A. PENDAHULUAN
JUDUL.
Firms’ Voluntary Recognition of Stock-Based Compensation Expense
(Pengakuan Sukarela Perusahaan atas Beban Kompensasi Berbasis Saham)
PENULIS.
David Aboody, Mary E. Barth dan Ron Kasznik
PUBLIKASI.
Journal of Accounting Research, Vol. 42 No. 2, Mei 2004
B. ASPEK ONTOLOGI
LATAR BELAKANG
SFAS 123 mengharuskan perusahaan untuk menghitung beban kompensasi
berbasis saham berdasarkan nilai wajar opsi yang diberikan, tetapi mengizinkan
perusahaan untuk mengakui beban atau untuk mengungkapkan dalam catatan kaki
laporan keuangan berapa pendapatan bersih yang akan diperoleh seandainya biaya
tersebut diakui (selanjutnya, SFAS 123 biaya). Meskipun mengakui biaya adalah pilihan
akuntansi sukarela yang telah tersedia bagi perusahaan sejak diterbitkannya SFAS 123
pada tahun 1995, hingga saat ini hanya segelintir perusahaan yang memilih untuk
melakukannya.
Pada tahun 2002 bersamaan dengan krisis kepercayaan dalam akuntansi
menyusul skandal pelaporan keuangan perusahaan seperti Enron dan WorldCom, lusinan
perusahaan mulai mengumumkan niat mereka untuk mengakui beban SFAS 123 secara
sukarela. Fitur unik dari pilihan akuntansi ini adalah bahwa beban SFAS 123
diungkapkan, dan dengan demikian tersedia, kepada pelaku pasar bahkan tanpa
pengakuan. Ini menimbulkan pertanyaan mengapa perusahaan memilih untuk mengakui
jumlah yang diungkapkan dan apakah hal itu memiliki efek penilaian ekuitas. Tujuan
utama dari makalah ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor yang terkait dengan
keputusan perusahaan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham sebagaimana
ditentukan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 123 (FASB
[1995])
1
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh partisipasi perusahaan dalam pasar modal pada pengakuan
beban biaya 123 secara sukarela?
2. Bagaimana pengaruh insentif swasta dari manajemen puncak dan direktur pada
pengakuan biaya SFAS 123 secara sukarela?
3. Bagaimana pengaruh tingkat asimetri informasi pada pengakuan biaya SFAS 123
secara sukarela?
4. Bagaimana pengaruh biaya politik pada pengakuan biaya SFAS 123 secara
sukarela?
5. Bagaimana pengaruh besarnya biaya pada pengakuan biaya SFAS 123 secara
sukarela?
C. ASPEK EPISTEMOLOGI
KAJIAN TEORITIS
1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
Teori Akuntansi Positif berusaha untuk menjelaskan sebuah proses yang
menggunakan pemahaman, pengetahuan dan kebijakan akuntansi yang paling sesuai
untuk menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang adakan datang. Teori
Akuntansi Positif memiliki anggapan bahwa tujuan dari sebuah teori akuntansi adalah
untuk memberikan penjelasan dan memprediksi praktek akuntansi.
KAJIAN EMPIRIS
1. Holthausen dan Leftwich, 1983
2. Watts dan Zimmerman, 1986
3. Imhoff dan Thomas, 1988
4. Beaver et al., 1989
5. Amir, 1993
6. Imoff, Lipe dan Wright, 1993
2
7. Bernard dan SChipper, 1994
8. Aboody, 1997
9. Field, Lys dan Vincent, 2001
VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independen :
Pengaruh partisiasi perusahaan dalam pasar modal, insentif swasta dari manajemen
puncak dan direktur, tingkat asimetri informasi, baya politik dan besarnya biaya.
2. Variabel Dependen :
Pengakuan Beban Biaya SFAS 123
D. ASPEK AKSIOLOGI
TUJUAN PENELITIAN
Untuk menyelidiki faktor-faktor yang terkait dengan keputusan perusahaan untuk
mengakui beban SFAS 123 secara sukarela.
3
HASIL PENELITIAN
1. perusahaan yang mengakui mewakili banyak industri, meskipun perusahaan jasa
keuangan (yaitu, bank dan perusahaan jasa asuransi) merupakan 34,8% dari
perusahaan yang mengakui tetapi hanya 8,9% dari perusahaan kontrol. Selain itu
peralatan listrik dan layanan bisnis masing-masing merupakan 3,2% dan 2,6% dari
perusahaan yang mengakui, tetapi 10,0% dan 12,0% dari perusahaan kontrol.
2. OSDIR STK dan SIZE, yang secara signifikan terkait dengan kemungkinan
pengakuan biaya di tingkat perusahaan, juga secara signifikan terkait di tingkat
industri (masing-masing nilai p = .047 dan 0.001). Temuan ini menunjukkan bahwa
beberapa aspek insentif pribadi direktur dan biaya politik merupakan faktor yang
membedakan industri yang diakui serta perusahaan yang diakui. Meskipun ACQ
tidak signifikan pada level perusahaan (p-value = 0,414), namun signifikan pada
level industri (p-value = .034), ISSUE, INT COV, BONUS, CEO OWN, dan
INSTIT, yang secara signifikan berhubungan dengan kemungkinan pengakuan biaya
di tingkat perusahaan, tidak berhubungan secara signifikan di tingkat industri (nilai-
p = .120, .118, .425, .148, dan .233, masing-masing).
3. Beberapa analisis tambahan untuk menyelidiki kekuatan temuan kami dan untuk
memberikan wawasan tambahan. Pertama, tabel 2 menunjukkan bahwa perusahaan
besar lebih cenderung mengakui beban PSAK 123. Kedua, untuk menyelidiki
apakah tata kelola perusahaan perusahaan dikaitkan dengan kemungkinan
pengakuan biaya, kami memperkirakan persamaan (1) termasuk indeks tata kelola
perusahaan yang dikembangkan di Gompers, Ishii, dan Metrick [2003]. Indeks ini
tersedia untuk semua kecuali 33 (57) perusahaan yang mengakui (kontrol).
4. Ringkasan statistik yang berkaitan dengan regresi spesifik perusahaan. Ini
menyajikan rata-rata estimasi γ j serta dua Z-statistik untuk menguji apakah mean
berbeda dari nol. 19 Kumpulan kolom pertama di panel A mengungkapkan bahwa
untuk sampel penuh perusahaan yang diakui, pengembalian rata-rata pengumuman
adalah positif 0,11%, tetapi tidak berbeda nyata dari nol (Z1 = 1,28 dan Z2 = 0,65).
Konsisten dengan pasar yang tidak segera merespon pengumuman pertama, bahwa
pengumuman awal memiliki hasil positif siginfikan (Z1 = 4,22 dan Z2 = 2,01_.
Pengembalian pengumuman untuk pengumuman yang terlambat tidak berbeda dari
nol (Z1 = -0,77 dan Z2 = -0,41).
5. Ketika pengumuman awal dan akhir digabungkan, hasil pengumuman rata-rata tidak
berbeda secara signifikan dari nol untuk kedua grup (Z1 = 1,60 dan Z2 = 0,81 untuk
perusahaan nonkeuangan, dan Z1 = 0,01 dan Z2 = 0,01 untuk perusahaan keuangan).
4
Hasil pengumuman signifikan dan positif untuk pengumuman awal, baik perusahaan
nonfinansial maupun finansial, kecuali untuk perusahaan finansial berdasarkan Z2
(Z1 = 3.54 dan Z2 = 1.65 untuk perusahaan non finansial, dan Z1 = 2.32 dan Z2 =
1,04 untuk perusahaan keuangan). Pengembalian pengumuman tidak berbeda secara
signifikan dari nol untuk pengumuman terlambat (Z1 = −0.04 dan Z2 = −0.02 untuk
perusahaan non finansial, dan Z1 = −1.23 dan Z2 = −0.65 untuk perusahaan
keuangan).
KESIMPULAN PENELITIAN
kemungkinan mengakui Beban SFAS 123 secara sukarela secara signifikan berpengaruh
dengan sejauh mana partisipasi perusahaan di pasar modal, insentif swasta dari
manajemen puncak dan direktur, tingkat asimetri informasi, dan biaya politik. Meskipun
perusahaan mengakui memiliki biaya SFAS 123 yang lebih kecil secara signifikan,
ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara besarnya beban SFAS 123 dan
kemungkinan perusahaan mengakui beban setelah mengendalikan faktor lain yang
diharapkan dapat menjelaskan keputusan pengakuan biaya. perusahaan yang pertama kali
mengumumkan keputusan pengakuan mereka mengalami pengumuman abnormal return
yang positif dan signifikan, terutama perusahaan yang secara eksplisit menyatakan bahwa
peningkatan transparansi pelaporan keuangan memotivasi keputusan mereka.
2. Kekurangan Penelitian
a. Penelitian tidak mengungkap teknik dalam memilih sampel yang representative
sehingga peneliti selanjutnya perlu memahami penelitian secara lebih mendalam
untuk menangkap hal tersebut.
b. Beberapa bagian seperti teori yang dapat menjelaskan fenomena, rumusan masalah
serta hipotesis tidak diungkap secara eksplisit
5
SARAN
Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih dalam mengenai pengungkapan
pada industry-industri lain yang memiliki keunikan untuk memberikan pembahasan yang
lebih kompehensif terkait pengungkapan biaya sesuai SFAS 123. Selain itu, sangat
menarik jika peneliti selanjutnya dapat memperdalam dari sisi investor mengenai apakah
investor benar-benar memahami perilaku diskresioner ini dan mengubah penilaiannya
sesuai hal tersebut.