Kelas XI Semester 2
untuk SMA/MA
Mata Pelajaran Wajib
oleh:
Melkisedek Bagas Fenetiruma
Arin Kusumaningrum
Sri Pujiani
Daftar Isi
BAB I
Pendudukan Jepang
dan Respons
Bangsa Indonesia
Daftar Isi
A. Kedatangan Jepang di Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Militer
Pada 1 April 1942 pemerintah Jepang
mengeluarkan Osamu Seirei (undang-
undang yang dikeluarkan Panglima
Militer Angkatan Darat ke-16) Nomor 4
berisi ketetapan sebagai berikut.
o Hanya bendera Jepang, Hinomaru
yang boleh dikibarkan pada hari-hari
besar. Selain itu, hanya lagu
kebangsaan Jepang ”Kimigayo” yang
boleh diperdengarkan.
o Menetapkan pemakaian waktu
Jepang.
o Menetapkan mata uang Hindia
Belanda sebagai mata uang yang
berlaku bagi kepentingan jual beli
dan pembayaran.
Pembentukan Pemerintahan Sipil
Penindasan Jepang
Respons Bangsa Indonesia
terhadap Pendudukan Jepang
Perlawanan
Perlawanan Rakyat Perlawanan
Perlawanan Perlawanan Rakyat Papua: Peta di
Rakyat Rakyat Kalimantan: •Tokoh: Silas Blitar:
Aceh: Indramayu: •Tokoh: Pang Papare. •Tokoh:
•Tokoh: •Tokoh: Haji Suma. •Perlawanan Shodanco
Tengku Perlawanan Madriyan. •Perlawanan mendapat Supriyadi dan
Abdul Jalil Rakyat •Dilatar mengguna- bantuan Shondanco
dan Teuku Singaparna: kan taktik persenjata-an Muradi.
Hamid. •Tokoh: K.H. belakangi oleh perang dari Sekutu.
•Dilatar Zainal pelaksanaan gerilya.
Mustafa. seikeirei dan
belakangi romusa.
oleh
pelaksana-an
seikeirei dan
romusa.
D. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
o Jepang mengubah
o Jepang menjadikan o Kualitas pendidikan
istilah pada tatanan
bahasa Indonesia semakin menurun
pemerintahan.
karena tingginya
o Banyak tokoh sebagai alat
komunikasi. kebutuhan tenaga
Indonesia dilibatkan
o Banyak surat kabar kerja.
dalam pemerintahan
Jepang di Indonesia. yang menggunakan
bahasa Indonesia
sebagai bahasa
pengantar.
o Mobilisasi massa yang o Pembentukan Peta
dilakukan Jepang bermanfaat bagi
semakin menjauhkan perkembangan
rakyat Indonesia dari kemiliteran Indonesia.
kemakmuran.
Munculnya janji kemerdekaan
Persiapan kemerdekaan oleh
BPUPKI dan PPKI
A. Tokoh
Perjuangan pada
Masa Pergerakan B. Tokoh
Nasional Perjuangan pada
Masa Pendudukan
Jepang
Daftar Isi
Tokoh Perjuangan pada Masa Pergerakan Nasional
Wahidin Sudirohusodo
Sutomo
H.O.S. Cokroaminoto
Mohammad Hatta
Ki Hajar Dewantara
Cipto Mangunkusumo
Soekarno
Agus Salim
Muhammad Yamin
Sutan Sjahrir
K.H. Zainal Mustafa
Pembentukan Komite
Pembentukan partai
van Aksi dan badan
politik
perjuangan
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
• Sukarni Kartodiwirjo
• Soekarno • Sayuti Melik
• Mohammad Hatta • Sutan Sjahrir
• Ahmad Soebardjo • Burhanuddin Mohammad
Diah
• Latief Hendraningrat
• S. Suhud
• Suwirjo
Periode Akhir Pendudukan Jepang
Peristiwa Rengasdengklok
Dilatarbelakangi oleh:
Berakhirnya peristiwa:
Permasalahan yang
Setiba di Jakarta, Soekarno, Mohammad muncul saat perumusan
Hatta, Ahmad Soebardjo dan beberapa naskah proklamasi
tokoh mengadakan pertemuan di
kediaman Laksamana Maeda untuk
merumuskan naskah proklamasi. • Kalimat kedua naskah
proklamasi.
• Tokoh yang berhak
menandatangani naskah
proklamasi.
Pembacaan Teks Proklamasi
Permasalahan yang
Pembacaan naskah proklamasi muncul sebelum
dilaksanakan di kediaman Soekarno, pelaksanaan proklamasi
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56,
Jakarta. Naskah proklamasi dibacakan
• Tampat pelaksanaan
oleh Soekarno yang didampingi oleh
proklamasi.
Mohammad Hatta.
• Jepang berusaha
menghalangi upacara
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Penyebaran Berita Kemerdekaan
Hambatan dalam penyebaran
berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia melalui siaran radio:
Melakukan pemindahan
Semarang kekuasaan
Permasalahan yang
Sidang mengenai penetapan UUD muncul saat sidang
1945 sebagai konstitusi negara
dilaksanakan pada 18 Agustus 1945.
Sidang ini berjalan lancar karena
rancangan undang-undang dasar
telah disiapkan oleh BPUPKI.
Pemilihan Presiden serta Wakil
Presiden
• Dasar hukum untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden
belum disahkan.
• Sistem pemungutan suara
untuk pemilihan presiden dan
wakil presiden.
Sidang mengenai pemilihan presiden Permasalahan yang
dan wakil presiden diselenggarakan muncul saat sidang
setelah PPKI mengesahkan UUD 1945.
Dalam sidang tersebut Soekarno dan
Mohammad Hatta secara aklamasi
ditetapkan sebagai Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia.
Pembentukan Pemerintahan
Daerah dan Departemen Keputusan Sidang mengenai
Pembentukan Departemen
7. Maluku J. Latuharhary
Sidang mengenai
pembentukan Komite
Nasional Indonesia
Pusat (KNIP)
dilaksanakan pada 22
Agustus 1945. Setelah Struktur kepemimpinan KNIP
KNIP diresmikan, tugas
PPKI berakhir.
Pembentukan Tentara Nasional
Pembentukan Partai Politik
Mengakibatkan lahirnya
badan perjuangan lainnya
seperti Angkatan Pemuda
Indonesia (API), Barisan
Rakyat Indonesia (BARA),
dan Barisan Buruh
Indonesia (BBI).
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan
Soekarno
B. Perjuangan Menegakkan
Kedaulatan
Daftar Isi
A. Perkembangan Indonesia pada Awal
Kemerdekaan
Perlawanan
Mempertahankan
Kemerdekaan
Kondisi Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
Kondisi politik
belum stabil
Perpindahan ibu
kota Republik
Indonesia ke
Yogyakarta pada
4 Januari 1946
Kedatangan Sekutu dan Belanda
Pengambilalihan
Pertempuran
Kekuasaan Pertempuran Pertempuran
Lima Hari di
Jepang di Ambarawa Surabaya
Semarang
Indonesia
7 Oktober 1945
Keberhasilan ini menandai bahwa
Barisan pemuda dan laskar rakyat
Yogyakarta berada di bawah kekuasaan
berhasil menguasai Kotabaru dan
Republik Indonesia.
Maguwo.
Pertempuran Lima Hari di Semarang
7 Oktober 1945
Pemuda Semarang mengepung tangsi tentara Jepang di Jatingaleh dan berhasil
menawan tentara Jepang.
14 Oktober 1945
•Empat ratus tentara Jepang yang dipindahkan dari pabrik gula ke penjara Bulu
berhasil melarikan diri dan bergabung dengan Kidobutai di Jatingaleh pimpinan
Mayor Kido.
•Pasukan Jepang menyerang sekaligus melucuti polisi istimewa yang tengah
menjaga sumber air minum bagi warga Semarang di Candilama.
•Tentara Jepang meracuni mata air di Desa Candilama. Dokter Kariadi hendak
mengecek kondisi mata air Candilama diserang tentara Jepang.
15 Oktober 1945
Pasukan Kidobutai bergerak ke kota dan terjadi pertempuran dengan barisan
pejuang di Simpang Lima (Tugu Muda) dan di Hotel Du Pavillon.
Pertempuran berlangsung selama lima hari dan baru berhenti setelah
pemimpin pasukan TKR dan pemimpin pasukan Jepang mengadakan
perundingan.
Pertempuran Ambarawa
25 Oktober 1945
Tentara Sekutu mendarat di Surabaya
dipimpin oleh Brigadir Jenderal
A.W.S Mallaby.
30 Oktober 1945
Mallaby tewas dalam pertempuran di
jembatan Merah.
9 November 1945
Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
para pejuang dan rakyat Surabaya
menyerah kepada Sekutu.
9 Oktober 1945
Pasukan Sekutu tiba di Medan di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly. Pasukan NICA bersikap congkak sehingga memancing konflik
dengan pemuda setempat.
13 Oktober 1945
Bentrokan antara pemuda dengan pasukan NICA di hotel di Jalan Bali,
Medan.
Pemerintah Darurat
Perundingan Renville Agresi Militer Belanda II
Republik Indonesia (PDRI)
Peristiwa ”Yogya
Konferensi Inter–Indonesia Konferensi Meja Bundar
Kembali”
Kembali ke Negara
Pembentukan Republik Penyerahan dan
Kesatuan Republik
Indonesia Serikat Pengakuan Kedaulatan 69
Indonesia (NKRI)
Perundingan Linggajati
23 Oktober 1945
Diadakan perundingan pembuka yaitu Hasil Perundingan Linggajati
Perundingan Jakarta.
April 1946 1.Belanda secara de facto mengakui
Diadakan perundingan lanjutan di Kota kedaulatan Republik Indonesia atas
Hoge Valuwe. Sumatra, Jawa, dan Madura.
2.RI dan Belanda bekerja sama
menyelenggarakan berdirinya Republik
Indonesia Serikat (RIS).
Kedua perundingan tersebut belum 3.RIS dan Belanda akan membentuk
membuahkan hasil positif bagi Uni Indonesia–Belanda dengan Ratu
Indonesia dan Belanda. Inggris melalui Belanda sebagai ketua.
Lord Killern memprakarsai
diadakannya Perundingan Linggajati.
Agresi Militer Belanda I
serangan
tujuan
Indonesia dan BFO Konferensi tahap pertama diadakan pada 19-22 Juli 1949
di Yogyakarta. Hasil konferensi tersebut sebagai berikut.
mengadakan Konferensi
Inter-Indonesia sebelum hasil
1.Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama
penyelenggaraan KMB. Republik Indonesia Serikat (RIS)
2.RIS dikepalai seorang presiden konstitusional dibantu
menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
3.Akan dibentuk dua badan perwakilan, yaitu Dewan
Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara
bagian (senat)
Konferensi Inter-Indonesia 4.Pemerintah federal sementara akan menerima
kedaulatan dari Belanda dan Republik Indonesia.
membuktikan politik devide et 5.Angkatan Perang RIS merupakan angkatan perang
impera Belanda gagal. nasional.
6.Pertahanan negara menjadi tanggung jawab
pemerintah RIS.
7.Angkatan Perang RIS (APRIS) dibentuk untuk
melindungi bangsa Indonesia.
80
Konferensi Meja Bundar
KMB
diselenggarakan • Pihak Indonesia dan BFO diwakili oleh delegasi yang diketuai
di Kota Den oleh Mohammad Hatta.
Haag, Belanda • Pihak Belanda diwakili oleh Mr. van Maarseveen.
pada 21 Agustus • PBB mengirim perwakilannya melalui UNCI. UNCI mengirim
hingga 2 delegasinya yang diwakili oleh Thomas Chirtchley.
November 1949