Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK AGAMA PEMICU RUNTUHNYA PERSATUAN

BANGSA INDONESIA

FILSAFAT PANCASILA

OLEH : MAGDALENA YUNI KARTIKA

NIM : 1813019004

Kartikayuni253@gmail.com

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA


KAMPUS MADIUN 2019
ABSTRAK
Konflik agama yang terjadi terhadap Negara Indonesia saat ini adalah kelanjutan perdebatan
yang terjadi antara kaum nasionalis dan golongan islam di awal Indonesia merdeka. Hal ini
terjadi karna ada banyak pihak yang merasa bahwa golongannya layak untuk menjadi pemimpin.
Konflik agama yang saat ini terjadi justru karna didorong oleh unsur politik sehingga memecah
belah kesatuan Indonesia. Paham tang mendominasi masyarakat Indonesia akan sangat
berpengaruh terhadap interaksi antar umat beragama. Radikalisme yang dianut oleh sebagian
orang membuat pengaruh buruk terhadap masyarakat lainnya sehingga kesatuan dan persatuan
akan pecah oleh konflik agama yang terjadi ini. Ini merupakan maalah penting bagi Indonesia
dan harus segera mendapat jalan keluarnya.

A.Persatuan Bangsa

Ada banyak pertanyaan mengapa Indonesia sampai saat ini sulit untuk bisa bersatu,kenapa
agama masih menjadi tembok penghalang untuk masyarakat Indonesia membangun
persaudaraan yang kuat. Ada banyak pertanyaan ada banyak masalah yang membuat warga
Indonesia resah akan kehidupan bersama yang terjalin saat ini.

Sejak awal pembentukkan negara Indonesia Ir.Soekarno telah berulang kali menegaskan bahwa
Indonesia memiliki keberagaman sehingga Indonesia tidak dapat mengikuti aturan atau dasar
negara lain. Dan Indonesia juga tidak bisa membentuk dasar negara hanya dengan melihat dari
suatu pihak atau budaya maupun agama tertentu.Salah satunya adalah Indonesia yang tediri dari
berbagai agama dan kebudayaan. Ir.Soekarno menyadari bahwa akan ada pernyataan atau
kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengunggulkan kepentingan golongannya sehingga
mulai mengabaikan kepetingan bersama. Pada pidato Ir.soekarno 1 juni 1945 beliau telah
memahami adanya ketegangan antara kaum islam dan nasionalis sehingga saat menyampaikan
pidatonya Ir.Soekarno berulang kali menyebut kedua golongan ini. Alasan mengapa kaum islam
menginginkan agama islam menjadi dasar negara Indonesia karna mengingat banyaknya jumlah
penduduk islam di Indonesia,namun kaum nasionalisme merasa bahwa usul ini tidak cocok
diterapkan di Negara Indonesia sebab meskipun penduduk islam lebih banyak namun tidak
sedikit juga penduduk non islam yang ada di Indonesia sehingga kaum non muslim juga sangat
menentang usul ini. Melihat masalah yang mulai timbul dikalangan para tokoh maka Ir.Soekarno
telah terlebih dahulu mencari jalan keluarnya dan mencari jalan pintas untuk masalah tersebut.
Pada akhirnya kedua belah pihak dapat dipersatukan sehingga muncullah dasar negara Indonesia
yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dan yang terpenting sesuai dengan ciri khas
Indonesia.

Namun masalah ini sering muncul dikehidupan Bangsa Indonesia saat ini,dimana
kepentingan politik yang mengatas namakan agama kembali membuat Bangsa Indonesia untuk
mementingankan kepentingan agama diatas kepentingan bersama. Ada banyak masalah yang
muncul yang disebabkan oleh perdebatan agama yang ditunggangi oleh kepentingan oknum-
oknum tertentu demi kepopuleran dan juga kemenangan dalam politik. Konflik agama ini
muncul karna banyak factor bahkan tidak jarang para tokoh agama justru keliru bahkan menjadi
dalang dibalik konflik agama yang semakin panas. Salah satu factor penyebab konflik agama
terjadi yaitu merasa bahwa keyakinan dan agama yang dianutnya adalah yang paling benar
sehingga merasa bahwa keyakinan dan agama selain agamanya adalah sesuatu yang dianggap
sebagai ancaman atau ajaran yang salah sehingga muncullah rasa tidak menghormati bahkan
penistaan agama sering dilakukkan oleh tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh dan dijadikan
sebagai panutan oleh masyarakat. Jika membahas tentang agama maka akan muncul dipikan kita
bagaimana hamper disetiap daerah rasa menghargai dan toleransi mulai luntur,ketika
menyampaikan pendapat atau berbicara didepan umum apalagi yang berkaitan dengan agama
maka harus sangat berhati-hati sebab akan sangat muda menimbulkan kerusuhan ketika kita
salah dalam menyampaikan tentang agama. Bahkan ada oknum-oknum tertentu yang
memanfaatkan kondisi ini untuk menjatuhkan saingannya dalam politik. Ada banyak tokoh yang
bahkan dengan terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap agama lain dengan
menjelek-jelekkan atau mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang agama lain dihadapan
khalayak ramai dan bahkan diunggah di media sosial sehingga memunculkan masalah yang lebih
besar yaitu membangkitkan amarah dari pemeluk agama yang merasa dihina. Kita sebagai
makhluk sosial memerlukan komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada
di sekitar kita namun jika kita mulali melihat perbedaan dan agama orang-orang yang ada
disekitar kita maka komunikasi yang baik akan sangat sulit terjalin ini adalah salah satu factor
penghambat kesatuan dan terbentuknya hubungan yang baik Bangsa Indonesia. Perbedaan
agama dalam suatu negara harusnya bukan masalah besar dalam kesatuan bangsa dan negara
namun deawasa ini jika tidak dipahami secara benar dan bijaksana oleh pemeluk
agama,pluralism agama akan menimbulkan dampak seperti konflik sosial,disentegrasi negara
dan juga konflik antarumat beragama. Meskipun agama seharusnya menjadi pupuk atau sarana
pemersatu bangsa seperti yang sudah dicita-citakan para tokoh pahlawan dari sejak Indonesia
merdeka dan bahkan pernah menjadi masa yang tegang dimasa lalu namun pada akhirnya dapat
dipersatukan oleh para tokoh pahlawan. Pada dasarnya agama mengajarkan kebaikan,cinta kasih
dan kerukunan namun nilai-nilai luhur agama ini perlahan hilang karna kenyataan sosiologis
memperlihatkan fakta sebaliknya bagaimana agama justru menjadi sumber konflik
berkepanjangan yang bahkan tidak kunjung reda. Seperti berita tentang penistaan yang dilakukan
ustad Haji Somad dan juga yang dilakukan Ahok beberapa waktu yang lalu,ada banyak pihak
yang berkomentar atau menanggapi berita tersebut bahkan cenderung melebih-lebihkan sehingga
bukan memberi jalan keluar atau penyelesaian maslah tapi justru semakin membuat keadaan
memanas sehingga ada protes diberbagai tempat.ketegangan dan kerusuhan yang terjadi
dibeberapa daerah seperti kerusakan dan kebakaran Gereja Masjid dan tempat ibadahnya selalu
dikaitkan dengan konflik antar umat agama. Terkadang kita tidak menyadari bahwa ada banyak
pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak kesatuan bangsa kita dan melakukan
tindakan tidak terpuji seperti pembakaran terhadap tempat-tempat ibadah dan juga pengeboman
tempat ibadah yang mengatas namakan agama sebetulnya belum tentu orang yang memiliki atau
menganut agama ini hanyalah rencana dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan kesatuan
Bangsa Indonesia sebab mereka tau akan mudah memecah-belah Bangsa Indonesia dengan
tindakan adu domba antar agama apalagi disaat situasi Indonesia saat ini yang sangat sensitif
tentang agama. Oleh sebab itu sangat penting kesadaran dari masing-masing pribadi untuk dapat
melihat bagaimana pentingnya persatuan kesatuan dan sikap menghargai serta memahami agama
lain sehingga dapat mengurangi sifat fanatic terhadap agama lain,serta pemikiran tang matang
agar dapat menyaring dan memilih tanggapan yang baik tentang bagaimana sebaiknya bersikap
terhadap pemberitaan yang ada diluar sana jangan mudah untuk menerima semua pemberitaan
sehingga akan merusak hubungan dengan orang lain. Jika suatu negara yang terdiri dari berbagai
agama maka akan menjadi tantangan yang sangat besar bahkan menjadi suatu tanggung jawab
yang tidak bisa diabaikan untuk mempersatukan dan menjaga keutuhan itu,inilah yang coba
dilakukan oleh tokoh kemerdekaan dimasa awal kemerdekaan Indonesia dan bukanlah suatu
usaha yang mudah namun kesadaran yang tinggi dan niat yang sama untuk mewujudkan
Indonesia meredeka maka itupun dapat terwujud dan membuahkan hasil yang dapat dinikmati
oleh Bangsa Indonesia dalam waktu yang lama.

Kesatuan Indonesia hanya akan terjalin ketika semua masyarakatnya bisa menghargai
perbedaan agama dan keyakinan dari masing-masing orang. Konflik agama ini tidak bisa
dihindari bahkan sudah sangat tampak dikehidupan bersama saat ini,yang beragama muslim
cenderung hanya berkumpul dan bekerja sama dengan orang yang memkiliki agama yang sama
dengannya dan begitu pun sebaliknya terhdapa agama katolik,Kristen,hindu, budhha dan
konghucu.akan sangat sulit bagi masyarakat untuk menjalin hubungan kerjasama dengan orang
lain yang berbeda denganagamanya. Hal ini juga tampak dalam pemilihan wakil rakyat atau
pemilihan pemimpin di daerah-daerah orang-orang bahkan tidak memandang kualitas dan juga
kemampuan sesorang calon namun lebih melihat agama apa yang dianut oleh para calon
tersebut,banyak pernyataan yang keluar mengatakan bahwa “ jangan memilih orang yang
berbeda dari kita agama dan keyakinannya karna nanti apabila dia menang maka dia akan lebih
mengutamakan orang-orang yang satu agama dengannya untuk menjadi orang yang berpengaruh
diwilayah yang ia pimpin” bahkan ketika seseorang memilik pandangan seperti itu maka ia akan
mulai menghasut dan berbicara dari satu tempat ke tempat yang lain sehingga mempengaruhi
pemikiran masyarakat luas. Dalam hal ini dapat memunculkan padangan yang sangat buruk
sehingga agama yang minorotas akan kalah terhadap mayoritas,hal ini juga kembali
membangkitkan amarah rasa tidak terima dari orang-orang yang merasa dikucikan.

Bagaimana sebaiknya sikap kita sebagai warga negara yang baik dalam menyikapi
permasalahan agama ini? Langkah apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menyadarkan dan
menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama?. Akan lebih baik apabila kita yang mengerti
bagaimana harusnnya dalam menjalin hubungan social antar umat beragama dapat menjadi
contoh dan juga sebagai teladan bagi orang-orang disekitar kita. Namun kadang kala orang yang
terlihat berpendidikan dan yang memiliki pengetahuan yang lebih baik justru menjadi batu
sandungan atau menjadi actor dibalik konflik atau peseteruan antaragama,hal ini menjadi
masalah baru bagi pemerintah dan juga bagii masyarakat Indonesia untuk mengatasi problem
tersebut. Tanpa kita sadari disekeliling kita ada banyak problem tentang konflik agama tersebut.
Hanya beberapa kasus saja yang terjadi atau terungkap ke pada public namun sebenarnya masih
banyak yang tidak dipublikasikan. Contohnya seorang ibu yang melarang anaknya untuk
bermain atau sering berkumpul dengan anak tetangga yang tidak seiman dengannya,tanpa
disadari hal kecil ini membuat pemikiran anak-anak mulai berubah terhadap teman yang awalnya
menjadi teman baiknya dalam bermain. Hal ini akan berlanjut sampai dewasa karna dari kecil
sudah dibiasakan untuk menjaga jarak bahkan untuk tidak berhubungan dengan orang yang
berbeda agamanya. Contoh lainnya mengomentari tata cara beribadah agama lain atau cara
berpenampilan agama lain, hal ini lebih sering menjadi pemicu konflik agama di masyarakat.

Bangsa Indonesia adalah negara yang terdiri atas beragam suku,Bahasa dan agama serta
kebudayaan namun karna keberagaman agama ini membuat hubungan sosial menjadi panas dan
cenderung menimbulkan pertentangan salah satu hal yang membuat konflik agama ini semakin
membesar adalah kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan juga media massa, dengan
adanya kebebasan bagi setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya maka sering
disalah artikan oleh berbgagai pihak kesempatan ini digunakan dengan sebebas-besanhya bahkan
tanpa pertanggung-jawaban.serta melihat hal ini salah satu factor yang dapat menyebabkan
kerusuhan maka banyak media massa bahkan dengan menyebarluaskan pemberitaan
tersebut,kesalahan media massa adalah tidak menyaring engan benar mana berita yang layak
dipublikasikan dan mana yang akan membawa dampak sangat buruk bagi keberlangsungan
hubungan hidup bersama apabila dipublikasikan.

B.Radikalisme

Radikalisme “menurut para ahli radikalisme adalah suatu ideology dan paham yang ingin
melakukan perubahan pada system politik dan sosial dengan menggunakan kekerasan.
Inti dari tindakan radikalisme adalah tindakan suatu kelompok tertentu atau sikap
seseorang yang menginginkan suatu perubahan secara drastic dan cepat dan menggunkan
cara kekerasan agar perubahan yang diinginkan dapat segera terealisasikan”. Radikalisme
adalah pengembangan dari sikap egois seseorang sikap yang ingin menang sendiri dan
tidak dapat menerima orang lain, radikalisme ini lebih buruk dari sikap seseorang yang
pada umumnya,sikap radikalsme sering dikaitan dengan terorisme sebab tindakan orang-
orang ini sering meneror pihak-pihak yang tidak sepaham dengan mereka. Hal ini
dilakukan agar keinginanya cepat tercapai bahkan banyak orang yang mengaitkan
radikalisme dangn agama namun pada dasarnya radikalisme berkaitan dengan politik
namun paham itu berubah sehingga saat ini ketikanmendengar kata radikalisme maka
orang akan berpikir tentang agama. Pemahaman seseorang yang didoktrin atau
dipengaruhi akan paham radikalisme ini tidak bisa melihat kenyataan yang ada atau
dengan kata lain sudah tidak memikirkan dampak yang akan dialami oleh orang lain yang
dipikirkan adalah bagaimana pun caranya agar keinginannya dapat terwujud sebab yang
paling penting diatas segala hal adalah apa yang ia cita-citakan. Paham radikalisme
agama ini sangat merusak persatuan dan kesatuan negara ada banyak seruan diluar sana
yang mengatasnamakan agama. Masyarakat saat ini sangat mudah untuk dipengaruhi
pikirannya salah satu contoh adalah dengan kedudukan atau pangkat,banyak orang tidak
bisa membedakan mana kepentingan politik dan agama. Banyak menjadikan agama dalah
pendukung terbesar untuk dunia politik sehingga terjadi perpecahan beraslah dari politik
yang semula antar agama dapat bersatu dan menjalin komunikaso dengan baik namun
kehadiran politik membelah persatuan tersebut yaiutu hanya dengan pernyataan ‘’lebih
baik memilih yang memiliki satu agama denganku’’ dan ditambah lagi hasutan-hasutan
dari luar sehingga makin membuat suasana dan keadaan lebih buruk. Memaksakan
kehendak terhadap orang lain merupakan pelanggaran hak asasi begitu juga dengan
memaksakan orang lain untuk memindahkan keyakinan dan agamanya merupakan satu
hal yang salah namun tindakan radikalisme ini justru mendukung kriminalitas dan
pemaksaan kehendak terhadap orang lain. Tindakan radikalisme agama bagaikan musuh
dalam selimut,hal ini dikarenakan dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi agama mayoritas itu sendiri. Yang terjadi di Indonesia saat ini bagaimana
paham untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara agama muncul dari pihak
mayoritas yang merasa berkuasa atas minoritas. Maka bukan suatu kesalahan juga apabila
minoritas memberikan perlawanan dan meminta keadilan. Namun seperti yang pernah
saya ungkapkan diatas bahwa konflik agama ini justru terjadi karna kurangnya
pemahaman dan rasa kesatuan yang dimiliki orang-orang terntentu.Bangsa kita
dihadapkan dengan berbagai permasalahan terutama yang menyangkut fenomena sosial.
Keadaan ini menjadi penyebab melemahnya kondisi bangsa seperti kerukunan nasional
dan imbasnya kerukunan antarumat beragama juga mengalami degradasi yang
memprihatinkan. Indonesia harus memiliki sikap serius dalam menciptakan kerukunan
antarumat beragama di Indonesia agar dapat berjalan dengan lancer sehingga mampu
menghindari disentegrasi bangsa. Tujuannya demi hubungan baik antar umat beragama
tersebut sehingga komunikasi dan relasi yang baik dapat terlihat. Pada dasarnya
terjaddinya konfflik,perang dan terorisme bukan hanya disebabkan oleh perbedaan
agama,tapi oleh masalah sosial ekonomi,politik diantara kelompok agama. Sejauh konflik
itu dikaitkan dengan religus justru tokoh tersebut tidak setia pada iman dan agamanya ia
justru memperalat agama demi kesombongan dan jabatannya.

C.Kelompok
Bangsa Indonesia harus bisa membangun kesatuan dan persatuan diatas segalanya,hal ini
bukan tanpa alasan yang kuat. Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara dengan
keberagaman baik suku,agama,bahasa dan sebagainya lalu bagaimana semuanya akan
berjalan apabila perbedaan tersebut menjadi patokan dalam menjalin kehidupan bersama.
Kehidupan bersama yang baik membuat kerjasama yang saling menguntungkan dan juga
merupakan tujuan setiap orang dalam membangun relasi. Terjadinya pengelompokan atau
pelapisan sosial yang terbentuk dimasyarakat,salah satunya kelompok agama merupakan
awal dari munculnya pernyataan berbagai pihak yang mendominasi. Penguasa juga
berpengaruh penting sehingga terjadinya konflik,perlakuan tegas yang tidak merata
membuat pihak lain merasa terintimidasi. Seperti yang baru-baru ini terjadi ketika video
ceramah Ustad Haji Somad tersebar kepublik,pada video tersebut terlontar kata-kata dan
pernyataan yang menjelek-jelekan agama Kristen bahkan pernyataan tersebut dilontarkan
dengan nada mengejek dan menghina. Ada banyak pihak yang merespon bahkan
meminta pemerintah untuk mengambil sikap atas tindakan Ustad Haji Somad tersebut
terutama dari pihak non muslim. Banyak pihak yang merasa dilecehkan dan juga merasa
tidak terima atas tindakan tokoh agama islam dan juga tindakan dari pemerintah yang
seperti menutup mata akan masalah tersebut. Apalagi banyak pihak yang mengingat dan
mengkaitan dengan kasus yang terjadi terhadap Ahok, pihak non muslim merasa bahwa
pemerintah tidak adil dan tidak benar-benar ingin menegakkan keadilan. Ahok dipenjara
karna kesalahan dalam kalimatnya dan ia segera meminta maaf namun dikatakan telah
melakukan tindakan penistaan agama namun bagaimana dengan tindakan yang dilakukan
tokoh agama islam tersebut. Bahkan banyak tokoh muslim yang justru menyerukan akan
mengadakan perlawan dan sebagainya apabila Haji Somad diberi sanksi. Ada banyak
kasus serupa namun minoritas selalu menjadi sasaran dari penguasa dan juga mayoritas.
Sikap ini menjadi pemicu pemecah persatuan dan juga membuat semua agama terlihat
saling menjaga jarak dan juga saling membicarakan keburukan agama lain. Mengapa
segala sesuatu yang terjadi ddi Indonesia dikaitan dengan agama, mungkin tidak
dikatakan secara terang-terangan namun itu jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hari
bahkan kalangan pemerintah sendiri. Adakah yang menyadari bahwa konflik agama itu
tidak akan dengan mudah terselesaikan karna ada dua pemahaman yang terbentuk dalam
diri masyarakat Indonesia yaitu bagaimana cara pikir kaum mayoritas yang tidak ingin
tersaingi dalam segala aspek termasuk system kepemimpinan negara dan juga paham
yang sering mencul dalam benak kaum minoritas yaitu ingin memperkuat golongan agar
mampu menandingi kaum mayoritas. Sifat iri dan juga ingin bersaing ini adalah sifat
yang membuat agama di Indonesia tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Dengan
konflik agama yang sedang terjadi saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha
dan upaya agar dapat menemukan jalan keluar atau cara yang dapat memperbaiki
hubungan antar umat beragama. Dan tidak serdikit juga golongan atau organisasi yang
membantu untuk mewujudkan usaha tersebut salah satunya dengan berdirinya
perkumpulan lintas agama. Ada banyak organisasi-organisasi yang berjuang untuk
membawa Indonesia bersatu dan juga saling mnghargai,harpannya agar organisasi ini
dapat mempengaruhi masyarakat luas untuk menanamkan sikap toleransi yang baik antar
sesama. Dan juga musyawarah antar agama dapat membantu menumbuhkan sikap saling
menghargai yang tinggi sehingga mengurangi sikap radikalisme agama dalam
masyarakat. Maka menjadi tugas kita Bersama untuk mendukung usaha pemerintah dan
juga organisasi disekitar kita yang berjuang untuk memperbaiki keadaan Bangsa
Indonesia dengan memberantas masalah yang berkaitan dengan konflik agama.
Pemimpin atau tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam usaha
perdamaian dan juga dalam terciptanya masalah atas dasar agama. Mengapa demikian?
Karena pemimpin pemimpin atau tokoh agama merupakan patokan atau teladan bagi
penganut agama tersebut,setiap kata dan perbuatannya menjadi teladan bagi
masyarakatnya oleh sebab itu pemimpin agama harusnya memiliki sikap yang bijaksana
dan harus sangat memperhatikan semua pekataan yang dilontarkan dihadapan khalayak
ramai karna itu akan sangat berpengaruh bagi pendengarnya. Mengapa pemimpin agama
diharapkan bijak dalam berkata dan berperilaku karena tidak semua jemaatnya dapat
menyaring mana yang harus dipakai mana sikap yang cocok untuk kehidupan Bersama
banyak orang yang sering salah dalam menafsirkan perkataan oleh sebab itu sangat
dibutuhkan sikap yang bijak dari para pemimpin atau tokoh agama,bukan malah jadi
actor atau dalang dari munculnya konflik agama tersebut. Setiap agama mengajarkan
kebaikan dan perdamaian seharusnya kesatuan dan persatuan bangsa serta sikap saling
menghormati tidak harus diajarkan lagi karna semestinya sudah melekat dalam diri umat
beragama tersebut. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya dimana setiap pemeluk agama
justru membuat suasana menjadi tegang karna perbedaan tesebut. Sekarang dialog antar
agama gencar dilaksanakan,baik atas prakarsa pemerintah maupun masyarakat beragama
itu sendiri. Hal ini dilakukan mengingat suasana dan keadaan yang kurang bersamat dari
berbagai agama di Indonesia saat ini.

Himbauan bagi kita semua dan juga merupakan tanggung jawab kita Bersama untuk menjaga
kesatuan bangsa dengan menjaga hubungan baik antar agama,mari lebih bijak dalam berkata dan
juga bertindak terlebih jika itu menyangkut agama karna akan merugikan hubungan masyarakat
Indonesia. Jangan menjadi pribadi yang mudah untuk provokasi atau memprovokasi, ketika
melihat atau mendengar berita sebaiknya disaring dengan seksama dulu dan dicari sumber yang
pasti dari berita tersebut jadilah pribadi yang bijak. Kita sering tidak menyadari betapa
keberagaman itu membuat Indonesia lebuh indah dari negara yang lain. Harusnya keberagaman
yang ada di Indinesia menjadi kebanggaan tersendiri untuk segenap masyarakat Indesia. Namun
kita cenderung mengabaikan dan melupakan jati diri bangsa kita sehingga cenderung bersifat
individualisme dan juga terlihat ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis yang hanya
mementingkan kelompok dan golongannya. Keutuhan NKRI ada ditangan kita Bersama. Mari
saling memahami agar toleransi itu terwujud demi kesatuan Bangsa Indonesia dan demi
terjalinnya komunikasi yang baik antar umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai