Anda di halaman 1dari 20

RESUME BAB VI

DASAR-DASAR KECERDASAN BISNIS: BASIS DATA DAN MANAJEMEN


INFORMASI

Oleh :

Agustin Dwi Saputri 210810301018

Devi Rizkiya 210810301019

Tasya Noer Ayu Devita Putri 210810301098

Fivi Febriana 220810301250

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2022
LATAR BELAKANG

Basis data / database, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam


komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (Database Management System, DBMS). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika. Catatan yang mirip dengan
basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar,
kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan
dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara
untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai
model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(Database Management System/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak
administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengelolaan Data Dalam Lingkungan File Tradisional


Sistem informasi yang efektif menyediakan pengguna informasi yang akurat,
tepat waktu, dan relevan. Informasi yang akurat, berarti bebas dari kesalahan.
Informasi yang tepat waktu berarti informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh
pengambil keputusan. Informasi yang relevan ketika ia memberi manfaat serta sejalan
dengan jenis pekerjaan dan keputusan yang akan dibuat. Untuk menyediakan
informasi yang efektif diperlukan pengelolaan data yang baik.
1. Istilah dan Konsep dalam Pengorganisasian File
Sistem komputer mengorganisasikan data berdasarkan suatu hierarki yang
dimulai dari bit kemudian byte, kemudian berlanjut ke field, record, file, dan
database. Satu bit mewakili unit data terkecil yang dapat ditangani oleh komputer.
Sekelompok bit disebut byte, yang mewakili satu buah karakter tunggal, yang
dapat berupa huruf, angka ataupun simbol lainnya. Sekelompok karakter yang
mementuk kata, beberapa kata ataupun serial angka disebut field. Sekelompok
field yang saling berhubungan disebut record dan sekumpulan record disebut
dengan file. Suatu record menggambarkan suatu entitas. Sebuah entitas dapat
berupa orang, tempat, barang, ataupun peristiwa yang dapat kita simpan dan kelola
sebagai informasi. Setiap karakteristik atau penggambaran kualitas suatu entitas
khusus disebut atribut.
2. Masalah-Masalah dalam Lingkungan Data Tradisional
Setiap aplikasi tentu saja memerlukan file-nya masing-masing dan program
komputer untuk beroprasi. Bagi perusahaan secara keseluruhan, proses tersebut
akan menyebabkan penggandaan master file, yang dioprasikan dan dikelola lewat
divisi atau departemen yang terpisah-pisah. Apabila proses ini berjalan selama 5
atau 10 tahun, organisasi tersebut akan terbebani dengan ratusan program dan
aplikasi yang sangat sulit dirawat dan dikelola. Masalah yang dihasillkan adalah
penggandaan data dan inkosistensi program data, ketergantungan program, tidak

3
fleksibel, kualitas data yang buruk, dan tidak dapat membagikan data ke berbagai
aplikasi.
a) Redudansi dan Inkosistensi
Data Redudansi data adalah kehadiran data ganda pada beberapa file data
yang tersimpan di beberapa tempat atau lokas. Redudansi data terjadi ketika
kelompok-kelompok yang berbeda pada sebuah organisasi secara independen
mengumpulkan data yang sama dan menyimpan masing-masing. Data
redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data, dan menyebabkan
terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-atribut yang sama, memiliki nilai-
nilai yang berbeda. Kebingungan tambahan ainnya dapat terjadi pada sistem
pengkodean untuk mewakili nilai dari sebuah atribut.
b) Ketergantungan Program-Data
Ketergantungan program-data mengacu pada satu paket data yang
tersimpan pada file dan diperlukan oleh program-program tertentu untuk
memperbaharui dan mengelola file-file tertentu sehingga program tersebut
perlu mengubah data-data tersebut. Di dalam lingkungan file tradisional, setiap
perubahan pada program-program lunak, mensyaratkan perubahan data yang
diakses oleh program tersebut. Sebuah progrma mungkin dimodifikasi dari 5
digit menjadi 9 digit untuk kode enkripsi.
c) Kurangnya Fleksibilitas
Sistem fille tradisional dapat mengirim laporan rutin sesuai jadwal setelah
upaya pemrograman yang ekstensif, namun tidak dapat mengirimkan laporan-
laporan ad-hoe atau merespons kebutuhan informasi yang tidak dapat
diantisipasi pada kondisi waktu tertentu. Informasi tersebut diperlukan oleh
permintaan- permintaan ad-hoe di suatu tempat pada sitem tersebut, tetapi
terlalu mahal untuk disediakan.Karena longgarnya pengendalian dan
pengelolaan terhadap data, akses dan penyebaran informasi menjadi tak
terkendali. Manajamen mungkin tidak memiliki cara untuk mengetahui siapa
yang mengakses ataupun mengubah data organisasi.
d) Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data

4
Karena bagian-bagian informasi yang terdapat pada file-file yang berbeda
dan bagian-bagian organisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain, jelas
adalah tidak mungkin untuk mendistribusikandan mengakses informasi pada
waktu bersamaaan. Informasi tidak dapt mengalir dengan baik lintas area
fungsional, pada bagian dan divisi-divisi pada organisasi
1.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data
Teknologi database banyak menyelesaikan masalah-masalah pada organisasi
yang menggunakan sistem file tradisional. Database adalah sekumula data yang
diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan
data dan mengurangi penggunaan data.
1. Sistem Manajemen Database
DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan suatu organisasi
memusatkan data, mengelola mereka secara efisien, dan menyediakan akses
terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS bertindak sebagai
antarmuka antara program aplikasi dan file data secara fisik. DBMS meringankan
pekerjaan pemrograman dan pengguna dengan cara memahami di mana dan
bagaimana suatu data disimpan dengan emberikan tampilan terpisah pada data fisik
dan data logis. Tampilan data logis menampilkan data sesuai apa yang diharapkan
oleh pengguna akhir ataupun spesialis bisnis, dimana tampilan data fisik
menampilkan bagaimana sesungguhnya suatu data diorganisasikan dan
distrukturisasi pada media penyimpanan fisik. Perangkat lunak DBMS
memungkinkan database fisik dpat diakses secara logis oleh pengguna akhir.
a) Bagaimana DBMS Menyelesaikan Masalah-Masalah pada Lingkungan File
Tradisional
DBMS mengurangi redudansi dan inkosistensi data dengan
meminimalisasi file-file yang terisolasi yang berisi data sama. Mungkin DBMS
tidak dapat menghilangkan redudansi data secara keseluruhan pada suatu
organisas, namun merek dapat meminimalkannya. Meskipun suatu organiisasi
memiliki data ganda, namun dengan menggunakan DBMS, inkosistensi data
tersebut dapat dihilangkan, karena data-data ganda memliki nilai yang sama.
DBMS memisahkan sebuah program dengan data, yang memungkinkan data

5
untuk berdiri sendiri. DBMS memungkinkan organisasi untuk mengelola,
menggunakan, dan mengamankan data secara terpusat.
b) DBMS Relasional
DBMS terkini menggunakan model-model yang berbeda untuk memantau
entitas, atribut, dan hubungan. Jenis DBMS yang populersaat ini adalah DBMS
relasional. DBMS ini menampilan data menjadi tabel dua dimensi. Tabel dapat
dianggap sebagai file. Setiap tebel berisi data pada sebuah entitas berikut
atributnya. Database tersebut memiliki tabel yang terpisah untuk entitas
pemasok dan sebuah tabel untuk entitas barang. Suatu tabel terdiri atas deretan
kolom dan barisan data. Setiap elemen individu pada data untuk setiap entitas
disimpan sebagai field yang terpisah, dan setiap field mewakili suatu atribut
untuk entitas tersebut. Field pada database disebut juga kolom.
Informasi aktual mengenai seseorang pemasok yang berbaris sepanjang
suatu tabel disebut baris. Baris juga disebut record atau dalam istilah teknis
disebut tuples. Setiap tabel pada database relasionalmemiliki satu buah field
yang ditunjuk sebagai kunci primer. Field kunci merupakan pemberi identitas
yang unik untuk setap informasi dalam satu baris pada sebuah tabel yang sama
halnya dengan kunci primer, mereka tidak dapat diduplikasi.
c) Operasi DBMS Relasional
Tabel database relasional dapat dikombinasikan dengan mudah untuk
mengirimkan data yang diperlukan pengguna, yang disediakan oleh dua tabel
yang saling berbagi elemen data. Dalam database relasional, tiga operasi dasar
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah digunakan untuk
mengembangkan serangkaian data yang sangat berguna, yaitu: select, join, dan
project. Operasi select menampilkan suatu bagan yang berisi seluruh rekaman
pada suatu file berdasarkan kriteria yang ditentukan. Operasi join
mengombinasikan tabel-tabel yang memiliki keterkaitan untuk menyediakan
informasi yang lebih lengkap kepada pengguna ketimbang satu tabel saja.
Operasi project menampilkan kolom-kolom dari suatu tabel berdasarkan
kriteria tertentu, yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan tabel baru
yang berisi informasi-informasi yang betul-betul diperlukan.

6
d) Database Non-Relasional dan Database pada Sistem Cloud Computing
Sistem manajemen database non-relasional (non-relational database
management systems) menggunakan model data yang lebih fleksibel dan
dirancang untuk mengelola data berukuran besar yang didistribusikan pada
banyak perangkat serta mempermudah dalam meningkatkan atau menurunkan
skalabilitas. Mereka sangat berguna untuk menangani permintaan-permintaan
data sederhana pada data terstruktur maupun yang tidak memiliki volume
besar. Seperti web, media sosial, grafis. Dan bentuk-bentuk data lainnya yang
sulit dianalisis menggunakan perangkat tradisional berbasis SQL.
Ada beberapa jenis database NoSQL, masing-masing memiliki fitur teknis
dan perlakuan yang berbeda. Database Oracle NoSQL salah satu contoh
diantaranya adalah SimpleBD buatan Amazon, salah satu layanan web yang
beroperasi pada sistem cloud computing. SimpleBD menyediakan layanan web
dengan tampilan yang mudah dipahami untuk menciptakan dan menyimpan
rangkaian data, menganalis data dengan mudah, dan mengembalikan hasilnya.
Tidak perlu mendefinisikan terlebih dahulu ke dalam database struktur formal
atau mengubah definisi apabila ada data baru yang masuk.
Amazon dan penyedia layanan cloud computing lainnya juga menyediakan
DBMS relasional. Relational Database Service (RDS) Amazon menawarkan
MySQL, SQL Server, ataupun Oracle Database sebagai mesin pencari
database. Azure Database adalah layanan database relasional berbasis cloud
computing yang beroperasi pada Microsoft’s SQL Server DBMS. Layanan
manajemen data berbasis cloud computing memiliki daya tarik tersendiri bagi
organisasi kecil dan menengah yang baru memulai bisnisnya dengan
menawarkan harga yang terjangkau, ketimbang produk database dalam
perusahaan. Sebagai tambahan bagi layanan pengelolaan data berbasis public
cloud computing, perusahaan saat ini juga memiliki pilihan untuk
menggunakan database berbasis private cloud computing.
Sistem private cloud computing mengonsolidasikan server, tempat
penyimpanan, sistem operasi, database, erta beban pekerjaan ke dalam
perangkat keras dan perangkat lunak yang terdistribusi. Dengan

7
mendistribusikan database pada sistem private cloud computing yang
terkonsolidasi memungkinkan departemen TI untuk meningkatkan kualitas
pelayanan serta mengurangi beban modal dan biaya operasi. Semakin tinggi
tingkat kepadatan konsolidasi yang dicapai, semakin besar pengembalian atas
investasi yang diterima.
2. Kapabilitas Sistem Manajemen Database
DBMS memiliki kapabilitas definisi data (data definition) untuk
menspesifikasikan struktur konten database. Definis data digunakan untuk
membuat tabel database dan untuk mendefinisikan karakteristik field pada setiap
tabel. Informasi tentang database ini akan didokumentasikan dalam kamus data.
Kamus data (data dictionary) adalah file manual ataupun otomatis yang
menyimpan definisi-definisi elemen data berikut karakteristik mereka. Kamus
data bagi database perusahaan besar dapat menangkap informasi tambahan seperti
penggunaan, kepemilikan, otorisasi, keamanan, dan individual, fungsi-fungsi
bisnis, program, serta laporan yang menggunakan masing-masing elemen data.
a) Meminta Data dan Melaporkan
DBMS menyertakan perangkat untuk mengakses dan memanipulasi
informasi pada database. Sebagian besar DBMS memiliki bahasa tersendiri
yang disebut bahasa manipulasi data (data manipulation language) yang
digunakan untuk menambah, mengubah, menghapus, dan mengambil data
pada database. Bahasa ini mengandung perintah yang memungkinkan
pengguna dan spesialis pemrograman untuk mengekstrak/menyaring data
dari database untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mengembangkan
aplikasi. Bahasa manipulasi data yang paling mutakhir saat ini adalah
Structured Query Language (SQL).
Pada Microsoft Access, ada fitur-fitur yang memungkinkan pengguna
untuk menciptakan rangkaian permintaan informasi dengan mengidentifikasi
tabel dan field yang diinginkan berikut hasilnya. Kemudian memilih baris
pada database yang memenuhi kriteria yang diperlukan. Microsoft Access
dan DBMS lainnya menyertakan kemampuan dalam penyusunan laporan
sehingga data yang diinginkan dapat ditampilkan format yang lebih

8
terstruktur dan rapi, daripada sekedar menarik informasi saja. Crystal Reports
merupakan DBMS penyusun laporan untuk perusahaan-perusahaan berskala
besar, meskipun demikian ia juga dapat bekerja sama dengan Microsoft
Access. Microsoft Access juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan
aplikasi sistem desktop. Diantaranya termasuk perangkat untuk membuat
layar untuk memasukkan data, laporan, dan mengembangkan logika untuk
pemrosesan trannsaksi.
3. Merancang Database
Untuk merancang database, harus paham terlebih dahulu hubungan antardata,
jenis data yang dikelola pada database, bagaimana data tersebut akan digunakan,
serta bagaimana organisasi perlu diubah untuk mengelola data dari perspektif
lengkap seluruh perusahaan. Database memerlukan rancangan konsep maupun
fisik. Rancangan konseptual atau logis dari suatu database adalah model abstrak
database dari perspektif organisasi bisnis, di mana rancangan fisik menunjukkan
bagaimana database dirancang lewat akses langsung perangkat penyimpanan.
a) Normalisasi dan Diagram Relasi Entitas
Rancangan konseptual suatu database menggambarkan bagaimana
elemen-elemen data pada database dikelompokkan. Proses perancangan
tersebut mengidentifikasi hubungan antara elemen-elemen data dan cara
paling efisien dalam mengelompokkan elemen-elemen data untuk menjawab
kebutuhan informasi suatu organisasi bisnis. Proses tersebut juga
mengidentifikasi data-data ganda dan pengelompokkan elemen-elemen data
yang diperlukan untuk program aplikasi yang spesifik. Sekelompok data
diorganisasikan, diperbaiki, dan didistribusikan dengan lancar, sampai
hubungan logis diantara seluruh data pada database tampak jelas.
Untuk menggunakan model database relasional secara efektif, kelompok
data yang rumit harus disederhanakan untuk meminimalisasi elemen-elemen
data yang ganda serta hubungan-hubungan jamak yang janggal. Proses
menciptakan struktur data yang ringkas, stabil, serta fleksibel dan adaptif dari
kelompok-kelompok data yang rumit dinamakan normalisasi
(normalization). Sistem database relasional berupaya untuk menerapkan

9
aturan referensial terintegrasi (referential integrity) yang menjamin hubungan
antartabel tetap konsisten. Perancang database mendokumentasikan model
datanya dengan sebuah diagram relasi entitas (entity-relationship diagram).
Jika organisasi bisnis tidak dapat mengimplementasikan model datanya
dengan tepat, sistem tersebut tidak akan mampu melayani bisnis tersebut
dengan baik. Sistem perusahaan tersebut tidak akan efektif karena bekerja
dengan data yang tidak akurat, tidak lengkap, serta sulit diperoleh.
Perusahaan harus berjuang keras untuk mengatasi masalah ini.

1.3 Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Dan Pengambilan


Keputusan
Organisasi bisnis menggunakan database mereka untuk memantau transaksi
dasar, seperti membayar pemasok, memproses pesanan,memantau pelanggan,serta
menggaji karyawan, juga untuk menyediakan informasi guna menjalankan bisnisnya
dengan lebih efisien, serta membantu manajer dan karyawan membuat keputusan yang
lebih baik
1. Tantangan Dalam Menangani Besarnya Volume Data
Data data yang dulunya tidak memiliki struktur dan tidak sesuai dengam DBMS
yang mengorganisasikan data kedalam bentuk kolom dan baris. Sekarang kita
menggunakan istilah data besar (big data) untuk menggambarkan rangkaian data
dengan volume sangat besar yang melampaui kemampuan DBMS dalam mengelola
menyimpan dan menganalisis data.
Organisasi bisnis tertarik dengan data besar karena mereka dapat melihat pola
yang lebih berbentuk dan anomali yang lebih menarik ketimbang data kecil, yang
berpotensi memberikan wawasan baru tentang perilaku pelanggan , pola cuaca,
aktivitas per saham dan fenomena lainnya.
2. Infrastruktur Intelijen Bisnis
Infrastruktur dari intelijen bisnis terkini memiliki rangkaian perangkat untuk
memperoleh informasi yang diperlukan dari berbagai jenis data yang berbeda pada
organisasi bisnis , termasuk data berkapasitas besar yang semi-terstruktur maupun
tidak terstruktur.

10
a) Data Warehouse dan Data Mart
Data Warehouse adalah data yang menyimpan data historis dan data terkini
yang berpengaruh bagi kepentingan pengambil keputusan diseluruh perusahaan.
Data tersebut ditujukan untuk transaksi seperti system penjualan,data pelanggan,
manufaktur termasuk data dari transaksi. Data warehouse menjamin
ketersediaan data bagi siapapun untuk diakses saat dibutuhkan namun tidak
dapat diubah. Data Mart adalah bagian data dari warehouse yang diringkas atau
dikhususkan untuk penanganan jenis jenis data tertentu pada database yang
terpisah untuk kelompok pengguna yang telah ditentukan.
b) Hadoop
Hadoop adalah kerangka kerja open-source yang dikelola oleh Apache
Software Foundation yang memungkinkan pendistribusian proses data
berkapasitas besar secara parallel pada computer biaya tejangkau. Hadoop
memecah masalah menjadi kecil lalu mendistribusikannya ke ribuan titik
pemrosesan computer, lalu mengombinasikan hasilnya menjadi rangkaian data
yang lebih kecil. Hadoop terdiri dari Hadoop Distributed File System (HDFS)
untuk menyimpan file data dab MapReduce untuk pemrosesan data parallel
dengan tampilan grafis tinggi
c) Komputasi Dalam –Memori
Cara lainnya untuk memfasilitasi analisis data yang besar adalah dengan
menggunakan komputasi dalam-memori (in memory computing) yang sangat
mengandalkan pada memori utama dari computer (RAM) untuk data
penyimpanan. Produk komersial terkemuka bagi komputasi dalam memori
meliputi: High Performance Analitytics Applience (HANA) dari SAP dan Oracle
Exalytics. Masing masing menyediakan serangkaian komponen perangkat lunak
yang terintegrasi, meliputi perangkat lunak database dalam memory dan
perangkat lunak elastis yang terspesialisasi,yang menjalankan perangkat keras
untuk pekerjaan komputasi dalam memori.
d) Platform Analitis
Para vendor database komersial telah mengembangkan platform analitis
(analityc platform) berkecepatan tinggi yang terspesialisasi dengan

11
menggunakan teknologi terkait maupun tidak terkait yang dioptimalkan untuk
menganalisis kumpulan data yang besar. Platform analitys ini misal nya IBM
Netezza dan Oracle Exadata menampilkan system perangkat keras-perangkat
lunak yang telah dikonfigurasi sebelumnya, yang secara spesifik dirancang
untuk pemrosesan permintaan dan analitis.
Gambar 6.10 Komponen-komponen dari data warehouse

3. Perangkat Analitis : Hubungan, Pola, Tren


Ketika data direkam dan diorganisasikan dengan menggunakan teknologi intelijen
bisnis yang baru saja, akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan perangkat
lunak untuk men-query dan melaporkan database, analisis data multidimensional
(online analytical processing) dan data mining.
a) Pemrosesan Analitis Online (OLAP)
Jika ingin mengajukan pertanyaan terkait seberapa banyak barang yang
terjual, maka akan lebih mudah untuk menemuka jawaban dengan men-query
database penjualan. Namun, jika pertanyaannya ingin mengetahui seberapa
banyak yang terjual dalam tiap wilayah dan memabndingkan hasil, maka akan
memerlukan pemrosesan analitis online (online analytical processing-OLAP).
OLAP mendukung analisis data yang multidimensional,yang memungkinkan

12
bagi para pengguna untuk melihat data yang sama dalam cara yang berbeda
dengan menggunakan banyak dimensi.
Gambar 6.11 Model data Multidimensional

b) Data Mining
Data mining lebih mendorong pada penemuan. Data mining memberikan
wawasan kepada korporat, data yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP
dengan menemukan pola pola yang tersembunyi serta hubungan dalam
database dan aturan menarik kesimpulan untuk memprediksi perilaku pada
masa yang akan datang. Tipe dari informasi yang dapat diperoleh dari data
mining meliputi :
▪ Asosiasi merupakan kejadian yang dikaitkan dengan suatu peristiwa
tunggal.
▪ Dalam sekuen, maka peristiwa akan dikaitkan berdasarkan waktu.
▪ Klasifikasi membahas pola pola yang menggambarkan kelompok yang
mana suatu barang yang dimiliki dengan memeriksa barang yang ada, yang
telah diklasifikasi dan dengan menarik kesimpulan dari serangkaian aturan.
▪ Pengklasteran (clustering)bekerja dengan cara yang sama seperti klasifikasi
ketika tidak ada kelompok yang masih belum didefinisikan.
▪ Meskipun penerapan penerapan tersebut melibatkan prediksi, tetapi
peramalan menggunakan prediksi dalam cara yang berbeda.

13
Salah satu penggunaan yang terkenal atas data mining adalah menyediakan
analisis pola dalam data pelanggan yang terperinci bagi kampanye pemasaran
one to one atau untuk mengidentifikasi para pelanggan yang menguntungkan.

c) Text Mining and Web Mining


Penambangan teks alat sekarang tersedia untuk membantu bisnis
menganalisis data ini. Alat-alat ini mampu mengekstrak elemen kunci dari
kumpulan data besar yang tidak terstruktur, menemukan pola dan hubungan,
dan meringkas informasi. Penambangan web mencari pola dalam data melalui
penambangan konten, penambangan struktur, dan penambangan penggunaan.
Penambangan konten web adalah proses mengekstraksi pengetahuan dari
konten halaman web, yang mungkin mencakup data teks, gambar, audio, dan
video. Penambangan struktur web memeriksa data yang terkait dengan struktur
situs web tertentu.
Misalnya, tautan yang mengarah ke dokumen menunjukkan popularitas
dokumen, sementara tautan yang keluar dari dokumen menunjukkan kekayaan
atau mungkin variasi topik yang tercakup dalam dokumen. Penambangan
penggunaan web memeriksa data interaksi pengguna yang direkam oleh server
web setiap kali permintaan untuk sumber daya situs web diterima. Data
penggunaan mencatat perilaku pengguna ketika pengguna menelusuri atau
melakukan transaksi di situs web dan mengumpulkan data dalam log server.
d) Database dan Web

Menghubungkan Database Internal ke Web


Gambar menunjukkan bahwa middleware yang bekerja antara server web
dan DBMS adalah server aplikasi yang berjalan pada komputernya sendiri.
Perangkat lunak server aplikasi menangani semua operasi aplikasi, termasuk
pemrosesan transaksi dan akses data, antara komputer berbasis browser dan

14
aplikasi bisnis atau database back-end perusahaan. Server aplikasi menerima
permintaan dari server web, menjalankan logika bisnis untuk memproses
transaksi berdasarkan permintaan tersebut, dan menyediakan konektivitas ke
sistem atau database back-end organisasi. Atau, perangkat lunak untuk
menangani operasi ini dapat berupa program khusus atau skrip CGI. Skrip CGI
adalah program ringkas yang menggunakanAntarmuka Gerbang Umum (CGI)
spesifikasi untuk memproses data pada server web.

1.4 Kebijakan Informasi, Administrasi Data, Dan Kualitas Data


1. Menetapkan Kebijakan Informasi
Kebijakan informasi menetapkan aturan organisasi untuk berbagi,
menyebarluaskan, memperoleh, menstandarisasi, mengklasifikasikan, dan
menginventarisasi informasi. Kebijakan informasi menjabarkan prosedur dan
akuntabilitas khusus, mengidentifikasi pengguna dan unit organisasi mana yang
dapat berbagi informasi, di mana informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang
bertanggung jawab untuk memperbarui dan memelihara informasi. Misalnya,
kebijakan informasi tipikal akan menentukan bahwa hanya anggota terpilih dari
departemen penggajian dan sumber daya manusia yang memiliki hak untuk
mengubah dan melihat data karyawan yang sensitif, seperti gaji karyawan atau
nomor jaminan sosial, dan bahwa departemen ini bertanggung jawab untuk
membuat memastikan bahwa data karyawan tersebut akurat. administrasi data
bertanggung jawab atas kebijakan dan prosedur khusus di mana data dapat
dikelola sebagai sumber daya organisasi. Tanggung jawab ini termasuk
mengembangkan kebijakan informasi, perencanaan data, mengawasi desain
database logis dan pengembangan kamus data, dan memantau bagaimana spesialis
sistem informasi dan kelompok pengguna akhir menggunakan data.
Tata kelola data digunakan untuk menggambarkan banyak dari kegiatan ini.
Dipromosikan oleh IBM, tata kelola data berkaitan dengan kebijakan dan proses
untuk mengelola ketersediaan, kegunaan, integritas, dan keamanan data yang
digunakan dalam suatu perusahaan dengan penekanan khusus pada peningkatan
privasi, keamanan, kualitas data, dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.

15
Sebuah organisasi besar juga akan memiliki desain database dan grup manajemen
dalam divisi sistem informasi perusahaan yang bertanggung jawab untuk
mendefinisikan dan mengatur struktur dan isi database dan memelihara database.
Dalam kerjasama yang erat dengan pengguna, kelompok desain menetapkan
database fisik, hubungan logis antar elemen, dan aturan akses dan prosedur
keamanan. Fungsi yang dijalankannya disebutadministrasi basis data.
2. Memastikan Kualitas Data
Basis data dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan sangat
membantu memastikan bahwa bisnis memiliki informasi yang dibutuhkannya.
Namun, langkah-langkah tambahan harus diambil untuk memastikan bahwa data
dalam database organisasi akurat dan tetap dapat diandalkan. Jika database
dirancang dengan benar dan standar data seluruh perusahaan ditetapkan, elemen
data duplikat atau tidak konsisten harus minimal. Namun, sebagian besar masalah
kualitas data, seperti nama yang salah eja, nomor yang dialihkan, atau kode yang
salah atau hilang, berasal dari kesalahan selama input data. Insiden kesalahan
tersebut meningkat ketika perusahaan memindahkan bisnis mereka ke web dan
memungkinkan pelanggan dan pemasok memasukkan data ke situs web mereka
yang secara langsung memperbarui sistem internal. Sebelum database baru ada,
organisasi perlu mengidentifikasi dan memperbaiki data yang salah dan
menetapkan rutinitas yang lebih baik untuk mengedit data setelah database mereka
beroperasi.
Analisis kualitas data sering dimulai denganaudit kualitas data, yang
merupakan survei terstruktur terhadap keakuratan dan tingkat kelengkapan data
dalam suatu sistem informasi. Audit kualitas data dapat dilakukan dengan
mensurvei seluruh file data, mensurvei sampel dari file data, atau mensurvei
pengguna akhir untuk persepsi mereka tentang kualitas data. Pembersihan data,
juga dikenal sebagai penggosokan data, terdiri dari aktivitas untuk mendeteksi dan
mengoreksi data dalam database yang tidak benar, tidak lengkap, tidak diformat
dengan benar, atau berlebihan. Pembersihan data tidak hanya mengoreksi
kesalahan tetapi juga menegakkan konsistensi di antara kumpulan data berbeda
yang berasal dari sistem informasi terpisah. Perangkat lunak pembersihan data

16
khusus tersedia untuk secara otomatis mensurvei file data, memperbaiki kesalahan
dalam data, dan mengintegrasikan data dalam format seluruh perusahaan yang
konsisten.

17
KESIMPULAN

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling
berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga
menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan mengambil query basis data agar dapat
disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang
disebut Sistem Management Basis Data atau juga disebut Data Base Management System
(DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data
akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.

Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,
software dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu yaitu:
enteprise, entitas, atribut, nilai data, kunci element data, record data.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama
dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi
dua: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika), Physical Data
Independence (kebebasan data secara fisik). Untuk menggambarkan data pada tingkat
eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis
record. Bahasa query formal dan komersial adalah bahasa pada model data relasional,
yang mana model data relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record.
Agar terciptanya basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat
diambil dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data,
rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah perbaikan.
Suatu teknik untuk mengorganisasikan data kedalam tabel-tabel untuk memenuhi
kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi disebut normalisast. Tujuan normalisasi:
untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas, untuk
mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan Normalisasi: bentuk tidak
normal, bentuk normal pertama (INF), bentuk normal kedua (2NF), bentuk normal ketiga

18
(3NF), bentuk normal boyce-codd (BCNF), bentuk normal keempat (4NF), bentuk
normal kelima.

19
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (Jane P. (n.d.). Management information systems :


managing the digital firm.
Pamungkas, I. B., & Putranto, A. T. (2021). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
Penerbit Widina.

20

Anda mungkin juga menyukai