Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR – DASAR INTELIJEN BISNIS DATABASE


DAN MANAJEMEN INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Dr. Ratna Dewi, S.E., M.Si


Disusun Oleh :
1. Fatmawati 02220200181
2. Aninda Putri Ramadhani 02220200183
3. Refka Indriani Rahman 02220200184
4. Intan Nur Ilham 02220200190

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MESLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Dasar-Dasar Intelijen Bisnis Database dan Manajemen Informasi” yang dimana
makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya
sendiri umumnya para pembaca makalah ini. Dengan demikian penulis
mengucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Makassar, 26 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................2
1.4 Manfaat ...................................................................................................2
Bab II PEMBAHASAN ....................................................................................3
2.1 Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File Tradisional................3
2.2 Pendekatan Database untuk Pengelolaan Data.......................................4
2.3 Pendekatan Database untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan
Pengambilan Keputusan ..........................................................................6
2.4 Pengelolaan Sumber Data .......................................................................8
Bab III PENUTUP ............................................................................................10
3.1 Kesimpulan .............................................................................................10
3.2 Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era global saat ini Sistem Inforrmasi Manajemen merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam
suatu kegiatan manajemen. Sistem manajemen basis data merupakan
perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan,
mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah sistem
informasi yang efektif menyediakan inforrmasi yang akurat, tepat waktu, dan
relevan bagi penggunanya sehingga dapatdigunakan untuk pengambilan
keputusan. Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari,
maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan
keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat
isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh system informasi dengan dukungan teknologi inforrmasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database). Agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien diperlukan
manajemen data. Sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi
yang tepat guna, tepat waktu, akurat, dan relevan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengorganisasian data dalam lingkungan file tradisional?
2. Menjelaskan pendekatan database untuk pengelolaan data?
3. Menjelaskan pemanfaatan database untuk meningkatkan kinerja bisnis dan
pengambilan keputusan?
4. Mengelola sumber data

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami mengorganisasikan data dalam lingkungan file tradisional.
2. Mengetahui pendekatan data base untuk pengelolaan data.
3. Menggunakan basis data untuk meningkatkan kinerja bisnis dan
pengambilan keputusan.
4. Memahami pengelolaan sumber data.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi dan
bahan untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan para pembaca tentang “Dasar - Dasar Intelijen Bisnis Database dan
Manajemen Informasi” dan berbagai macam didalamnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File Tradisional


Sitem informasi yang efektif menyediakan pengguna informasi yang akurat,
tepat waktu, dan relevan. Informasi yang akurat, berarti bebas dari keslahan.
Informasi yang tepat waktu berarti informasi yang tersedia pada saat diperlukan
oleh pengambil keputusan. Informasi di anggap relevan ketika ia member manfaat
serta sejalan dengan pekerjaan dan keputusan yang akan dibuat. (Kenneth dan
Jane, 2017:221).
1. Istilah dan Konsep dalam pengorganisasian file
Sistem computer mengorganisasikan data berdasarkan suatu hierarki yang
di mulai dari bit kemudian byte, kemudian berlanjut ke field, record, file
dan database. Bit mewakili unit data terkecil yang dapat ditangani oleh
komputer. Sekelompok bit disebut byte, yang mewakili salah satu buah
karakter tunggal yang dapat berupa huruf, angka ataupun simbol lainnya.
Sekelompok karakter yang membentuk kata, beberapa kata ataupun serial
angka (Seperti nama atau usia seseorang) disebut field. Sekelompok field
yang saling berhubungan dinamakan record, sedangkan record dengan jenis
yang sama dinamakan file. (Kenneth dan Jane, 2017:222).
2. Masalah-masalah dalam lingkungan data tradisional

1.5 Redudansi dan ikonsistensi data


Redudansi data adalah kehadiran data ganda pada beberapa file data yang
tersimpan di beberapa tempat atau lokasi. Redudansi data terjadi ketika
kelompok-kelompok yang berbeda pada sebuah organisasi secara independen
mengumpulkan data yang sama dan menyimpannya masing-masing. Data
redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data dan menyebabkan
terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-atribut yang sama, memiliki nilai-
nilai yang berbeda.

3
1.6 Ketergantungan program data
Ketergantungan program data mengacu pada satu paket data yang tersimpan
pada file dan dan di perlukan oleh program-program tertentu untuk
memperbaharui dan mengelola file-file tertentu sehingga program tersebut perlu
mengubah data-data tersebut. Setiap program computer tradisional harus
menjelaskan lokasi dan sifat data yang bekerja padanya.

1.7 Kurangnya fleksibelitas


Sistem file tradisional dapat mengkirimkan laporan rutin sesuai jadwal
setelah upaya pemograman yang ekstensif namun tidak dapat mengkirimkan
laporan- laporan ad-hoc (hanya diperlukan pada situasi khusus saja) atau
merespon kebutuhan informasi yang tidak dapat di antisipasi pada kondisi
waktu tertentu. Informasi-informasi tersebut di perlukan oleh permintaan-
permintaan ad-hoc disuatu tempat pada sistem tersebut tetapi terlalu mahal
untuk disediakan.

1.8 Sistem keamanan yang buruk


Karena longgarnya pengendalian dan pengelolaan terhadap data, akses dan
penyebaran informasi menjadi tidak terkendali.

1.9 Kekurangan ketersediaan dan pendistribusian data


Karena bagian informasi yang terdapat pada file yang berbeda dan bagian –
bagian organisasi dapat di hubungkan satu sama lain. Jelas adalah tidak
mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi dalam waktu yang
bersamaan. (Kenneth dan Jane, 2017:223-224).

2.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data


Definisi yang lebih jelas mengenai database adalah sekumpulan data yang di
organisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan
memusatkan data dan mengurangi penggadaan data. Ketimbang menyimpan
data pada file-file yang terpisah untuk setiap aplikasi data yang dimunculkan
kepada pengguna, berasal dari suatu lokasi penyimpanan saja. . (Kenneth dan
Jane, 2017:224).

4
1. Sistem Manajemen database
Sistem Manajemen dadabase adalah perangkat lunak yang memungkinkan
suatu organisasi memusatkan data, mengelola mereka secara efisien dan
menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi.
Ketika program aplikasi meminta suatu item data, seperti gaji bruto, DBMS
(database managemen system) menemukan item data tersebut pada database
dan menampilkannya lewat program aplikasi. Dengan menggunakan file-file
data tradisional pemogram harus menspsesifikasikan ukuran dan format dari
setiap elemen data yang digunakan didalam sebuah program, kemudian
menginformasikannaya ke komputer dimana lokasi mereka. . (Kenneth dan
Jane, 2017:224-225).

2. Kapabilitas sistem manajemen database


Suatu DBMS selalu menyertakan perangkat untuk mengorganisasikan,
mengelola, dan mengakses data pada database. Dan hal yang paling
penting adalah bahasa untuk mendefinisikan data, kamus data, dan bahasa
untuk manipulasi/ memodifikasi data.
DBMS memiliki kapabilitas definisi data untuk menspesifikasikan struktur
konten database. Definisi data digunakan untuk membuat database dan
untuk mendefinisikan karakteristik field pada setiap table. Informasi tentang
database ini akan didokumentasikan dalam kamus data. Kamus data (data
dictionary) adalah file manual atau otomatis yang menyimpan definisi-
definisi elemen data berikut karakteristik mereka. . (Kenneth dan Jane,
2017:230).

3. Merancang database
Rancangan konseptual suatu database menggambarkan bagaimana elemen-
elemen data pada database dikelompokan. Proses rancangan tersebut
mengedintifikasi hubungan antara elemen-elemen data dan cara efisien
dalam mengelompokan elemen-elemen data untuk menjawab kebutuhan
informasi suatu organisasi bisnis. Proses tersebut juga mengidentifikasi
data-data ganda dan pengelompokan elemen-elemen data yang diperlukan
untuk program aplikasi yang spesifik.
Kelompok data diorganisasikan, diperbaiki dan didistribusikan dengan
5
lancar, sampai hubungan logis antara seluruh data pada database tampak
jelas. (Kenneth dan Jane, 2017:231)

2.3 Memanfaatkan Basis Data Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan


Pengambilan Keputusan
Bisnis menggunakan basis data mereka untuk melacak transaksi dasar, seperti
membayar pemasok, memproses pesanan, mencatat pelanggan, dan membayar
karyawan. Tetapi mereka juga membutuhkan database untuk memberikan
informasi yang akan membantu perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih
efisien, dan membantu manajer dan karyawan membuat keputusan yang lebih
baik. Jika sebuah perusahaan ingin mengetahui produk mana yang paling
populer atau siapa pelanggannya yang paling menguntungkan, jawabannya
terletak pada data. Kemampuan ini meliputi data pergudangan, data mining, dan
alat untuk mengakses basis data internal melalui Web.

1. Gudang Data, Sebuah gudang data adalah database yang menyimpan data
terkini dan historis yang potensial bagi pengambil keputusan di seluruh
perusahaan. Data berasal dari banyak sistem transaksi operasional inti,
seperti sistem penjualan, akun pelanggan, dan manufaktur, dan mungkin
mencakup data dari transaksi situs Web. Gudang data mengkonsolidasikan
dan membakukan informasi dari database operasional yang berbeda sehingga
informasi tersebut dapat digunakan di seluruh perusahaan untuk analisis
manajemen dan pengambilan keputusan. Data Mart adalah subset dari
gudang data yang di dalamnya terdapat ringkasan atau porsi data perusahaan
yang sangat terfokus ditempatkan dalam basis data terpisah untuk suatu
populasi atau pengguna tertentu. Data mart biasanya berfokus pada suatu
area subjek atau lini bisnis, maka sudah bisa dibuat dengan lebih cepat dan
lebih hemat daripada gudang data keseluruhan perusahaan.

Pemrosesan Analitis Online (Online Analytical Processing-OLAP) Online


Analytical Processing-OLAP mendukung analisis data multidimensi, juga
memudahkan pengguna untuk melihat data yang sama dengan cara yang berbeda
dari berbagai dimensi. Setiap aspek dari informasi-produk, harga, biaya, daerah,
atau waktu mewakili sebuah dimensi yang berbeda. Misalkan perusahaan Anda

6
menjual empat produk berbeda: mur, baut, mesin cuci, dan sekrup-di wilayah

Timur, Barat, dan Tengah. Jika Anda ingin mengajukan pertanyaan yang cukup
mudah, seperti berapa banyak mesin cuci yang terjual selama kuartal terakhir, Anda
dapat dengan mudah menemukan jawabannya dengan menanyakan basis data
penjualan Anda. Tapi bagaimana jika Anda ingin tahu berapa banyak mesin cuci
yang dijual di masing-masing wilayah penjualan Anda dan bandingkan hasil aktual
dengan penjualan yang diproyeksikan? Untuk mendapatkan jawabannya, Anda
memerlukan Online Analyses Process (OLAP).

2. Data Mining, Data Mining atau penggalian data lebih digerakkan oleh
penemuan. Penggalian data menyediakan pengetahuan tentang data perusahaan
yang tidak dapat diperoleh dengan OLAP, dengan cara menemukan pola dan
hubungan yang tersembunyi dalam basis data yang besar dan menyimpulkan
aturan untuk memprediksi perilaku di masa depan. Pola dan aturan digunakan
untuk memandu proses pengambilan keputusan dan meramalkan dampak
keputusan tersebut. Jenis informasi yang dapat diperoleh dari data mining
meliputi asosiasi, urutan, klasifikasi, kelompok, dan prakiraan. Alat
penambangan teks sekarang tersedia untuk membantu bisnis menganalisis data
ini. Alat ini mampu mengekstrak elemen kunci dari kumpulan data tidak
terstruktur yang besar, menemukan pola dan hubungan, dan meringkas
informasinya. Penemuan dan analisis pola dan informasi berguna dari World
Wide Web disebut Web mining.

3. Basis data dan web, Basis data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti
manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat
dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling
berhubungan.Basis Data (Database) di aplikasi Web sama seperti pada
pemakaian basis data tersebut di aplikasi desktop. Basis data yang banyak
dipakai di aplikasi web adalah model client/server.

7
2.4 Mengelola Sumber Data
1. Menetapkan Kebijakan Informasi
Setiap bisnis, skala besar maupun kecil, memerlukan kebijakan informasi.
Kebijakan informasi (information policy) menentukan aturan organisasi
dalam hal pembagian, penyebaran, perolehan, standardisasi, klasifikasi,
dan penyimpanan informasi. Undang-undang kebijakan informasi
menjelaskan prosedur dan akuntabilitas yang spesifik, mengidentifikasi
informasi dapat saling dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi,
dimana informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang bertanggung jawab
untuk memperbaharui dan memelihara informasinya.

Dalam organisasi berskala besar, pengelolaan dan perencanaan informasi


sebagai sumber daya perusahaan membutuhkan fungsi administrasi data
formal.
Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan
dan prosedur yang mengatur data sebagai sumber daya organisasi.
Tanggung jawab tersebut meliputi pengembangan kebijakan informasi,
perencanaan data, pengawasan rancangan database logis, dan
pengembangan kamus data, serta pemantauan terhadap spesialis sistem
informasi dan kelompok pengguna akhir dalam menggunakan data.
Organisasi yang besar juga memiliki rancangan database dan kelompok
manajemen didalam divisi sistem informasi perusahaan yang bertanggung
jawab untuk mendefinisikan dan mengatur struktur dan isi database, serta
memelihara database tersebut.

2. Memastikan Kualitas Data


Database dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan
berlanjut pada jaminan bahwa perusahaan akan memiliki informasi yang
diperlukan.
Namun, langkah-langkah tambahan harus diambil untuk memastikan
bahwa data dalam database perusahaan akurat dan tetap dapat diandalkan.
Sebelum database baru dipergunakan, maka organisasi perlu
mengidentifikasi dan memperbaiki data yang salah dan menciptakan
program -program yang lebih baik untuk mengedit data ketika database
8
tersebut mulai dioperasionalkan. Analisis kualitas data sering dimulai
dengan audit kualitas data (data quality audit), yang merupakan survei
terstruktur atas keakuratan dan tingkat kelengkapan dari data dalam suatu
sistem informasi. Audit kualitas data dapat diselenggarakan dengan
melakukan survei keseluruhan file data, menyurvei pengguna data atas
persepsi mereka mengenai kualitas data.
Pembersih data (data cleansing), juga dikenal sebagai data scrubbing,
terdiri atas kegiatan mendeteksi dan mengoreksi data dalam database yang
tidak benar, tidak lengkap, tidak diformat dengan tepat, atau berlebihan.
Pembersihan data bukan hanya mengoreksi kesalahan, tetapi juga
menekankan konsistensi diantara serangkaian data yang berbeda yang
berasal dari sistem informasi yang terpisah. Peringkat lunak pembersihan
data yang khusus tersedia untuk menyurvei file data secara otomatis,
memperbaiki kesalahan dalam data, dan mengintegrasikan data dalam
format yang konsisten bagi semua bagian dari perusahaan. Permasalahan
kualitas data bukan hanya merupakankan permasalahan dalam bisnis
semata.
Mereka juga menimbulkan permasalahan yang serius bagi individual,
memengaruhi kondisi keuangan mereka, dan bahkan pekerjaan mereka.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sitem informasi yang efektif menyediakan pengguna informasi yang akurat, tepat
waktu, dan relevan. Informasi yang akurat, berarti bebas dari keslahan. Informasi
yang tepat waktu berarti informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh
pengambil keputusan. Definisi yang lebih jelas mengenai database adalah
sekumpulan data yang di organisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara
efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggadaan data. Organisasi
bisnis tertarik dengan data besar karena mereka dapat melihat pola yang lebih
berbentuk dan anomoli-anomoli yang lebih menarik ketimbang data kecil yang
berpontensi memberikan wawasan baru tentang perilaku pelanggan, pada cuaca,
aktivitas, pasar saham, dan fenomena lainya.

Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan dasar yang membangun agar pembuatan makalah
selanjutnya lebih baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis khususnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/98689664/Sistem-Informasi-Manajemen-by-
Laudon
http://datawarehouseblogers.blogspot.com/2018/?m=1
https://studylibid.com/doc/1054502/6.2-pendekatan-database-untuk-
pengelolaan-data
https://studylibid.com/doc/1054502/6.2-pendekatan-database-untuk-
pengelolaan-data
https://lebihindonesia.com/bagaimana-memanfaatkan-database-untuk-
meningkatkan-kinerja-bisnis-44292114
http://blog.ub.ac.id/orimanihuruk/2014/03/20/mengelola-sumber-data/
https://adejaim.blogspot.com/2017/10/kemampuan-utama-dbms-guna-
meningkatkan.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai