Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS 1
HUKUM TELEMATIKA
NAMA: JOHANIS AFLAUBUN

NIM: 041949889

FHISIP (Ilmu Hukum)


1. upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi informasi dalam
kegiatan transaksi elektronik adalah sebagai berikut :
a. Selalu gunakan security software yang Up to Date. Salah satu cara paling
mudah dalam mencegah hacker-hacker dan para cybercrime dalam melakukan
hacking dan mencuri informasi adalah dengan tetap menjaga keamanan setiap PC
dan juga software dalam PC anda agar tetap ter-up-to-date. Biasanya dalam
perangkan PC atau gadget sering secara berkala mengeluarkan update-update
perangkat. Hal tersebut ditujukan untuk menutup celah keamanan yang ada pada
perangkat anda. Untuk mencegah para cybercrime dalam mencuri informasi
sensitif anda, maka ikutilah rekomendasi update yang diberikan oleh vendor
perangkat.
b. Buat password yang kuat. Apakah password akun-akun anda sudah
menggunakan password yang kuat? Jika belum cepat ganti akun-akun anda untuk
mencegah cybercrime. Jika memungkinkan masukan campuran huruf kecil, besar
dan angka pada setiap akun agar memperkuat kata sandi.
c. Install software antivirus. Software antivirus digunakan untuk mencegah,
mendeteksi dan menghilangkan berbagai malware seperti: virus, hijackers,
ransomware, keyloggers, backdoors, rootkits, trojan horse, worms, malicious
LSPs, dielers, dan spyware. Bagi seorang yang memiliki bisnis pasti sangat
penting untuk melakukan investasi pada sebuah software antivirus untuk
digunakan di berbagai komputer perusahaan anda. Software antivirus wajib ada
khususnya bagi komputer yang menyimpan informasi sensitif milik customer-
customer anda.
d. Membuat backup data. Sebaiknya pengguna komputer memiliki backup dari
dokumen pribadinya, entah itu berupa foto, musik, atau lainnya. Ini bertujuan agar
data anda masih tetap bisa terselamatkan bila sewaktu-waktu terjadi pencurian
data atau ada kesalahan pada sistem komputer anda.
e. Konsultan keamanan untuk menentukan seberapa amannya bisnis anda.
Cara lain yang bisa anda lakukan untuk mencegah cybercrime untuk bisnis anda
adalah dengan memiliki konsultan keamanan IT untuk melakukan evaluasi
mengenai seberapa amanya bisnis anda. Para spesialis keamanan ini bisa
melakukan pemeriksaan keamanan untuk anda. Para spesialis keamanan ini bisa
melakukan pemeriksaan keamanan untuk anda, memberitahu anda dimana letak
titik-titik kelemahan keamanan anda. Karena hacker selalu terus menerus mencari
cara untuk mendapatan akses ke data pribadi dan mencuri informasi senstif dari
berbagai bisnis.
2. Pada kasus Lazada (www.lazada.co.id) kita lebih berfokus kepada tipe e-commerce B2C
atau Business to Customer karena tujuan utama perusahaan adalah menyerap customer
individu yang melakukan transaksi di situs mereka. Dalam Business to Customer kita
akan lebih terfokus bagaimana mekanisme dasar bagi pembeli untuk mengakses
perusahaan tersebut di dalam sebuah web yang sudah disediakan oleh perusahaan.
Setelah itu bagaimana pelayanan situs tersebut dan yang paling rumit adalah bagaimana
menciptakan tantangan utama untuk penjualan.
Mekanisme sistem Business to Customer : Saat ini penjualan melalui katalog yang
tersedia secara online menjadi lebih menarik dibandingkan dengan katalog yang bisa
dibawa-bawa dalam bentuk kertas. Oleh karena itu diciptakanlah sebuah sistem yang bisa
membuat kita bisa dengan mudah mengakses katalog tersebut secara online atau yang
disebut Electronic retailling atau e-retailling, e-retailling adalah penjualan dan pelayanan
secara langsung melalui Electronic Storefronts dan Electronic Malls, biasanya didesain
secara format katalog elektronik. E-commerce memberikan pengalaman berbelanja yang
sesungguhnya dengan dapat membeli dari rumah dan dapat dilakukan selama 24 jam
dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.
3. Apabila dikaitkan dengan kasus lazada tersebut, beberapa permasalahan yuridis yang
timbul dengan adanya transaksi E-Commerce diantaranya adalah perlindungan konsumen
karena beberapa kateristik khas E-Commerce akan menepatkan pihak konsumen pada
posisi yang lemah atau bahkan dirugikan. Seperti perusahaan di internet (the internet
mercahart) tidak memiliki alamat secara fisik di suatu negara tertentu, sehingga
menyulitkan konsumen untuk mengembalikan produk yang tidak sesuai dengan pesanan,
konsumen sulit memperoleh jaminan untuk mendapatkan local follow up service or repair
dan masalah mekanisme pembayaran, perlindungan terhadap data-data individual
konsumen yang diberikan kepada pihak perusahaan.
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dalam transaksi
jual beli melalui media internet (E-Commerce) juga berperan untuk memberikan
perlindungan terhadap hak-hak konsumen yang melakukan transaksi, sebagaimana hak
tersebut tercantum dalam Pasal 4 UUPK. Hak konsumen dalam transaksi E-Commerce
dapat berupa privacy, accuracy, property, dan accessibility dalam penggunaan digital
signature. Upaya hukum yang dapat di tempuh apabila terjadi wanprestasi dalam
transaksi jual beli melalui internet (E-Commerce) ada dua cara penyelesaian sengketa
yaitu melalui pengadilan yang dimungkinkan apabila para pihak dalam perjanjian belum
memilih upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau upaya penyelesaian
sengketa diluar pengadilan tidak berhasil dan penyelesaian sengketa diluar pengadilan
yang dapat ditempuh melalui badan penyelesaian sengketa konsumen (BPSK). Walaupun
tidak menjadi media yang harus di tempuh oleh konsumen dan pelaku usaha untuk
menyelesaiakan perselisihan mereka. BPSK ini di khususkan untuk menyelesaikan
sengketa itu dalam waktu 21 hari sejak gugatan diterima selain melalui BPSK. Juga dapat
diselesaikan dengan cara arbitrase, konsiliasi dan mediasi.
Sumber :

Aldiles, dkk. 2012. E-Commerce Pada Perusahaan Lazada Indonesia. Universitas Indonesia.

Ahmad .M ramli, 2002, PerlindunganTerhadap Konsumen dalam Transaksi E-Commerce jurnal


hukum bisnis yayasan pengembangan hukum , Jakarta

Anda mungkin juga menyukai