Pendahuluan
Kasus impor jamu beberapa waktu lalu, impor bawang dan impor bahan pangan
lainnya membuat pertanyaan di benak bangsa kita, apakah negara kita tidak mampu dalam
mencukupi kebutuhan dalam negeri, dalam hal ketahanan pangan saja negara kita masih
belum bisa mandiri apakah dalam bidang lain ini juga terjadi?
Pada kasus lain ada kegamangan dalam pertahanan budaya, dimana generasi muda
mulai enggan menggunakan budaya nasional dan mulai terimbas budaya global. Oleh
sebab itu, perjuangan mengisi kemerdekaan pada saat ini harus berdasarkan pada
kemampuan nasional dan dibina secara berkelanjutan walaupun dihadapkan pada berbagai
jenis kendala, seperti pluralisme masyarakat, kondisi geografis, dan dinamika lingkungan
yang dampaknya tidak mungkin diabaikan. Untuk itu diperlukan suatu strategi guna
mewujudkan cita-cita tersebut.
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiaip bangsa baik pada masa
lampau, kini, maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa
yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah Negara sebagai
ruang hiduup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan
kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis
dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial-budaya, dan Hankam. (Herdiawanto;186)
MEDIA PEMBELAJARAN
Untuk mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah ini maka diperlukan media
pembelajaran yang interaktif. Adapun media pembelajaran yang digunakan pada tatap muka
ini berkaitan dengan materi Ketahanan Nasional adalah buku ajar mata kuliah pendidikan
Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, modul, dan slide power point.
JUDUL
Ketahanan Nasional Indonesia Sebagai Geostrategi Indonesia
2. Model Morgenthau
Morghentau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro
dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai
kekuatan.
Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur Berubah)
K (n) = f (G, A), (T, M, D, C, L, O)
Keterangan :
K(n) = Kekuatan Nasional
G = Kemampuan Geografi
A = Kemampuan SDA
T = Kemampuan Industri
M = Kemampuan Militer
D = Kemampuan Demografi
C = Karakter Nasional
L = Moral Nasional
O = Kualitas Diplomasi
4. Model Cline
Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain.
Baginya hubungan antar negara pada hakikatnya sangat dipengaruhi oleh persepsi
suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk didalamnya persepsi atas sistem
penangkalan dari negara lainnya. Dalam bentuk matematis, model cline ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
P (p) = (Cr + M + E) (S + W)
Keterangan:
P(p) = Perceived Power, kekuatan nasional sebagai dipersepsikan oleh
negara lain
Cr = Critical Mass, yaitu strategi antara potensi demografi dengan
geografi
M = Kemampuan Militer
E = Kemampuan Ekonomi
S = Strategi Nasional
W = Kemauan Nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi
nasional.
Pola dasar pengelolaan sumber daya alam di atas, dilakukan berdasarkan pada
asas.
1) Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia secara
menyeluruh dan sungguh-sungguh oleh seluruh elemen bangsa dan negara.
2) Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan kelangsungan
lingkungan hidup secara berkelanjutan (substainable)
3) Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi pada kualitas
dan kuantitas yang bisa memiliki daya saing dengan produk SDA negara
asing (luar negeri).
2. Pancagatra
Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek
Ketahanan Nasional dalam kehidupan sosial (intangible). Komponen pancagatra
meliputi:
a. Ketahanan di Bidang Ideologi
Adalah Ketahanan Nasional yang berintikan pemahaman dan pengalaman nilai
ideologi Pancasila yang dapat menjadi landasan sikap dan perilaku untuk
mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang
datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan
kehidupan Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
b. Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Adalah Ketahanan Nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai, tertib,
adil, jujur dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik, yang dapat untuk
mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam
negeri yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia.
c. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan Nasional yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapangan
kerja, perumahan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi
segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang
membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi bangsa dan negara
Indonesia.
d. Ketahanan Nasional di Bidang Sosial dan Budaya
Ketahanan Nasional yang berintikan tersedianya pendidikan murah dan
berkualitas, hormat-menghormati, sopan santun, beretika, dan bangga menjadi
anak Indonesia. Melalui adanya ketahanan sosial dna budaya diatas, diharapkan
dapat menjadi saringan untuk mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari
luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kelangsungan
kehidupan sosial dan budaya bangsa dan negara Indonesia.
e. Ketahanan Nasional di Bidang Hankam
Ketahanan Nasional yang berintikan adanya rasa aman, damai, tidak sengketa
dengan bangsa dan negara lain, percaya pada kemampuan sendiri. Melalui hal
diatas, diharapkan mampu mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar
negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia.
RANGKUMAN
Geostrategi Indonesia adalah pada dasarnya strategi nasional bangsa Indonesia
dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional guna
merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk mencapai
kepentingan dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi
“Ketahanan Nasional”.
Ketahanan nasional bertujuan untuk terciptanya nasionalisme, kesejahteraan dan
persatuan. Ketahanan Nasional dapat diwujudkan bila bangsa dan Negara memiliki
kemampuan mengantisipasi ancaman dari luar dan dari dalam, dan adanya kondisi nasional
yang dinamis, yaitu melalui penguatan persatuan, nasionalisme dan kesejahteraan serta
penguatan ideologi Negara Indonesia, Yaitu Pancasila. Ketahanan Nasional akan terwujud
bila ada integrasi antara seluruh ideologi yang hidup di Indonesia dan ketahanan nasional
dapat diwujudkan bila secara terus menerus mengembangkan kemandirian, teknologi dan
peradaban bangsa.