1
1.3 Fixed-Length Record dan Variable-Length Record
Record dalam sebuah file dapat memiliki panjang data yang bersifat tetap atau
variabel. Dalam sebuah fixed-length record, baik jumlah field dan panjangnya (ukuran
karakter) tiap field sudah tetap atau tertentu. Fixed-length record lebih mudah dimanipulasi
dalam aplikasi komputer dibandingkan dengan variable-length record karena ukuran fixed-
length record terstandarisasi. Kebanyakan record yang disimpan dalam direct-access
storage devices (DASD) adalah fixed-length.
Kelemahan fixed-length record adalah tiap field harus cukup besar untuk memuat
perkiraan entri yang paling maksimum dalam field tersebut. Akibatnya, biasa terdapat
spasi, misal menyisakan 25 spasi atau banyak spasi untuk sebuah nama, yang pada
kenyataan banyak nama hanya memerlukan 8 karakter atau kurang. Dalam variable-length
record, lebar field dapat disesuaikan untuk tiap data occurrence.
1.4 Record Key dan Sekuensi File
Key atau record key adalah item data atau kombinasi item data yang secara unik
mengidentifikasi sebuah record tertentu dalam sebuah file. Istilah urutan acak relatif
berlaku untuk sebuah field yang file-nya tidak diurutkan. Sebelum mengurutkan lima
record sebelumnya, file tersebut pada dasarnya relatif berada dalam urutan acak (random
order) terhadap field WARSHE.
2
informasi yang dicakupnya yaitu transaksi-transaksi penjualan,penerimaan kas dan
informasi pelanggan. Untuk mengimplementasikan database yang didefinisikan pada
tingkat konseptual, harus ditetapkan file dan catata-catatan spesifik. Selain itu, akan
bermanfaat apabila menspesifikasikan cara-cara dimana catatan dan fiield-field data akan
dikaji ulang dan dilaporkan. Contohnya adalah menyajikan dalam layar monitor mengenai
latar belakang pelanggan dengan order-order yang belum diselesaiakan. Sehingga
diperlukan catatan-ctatan dan field-field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan
dalam pola logis. Sehingga akan sangat membantu pembentukan struktur data logis.
Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang populer.Model
ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada.Model
konseptual lainnya yang bisa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT),
yang pada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi
untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh.Pekerjaan ini dilakukan
dengan mengamati kompenen-kompenen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya
sebagai kelas-kelas objek.Dalam metode ini kelas objek adalah sebuah segmen dansebuah
objek adalah sebuah kejadian tertentu.Dan OMT menentukan hubungan antar segmen.Hal
yang paling mendasar dalam buhungan ini disebut pewarisan. Hubungan Pewarisan
diciptakan ketika sebuah kelas objek dibagi ke dalam subkelas. Sebagai contoh, sebuah
kelas umum atau orangtua dapat berupa perlengkapan pabrik yang memiliki subkelas
seperti perkakas, mesin berat, perlengkapan reparasi, dan sebagainya yang digambarkan
berikut ini:
PLANT_EQUIPMENT (ACCOUNT_NO, COST, DEPRECIATION)
Subkelasnya ialah sebagai berikut;
HEAVY_EQUIPMENT (ACCOUNT_NO,COST, DEPRECIATION, MAINTENANCE
_FREQ, DATE_PURCHASED)
dan
HAND_TOOLS (ACCOUNT_NO, COST, DEPRECIATION, USAGE).
Secara umum, subkelas memiliki seluruh atribut dari kelas orang tuanya ditambah dengan
dengan atribut mereka sendiri.
3
2.2 Arsitektur Database Tingkat Logika
Pada bagian ini terdapat 3 jenis struktur data logis dapat digunakan mencapai tujuan
yaitu: hierarkis, jaringan, relasional. Tugas utama yang dihadapi analis dalanm merancang
database adalah mengidentifikasi dan merancang hubungan sistematis antar
segmen.Database harus distrukturkan sehingga mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai untuk membuat keputusan yang efektif.
a. Struktur pohon atau hierarkis
Dalam bagian ini setiap simpul mewakili himpunan field dan simpul yang lebih
tinggi sidebut simpul induk.Setiap simpul induk. Setiap simpul induk akan mempunyai
anak di mana antar hubungan antar induk dan anak disebut cabang. Hal terpenting dari
model pohon adalah simpul anak tidak dapat memiliki dari satu induk. Modal anak
berkaitan dengan struktur data yang didukung dengan COBOLT atau bahasa
pemprograman lain yang digunakan cara luas dan telah diterapkan di banyak sistem
manajemen database (BBMS) komersial.
b. Struktur Jaringan
Dalam bagian ini memungkinkan segmen untuk meiliki lebih dari satu induk.Oleh
karena itu, merupakan struktur data yang lebih umum dibandingkan pohon.Beberapa
DBMS tidak secara langsung mendukung struktur jaringan, tetapi karena setiap
jaringan dapat ditranformasikan sturktur pohon, sangat memungkinkan utnuk
menerapkan struktur jaringan dalam sistem berorientasi pohon. Contohnya adalah
model CODASYL.
c. Struktur data relasional
Dalam tahap ini memandang database sebagai kumpulan 2 tabel dimensional
dibandingkan sebagai struktur jenis hierarkis atau jaringan.Aturan-aturan tertentu yang
disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-
aturan tersebut dinamakan normalisasi. Normalisasi menjadi penting karena tanpa hal
tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan permasalahan.
Langkah pertama dalam normalisasi adalah menciptakan sebuah tabel terpisah untuk
setiap repeated group. Ada tiga bentuk normal, yaitu:
a) Bentuk normal pertama: mebagi tabel-tabel untuk menghapus repeated group.
4
b) Bentuk normal kedua: membagi tabel-tabel sehingga tidak adakunci yang
menentukan nilai dari sebuah field non kunci.
c) Bentuk normal ketiga: membagi tabel-tabel sehingga tidak ada field non kunci yang
menentukan nilai-nilai dari field non kunci lainnya.
2.3 Arsitektur Database Tingkat Fisik
Arsitektur database tingkat fisik berkaitan dengan teknik-teknik inplementasi dan isu-
isu khusus yang berhubungan dengan metode-metode pengakasesan data. Tiga metode
akses data terpenting tersebut adalah:
a. File sekuensial
Dalam file akses sekuensial, catatan-catatan hanya dapat di akses dalam sekuens
yang telah di tentukan sebelumnya.organisasi file sekuensial bukan merupakan alat
sortir data yang bermanfaat jika hanya terdapat sedikit saja catatan yang akan di akses
dalam file yang memuat banyak catatan. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan
batch, secara normal mengakses seluruh catatan dalam file. Kesimpulannya, organisasi
file sekuensial bermanfaat jika di butuhkan pemrosesan batch.
b. File terindeks
Setiap atribut dapat di ekstrak dari catatan dalam file utama dan di gunakan untuk
membuat file baru yang bertujuan menyediakan indeks untuk file asli.File seperti itu di
sebut file terindeks atau fileterinversi.File dikatakan terinversi secara penuh jika ada
indeks untuk seluruh fieldnya.File sekuensial terindeks adalah file sekuensial yang
tersimpan dalam DASD dan di indeks serta di sortir secara fisik dalam field yang
sama.File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM,dimana ISAM
berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindeks. Area utama (primer)
merupakan bagian dari disk dimana catatan-catatan aktual di tulis.area tambahan
merupakan bagian terpisah dari disk yang di lokasikan bagi file untuk memuat
tambahan yang di buat, tanpa melakukan pemrosesan ekstensif terhadap file awal.
c. File sekuensial terindek
File sekuensial terindek adalah file sekuensial tercepat dalam DASD dan diindeks
serta disortir secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut umumnya
berhubungan dengan file ISAM di mana ISAM akan berlaku sebagai kontraksi metode
akses sekuensial terindek. Struktur file ISAM mencakup 3 area yang berbeda yaitu:
5
a) Indeks
b) Area Utama (Primer)
c) Area tambahan (overflow area)
d) File akses langsung
Metode yang berkaitan adalah dengan menyimpan alamat-alamat alat fisik sebagai
suatu field dalam catatan file bersangkutan. Sebagian sistem akses langsung mengubah
kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indek (tabel) atau
tranformasi random. File terakses secara langsung memungkinkan catatan-catatan
individual dapat di panggil secara cepat tanpa menggunakan indeks. Tranformasi
random merupakan metode penyimpanan dan penempatan catatan dalam file akses
langsung yang di gunakan secara luas.jadi istilah akses random sering kali di gunakan
sebagai sinonim dari akses langsung.
6
Indeks Rasio aktivitas rendah, untuk Pembaruan file membutuhkan
ukuran file menengah sampai indeks
besar
Indeks-Sekuensial File perlu diproses dalam batch Sama seperti halnya indeks dan
(rasio aktivitas tinggi) dan non sekuensial
batch (rasio aktivitas rendah)
Langsung Rasio aktivitas rendah, file-file Butuh kuci untuk
berukuran besar, jaringan dan menempatkan record
pohon.
7
Kebutuhan untuk menyimpan sebuah file secara berdekatan tergantung pada
arsitektur fisik database dan berkaitan dengan metode akses filenya. Jika database
menggunakan metode akses sekuensial, maka penempatan setiap record secara fisik
berdekatan sama lain dalam disket tentunya sesuatu yang diinginkan. Akan tetapi untuk
metode akses-berindeks, selalu perlu untuk menempatkan indeks-indeks dalam
penyimpanan yang berdekatan karena file-file tersebut sering dibaca secara sekuens dan
secara keseluruhan pada saat yang bersamaan. Namun demikian mungkin tidak perlu
menempatkan record dalam file data yang terkait sedekat mungkin satu sama lain dalam
disket karena record file tersebut diakses secara acak dalam dua tahap proses pencarian.
8
penggajian atau system akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan pernyataan
Data Manipulation Language untuk memenuhi kebutuhan para pemakai.
3.3 Bahasa Kueri Data (Data Query Language)
Data Query Language adalah bahasa yang mudah digunakan atau penghubung yang
memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database. Terdapat penghubung
bahasa alami yang memungkinkan para pemakai untuk meminta informasi dengan
menggunakan bahasa sehari-hari. Sistem tersebut dapat mengenali beragam gaya bahasa
permintaan, dan jika pemakai menyampaikan permohonan yang tidak lengkap, system
akan menyampaikan pertanyaan seperlunya untuk memastikan masalahnya.