Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGELOLAAN AKTIVA TETAP

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampu: H. M. Djajuli, S.E., M.M.

Disusun oleh kelompok 5:

1. Alisa Kamila Rahmi (200121058)

2. Firman Setiawan (200121060)

3. Inayah Bilqish (200121073)

Akuntansi Reguler 4B

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadidarat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada H. M. Djajuli, S.E., M.M.

selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah

membimbing kami dalam pengerjain tugas makalah ini. Kami juga ucapkan

terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam mengumpulkan

data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan

tentang “Pengelolaan Aktiva Tetap”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum

kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-teman

maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Cirebon, 5 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Aktiva Tetap................................................................................5
B. Pembelian Aktiva Tetap................................................................................6
C. Membuat Sendiri Aktiva Tetap.....................................................................7
D. Pemeliharaan Aktiva Tetap...........................................................................8
E. Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap.............................................................9
F. Risiko dan Pengendalian dalam Pengelolaan Aktiva Tetap.......................11
G. Informasi yang Dihasilkan dalam Pengelolaan Aktiva Tetap.....................14
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Kritik dan Saran..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan organisasi modern yang mempunyai kegiatan

tertentu untuk mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Biasanya

disamping mencari laba tujuan perusahaan juga mencakup pertumbuhan yang

terus menerus, kelangsungan hidup, dan kesan positif dimata publik. Untuk

mencapai tujuan tersebut tentunya perusahaan membutuhkan aktiva tetap dan

menguasai faktor-faktor produksi. Proses ini sering juga disebut dengan proses

produksi. Untuk menghasilkan produk ini maka peran aktiva tetap sangat besar,

seperti bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan

sebagai alat untuk berproduksi, kendaraan pengangkut sebagai alat untuk

mengangkut investasi kantor.

Informasi keuangan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan

laporan rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap

dalam neraca yang dibahas merupakan aktiva tetap berwujud yang digunakan

oleh perusahaan untuk kegiatan usahanya, tidak dimaksudkan untuk

diperjualbelikan dan mempunyai masa manfaat atau kegunaan lebih dari satu

tahun serta mempunyai nilai material.

Aktiva tetap dalam operasional perusahaan merupakan suatu aset yang

sangat besar nilainya serta sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan.

1
Untuk mempertahankan aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam proses

operasi, perusahaan memerlukan perencanaan dan pengendalian yang

tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk untuk

meningkatkan kapasitas produksi ataupun mutu produksinya. Pengeluaran

tersebut akan dipisahkan apakah pengeluaran tersebut tergolong pengeluaran

modal (capital expenditure) atau pengeluaran pendapatan (revenue

expenditure).

Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna

ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna

menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak

untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan

demikian segala yang berhubungan dengan akuntansi aktiva tetap haruslah

ditangani sebaik- baiknya. Menurut PSAK No. 16 masalah utama dalam

akuntansi aktiva tetap adalah penentuan harga perolehan, penyusutan,

perlakuan terhadap pengeluaran setelah masa perolehan, penghapusan dan

penarikan aktiva tetap serta penyajian aktiva tetap di dalam laporan keuangan

perusahaan. Kesalahan perlakuan akuntansi aktiva tetap secara langsung akan

mempengaruhi neraca dan perhitungan laba rugi. Sudah menjadi kelaziman

bahwa setiap aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan

akan mengalami penurunan nilai aktiva. Oleh karena itu dalam setiap

penyusutan laporan keuangan, perlu dialokasikan besaran nilai aktiva tetap

sebagai beban operasi periodik pengeluaran. Aktiva tetap yang digunakan perlu

dilakukan penyusutan terhadap nilai perolehan. Penyusutan merupakan suatu

2
proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (cost allocattion),

sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha, dan penyusutan adalah alokasi

jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang

diestimasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang muncul

dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari aktiva tetap?

2. Bagaimana pembelian aktiba tetap?

3. Bagaimana membuat sendiri aktiva tetap?

4. Bagaimana pemeliharaan aktiva tetap?

5. Bagaimana pencatatan depresiasi aktiva tetap?

6. Bagaimana risiko dan pengendalian dalam pengelolaan aktiva tetap?

7. Bagaimana informasi yang dihasilkan dalam pengelolaan aktiva tetap?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diinginkan

dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa pengertian aktiva tetap.

2. Untuk mengetahui bagaimana pembelian aktiba tetap.

3. Untuk mengetahui bagaimana membuat sendiri aktiva tetap.

4. Untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan aktiva tetap.

5. Untuk mengetahui bagaimana pencatatan depresiasi aktiva tetap.

3
6. Untuk mengetahui bagaimana risiko dan pengendalian dalam pengelolaan

aktiva tetap.

7. Untuk mengetahui bagaimana informasi yang dihasilkan dalam pengelolaan

aktiva tetap.

D. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan

pengajaran di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva atau biasa disebut asset merupakan harta yang menjadi sumber

ekonomi perusahaan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan

penyajian laporan keuangan. Untuk menghasilkan produk ini maka peranan

aktiva tetap sangat besar, seperti lahan sebagai tempat berproduksi, bangunan

sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai alat untuk

berproduksi dan lain-lain.

Untuk memahami tentang aset tetap, terdapat beberapa pendapat yang

akan dikemukakan antara lain menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5 menyebutkan bahwa: “Aktiva tetap

adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun

lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa

manfaat lebih dari satu tahun”. Dari pengertian tersebut yang dimaksud dengan

aktiva tetap adalah:

1. Merupakan aktiva berwujud.

2. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

3. Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.

4. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

5
Aktiva tetap merupakan aset perusahaan yang perlu dikelola dengan baik

sehingga aset tersebut dapat terjaga dan dapat dimanfaatkan semaksimal dan

sebaik mungkin. Adapun pengelolaan aktiva tetap meliputi pengadaan aktiva

tetap, pemeliharaan aktiva tetap, dan pencatatan depresiasi aktiva.

B. Pembelian Aktiva Tetap

Pembelian aktiva tetap harus diawali dengan permintaan dari departemen

yang membutuhkan. Selanjutnya bagian pembelian perusahaan akan mulai

melakukan survey terhadap pemasok dan mengajukan permintaan penawaran

harga. Permintaan penawaran harga ini berguna untuk memastikan bahwa

perusahaan mendapatkan aktiva tetap dengan harga yang wajar. Permintaan

penawaran harga ini juga berguna untuk meminimalkan peluang tips dari

pemasok.

Setelah menemukan pemasok yang sesuai, bagian pembelian membuat

surat order pembelian kepada pemasok. Selanjutnya pemasok akan mengirim

barang yang dipesan. Pada saat barang datang, departemen pengguna (yang

membutuhkan aktiva tetap) dapat ikut hadir untuk mengecek barang yang

datang. Selanjutnya pemasok akan mengirim tagihan (faktur) ke perusahaan.

Faktur tersebut akan dilunasi dengan prosedur dan pengendalian yang sama

seperti dalam kasus pelunasan utang pembelian barang dagangan. Jadi, pada

dasarnya prosedur pembelian aktiva tetap serupa dengan pembelian barang

dagangan. Oleh karena itu, dokumen yang digunakan maupun pengendalian

yang diterapkan juga sama seperti yang telah dibahas dalam Bab 7 Tentang

Pembelian.

6
Pembelian aktiva tetap pasti telah tercatat dalam file pengeluaran kas

atau file jurnal umum, tetapi perusahaan perlu melacak setiap aktiva tetap

dengan membuatdaftar aktiva tetap. Daftar Aktiva Tetap ini berguna untuk:

1. Mengetahui Aktiva Yang dimiliki Perusahaan Saat Ini.

2. Memudahkan Perusahaan Untuk Melakukan Pengecekan Secara Fisik

Terhadap Aktifa Tetap.

3. Menghitung Beban depresiasi.

4. Memudahkan Penyusunan Laporan keuangan.

C. Membuat Sendiri Aktiva Tetap

Perusahaan kadang tidak membeli aktiva tetap, tetap membuatnya

sendiri. Misalnya, perusahaan melakukan perlunasan gedung pabrik atau

bahkan membangun pabrik baru. Pembangunan seperti ini harus dicatat sebagai

aktiva dalam pembangunan. Rekening buku besar aktiva dalam pembangunan

ini sebaiknya didukung buku pembantu. Salah satu pembantu untuk satu

proyek.

Informasi mengenai harga perolehan masing-masing proyek sangat

penting karena setelah proyek selesai terbangun, maka harga perolehan proyek

harus dikreditkan dari aktiva dalam pembangunan dan didebit menjadi aktiva

tetap. Misalnya, selama tahun 2010 perusahaan memiliki 4 proyek membangun

gedung sendiri, selama membangun ruang meeting, harga perolehan proyek

sebesar Rp87.500.000,- akan tercatat sebagai aktiva dalam pembangunan. Pada

tanggal 24 september 2010, pada saat pembangunan ruang meeting selesai,

harga perolehan sebesar Rp87.500.000,- harus dikeluarkan dari rekening aktiva

7
dalam pembangunan karena nilai Rp87.500.000,- tersebut merupakan harga

perolehan aktiva tetap.

Tanpa buku pembantu, apabila perusahaan terdapat beberapa proyek

pada saat bersamaan, perusahaan akan kesulitan untuk mengetahui beberapa

beban untuk setiap proyek. Misalnya, pata tanggal 30 Desember 2010 masih

ada dua proyek yang masih dalam tahap pengerjaan. Tanpa buku pembantu,

perusahaan hanya memiliki informasi bahwa saat ini terdapat dua proyek

dengan total harga perolehan Rp43.000.000,- Jika perusahaan tidak tahu beban

setiap proyek, maka perusahaan akan tidak dapat menentukan berapa harus

dikredit dari rekening aktiva dalam pembangunan, pada saat salah satu proyek

tersebut selesai.

D. Pemeliharaan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan perlu perawatan untuk

memastikan bahwa aktiva tetap tersebut dapat beroperasi secara optimal.

Menurut standar akuntansi biaya perbedaan ini dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu biaya yang tidak menambah umur aktiva dan biaya yang dapat

namban umur aktiva tetap.

Pengolahan ini akan berdampak pada perlakuan terhadap pengeluaran

tersebut. Biaya yang tidak menambah umur aktiva akan dicatat sebagai biaya

pada periode pengeluar terjadi, sedangkan biaya yang dapat menabah umur

aktiva akan dikapitalisasi (dicatat sebagai nilai Aktiva). Selanjutnya, nilai yang

dikapitalisasi tersebut akan memperbesar nilai aktiva dan akan didepresiasi

sampai umur aktiva tersebut habis.

8
Contohnya, sebuah mobil perlu menjalani perawatan rutin termasuk ganti

oli. Perawatan seperti inilah yang tidak akan menambah umur aktiva mobil,

tetapi jika tidak dirawat, umur pemakaian mobil akan bertambah pendek. Oleh

karena itu, demi alasan kepraktisan, banyak perusahaan yang menetapkan batas

pengeluaran untuk menentukan kapan pengeluaran terkait aktva harus dicatat

sebagai biaya dan kapan harus dicatat sebagai aktiva. Sebagai contoh,

perusahaan menetapkan pengeluaran terkait dengan aktiva lebih rendah dari

Rp1.000.000,- dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya pengeluaran,

sedangkan pengeluaran diatas Rp1.000.000,- akan dikapitalisasi di depresiasi

sampai akhir umur aktiva yang bersangkutan.

Pengeluaran pemeliharaan seperti ini harusnya dibayar perusahaan

dengan kas kecil. Dalam hal ini, Dokumen yang digunakan adalah dokumen-

dokumen dalam siklus kas kecil. Pengeluaran cukup besar dapat dibayar

dengan menggunakan cek atau transfer bank, sehingga dokumen yang dipakai

adalah bukti pengeluaran kas. Pengeluaran yang dikapitalisasi harus dicatat ke

dalam daftar aktiva tetap perusahaan, karena total pengeluaran tersebut akan

menambah nilai aktiva tetap. Biasanya, jika ada pengeluaran semacam ini,

perusahaan harus melakukan perhitungan ulang beban depresiasi untuk aktiva

yang terkait.

E. Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap

Pencatatan depresiasi aktiva tetap paling tidak dilakukan setiap akhir

tahun. Perusahaan dapat memilih untuk menggunakan depresiasi garis lurus

atau depresiasi saldo menurun.

9
1. Depresiasi

Depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap selama

umur ekonomis aktiva tersebut. Umur ekonomis adalah berapa lama aktiva

tersebut bermanfaat bagi perusahaan secara efesien, jadi, umur ekonomis

tidak sama dengan umur aktiva.

2. Metode Depresiasi Garis Lurus (Staright-Line Method)

Metode garis lurus adalah metode depresiasi dimana depresiasi berupa

bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi

harta tersebut. Rumus perhitungan Metode Depresiasi Garis Lurus Sebagai

berikut:

Harga Perolehan AktivaTetap−Nilai residu


Beban Depresiasi per-tahun =
Umur Ekonomis

Contoh :

Toko butik pesona membeli mesin jahit singer seharga Rp500.000,- mesin

jahit tersebut estimasi akan memberi manfaat selama 5 tahun. Estimasi nilai

residu pada akhir umur ekonomisnya adalah Rp100.000,- dengan metode

garis lurus, maka besarnya depresiasi pertahun adalah Rp80.000,- ((500.000

– 100.000) /5).

Beban depresiasi Nilai Sisa Baku

Tahun Ke-0 500.000

Tahun Ke-1 80.000 420.000

Tahun Ke-2 80.000 340.000

10
Tahun Ke-3 80.000 260.000

Tahun Ke-4 80.000 180.000

Tahun Ke-5 80.000 100.000

3. Metode Depresiasi Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Metode depresiasi saldo menurun adalah metode depresiasi dimana

depresiasi berupa bahian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan

tariff penyusutan atas nilai sisa biki.

Contoh :

Sebuah mesin yang dibeli ditempatkan pada bulan januari 2010 dengan

harga perolehan sebesar Rp150.000.000,- Masa manfaat dari mesin tersebut

adalah 4 tahun. Apakah tariff penyusutan, misalnya ditetapkan 5%

perhitungan penyusutannya.

Tahun Tarif Depresiasi Nilai Sisa Buku

Harga Perolehan Rp. 150.000.000

Tahun Ke-1 50% Rp. 75.000.000 Rp. 75.000.000

Tahun Ke-2 50% Rp. 37.500.000 Rp. 37.500.000

Tahun Ke-3 50% Rp. 18.750.000 Rp. 18.750.000

Tahun Ke-4 Disusutkan Rp. 18.750.000 0

Sekaligus

F. Risiko dan Pengendalian dalam Pengelolaan Aktiva Tetap

11
Sistem informasi aktiva tetap dibangun dengan tujuan diantaranya adalah

untuk:

1. Memudahkan perusahaan melacak aktiva tetap yang saat dimiliki

perusahaan.

2. Memudahkan perusahaan untuk menghitung beban depresiasi.

3. Memudahkan perusahaan untuk merekam transaksi yang terkaitan dengan

aktiva tetap.

4. Menaksirkan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang benar pada

saat pembelian aktiva tetap.

5. Memastikan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang benar pada

saat membuat atau membangun sendiri aktiva tetap.

Adapun risiko dalam pengelolaan aktiva tetap diantaranya:

1. Daftar aktiva tetap yang tidak valid. Tidak validnya data ini dapat

disebabkan oleh beberapa hal:

a. Pembelian aktiva tetap yang tidak tercatat.

b. Pembangunan aktiva tetap yang tidak tercatat.

c. Aktiva tetap yang sudah rusak tetapi bagian akuntansi tidak tahu,

sehingga aktiva tetap rusak tersebut masih saja terpasang didalam daftar

aktiva tetap. Aktiva tetap yang sudah rusak dan tidak dapat dipakai lagi,

harus dihapus dari daftar aktiva tetap. Harga perolehan yang masih

tersisa harus langsung dibayarkan.

2. Kesalahan dalam mencatat harga perolehan aktiva tetap.

12
3. Kerusakan data. Data perusahaan bisa rusak karena virus, atau karena

kerusakan haedware (misalnya, Harddiscknya rusak).

Pengendalian yang dapat diterapkan dalam siklus bahan baku untuk

meminimalkan risiko tersebut adalah:

1. Semua pembelian aktiva tetap termasuk pembelian bahan baku untuk

membuat sendiri aktiva tetap hanya boleh dilakukan apabila diawali dengan

surat permintaan pembelian yang bernomor urut tercetak. Kebijakan seperti

ini membantu akuntan untuk memastikan tidak ada pembelian aktiva tetap

atau surat permintaan pembelian yang terlewat tidak tercatat.

2. Surat permintaan pembeli harus diisi lengkap, terutama pada kolom tujuan

pembelian harus diisi. Selain itu, untuk setiap pembelian yang berbeda,

harus dibuatkan surat permintaan pembelian sendiri. Sekalipun kedua

permintaan pembelian tersebut dilakukan oleh bagian produksi, tetapi juga

kedua permintaan tersebut tidak boleh digabungkan ke dalam satu

permintaan pembelian. Mengapa? Kolom tujuan tujuan pembelian. Surat

permintaan pembelian pertama untuk membeli aktiva tetap. Sedangkan surat

permintaan pembelian kedua untuk membeli bahan guna membuat sendiri

aktiva tetap. Dengan surat permintaan pembeliaan yang terpisah akan

menjamin kelengkapan dan validasi data akuntansi karena dari sisa

akuntansi kedua pembelian ini akan dijurnal dengan jurnal yang berbeda.

3. Setiap aktiva tetap perusahaan harus ditempeli kode aktiva tetap, sesuai

dengan kode yang tercatat. Kode yang tertempel ini akan mempermudah

karyawan pada saat melakukan pengecekan secara fisik.

13
4. Secara berkala, perusahaan harus melakukan pengecekan secara fisik

terhadap aktiva tetap.

5. Jika perusahaan menggunakan computer dalam merekam data keuangan

perusahaan, maka perusahaan perlu melakukan backup data secara rutin.

Beberapa tips dalam melakukan backup data sebagai berikut :

a. Sebaiknya, backup data dilakukan setiap hari.

b. Guna nama backup yang mudah dikenal.

c. Backup sebaiknya disimpan dalam media terpisah.

6. Jika perusahaan menggunakan computer dalam merekam data keuangan,

maka perusahaan dapat menetapkan password untuk karyawan berwenang

mengakses data.

7. Untuk meminimalkan virus, perusahaan perlu menetapkan aturan bahwa

computer kantor hanya boleh digunakan untuk kegiatan kantor. Perusahaan

seharusnya tegas sejak awal, bahwa karyawan tidak boleh bermain game,

ataupun berselancar dengan situs-situs web yang tidak relevan dengan

pekerjaan kantor.

G. Informasi yang Dihasilkan dalam Pengelolaan Aktiva Tetap

Salah satu tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi

yang relevan dan tepat waktu. Sistem informasi aktiva tetap diharapkan dapat

menghasilkan informasi berupa :

1. Data aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

14
Informasi ini berguna untuk memastikan kegiatan aktiva tetap yang

dimiliki perusahaan tidak memiliki daftar aktiva tetap, perusahaan tidak

dapat melakukan pengecekan secara fisik atas aktiva tetap perusahaan.

2. Total beban depresiasi Setiap Bulan.

Informasi ini berguna bagi perusahaan untuk menghitung laba rugi

bulanan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktiva tetap merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan,

selain digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan secara terus menerus,

aktiva tetap juga merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh

perusahaan. Aktiva tetap memiliki beberapa kriteria yaitu berwujud, memiliki

umur manfaat lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasional perusahaan

dan tidak diperjual belikan serta material. Aktiva tetap dalam operasional

perusahaan merupakan suatu aset yang sangat besar nilainya serta sangat

berpengaruh terhadap laporan keuangan. Untuk mempertahankan aktiva tetap

yang dimiliki dan digunakan dalam proses operasi, perusahaan memerlukan

perencanaan dan pengendalian yang tujuannya agar dapat memenuhi

kebutuhan perusahaan, termasuk untuk meningkatkan kapasitas produksi

ataupun mutu produksinya. Dalam pengelolaan aktiva tetap meliputi

pengadaan aktiva tetap, pemeliharaan aktiva tetap, dan pencatatan depresiasi

aktiva.

B. Kritik dan Saran

Dalam makalah yang kami buat ini, sungguh banyak kesalahan yang

membuat pembaca makalah ini tidak efektif itu adalah kesalahan kami.

Sewajarnya kami diberikan kritik dan saran untuk membuat dan memperbaiki

makalah kedepannya. Dalam makalah ini juga masih banyak sekali

16
kekurangan, baik dari segi tulisan ataupun dari segi penyusunan kata-kata,

karena kami masih belajar, mohon kritik dan saran untuk dapat

memperbaikinya.  

C.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia D, Lilis S. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses,

dan Penerapan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jurnal Entrepreneur (2022). "AKTIVA TETAP PENGERTIAN JENIS DAN CARA

MEMPEROLEHNYA". http://www.jurnal.id. Diakses 28 April 2022

Aiyada R (2022). "PENGELOLAAN AKTIVA TETAP". http://www.scribd.com.

Diakses 28 April 2022

18

Anda mungkin juga menyukai