Anda di halaman 1dari 9

BAB 1 Introduction to Security Analysis

1. Siapa saja yang melakukan analisa sekuritas? Jelaskan

a. buy-side analysts adalah adalah profesional yang menganalisis sekuritas dan membuat
rekomendasi beli atau jual untuk dana perusahaan mereka.
b. Sell-side Analysts mengeluarkan laporan yang berisi informasi tentang perusahaan yang mereka
ikuti, bisnis mereka, dan situasi persaingan mereka. Analis sisi jual melakukan aksi beli, tahan,
dan menjual rekomendasi pada saham-saham yang mereka ikuti.
c. Invesment Bankers akan menyiapkan sejumlah besar analisis untuk membantu memasarkan
penawaran tersebut. Oleh karena itu, sebagian besar analisis bankir investasi berkisar pada
penilaian ekuitas.
d. Individual Investor menggunakan analisis keamanan untuk membuat keputusan investasi.
Individual Investor menggunakan analisis keamanan untuk menentukan saham mana yang akan
dibeli untuk investasi mereka sendiri dan berapa harga yang harus dibayar untuk saham
tersebut.
e. Employees and Potential Employess Sebelum bergabung dengan perusahaan, calon karyawan
mungkin ingin merasa nyaman karena perusahaan barunya stabil secara finansial. Begitu berada
di dalam perusahaan, karyawan tersebut dapat menggunakan analisis keamanan untuk
menentukan apakah akan melaksanakan opsi saham.

2. Jelaskan tentang lingkungan laporan keuangan dan bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi
laporan keuangan?

1. Regulator - The FinancialnAccounting Standards Board

a. SEC mendelegasikan perannya kepada FASB


b. FASB = menetapkan standar akuntansi
c. Mengeluarkan pernyataan:
pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasinya
Laporan Konsep Akuntansi Keuangan dan Buletin Teknis (FASB)

2. Management

a. PILIHAN METODE AKUNTANSI


Metode penyusutan dan inventaris
b. ESTIMASI AKUNTANSI
AR yang tidak dapat ditagih, Penukaran kupon, Biaya garansi
c. PENGUNGKAPAN AKUNTANSI
Memberitahu investor = memberi tahu pesaing
d. MENGUNGKAPKAN Distorsi MANAJEMEN
Analisis arus kas yang didiskon dan analisis berganda

C. Auditor

a. Solusi untuk informasi asimetris


b. Batasi distorsi pada pelaporan keuangan
3. Jelaskan proses-proses analisa sekuritas!

a. Business Analysis

a. Understand the key business drivers affecting the firm


b. Understand internal environment
c. Understand external environment

b. Finansial Statement Analysis

1. Memahami kesehatan keuangan perusahaan


2. Laporan keuangan historis (profitabilitas perusahaan, pertumbuhan, sumber daya yang
dibutuhkan)
3. Elemen penting: analisis akuntansi
4. Fase 1 dan fase 2 berkaitan erat dan keduanya dapat dilakukan terlebih dahulu.

c. Forecasting

a. Memprediksi hasil keuangan di masa depan.


b. Teknik penilaian yang berbeda

d. Valuation

Analis menggunakan model perkiraan dan penilaian untuk menentukan nilai ekuitas perusahaan.

BAB 2 Security Analysis and Efficient Markets

1. Jelaskan 3 jenis efisiensi pasar (pasar efisien)

a. Suatu pasar dikatakan Weak-form efficient jika harga pasar mencerminkan seluruh informasi
harga saham di masa lalu. Artinya, harga saat ini menggabungkan informasi relevan dari harga
masa lalu, seperti pola, volatilitas, dan volume perdagangan.
b. Suatu pasar dikatakan semistrong-form efficient jika harga-harga mencerminkan semua
informasi yang tersedia secara publik. Dalam pasar seperti ini, harga tidak hanya mencakup
informasi harga masa lalu tetapi juga pengumuman pendapatan perusahaan, laporan analis
keamanan, artikel surat kabar, implikasi pengumuman pesaing, pengajuan SEC, postingan
Internet, rumor, dan sebagainya.
c. Pasar a strong-form efficient adalah pasar di mana harga pasar mencerminkan semua informasi,
baik publik maupun swasta. Selain semua informasi yang terkandung dalam harga di pasar
efisien bentuk semi-kuat, harga-harga di pasar efisien bentuk kuat juga mencerminkan informasi
yang mungkin hanya diketahui segelintir orang dalam.

2. Apakah pasar efisien dan pasar tidak efisien itu sustainable atau bisa berubah? Apa dampak bagi
analis dan investor?

Pasar efisien dan pasar tidak efisien dapat berubah seiring waktu. Perubahan dalam faktor ekonomi,
informasi, regulasi, dan perilaku investor dapat memengaruhi efisiensi pasar. Dampaknya bagi analis dan
investor adalah sebagai berikut:
1. Pasar Efisien: Jika pasar efisien menjadi tidak efisien, analis memiliki peluang untuk
mengidentifikasi peluang investasi yang lebih baik daripada sebelumnya. Investor yang dapat
mengidentifikasi perubahan pasar dengan cepat dapat menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.

2. Pasar Tidak Efisien: Sebaliknya, jika pasar tidak efisien menjadi lebih efisien, analis dan investor
mungkin akan menghadapi kesulitan untuk mengungkap peluang investasi yang signifikan.
Efisiensi pasar dapat mengurangi potensi keuntungan yang dapat diperoleh oleh investor.

Perubahan ini dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi,
perubahan regulasi, peristiwa ekonomi global, atau perubahan dalam perilaku investor. Oleh karena itu,
analis dan investor perlu selalu memantau pasar dan beradaptasi dengan perubahan efisiensi pasar
untuk mencapai hasil yang optimal.

3. Jelaskan tentang kepercayaan investor (Investor believe)?

Dari teks tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan tentang tiga jenis investor berdasarkan keyakinan
mereka tentang efisiensi pasar:

1. Investor Pasif: Mereka yang percaya pada efisiensi pasar cenderung memilih strategi investasi
pasif. Mereka meminimalkan biaya implementasi dan tidak bergantung pada informasi. Mereka
membeli portofolio untuk memenuhi preferensi risiko tertentu.

2. Investor Aktif: Mereka yang yakin bahwa pasar mungkin tidak efisien akan mengadopsi strategi
investasi aktif. Mereka berusaha memperoleh keuntungan lebih tinggi dari rata-rata pasar
dengan mencari investasi yang memiliki pengembalian yang melebihi rata-rata.

3. Investor yang Memilih Analisis Fundamental: Seseorang yang meyakini efisiensi bentuk lemah
tetapi tidak efisiensi bentuk setengah kuat cenderung melakukan analisis fundamental. Mereka
menganggap bahwa harga saham mencerminkan informasi sebelumnya, tetapi tidak semua
informasi publik. Oleh karena itu, mereka melakukan analisis terhadap perusahaan atau
portofolio saham dengan harapan menemukan karakteristik yang akan mengidentifikasi saham-
saham yang akan berkinerja lebih baik atau lebih buruk.

Selain itu, investor yang tidak percaya pada efisiensi pasar bahkan dalam bentuk lemah akan mencari
pola pergerakan harga saham sebelumnya yang dapat memprediksi pergerakan masa depan, dan mereka
menggunakan teknik analisis teknis.

Kesimpulannya, investor memilih strategi investasi berdasarkan keyakinan mereka tentang efisiensi pasar
dan cara mereka memproses informasi dan risiko.

BAB 3 Business Analysis Efficient Markets

1. Apa pentingnya analisa bisnis dalam proses analisa sekuritas?

Analisa bisnis memiliki peran penting dalam proses analisa sekuritas, terutama dalam konteks investasi
saham. Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisa bisnis penting dalam analisa sekuritas:
1. Mengetahui Profil Risiko: Analisa bisnis membantu investor dalam memahami profil risiko
saham yang ingin dibeli. Ini melibatkan evaluasi kondisi ekonomi dan keuangan perusahaan,
sehingga investor dapat mengidentifikasi risiko potensial yang terkait dengan investasi tersebut.

2. Menentukan Tujuan Investasi: Dalam analisa sekuritas, penting untuk memiliki tujuan investasi
yang jelas. Analisa bisnis membantu investor dalam menilai apakah saham tersebut sesuai
dengan tujuan investasinya, misalnya pertumbuhan modal atau pendapatan dividen .

3. Menentukan Jumlah Investasi: Analisa bisnis juga membantu menentukan jumlah investasi yang
sebaiknya dialokasikan ke saham tertentu. Dengan memahami kondisi ekonomi dan keuangan
perusahaan, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang seberapa besar
investasi yang seharusnya dilakukan .

Analisa bisnis, baik yang bersifat fundamental maupun teknikal, menjadi landasan utama bagi keputusan
investasi dalam sekuritas. Dengan pemahaman yang kuat tentang bisnis suatu perusahaan, investor
dapat mengelola risiko dan mencapai tujuan investasinya.

2. Apa saja hal hal yang menyebabkan peningkatan persaingan kompetitif? Sebutkan dan jelaskan
bagaimana hal tersebut mempengaruhi peningkatan persaingan kompetitif (Increase in competitive
rivalry)

1. Lebih banyak pesaing: Kehadiran banyak perusahaan dalam suatu industri mengintensifkan
persaingan ketika perusahaan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar dan pelanggan.
2. Pertumbuhan industri yang rendah: Ketika suatu industri mengalami pertumbuhan yang lambat
atau stagnan, perusahaan terpaksa bersaing lebih agresif untuk mendapatkan pelanggan yang
terbatas, sehingga meningkatkan persaingan.
3. Diferensiasi produk terbatas: Jika produk atau jasa dalam suatu industri serupa dan tidak
memiliki ciri khas, harga menjadi faktor kompetitif utama, sehingga meningkatkan persaingan
antar perusahaan.
4. Biaya tetap yang tinggi: Industri dengan biaya tetap yang tinggi, seperti manufaktur atau
infrastruktur, mengharuskan perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh untuk menutupi
biaya-biaya tersebut. Hal ini dapat menimbulkan persaingan yang agresif untuk memaksimalkan
pemanfaatan.
5. Kelebihan kapasitas industri: Ketika terjadi kelebihan pasokan kapasitas produksi di suatu
industri, perusahaan dapat menurunkan harga dan meningkatkan upaya pemasaran untuk
memanfaatkan kelebihan kapasitas tersebut, sehingga meningkatkan persaingan.

3. Apa yang mempengaruhi kekuatan pembeli dan pemasok? (Buyer's power and supplier's power)

Kekuatan Pembeli:

1. Jumlah dan konsentrasi pembeli: Jika ada banyak pembeli di pasar yang relatif terkonsentrasi,
mereka akan memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam bernegosiasi dengan pemasok.
2. Ketersediaan alternatif: Jika pembeli memiliki banyak pilihan alternatif untuk memenuhi
kebutuhan mereka, mereka dapat berpindah ke pemasok lain dengan mudah, memberi mereka
kekuatan tawar yang lebih besar.
3. Informasi yang tersedia: Jika pembeli memiliki akses yang baik pada informasi tentang produk,
harga, dan persaingan di pasar, mereka dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan
mempengaruhi kekuatan tawar mereka.
4. Sifat produk: Jika produk yang dibeli oleh pembeli adalah komoditas standar atau memiliki biaya
beralih yang rendah, maka pembeli akan memiliki lebih banyak kekuatan tawar dalam
bernegosiasi dengan pemasok.

Kekuatan Pemasok:

1. Jumlah dan konsentrasi pemasok: Jika ada sedikit pemasok yang dominan atau memiliki
konsentrasi tinggi di pasar, mereka akan memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam
bernegosiasi dengan pembeli.
2. Diferensiasi produk: Jika pemasok menawarkan produk yang unik dan sulit diganti, mereka dapat
memiliki kekuatan tawar yang lebih besar karena pembeli memiliki sedikit pilihan lain.
3. Sumber daya dan kapabilitas unik: Jika pemasok memiliki sumber daya, teknologi, atau
kapabilitas unik yang sulit untuk ditiru oleh pemasok lain, mereka dapat memiliki kekuatan tawar
yang lebih besar karena pembeli membutuhkan mereka.
4. Beratnya biaya beralih: Jika biaya untuk beralih ke pemasok alternatif tinggi, misalnya karena
investasi modal yang besar atau kerumitan operasional, maka pemasok akan memiliki
keuntungan tawar yang lebih besar.

4. Jelaskan product life cycle!

Introduction: Ini adalah tahap awal diperkenalkannya suatu produk ke pasar. Hal ini sering kali
melibatkan upaya pemasaran yang signifikan untuk menciptakan kesadaran dan menarik pengguna awal.

Growth: Pada tahap ini, produk mengalami peningkatan penjualan dan penerimaan pasar. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya permintaan pelanggan dan masuknya pesaing ke pasar.

Maturity: Selama fase ini, produk mencapai puncaknya dalam hal kejenuhan pasar dan penjualan.
Persaingan semakin ketat, dan perusahaan dapat fokus pada diferensiasi produk dan manajemen biaya.

Decline: Pada tahap penurunan, produk menghadapi penurunan permintaan, dan penjualan mulai
menurun. Perusahaan mungkin memutuskan untuk menghentikan produk atau melakukan investasi
minimal dalam pemasaran dan produksi.

⎯ Introduction: sales (turun) Cost (naik) RnD (naik)


⎯ Growth: Sales (naik) Cost (naik) RnD (naik)
⎯ Maturity: Sales (stagnan) Cost (turun) RnD (turun)
⎯ Decline: Sales (turun) Cost (turun) RnD (turun)

BAB 4 Accounting Analysis and Financial Statement Efficient Markets

1. Sebutkan dan jelaskan 3 Analisa akuntansi pada Balance Sheet

1. Recognition & Valuation: Recognition berkaitan dengan pengakuan aset dan kewajiban pada
Balance Sheet. Ini mencakup proses mengidentifikasi, mengukur, dan mencatat dengan benar
item-item keuangan dalam laporan keuangan. Valuation berhubungan dengan penilaian atau
penentuan nilai yang adil dari aset dan kewajiban. Proses ini memastikan bahwa item dalam
Balance Sheet tercermin secara akurat dalam nilai sesungguhnya. Kesalahan dalam Recognition
& Valuation dapat mengganggu ketepatan laporan keuangan.

2. Unrecognized Asset & Liabilities: Bagian ini menyoroti aset dan kewajiban yang mungkin tidak
diakui dalam Balance Sheet. Contohnya adalah aset tak berwujud seperti kekayaan intelektual
atau kewajiban kontinjensi yang mungkin memengaruhi kinerja perusahaan di masa depan.
Memahami aset dan kewajiban yang tidak diakui adalah penting untuk mendapatkan gambaran
keuangan yang lebih lengkap.

3. Management Estimates: Sebagian besar aset dan kewajiban pada Balance Sheet memerlukan
estimasi manajemen, seperti estimasi penyusutan aset atau estimasi nilai wajar saham yang
belum tercatat. Analis keuangan harus memahami bahwa estimasi ini dapat memiliki dampak
signifikan pada laporan keuangan, dan ketepatan estimasi ini penting untuk evaluasi yang akurat.

4. Implications for Financial Statement Analysis: Analisa Balance Sheet memungkinkan


pemahaman mendalam tentang kesehatan keuangan perusahaan. Kesalahan dalam Recognition,
penanganan Unrecognized Assets & Liabilities, dan ketepatan Management Estimates dapat
memengaruhi interpretasi analis keuangan, termasuk perbandingan dengan perusahaan lain dan
pengambilan keputusan investasi.

BAB 5 FINANSIAL STATEMENT

1. Pelajari operating ratios! (Arti nya apa? Kalau nilainya naik/turun bagus enggak? Contohnya apa?

Operating Rasio: Memahami elemen bisnis perusahaan: profitabilitas dan efisiensi modal Membantu
memperkirakan pendapatan dan arus kas.

Revenue Growth Rate: Ini mewakili persentase peningkatan total pendapatan perusahaan selama
periode tertentu. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak
penjualan dan seringkali menjadi faktor kunci dalam menilai kinerjanya [1].

Gross Margin Percentage: Persentase margin kotor adalah rasio laba kotor terhadap total pendapatan.
Ini mencerminkan profitabilitas operasi inti perusahaan, tidak termasuk biaya lainnya. Persentase margin
kotor yang lebih tinggi menunjukkan profitabilitas yang lebih baik [2].

Operating Margin Percentage: Persentase margin operasi adalah ukuran profitabilitas perusahaan
setelah memperhitungkan biaya operasional. Ini membantu mengevaluasi seberapa efisien perusahaan
mengelola operasi intinya.

Effective Income Tax Rate:Ini adalah persentase pendapatan perusahaan yang digunakan untuk pajak
penghasilan. Ini merupakan faktor penting dalam menilai profitabilitas setelah pajak dan kesehatan
keuangan perusahaan [3].

Days Receivable Outstanding: Metrik ini mewakili jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan
untuk menagih pembayaran dari pelanggannya. Angka yang lebih rendah menunjukkan proses
pengumpulan yang lebih efisien.
Days Payable Outstanding: Ini adalah jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk
membayar pemasoknya. Jangka waktu yang lebih lama dapat menyarankan pengelolaan arus kas yang
lebih baik.

Inventory Turnover: Rasio ini mengukur seberapa cepat suatu perusahaan menjual persediaannya.
Perputaran yang lebih tinggi menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.
2. P/E yang tinggi dapat berarti bahwa harga saham relatif tinggi terhadap pendapatan dan mungkin
dinilai punya harga saham yg terlalu tinggi. Hal ini belum tentu benar. Analis harus mencari tau implikasi
lain dari PE tinggi yang mungkin disebabkan oleh conservatism dan tingginya expectasi pasar terhadap
pertumbuhan perusahaan dimasa depan. Bagaimana conservatism dan ekspektasi yang tinggi bisa
menimbulkan PE ratio yang tinggi?

Konservatisme:

Perusahaan yang menerapkan prinsip akuntansi konservatif cenderung melaporkan laba yang lebih
rendah. Hal ini dapat menyebabkan penyebut (pendapatan) yang lebih rendah pada rasio P/E, sehingga
rasio tersebut tampak lebih tinggi. Dengan kata lain, suatu perusahaan mungkin memiliki laba yang solid
tetapi memilih untuk melaporkannya secara konservatif, sehingga menyebabkan rasio P/E tinggi karena
laba yang disajikan terlalu rendah.

Harapan tinggi:

Investor sering kali menawar harga suatu saham jika mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap
pertumbuhannya di masa depan. Ketika terdapat ekspektasi pertumbuhan pendapatan yang kuat di
masa depan, harga saham saat ini mungkin lebih tinggi, sehingga menghasilkan rasio P/E yang lebih
tinggi. Hal ini karena investor bersedia membayar premi untuk pendapatan yang diharapkan di masa
depan.

Anda mungkin juga menyukai