Tujuan Belajar
Memahami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar
terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data.
Memahami relasi di antara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data.
Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual,
pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna.
Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu
yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu
Memahami anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak
dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data.
HIRARKI DATA
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki,
mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
1. basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record Sistem Basis Data
yang memiliki hubungan antar record.
2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan Basis Data
suatu objek. File
3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling
berhubungan terhadap obyek tertentu Record
- fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran yang
Field
tetap.
- Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran byte
berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of record
marker, indikator panjang, dan tabel posisi record) Bit
4. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit lain yang bermakna.
- fixed length field, memiliki ukuran yang tetap.
- variabel length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran berbeda.
5. byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang
menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte= 1 karakter)
6. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner
merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin, yang
merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2 macam keadaan,
yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut.
Sistem Informasi Akuntasi II – Lydia Kurniawan SE, M.Ak Page 1
BASIS DATA (DATABASE)
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian
tersebut adalah sebagai berikut :
Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, berikut beberapa pengertian dari Basis Data adalah :
Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang disimpan dalam media
penyimpanan eletronik.
basis data adalah koleksi terpadu dari data yang saling berkaitan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi suatu enterprise (dunia usaha).
Basis data adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikordinasi secara
terpusat.
Tujuan dari dibentuknya basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali data. Pendekatan database memberlakukan data sebagai
sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari
organisasi tersebut, bukan hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah
intregasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.
Dalam lingkungan ini, para pengguna memiliki file data mereka. Kepemilikan eksklusif
terhadap data ini merupakan konsekuensi alami dari dua masalah yang berkaitan dengan era
system warisan. Jadi, data yang sama, tetapi digunakan dengan cara yang agak berbeda oleh para
pengguna yang berbeda, harus di struktur ulang dan diproduksi ulang secara fisik di dalam file-
file yang berbeda. Dengan kata lain, isi dari file-file tersebut diwakili secara konseptual dengan
huruf-huruf. Setiap huruf mewakili menunjukkan satu atribut data, satu record, atau seluruh file.
Figur 9-2 manyajikan ulasan sederhana pendekatan basis data dengan pengguna dan keperluan
data yang sama seperti dalam figur 9-1. perubahan paling jelas dari modal file datar adalah
pengelompokan data menjadi sebuah basis data umum yang dapat digunakan secara bersama oleh
semua pengguna system informasi.
FIGUR 9-2(B)
Konsep basis data
FIGUR 9-2(b) menambah elemen baru dalam figure 9(a) yang berada diantara
program pengguna dan basis data fisik adalah sistem manajamen basis data (database
management sytem-DBMS). Sistem Manajemen Basis Data (database management
system-DBMS) merupakan system peranti lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen
data mana yang bisa diakses oleh pengguna. Program pengguna mengirimkan
permintaan data kepada DBMS, yang mengesahkan dan mengotorisasi akses ke basis data,
sesuai dengan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang dia tidak punya
otoritasnya, permintaan itu akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otoritas pengguna
sistem informasi di dalam sebuah organisasi merupakan masalah pengendalian penting
yang harus diperhatikan oleh seorang akuntan penting yang diperhatikan oleh seorang
akuntan.
Pendekatan basis data tidak diwakili oleh arsitektur tunggal model basis data awal berbeda
dengan model basis data modern karena basis data awal dari file data tradisional.
Pendekatan basis data yang paling umum digunakan oleh sistem informasi bisnis adalah
model hierarkis (hierarchical model), model jaringan (network model) dan model relasional
(relational model) karena kemiripan konseptual tertentu, basis data hierarkis dan jaringan disebut
model navigasional (navigational model) atau terstruktur (structured model). Cara data diatur
dalam system basis data awal ini mendorong para pengguna untuk menjelajahi diantara elemen-
elemen data dengan menggunakan jalur-jalur yang sudah terstruktur. Model relasional jauh lebih
fleksibel karena memungkinkan para penggunanya menciptakan jalur yang baru dan unik
melalui basis data untuk memecahkan masalah-masalah bisnis yang lebih luas cakupannya.
Dosen Dosen
Basis Data C
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut
relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS
yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System).
Model database ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang pakar basisdata. Model ini
sering disebut juga dengan database relasi.
Model database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi dipakai
saat ini, karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan
saja. Artinya tidak mengakomodir untuk berbagai macam jenis persoalan dalam suatu sistem
database.
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena
paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya dalam
mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dalam model ini
disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field),
pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value), table-tabel yang ada di
hubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga
dapat meminimalkan duplikasi data.
Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS. Access,
dan lain-lain
1. perangkat keras
berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & hard disk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2. Basis data
sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basis data, setiap basis data dapat berisi sejumlah obyek
basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basis data juga menyimpan definisi
struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara detail).
3. perangkat lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola basis data.
Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,disimpan, diubah dan
4. pengguna/user
pengguna dapat digolongkan menjadi 3 :
pengguna akhir / end user.
Dapat dibagi menjadi 2 :
- pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang
dibuat oleh pemrogram aplikasi.
- pengguna interaktif : adalah orang yang dpt memberikan perintah-perintah pada
antar muka basis data, misalnya SELECT, INSERT dsb.
pemrogram aplikasi
adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basis data.
administrator database / DBS (database administrator)
adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basis data.
Tugas DBA :
- mendefinisikan basis data
- menetukan isi basis data
- menentukan sekuritas basis data
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak
sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis
data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai
macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya
menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman,
dan cepat.
Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:
Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh
orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung
pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan
informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada
data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena
manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam
keadaan valid dan konsisten
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan
Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri yang
umum, di antaranya :
1.Pengembangan program. DBMS berisi peranti lunak pengembangan aplikasi
(application development software). Baik pemrogram aupun pengguna akhir dapat
menggunakan fitur ini guna menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data
Pembuatan Basis Data (Create Database) - Yang identik dengan pembuatan lemari arsip
yang baru.
Penghapusan Basis Data (Drop Database) - Yang identik dengan perusakan lemari arsip
(sekaligus beserta isinya, jika ada)
Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada
user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan
dan dipelihara, sehingga data yang terlihat oleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan
secara fisik.
Sebagai gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut :
Pegawai = RECORD
Nama : STRING;
Alamat : STRING;
Bagian : STRING;
Gaji : LongInt;
End:
Pada contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji ). Setiap field
memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data.
Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi berurutan
(satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data .
pada lapis view, user tertentu hanya boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang
menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang
yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.
Basis data saat ini telah diaplikasikan hampir pada setiap organisasi yang melibatkan data dalam
volume besar karena adanya aktifitas / transaksi yang perlu dicatat.
Proses normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang bagus
menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
1. Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi tidak bisa
dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa
dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh
dalam hal penggunaan harddisk. Tapi bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi,
mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang.
2. Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi).
Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4
record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-
konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang berbeda.
Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomali.
Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Bentuk Normal
Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat
beragam tingkat bentuk normal, yaitu :
a. Bentuk normal pertama (1NF)
b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)
Codd mendefinisikan bentuk normal pertama, kedua dan ketiga di makalah (Codd, 1970).
Bentuk normal ketiga kemudian diperbaiki sehingga mempunyai bentuk normal yang lebih kuat
yaitu BCNF (Codd, 1974). Fagin memperkenalkan bentuk normal keempat (Fagin, 1977),
kemudian Fagin juga memperkenalkan bentuk normal kelima (Fagin, 1979).
Bentuk normal pertama untuk menghilangkan atribut bernilai jamak.
Bentuk normal kedua untuk menghilangkan kebergantungan parsial.
Bentuk normal ketiga untuk menghilangkan kebergantungan transitif.
Bentuk normal Boyce-Codd untuk menghilangkan anomali tersisa disebabkan kebergantungan
fungsional.
Bentuk normal keempat untuk menghilangkan kebergantungan nilai jamak.
Bentuk normal kelima untuk menghilangkan anomali tersisa.
Fitur Unggulan
1. Aplikasi Hospital Information System (HIS) Berbasis Web dan Mendukung Transaksi yang
Intens
2. Modul Dashboard Dokter pada Monitor Touchscreen
3. Antrian Pasien (poli dan apotik)
4. Dashboard Dokter terintegrasi :
– Antrian Pasien
– Resep apotik
– Tindakan Pasien
– Rekam Medis
– Riwayat Pasien
5. eMedical Check Up (ex : kuisioner menggunakan tablet pc)
6. Data RS/Klinik cabang yang berbeda terintegrasi real time
7. Metode input data lebih cepat dengan tombol-tombol shortcut