Anda di halaman 1dari 85

Sejarah Indonesia

Kelas XI Semester 2
untuk SMA/MA
Mata Pelajaran Wajib

oleh:
Melkisedek Bagas Fenetiruma
Arin Kusumaningrum
Sri Pujiani
Daftar Isi
BAB I
Pendudukan Jepang

dan Respons
Bangsa Indonesia

Daftar Isi
A. Kedatangan Jepang di Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Militer
 Pada 1 April 1942 pemerintah Jepang
mengeluarkan Osamu Seirei (undang-
undang yang dikeluarkan Panglima
Militer Angkatan Darat ke-16) Nomor 4
berisi ketetapan sebagai berikut.
o Hanya bendera Jepang, Hinomaru
yang boleh dikibarkan pada hari-hari
besar. Selain itu, hanya lagu
kebangsaan Jepang ”Kimigayo” yang
boleh diperdengarkan.
o Menetapkan pemakaian waktu
Jepang.
o Menetapkan mata uang Hindia
Belanda sebagai mata uang yang
berlaku bagi kepentingan jual beli
dan pembayaran.
Pembentukan Pemerintahan Sipil

 Pada 5 September 1942


pemerintah Jepang
membentuk Chuo Sangi In
(Dewan Pertimbangan Pusat)
dan Chuo Sangi Kai (Dewan
Pertimbangan Daerah).
 Pada pertengahan 1943
pemerintah Jepang mulai
menunjuk tokoh-tokoh
Indonesia duduk dalam
pemerintahan. Tujuannya
agar bangsa Indonesia tetap
bersimpati terhadap Jepang.
B. Organisasi Pergerakan pada Masa
Pendudukan Jepang

 Gerakan Tiga A melakukan


propaganda agar seluruh rakyat
Indonesia berdiri sepenuhnya di
belakang pemerintah Jepang.
 Putera dipimpin oleh ”Empat
Serangkai”, yaitu Soekarno,
Mohammad Hatta, Ki Hajar
Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
 Pada Oktober 1943 pemerintah
Jepang membubarkan MIAI dan
menggantinya dengan organisasi
baru bernama Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi).
 Sejak awal 1945, potensi sosial
ekonomi bangsa Indonesia
dimobilisasi melalui Jawa Hokokai
untuk mencapai jumlah yang telah
ditentukan dalam rangka
memenangi Perang Pasifik (Perang
Asia Timur Raya).
Organisasi Pergerakan pada
Masa Pendudukan Jepang
C. Penindasan Jepang terhadap Rakyat
Indonesia dan Respons Bangsa Indonesia
terhadap Pendudukan Jepang

Penindasan Jepang
Respons Bangsa Indonesia
terhadap Pendudukan Jepang

Perlawanan
Perlawanan Rakyat Perlawanan
Perlawanan Perlawanan Rakyat Papua: Peta di
Rakyat Rakyat Kalimantan: •Tokoh: Silas Blitar:
Aceh: Indramayu: •Tokoh: Pang Papare. •Tokoh:
•Tokoh: •Tokoh: Haji Suma. •Perlawanan Shodanco
Tengku Perlawanan Madriyan. •Perlawanan mendapat Supriyadi dan
Abdul Jalil Rakyat •Dilatar mengguna- bantuan Shondanco
dan Teuku Singaparna: kan taktik persenjata-an Muradi.
Hamid. •Tokoh: K.H. belakangi oleh perang dari Sekutu.
•Dilatar Zainal pelaksanaan gerilya.
Mustafa. seikeirei dan
belakangi romusa.
oleh
pelaksana-an
seikeirei dan
romusa.
D. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Dampak di berbagai bidang

o Jepang mengubah
o Jepang menjadikan o Kualitas pendidikan
istilah pada tatanan
bahasa Indonesia semakin menurun
pemerintahan.
karena tingginya
o Banyak tokoh sebagai alat
komunikasi. kebutuhan tenaga
Indonesia dilibatkan
o Banyak surat kabar kerja.
dalam pemerintahan
Jepang di Indonesia. yang menggunakan
bahasa Indonesia
sebagai bahasa
pengantar.
o Mobilisasi massa yang o Pembentukan Peta
dilakukan Jepang bermanfaat bagi
semakin menjauhkan perkembangan
rakyat Indonesia dari kemiliteran Indonesia.
kemakmuran.
Munculnya janji kemerdekaan
Persiapan kemerdekaan oleh
BPUPKI dan PPKI

• Langkah konkret Jepang atas janji Koiso adalah


membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
Dokuritsu Junbi Cosakai pada 1 Maret 1945.
• Tujuan BPUPKI adalah mempelajari dan
menyelidiki permasalahan penting yang
berhubungan dengan pembentukan negara K.R.T. Radjiman Wediodiningrat,
Indonesia merdeka. ketua BPUPKI
• Ketua BPUPKI: K.R.T. Radjiman Wediodiningrat.
• Pada 7 Agustus 1945 Jepang membubarkan
BPUPKI dan meresmikan pembentukan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Junbi Iinkai.
• Ketua PPKI: Soekarno.
• PPKI berhasil mengesahkan Piagam Jakarta yang
digunakan sebagai Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 pada sidang 18 Agustus 1945. Soekarno, ketua PPKI
BAB II
Peran Para Tokoh dalam
Memperjuangkan Kemerdekaan
Indonesia

A. Tokoh
Perjuangan pada
Masa Pergerakan B. Tokoh
Nasional Perjuangan pada
Masa Pendudukan
Jepang

Daftar Isi
Tokoh Perjuangan pada Masa Pergerakan Nasional

Wahidin Sudirohusodo

Sutomo

H.O.S. Cokroaminoto
Mohammad Hatta
Ki Hajar Dewantara
Cipto Mangunkusumo
Soekarno
Agus Salim

Muhammad Yamin

Muhammad Husni Thamrin


Wahidin Sudirohusodo

• Menggalang dana pelajar (studiefonds)


guna membantu penyelenggaraan
pendidikan bagi kalangan yang kurang
mampu.
• Menemui para pelajar STOVIA dan
menyampaikan pemikirannya mengenai
pendidikan.
• Menginspirasi berdirinya organisasi Budi
Utomo.
Sutomo

•Membentuk organisasi Budi Utomo


pada 20 Mei 1908.
•Mendirikan Indonesische Studie Club
(ISC) pada 1924.
•Menjadi pemimpin Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI).
•Menjadi ketua Partai Indonesia Raya.
H.O.S. Cokroaminoto

 Memulai karier politik sebagai


pangreh praja pada 1902–1905.
 Aktif dalam organisasi Sarekat Islam
(SI) sejak 1912.
 Aktif sebagai anggota volksraad
(Dewan Rakyat) sejak 1918.
 Aktivitasnya di volksraad sering
menyudutkan pemerintah Belanda.
Akibatnya, H.O.S. Cokroaminoto
ditahan pada 1920 dan dibebaskan
pada 1922.
 Memelopori terbitnya surat kabar
Fadjar Asia.
Ki Hajar Dewantara

Aktif dalam dunia jurnalistik, politik, dan sebagai pendidik.

Pernah bekerja di beberapa surat kabar ternama di Indonesia


seperti Sedyotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia,
Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Aktif dalam organisasi Budi Utomo di seksi propaganda.

Memelopori terbentuknya Indische Partij bersama


E.F.E. Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo
pada 1912.
Mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa
(Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.
Soekarno

 Membentuk Algemeene Studieclub di Bandung


pada 1926.
 Mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI)
pada 4 Juli 1927.
 Berpidato membangkitkan semangat rakyat
untuk mendapatkan kemerdekaan. Akibatnya,
Soekarno ditangkap pemerintah kolonial
Belanda dan ditahan di penjara Sukamiskin.
 Menyampaikan pidato pembelaan berjudul
”Indonesia Menggugat” di depan pengadilan
kolonial (landraad) di Bandung pada Desember
1930.
 Pada 1934 Soekarno mendapat hukuman
pengasingan ke Pulau Ende, Flores, Nusa
Tenggara Timur. Soekarno dibuang di Pulau
Ende hingga 1938.
Mohammad Hatta

• Aktif dalam organisasi pemuda Jong Sumatranen


Bond.
• Menjadi ketua Perhimpunan Indonesia (PI).
• Di bawah kepemimpinan Hatta, kegiatan PI lebih
fokus pada perkembangan pergerakan di
Indonesia dengan cara memberikan komentar
melalui media.
• Membuat tulisan yang menganjurkan rakyat agar
berjuang mencapai kemerdekaan. Tulisan-tulisan
tersebut dimuat dalam majalah Indonesia
Merdeka.
• Mendirikan PNI-Baru bersama Sutan Sjahrir.
Cipto Mangunkusumo

•Membuat tulisan-tulisan yang menggambarkan


keadaan rakyat pada masa kolonial Belanda
melalui surat kabar de Locomotief dan
Bataviaasch Nieuwsblaad.

•Bersama dengan E.F.E. Douwes Dekker dan Ki


Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij
untuk mencapai Indonesia merdeka.
Agus Salim

Kiprah Agus Salim pada masa pergerakan


nasional dimulai dengan bergabung dalam
Sarekat Islam (SI) pada 1915. Dalam organisasi
SI ia berperan penting dalam upaya
pembersihan SI dari ideologi komunis.
Pada 1921 Agus Salim bergabung menjadi
anggota volksraad.
Pada 1925 Agus Salim membentuk Jong
Islamieten Bond.
Muhammad
Yamin
•Memulai karier sebagai seorang penulis pada dasawarsa
1920-an.
•Keterlibatannya dalam bidang politik dimulai ketika
Muhammad Yamin bergabung dengan Jong Sumatranen Bond.
•Muhammad Yamin aktif mengemukakan gagasan tentang
persatuan Indonesia.
•Menurut Muhammad Yamin, salah satu ”alat” persatuan
adalah bahasa.
•Dalam kongres pemuda pada 27–28 Oktober 1928
Mohammad Yamin berperan penting merumuskan ikrar
Sumpah Pemuda.
Muhammad Husni Thamrin

• Memimpin organisasi Kaoem Betawi


• Aktif dalam Gemeenteraad (Dewan
Kota) Batavia.
• Melalui volksraad mengkritik
kebijakan pemerintah kolonial yang
dianggapnya lebih mengutamakan
kepentingan golongan Eropa tanpa
melihat kondisi rakyat pribumi.
• Mendirikan Gabungan Politik Muhammad Husni Thamrin dalam
Indonesia (GAPI). pecahan mata uang Rp 2.000,00
tahun emisi 2016
Tokoh Perjuangan pada Masa Pendudukan Jepang

K.H. Zainal Mustafa L. Rumkorem

Tengku Abdul Jalil Supriyadi

H. Madriyan Silas Papare

Pang Suma Radjiman Wediodiningrat

Sutan Sjahrir
K.H. Zainal Mustafa

•Memimpin perlawanan rakyat Singaparna


terhadap pendudukan Jepang.
•Faktor yang mendorong K.H. Zainal
Mustafa memimpin perlawanan terhadap
Jepang sebagai berikut.
1.Kebijakan romusa.
2.Perampasan padi dan barang-barang milik
rakyat.
3.Penerapan kebijakan seikerei.
Tengku Abdul Jalil

•Memimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang.


•Melakukan dakwah yang menentang budaya Jepang dan
penindasan Jepang terhadap rakyat.
•Menanamkan semangat patriotisme di kalangan pemuda dan para
santri.
H. Madriyan

 Memimpin perlawanan rakyat terhadap Jepang di Indramayu,


Jawa Barat.
 Perlawanan yang dipimpin H. Madriyan disebabkan adanya
paksaan untuk mengerahkan sebagian hasil padi penduduk
kepada pemerintah Jepang dan rakyat dipaksa menjadi romusa.
Pang Suma

 Memimpin perlawanan rakyat Dayak


terhadap Jepang.
 Menggunakan taktik perang gerilya
untuk mengganggu aktivitas
pemerintah Jepang di Kalimantan.
 Memanfaatkan keuntungan alam,
seperti hutan belantara dan sungai di
Kalimantan untuk melawan Jepang.
L. Rumkorem

 Memimpin perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Papua.


 Melawan pasukan Jepang dengan Gerakan Koreri yang
berpusat di Biak.
 Menggunakan strategi perang gerilya.
 Jepang tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang
Papua. Pasukan Jepang memilih meninggalkan Biak.
Supriyadi

Supriyadi memiliki peran besar dalam


memimpin pemberontakan Peta di Blitar
melawan Jepang.
Pada dini hari tanggal 14 Februari 1945
Supriyadi memimpin pasukan Peta
menyerang gedung Kempetai dan rumah
shidokan (pelatih). Pemberontakan Peta
berakhir setelah Jepang menangkap para
pemimpin pemberontakan. Sementara
itu, keberadaan Supriyadi tidak diketahui
secara pasti.
Radjiman Wediodiningrat
Sutan Sjahrir

 Membina gerakan bawah tanah


bersama sejumlah aktivis pemuda.
 Menggunakan asrama sebagai basis
pergerakan.
 Mendidik para pemuda agar tidak
terpengaruh oleh fasisme yang
dilakukan Jepang.
 Sutan Sjahrir merupakan tokoh
pemuda pertama yang mengetahui
berita kekalahan Jepang melalui
radio. Salah satu markas gerakan bawah tanah
yang aktif dibina oleh Sutan Sjahrir
BAB III
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa Penting
Sekitar Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
Pembentukan
Pemerintahan
Republik
Indonesia Tokoh-Tokoh yang
Berperan dalam
Proklamasi
Kemerdekaan
Daftar Isi Indonesia
Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia

Periode akhir Peristiwa


pendudukan Jepang Rengasdengklok

Perumusan teks Pembacaan teks


proklamasi proklamasi

Penyebaran berita Dukungan terhadap


kemerdekaan kemerdekaan
Indonesia Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Republik
Indonesia
Penetapan UUD 1945 Pembentukan
Pemilihan presiden
sebagai konstitusi pemerintahan daerah
dan wakil presiden
negara dan departemen

Pembentukan Komite Pembentukan


Nasional Indonesia Tentara Nasional
Pusat (KNIP) Indonesia

Pembentukan Komite
Pembentukan partai
van Aksi dan badan
politik
perjuangan
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

• Sukarni Kartodiwirjo
• Soekarno • Sayuti Melik
• Mohammad Hatta • Sutan Sjahrir
• Ahmad Soebardjo • Burhanuddin Mohammad
Diah

• Latief Hendraningrat
• S. Suhud
• Suwirjo
Periode Akhir Pendudukan Jepang
Peristiwa Rengasdengklok
Dilatarbelakangi oleh:

Penolakan Soekarno dan


Mohammad Hatta untuk
segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, pemuda
mengamankan Soekarno
dan Mohammad Hatta ke
Rengasdengklok.

Berakhirnya peristiwa:

Pada saat Soekarno dan Mohammad Hatta diamankan di


Rengasdengklok, di Jakarta Ahmad Soebardjo melakukan
perundingan dengan Wikana dari perwakilan pemuda. Setelah
perundingan tersebut pemuda bersedia mengembalikan Soekarno
dan Mohammad Hatta ke Jakarta.
Perumusan Teks Proklamasi

Permasalahan yang
Setiba di Jakarta, Soekarno, Mohammad muncul saat perumusan
Hatta, Ahmad Soebardjo dan beberapa naskah proklamasi
tokoh mengadakan pertemuan di
kediaman Laksamana Maeda untuk
merumuskan naskah proklamasi. • Kalimat kedua naskah
proklamasi.
• Tokoh yang berhak
menandatangani naskah
proklamasi.
Pembacaan Teks Proklamasi

Permasalahan yang
Pembacaan naskah proklamasi muncul sebelum
dilaksanakan di kediaman Soekarno, pelaksanaan proklamasi
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56,
Jakarta. Naskah proklamasi dibacakan
• Tampat pelaksanaan
oleh Soekarno yang didampingi oleh
proklamasi.
Mohammad Hatta.
• Jepang berusaha
menghalangi upacara
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Penyebaran Berita Kemerdekaan
Hambatan dalam penyebaran
berita Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia melalui siaran radio:

•Pemerintah Jepang berupaya


menghentikan penyiaran berita
proklamasi.
•Pemerintah Jepang melarang
pegawai kantor Domei masuk ke
kantornya.
•Penyegelan pemancar Domei di
Jakarta.
Dukungan terhadap
Kemerdekaan Indonesia
Dukungan rakyat di daerah terhadap
Kemerdekaan Indonesia

Jakarta Menurunkan Wali kota Jakarta

Bandung Menduduki kantor pemerintahan

Melakukan pemindahan
Semarang kekuasaan

Yogyakart Mendukung pemerintahan


a Indonesia

Menyobek bendera warna biru


Rapat raksasa di lapangan Surabaya Belanda di atas Hotel Yamato
Ikada pada 22 September 1945 Para pemuda bergabung dengan
Aceh Ikatan Pemuda Indonesia

Kalimantan Menyelenggarakan pasar malam

Sulawesi Mengibarkan bendera Merah Putih


Penetapan UUD 1945
sebagai Konstitusi Negara
• Anggota sidang yang berasal
dari Indonesia bagian timur
keberatan dengan salah satu
kalimat dalam dasar negara
Indonesia.

Permasalahan yang
Sidang mengenai penetapan UUD muncul saat sidang
1945 sebagai konstitusi negara
dilaksanakan pada 18 Agustus 1945.
Sidang ini berjalan lancar karena
rancangan undang-undang dasar
telah disiapkan oleh BPUPKI.
Pemilihan Presiden serta Wakil
Presiden
• Dasar hukum untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden
belum disahkan.
• Sistem pemungutan suara
untuk pemilihan presiden dan
wakil presiden.
Sidang mengenai pemilihan presiden Permasalahan yang
dan wakil presiden diselenggarakan muncul saat sidang
setelah PPKI mengesahkan UUD 1945.
Dalam sidang tersebut Soekarno dan
Mohammad Hatta secara aklamasi
ditetapkan sebagai Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia.
Pembentukan Pemerintahan
Daerah dan Departemen Keputusan Sidang mengenai
Pembentukan Departemen

Keputusan Sidang mengenai


Pembentukan Pemerintahan Daerah

No. Nama Provinsi Gubernur

1. Sumatra Teuku Muhammad Hasan

2. Jawa Barat Sutardjo Kartohadikusumo

3. Jawa Tengah R. Pandji Suroso

4. Jawa Timur R.M. Soerjo

5. Borneo Pangeran Mohammad Noor

6. Sulawesi Sam Ratulangi

7. Maluku J. Latuharhary

8. Sunda Kecil I Gusti Ketut Pudja


Pembentukan Komite Nasional
Indonesia Pusat

Sidang mengenai
pembentukan Komite
Nasional Indonesia
Pusat (KNIP)
dilaksanakan pada 22
Agustus 1945. Setelah Struktur kepemimpinan KNIP
KNIP diresmikan, tugas
PPKI berakhir.
Pembentukan Tentara Nasional
Pembentukan Partai Politik

Sidang tersebut menghasilkan


Sidang mengenai pembentukan
keputusan pembentukan Partai
partai politik diselenggarakan
Nasional Indonesia (PNI),
oleh PPKI pada 22 Agustus 1945.
sebagai partai tunggal.

Akan tetapi, pada 31 Agustus


1945 dikeluarkan maklumat Adanya gagasan partai tunggal
pemerintah yang menunda tersebut sesuai dengan
segala aktivitas persiapan dan pandangan Soekarno sejak
pembentukan PNI sebagai sebelum kemerdekaan.
partai tunggal. Selain itu, Sutan
Sjahrir menolak konsep partai
tunggal.
Pembentukan Komite van Aksi dan
Badan Perjuangan
Komite van Aksi merupakan
organisasi pemuda yang
dibentuk Sukarni dan Adam
Malik. Organisasi ini bertugas
melucuti senjata serta kantor- Dampak
kantor serdadu Jepang.

Mengakibatkan lahirnya
badan perjuangan lainnya
seperti Angkatan Pemuda
Indonesia (API), Barisan
Rakyat Indonesia (BARA),
dan Barisan Buruh
Indonesia (BBI).
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan
Soekarno

• Merupakan ketua PPKI.


• Tokoh yang merumuskan
naskah proklamasi.
• Tokoh yang membacakan Mohammad
naskah proklamasi.
Hatta
• Merupakan wakil ketua
PPKI.
• Tokoh yang merumuskan
naskah proklamasi.
• Tokoh yang mendampingi
Soekarno membacakan Ahmad
naskah proklamasi. Soebardjo
• Melakukan perundingan
dengan Wikana agar
pemuda bersedia
mengembalikan Soekarno
dan Mohammad Hatta ke
Jakarta.
• Tokoh yang merumuskan
naskah proklamasi.
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan
Sayuti B.M.
Melik Diah
• Merupakan salah
• Tokoh yang mengetik satu tokoh yang
naskah proklamasi. hadir dalam
• Notulis dalam rapat peristiwa
perumusan naskah perumusan naskah
proklamasi. proklamasi.
• Berperan penting
dalam menyebarkan
Sukarni berita Proklamasi
Kemerdekaan
• Pelopor Indonesia
pengamanan
Sutan
Soekarno dan
Mohammad Hatta Sjahrir
ke Rengasdengklok. • Tokoh yang
• Mengusulkan agar mendesak Soekarno
Soekarno dan dan Mohammad
Mohammad Hatta Hatta untuk segera
menandatangani memproklamasikan
naskah proklamasi. kemerdekaan
Indonesia.
Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan
Latief
Hendraningrat Suwirjo
• Bertanggung jawab • Salah satu tokoh yang
atas keamanan acara mendesak Soekarno
proklamasi. dan Mohammad Hatta
• Menjemput beberapa untuk segera
tokoh penting untuk memproklamasikan
menghadiri upacara kemerdekaan
proklamasi. Indonesia.
• Bersama S. Suhud S. Suhud
• Ketua penyelenggara
mengibarkan bendera upacara Proklamasi
Merah Putih. • Bertugas mencari tiang
Kemerdekaan
bendera guna
Indonesia.
mengibarkan bendera
Merah Putih.
• Bersama Latief
Hendraningrat
mengibarkan bendera
Merah Putih.
Bab IV
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

A. Perkembangan Indonesia pada


Awal Kemerdekaan

B. Perjuangan Menegakkan
Kedaulatan

Daftar Isi
A. Perkembangan Indonesia pada Awal
Kemerdekaan

Kondisi Indonesia pada


Kedatangan Sekutu dan
Masa Awal
Belanda
Kemerdekaan

Perlawanan
Mempertahankan
Kemerdekaan
Kondisi Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan

Bagaimana kondisi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan?

Kondisi politik
belum stabil

Kondisi ekonomi Oeang Republik


Inflasi
belum stabil Indonesia (ORI)
menyebabkan
menyebabkan

Perpindahan ibu
kota Republik
Indonesia ke
Yogyakarta pada
4 Januari 1946
Kedatangan Sekutu dan Belanda

 Kedatangan Sekutu di Indonesia


dilatarbelakangi oleh keberhasilannya
mengalahkan Jepang dalam Perang
Pasifik.
 Kedatangan pasukan Sekutu
dimanfaatkan Belanda untuk
mengangkut pasukan Belanda yang
tergabung dalam NICA.
 Keikutsertaan Belanda dalam misi
Sekutu tidak lepas dari Civil Affair
Agreement, yaitu hasil kesepakatan
antara Inggris dan Belanda.
 Sekutu melalui AFNEI di bawah
komando Letnan Jenderal Sir Philip
Christison tiba di Indonesia pertama
kali pada 16 September 1945.
Perlawanan Mempertahankan Kemerdekaan

Pengambilalihan
Pertempuran
Kekuasaan Pertempuran Pertempuran
Lima Hari di
Jepang di Ambarawa Surabaya
Semarang
Indonesia

Pertempuran Bandung Lautan Pertempuran


Medan Area Api Margarana
Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta

19 Agustus 1945 5 September 1945


Sri Sultan Hamengku Buwono IX Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX
bersama Sri Paku Alam VIII dan Sri Paku Alam VIII.
menyatakan dukungannya terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

5 Oktober 1945 26 September 1945


Barisan pemuda dan laskar rakyat Barisan pemuda dan laskar rakyat
berhasil merebut gedung Cokan melakukan pengambilalihan kekuasaan
Kantai (kantor pemerintahan Jepang di Yogyakarta.
Jepang) di Yogyakarta.

7 Oktober 1945
Keberhasilan ini menandai bahwa
Barisan pemuda dan laskar rakyat
Yogyakarta berada di bawah kekuasaan
berhasil menguasai Kotabaru dan
Republik Indonesia.
Maguwo.
Pertempuran Lima Hari di Semarang

7 Oktober 1945
Pemuda Semarang mengepung tangsi tentara Jepang di Jatingaleh dan berhasil
menawan tentara Jepang.

14 Oktober 1945
•Empat ratus tentara Jepang yang dipindahkan dari pabrik gula ke penjara Bulu
berhasil melarikan diri dan bergabung dengan Kidobutai di Jatingaleh pimpinan
Mayor Kido.
•Pasukan Jepang menyerang sekaligus melucuti polisi istimewa yang tengah
menjaga sumber air minum bagi warga Semarang di Candilama.
•Tentara Jepang meracuni mata air di Desa Candilama. Dokter Kariadi hendak
mengecek kondisi mata air Candilama diserang tentara Jepang.

15 Oktober 1945
Pasukan Kidobutai bergerak ke kota dan terjadi pertempuran dengan barisan
pejuang di Simpang Lima (Tugu Muda) dan di Hotel Du Pavillon.
Pertempuran berlangsung selama lima hari dan baru berhenti setelah
pemimpin pasukan TKR dan pemimpin pasukan Jepang mengadakan
perundingan.
Pertempuran Ambarawa

26 Oktober 1945 2 November 1945


Pasukan Sekutu tiba di Magelang untuk Presiden Soekarno dan Brigjen Bethel menyepakati
membebaskan interniran Belanda. Akan tetapi, gencatan senjata.
pasukan Sekutu justru mempersenjatai
interniran Belanda. Peristiwa tersebut memicu
pecahnya pertempuran Ambarawa.
20 November 1945
21 November 1945
Sekutu mengingkari janji dan pertempuran pecah di
Pasukan Divisi V/Purwokerto di bawah
Ambarawa.
pimpinan Imam Adrongi melakukan serangan
fajar dari arah Magelang.

26 November 1945 5 Desember 1945


Kolonel Isdiman gugur dalam pertempuran Kolonel Sudirman berhasil memukul mundur
sengit melawan Sekutu. pasukan Sekutu dari Banyubiru.

15 Desember 1945 12 Desember 1945


Pasukan Sekutu meninggalkan Kota Ambarawa Pasukan TKR berhasil mengepung pasukan Sekutu di
dan mundur menuju ke Semarang. Ambarawa selama empat hari empat malam dengan
menggunakan strategi supit urang.
Pertempuran Surabaya

 25 Oktober 1945
Tentara Sekutu mendarat di Surabaya
dipimpin oleh Brigadir Jenderal
A.W.S Mallaby.

 30 Oktober 1945
Mallaby tewas dalam pertempuran di
jembatan Merah.

 9 November 1945
Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
para pejuang dan rakyat Surabaya
menyerah kepada Sekutu.

 10 November 1945 Mobil yang dikendarai Mallaby saat insiden


Pukul 10.00 WIB Inggris mengerahkan tanggal 30 Oktober 1945
pasukan infanteri dengan senjata berat
dan menyerbu Surabaya dari darat, laut,
dan udara.
Pertempuran Medan Area

9 Oktober 1945
Pasukan Sekutu tiba di Medan di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly. Pasukan NICA bersikap congkak sehingga memancing konflik
dengan pemuda setempat.

13 Oktober 1945
Bentrokan antara pemuda dengan pasukan NICA di hotel di Jalan Bali,
Medan.

Bentrokan antara pemuda dengan pasukan NICA menjalar ke


seluruh Kota Medan.

10 Oktober 1945


Komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area mengadakan
pertemuan di Tebingtinggi. Pada pertemuan ini dibentuk Komando Resimen Laskar
Rakyat Medan Area.
Bandung Lautan Api

17 Oktober 1945


Pasukan Sekutu tiba di Kota Bandung.
Selanjutnya, meneror rakyat di berbagai tempat.

21 November 1945


Sekutu mengeluarkan ultimatum yang
isinya memerintahkan rakyat dan para pejuang agar
menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung
Utara, tetapi ditolak rakyat Bandung. Penolakan
tersebut memicu terjadinya pertempuran.

23 Maret 1946


oSekutu kembali mengultimatum agar TKR dan
Bangunan yang di bumihanguskan rakyat Bandung rakyat mengosongkan Kota Bandung.
dalam peristiwa Bandung Lautan Api oSebelum mengungsi ke luar kota, TKR bersama
rakyat membumihanguskan seluruh isi Kota
Bandung.
Pertempuran Margarana

I Gusti Ngurah Rai


B. Perjuangan Menegakkan
Kedaulatan

Perundingan Linggajati Agresi Militer Belanda I Peran Komisi Tiga Negara

Pemerintah Darurat
Perundingan Renville Agresi Militer Belanda II
Republik Indonesia (PDRI)

Serangan Umum 1 Maret


Perjuangan Gerilya Perundingan Roem–Royen
1949

Peristiwa ”Yogya
Konferensi Inter–Indonesia Konferensi Meja Bundar
Kembali”

Kembali ke Negara
Pembentukan Republik Penyerahan dan
Kesatuan Republik
Indonesia Serikat Pengakuan Kedaulatan 69
Indonesia (NKRI)
Perundingan Linggajati

 23 Oktober 1945
Diadakan perundingan pembuka yaitu Hasil Perundingan Linggajati
Perundingan Jakarta.
 April 1946 1.Belanda secara de facto mengakui
Diadakan perundingan lanjutan di Kota kedaulatan Republik Indonesia atas
Hoge Valuwe. Sumatra, Jawa, dan Madura.
2.RI dan Belanda bekerja sama
menyelenggarakan berdirinya Republik
Indonesia Serikat (RIS).
Kedua perundingan tersebut belum 3.RIS dan Belanda akan membentuk
membuahkan hasil positif bagi Uni Indonesia–Belanda dengan Ratu
Indonesia dan Belanda. Inggris melalui Belanda sebagai ketua.
Lord Killern memprakarsai
diadakannya Perundingan Linggajati.
Agresi Militer Belanda I

Belanda mengerahkan pasukan TNI melawan Belanda


balasan
Korps Speciaale Troepen (KST) di menggunakan strategi wehrkreise,
bawah pimpinan Westerling yaitu dengan membentuk kantong-
dengan teknologi senjata terbaik. kantong perlawanan di daerah
yang dikuasai Belanda.

serangan

Indonesia melaporkan akhir Belanda melanggar Perudingan


Agresi Militer I Belanda Linggajati dengan melakukan
ke PBB. Agresi Militer I pada 20 Juli 1947.

tujuan

Atas permintaan India dan


- Perkebunan tembakau
Australia, DK PBB mengeluarkan
Menguasai sumber daya alam di - Perkebunan teh
resolusi Nomor 27 pada 1 Agustus
Jawa dan Sumatra. - Pelabuhan di pantai utara Jawa
1947 mengenai penghentian
- Perusahaan minyak
konflik bersenjata Indonesia–
Belanda.
Peran Komisi Tiga Negara

Dibentuk sebagai respons PBB


atas Agresi Militer I Belanda

Komisi Tiga Negara


(KTN)

Indonesia diwakili Australia


(Richard C. Kirby), Belanda
diwakili Belgia (Paul van
Zeeland). Australia dan Belgia
sepakat menunjuk Amerika
Serikat (Frank Graham) menjadi
anggota KTN.
Delegasi KTN tiba di Maguwo
Perundingan Renville

Perundingan Renville Dilaksanakan pada 8 Desember


1947 di atas kapal USS
Renville milik Amerika
Serikat.

Delegasi Indonesia diwakili


Amir Syarifuddin, sedangkan
delegasi Belanda diwakili oleh
Hasil Perundingan Renville: R. Abdulkadir Wijoyoatmojo.
1. Menetapkan garis demarkasi van
Mook.
Belanda menghendaki
2. Pasukan Indonesia yang berada
Indonesia menjadi negara
di wilayah pendudukan Belanda
federasi bagian dari Belanda,
harus ditarik ke wilayah
sedangkan
Indonesia.
Indonesia menginginkan
3. Akan diadakan plebisit
kemerdekaan penuh.
(pemungutan suara) bagi rakyat
di wilayah pendudukan Belanda.
Agresi Militer Belanda II

19 Desember 1948 pasukan terjun Amerika Serikat mengancam akan


payung Belanda melancarkan menghentikan bantuan ekonomi
serangan ke Maguwo. untuk Belanda.

Belanda berhasil menguasai dan Dunia internasional dan PBB


merebut ibu kota Republik mengecam tindakan Agresi
Indonesia di Yogyakarta. Belanda.

Presiden Soekarno, Wakil Jenderal Sudirman menyusun


Presiden Moh. Hatta, dan konsep Pertahanan Rakyat
beberapa pejabat negara ditawan Semesta serta bersama TNI
serta diasingkan ke Pulau Bangka. bergerilya melawan Belanda.
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
Perjuangan Gerilya

 Menjalankan perjuangan gerilya


ketika Presiden Soekarno, Wakil
Presiden Moh. Hatta, dan beberapa
menteri ditangkap dan diasingkan
oleh Belanda.
 Jenderal Sudirman dan rombongan
melakukan perjalanan dan pergerakan
dari Yogyakarta sampai Kediri.
 Gerilya dilanjutkan dari Kediri
memutar kembali hingga tiba di Desa
Sobo.
 Dalam keadaan sakit, Jenderal
Sudirman bersama dengan
pasukannya menempuh perjalanan
sekira 1.000 km.
Serangan Umum 1 Maret

Melalui Agresi Militer,


Belanda merasa berhasil
melumpuhkan TNI. Akan
tetapi, TNI menyusun rencana
serangan besar pada 1 Maret
1949. Serangan disusun
dengan rapi, terorganisasi, dan
terukur.

Serangan Umum 1 Maret 1949 berhasil


merebut Yogyakarta selama 6 jam dan
menarik perhatian dunia internasional
Perundingan Roem-Royen

Serangan Umum 1 Maret 1949


UNCI mendorong Indonesia
berhasil membuka mata dunia
dan Belanda untuk kembali
internasional atas perjuangan bangsa
berunding
Indonesia

14 April 1949 Perundingan Indonesia–


22 Juni 1949 Perundingan Roem-Royen
Belanda. Indonesia diwakili Muh. Roem,
menyepakati beberapa kesepakatan.
sedangkan Belanda diwakili Dr. J.H. van
1.Pemerintah Indonesia menginstruksikan kepada
Royen
pejuang dan TKR untuk menghentikan perang
gerilya.
2.Pimpinan dan pemerintahan Indonesia
dikembalikan ke Yogyakarta.
3.Indonesia–Belanda bekerja sama dalam
pemulihan keamanan dan perdamaian.
4.Segera dilaksanakan KMB untuk mempercepat
penyerahan kedaulatan tanpa syarat, nyata, dan
lengkap.
Peristiwa ”Yogya Kembali”

Soekarno, Moh. Hatta, dan


rombongan kembali ke
Yogyakarta pada 6 Juli 1949

Upacara penyambutan secara resmi para


pemimpin Republik Indonesia dilaksanakan
pada 10 Juli 1949.
Kembalinya para pemimpin ke ibu kota inilah
Rombongan PDRI mendarat di yang disebut peristiwa ”Yogya Kembali”
Maguwo pada 10 Juli 1949
Konferensi Inter-Indonesia

Indonesia dan BFO Konferensi tahap pertama diadakan pada 19-22 Juli 1949
di Yogyakarta. Hasil konferensi tersebut sebagai berikut.
mengadakan Konferensi
Inter-Indonesia sebelum hasil
1.Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama
penyelenggaraan KMB. Republik Indonesia Serikat (RIS)
2.RIS dikepalai seorang presiden konstitusional dibantu
menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
3.Akan dibentuk dua badan perwakilan, yaitu Dewan
Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara
bagian (senat)
Konferensi Inter-Indonesia 4.Pemerintah federal sementara akan menerima
kedaulatan dari Belanda dan Republik Indonesia.
membuktikan politik devide et 5.Angkatan Perang RIS merupakan angkatan perang
impera Belanda gagal. nasional.
6.Pertahanan negara menjadi tanggung jawab
pemerintah RIS.
7.Angkatan Perang RIS (APRIS) dibentuk untuk
melindungi bangsa Indonesia.

80
Konferensi Meja Bundar

KMB
diselenggarakan • Pihak Indonesia dan BFO diwakili oleh delegasi yang diketuai
di Kota Den oleh Mohammad Hatta.
Haag, Belanda • Pihak Belanda diwakili oleh Mr. van Maarseveen.
pada 21 Agustus • PBB mengirim perwakilannya melalui UNCI. UNCI mengirim
hingga 2 delegasinya yang diwakili oleh Thomas Chirtchley.
November 1949

Hasil kesepakatan KMB ditandatangani oleh seluruh delegasi pada 2


November 1949. Adapun hasil KMB sebagai berikut.
1.Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) .
2.Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan
kedaulatan.
3.Corak pemerintah RIS akan diatur melalui konstitusi yang dibuat
oleh delegasi Republik Indonesia dan BFO selama KMB
berlangsung.
4.Dibentuk Uni Indonesia–Belanda.
Pembentukan Republik Indonesia Serikat

 RIS dibentuk berdasarkan hasil KMB.


 RIS dipimpin oleh presiden dan dibantu perdana menteri.
 Lembaga perwakilan RIS terdiri atas senat dan DPR.
 Presiden RIS adalah Soekarno dan Mohammad Hatta selaku Perdana Menteri
RIS.
 Kabinet RIS dilantik presiden pada 20 Desember 1949.
Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan

 27 Desember 1949 diadakan upacara penyerahan dan pengakuan


kedaulatan.

 Penyerahan dan pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu di


Istana Merdeka, Indonesia dan Istana Op de Dam, Belanda.

 Dalam upacara penyerahan kedaulatan di Belanda, delegasi RIS dan


Belanda menandatangani tiga dokumen sebagai berikut.
1. Dokumen Protokol.
2. Dokumen piagam pengukuhan tertib hukum baru.
3. Dokumen ”Piagam Penyerahan dan Pengakuan”.
Kembali ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)

Upacara penyerahan dan


pengakuan kedaulatan
pada 27 Desember 1949  Banyak rakyat yang tidak puas dengan pembentukan
menandai resminya RIS.
negara Republik  Pada 8 Maret 1950 pemerintah RIS mengeluarkan
Indonesia Serikat (RIS). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 berisi tata
cara perubahan susunan kenegaraan RIS.
 Keluarnya undang-undang tersebut menyebabkan
banyak negara bagian yang memilih bergabung
dengan Republik Indonesia di Yogyakarta
 Pada 12 Agustus 1950 KNIP Republik Indonesia
menyetujui rancangan undang-undang menjadi UUD
Sementara.
 Pada 14 Agustus 1950 UUD Sementara disahkan
menjadi UUDS 1950.
 Pada 17 Agustus 1950 RIS secara resmi dibubarkan
dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai