Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SAP 7
“PASAR MODAL DAN EFISIENSI INFORMASI”

KELOMPOK IV
Ida Ayu Nirma Prameswari (1881611026 / 01)
Ni Made Mei Anggreni (1881611037 / 12)
Putu Nirmala Chandra Devi (1881611043 / 18)
I Dewa Ayu Nyoman Stari Dewi (1881611044 / 19)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
SAP 7
PASAR MODAL DAN EFISIENSI INFORMASI

1. PENDAHULUAN
Informasi laporan keuangan memainkan beberapa peranan penting dalam pasar modal
seperti: (1) Peranan investor individu, yang fokus pada pemilihan portofolio dari equity
sekuritas, obligasi dan investasi-investasi individu, perusahaan atau lembaga lainnya. (2)
Peranan sejumlah pasar, yang fokus pada keseimbangan penetapan harga dari kepemilikan
equity sekuritas, obligasi dan investasi lainnya. Peranan ini termasuk keduanya yaitu harga
mutlak dan harga relatif dari equity, obligasi dan investasi lainnya.

2. EFISIENSI PASAR
2.1 Definisi
Efisiensi pasar adalah suatu istilah yang digunakan dalam kebanyakan konteks
dengan banyak arti yang berbeda. Pasar modal dikatakan efisien jika harga pasar suatu
sekuritas berekasi secara penuh dan mempunyai implikasi terhadap return ketika ada
informasi yang diterima. Ada tiga aspek penting dalam hal pendefinisian pasar yang efisien,
yaitu:
1) Berfokus pada variabel-variabel pasar agregat seperti harga sekuritas atau return
sekuritas dan bukan pada perilaku para partisipan. Isu-isu seperti volume, surat
berharga yang dibeli atau dijual dan sejauh mana portofolio salah satu investor non
diversifikasi tidak menjadi perhatian pada saat menentukan apakah pasar modal
dikatakan efisien.
2) Berfokus pada hubungan ex ante antara distribusi return dan informasi sekuritas.
Pilihan investasi adalah keputusan yang dibuat di bawah ketidakpastian. Harga
sekuritas merupakan perkiraan objektif tentang keuntungan masa mendatang
(berdasarkan informasi yang tersedia pada saat estimasi yang dibuat) daripada
prediktor yang tahu segalanya dari pengembalian masa depan mereka.
Pasar yang efisien didefinisikan dengan kaitannya pada informasi tertentu.

2.2 Mekanisme Efisien yang Diperoleh


Terdapat dua penjelasan terkait efisiensi dalam pasar modal, yaitu informationality
efficient dan informationality inefficiencies.
1) Penjelasan pasar yang efisien dihubungkan dengan persaingan pasar, seperti adanya
persaingan dari para analis sekuritas. Masing-masing analis mendeteksi sekuritas yang
mispriced dan menciptakan hedging portfolio yang sempurna dengan net investment 0
(nol) tetapi return ekspektasian yang bukan 0 (nol).
2) Penjelasan kedua adalah mengenai angka-angka. Tiap-tiap analis dapat membuat
kesalahan keputusan atau kesalahan estimasi. Kesalahan-kesalahan ini akan
didiversifikasi dalam proses penetapan harga. Dalam penjelasan ini, semakin besar
jumlah para analis, maka semakin rendah korelasi antara kesalahan keputusan atau
kesalahan estimasi yang dibuat oleh para analis, maka pasar akan semakin efisien.
Terdapat beberapa faktor penting yang menjelaskan hubungan antara informasi
dengan harga sekuritas, yaitu:
1) Pengungkapan informasi perusahaan, contohnya dengan pengungkapan informasi,
akan meminimalisir pengabaian pasar dan menyebabkan harga pasar sekuritas yang
benar.
2) Faktor kedua yang penting adalah luasnya hubungan antara informasi dengan harga
sekuritas serta insider trading. Informasi dari dalam akan lebih cepat mempengaruhi
harga.

2.3 Perspektif Pasar Modal yang Tidak Efesien


 Return Sekuritas dan Laporan Laba per Lembar Saham
Hipotesis mengenai hubungan antara return sekuritas dan laporan laba per lembar saham
tidak konsisten dengan pasar efisien yang mempunyai akses pada informasi-informasi
tertentu, seperti:
1) Hipotesis Mechanistic menyatakan bahwa pasar modal berkaitan dengan laporan laba
per lembar saham, tanpa pertimbangan metode-metode akuntansi yang digunakan
untuk menghitung laba per lembar saham, atau keuntungan serta kerugian yang
mendasari laba per lembar saham di samping berfokus pada periode ke depan untuk
beberapa tahun.
2) Hipotesis Myopic menyatakan bahwa pasar modal memiliki fokus pada earning
pendek yang dilaporkan pada tahun berjalan.

3. GAYA ALTERNATIF INVESTASI


Salah satu cara yang bermanfaat untuk mengkategorikan investasi adalah dengan
pendekatan aktif atau pasif.
1) Pendekatan aktif mengasumsikan bahwa pasar modal misprice assets dan investor
mengadopsi pendekatan ini merasa bahwa investor mempunyai kemampuan untuk
mendeteksi dan menyelidiki mispricing.
2) Pendekatan pasif mengasumsikan bahwa pasar modal tidak misprice terhadap
sekuritas atau investor tidak mempunyai kemampuan untuk mendeteksi mispricing.

4. PENDEKATAN INVESTASI AKTIF


4.1 Analisis Teknikal
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa ada dependensi sistematis pada return sekuritas
yang dapat dieksploitasi pada hasil abnormal returns. Contoh analisis teknikal adalah analisis
trend dan relative strength analysis. Analisis teknikal mengasumsikan bahwa pasar modal
adalah tidak efisien dan bahwa ada informasi harga terdahulu yang diabaikan dari pasar
modal. Data laporan keuangan jarang berperan dalam pendekatan ini. Pembuktian kesuksesan
analisis teknikal ini dapat diklasifikasikan pada dua kategori:
1) Bukti dependensi sistematis pada return sekuritas (contohnya: autokolerasi return
sekuritas).
2) Bukti-bukti pada return yang diperoleh dengan aturan-aturan dagang yang dirancang
untuk mengeksploitasi kemungkinan dependensi pada return sekuritas.

4.2 Market Timing


Market timing adalah suatu varian analisis teknikal yang bertujuan untuk
mengidentifikasi suatu rumusan sistematik pasar secara keseluruhan. Investor yang
menggunakan pendekatan market timing dapat melakukan investasi pada index funds yang
menutupi investasi-investasi alternatif (saham, obligasi dan lain-lain) juga menggunakan
pasar masa yang akan datang dalam media investasi. Data laporan keuangan perusahaan
menurut jenisnya tidak memainkan peran utama dalam pendekatan terhadap pemilihan
investasi. Variabel-variabel yang digunakan untuk memprediksi return pasar yang menurut
jenisnya didasarkan pada bukti korelasi tanpa usaha untuk mendiskusikan penyebabnya.

4.3 Analisis Fundamental


Pendekatan ini mengasumsikan bahwa setiap sekuritas mempunyai suatu nilai intrinsik
yang dapat ditetapkan atas dasar fundamental seperti laba, dividen, struktur modal, dan
potensi untuk bertumbuh. Seorang analis menetapkan nilai intrinsik atas dasar fundamental-
fundamental ini dan membandingkannya dengan harga pasar sekarang untuk menetapkan jika
sekuritas under value atau over value. Didasarkan pada bukti interview dan kuesioner,
analisis fundamental adalah pendekatan yang digunakan oleh analis-analis sekuritas. Sebagai
contoh penelitian Arnold dan Moizer (1984), Arnold, Moizer dan Noreen (1983) dab Chugh
dan Meador (1984).
Seperti pada pendekatan investasi aktif lainnya, penting bagi seorang analis yang percaya
bahwa ia dapat mendeteksi divergensi antara harga pasar saat ini dan nilai intrinsik untuk
menilai luas perbandingan manfaatnya. Keuntungan potensial lain yang dirasakan dari
mendeteksi over atau undervalued suatu sekuritas seharusnya menjadi seimbang terhadap
harga-harga dengan menggunakan pendekatan fundamental untuk pemilihan investasi.

5. PENDEKATAN-PENDEKATAN PASIF
5.1 Elemen-Elemen Pendekatan Pasif
Jika seorang investor meyakini bahwa pasar modalnya adalah efisien dengan tersedianya
informasi, maka tepat kalau menggunakan pendekatan pasif. Tujuan dari pendekatan ini
adalah untuk mengkonstruk suatu portofolio terhadap kepercayaan dan keistimewaan dari
seorang investor yang merasa bahwa pasar secara penuh berkaitan dengan implikasi-
implikasi harga dari ketersediaan informasi. Elemen-elemen yang penting dari suatu
pendekatan yang pasif meliputi hal-hal berikut:
1) Diversifikasi. Elemen ini bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian tentang return
yang direalisasi. Teori Portofolio mengilustrasikan bagaimana varian return dari suatu
portofolio dapat diturunkan dengan meningkatkan jumlah saham-saham pada
portofolio itu.
2) Risk Control. Para investor membedakan risk return seorang investor yang mencari
suatu portofolio dengan expected return yang sama sebagaimana pasar dapat
melakukan investasi dalam suatu index fund yang menutupi pasar secara keseluruhan.
3) Taxation Bracket-Devident Payout Aligment. Dimana capital gain dikenalkan pajak
secara berbeda dari devidend pay out atas saham yang diinvestasikan. Sebagai contoh,
para investor pada bracket pajak yang tinggi akan lebih suka devidend pay out saham
yang rendah jika deviden-deviden dikenakan pajak dengan tingkat yang tinggi dari
capital gain.
4) Biaya transaksi yang rendah. Biaya transaksi mengurangi return investasi. Seorang
investor dalam suatu pasar yang efisien menurut jenisnya lebih suka seorang broker
yang hanya membebankan transaction services.

5.2 Nonimplications Pasar Efisien


Implikasi pasar efisien untuk pemilihan investasi sering disalah artikan atau disalah
mengertikan, dua jenis pernyataan meliputi:
1) Pemilihan sekuritas secara acak adalah sama baik seperti yang lainnya, oleh karena
itu, latihlah “dart-throwing skill”. Pemilihan sekuritas secara acak adalah tidak tepat
sebagaimana para investor membedakan pada dimensi-dimensi yang penting seperti
risk return preference dan status tax-barcket.
2) Kebijakan buy and hold adalah sama baik seperti yang lainnya.
Perbedaan pada masing-masing atau keduanya dari dimensi ini menyatakan bahwa
portofolio yang sama dari kebutuhan investasi untuk masing-masing atau setiap investor tidak
bisa digabungkan.

6. BEBERAPA KOMENTAR UMUM


1) Definisi dari efisiensi pasar difokuskan pada hubungan antara item informasi dan
variabel pasar modal. Istilah modifikasi “informational” efisiensi pasar kadang-
kadang digunakan ketika mendiskusikan hubungan ini. Ungkapan “efisiensi pasar’
juga digunakan pada konteks lainnya. West (1975) membedakan antara dua bentuk
dari efisiensi ketika mengukur pasar modal:
(a) Efisiensi eksternal. Gagasan dari efisiensi menyiratkan bahwa kondisi
keseimbangan pasar adalah seperti keputusan perdagangan yang semata-mata
berdasarkan informasi yang ada bukan merupakan hasil return ekspektasian
dalam kelebihannya sebagai keseimbangan dari return ekspektasian.
(b) Efisiensi Internal. Terorganisir dengan baik, dalam kenyataannya pasar sekuritas
seharusnya tidak hanya menetapkan tingkat harga yang “benar”, dalam arti bahwa
hal ini sepenuhnya terefleksi pada informasi yang tersedia, tapi juga seharusnya
menyediakan tipe-tipe dari jasa-jasa transaksi para pembeli dan penjual terhadap
keinginan akan harga yang serendah mungkin untuk diberikan.
2) Terdapat tiga masalah yang timbul dalam pengujian empiris return pasar sehubungan
dengan item informasi yang spesifik yaitu:
(a) Spesifikasi dari at termasuk siapa yang mengakses dan kapan diakses.
(b) Spesifikasi dari model harga asset yang diterima.
(c) Hubungkan pernyataan (a) dan (b) untuk menentukan penyesuaian tanggapan
harga asset sebagai pengungkapan dari at, jadi apakah tanggapan yang sesuai
tersebut bisa dibandingkan dengan tanggapan yang diamati dalam pasar modal.
3) Relaxing Equal Availability Assumption. Masalah-masalah yang berhubungan
dengan perbedaan informasi diantara partisipan muncul ketika asumsi ini tidak
digunakan (relaxed).
4) Relaxing Costless Information Processing Assumption. Analis sekuritas
menginvestasikan waktu dan sumber daya mereka pada banyak aspek dari berbagai
informasi gabungan dan analisis. Saat ini, tidak ada model-model yang dapat
memprediksi return kompetitif yang dihadapkan analis dari analisis informasi atau
perilaku dari harga-harga sekuritas, yang mana analisis informasi itu sendiri mahal.
Namun, kita memiliki pengetahuan bahwa biaya-biaya informasi positif dapat
mengurangi biaya tersebut daripada menganalisis secara lengkap ataupun
menganalisis secara instan semua informasi. Pengujuan efisiensi pasar terhadap
aktivitas analis sekuritas cenderung ambigu jika dibandingkan dengan pengujian
efisiensi pasar dimana terdapat asumsi informasi tanpa biaya (costless information)
tampak wajar.
5) Relaxing the homogeneous expectations assumption. Pada kenyataannya partisipan
dalam pasar modal berasal dari latar belakang berbeda, menganalisis informasi
dengan cara yang berbeda-beda, serta memiliki kesimpulan yang juga berbeda-beda,
walaupun menganalisis informasi atas suatu perusahaan yang sama. Strategi yang
digunakan para investor untuk mendapatkan abnormal return juga berbeda-beda.
Model yang ada sekarang tidak dapat memprediksi, sesuai dengan keadaan pasar yang
sebenarnya yang memiliki karakteristik ketersediaan informasi yang tidak instan,
biaya informasi analis positif, dan perbedaan informasi yang dimiliki partisipan.
Beberapa riset menghasilkan ketidakkonsistenan hasil (anomali efisiensi pasar) karena
mendasarkan pada asumsi ketersediaan informasi yang instan, tidak ada biaya
informasi, dan ekspektasi investor yang homogen.
6) Artikel dari Fama (1970) menyatakan pasar sekuritas adalah efisien jika harga-harga
sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) semua informasi yang tersedia.
Fama mengklasifikasikan efisiensi pasar menjadi 3 kategori berdasarkan pada 3
informasi yang tercermin pada harga sekuritas :
(a) Bentuk lemah yaitu harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi
masa lalu.
(b) Bentuk semi kuat yaitu harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh
informasi yang dipublikasikan.
(c) Bentuk kuat yaitu harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh seluruh
informasi termasuk informasi internal perusahaan (privat).
Tidak ada perbedaan yang jelas di antara ketiga kategori ini. Misalnya Fama
tidak memberikan panduan ketika informasi bergerak dari “semua informasi” (bentuk
kuat) menjadi informasi yang “dipublikasikan” (bentuk semikuat). Tidak ada
pengakuan yang diberikan Fama untuk untuk biaya pemrosesan informasi atau
kemungkinan ekspektasi yang beragam dari investor. Skema klasifikasi ini adalah
cara terbaik untuk riset empiric tahun 1970an dibandingkan untuk memahami
bagaimana harga-harga sekuritas mencerminkan informasi di lingkungan yang
memiliki karakteristik proses informasi yang mahal, ekspektasi investor yang
beragam, dan adanya perbedaan akses investor terhadap informasi.
7) Ambiguitas atas apakah sebenarnya informasi yang tersedia untuk pasar, adalah
sumber perhatian analis sekuritas. Analis bersama pihak lainnya, dapat menghadapi
kewajiban di bawah ketentuan anti fraud yang bermacam-macam dari undang-undang
sekuritas federal US. Namun tidak ada definisi operasional dalam undang-undang
sekuritas federal untuk informasi internal (privat), atau siapa insider itu.
8) Hal penting yang sebagian besar terabaikan oleh komunitas akademik adalah
pengujian gaya investasi dari individual atai institusi dengan track record investasi
yang superior. Ada beberapa individu memiliki track record investasi yang superior
walaupun tanpa kemampuan atau wawasan superior. Jika kelompok individu tersebut
dapat diidentifikasi mengadopsi gaya investasi yang serupa, secara konsisten
berinvestasi di sekuritas yang berbeda-beda, dan secara konsisten memiliki kinerja
superior selama periode yang lama, kemungkinan hal ini karena disebabkan
kemampuan dan wawasan superior adalah semakin besar.
REFERENSI

Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai