75%(4)75% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
22K tayangan3 halaman
1. Platform e-commerce harus mampu mengatur produk yang dijual dengan baik karena hal ini berhubungan dengan keindahan dan fungsi toko online, seperti menunjukkan variasi ukuran, warna, dan foto produk.
2. Transaksi di internet lebih aman daripada di dunia nyata meskipun masih ada risiko kejahatan. Protokol keamanan seperti SSL dapat melindungi data ketika dikirim melalui internet.
3. Web 3.0 memiliki kelebi
1. Platform e-commerce harus mampu mengatur produk yang dijual dengan baik karena hal ini berhubungan dengan keindahan dan fungsi toko online, seperti menunjukkan variasi ukuran, warna, dan foto produk.
2. Transaksi di internet lebih aman daripada di dunia nyata meskipun masih ada risiko kejahatan. Protokol keamanan seperti SSL dapat melindungi data ketika dikirim melalui internet.
3. Web 3.0 memiliki kelebi
1. Platform e-commerce harus mampu mengatur produk yang dijual dengan baik karena hal ini berhubungan dengan keindahan dan fungsi toko online, seperti menunjukkan variasi ukuran, warna, dan foto produk.
2. Transaksi di internet lebih aman daripada di dunia nyata meskipun masih ada risiko kejahatan. Protokol keamanan seperti SSL dapat melindungi data ketika dikirim melalui internet.
3. Web 3.0 memiliki kelebi
Platform e-commerce harus mampu mengatur produk yang dijual karena hal ini berhubungan dengan keindahan dan fungsi toko online. Contohnya, ketika Anda menjual pakaian, pastikan katalog toko online Anda dapat menunjukkan variasi ukuran & warna. Foto produk juga menjadi komponen yang penting, karena pembeli akan cenderung melihat gambar hingga detail sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. 2. Menurut kelompok kalian, dengan adanya platform e-commerce di masa sekarang, pasti ada saja tindakan kriminal yang dapat merugikan pengguna e-commerce, nah menurut kalian seberapa aman platform e-commerce itu untuk berbisnis?- Deana Aulia Safitri 023001700001 Menurut kami, Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa. E-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka. Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http. Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa. 3. Menurut kalian kira kira apa saja kelebihan dan kekurangan pada Web 3.0?- Muhammad Naufal Affan 023001700002 Kelebihan o Kecepatan berinteraksi o Ketepatan/keakuratan data, karen data yang dikirim dan diterima semuanya berbasis XML o Kemudahan mengolah request dan response o Lebih fleksibel, karena menggunakan protokol http o Memahami bahasa manusia Kekurangan o Mengimbangi penambahan kecepatan dan bandwidth yang tersedia karena penggunaan grafik 3D yang keadaannya seperti di dunia nyata. 4. Istilah B2C dan B2B itu artinya apa ya?- Salsabila Gunawan 023001700003 B2C : transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan konsumen tahap akhir produk. Contoh, retail dengan konsumen B2B : transaksi yang terjadi antar perusahaan dengan perusahaan pedagang. Contoh, produsen dengan partai besar 5. Menurut kalian bagaimana cara kerja E-Marketplaces ?- Made Beta 022001800061 Jadi perusahaan marketplace seperti ini tidak menjual produknya sendiri, mereka tidak punya stok produk, mereka hanya menyediakan fasilitas dan sistem agar transaksi antara penjual dengan pembeli bisa mudah dilakukan. Cara kerjanya yaitu : 1. Pembeli memilih barang di marketplace, lalu saat membeli, transfer pembayaran dilakukan ke perusahaan marketplace, bukan transfer ke penjual. 2. Perusahaan marketplace akan memberitahu ke si penjual, bahwa sudah diterima pembayaran untuk produk A dan minta segera penjual memproses dan mengirimkan paket barang ke alamat pembeli. 3. Setelah barang diterima pembeli maka pembeli bisa konfirmasi bahwa barang sudah diterima (atau kadang sistem otomatis mendeteksi melalui resi pengiriman bahwa barang sudah diterima) maka perusahaan marketplace akan mentransfer pembayaran ke si penjual. 6. Menurut kelompok kalian, adakah perbedaan bisnis online pada marketplace dengan e- commerce?- Sophie Maeddy (023001700021) Ada, yang membedakan bisnis online antara marketplace dengan e-commerce adalah jika di e-commerce barang yang dijual tersebut hanya berasal dari website tersebut. E-commerce tidak menyediakan lahan atau tempat untuk berjualan bagi pemilik toko online lainnya yang ingin menjual produk mereka, juga tidak ada proses tawar-menawar karena harga yang tercantum sudah merupakan harga pas. 7. Apakah e-marketplaces ini akan menggantikan pasar traditional yg sudah ada? apa alasannya - Ryan Andrio Putra (023001700005) Menurut kelompok kami e-marketplaces tidak akan sepenuhnya menggantikan pasar tradisional. Adapun beberapa alasannya seperti : 1. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan ruang untuk berinteraksi dan bertatap muka langsung dengan orang lain. Contoh yang paling gampang ditemui, kehadiran caf atau restoran yang semakin menjamur di kota besar dan kecil. Sekalipun hampir semua anak muda melek teknologi, tetapi mereka tetap berkumpul dan berinteraksi di tempat-tempat tersebut. Begitu pula dengan pasar. 2. Tidak semua orang senang belanja online, baik karena alasan privasi, ancaman kejahatan seperti penipuan, kurangnya kepercayaan terhadap sistem online, maupun kebiasaan. Sebagian orang berpendapat pengalaman berbelanja di pasar fisik, pengalaman untuk melihat, meraba dan memegang langsung produk yang diinginkan tak tergantikan oleh pengalaman belanja online. 8. Bagaimana caranya meningkatkan kinerja marketplaces pribadi agar tetap mudah diakses dengan banyaknya pengunjung?-Rasyidta Qurania Rora 023001700009 Ada 7 hal yang dapat dilakukan agar marketplaces pribadi tetap mudah diakses dengan banyak pengunjung 1. Optimalkan konten Optimalkan headlines, buat deskripsi singkat yang baik, termasuk spesifikasi, dan berikan gambar alternatif. 2. Berikan layanan pelanggan yang maksimal Pastikan bahwa penjual telah memenuhi semua harapan pelanggan. Seperti jika ada pertanyaan pelanggan, segera berikan respon dalam hitungan jam, bukan hari. 3. Tingkatkan visibilitas melalui iklan Mempromosikan produk tertentu dengan iklan yang mirip seperti Google Product Listing Ad di hasil pencarian atau halaman kategori. 4. Harga Harga dalam marketplaces tidak pernah lebih dinamis. Pastikan bahwa harga produkmu tetap bersaing atau berada dekat dengan harga terendah. 5. Pilih produk yang tepat Hal yang terpenting dalam bisnis online adalah bagaimana memastikan menjual produk yang sesuai dengan pembeli di marketplaces. Pastikan juga bahwa margin bisa mendukung harga dan biaya pengiriman dari penjualan produk tersebut. Jangan terpaku hanya pada 1 marketplaces, cobalah untuk menawarkan produk khusus untuk marketplaces tertentu. 6. Kelola ketersediaan barang Jika penjual memiliki daftar produk di berbagai channel, pastikan untuk mengelolanya dengan baik. Hal ini memang sedikit rumit, dan biasanya membutuhkan sebuah sistem manajemen persediaan yang baik pula. Sebaiknya jangan menerima pesanan yang melebihi persediaan. 7. Buat promosi Langkah terakhir adalah membuat promosi. Banyak marketplaces memungkinkan kita untuk membuat promosi sendiri. Misalnya menawarkan promosi liburan pada item tertentu, atau biaya pengiriman gratis, dan masih banyak lagi. 9. Adakah standar teknologi untuk e commerce? -Yuris Pongtuluran 023001700004 Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: o Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat. o Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. o Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. o Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. o Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain. o Secure Electronic Transactions (SET): Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia. o Truste http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.