar
tabel, maka tugas selanjutnya adalah menghubungkan nilai setiap kunci dalam
setiap database relasional yang bersangkutan. Penempatan kunci-kunci asing
dalam tabel akan membantu pada desain hubungan antara setiap masukan
untuk menghasilkan laporan yang komplet.
a. Kunci-kunci dalam asosiasi 1:1

11
Kunci ini digunakan, jika terdapat asosiasi 1:1 diantara tabel-tabel, terdapat
fleksibilitas kunci primer yang dapat menjadi kunci asing dalam tabel yang
saling berkaitan tersebut.
b. Kunci-kunci dalam asosiasi 1:M
Kunci ini akan dirancang, jika terdapat asosiasi M, kunci primer untuk sisi 1
ditanamkan dalam tabel di sisi M.
c. Kunci-kunci dalam asosiasi M : M
Untuk menyajikan asosiasi M : M diantara database
6. Membuat Normalisasi Tabel
Normaliasi merupakan bentuk transformasi tinjauan pemakai yang kompleks
dimana data tersimpan ke dalam sekumpulan bagian struktur data yang kecil dan
stabil. Normalisasi merupakan kegiatan perlakuan data untuk menyederhanakan
sebuah tabel data agar lebih terstruktur dan mudah digunakan.
Pemahaman normalisasi merupakan keterampilan yang harus diperhatikan oleh
programmer sistem dengan mengadakan pengamatan dan analisis yang
memadai pada formulir atau dokumen masukan menjadi laporan utama.
Suatu tahapan dalam normalisasi umumnya meliputi tiga langkah utama, yaitu:
a. Penghilangan bentuk perulangan (redundancy)
Tahap pertama dari proses normalisasi adalah menghilangkan semua
kelompok terulang dan mengidentifikasikan kunci utamanya.
b. Mengubah ketergantungan parsial
Dalam tahap ini, atribut-atribut data yang bukan merupakan kunci utama
(primary key) sedikit demi sedikit diubah bentuknya dan diletakkan dalam
hubungan lain.
c. Mengubah ketergantungan transitif
Tahap ini merupakan tahap terakhir, dimana semua atribut bukan kunci akan
tergantung pada atribut bukan kunci lainnya.
D. Langkah-langkah Pemanfaatan Basis Data Relasional
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kembali
database yang telah dirancang. Langkah-langkah ini antara lain:
a. Memilih sebuah relasi dari basis data
Langkah ini dilakukan dengan cara menjaga directory/tujuan pemakai sebagai
memori bantuan.

12
b. Menggabungkan dua relasi secara bersamaan
Gabungan operasi ini dimaksudkan untuk mengambil dua relasi dan
menempatkannya secara bersamaan untuk membuat relasi yang lebih besar.
c. Membangun kolom dari relasi
Kegiatan ini dilakukan dengan membangun relasi yang lebih kecil dengan hanya
memilih atribut yang relevan dari relasi yang ada
d. Memilih baris dari relasi
Pemilihan baris akan membuat sebuah hubungan baru (yang lebih kecil) dengan
mengekstrasi record yang berisi sebuah atribut yang bertemu syarat tertentu.
e. Membagi atribut yang baru
Langkah ini meliputi manipulasi data yang ada ditambah beberapa parameter
tambahan (jika diperlukan) untuk memperoleh data baru. Kemudian, kolom baru
dibuat untuk hasil relasi.
f. Memberi indeks atau mengurutkan baris
Pengindeksan merupakan susunan baris secara logika dalam sebuah relasi
menurut beberapa kunci, sedangkan pengurutan merupakan penyusunan
sebuah relasi secara fisik.
g. Menghitung total untuk menampilkan hitungan
Jika sub kelompok data yang tepat telah ditentukan dan baris relasi telah disusun
maka total dan hasil hitungan dapat dilakukan.
h. Menampilkan data
Langkah terakhir dalam mendapatkan kembali data adalah presentasi yang
ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan sebagainya.
E. Kepentingan Auditor terhadap Basis Data Relasional
Pemeriksaan akuntansi dalam ruang lingkup pengolahan data elektronik
didasarkan penanganan formulir atau dokumen dan laporan keuangan untuk
menentukan tingkat kewajaran dimana prosesnya semi atau komputerisasi penuh.
Teknik audit dengan komputer dimana perangkat lunak (software) mendasarkan
pada proses transaksi dalam siklus akuntansi, akan terlihat bahwa terdapat
hubungan yang seimbang diantara setiap penyimpanan data dengan entitas
pengelolanya sehingga kita dapat mengamati adanya keluaran sebagai hasil dari
proses pencatatan tersebut.
Lebih lanjut, pengaruh basis data relasional terhadap model pemrograman

13
yang diterapakan adalah:
a. Adanya proses yang logis dalam siklus akuntansi khsusus pada akses data dan
laporan, sehingga audit yang digunakan dapat ditelusuri karena proses audit
berkebalikan dengan proses akuntansi
b. Hubungan relasi antar tabel melalui kunci-kunci utama/primary
keys,mencerminkan alur darimana laporan atau informasi akuntansi tercapai
sehingga dengan pemahaman ini, analis dapat merancang dan menelusuri jejak
dokumen transaksi sebagai bukti audit ke dalam posting pembukuan masing-
masing.
Disinilah, kita memperoleh pemahaman bahwa software audit adalah
berorientasi pada siklus audit yang dapat ditelusuri memiliki perbedaan dengan
siklus akuntansi, sehingga model database relasional memberikan tampilan data
dan atribut yang sesuai dengan entitasnya menurut prosedur dalam sistem
akuntansi tertentu.
IMPLEMENTASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN
PENGELUARAN GITA BUSANA
Pada saat ini Gita Busana belum menerapkan konsep basis data berelasi, karena
memang belum terlalu dibutuhkan serta kebutuan untuk mendapatkan perangkat lunak dan
perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya
manusia yang mengelola basis data tersebut.

14
KESIMPULAN
Komponen-komponen model ralasional meliputi: Kumpulan objek yang memiliki
keterkaitan atau relasional antar penyimpan data, Set operator yang dapat melakukan relasi
untuk membuat relasi yang lainnya, dan Integritas datauntuk akurasidan konsistensi. Sebuah
database relasional menggunakan hubungan atau tabel dua dimensi untuk menyimpan
informasi.
Hal ini memiliki peran yang mendukung operasional perusahaan, terutama dalam
penerimaan dan pengeluaran kas. Semua informasi mengenai kas masuk dan keluar dapat
diakses dengan mudah dan informasi yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Dalam jenis database relasional ini, ada penggambaran yang jelas tentang hubungan
suatu tabel dengan tabel yang lain bisa dilakukan, hubungan ini digambarkan dengan garis
solid yang menghubungkan antara satu field name di tabel yang satu, dengan satu fieldname
di tabel yang lain. Dengan demikian, sebuah database relasional ini dirancang untuk memiliki
keterkaitan antar tabelnya, menyesuaikan dengan program atau analisa sistem yang dirancang.
Basis data relasional memiliki kemudahan dalam penggunaannya dan memiliki
fleksibilitas dalam struktur, sehingga sangat cepat populer ditambah dengan beberapa vendor
yang inovatif dalam membantu mengembangkan aplikasi-aplikasi yang powerful serta produk-
produk yang menawarkan solusi.
Selain itu, basis data relasional ini memiliki beberapa kelebihan yang menjunjukkan
bahwa basis data relasional ini cukup penting untuk diterapkan pada perusahaan, yaitu:
• Model tampilan / View Tabular dan Query nya berupa table
• Tidak adanya variabel pointer
• Kemampuan operator yang baik
• User-friendly
Dengan kelebihan-kebelihan tersebut, akan sangat membantu perusahaan dalam
meningkatkan kinerja operasional serta memudahkan karyawan dalam pekerjaannya serta
dengan menggunakan basis data relasional, dapat menghemat ruang penyimpanan.
Sebagai contoh: Kita ingin menyimpan informasi tentang semua transaksi terkait
penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam sebuah database relasional, kita membuat beberapa
tabel untuk menyimpan bagian-bagian informasi yang berbeda tentang kas di perusahaan
tersebut, misalnya tabel yang menyimpan informasi tentang informasi kas masuk dan kas
keluar.
Dengan demikian, sebuah database relasional ini dirancang untuk memiliki keterkaitan

15
antar tabelnya, menyesuaikan dengan program atau analisa sistem yang dirancang. Sehingga
dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan dengan baik karena konsep basis data
relasional ini memiliki kemampuan operator yang baik dan dengan menggunakan basis data
relasional, dapat menghemat ruang penyimpanan.

16
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Aplikasi Konsep Basis Data Relasional. Modul Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)

Geoge H. Bodnar and William S. Hopwood. (1995). Accounting Information Systems.


Prentice Hall-International Edition, New Jersey.

Raymond McLeod, Jr. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Versi Bahasa Indonesia. Edisi
Ketujuh. Jilid 1. PT. Prenhallindo, Jakarta.

James A. Hall. (1998). Accounting Information Systems. Prentice Hall-International Edition,


New Jersey.

Asmuni, Idris. (2005). Basis Data Relasional dalam Kreasi Organisasi File Akuntansi [Onine]
tersedia di https://media.neliti.com/media/publications/88212-ID-basis-data-relasional-dalam-
kreasi-organ.pdf [diakses pada 24 November 2019]

17

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai