TEORI AKUNTANSI
Pertemuan 5 dengan Topik Pembahasan :
“TEORI PASAR SEKURITAS DAN RISET AKUNTANSI
BERBASIS PASAR”
DI SUSUN OLEH :
DENTA WISNU PRADIPTA
YUSRIDAR
4.1 OVERVIEW
Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi penting bagi akuntansi keuangan. Salah
satu implikasinya adalah bahwa hal itu mengarah langsung ke konsep pengungkapan penuh.
Efisiensi menyiratkan bahwa itu adalah informasi yang berisi pengungkapan, bukan bentuk
pengungkapan itu sendiri, melainkan yang dihargai oleh pasar. Jika demikian, informasi
dapat dilepaskan dengan mudah dalam catatan dan pengungkapan tambahan seperti dalam
laporan keuangan yang tepat. Teori ini juga mempengaruhi bagaimana akuntan harus berpikir
tentang pelaporan risiko perusahaan.
Dalam teori pasar yang efisien, akuntansi dipandang bersaing dengan sumber-sumber
informasi lain seperti media massa, analis keuangan dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai kendaraan untuk memberikan informasi pada investor, akuntansi hanya akan
bertahan jika relevan, dapat diandalkan, tepat waktu dan biaya yang efektif, dibandingkan
dengan sumber-sumber lain.
Teori pasar sekuritas efisien juga mengingatkan kita untuk alasan utama bagi
keberadaan akuntansi, yaitu asimetri informasi. Ketika beberapa pelaku pasar tahu lebih
banyak daripada yang lain, tekanan muncul untuk menemukan mekanisme dimana mereka
lebih baik memberi tahu, yang ingin dilakukan, sehingga dipercaya dapat
mengkomunikasikan informasi mereka kepada orang lain, dan di mana orang-orang dengan
informasi merugikan dapat melindungi diri dari kemungkinan eksploitasi oleh informasi yang
lebih baik. Insider trading adalah contoh dari eksploitasi tersebut.
Kita kemudian dapat berpikir bahwa akuntansi sebagai sebuah mekanisme untuk
memungkinkan komunikasi dari informasi relevan dari dalam perusahaan ke pihak luar
perusahaan. Sebagai tambahan untuk memungkinkan keputusan investor yang lebih baik, hal
ini memiliki manfaat sosial melalui peningkatan operasi pasar sekuritas.
Seperti yang disebutkan dalam bagian 1.2, teori akuntansi mulai menyadari
pentingnya efisiensi pasar sekuritas pada akhir 1960-an. Sejak saat itu, teori telah
membimbing banyak penelitian akuntansi dan memiliki implikasi besar bagi praktik
akuntansi. Oleh karena itu, badan pengaturan standar akuntansi keuangan dan regulator telah
menerima pengungkapan dan keputusan kegunaan implikasi penuh dari efisiensi pasar
sekuritas. Untuk menggambarkan hal ini, kita akan membahas diskusi manajemen dan
analisis (MD & A), standar pengungkapan yang penting, dari perspektif informasi.
Ketika sejumlah investor berperilaku semacam ini, pasar menjadi efisien. Terdapat
beberapa definisi pasar sekuritas efisien. Definisi yang akan digunakan disini adalah bentuk
setengah kuat (semi strong form).
Pasar sekuritas efisien adalah tempat dimana harga-harga dari sekuritas yang
diperdagangkan pada pasar tersebut setiap waktu “menggambarkan secara tepat”
seluruh informasi yang diketahui secara publik mengenai sekuritas tersebut.
Ada tiga poin khusus yang penting.
1. Harga pasar adalah efisien dalam kaitannya dengan informasi yang diketahui secara
publik. Orang-orang yang memiliki informasi dari dalam akan tahu lebih banyak
daripada pasar. Jika mereka berharap untuk mengambil keuntungan dari informasi
tersebut, orang dalam mungkin dapat memperoleh kelebihan keuntungan atas investasi
mereka. Hal ini karena harga pasar dari investasi ini, merefleksikan hanya informasi
luar atau yang tersedia secara publik, tidak memasukkan pengetahuan yang dimiliki
orang dalam.
2. Efisiensi pasar adalah sebuah konsep relatif. Pasar adalah efisien relatif terhadap
saham dari informasi yang tersedia secara publik. Tidak ada sesuatu dalam definisi
yang menyarankan bahwa pasar adalah maha tahu dan bahwa harga pasar selalu
menggambarkan yang benar-benar mendasari nilai perusahaan. Harga pasar dapat
benar-benar menjadi salah dengan hadirnya informasi dari dalam.
3. Investasi merupakan permainan jujur (fair game) jika pasar adalah efisien. Hal ini
berarti investor tidak dapat mengharapkan untuk memperoleh kelebihan tingkat
pengembalian atas sebuah sekuritas, atau portofolio sekuritas, di atas tingkat
pengembalian normal yang diharapkan atas sekurittas atau portofolio yang
bersangkutan, dimana tingkat pengembalian normal mengijinkan adanya risiko.
Implikasi dari pasar sekuritas efisien adalah bahwa harga pasar sekuritas seharusnya
berfluktuasi secara acak setiap waktu. Ekspektasi pasar dari akibat kejadian atas nilai
perusahaan adalah rata-rata tidak bias. Alasan satu-satunya bahwa harga akan berubah adalah
jika beberapa informasi yang relevan tetapi tidak diharapkan datang secara acak. Sehingga
jika memeriksa urutan waktu yang dibentuk oleh tahapan perubahan harga untuk sekuritas
tertentu, urutan ini seharusnya berfluktuasi secara acak setiap saat sesuai dengan teori
efisiensi pasar. Sebuah urutan waktu yang memperagakan perilaku serial yang tidak
berkorelasi kadang-kadang disebut pergerakan acak (random walk).
4.2.2 Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi yang Tersedia Secara
Penuh?
Para investor berinteraksi dalam sebuah pasar, masing-masing membuat keputusan
membeli/menjual mengenai berbagai sekuritas. Selama harga pasar sebuah sekuritas
merupakan hasil dari permintaan dan penawaran sekuritas dari investor, bagaimana harga
pasar bisa merefleksikan secara tepat seluruh informasi yang tersedia ketika individu yang
membuat keputusan membeli/menjual itu berbeda?
Pada dasarnya, apa yang diperlukan adalah bahwa nilai estimasi keamanan investor
harus rata-rata tidak bias. Yaitu, pasar tidak secara sistematis salah menginterpretasikan
implikasi nilai dari sebuah informasi saham, tetapi memilih untuk menaruh sebuah penilaian
terhadap sekuritas yang secara rata-rata benar atau tidak bias. Untuk melihat bagaimana pasar
dapat berperilaku dengan cara ini, terdapat argumen yang berasal dari Fama (1970), bahwa
ketika investor dalam jumlah yang cukup dapat secara penuh mengeksploitasi informasi yang
tersedia, hal ini cukup untuk menciptakan efisiensi. Sebagai contoh, analis keuangan dan
lembaga investasi mungkin cukup cakap dalam mengevaluasi nilai sekuritas, sehingga ketika
investor yang lain mengikuti rekomendasinya, harga yang dihasilkan akan benar-benar
merefleksikan secara tepat informasi yang tersedia mengenai sekuritas ini. Argumen ini
menekankan bahwa asumsi yang digunakan adalah keputusan individu bersifat independen.
Masing masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana penyerapan
informasi terjadi di pasar. Bentuk dari pasar efisien ialah sebagai berikut :
1. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (weak form of the efficient market hypothesis)
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham diasumsikan mencerminkan semua
informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang
bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham berubah sesuai dan mencerminkan
pergerakan harga saham yang bersangkutan pada masa lalu. Dalam hipotesis ini harga saham
diasumsikan mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu
tentang harga sekuritas yang bersangkutan. Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham,
misalnya merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu.
Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui dan
merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi
perdagangannya.
2. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (semistrong form of the efficient market
hypothesis)
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, harga saham mencerminkan semua
informasi publik yang relevan. Hipotesis ini mengatakna bahwa harga saham tidak hanya
dipengaruhi oleh pergerakan harga saham di masa lalu. Harga saham yang sekarang juga
dipengaruhi oleh informasi yang ada di pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan
dan informasi tambahan (pelengkap) sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi.
Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak
bangunan (property), suku bunga, dan rating perusahaan.
3. Hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market hypothesis)
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi
yang ada, baik informasi publik (public information) maupun informasi pribadi (private
information). Pasar efisien bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan
juga informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja. Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang paling
ketat, hal ini dikarenakan karena pasar ini bereaksi terhasap semua informasi, baik itu
informasi publik maupun non-publik.
Di dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada seorangpun baik individu maupun
institusi dapat memperoleh keuntungan yang abnormal, untuk suatu periode tertentu, dengan
menggunakan informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk
di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Dalam
perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa pengujian
terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam
penggunaan akses monopolistik terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu.
1. Tidak ada biaya transaksi. Dengan demikian, siapapun dapat membeli atau menjual
sekuritas tanpa dibebankan dengan biaya transaksi.
2. Fully Divisibel. Artinya investasi sepenuhnya dapat dibagi-bagi. Dengan kata lain,
investor dapat berinvestasi sekecil apapun pada seluruh jenis sekuritas.
3. Tidak ada pajak penghasilan. Artinya, investor akan merasa indifferentantara
memperoleh dividen atau memilih capital gain.
4. Investor tidak dapat mempengaruhi harga saham dengan tindakan membeli atau
menjual saham.
5. Investor bertindak atas pertimbangan expected value menggunakan standard
deviasi return
6. Diperbolehkan Short Sales. Artinya, investor dapat membeli dan menjual sekuritas
dalam waktu yang singkat dengan mengharapkan Capital Gain.
7. Terdapat riskless lending and borrowing rate. Artinya, investor dapat menyimpan dan
meminjam aset dengan tingkat bunga yang sama.
8. Pengharapan yang homogen. Artinya, investor sepakat mengenai expected
return, standard deviasi, dan koefisien korelasi antar return.
9. Semua aktiva dapat diperjualbelikan.
Rumus CAPM
dimana:
Rf = Risk free rate (investasi tanpa risiko)
β (beta) = Nondiversifiable risk, (risiko sistemik yang tidak bisa dihilangkan melalui
diversifikasi oleh investor seperti, kondisi ekonomi, faktor politik, dll)
Rm = Market Return (seringkali kalau di Indonesia, kita gunakan return IHSG/Indeks Harga
Saham Gabungan)
4.6 ASIMETRI INFORMASI
4.6.1 Melihat Lebih Dekat Pada Asimetri Informasi
Asimetri informasi merupakan kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan
informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak
pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).
Di bagian ini, kita melihat lebih dekat pada gagasan "tersedia untuk umum" informasi
dalam definisi pasar modal efisien. Ini mengarah langsung dan tak diragukan lagi konsep
yang paling penting dari informasi akuntansi keuangan yaitu teori asimetri. Sering, salah satu
jenis peserta di pasar (penjual, misalnya) akan tahu sesuatu tentang aset yang diperdagangkan
sedangkan jenis lain dari peserta (pembeli) tidak tahu. Ketika situasi ini ada, pasar dikatakan
ditandai dengan asimetri informasi. Ada dua jenis utama dari asimetri informasi adverse
selection dan moral hazard.
1. Adverse selection, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait dengan
transaksi perusahaan yang memiliki manfaat informasi sedangkan pihak lain tidak
memiliki manfaat informasi yang sama. Hal ini dapat dilakukan oleh manajer atau orang
dalam perusahaan dengan mengendalikan penyerahan informasi kepada investor sesuai
dengan kepentingannya. Untuk mengatasi permasalahan adverse selection, manajer
harus menyebarkan informasi dalam kepada pihak lain secara bersamaan dan merata.
2. Moral hazard, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait dengan
transaksi perusahaan yang dapat mengamati secara langsung berjalannya transaksi
tersebut, sedangkan pihak lain tidak dapat melakukan hal yang sama. Hal ini dapat
terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian terhadap perusahaan.
Pemilik dan kreditor tidak mungkin dapat secara langsung mengamati berjalannya
transaksi perusahaan. Ada dua cara untuk mengendalikan masalah moral hazard.
Pertama, laba bersih dapat dijadikan sebagai dasar penentuan kompensasi manajer.
Kedua, laba bersih dapat menggambarkan kondisi pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja
perusahaan, sehingga manajer yang lalai akan mengakibatkan laba bersih perusahaan
menurun, reputasi manajer yang jelek, dan nilai pasar sekuritasnya menurun.
Masalah moral hazard, saat seseorang tergoda untuk menipu perusahaan dengan
melalaikan studinya. Perhatikan bahwa sertifikat medis tidak akan banyak berguna di sini,
karena kesulitan dalam menetapkan bahwa itu adalah penyakit yang menyebabkan kegagalan.
Sebagai hasilnya, tidak ada perusahaan asuransi akan menjual kebijakan yang akan
memberikan ganti rugi penghasilan penuh jika seseorang gagal untuk mencapai gelarnya.
Masalahnya adalah asimetri informasi. Seseorang memiliki keuntungan besar atas informasi
perusahaan, karena perusahaan hanya dapat mengamati apakah seseorang gagal, bukan
apakah penyakitnya kecelakaan, atau kelalaian menyebabkannya gagal. Dihadapkan dengan
kerugian informasi sebesar ini, perusahaan merespon dengan tidak menulis polis asuransi dari
tipe yang diuraikan, memberikan kontribusi untuk memasarkan ketidaklengkapan.
Dalam kasus lain, asimetri informasi tidak begitu parah untuk mencegah pasar
berkembang. Namun demikian, pasar tidak bekerja sebaik mungkin. Situasi ini dipelajari oleh
Akerlof (1970). Contoh pasar ditandai dengan asimetri informasi adalah pasar mobil bekas.
Ini menciptakan masalah adverse selection, karena pemilik dapat mencoba untuk mengambil
keuntungan dari informasi ini dengan menciptakan "lemon market", berharap untuk
mendapatkan harga lebih agar pembeli tidak curiga. Namun, pembeli akan menyadari godaan
ini dan, karena tidak memiliki informasi untuk membedakan antara lemon dan mobil yang
baik, akan menurunkan harga bayar untuk setiap mobil bekas, sebuah proses yang disebut
pooling. Akibatnya, banyak mobil yang baik akan memiliki nilai pasar yang kurang dari nilai
riil manfaat aliran masa depan mereka. Dengan kata lain, pasar mobil bekas tidak bekerja
sebaik mungkin. Ini merupakan salah satu sumber ketida klengkapan pasar, pasar ada
tetapi tidak lengkap dalam arti bahwa pembeli tidak selalu dapat membeli mobil dari jenis
yang tepat dan kondisi yang mereka inginkan.
Sangat menarik untuk dicatat berbagai perangkat peraturan dan sukarela bahwa pasar
digunakan untuk mengurangi efek dari asimetri informasi. Dengan demikian, pasar mobil
bekas ditandai dengan sertifikat keamanan, catatan perbaikan, jaminan, tes drive, dealer yang
mencoba untuk membangun reputasi yang baik, dan sebagainya.
Salah satu alasan mengapa asimetri informasi sangat penting seperti teori akuntansi
adalah bahwa pasar sekuritas tunduk pada masalah asimetri informasi, seperti informasi
insider dan insider trading. Bahkan jika harga pasar efek sepenuhnya mencerminkan semua
informasi publik yang tersedia, masih mungkin bahwa orang dalam mengetahui lebih dari
orang luar tentang keadaan sebenarnya dari perusahaan. Jika demikian, mereka dapat
mengambil keuntungan dari informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan berlebih
dengan biasing, menunda, atau menahan dirilis ke publik pada saat mereka membeli atau
menjual saham berdasarkan informasi ini. Ini adalah contoh lain dari masalah adverse
selection, karena orang dalam akan tertarik dengan peluang ini, yang merugikan kepentingan
investor. Tentu saja, investor akan menyadari risiko estimasi ini dan akan menurunkan
jumlah yang seharusnya mereka bersedia untuk membayar semua saham yang mencerminkan
kerugian mereka di tangan orang dalam. Seperti pasar mobil bekas, pasar sekuritas efisien
dikenakan ketidaklengkapan. Tidak bekerja sebaik mungkin karena investor tidak bisa yakin
untuk membeli keamanan dengan pengembalian yang diharapkan tepat dan risiko yang
mereka inginkan.
Runtuhnya Enron dan WorldCom diuraikan dalam bagian 1.2 adalah contoh dari
dampak buruk asimetri informasi di pasar sekuritas. Berikut ini dan kegagalan pelaporan
keuangan lainnya, investor menyadari bahwa banyak saham perusahaan yang lemon. Sebagai
hasilnya, kepercayaan diri mereka dalam keinformatifan laporan keuangan dari semua
perusahaan runtuh karena mereka menyadari bahwa mereka menghadapi risiko estimasi yang
jauh lebih tinggi daripada yang mereka pikir. Penurunan besar dalam harga saham terjadi
karena investor mengurangi jumlah mereka bersedia untuk membayar atau, dalam kasus yang
ekstrim, menarik diri dari pasar sepenuhnya.
Pada 2007-2008 runtuhnya pasar untuk aset dan sekuritas, diuraikan dalam bagian 1.3
terkait, memberikan bahkan lebih mengesankan contoh kekuatan masalah lemon. Di sana,
kami menunjukkan bahwa efek beragun aset yang didukung kurang transparan. Akibatnya,
mereka menjadi curiga terhadap semua efek tersebut. Harga pasar efek kualitas yang lebih
tinggi jatuh drastis dan, pada akhirnya, pasar runtuh.
Mungkin tampak aneh bahwa pasar dapat efisien tapi kepercayaan investor bisa
runtuh. Namun, kita dapat mendamaikan konsep-konsep yang tampaknya bertentangan
dengan memperkenalkan konsep nilai fundamental saham:
Nilai fundamental saham adalah nilai yang ada di pasar efisien jika tidak ada informasi dari
dalam. Yaitu, semua informasi tentang saham yang tersedia untuk umum
Jelas, sebelum runtuhnya mereka, harga pasar dari Enron, WorldCom dan perusahaan
yang memegang sekuritas hipotek yang didukung tidak mencerminkan nilai fundamental.
Sebagai akibat dari episode seperti ini, investor menyadari bahwa banyak saham perusahaan
lain mungkin memiliki masalah yang sama, yang menyebabkan hilangnya kepercayaan
umum.
Langkah yang diambil oleh pemerintah dan badan-badan akuntansi untuk
mengembalikan kepercayaan masyarakat menyusul runtuhnya pasar dapat dianggap sebagai
upaya untuk mengurangi adverse selection dan risiko estimasi dengan meningkatkan
pelaporan keuangan informativeness. 2002 Sarbanes Oxley Act adalah contoh yang
menonjol. Banyak langkah-langkah melibatkan peningkatan pengungkapan untuk
memperluas informasi spesifik perusahaan yang tersedia untuk umum, dan mengurangi bias
yang dihasilkan dari informasi yang salah atau menyesatkan dalam domain publik. Dengan
demikian, kita bisa memikirkan pelaporan keuangan sebagai alat untuk mengontrol adverse
selection dan resiko estimasi yang merugikan, sehingga mampu meningkatkan kerja pasar
sekuritas dan mengurangi ketidaklengkapan. Gambar 4.2 menggambarkan peran ini.
1. Introduction
Objective of the review article
Peneliti meninjau beberapa penelitian tentang hubungan antara pasar modal dan
laporan keuangan. Ini adalah bidang penelitian yang luas yang bermula dengan penerbitan
seminalis Ball dan Brown (1968). Literatur ini berkembang pesat dengan lebih dari 1.000
makalah yang diterbitkan dalam mengarahkan jurnal keuangan dan akuntansi akademik
dalam tiga dekade terakhir. Pendekatan yang diadopsi untuk peninjauan, melibatkan survei
literatur dengan menggunakan rerangka berbasis ekonomi. Peneliti memulai dengan suatu
diskusi tentang permintaan dan pasokan penelitian tentang hubungan antara informasi
keuangan dan pasar modal. Hal ini adalah rerangka organisir diskusi tentang beragam bidang
dalam penelitian pasar modal.
Tujuan penting dari review ini adalah untuk menghasilkan dokumen pedagogik yang
berharga. Sampai dengan akhir, review ini meluas setidaknya dua survei komprehensif
sebelumnya mengenai penelitian pasar modal dalam akuntansi oleh Lev dan Ohlson (1982)
dan Bernard (1989). Karena mereka menyediakan ringkasan penelitian di tahun 1970an dan
1980an secara mendalam, sebagian besar penelitian yang diperiksa dalam penelitian ini
adalah dari akhir 1980an dan 1990an. Selain untuk menawarkan ringkasan penelitian dalam
10-15 tahun terakhir yang cukup rinci, peneliti membahas asal-usul ide-ide penting dalam
literatur dan perkembangan bersamaan yang merangsang banyak ide. Peneliti juga
mengevaluasi secara kritis temuan penelitian dan desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian masa lalu. Tujuan utamanya adalah untuk menawarkan hipotesis bersaing dan
penjelasan untuk temuan yang diamati. Hal ini secara alami mengarahkan ke isu-isu yang
belum terselesaikan dan arah untuk penelitian mendatang yang tercatat di sepanjang tinjauan
ini. Peneliti berharap mahasiswa doktoral (dan instruktur mereka) menemukan studi yang
berguna dalam mempersiapkan diri sendiri untuk karir yang sukses dalam penelitian.
Disclosure regulation
Di AS, FASB, dengan wewenang yang diberikan oleh SEC, dibebankan dengan
menerbitkan standar yang mengatur pengungkapan informasi keuangan oleh perusahaan-
perusahaan publik. Penelitian pasar modal ini dapat membantu memastikan apakah tujuan
yang dinyatakan FASB telah dilayani oleh standar yang telah dikeluarkan, baik sendiri-
sendiri maupun secara kolektif. Misalnya, apakah angka-angka laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar baru menyampaikan informasi baru ke pasar modal? Apakah
angka-angka laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar baru yang lebih tinggi
terkait dengan harga dan return saham kontemporer? Apa konsekuensi ekonomi penerbitan
standar pengungkapan yang baru? Sifat dan tingkat penetapan standar juga mungkin
dipengaruhi oleh persepsi pembuat standar apakah pasar sekuritas efisien secara
informasional. Dengan demikian, pembuat standar memiliki kepentingan dalam penelitian
pasar modal pada uji efisiensi pasar.
Secara internasional, pembuat standar mungkin mencari bukti dari penelitian pasar
modal. Globalisasi yang cepat terhadap pasar modal, produk, dan tenaga kerja telah
menciptakan permintaan yang kuat untuk standar akuntansi internasional dalam beberapa
tahun terakhir. Mungkin masalah paling penting yang dihadapi para praktisi, dan pembuat
standar adalah apakah harus ada seragam serangkaian standar akuntansi atau apakah harus
ada keanekaragaman.
REFERENSI :
Scott, W.R. (2012). Financial Accounting Theory. Prentice-Hall, Toronto, Canada.
http://www.docstoc.com/docs/68219692/MODEL-KESEIMBANGAN-RISIK DAN-
RETURNCAPITAL-ASSET-PRICING-MODEL