Anda di halaman 1dari 16

GEOSTRATEGI INDONESIA/KETAHANAN NASIONAL

DR.SAIFUL SAHRI, A.Md.IP., S.Sos., MH


NIP. 1976-817 199703 1 001
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mengemukakan Unsur-unsur
Ketahanan Nasional
Indonesia
GEOSTRATEGI • Menerapkan pendekatan
INDONESIA/
astrahgrata dalam pemecahan
KETAHANAN masalah
NASIONAL
• Menganalisis potensi
ancaman bagi ketahanan
bangsa di era global
⦁ Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi
merujuk kepada ruang hidup nasional, wadah, atau tempat
hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai
ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan
damai.

⦁ Bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam


memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia
untuk menentukan kebijakan tujuan, dan sarana-sarana guna
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa
Indonesia.

⦁ Geostrategi Indonesia selanjutnya dirumuskan dalam wujud konsep


Ketahanan Nasional (National Endurance) Republik Indonesia.

3
• Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis
bangsa, yang beirisi keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala masalah yang datang dari luar
maupun dalam negeri, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar pembangunan nasional.

4
⦁ Konsepsi Ketahanan Nasional Republik Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantara.

⦁ Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa


dilatarbelakangi oleh;
• Kekuatan apa yang ada pada suatu negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
• Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu negara untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
• Ketahanan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan dan stabilitas yang didalamnya terkandung beberap
hal untuk berubah.

5
1. Ketangguhan (kekuatan seseorang untuk bertahan untuk
menanggulangi beban)
2. Keuletan (usaha terus menerus secara giat dengan kemauan keras
untuk menggunakan kemampuan dan kecakapan )
3. Identitas (ciri khas suatu negara secara keseluruhan atau holistik )
4. Integritas (kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa)
5. Ancaman (usaha bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan
secara konsepsional, kriminal dan politik)
6. Tantangan (usaha bertujuan mengubah kemampuan)
7. Hambatan (usaha berasal dari diri sendiri untuk melemahkan atau
menghalangi)
8. Gangguan (usaha yang berasal dari luar bertujuan melemah atau
menghalangi)
a. Konsep Ketahanan Nasional Republik Indonesia
dikembangkan oleh Lemhannas dan berisi daya
keuletan (tenacity) dan daya tahan (resistence atau
resilience).
b. Konsep ketahanan nasional Indonesia melibatkan 8
gatra yang dikelompokan ke dalam trigatra dan
pancagatra. Oleh sebab itu, konsep ketahanan nasional
Indonesia disebut juga sebagai Konsep Astagatra.
❖ Komponen pokok konsep Ketahanan Nasional Indonesia
terdiri dari delapan gatra yang dikelompokkan ke dalam dua
aspek, yaitu aspek alamiah disebut trigatra dan aspek sosial
disebut pancagatra
❖ Trigatra berisi aspek alamiah, yang terdiri dari
▪ Gatra letak dan kedudukan geografi
▪ Gatra keadaan dan kekayaan alam
▪ Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
❖ Pancagatra berisi aspek sosial/ kemasyarakatan, meliputi
• Gatra ideologi
• Gatra politik
• Gatra ekonomi
• Gatra sosial budaya (sosbud)
• Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)

8
❖ Trigatra
• Gatra letak dan kedudukan geografi : pada masa sekarang perlu
dipertimbangankan adanya kemajuan teknologi transportasi, informasi
dan komunikasi. Suatu wilayah yang pada awalnya sama sekali tidak
mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi bisa
kemungkinan menjadi unsur kekuatan nasional negara
▪ Gatra keadaan dan kekayaan alam : Sumber kekayaan alam dalam
suatu wilayah, baik kualitas maupun kuantitasnya sangat diperlukan
bagi kehidupan nasional. Oleh karena itu keberadaannya perlu dijaga
kelestariannya
▪ Gatra keadaan dan kemampuan penduduk : Penduduk yang
produktif, atau yang sering disebut sebagai sumber daya manusia
yang berkualitas, mempunyai korelasi positif dalam pemanfaatan
sumber daya alam serta menjaga kelestarian lingkungan hidup
(geografi), baik fisik maupun sosial
❖ Pancagatra
• Gatra ideologi : menunjuk pada perangkat ideologis untuk mempersatukan
persepsi dan mempersatukan bangsa, yaitu Pancasila. Hal ini dikarenakan bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi
• Gatra politik : berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber daya
bersama agar tidak menimbulkan perpecahan, tetapi stabil dan konstruktif untuk
pembangunan
• Gatra ekonomi : Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan
kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini.
Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi
kebutuhan warga negara
• Gatra sosial budaya (sosbud) : nilai-nilai sosial budaya hanya dapat
berkembang di dalam situasi aman dan damai. Tingginya nilai sosial budaya
biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa, baik fisik maupun jiwanya
• Gatra pertahanan dan keamanan (hankam) : merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya
pertahanan negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam
membela negara.
• Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan
negara.
• Aspek kehidupan tersebut telah dielaborasi dalam wujud Asta
Gatra yang meliputi Tri Gatra (aspek alamiah) dan Panca
Gatra (aspek sosial)
• Ketahanan nasional juga merupakan pendekatan yang utuh
menyeluruh, yakni mencerminkan keterpaduan antara segala
aspek kehidupan nasional bangsa
• Aspek tersebut juga telah terangkum dalam Asta Gatra
Ketahanan Nasional
• Dengan demikian, ketahanan nasional Indonesia akan
semakin kuat dan kokoh, jika dilakukan upaya pembinaan dan
pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara
terencana, terpadu, dan berkesinambungan.
• Pembinaan Ketahanan Nasional dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Asta Gatra (delapan aspek), yang
merupakan keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan bangsa
dan negara Indonesia.
• Pembinaan terhadap aspek ideologi, yakni ideologi Pancasila
adalah berkaitan dengan 5 (lima) nilai dasar yang
dikandungnya, yang terjabarkan dalam nilai instrumental
dalam UUD 1945.
• Pembinaan kehidupan politik iarahkan pada penyempurnaan
struktur politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan
demokrasi dengan menata hubungan antara kelembagaan
politik dan kelembagaan pertahanan keamanan dalam
kehidupan bernegara
• Gatra ekonomi diarahkan pada landasan yang bertumpu pada
kekuatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan stabilitas
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jika hanya
dinikmati oleh sebagian masyarakat justru dapat melemahkan
ketahanan bangsa
• Dalam gatra sosial budaya, ancaman yang muncul adalah
mudahnya infiltrasi nilai-nilai budaya barat yang sekuler,
liberal, dan materialistik ke masyarakat Indonesia. Pembinaan
yang dilakukan terutama dengan meningkatkan pemahaman,
kesadaran dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya
bangsa sendiri.
• Dalam mewujudkan komitmen bangsa Indonesia yang anti-
penjajahan dan penindasan suatu bangsa terhadap bangsa
yang lain, orientasi penyelenggaraan pertahanan negara
diarahkan untuk sebesar-besarnya mewujudkan daya tangkal
bangsa yang handal.
• Ancaman adalah ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG).
• Ancaman yang membahayakan keamanan dan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara itu ada
dua yaitu ;
1) Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran
wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase,
spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan
laut dan udara, serta konflik komunal.
2) Ancaman nir militer dapat berupa bentuk ancaman
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi dan informasi, serta ancaman yang
berdimensi keselamatan umum.
⦁ Ancaman berdimensi ideologi, contohnya ialah gerakan kelompok radikal
sebagai salah satu ancaman nyata
⦁ Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari luar negeri (Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik) maupun dari dalam negeri. (penggunaan
kekuatan berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan,
separatisme
⦁ Ancaman berdimensi ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal
dan eksternal. internal dapat berupa inflasi dan pengangguran yang tinggi,
infrastruktur yang tidak memadai, sedangkan secara eksternal, kinerja ekonomi
yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi,
⦁ Ancaman yang berdimensi sosial budaya dibedakan antara ancaman dari
dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Ancaman dari Luar
yaitu penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit dibendung, yang
mempengaruhi nilai-nilai di Indonesia.
⦁ Ancaman berdimensi teknologi informasi adalah munculnya kejahatan yang
memanfaatkan kemajuan Iptek tersebut, antara lain kejahatan siber, dan
kejahatan perbankan.
⦁ Ancaman berdimensi keselamatan umum ialah adanya bencana alam, seperti
gempa bumi, meletusnya gunung berapi, dan tsunami.
15
That’s all. Thank you! ☺
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai