C. Tindakan Sekuritas
Sedikitnya ada dua dampak besar dari diterbitkannya U.S. Securities Acts of 1933-
34 terhadap literature akuntansi. Pertama, tujuan akuntansi beralih ke apa yang kita sebut
dengan “tujuan informasi”, dan kedua merangsang penelitian terhadap prinsip akuntansi.
Sebelum Securities Act, para ahli teori akuntansi cenderung menggambarkan dan
mendasarkan ketetapan akuntansi mereka pada beberapa tujuan akuntansi, dan mereka
mencantumkan pengguna dari ketetapan tersebut. Daines[1929, hal.94] menggambarkan
"ortodoks" atau tujuan dominan akuntansi sebagai "untuk mencerminkan bahwa
penghasilan yang secara hokum tersedia untuk dividen." Sweeney [1936, hal.248]
menyatakan bahwa "tujuan dasar akuntansiharus terdiri dari upaya untuk membedakan
antara modal dan pendapatan."
Pembahasan dalam bagian ini menyatakan bahwa banyak dari teori akuntansi (misalnya,
konsep penyusutan, akuntansi akrual, penerapan konsep pendapatan ekonomi, dan gagasan
bahwa tujuan dari laporan keuangan umum nya untuk memberikan informasi kepada investor
dari pada untuk mengendalikan biaya agensi), mengikuti intervensi pemerintah. Dengan
demikian, bukti-bukti tersebut konsisten dengan hipotesis kami bahwa banyak dari teori
akuntansi adalah produk dari intervensi pemerintah. Bukti yang ada tampaknya tidak konsisten
hipotesis "kepentingan umum". Tidak diragukan lagiada teori alternative yang dapat menjelaskan
timeline literatur akuntansi. Tantangannya untuk orang-orang yang mendukung teori-teori
alternative adalah untuk mereka menjabarkannya dan menunjukkan bahwa teori alternative
tersebut menghasilkan bukti yang lebih konsisten dari pada teori yang kami gunakan.
Kesimpulan
Berdasarkan pandangan Ross L. Watts dan Jerold L. Zimmerman, teori akuntansi memiliki
peran penting dalam menentukan isi dari laporan keuangan, walaupun perannya bukan untuk
dijadikan visi oleh para teoritis. Akuntansi menyediakan underlying framework untuk praktik
laporan keuangan yang diatur oleh dewan standar.
Ketika teori akuntansi selalu berperan sebagai justifikasi selain peran informasi dan
pedagogik, intervensi pemerintah telah memperluas peran justifikasi. Fungsi utama dari teori
akuntansi sekarang adalah menyediakan excuses yang memenuhi kebutuhan yang diciptakan oleh
proses politik, akibatnya teori akuntansi menjadi sangat normatif.
Jurnal ini tidak menawarkan keputusan apapun mengenai keinginan agar teori akuntansi
memenuhi peran excuse tersebut. Apa yang penulis simpulkan adalah institusi politik dan ekonomi
yang ada, dan insentif dari pemilih, politisi, manajer, investor menjadi terlibat dalam proses
penyusunan standar akuntansi, teori akuntansi yang hanya akan menyediakan sebuah kumpulan
prediksi yang konsisten dengan fenomena yang diamati adalah berdasarkan kepentingan pribadi /
self-interest.
Tidak ada teori lain, tidak ada teori normatif saat ini dalam literatur akuntansi dapat
menjelaskan atau akan digunakan untuk menjustifikasi seluruh standar akuntansi karena:
1. Standar akuntansi dijustifikasi menggunakan teori (excuse) dari kelompok kepentingan
yang diuntungkan oleh standar tersebut.
2. Kelompok kepentingan menggunakan teori (excuse) berbeda-beda untuk isu yang berbeda-
beda
3. Kelompok kepentingan yang berbeda
Ketika teori kepentingan pribadi dapat menjelaskan standar akuntansi, beberapa teori tidak
akan digunakan untuk menjustifikasi standar akuntansi karena teori kepentingan pribadi
unpalatable secara politik. Sebagai konsekuensi, tidak hanya tidak ada teori yang diterima secara
umum untuk menjustifikasi standar akuntansi, tidak akan pernah ada satupun.