Informasi Manajemen
Kelompok 2
Kelompok 2
Widia Wati Siti Aisyah
1 41183403210009 41183403210029
3
2. Data Mining
Data mining lebih terdorong pada penemuan. Data mining memberikan wawasan pada korporat, data yang
tidak dapat diperoleh dengan OLAP dengan menemukan pola-pola yang tersembunyi serta hubungan dalam
database yang besar dan aturan menarik kesimpulan dari mereka untuk memprediksikan perilaku pada masa
yang akan datang. Pola-pola dan aturan-aturan yang digunakan untuk membimbing dalam pengambilan
keputusan dan peramalan dampak dari keputusan-keputusan tersebut. Tipe dari informasi yang dapat
diperoleh dari data mining, meliputi :
Surel, memo, transkrip pusat panggilan, tanggapan-tanggapan atas survei, kasus legal, deskripsi paten,
dan laporan layanan yang semuanya bernilai untuk menemukan pola dan kecenderungan yang akan
membantu para karyawan dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Perangkat text mining
(penelusuran teks) sekarang tersedia untuk membantu bisnis dalam menganalisis data tersebut. Web
merupakan sumber utama lainnya dari data besar yang tidak terstruktur untuk mengungkapkan pola,
kecenderungan, dan wawasan dalam perilaku konsumen. Penemuan serta analisis pola dan informasi
yang bermanfaat dari World Wide Web disebut dengan web mining. Web mining akan mencari pola
dalam data melalui penelusuran konten, penelusuran struktur, dan penelusuran penggunaan.
4. Database dan Web
Terdapat sejumlah keuntungan dengan menggunakan web untuk mengakses database internal
organisasi. Pertama, perangkat lunak browser web jauh lebih mudah untuk digunakan daripada
perangkat query yang dimiliki. Kedua, tampilan web membutuhkan sedikit perubahan atau
tidak sama sekali terhadap database internal.
Persiapan database hanyalah merupakan permulaan. Agar
dapat memastikan bahwa data bagi perusahaan tetap akurat,
dapat diandalkan, dan siap tersedia bagi mereka yang
memerlukannya. Maka perusahaan memerlukan kebijakan dan
prosedur khusus untuk manajemen data.
MENGELOLA SUMBER DATA
Kebijakan informasi menentukan aturan organisasi dalam hal pembagian, penyebaran, perolehan,
standardisasi, klasifikasi, dan penyimpanan informasi. Undang-undang kebijakan informasi menjelaskan
prosedur dan akuntabilitas yang spesifik, mengidentifikasi informasi dapat saling dibagikan oleh pengguna
dan unit organisasi, di mana informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang bertanggung jawab untuk
memperbarui dan memelihara informasinya
Data dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan berlanjut pada jaminan bahwa perusahaan
akan memiliki informasi yang diperlukannya. Namun, langkah-langkah tambahan harus diambil untuk
memastikan bahwa data dalam database perusahaan akurat dan tetap dapat diandalkan.
KESIMPULAN