Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“Akuntansi Perubahan Harga”

DOSEN PENGAMPU:
Mentari Dwi Aristi,SE,.M.Acc

Disusun Oleh:
❖ Sonia lorenza putri (190301121)
❖ Eka yuliana fitri (190301133)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam selalu kita curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad
SAW tentunya kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’at nya, hingga kepada kita
selaku umatnya di akhir zaman ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Akuntansi dengan dosen pengampu Mentari Dwi Aristi,SE.,M.Acc. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis sehingga nantinya
penulis bisa melakukan penulisan makalah ini dengan baik dan benar di masa yang akan
datang.

Pekanbaru,19 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
2.1 Definisi perubahan harga ............................................................................. 6
2.2 Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan
Selama Periode Perubahan Harga? .................................................................... 6
2.3 Jenis penyesuaian inflasi .............................................................................. 8
2.4 Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi .......................... 8
2.4 Keuntungan dan kerugian .......................................................................... 10
2.5 Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri ..................................................... 11
BAB III ............................................................................................................... 12
PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perubahan harga menurut Suwardjono (2005) adalah perbedaan jumlah rupiah yang
dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda.
Rerangka akuntansi pokok didasarkan pada asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang
masa. Kos dianggap merepresentasi nilai. Dalam keadaan terjadi perubahan harga, kos historis
dipertahankan karena alasan keterandalan (keobjektifan pengukuran dan keterujian data).
Dalam kondisi perubahan harga sangat mencolok, keberpautan informasi dengan keputusan
menjadi berkurang, Agar kualitas keterandalan (reliabilitas) dan keberpautan. (relevansi) dapat
dicapai, rerangka akuntansi pokok harus dilengkapi dengan informasi perubahan harga untuk
menunjukkan pengaruhnya terhadap laba dan posisi keuangan.

Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus berhubungan eratdengan manajer manajer
perusahaan multinasional karena tingkat inflasi bervariasi secara substansial antara suatu
negara dengan negara lainnya,sehingga meningkatkan kemungkinan dipengaruhinya pelaporan
hasil-hasiloperasi oleh efek-efek distortif dari inflasi. Inflasi lokal mempengaruhi kursyang
digunakan untuk menetranslasikan saldo-saldo valuta asing kedalamvakuta domestiknya yang
ekivalen. Jadi, dalam akuntansi operasi luar negerisulit untuk memisahkan isu translasi valuta
asing dari isu inflasi.

Karena inflasi mengikis standar penghasilan tetap dan memperumit pengambilan


keputusan bisnis secara signifikan, terjadinya kegelisahan politik dan sosial yang luas.
implikasi langsung dari kenyataan diatas, palingtidak bagi kalangan bisnis, adalah bahwa
inflasi merupakan sebuah fenomenayang sebagian besar berada diluar kendali manajemen dan
para manajer harus belajar menanggulanginya. Dalam hal ini, program-program penentuan
hargayang rasional, program produktivitas, dan manajemen aser merupakan perangkat-
perangkat manajemen yang berharga.
1.2 Rumusan masalah
1) Apakah definisi dari perubahan harga?
2) Mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode
perubahan harga?
3) Apa sajakan jenis penyesuaian inflasi?
4) Bagaimana sudut pandang internasonal terhadap akuntansi inflasi?
5) Apa keuntungan dan kerugian inflasi keuntungan dan kerugiankepemilikan?
6) Seperti apa akuntansi untuk inflasi diluar negeri?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apakah definisi dari perubahan harga
2) Untuk mengetahui Mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan
selama periode perubahan harga
3) Untuk mengetahui Apa sajakan jenis penyesuaian inflasi
4) Untuk mengetahui Bagaimana sudut pandang internasonal terhadap akuntansi inflasi
5) Untuk mengetahui Apa keuntungan dan kerugian inflasi keuntungan dan
kerugiankepemilikan
6) Untuk mengetahui Seperti apa akuntansi untuk inflasi diluar negeri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi perubahan harga

Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices),harus dibedakan


antara pergerakan harga umum dan pergerakan hargaspesifik yang keduanya masuk dalam
istilah perubahan harga itu.

A. Perubahan harga umum


Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation)

B. Perubahan harga spesifik


Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barangatau jasa
tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran

2.2 Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan


Selama Periode Perubahan Harga?

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akui sisi awalnya yang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang
dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi:

❖ Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis


❖ Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja3.
❖ Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidakdapat
dikendalikan

Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:

❖ Kenaikan dalam proporsi pajak.2.


❖ Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
❖ Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
❖ Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak
keuntungan yang sangat besar)

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam


daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkankinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.

Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :

❖ Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dankeadaan yang


dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memilikiinformasi yang lengkap
mengenai faktor-faktor ini.
❖ Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada
pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahamanyang akurat
memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
❖ Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usahamenerbitkan
informasi keuangan yang membahas masalah-masalahtersebut.
2.3 Jenis penyesuaian inflasi

Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbedaterhadap ukuran-ukuran


posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan

A. Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkatharga umum (daya beli)
disebut mata uang konsatan biaya historis atauekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh,
selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca
sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya
tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan,
yang mencerminkan daya beli kini,ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli
(yang lebihtinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat
ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

B. Penyesuaian Biaya Kini

Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesionaldalam dua aspek utama.
Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biayakini dan bukan biaya historis. Kedua, laba
adalah jumlah sumber dayayang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpamemperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankankapasitas
produktif atau modal fisik perusahaan.

2.4 Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi

Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktikaktual juga
mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya lajuinflasi nasional dan pandangan
pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh ngka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa
metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling
mutakhir saat ini.
A. Amerika Serikat

Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan


(statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33.Berjudul “pelaporan keuangan dan
perubahan harga”, pernyataan inimengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki
persediaan danaktiva tetap bernilai lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1 miliyar,untuk
selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya belikonstan biaya historis sebagai
kerangka dasar pengukuran dasar untuklaporan keuangan utama.Banyak pengguna dan
penyusun informasi keuangan yang telah sesuaidengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :

❖ Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.


❖ Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
❖ Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila
dibandingkan data biaya kini

B. Inggris

Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC)menerbitkan


Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement OfStandard Accounting Practice-SSAP
16).Perbedaan SSAP 16 denganSFAS 33 yaitu :

❖ Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biayakini, SSAP 16


mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporaneksternal.
❖ Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi,laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi danneraca biaya kini, beserta pencatatan
penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :

❖ Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasardengan akun-akun


pelengkap biaya historis.
❖ Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasardengan akun-
akun pelengkap biaya kini.
❖ Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yangdilengkapi dengan
informasi biaya historis yang memadai.
C. Brasil

Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikandi Brasil hari
ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan –HukumPerusahaan Brasil dan Komisi
Pengawasan Pasar Modal Brasil.Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikanulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham
denganmenggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untukmengukur
devaluasi mata uanglokal.

Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan jumlah


investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuhagar tidak tertingla dengan
laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yanglebih kecil daripada penyesuaian ekuitas
menyebabkan kerugian daya beliyang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap
aktivamoneter bersihnya

2.4 Keuntungan dan kerugian

A. Inflasi

Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang)
tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara mengungkapkan
perbedaan yang penting dalamhal ini.Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter
ditentukandengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir.Serta
transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasukutang jangka panjang), angka
yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan
dan kerugian pos-posmoneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.

B. Kepemilikan

Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :


❖ Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumberdaya yang
dikonsumsi).
❖ Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikanaktiva nonmoneter
dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaandengan inflasi.

Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi aruskeluar yang lebih
tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatukeuntungan baik itu direalisasikan atau tidak.
Apabila laba berbasis biayakini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan,maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasilainnya
merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian darilaba yang harus disimpan
oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya

2.5 Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri

Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untukmenghasilkan


deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung padadeviden dimasa depan. Potensi
suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk
memproduksi barang dan jasa.Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya,
baruada suatu deviden masa depan yang dapat dipertimbangkan.

Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen
hargakini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasiini
memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasisebanyak mungkin yang
menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebihmudah untuk membandingkan dan
mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan yang dilakukan pada saat ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan harga dibedakanantara


pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik. Kegagalan untukmenyesuaikan data
keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unitmoneter juga menimbulkan
kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untukmenginterpretasikan dan membandingkan
kinerja operasi perusahaan yangdilaporkan.Penyesuaian inflasi dibedakan menjadi dua metode
yaitu penyesuaiantingkat harga umum dan penyesuaian harga kini. Dari kedua metode
tersebut,metode yang terbaik adalah Satu cara untuk mempertahankan modal adalah
menyesuaikan ke history harga kini.

Dengan menyesuaikan posisi aktiva bersihawal perusahaan (yang menggunakan indeks


harga spesifik yang tepat atau penentuan harga langsung) untuk mencerminkan perubahan
dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.. Badan akuntansi internasional
menyatakan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan padakerangka penilaian biaya historis atau
biaya kini, harus disajikan ulang sesuaidengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan
ini juga berlaku untukangka terkait dalam periode sebelumnya. akuntansi untuk inflasi diluar
negeridapat di pecahkan dengan menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri
dandomestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, S.S. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Keynes, J.M. 1936. The General Theory of Employment, Interest and Money. Harcourt:
Brace and World.

Khalwaty, T. 2000. Inflasi dan Solusinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta:


BPFE

http://aliakbar29.blogspot.com/2012/04/akuntansi-perubahan-harga.html

https://www.academia.edu/10917008/Akuntansi_Untuk_Perubahan_Harga

Anda mungkin juga menyukai