1. INDEKS EFEK
THE INDONESIA CAPITAL MARKET INSTITUTE
DTEIF CI NMI SI I
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Pengukuran secara statistik atas perubahan nilai dari suatu ekonomi maupun pasar
(investopedia)
Dalam konteks pasar modal, indeks efek adalah portfolio teoretis (imajiner) yang
berisi sejumlah efek yang dikumpulkan atas kriteria tertentu.
T I C M I
Tolok ukur
(benchmark)
Kinerja
Kinerja
portofolio Kinerja sektor
perekonomian
produk
1. Penetapan universe/ T I C M
2. Kriteria seleksi efek
I 3. Pembobotan dan
tema penyesuaian
7. Index maintenance
Pemilihan Efek
Konstituen
T I C M I
Obyektif Subyektif
Teknikal Fundamental
Relatif Absolut
Kriteria Contoh
Obyektif
T I C M I
Pemilihan berdasarkan kriteria
Metode
Asumsi Rumus
Pembobotan
T I C M I
setiap efek konstituen sejumlah 1 unit
Price weighted
dalam portfolio indeks
Contoh: di Bursa A terdapat 3 saham. Jika indeks pada t 0 adalah 100, hitung
indeks pada t1 dengan 3 metode pembobotan!
T I C M I
Saham
Saham Harga t
Dilarang Menggunakan Harga t
0
beredar Tanpa Izin 1
AAA 50 10.000 48
BBB 10 5.000 12
CCC 80 5.000 80
Jawaban:
PW Index1 = = 100
MW Index1 = T
= 98,94 I C M I
EW Index1 = = 105,33
Equal weighted Indeks lebih dipengaruhi saham kapitalisasi kecil dan saham
murah
Free float
T I Penyesuaian
C bobotM I
berdasarkan jumlah free float efek di pasar
Fundamental adjustment
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Penyesuaian bobot berdasarkan kondisi fundamental emiten
Sector equal weight Penyesuaian dari equal weighted index, dimana bobot setara
diberikan pada tingkat sektor
Tujuan:
T I C M I
untuk memberikan gambaran pergerakan historis atas indeks yang baru diluncurkan
Backtesting Diluncurkan
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
… 1990 2000 2010 2018
3.
Terdapat jeda antara pengumuman dan implementasi review
untuk memberi kesempatan pada pelaku pasar untuk
menyesuaikan portfolio.
L Q 45
Ja n
proses
F eb
T
M ar Ap r
I
M ay
C
Ju n Ju l
proses
M
Au g S ep
I O ct No v D ec REVIEWER
ID X 30 review review
ID X
K O M PAS 100
proses proses
P E F IN D O 25 review review
P E F IN D O
proses proses B IS N IS
B IS N IS -27 review review IN D O N E S IA
S Min fra18 Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
proses
review
proses
review
S MI/ID X
proses proses Y AY AS AN
S R I-K E H AT I review review K E H AT I
proses proses
M N C 36 review review
MNC
proses proses
IS S I review review
O JK
proses proses
JII review review
ID X
proses proses M ajalah
In v e stor33 review review In v e stor
proses proses IN F O B AN K /
in fob an k15 review review ID X
Papan
Papan Utama Composite Unggulan Tematik Sektoral
Pengembangan
Kompas100
ISSI IDX30 Pertanian
T IIDX SMC
C M I MNC36 Pertambangan
Composite
S i l s i l a h
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin BISNIS-27 Industri dasar
I n d e k s B E I
Pefindo25 Aneka Industri
Investor33 Properti
IDX SMC
Infrastruktur
Liquid
Pefindo i-
Manufaktur
Grade
T I C M I
Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu
nilai, volume dan frekuensi transaksi.
T I CKriteria
M Isaham DES :
a.
Tidak melakukan kegiatan usaha yang
Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah (DES) mengandung unsur judi, riba, haram dan
yang berkapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun merugikan masyarakat
terakhir b. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai
dengan penyerahan barang/jasa dan perdagangan
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin dengan penawaran dan permintaan palsu
Kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat c. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:
likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar reguler selama
1 tahun terakhir
1) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak
halal lainnya dibandingkan dengan total
pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10%
T
yaitu nilai,
volume dan I C M I
frekuensi
transaksi. Jumlah hari 3
perdagangan
di pasar
reguler
Dilarang Menggunakan Tanpa 4Izin
Kapitalisasi
pasar pada
periode waktu
tertentu. Sbg saringan terakhir,
5
Kompas100 BEI juga
mengevaluasi &
mempertimbangkan
faktor2 fundamental
&pola perdagangan.
1. Kriteria Fundamental: Laba 2. Kriteria Teknikal atau 3. Akuntabilitas dan Tata Kelola
Usaha, Laba Bersih, Return Likuiditas Transaksi: Nilai, Perusahaan: Anggota komite
T
on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), DER, dan
I C M
volume dan frekuensi
transaksi serta jumlah hari
I indeks tersebut memberikan
opini dari sisi akuntabilitas,
LDR dan CAR (khusus transaksi dan kapitalisasi tata kelola perusahaan yang
perbankan) pasar. baik maupun kinerja saham.
1. 2.
Seleksi Awal Selanjutnya, dilakukan pemeringkatan lebih
T I
1) Total aset di bawah Rp1 triliun
berdasarkan laporan keuangan
C M I
lanjut dengan mempertimbangkan aspek
likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki
tahunan auditan (emiten SME).
oleh publik (free float)
2) Memiliki ROE (Return on
Equity)sama atau lebih besar dari
rata-rata ROE emiten di Bursa Efek
Indonesia. Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
3) Opini akuntan publik atas laporan
keuangan Auditan adalah Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP)
4) Telah tercatat di Bursa Efek
Indonesia adalah sekurang-
kurangnya 6 bulan.
1. 2.
T I C M I
T I C M I
T I C M I
T I C M I LANDASAN
P E N G E RT I A N TUJUAN
HUKUM
Harga Teoretis
T I C M I
Rasio = A : B, dimana sejumlah A saham lama mendapat hak untuk membeli sejumlah B
saham baru.
Harga Pelaksanaan HMETD (exercise price) = X
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Harga Pasar sebelum tanggal pelaksanaan = P
Harga Teoretis saham = HT
Nilai intrinsik dari HMETD adalah selisih dari Harga Teoretis (HT) dengan Harga
Pelaksanaan HMETD (X).
Contoh:
PT. FGHI Tbk. melakukan penawaran HMETD dengan rasio 1 : 2 (1 saham lama
mendapat hak untuk membeli 2 saham baru) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100
T I C M I
per lembar. Saat ini saham PT FGHI Tbk. diperdagangkan di pasar seharga Rp1.000
per lembar. Berapakah harga teoretis saham perusahaan ABC setelah dilakukan HMETD
dan berapakah nilai HMETD nya?
Nilai HMETD =
2.
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Tujuan penggunaan dana hasil
rights issue, antara lain:
1) Jika untuk pendanaan
proyek, apa potensi dari
proyek tersebut?
2) Apakah tujuan rights 3.
issue untuk restrukturisasi
utang? Apakah harga pelaksanaan
rights terlampau
tinggi/rendah dibandingkan
harga pasar?
Peraturan BEI I-A: Harga pelaksanaan hak atas waran ditetapkan setinggi-
tingginya 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga saham terakhir
(closing price) pada hari diputuskannya penerbitan waran oleh RUPS Perusahaan
Tercatat.
Modal perusahaan
Pada saat waran dikonversi menjadi saham, maka bertambah
terdapat beberapa penyesuaian, antara lain:
Adalah pemecahan nominal saham menjadi saham dengan nominal yang lebih
kecil dengan rasio tertentu.
T I C M I
Harga teoretis dan penyesuaian jumlah saham beredar, dihitung dengan
mengalikan harga sebelum aksi korporasi dengan rasio yang dipakai.
Dilarang
Stock Split Menggunakan Tanpa
Reverse Izin
Stock Split
Membuat saham mahal menjadi lebih terjangkau Memenuhi regulasi terkait harga minimum
bagi investor retail
Meningkatkan likuiditas
Bentuk dividen:
T I C M I
a. Dividen tunai dibagikan dalam bentuk tunai dan dikenakan pajak dividen.
b. Dividen saham dibagikan dalam bentuk saham, berasal dari reklasifikasi laba
ditahan menjadi modal disetor.
c. Dividen properti dibagikan dalam bentuk aset perusahaan selain tunai atau
saham, misalnya aktiva tetap. Jarang dilakukan perusahaan publik.
Dilarang MenggunakanDividen
Dividen tunai Tanpa Izin
saham
𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = T I C
𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎 + 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑠𝑎h𝑎𝑚 M
𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐶𝑢𝑚 I
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑎h𝑎𝑚1= 𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎+ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑎h𝑎𝑚0
𝑠𝑎h𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑚𝑎
Alasan pelaksanaan:
a. Memberikan sinyal optimisme ke pasar,
terutama saat pasar crash
T I C M I
b. Sebagai bentuk alternatif pembagian
SHARES
keuntungan kepada pemodal
c. Untuk dibagikan kepada karyawan sebagai
ESOP/MSOP
d. Penghematan pembayaran dividen masa
depan; saham yang dibeli kembali (treasury
K Aspek regulasi:
a. UU PT no. 40/2007
1) Pembelian
menyebabkan
kembali saham
kekayaan
tidak
bersih
Perseroan < jumlah modal yang
ditempatkan + cadangan wajib yang
telah disisihkan;
2) Saham yang telah dibeli kembali hanya
boleh dikuasai paling lama 3 tahun.
Alasan:
a. Terjadi penurunan suku bunga di pasar, sehingga terdapat kesempatan refinancing dengan
bunga lebih rendah.
b. Perusahaan memiliki kas yang cukup besar yang dapat berasal dari penerbitan saham,
penjualan aset atau anak perusahaan.
Corporate
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Action
KONSOLIDASI AKUISISI
SINERGI BISNIS
1.
REGULASI T I C M I KEUANGAN
6. 2.
Dilarang Alasan
Menggunakan Tanpa Izin
4.
MARKET SHARE
T I C M I
A B A
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
Konsolidasi
A B C
A B A
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
T I C M I
A B C
Dilarang Menggunakan Tanpa Izin
A D C
T Dilarang
H A NMenggunakan
K YOU !
Tanpa Izin
DISCLAIMER
The facts and opinions stated or expressed in this publication are for information purposes only and are not necessarily and must not be relied
upon as being those of the publisher or of the institutions for which the contributing authors work. Although every care has been taken to ensure
the accuracy of the information contained within the publication, it should not be by any person relied upon as the basis for taking any action or
making any decision. The Indonesia Stock Exchange cannot be held liable or otherwise responsible in anyway for any advice, action taken or
decision made on the basis of the facts and opinions stated or expressed or stated within this publication