Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Th 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya shingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kajian Arsitektur
Basis Data. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Database Manajemen Sistem. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Nadia
Fathurrahmi lawita, B.Com., MAccBit.selaku Dosen mata kuliah Database Manajemen
Sistem yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Cover ………………………………………………………………………………………………
Kata penggantar……………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2. Saran………………………………………………………………………………..
.
Daftar Pusaka
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Connoly dan Begg(2010:65), basis data adalah kumpulan data dan
keterangannya yang terhubung secara logikal dimana dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi sebuah organisasi.
Menurut Date, sistem basis data pada dasarnya adalah sistem terkomputerisasi
yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat infromasi tersebut
tersedia saat dibutuhkan.
Dari penjelasan diatas basis data adalah kumpulan data yang terhubunga secara
logikal dimana dirancang, dibangun dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi.
Manfaat Basis Data, Kegunaan atau Manfaat Penggunaa basis data ini adalah sebagai
berikut :
A. Sistem terpusat
Sistem basis data tersentralisasi adalah system basis data yang di control secara
terpusat atau biasa juga di katakana hanya satu pengontrol. Semua pemrosesan data
dilakukan oleh computer yang di tempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan
untuk melayani semua pemakai dalam organisasi
B. Sistem Client-Server
Sistem basis data client-server adalah system basis data yang pengontrolan nya di
lakukan berdasarkan client dan server. Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin)
utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi
DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih
dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses
‘sebisa mungkin’ ditangani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang
tersimpan pada basis data, barulah client melakukan ‘kontak’ dengan server.
C. Sistem Parallel
Sistem manajemen basis data ini menggunakan beberapa prosesor dan disk yang
dirancang untuk dijalankan secara paralel dan simultan. Sistem ini digunakan untuk
memperbaiki kinerja dari DBMS.
Shared memory – prosesor membagi memory kepadaumum
Shared disk – prosesor membagi sebagian kapasitas disk
Shared nothing – prosesor membagi bukan memori dan bukan disk
Hierarchical – gabungan berbagai arsitektur
Arsitektur basis data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan dalam media
penyimpanan( misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses, sequential atau
tersebar. pokonya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan dalam media fisik.
Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel
atau relasi.
Abstraksi Data merupakan tingkatan/level dalam bagaiaman melihat data dalam sebuah
sistem basis data
Tiga level Abstraksi Data, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Level Fisik ( Physical Level )
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai
gabungan dari sturktur dan datanya sendiri. Pemakai juga berkompeten dalam
mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian
data. Pada level ini kita berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka, atau
bahkan melihatnya sebagai himpunan bit data.
2. Level Logik / Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa
yang sebenarnya( secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya
dengan data yang lain. Pemakai pada level ini yang misalnya, mengetahui bahwa
data pegawai disimpan/dipresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file
pribadi, file pendidikan, file pekerjaan, file keluarga, dan sebagainya.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian
dari basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat (concern)
dengan semua data/informasi yang ada/disimpan. Para user umumnya hanya
membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di
mata pemakai diatur oleh aplikasi end-user. Aplikasi ini juga yang mengkonversi
data asli/fisik menjadi data bermakna/lojik pada pemakai. Misalnya, data hari
yang disimpan dalam bentuk kode( 1 untuk Senin, 2 untuk Selasa, dan seterusnya)
yang kemudian ditampilkan bukan dalam bentuk kodenya(1,2,3 dan seterusnya)
tapi sudah dalam bentuk nama harinya( Senin, Selasa, Rabu dan seterusnya). Data
yang “dinikmati” pemakai juga bahkan sama sekali berbeda dengan representasi
fisiknya, misalnya untuk data yang dapat divisualkan sebagai gambar, data yang
dapat diperdengarkan sebagai suara, dan sebagainya. Data yang diperlihatkan juga
bisa saja tidak berasal dari hanya sebuah tabel tapi mewakili relasi antar tabel, tapi
bagi pemakai yang menggunakannya terasa sebagai satu kesatuan data yang
kompak.
Arsitektur Teleprocessing
Teleprocessing adalah arsitektur tradisional atau sederhana agar sistem tersebut dapat
digunakan oleh banyak user atau dapat disebut juga multi-user. Arsitektur ini
menggunakan 1 CPU dan sejumlah terminal. Berikut gambaran dari arsitektur
teleprocessing
Arsitektur File-Server
File server prosesnya didistribusikan ke dalam jaringan seperti LAN. File Server
mengontrol file yang akan digunakan oleh aplikasi dan DBMS. Jadi walaupun
aplikasi dan DBMS di jalankan di masing-masing workstation, workstation tetap
meminta file tersebut dari file-server. Jadi cara ini juga dapat difungsikan jadi sebuah
hard disk yang dipakai bersama-sama.
Arsitektur three-tier
Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client. Server
memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau
constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host.
Arsitektur N-tier
Istilah arsitektur ini muncul karena dalam implementasi aplikasi basis data
dimungkinkan suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier. Salah satu contoh
aplikasi basis data yang menggunakan arsitektur ini ialah situs amazon .com, dimana
pelanggan internet dapat memesan buku secara online.
BAB III
PENUTUP
3.3. KESIMPULAN
Dari penjelasan dari makalah ini kita menyimpulkan bahwa Arsitektur basis data
menggambarkan diagram interaksi antara komponen-komponen penyusun sistem
manajemen basis data. Komponen-komponen tersebut meliputi perangkat hardware,
software, jaringan komputer, dan pengguna.
Perbedaan Arsitektur basis data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan
dalam media penyimpanan ( misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses,
sequential atau tersebar. Pokoknya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan
dalam media fisik.
Sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen data tersebut.
Arsitektur basis data, diantaranya sebagai berikut :
1. Sistemterpusat
2. Sistem Client--Server
3. Sistem Parallel
4. SistemTerdistribusi (Tersebar)
5. Tipe Network (jaringan)
3.4. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini di
karenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37881394/ARSITEKTUR_BASIS_DATA
http://citrashare.blogspot.com/2013/09/makalah-arsitektur-data.html?m=1
https://brainly.co.id/tugas/17876688?tbs_match_experiment=2