Anda di halaman 1dari 17

Dasar-Dasar Business Intelligence Databes dan Manajemen

Informasi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Saifudin, M.E.

Disusun Oleh :

Wakhid Nurul Ashari 63040180091

Raras Aghny Mimaradhita 63040180095

Ratna Dewi Anggraini A 63040180096

Kelas : 5C

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
dengan baik dan tepat waktu.

Adapun makalah ini kami buat untuk memberikan penjelasan apa saja Dasar-dasar Business
Intelligence Databes dan Manajemen Informasi. Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang membangun kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 14 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
1.1 Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File Tradisional.................................................2
A. Konsep organisasi File................................................................................................................2
B. Masalah dengan Lingkungan File Tradisional.............................................................................3
1.2 Pendekatan Database Untuk Manajemen Data.....................................................................5
A. Sistem manajemen basis data...................................................................................................5
B. Kemampuan Sitem Manajemen Basis Data...............................................................................7
C. Mendesain Database.................................................................................................................8
1.3 Menggunakan Databes untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan Pengambilan......................8
1.3 Mengelola Sumber Daya Data.............................................................................................11
A. Menetapkan kebijakan Informasi............................................................................................11
B. Manajemen kualitas Data........................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengingat Banco de Credito del Peru (BCP) menggunakan kertas dalam


jumlah besar untuk merekonsiliasi data mereka yang ganda serta tidak konsisten
untuk dikumpulkan dan dilaporkan kepada pihak manajemen. Solusi ini sangat
memakan waktu dan mahal serta menghambat departemen TI di perusahaan tersebut
untuk menghasilkan pekerjaan yang bernilai tinggi. Solusi yang lebih sesuai lainnya
dalah dengan meng-Install perangkat keras dan perangkat lunak baru tempat
penyimpanan bisnis bagi seluruh perusahaan untuk mendukung kelancaran aplikasi
bisnis. Perangkat baru tersebut diantaranya adalah perangkat lunak perusahaan yang
megintegrasikan manajemen database dan data warehouse terkini yang dapat
menyuplai data untuk keseluruhan perusahaan. Bank tersebut harus
mengorganisasikan ulang data-datanya kedalam format yang ditemukan perusahaan,
mengeliminasi data-data ganda, menerapkan aturan, tanggung jawab serta prosedur
untuk memperbarui dan menggunakan data.
Sitem manajemen database dan data warehouse modern meningkatakan
efesiensi dengan mempermudah cara menemukan dan mengumpulkan data untuk
laporan manajemen serta untuk pemrosesan transaksi financial sehari-hari. Data
tersebut lebih akurat dan terpercaya serta mengurangi biaya pengelolaan dan
penyimpanan secara siginfikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengorganisir data dalam lingkungan file tradisional?


2. Bagaimana pendekatan databes untuk manajemen data?
3. Bagaimana menggunakan databes untuk meningkatkan kinerja bisnis dan pengambilan
keputusan?
4. Bagaimana mengelola sumber daya data?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui mengorganisir data dalam lingkungan file tradisional.

1
2. Untuk Mengetahui pendekatan databes untuk manajemen data.
3. Untuk mengetahui Bagaimana menggunakan databes untuk meningkatkan kinerja bisnis
dan pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui bagaimana mengelola sumber daya data

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File Tradisional

Sebuah sistem inforamsi yang efektif menyediakan informasi yang akurat,


tepatwaktu, dan relevan bagi penggunanya. Informasi yang akurat adalah bebas dari
kesalahan juga informasi dikomuBAnikasikan dengan tepat waktu maka dapat
digunakan sebagai pengambilan keputusan sesuai kebutuhan pengguna.
Informasi yang tepat waktu adalah tersedia bagi pembuat keputusan ketika
diperlukan. Informasi yang relevan adalah yang bermanfaat dan tepat untuk jenis
pekerjaan dan dapat digunakan sebagai pengambilankeputusan atas informasi
tersebut.

A. Konsep organisasi File

Sistem komputer mengorganisasikan data dalam sebuah hirarki yang dimulai


dengan bit, bytes dan berkembang menjadi fields, records, files dan databases.
1) Bit : Unit terkecil data yang ditangani oleh komput.
2) er. Bit (binary digit) diwakili 0 atau 1.
3) Byte : Sekelompok bit yang mewakili satu karakter tunggal yang dapat berbentuk
huruf, angka atau simbol lain. Terdiri dari 8 bit.
4) Character : Diwakili oleh 1 byte untuk setiap huruf.
5) Data : Fakta yang mewakili event yang terjadi dalam organisasi atau
lingkunganfisik sebelum diorganisasikan dan diubah ke dalam bentuk yang dapat
dipahamidan digunakan oleh manusia (Laudon, 2000).
6) Entity : Seseorang, tempat, sesuatu atau peristiwa yang tersimpan dalam
informasi.

2
7) Field / Attribute / Data Element : Sekelompok karakter yang dimasukkan
padasuatu kata, kelompok kata, atau nomor yang lengkap (seperti nama atau
usia).Setiap karakteristik yang menjelaskan entity tertentu disebut atribut.
8) Record : Sekelompok field yang berhubungan seperti nama mahasiswa,
matakuliah yang diambil, tanggal dan nilai.
9) File : Sekelompok record yang sama jenisnya.
10) Database : Kumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagaiaplikasi
dalam satu waktu dengan menyimpan dan mengelola data sehinggadapat muncul
dalam satu tempat.
11) Key Field : Field yang berfungsi untuk mengidentifikasi record sehingga record
dapat dipanggil, diperbarui atau disortir.

D. Masalah dengan Lingkungan File Tradisional

Pada kebanyakan organisasi file data dan sistem cenderung bertumbuh secara
mandiri tanpa rencana menyeluruh untuk perusahaan. Setiap aplikasi tentu
sajamembutuhkan file dan program komputernya sendiri untuk dapat bekerja.
Dapatmelalui pendekatan tradisional terhadap pemrosesan suatu informasi,
sebagaicontoh aplikasi yang menggunakan pendekatan tradisional :
1) Departemen SDM mempunyai file master personalia, file penggajian, fileasuransi
kesehatan, file pensiun, file daftar alamat.
2) Departemen Keuangan mempunyai file penggajian, file pensiun, file daftarutama
karyawan untuk kegiatan pembayaran gaji.

Masalah – masalah yang ada dalam lingkungan data tradisional yaitu :

1) Redudansi dan Inkonsistensi


DataRedudansi data merupakan adanya duplikasi data dalam beberapa file
datayang sama disimpan di dalam lebih dari satu tempat atau lokasi. Redundasi
dataterjadi kelompok yang berbeda di dalam suatu orgainisasi mengumpulkan
potongan data yang sama secara independen dan menyimpannya
secaraindependen juga. Redundasi data menghabiskan tempat penyimpanan data
danmenimbulkan inkonsistensi data, dalam arti atribut yang sama mungkin
nilaiyang berbeda. Misalnya, dalam contoh yaitu :

3
a. Didalam sistem yang menggunakan input indentitas mahasiswa tapi disistem
yang lain menginputnya menggunakan indentitas saja.
b. Pada sistem pengkodean yang berbeda , misanya pada toko
pakaianmenggunakan kode yang berbeda pada penjualan, persediaan, dan
sistem produksi dengan kode yang digunakan untuk mengkode ukuran
pakaianyang dijual kepelanggan.
2) Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data mengacu pada pasangan data yangtersimpan dalam
file dan program tertentu. Perubahan pada suatu program, juga mempengaruhi
perubahan file dan data. Karena file merupakan kumpulan datayang telah
dikumpulkan.
3) Kurangnya Fleksibilitas
Sistem file tradisional bisa menimbulkan banyak laporan rutin terjadwal setelah
dilakukan banyak perubahan pemograman, sebab pengguna tidak bisamembuat
laporan yang bersifat instan atau merespon prasyarat-prasyaratinformasi yang tak
terantisipasi sebelumnya secara cepat. Ketergantungan program data mengacu
pada penggabungan dari data yang disimpan dalam filedan program khusus yang
diperlukan untuk memperbaharui dan memelihara filetersebut sehingga perubahan
program memerlukan perubahan terhadap data.Setiap program komputer
tradisional harus menggambarkan lokasi dan sifatdata dimana itu bekerja. Dalam
lingkungan file tradisional, setiap perubahandalam program perangkat lunak dapat
memerlukan perubahan dalam data yangdiakses oleh program itu. Salah satu
program dapat dimodifikasi dari lima digituntuk ZIP kode sembilan digit. Jika file
asli diubah dari lima digit untuk ZIPkode sembilan digit, maka program lain yang
dibutuhkan kode ZIP lima digittidak lagi bekerja dengan baik. Perubahan tersebut
bisa menghabiskan biaya jutaan dolar untuk menerapkan dengan benar.
4) Sistem Keamanan yang Buruk
Kendali pada data dan pengelolaan yang kurang, akses dan penyebarandari suatu
informasi mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu kurang bisamengendalikan
atau mengelola data, maka aktivitas akses dan penyebaraninformasinya tidak bisa
terkuasai dengan baik. Manajemen tidak bisamengetahui dengan pasti siapa yang
mengakses atau bahkan membuat perubahan pada data organisasi. Tidak setiap
pemakai sistem basis datadiperbolehkan untuk mengakses semua data, misalnya

4
data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan
personalia, sedang bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya.
5) Kekurangan Ketersediaan dan Pendistribusian Data
Akses data yang tidak fleksibel dalam sebuah sistem yang simpang siurmembuat
kesulitan untuk mendapatkan informasi. Informasi tidak bisa mengalirdengan
lancar ke semua wilayah fungsional atau ke bagian-bagian dalamorganisasi.
Karena potongan informasi dalam file yang berbeda dan bagianyang berbeda dari
organisasi tidak dapat berhubungan satu sama lain, makahampir tidak mungkin
untuk informasi dapat dibagikan atau diakses tepatwaktu. Informasi tidak bisa
mengalir bebas melintasi area fungsional yang berbeda atau berbagai bagian
organisasi lain. Jika pengguna menemukan nilai yang berbeda dari bagian
informasi yang sama dalam dua sistem yang berbeda,mereka mungkin tidak ingin
menemukan masalah ini karena mereka akanmeragukan keakuratan data.

1.2 Pendekatan Database Untuk Manajemen Data

Teknologi database banyak menyelesaikan masalah-masalah pada organisasi yang


menggunakan sistem file tradisional. Definisi yang lebih jelas mengenai database
adalahsekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara
efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data. Ketimbang
menyimpan data pada file-file yang terpisah untuk setiap aplikasi, data yang dimunculkan
kepada pengguna, berasal dari satu lokasi penyimpanan saja. Database tunggal yang
melayani banyak aplikasi, sebagai contoh suatu perusahaan ketimbang menyimpan data
pegawainya pada sistem informasi dan file yang berbeda untuk data pribadi,
penggajiandan tunjangan, perusahaan dapat menciptakan database sumber daya manusia
tunggal.

A. Sistem manajemen basis data

Sistem manajemen database adalah perangkat lunak yang memungkinkansuatu


organisasi memusatkan data, mengelola secara efisien, dan menyediakan akses
terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. Database manajemen sistem
bertindak sebagai antar muka antara program aplikasi dan file data secarafisik. Ketika
program aplikasi meminta suatu item data, seperti gaji bruto databasemanajemen
sistem akan menemukan item data tersebut pada database danmenampilkannya lewat

5
program aplikasi. Dengan menggunakan file-file datatradisional program
menspesifikasikan ukuran dan format dari setiap elemen datayang digunakan dalam
sebuah program, kemudian menginformasikannya kekomputer dimana lokasi mereka.
Database manajemen sistem meringankan pekerjaan pemrogram dan
pengguna dengan cara memahami dengan cara dimana dan bagaiamana suatu
datadisimpan dengan memberikan tampilan terpisah pada data fisik dan data
logis.Tampilan data logis menampilkan data sesuai apa yang diharapkan
ataudibayangkan oleh pengguna akhir ataupun spesialis bisnis, dimana tampilan
datafisik menampilkan bagaimana sesungguhnya suatu data diorganisasikan
danstrukturisasi pada media penyimpanan media fisik. Perangkat lunak data base
manajemen sistem memungkinkan database fisik dapat diakses secara logis oleh
pengguna akhir.

1) Bagaimana DBMS Menyelesaikan Masalah-Masalah pada Lingkungan File


Tradisional

DBMS mengurangi redudansi (ganda) dan inskonsistensi data


denganmeminimalisasi file-file yang terialisasi yang berisi data sama.
MungkinDBMS tidak dapat menghilangkan redudansi data secara keseluruhan
padasuatu organisasi, namun mereka dapat meminimalkannya. Meskipun
satuorganisasi memiliki data ganda, namun dengan menggunakan
DBMS,inkonsistensi data tersebut.

2) DBMS Relasional Jenis DBMS yang paling populer bagi PC ataupun mainframe
saat iniadalah relasional DBMS. DBMS relasional menampilkan data menjadi
tabeldua dimensi. Tabel juga dapat sebagai file. Microsoft DBMS relasional
untuksistem PC, dimana DB2 , orade data dan microsoft SQL server adalah
DBMSrelasional untuk komputer berukuran sedang dan besar seperti
mainframe.MySQL adalah DBMS open source yang terkenal, sedangkan database
liteadalah DBMS untuk perangkat komputasi mobile.
3) Operasi DBMS RelasionalTabel database relasional dapat dikombinasikan dengan
mudah untukmengirimkan data yang diperlukan pengguna, yang disediakan oleh
dua tabelyang saling berbagi elemen data.
4) Database Non Relasional dan Database pada

6
Sistem Cloud ComputingSistem manajemen database non-relasional (non
relational databasemanagement system) menggunakan model data yang lebih
fleksibel dandirancang untuk mengelola data berukuran besar yang didistribusikan
pada banyak perangkat serta mempermudah dalam meningkatkan atau
menurunkanskalabilitas. Mereka sangat berguna untuk menangani permintaan-
permintaandata sederhana pada data terstruktur maupun yang tidak memiliki
volume besar, seperti web, media sosial, grafis , dan bentuk-bentuk data lainnya
yangsulit dianalisis menggunakan perangkat tradisional berbasis SQL.
Beberapa jenis database NoSQL, masing-masing memiliki fitur teknis dan
perlakuan yang berbeda. Database oracle NoSQL salah satu contohnya
adalahsimple DB buatan amazon, salah satu layanan web yang beroprasi pada
sistemcloud computing. Simple DB menyediakan layanan web dengan
tampilanyang mudah dipahami untuk menciptakan dan menyimpan
rangkaiandata,menganalis data dengan mudah,dan mengembalikan hasilnya.
Tidak perlu mendefinisikan terlebih dahulu kedalam database struktur formal
ataumengubah definisi apabila ada data baru yang masuk.
Amazon dan penyedia layanan cloud computing lainnya
jugamenyediakanDBMS relasional. Relational Database Service (RDS)
amazonmenawarkan mySQL, SQL server, ataupun oracle database sebagai mesin
pencari database. Besarnya pembayaran bergantung pada jumlah
penggunaan.Oracle memiliki database cloud service menggunakan relasional
oracledatabase , sedangkan microsoft SQL azure database adalah layanan
databaserelasional berbasis cloud computing yang beroprasi pada microsoft
SQLserver DBMS. Layanan manajemen data berbasis cloud computing
memilikidaya tarik tersendiri bagi organisasi kecil dan menengah yang baru
memulai bisnisnya dengan menawarkan harga yang terjangkau, ketimbang
produkdatabase dalam perusahaan.

E. Kemampuan Sitem Manajemen Basis Data

DBMS selalu menyertakan perangkat untuk mengorganisasikan, mengelola


data pada database. Hal yang penting adalah bahasa untuk mendefinisikan datadan
bahasa untuk memanipulasi data atau memodifikasi data. DBMS memilikikapabilitas
definisi data (data defination) untuk mensfesifikasikan kontendatabase. Definisi data
digunakan untuk membuat tabel database ini akandidokumentasikan dalam kamus

7
data. Kamus data (data dictionary) adalah filemanual ataupun otomatis yang
menyimpan definisi-definisi elemen data berikutkarakteristik mereka.
1) Meminta Data dan Melaporkan
DBMS menyertakan perangkat untuk mengakses dan memanipulasiinformasi
database. Sebagian besar DBMS memiliki bahasa tersendiri yangdisebut bahasa
manipulasi data yang digunakan untuk menambah, mengubah,menghapus data
pada database. Bahasa ini mengandung perintah yangmemungkinkan pengguna
pemograman untuk mengekstrak atau menyaringdata dari database untuk
memenuhi kebutuhan informasi dan mengembangkanaplikasi. Bahasa manipulasi
data yang paling mutakhir saat ini adalah structured query language atau SQL.

F. Mendesain Database

Untuk merancang database harus memahami hubungan antar data, jenis


datayang dikelola pada database, database memerlukan rancangan konsep
maupunfisik. Rancangan konseptual atau logis dari suatu database adalah model
abstrakdatabase dari perspektif organisasi bisnis, dimana rancangan fisik menunjukan
bagaimana database rancang lewat akses langsung perangkat penyimpanan.
a) Normalisasi dan Diagram Relasi Entitas
Rancangan konseptual suatu database menggambarkan bagaimanaelemen-
elemen data pada database dikelompokkan. Proses perancangantersebut
mengidentifikasi hubungan data-data ganda dan pengelompokkanelemen-elemen
data yang diperlukan untuk program aplikasi yang spesifik.Sekelompok data
diorganisasikan, diperbaiki, dan didistribusikan denganlancar , sampai hubungan
logis diantara seluruh data pada database tampak jelas.
Untuk menggunakan model database relasional secara efektif, kelompokdata
yang rumit harus disederhanakan untuk meminimalisasi elemen-elemendata yang
ganda serta hubungan-hubungan jamak yang janggal. Prosesmenciptakan struktur
data yang ringkas, stabil, serta fleksibel dan adaptatifdari kelompok-kelompok
data yang rumit dinamakan normalisasi.

1.3 Menggunakan Databes untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan Pengambilan


Keputusan

8
1. Tantangan Dalam Menagani Besarnya Volume Data
Sampai dengan 5 tahun yang lalu, sebagian data dikumpulkan oleh
organisasi yang terdiri atas data transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah
kedalam kolom dan baris pada DBMS relasional, sejak saat itu ada lonjakan data
dari lalu lintas Wet, pesan surel dan konten media sosial (tweets, status pesan)
demikian juga dari data yang dihasilkan dari media seperti sensor (yang
digunakan pada smart meter, sensor publik, dan meteran elektrik) atau dari sistem
transaksi elektronis.
Organisasi bisnis tertarik dengan data besar karena mereka dapat melihat
pola yang lebih berbentuk dan anomoli-anomoli yang lebih menarik ketimbang
data kecil yang berpontensi memberikan wawasan baru tentang perilaku
pelanggan, pada cuaca, aktivitas, pasar saham, dan fenomena lainya.
Bagaimanapun untuk memperoleh nilai bisnis dari data-data tersebut, organisasi
memerlukan perangkat dan teknologi baru yang mampu mengelola non
tradisional beserta data perusahaan mereka.
a. Infrastruktur intelijen bisnis
Seandainya, anda ingin meringkas informasi mengenai kegiatan
operasional, tren, dan perubahan terkini di seluruh organisasi.jika, anda
berkarya diperusahakan besar data yang anda butuhkan mungkin
berfragmentasi kedalam sistem-sistem yang terpisah seeperti penjualan,
produksi,dan akuntansi, atau bahkan berasal dari sumber eksternal seperti
demografis dan data pesaing.
b. Data Warehouse dan Data Mart
Perangkat tradisional untuk menganalisis data perusahaan sampai dengan
20 tahun yang lalu warehouse. Data warehouse adaah data yang
menyimpan data historis dan data yang terkini yang berpengaruh bagi
kepentingan pengambilan keputusan di seluruh perusahaan. Data tersebut
ditujukan kepada banyak sistem operasional transaksi-transaksi penting,
seperti sitem penjualan, data pelanggan, manufaktur, termasuk data dari
transaksi Wet. Data warehouse menghasilkan data historis dan dat terkini
dari berbagai sistem operasi pada organisasi.
c. Hadoop
Produk DBMS rasional dan data warehouse tidak sesuai untuk
mengorganisasikan dan menganalisis dat berkapasitas basar atau dat yang

9
tidak dapat dengan mudah dibentuk kedalam format kolom dan baris yang
digunakan dalam model datanya. Anda bisa menggunakan Hadoop untuk
menemukan penawaran tiket penerbangan terbaik di internet, mencari
alamat sebuah alamat restoran, melakukan pencarian pada google, atau
terhubung dengan teman anda di facebook.
Hadoop terdiri atas beberapa layanan pokok: Hadoop Distributed File
System (HDFS) untuk menyimpan file dat dan Map Reduce untuk
pemrosesan dat paralel dengan tampilan grafis tinggi. HDFS
menghubungkan secara bersamaan file-file sistem pada sejumlah titik
dalam sebuah cluster Hadoop untuk kemudian di ubah menjadi file sistem
tunggal berukuran besar. MapReduce buatan hadoop terinspirasi oleh
maprude buatan google dalam memecah rangkaian pemprosesan data
berukuran besar dan menyebarkan pekerjaan-pekerjaan tersebut keberbagai
titik dalam sebuah cluster. Hbase, database non-reasional buatan hadoop
menyediakan akses cepat kedata yang tersimpan pada HDFS dan platform
transaksional untuk mengoperasikan transaksi-transaksi rieltime berskala
tinggi.
a. Komputasi Dalam-Memori
Cara yang lain untuk memfasilitasi analisis data yang besar adalah dengan
menganalisis komputasi dalam-memori (in-memory computing), yang
sangat mengandalkan pada memori ulama dari komputer (computer’s main
memory-RAM) untuk data penyimpanan.
(DBMS yang konvensional menggunakan sisten penyimpanan disk).
Produk-produk komersial terkemuka bagi komputasi dalm memori
meliputi, High performance Analytics Appliance (HANA) dari SAP dan
Oracle Exalytics. Masing-masing menyediakan serangkaian komponen
perangkat lunak yang terintegrasi, meliputi perangkat lunak database
dalam memori dalam perangkat lunak analitis yang terspesialisasi, yang
menjalan kan perangkat keras untuk pekerjaan komputasi dalam memori.
b. Platform Analitis
Para vendor detabase komersial telah mengembangkann Platform Analitis
(analytic platforms) berkecepatan tinggi yang terspesialisasi dengan
mengunakan baik teknologi terikat maupun yang tidak terikat yang
dioptimalkan untuk menganalisis kumpulan data yang besar. Platform

10
analitis ini seperti misalnya IBM netezza dan oracle Exadata, menampilkan
system perangkat keras, perangkat lunak yang telah dikonfigurasi
sebelumnya, yang secara spesifik dirancang untuk pemrosesan permintaan
dan analitis. Sebagai contoh, IBM Netezza menampilkan database yang
terintegrasi secara ketat, server, dan komponen-komponen penyimpanan
yang menangani pertanyaan analisis yang rumit 10 hingga 100 kali lebih
cepat dari pada sistem tradisional. Platfrom analitis juga memasukan sistem
dalam memori dan NoSL system manajemen database non-relasional.

1.3 Mengelola Sumber Daya Data

Agar dapat memastikan bahwa data bagi bisnis yang dimilik tetap akurat dandapat
diandalkan, maka bisnis memerlukan kebijakan dan prosedur khusus untuk manajemen
data.

A. Menetapkan kebijakan Informasi

Setiap bisnis, skala besar maupun kecil, emmerlukan kebijakan informasi.Data


perusahaan merupakan sumber daya yang penting. Sangat perlu memilikiaturan-
aturan mengenai bagaimana data diorganisasikan dan dipertahankan, dansiapa saja
yang diizinkan untuk melihat data. Adapun kebijakan informasi danadministrasi data
dalam manajemen informasi yaitu sebagai berikut :
a. Kebijakan informasi (information policy) menentukan aturan organisasi dalamhal
pembagian, penyebaran, perolehan, standardisasi, klasifikasi dan penyimpanan
informasi. Undang-undang kebijakan informasi menjelasakan prosedur dan
akuntabilitas yang spesifik, mengidentifikasi informasi dapatsaling dibagikan
oleh pengguna dan unit organisasi, dimana informasi dapatdidistribusikan , dan
siapa yang bertagung jawab untuk memperbarui danmemelihara informasinya.
Sebagai contoh , kebijakan informasi umumnyamenetukan bahwa hanya para
anggota terpilih dari departemen pengajiaan dansumber daya manusia yang
memiliki hak untuk mengubah dan melihat datakaryawan yang sensitif, seperti
misalnya gaji karyawan atau nomor jaminansosianya, dan derpartemen-
departemen ini yang bertanggung jawab untukmemastikan bahwa data karyawan
tersebut adalah akurat.

11
b. Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan dan
prosedur yang mengatur data serbagai sumber daya organisasi. Tanggung jawab
tersebut meliputi pengembangan kebijakan informasi, perencanaandata
pengawasan rancangan database logis,dan pengembangan kamus data,serta
permantauan terhadap spesialis sistem informasi dan kelompok pengguna akhir
dalam menggunakan data.
c. Tata kelola data (data governance). Tata kelola data berkaitan dengankebijakan
dan proses untuk mengelola ketersediaan, kegunaan, integritas, dankeamanan dari
data yang digunakan dalam suatu perusahaan, dengan penekanan khusus pada
dukungan untuk privasi, keamanan, kualitas data, dankepatuhan terhadap
berbagai aturan pemerintah.

G. Manajemen kualitas Data

Database dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan berlanjut
pada jaminan bahw aperushaan akan memiliki informasi yang diperlukannya. Namun,
langkah-langkah tambahan harus diambil untukemmastikan bahwa data dalam
database perushaan akurat dan tetap dapatdiandalkan. Sebelum database baru
dipergunakan, maka organisasi perlumengidentifikasi dan memperbaiki data yang
salah dan menciptakan program- program yang lebih baik untuk mengedit data ketika
databse tersebut mulaidioperasionalkan. Analisis kualitas data sering dimuali dengan:
1) Audit kualitas data(data quality audit), yang merupakan survei terstrukturatas
keakuratan dan tingkat kelengkapan dari data dalam suatu sisteminformasi . Audit
kualitas data dapat siselenggarakan dengan melakukansurvei keseluruhan file
data, menyurvei sampel file data, atau menyurvei pengguna data atas persepsi
mereka mengenai kualitas data.
2) Pembersihan data (data cleansing), juga dikenal sebagai data scrubbing, terdiri
atas kegiatan mendeteksi dan mengoreksi data dalam database yangtidak benar,
tidak lengkap, tidak diformat menekan konsistensi siantaraserangkaian data yang
berbeda yang berasal dari sistem informasi yangterpisah. Perangkat lunak
pembersihan data yang khusus tersedia untukmenyurvei file data secara otomatis,
memperbaiki kesalahan dalam data,danmengintegrasikan data dalam format yang
konsisten bagi semua bagian dari perusahaan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Informasi yang akurat adalah bebas dari kesalahan juga informasi


dikomunikasikan dengan tepat waktu maka dapat digunakan sebagai pengambilan
keputusan sesuai kebutuhan pengguna. Pada kebanyakan organisasi file data dan
sistem cenderung bertumbuh secara mandiri tanpa rencana menyeluruh untuk
perusahaan. Setiap aplikasi tentu sajamembutuhkan file dan program komputernya
sendiri untuk dapat bekerja.
Masalah – masalah yang ada dalam lingkungan data tradisional yaitu:
Redudansi dan inkonsistensi, ketergantungan program data, kurangangnya
fleksibilitas, Sistem keamanan yang buruk, kekurangan ketersediaan dan
pendistribusian data.
Teknologi database banyak menyelesaikan masalah-masalah pada organisasi
yang menggunakan sistem file tradisional. Definisi yang lebih jelas mengenai
database adalahsekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai
aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan
data.
Sistem manajemen database adalah perangkat lunak yang memungkinkansuatu
organisasi memusatkan data, mengelola secara efisien, dan menyediakanakses
terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. Database manajemen sistem

13
meringankan pekerjaan pemrogram dan pengguna dengan cara memahami dengan
cara dimana dan bagaiamana suatu datadisimpan dengan memberikan tampilan
terpisah pada data fisik dan data logis.
Untuk merancang database harus memahami hubungan antar data, jenis
datayang dikelola pada database, database memerlukan rancangan konsep
maupunfisik. Agar dapat memastikan bahwa data bagi bisnis yang dimilik tetap
akurat dandapat diandalkan, maka bisnis memerlukan kebijakan dan prosedur
khusus untukmanajemen data. Database dan kebijakan informasi yang dirancang
dengan baik akan berlanjut pada jaminan bahw aperushaan akan memiliki
informasi yang diperlukannya

DAFTAR PUSTAKA

Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2017. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2017. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

14

Anda mungkin juga menyukai