Anda di halaman 1dari 13

Analisis Implementasi Konsep Basis Data Relasional PT Mahesa Cipta

Oleh:
Indah Tri Utami, Kuh Karinsyailah Ivone Jenie, Lailatus Sholihah, Pricilya Maharani Putri
Ayub
Program Studi Akuntansi, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Abstrak
Basis data merupakan sekumpulan data dari file-file terpisah yang berisi berbagai
catatan, kemudian disusun dalam bentuk tabel-tabel dan digabungkan menjadi data yang
terintegrasi dengan baik untuk banyak aplikasi, sehingga dapat digunakan oleh satu atau lebih
program aplikasi secara optimal. Data-data tersebut yang saling berkaitan dapat direlasikan
kembali dengan data-data selanjutnya yang ingin ditambahkan, dan akan disimpan secara
bersama-sama pada suatu media tanpa mengalami ketergantungan pada program lain yang
akan menggunakannya.
Dalam penggunaan basis data, diperlukan suatu Database Management System
(DBMS) untuk mengatur alur dan proses jalannya basis data tersebut. Basis Data Relasional
merupakan jenis DBMS terbaru dengan memberikan gambaran atau bagan skema yang
menjelaskan tentang hubungan antar satu tabel dengan tabel lain yang bisa dilakukan dalam
sebuah database. Jenis basis data relasional ini merupakan jenis basis data yang paling
sederhana dari basis data pendahulunya yaitu basis data Hierarki (Hierarchical Database
Model), dan basis data Jaringan (Network Database Model).
Perlu diketahui bahwa, kedua model basis data pendahulu relasional yaitu hirarki dan
jaringan untuk saat ini sudah tidak banyak digunakan karena adanya berbagai kelemahan dan
fungsionalitas dari kedua jenis basis data tersebut yang sudah memenuhi spesifikasj atau
kebutuhan aplikasi modern saat ini, sehingga menuntut sistem basis data yang lebih kompleks
dan terstruktur untuk memenuhi berbagai kebutuhan komputasi skala besar saat ini baik
dalam skala personal maupun perusahaan, dan basis data relasional yang telah memenuhinya.
Dengan demikian, tujuan artikel almiah ini adalah untuk memberikan tuntutan secara ringkas
mengenai bagaimana pengimplementasian basis data relasional pada PT. Mahesa Cipta.
Kata kunci: Basis Data, Database Management System (DBMS), Basis Data Relasional.
Abstrak
The database is a collection of data from separate files containing various records,
then arranged in the form of tables and combined into well-integrated data for many
applications, so that it can be used by one or more application programs optimally. These
interrelated data can be re-related with further data that you want to add, and will be stored
together on a media without being dependent on other programs that will use it.
In using the database, we need a Database Management System (DBMS) to manage
the flow and process of running the database. Relational Database is the latest type of DBMS
by providing an overview or schema chart that explains the relationship between one table
and another table that can be done in a database. This type of relational database is the
simplest type of database from its predecessor database, namely Hierarchical Database
Model and Network Database Model.
It should be noted that the two predecessors of the relational database model, namely
the hierarchy and the network, are currently not widely used due to the various weaknesses
and functionalities of the two types of databases that already meet the specifications or needs
of today's modern applications, thus demanding a database system that is more complex and
structured to meet the various needs of today's large-scale computing both on a personal and
corporate scale, and relational databases have fulfilled them.
Thus, the purpose of this scientific article is to provide a brief statement on how to implement
a relational database at PT. Mahesa Cipta.
Keywords: Database, Database Management System (DBMS), Relational Database.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat ini, implementasi sistem dan
sistem informasi merupakan suatu hal yang sifatnya wajibagar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya. Dengan adanya implementasi sistem
informasi dalam suatu perusahaan, maka diharapkan pihak manajemen dapat dengan
mengambil keputusan dengan lebh cepat dan tepat karena memiliki infromasi yang akurat,
tepat waktu, relevan, dan lengkap. Perusahaan dapatsigap menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang sedang terjadi sehingga dapat segera menangkap peluang yang ada atau
bahkan menghindari potensi masalah dan meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi.
Basis data merupakan kumpulan berbagai informasi yang disimpan di komputer dan
disusun secarasistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperolehinformasi dari database tersebut. Sistem informasi memerlukan basis data
sebagai media penyimpanan data. Dalam sebuah institusi atau perusahaan, kehadiran basis
data memberikemudahan dalam setiap kinerjanya. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengolah basis datadisebut sistem manajemen basis data.
Salah satu Basis Data yang digunakan adalah Model Data Relasional ini
palingdominan digunakan karena dinilai lebih efesien dengan model yang sederhana
sehingga dapat mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna Model basis data yang
menggunakan tabel dua dimensi terdiri dari basis dan kolom dan data dalam model nama
yang unik. Dengan menggunakan nama yang unik maka antara data relasionalyang
diberikan nama yang unik sehingga akan ada keterhubungan dengan nilai yangsatu dan lain
didalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep basis data?
2. Apa kelebihan dan kekurangan konsep basis data relasional?
3. Bagaimana implementasi Implementasi Konsep Dasar Basis Data Relasional PT
Mahesa Cipta?

Literatur Teori
Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari kata basis dan data, dimana basis dapat diartikan sebagai Gudang,
tempat bersarang, tempat berkumpul. Sedangkan data dapat diartikan sebagai masukan atau
input yang akan diproses menjadi sebuah informasi atau keluaran atau output yang berguna
bagi penggunanya.
Data juga diartikan sebagai suatu fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan dan
diproses oleh sistem informasi. Dimana fakta tersebut merupakan fakta dunia nyata yang
mewakili objek seperti manusia, barang, hewan, konsep, peristiwa dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk huruf, angka, symbol, gambar, teks, bunyi, atau kombinaisnya.
Jika kedua pengertian tersebut disatukan, maka basis data atau database berarti
kumpulan fakta yang dicatat dan disimpan di dalam suatu system informasi (computer) secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Menurut ahli, (Connoly dan Begg, 2010) basis data adalah sebuah kumpulan data yang
secara logis terkait dan dirancang untuk memenuhi suatu kebutuhan informasi sebuah
organisasi. Menurut Indrajani (2015) adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara
logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Fungsi, Tujuan dan Prinsip Basis Data
Basis data berfungsi sebagai tempat untuk menampung atau menyimpan data - data,
dimana data ini berada dalam table yang masing-masingnya saling berhubungan.
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip. Dimana tujuan utamanya
adalah kemudahan dan kecepetan dalam pengambilan data atau arsip.
Manfaat basis data
Basis Data memiliki beberapa manfaat, yaitu:
 Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi
 Memberikan informasi yang berkualitas yaitu dengan memenuhi prinsip cepat, akurat
dan relevan.
 Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
 Menghindari terjadinya inkonsistensi data
 Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
 Efisien, karena database dapat dimanfaatkan langsung oleh lebih dari satu orang.
Ciri – Ciri Basis Data
Basis data memiliki ciri-ciri tertentu, seperti:
 Sistem yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk.
 Sistem yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan
mudah dan terkontrol.
 Data terpisah dari program.
Sifat – Sifat Basis Data
Sifat basis data, di antaranya:
 Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
 Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara
sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
Hierarki Basis Data

Gambar 1. Hierarki Basis Data (sumber: http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-


data-hierarchy/ )
 Bit
Merupakan unit terkecil dari pembentuk data. Bit adalah suatu sistem angka biner
yang terdiri atas dua macam nilai yaitu 0 dan 1 dimana Sistem angka biner merupakan
dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin.
 Byte
Merupakan karakter (huruf, angka, atau tanda) yang merupakan hasil gabungan dari
beberapa bit
 Field
Unit yang berisikan satu atau lebih byte yang memiliki makna. Contoh; karakter
(byte) N;A;M;A menjadikannya field nama, dimana field tersebut berisikan nama-nama
tertentu.
 Record
Merupakan kumpulan field yang berhubungan
 File
Merupakan kumpulan record yang sejenis dan secara logis berhubungan.
 Database
Merupakan kumpulan dari file. Contohnya: database penggajian yang berisi file
pegawai, dimana file tersebut berisikan field pegawai; nama; alamat; kota; kode pos;
nomor telepon.
Database kepegawaian dapat di gambarkan sebagai berikut:

Model Basis Data


Basis data memiliki beberapa model, yaitu:
 Model Hirarkis (Hierarchical Model)
Disebut juga sebagai model pohon. Model ini menggunakan pola hubungan orang
tua & anak, dimana hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Contoh
produk system manajemen basis data (DBMS) yang menggunakan model hirarki adalah
IMS (Information Management System)
Kelebihan basis data hirarki :
o Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve.
o Integritas data mudah dilakukan pengaturan.
Kelemahan basis data hirarki :
o Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data
o Terjadi redudansi data.

 Model Jaringan (Network Model)


Merupakan pengembangan dari model data hirarkis dengan tujuan memperbaiki
kekurangan model hirarkis.
Kelebihan model data jaringan :
o Data lebih cepat diakses
o User dapat mengakses data dimulai dari beberapa table
o Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
o Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Kelemahan basis data jaringan :
o Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
o Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi
program aplikasi yang mengakses basis data
o User harus memahami struktur basis data.

 Model Relasional (Relational Model)


Merupakan model data yang diciptakan berdasarkan teorirelasional seperti
relational algebra, dan relational calculus. Pada prinsipnya model data relasional dapat
di-representasikan dalam bentuk table (tabel) data, dimana:
 Satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file
yang hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris
 Setiap record terdiri atas beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom
 Jumlah tuple / field pada setiap record sama
 Setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat
dipakai untuk mengenali satu record
 Record dapat diurutkan menurut kunci utama

Kelebihan basis data relasional:


o Data sangat cepat diakses
o Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
o Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data
disimpan.
o Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
o Mudah untuk mengimplementasikan integritas data - Data lebih akurat

Kelemahan basis data relasional:


o Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan
retrieve data
o User harus familiar dengan relasi antar table

 Model Relasi Entitas (Entity-Relationship Model)


Merupakan perwujudan dari model relasional dalam bentuk diagram, yaitu E-R
Diagram. Dimana ERD digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data kepada pengguna secara logis.
ERD membentu membantu dalam proses memodelkan system, karena model ini
dapat menunjukan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antara data didalamnya.

 Model Berbasis Objek (Object Oriented Model)


Salah satu karakteristik dari sistem berbasis objek adalah encapsulation yaitu
suatu objek terpisah dari objek lain sehingga setiap objek seakan-akan berada dalam
kapsulnya masing-masing.
Kelebihan basis data berorientasi objek:
o Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk
mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
o Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
o Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
o Model data berorientasi objek lebih kompatibel dengan tools pemrograman
berorientasi objek.

Kelemahan basis data berorientasi objek:


o User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi
objek tidak dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional

Pembahasan
Implementasi Konsep Dasar Basis Data Relasional PT Mahesa Cipta
PT. Mahesa Cipta merupakan perusahaan yang bergerak dibidang building
management & contractor. Didirikan pada tahun 2012 di daerah SCBD (Sudirman Centre
Bussiness District) kav.52-53 lot 18 yang berada di jalan Jend. Sudirman Jakarta Pusat. PT.
Mahesa Cipta mengelola sebuah gedung perkantoran untuk disewakan kepada perusahaan
yang membutuhkan tempat kerja yang nyaman dan berlokasi stategis di tengah ibu kota. PT.
Mahesa Cipta mempunyai struktur organisasi perusahaan dimana fungsi dan tugas dari setiap
bagian berbeda. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan
dan bagaimana aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi perusahaan juga
harus menjelaskan hubungan antara wewenang siapa yang melapor atau bertanggung jawab
kepada siapa jika terjadi suatu pertanggung jawaban tentang apa yang dikerjakan.
Berikut adalah perancangan proses-proses yaitu:
1. Perancangan proses permintaan barang
a. Administrator bertugas mengelola, mengatur, dan membuat data user dan data barang
dalam aplikasi sistem persediaan barang.
b. Teknisi meminta barang yang diperlukan.
c. Karyawan gudang melakukan login untuk mengecek stok barang.

2. Perancangan proses pengolahan data


a. Karyawan gudang bertugas melihat barang dan mencatat keluar masuk barang.
b. Teknisi bertugas membuat laporan kerja, dan melihat data user.
c. Purchase bertugas membeli dan melihat barang.
d. Manager dan Supervisor melihat laporan pembelian dan stok barang.
e. Supplier bertugas mengirimkan permintaan barang yang dibutuhkan.
Persediaan barang dalam suatu perusahaan memegang peranan yang cukup penting.
Peran persediaan semakin penting jika terdiri dari berbagai macam jenis dan dengan tingkat
perputaran barang yang cukup tinggi. Karena cukup banyak jenis produk dan mobilitas keluar
masuk barang, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehilangan atau pencurian stok barang.
Akibatnya diperlukan pengendalian internal persediaan yang baik agar tidak terjadi
penyelewengan dalam menjalankan tugas. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan persediaan
secara periodik atas catatan persediaan dengan perhitungan yang sebenarnya. Proses
penginputan data, pencarian data serta pembuatan laporan secara manual akan mempunyai
resiko kesalahan yang cukup tinggi apalagi dalam menangani data–data yang cukup
kompleks dan cukup besar. Proses pencarian data dengan cara konvensional akan
memerlukan waktu yang lama. Selain itu, pembuatan laporan stok barang juga akan
memerlukan penanganan dalam waktu yang lama. Penggunaan sistem komputerisasi
persediaan barang yang baik diharapkan akan mengurangi resiko kehilangan ataupun
pencurian terhadap persediaan barang yang ada pada perusahaan, karena setiap jenis barang
sudah diklasifikasikan dan memungkinkan untuk diperiksa setiap saaat. Berdasarkan
penjelasan pada latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk merancang sistem
informasi stok barang berbasis web.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data
memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database
management system). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan
pengguna basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data
secara praktis dan efisien. Dengan kata lain, semua akses ke basis data akan ditangani oleh
DBMS.
Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara detail tentang masing-masing tabel
yang digunakan dalam sistem informasi stok barang adalah sebagai berikut:
1. Tabel barang Nama File: barang Primary key: id_barang

Tabel I. Spesifikasi Basis Data Tabel Barang


2. Tabel barang_keluar Nama File: barang_keluar Primary key: id_barang_keluar

Tabel II. Spesifikasi Basis Data Barang Keluar


3. Tabel barang_masuk Nama File: barang_masuk Primary key: id_barang_masuk
Tabel III. Spesifikasi Basis Data Barang Masuk
4. Tabel supplier Nama File: supplier Primary key: id_supplier

Tabel IV. Spesifikasi Basis Data Supplier


5. Tabel teknisi Nama File: teknisi Primary key: id_teknisi

Tabel V. Spesifikasi Basis Data Teknisi


6. Tabel user Nama File: user Primary key: id_user

Tabel VI. Spesifikasi Basis Data User

Kesimpulan
Basis data merupakan sekumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Dalam basis data relasional, data disimpan
dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dimana antar tabel satu dengan tabel lainnya
memiliki keterkaitan sehingga permodelan basis data ini dapat meningkatkan ketepatan
pemakai terhadap kebutuhan pelaporan dan sebagai bagian dari proses penyajian informasi
yang lebih terstruktur dari perkembangan orientasi jenis data bagi kebutuhan pemakai.
Suatu organisasi atau perusahaan, baik itu skala kecil, menengah, maupun besar sudah
saatnya beralih dalam pengelolaan informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi
berbasis Database Management System (DBMS), seperti jenis basis data relasional untuk
dapat memudahkan pencarian informasi, membantu memantau kegiatan operasional
perusahaan serta mempermudah pengambilan keputusan. Sama halnya yang dilakukan oleh
PT. Mahesa Cipta, yang menggunakan basis data relasional untuk mengelola kegiatan
struktur organisasi dan kegiatan operasional perusahaan seperti perancangan proses
permintaan barang dan pengolahan data, sehingga kebutuhan akan pengelolaan bisnis dapat
berjalan dengan baik dan kelangsungan hidup perusahaan dapat dikendalikan seoptimal
mungkin.

Daftar Pustaka
Erica, Denny dkk. (2019). Sistem Informasi Akuntansi; Teori dan Desain. Jakarta: Graha
Ilmu.
http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-data-hierarchy/ (diakses 27 april 2022,
pukul 11: 34 WIB)
https://www.academia.edu/40971751/
PENGAPLIKASIAN_DAN_IMPLEMENTASI_KONSEP_BASIS_DATA_RELASIO
NAL
https://www.academia.edu/Documents/in/aplikasi_konsep_basis_data_relasional
Purba, Minda Mora & Chaerul Rahmat. 2021. Perancangan Sistem Informasi Stok Barang
Berbasis Web Di PT. Mahesa Cipta. Jurnal Sistem Informasi. Vol. 8, No.2.
Putra, Y. M., (2021). Konsep Basis Data Relasional, Sistem Informasi Siklus Pengupahan
dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-
Universitas Mercu Buana.
Putra, Y. M., (2021). Konsep Basis Data Relasional, Sistem Informasi Siklus Pengupahan
dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-
Universitas Mercu Buana.
Setiadi. (2020). BUKU PINTAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TEORI dan
PRAKTEK SOAL. Jakarta: Bening Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai