Anda di halaman 1dari 16

Makalah Database Manajemen Sistem

Kajian Arsitektur Basis Data

Dosen Pengampu :

Nadia Fathurrahmi Lawita, B.Com., MAccBit

Disusun oleh :

Raihan Riyadhi Firdaus (190301254)

Della Delvira Chania (190301259)

Universitas Muhammadiyah Riau

Falkutas Ekonomi & Bisnis

Th 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya shingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kajian Arsitektur
Basis Data. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Database Manajemen Sistem. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Nadia
Fathurrahmi lawita, B.Com., MAccBit.selaku Dosen mata kuliah Database Manajemen
Sistem yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 30 November 2021


DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………………………………………………

Kata penggantar……………………………………………………………………………………

Daftar isi …………………………………………………………………………………………..

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar belakang ……………………………………………………………………..


1.2. Rumusan masalah…………………………………………………………………..
1.3. Tujuan penulis ……………………………………………………………………..

BAB II Pembahasan

2.1. Pengertian Basis Data ……………………………………………………………...


2.2. Arsitektur Basis Data……………..………………………………………………...
2.3. Perbedaan Arsiktektur Basis Data dan System Basis Data ………………………..
2.4. Hirarki Data ………………………………………………………………………..
2.5. Abstraksi Data……………………………………………………………………..
2.6. Ragam Jenis Arsitektur Aplikasi SMBD…………………………………………

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2. Saran………………………………………………………………………………..
.

Daftar Pusaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer


secarasistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis
data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan
dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara
untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai
model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS).
1.2. Rumusan Masalah.
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi Basis Data
2. Bagaimana Arsitektur Basis data
3. Perbedaan Arsiktektur Basis Data dan System Basis Data
4. Bagaimana Hirarki Data dan Abstraksi data
5. Ragam jenis Arsitektur Aplikasi SMBD

1.3. Tujuan Masalah


Tujuan dari makala ini untuk mengetaui apa itu system basis data, bagaimana
hirarki data hingga tersusun basis data, serta yang terlebih pentingnya dari makala ini kita
mengetahui arsitektur data dari basis data
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI BASIS DATA

Menurut Connoly dan Begg(2010:65), basis data adalah kumpulan data dan
keterangannya yang terhubung secara logikal dimana dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi sebuah organisasi.
Menurut Date, sistem basis data pada dasarnya adalah sistem terkomputerisasi
yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat infromasi tersebut
tersedia saat dibutuhkan.
Dari penjelasan diatas basis data adalah kumpulan data yang terhubunga secara
logikal dimana dirancang, dibangun dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi.

2.2. ARSITEKTUR BASIS DATA

Arsitektur basis data merupakan serangkaian pengetahuan tentang pemodelan


data. Pengetahuan tentang File, table, field, record indeks, abstraksi data dan serangkaian
konsep yang digunakan untuk membuat diskripsi struktur basis data. Melalui diskripsi
Struktur basis data dapat ditentukan jenis data, hubungan dan konstrain (keterbatasan)
data yang ditangani. Dalam basis data, data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data
(field), rekaman (record), dan berkas (file).
Arsitektur basis data menggambarkan diagram interaksi antara komponen-
komponen penyusun sistem manajemen basis data. Komponen-komponen tersebut
meliputi perangkat hardware, software, jaringan komputer, dan pengguna. Menurut
ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
1. Tingkat eksternal (external level)
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada
tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai
tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari
sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang
sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas,
atribut, dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja

2. Tingkat konseptual (conceptual level)


Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada
tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan
antara datanya. Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang
dibutuhakan oleh pemakai harus sudah tercakup didalam tingkat konseptual atau
dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini
hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya
penyimpana dalam ukuran byte.

3. Tingkat Internal (Internal level)


Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam computer.Pada tingakat
ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik didalam peralatan
strorage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage.

Manfaat Basis Data, Kegunaan atau Manfaat Penggunaa basis data ini adalah sebagai
berikut :

1) Data dapat di bagi


Sharing data dalam basis data tidak hanya untuk aplikasi yang sudah ada, tetapi
aplikasi baru juga dapat membangun dan mengoperasikan data yang sama. Dalam
kata lain, kebutuhan data pada aplikasi baru dapat terpenuji, tanpa harus menambah
data baru ke dalam basis data.

2) Redundansi dapat dikurangi


Dalam penggunaan basis data, redundansi dapat dikontrol, sehingga kapasitas
penyimpanan basis data tidak terbuang secara percuma.
3) Inkonsistensi dapat dihindari
Data dapat menjadi tidak konsisten jika terdapat data yang redundan dan salah
satunya tidak diperbaharui. Dengan penggunaan basis data, redundansi dapat
dikontrol, sehingga informasi yang diberikan kepada pengguna konsisten.

4) Dukungan transaksi dapat diberikan


Transaksi merupakan unit logikal, yang biasanya melibatkan beberapa operasi basis
data. Dalam keadaaan tertentu, transaksi juga melibatkan operasi update. Contohnya,
melibatkan pengiriman sejumalh uang dari akun A ke akun B.

5) Integritas dapat dipertahankan


Ketidak konsistenan antara dua input yang bertujuan untuk merepresentasikan fakta
yangsama adalah contoh kurangnya integritas. Masalah seperti ini hanya dapat terjadi
jika redundansi berada di dalam data yang terseimpan. Bahkan jika tidak ada
redundasi, basis data akan tetap mengandung informasi yang tidak benar.

Arsitektur system basis data meliputi :

A. Sistem terpusat
Sistem basis data tersentralisasi adalah system basis data yang di control secara
terpusat atau biasa juga di katakana hanya satu pengontrol. Semua pemrosesan data
dilakukan oleh computer yang di tempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan
untuk melayani semua pemakai dalam organisasi

B. Sistem Client-Server
Sistem basis data client-server adalah system basis data yang pengontrolan nya di
lakukan berdasarkan client dan server. Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin)
utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi
DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih
dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses
‘sebisa mungkin’ ditangani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang
tersimpan pada basis data, barulah client melakukan ‘kontak’ dengan server.
C. Sistem Parallel
Sistem manajemen basis data ini menggunakan beberapa prosesor dan disk yang
dirancang untuk dijalankan secara paralel dan simultan. Sistem ini digunakan untuk
memperbaiki kinerja dari DBMS.
Shared memory – prosesor membagi memory kepadaumum
Shared disk – prosesor membagi sebagian kapasitas disk
Shared nothing – prosesor membagi bukan memori dan bukan disk
Hierarchical – gabungan berbagai arsitektur

D. Sistem terdistribusi ( tersebar)


Basis data tersebar adalah kumpulan sejumlah database yang saling berhubungan
secara logis diatas suatu jaringan kommputer (distributed over a computer network).

Distribusi DBMS adalah system software yang memberikan fasilitas untuk


manajemen Distribusi Data Basis Siste, . DDBS bukan koleksi filay ang secara
individual di simpan di setiap node pada suatu jaringan computer. File tidak hanya
saling berhubungan secara logis, tapi file-file tersebut harus terstruktur dan
pengaksesannya harus melalui interface yang sama. Distribusi data yang terpisah
secara fisik akan menimbulkan masalah yang tidak di jumpai ketika database ada di
computer yang sama. Inilah yang membedakan antara DDBS dengan Multiprocessor.
DDBS bukan merupakan system dimana mesikupn ada jaringan computer, tapi
databasenya hanya terletak disatu mode dari jaringan tersebut.

E. Tipe Network Jaringan


basis data terdistribusi dan sistem clientt-server dibangun menggunakan jaringan.
Ada dua tipe jaringan, yaitu Local Area Network dan Wide Area Network.
Perbedaan utama keduanya adalah masalah pendistribusian. Pada Local Area
Network, prosesor didistribusikan pada suatu area yang kecil, misalnya pada sebuah
bangunan atau beberapa bangunan yang berdekatan. Pada Wide Area Network,
procesor didistribusikan pada area lebih besar seperti pada suatu negara atau seluruh
dunia.

1. Local Area Network (LAN)


terdiri dari prosesor yang tersebar di wilayah geografis yang kecil, seperti satu
bangunan atau beberapa bangunan yang berdekatan. LAN sering digunakan
dilingkungan kantor. Seluruh lokasi pada sistem semacam ini berdekatan satu
sama lain sehingga jalur komunikasi mempunyai kecepatan lebih tinggi dari laju
kesalahan lebih rendah daripada Wide Area Network.

2. Wide Area Network ( WAN )


terdiri dari prosesor yang tersebar di wilayah geografis yang luas. WAN dapat
dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
 Koneksi tidak menerus, seperti yang berdasarkan pada koneksi nirkabel, host
dihubungkan dengan jaringan tidak menerus.
 Koneksi menerus, seperti pada internet dengan kabelm host dihubungkan ke
jaringan secara menerus.

2.3. PERBEDAAN ARSITEKTUR BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA   

Arsitektur basis data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan dalam media
penyimpanan( misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses, sequential atau
tersebar. pokonya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan dalam media fisik.

Sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal


yang berhubungan dengan manajemen data tersebut. Misal nya bahasa interfacingnya,
bagaimana cara multiple query, dan aksesnya apa saja. jadi basis data sama dengan
bagaimana cara menyimpan data sedangkan sistem basis data itu terdiri dari basis data,
sql, user interfacenya, aksesnya.
2.4. HIRARKI DATA
Secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri ata
elemen data, rekaman (record), dan berkas (file) yakni :
1) Elemen Data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat di pecah lagi menjadi unit
lain yang bermakna. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama
pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang
pegawai.
Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
2) Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai
contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seroang pegawai dapat dihimpun
dalam sebuah rekaman.
Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupel atau
baris.
3) Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas
dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek

Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel
atau relasi.

2.5. ABSTRAK DATA

Abstraksi Data merupakan tingkatan/level dalam bagaiaman melihat data dalam sebuah
sistem basis data
Tiga level Abstraksi Data, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Level Fisik ( Physical Level )
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai
gabungan dari sturktur dan datanya sendiri. Pemakai juga berkompeten dalam
mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian
data. Pada level ini kita berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka, atau
bahkan melihatnya sebagai himpunan bit data.
2. Level Logik / Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa
yang sebenarnya( secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya
dengan data yang lain. Pemakai pada level ini yang misalnya, mengetahui bahwa
data pegawai disimpan/dipresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file
pribadi, file pendidikan, file pekerjaan, file keluarga, dan sebagainya.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian
dari basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat (concern)
dengan semua data/informasi yang ada/disimpan. Para user umumnya hanya
membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di
mata pemakai diatur oleh aplikasi end-user. Aplikasi ini juga yang mengkonversi
data asli/fisik menjadi data bermakna/lojik pada pemakai. Misalnya, data hari
yang disimpan dalam bentuk kode( 1 untuk Senin, 2 untuk Selasa, dan seterusnya)
yang kemudian ditampilkan bukan dalam bentuk kodenya(1,2,3 dan seterusnya)
tapi sudah dalam bentuk nama harinya( Senin, Selasa, Rabu dan seterusnya). Data
yang “dinikmati” pemakai juga bahkan sama sekali berbeda dengan representasi
fisiknya, misalnya untuk data yang dapat divisualkan sebagai gambar, data yang
dapat diperdengarkan sebagai suara, dan sebagainya. Data yang diperlihatkan juga
bisa saja tidak berasal dari hanya sebuah tabel tapi mewakili relasi antar tabel, tapi
bagi pemakai yang menggunakannya terasa sebagai satu kesatuan data yang
kompak.

2.6. RAGAM JENIS ARSITEKTUR APLIKASI SMBD

Arsitektur Teleprocessing
Teleprocessing adalah arsitektur tradisional atau sederhana agar sistem tersebut dapat
digunakan oleh banyak user atau dapat disebut juga multi-user. Arsitektur ini
menggunakan 1 CPU dan sejumlah terminal. Berikut gambaran dari arsitektur
teleprocessing

Arsitektur File-Server
File server prosesnya didistribusikan ke dalam jaringan seperti LAN. File Server
mengontrol file yang akan digunakan oleh aplikasi dan DBMS. Jadi walaupun
aplikasi dan DBMS di jalankan di masing-masing workstation, workstation tetap
meminta file tersebut dari file-server. Jadi cara ini juga dapat difungsikan jadi sebuah
hard disk yang dipakai bersama-sama.

Arsitektur Singgle Tier


Single Tier (Satu Lapis) semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada
komputer yang sama pada arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model
yang sederhana, mudah digunakan pengguna(user) dan paling sedikit memiliki
alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adalah kurang aman dan kurang memiliki
skalabilitas.

Arsitektur Client- Server


Client Server adalah proses yang membantu client untuk menemukan seubah sumber
yang ada dalam sebuah server.
Dalam basis data client mempunyai tugas, diantaranya :
a. Mengatur interface
b. Menerima permintaan pemakai
c. Memeriksa sintaks
d. Mengenerate kebutuhan basis data dalam SQL

Arsitektur three-tier
Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client. Server
memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur atau
constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host.
Arsitektur N-tier
Istilah arsitektur ini muncul karena dalam implementasi aplikasi basis data
dimungkinkan suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier. Salah satu contoh
aplikasi basis data yang menggunakan arsitektur ini ialah situs amazon .com, dimana
pelanggan internet dapat memesan buku secara online.
BAB III

PENUTUP

3.3. KESIMPULAN

Dari penjelasan dari makalah ini kita menyimpulkan bahwa Arsitektur basis data
menggambarkan diagram interaksi antara komponen-komponen penyusun sistem
manajemen basis data. Komponen-komponen tersebut meliputi perangkat hardware,
software, jaringan komputer, dan pengguna.
Perbedaan Arsitektur basis data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan
dalam media penyimpanan ( misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses,
sequential atau tersebar. Pokoknya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan
dalam media fisik.
Sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen data tersebut.
Arsitektur basis data, diantaranya sebagai berikut :
1. Sistemterpusat
2. Sistem Client--Server
3. Sistem Parallel
4. SistemTerdistribusi (Tersebar)
5. Tipe Network (jaringan)

3.4. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini di
karenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37881394/ARSITEKTUR_BASIS_DATA

http://citrashare.blogspot.com/2013/09/makalah-arsitektur-data.html?m=1

https://brainly.co.id/tugas/17876688?tbs_match_experiment=2

Anda mungkin juga menyukai