Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANCANGAN DATABASE
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi 2
Dosen Pengampuh : Itat Tatmimah, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Firman Setiawan 200121060
Inayah Bilqish 200121073
Latifah 200121019
Akuntansi Reguler 5B

PROGRAM PRODI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadidarat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada Ibu Itat Tatmimah, S.E., M.Si. selaku
dosen pengampu mata Sistem Informasi Akuntansi 2 yang telah membimbing kami dalam
pengerjain tugas makalah ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah membantu dalam mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang “Perencanaan Database”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen demi
tercapainya makalah yang sempurna.
Cirebon, 20 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Perancangan Database....................................................................3
B. Fungsi Perencanaan Database............................................................................3
C. Proses Perancangan Database............................................................................3
D. Pengambilan Informasi Dari sumber................................................................7
E. Pertimbangan Pengawasan Internal..................................................................8
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ..........................................................................................................9
B. Kritik dan Saran..................................................................................................9
Daftar Pustaka...............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem basis data merupakan sistem yang membantu organisasi untuk menyimpan
data-data organisasi untuk kemudian diolah dan digunakan secara optimal oleh
organisasi. Sistem basis data ini telah menjadi kebutuhan organisasi hingga saat ini.
Dalam membuat sistem basis data sendiri, diperlukan suatu perancangan yang matang
agar sistem basis data yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Sistem basis data yang
telah dirancang dengan matang, akan mendukung sistem operasional dari organisasi yang
berjalan. Kesalahan dalam perancangan database akan mengakibatkan struktur database
yang buruk sehingga akan terjadi redudansi dan inkonsistensi pada data yang disimpan.
Data yang seperti ini akan membuat organisasi sulit untuk mengambil informasi yang
diperlukan sehingga mungkin saja membuat organisasi mengambil keputusan yang salah
dan akan membawa organisasi pada kegagalan yang fatal. Untuk membuat sistem basis
data yang dapat mendukung organisasi, maka dalam merancang database perlu
diperhatikan struktur databasenya. Dimana antara data yang satu dengan yang lainnya
saling terintegrasi sehingga proses pengambilan data menjadi lebih cepat dan
menghasilkan data yang berkualitas. Seperti halnya yang disampaikan oleh Limited
(2012) bahwa database perusahaan saat ini umumnya terpusat dan mendukung sejumlah
aplikasi perusahaan dengan middleware dan kaitan lainnya dan pengulangan membantu
Untuk bergabung dengan yang lain.
Ketika berbicara tentang integrasi, biasanya berarti memungkinkan sejumlah
aplikasi untuk berbagi informasi database yang sama banyak, sebenarnya
menghubungkan langsung satu sama lain. Tidak seperti halnya jaman dahulu, sistem
informasi pada suatu organisasi, setiap bagian dari organisasi memiliki sistem yang
berdiri sendiri dalam pengelolaan datanya. Hal ini menyebabkan data pada setiap bagian
organisasi tersebut menjadi berbeda dan tidak konsisten serta seringkali mengalami
redudansi data. Pemisahan database ini dikarenakan belum dikenalnya konsep yang dapat
menggabungkan database tersebut. Berbeda dengan era sekarang ini di mana teknologi
komputerisasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Integrasi data menjadi hal

1
yang diperhatikan di dalam sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan organisasi
menginginkan data yang konsisten dengan kualitas yang bagus tanpa adanya masalah
redudansi data sehingga dengan terintegrasinya database ini, maka organisasi akan
mendapatkan data dengan kualitas yang diinginkan. Data yang berkualitas ini kemudian
akan diolah oleh organisasi untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat. Seperti yang disampaikan oleh Ajam, Alshawi, & Mezher (2008),
bahwa kemajuan dalam teknologi komunikasi informasi dan aplikasi yang seperti
‘integrasi’ dan ‘kolaborasi’ menjanjikan industri konstruksi sebuah tempat aman dan
solusi untuk masalah yang dihadapi sudah lama, serta mengurangi biaya tambahan,
menghemat waktu dan menyediakan ‘nilai tambah’, daya saing dan profitabilitas. Dengan
adanya isu-isu bahwa mutu kualitas pendidikan di Indonesia menurun, maka kami hendak
membuat system basis data ERP untuk sekolahan dimana akan memudahkan sekolah
dalam mendata dan mengembangkan mutunya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Perancangan Database?
2. Apa Fungsi Perancangan Database ?
3. Bagaimana Proses Perancangan Database ?
4. Bagaimana Pengambilan informasi dari sumber pada Perancangan Database ?
5. Apa Pertimbangan Pengawasan Internal?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Perancangan Database.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Perancangan Database.
3. Untuk Mengetahui Proses Perancangan Database.
4. Untuk Mengetahui Pengambilan Informasi Dari Sumber Perancangan Database.
5. Untuk Mengetahui Pertimbangan Pengawasan Internal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perancangan Database


Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur database sesuai dengan data
yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti
apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil
langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu:
1. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya : untuk
mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user dalam sebuah
organisasi.
2. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat sebuah model data
konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan
informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi.
3. Rancangan Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk memetakan model
data logis (logical data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS
tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
4. Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical database  structured
(normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical storage structure
seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:
 Model detail Database specialist.
 Diagram Entity-Relationship.
 Normalisasi.
 Spesifikasi hardware/software.

B. Fungsi Perancangan Database


Fungsi dalam Perancangan database yaitu :

 Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan


aplikasi-aplikasinya.
 Memudahkan pengertian struktur informasi.

3
 Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan
(response time, processing time, dan storeage space).

C. Proses Perancangan Database


Ada enam fase perancangan database, yaitu :
1. Pengumpulan Data dan Analisa
Fase identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan
analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, pertama-tama harus
mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem
database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-
aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisa.
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
1) Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya.
2) Peninjauan dokumentasi yang ada.
3) Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
4) Daftar pertanyaan dan wawancara.
2. Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang
tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data
model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci
aplikasi-aplikasi database yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Aktifitas paralel perancangan database secara konseptual :
 Perancangan skema konseptual :
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari
fase satu, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS
independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced entity relationship)
model.
 Perancangan transaksi :
menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah
dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.

4
3. Pemilihan DBMS
Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:
 Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu
jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
 Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS,
maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
 Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu rapa
masalah sistem.
 Teknik
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS
(relational, network, hierarchical, dll), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang
mendukung DBMS, pemakai, dll.
4. Perancangan Database Secara Logika (Data Model Mapping)
Fase selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema konseptual
dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan
skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema
konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke
dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.
Pemetaan diproses dalam 2 tingkat :
 Pemetaan system-independent
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari
model data tersebut.
 Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang
digunakan pada DBMS yang dipilih.

5
5. Perancangan Database Secara Fisik
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang
terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk
database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik,
penempatan record dan jalur akses.
Petunjuk pemilihan perancangan database secara fisik :
 Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan Untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di
bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang
ditunjuk oleh suatu transaksi.
Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah
pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan
komunikasi.
 Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-
Struktur jalur akses.
 Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database,
dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal, digunakan pada
pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan
awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
6. Implementasi Sistem Database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat
melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(storage definition
language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema
database dan file-file database (yang kosong) kemudian database tsb dimuat (disatukan)
dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-
perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian

6
dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus
dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.

D. Pengambilan Informasi dari Sumber


1. Database jurnal adalah kumpulan data tentang jurnal yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Jurnal yang dimaksud disini adalah jurnal ilmiah yang biasa digunakan
sebagai koleksi referensi. Jurnal secara nyata mengandung data dan informasi yang
mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta
diterbitkan secara berkala.
2. Database buku adalah himpunan kelompok data tentang buku yang saling berhubungan
yang diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali. Buku teks
adalah rekaman pikiran rasional yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan
intruksional. Peran buku teks sendiri sangatlah mendominasi, disamping penulis buku
teks itu memang harus memahami dasar-dasar kurikulum yang digunakan juga
memudahkan dalam proses pembelajaran.
3. Basis data literatur kelabu kumpulan data yang terdiri dari bahan-bahan perpustakaan
yang tidak dipublikasikan melalui jalur publikasi formal(semi-published) atau tidak
tersedia secara komersial yang terintegrasi satu sama lain. Literatur kelabu pada
umumnya sulit dilacak secara bibliografis. Grey literature merupakan terbitan yang
dihasilkan oleh lembaga pemerintah, atau lembaga pendidikan biasanya tidak
didistribusikan secara luas.  Umumnya grey literature berisi berbagai macam hasil
penelitian sehingga informasinya sangat diperlukan. Bentuk grey literature meliputi
skripsi, tesis, disertasi, artikel, atau laporan penelitian. Banyak kebutuhan pencarian
pustaka kelabu yang unik dan  spesifik bukan hanya sekedar mencari berdasarkan subjek
atau judul atau pengarang  tetapi dapat dilakukan pencarian melalui pembimbing,
fakultas, departemen bahkan tahun kelulusan
4. Database data empirik/statistik adalah kumpulan data yang terdiri dari suatu sumber
pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau percobaan. [1] Bukti empiris adalah
informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu

7
klaim empiris. Sementara data statistik adalah kumpulan keterangan atau fakta yang
menjelaskan mengenai suatu persoalan.

E. Pertimbangan Pengawasan Internal


Penggunaan sebuah database pada dasarnya tidak mengubah kebutuhan sebuah
struktur pengawasan internal. Perusahaan tetap perlu untuk menjamin :

1. Data transaksi diproses secara akurat dan bahwa informasi yang dihasilkan dari database
dapat dipercaya (reliable).
2. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan sesuai dengan kebijakan dan peraturan
yang berlaku.
3. Database dan aktivitas milih perusahaan dilindungi.
4. Meskipun tujuan pengawasan internal tidak berubah, namun penggunaan database
tentunya berpengaruh terhadap risiko pengawasan internal (risiko terjadi kesalahan besar
karena semua karyawan dapat menggunakan database).
5. Penggunaan bahasa query juga mengingkatkan risiko akses ke data secara tidak sah.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur database sesuai dengan data
yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti
apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil
langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu: Mendefinisikan kebutuhan (Requirements
definition) tujuannya : untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh
user dalam sebuah organisasi. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk
membuat sebuah model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung
perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi. Rancangan
Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk memetakan model data logis
(logical data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui
transformasi ER-D ke Relasi.
Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical
database  structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical
storage structure seperti file dan tabel Rancangannya.
B. Saran
Dalam makalah yang kami buat ini, sungguh banyak kesalahan yang membuat
pembaca makalah ini tidak efektif itu adalah kesalahan kami. Sewajarnya kami diberikan
kritik dan saran untuk membuat dan memperbaiki makalah kedepannya. Dalam makalah ini
juga masih banyak sekali kekurangan, baik dari segi tulisan ataupun dari segi penyusunan
kata-kata, karena kami masih belajar, mohon kritik dan saran untuk dapat memperbaikinya.  

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahreisy D. Prananda. 2018. Makalah Perancangan Database. Universitas Jambi


Amir Hidayahtulloh. 2018. Perancangan Database. https://amirhidayahtulloh.act.uad.ac.id. Diakses pada
15 November 2022
https://www.ganipramudyo.web.id/2017/06/sumber-informasi-basis-data.html

10

Anda mungkin juga menyukai