Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SISTEM PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

1. RISKI GUSNAYANTI (2201010229)


2. LARASWATI ANANDA (2201010223)
3. LIANA MAWARTI (2201010226)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER / TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUMIGORA
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan merupakan buah dari proses pembelajaran. Dalam proses


pembelajaran terdapat aktivitas psikis, di antaranya membaca. Dengan banyak
membaca pengetahuan atau wawasan seseorang akan meningkat. Media membaca
yang saat ini banyak digunakan adalah berupa buku cetak. Buku-buku tersebut dapat
ditemukan di toko-toko buku dan perpustakaan.
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Bab I
Pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan
tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan [1].
Berdasarkan UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1, salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan intelektualitas para penggunanya yaitu dengan mengembangkan
mengembangkan perpustakaan digital yang memanfaatkan kemajuan teknologi sistem
informasi.
Dengan dibangunnya sistem informasi perpustakaan berbasis web, maka akan
mempermudah pelayanan dan penyedia informasi mengenai buku-buku yang notabene
dibutuhkan siswa dalam belajar. Dengan mengembangkan sistem informasi
perpustakaan yang berbasis digital akan mempermudah siswa dalam mencari buku yang
mereka cari dan juga lebih menarik minat siswa dalam membaca. Pada studi kasus ini,
perpustakaan di SMP Negeri 5 Mataram masih bersifat manual. Sehingga dengan
memanfaatkan suatu sistem informasi perpustakaan berbasis website, diharapkan
dapat menciptakan suatu kinerja yang lebih cepat dan efisien terutama dalam
pelayanan penyediaan buku untuk siswa.
Sesuai dengan uraian di atas, perlu diterapkan suatu sistem informasi perpustakaan
untuk meningkatkan layanan yang cepat, sehingga dalam pembuatan tugas akhir
dibuatlah sebuah judul Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada SMP
Negeri 5 Mataram.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana membangun sebuah Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website


pada perpustakaan SMP Negeri 5 Mataram sehingga dapat menghasilkan sebuah
informasi yang cepat dan akurat.
A. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan mengamati proses sirkulasi yang saat


ini. diterapkan di perpustakan. Terdapat masalah yang menimbulkan dampak
dalam proses sirkulasi, sehingga dapat ditentukan solusi untuk mengatasi
masalah yang timbul. Sesuai dengan identifikasi masalah dan dampak yang di
temukan maka dapat diperoleh.

1.3. Solusi
beberapa solusi untuk pengembangan perpustakaan :

 Solusi untuk permasalahan proses pengolahan buku


Sistem informasi perpustakaan
yang di buat akan ada menu proses pengolahan buku yang tersimpan di dalam
database system.
 Solusi untuk permasalahan dan solusi proses pencarian koleksi
Sistem informasi perpustakaan yang di buat akan ada menu katalog online
untuk memudahkan anggota perpustakaan mencari koleksi buku yang ada di
perpustakaan SMP Negeri 5 Mataram.

 Solusi untuk permasalahan proses sirkulasi peminjaman


Sistem informasi perpustakaan yang di buat akan ada menu transaksi atau
proses sirkulasi yang membantu petugas perpustakaan untuk melakukan proses
sirkulasi yang cepat dan menyimpan data peminjaman dengan aman.
 Solusi untuk permasalahan proses pengolahan laporan
Sistem informasi perpustakaan yang dibuat akan ada menu laporan. Laporan
tersebut akan menghasilkan tabel dan grafik.

1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah Sistem
Informasi Perpustakaan Berbasis Website SMP Negeri 5 Mataram, sehingga dapat
membantu pendataan dan penyediaan informasi untuk kepala perpustakaan,
pustakawan, dan anggota. Sehingga proses kinerja di perpustakaan dapat meningkat
dan lebih baik.

1.5. Manfaat

Hasil Laporan Proyek Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan sehingga lebih cepat dan
efisien.
b. Memudahkan dan mempercepat pendataan buku serta anggota
perpustakaan, sehingga bisa mendapatkan informasi secara akurat.
c. Meningkatkan produktivitas pegawai sehingga lebih cepat dan efektif.
2. Bagi Akademik
a. Sebagai sarana untuk mengukur pemahaman dan penguasaan mahasiswa
terhadap teori dan praktek yang telah diberikan selama di perkuliahan.
b. Sebagai bahan evaluasi akademik untuk perkembangan perkuliahan selama
ini dan selanjutnya.
c. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa lain yang akan mengembangkan
sistem informasi yang sama.
3. Bagi Penulis
a. Penulis diharapkan dapat mengimplementasikan semua materi baik teori
maupun praktek yang selama ini didapatkan di perkuliahan.
b. Penulis dapat menambah pengetahuan serta wawasan yang lebih luas diluar
semua yang telah diberikan di perkuliahan, karena bagaimanapun juga kasus
yang ada di lapangan sangat berbeda dengan yang didapat di perkuliahan.
c. Penulis dapat membuat sebuah karya tulis sesuai dengan hasil pemikirannya.

BAB II
ANALISIS PERPUSTAKAAN

2.1. Konsep Dasar Sistem


2.1.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak adalah proses mengidentifikasi
dan menganalisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sebuah
sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Tujuan utamanya adalah untuk
memastikan bahwa sistem perangkat lunak yang akan dibuat memenuhi
kebutuhan dan harapan pengguna, serta memenuhi standar kualitas dan
keamanan yang dibutuhkan.

Proses analisis kebutuhan perangkat lunak terdiri dari beberapa tahap, antara
lain:

1. Identifikasi kebutuhan pengguna: dalam tahap ini, analis harus


mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pengguna dari berbagai sumber
seperti wawancara, observasi, dan survey. Informasi yang dikumpulkan
mencakup kebutuhan fungsional dan non-fungsional, serta preferensi
pengguna.
2. Analisis kebutuhan: tahap ini melibatkan analisis informasi yang telah
dikumpulkan untuk mengidentifikasi kebutuhan utama dan sub-kebutuhan.
Kebutuhan fungsional mencakup fitur-fitur yang harus dimiliki oleh perangkat
lunak, sedangkan kebutuhan non-fungsional mencakup aspek-aspek seperti
performa, keamanan, dan skalabilitas.

3. Prioritisasi kebutuhan: dalam tahap ini, kebutuhan yang telah diidentifikasi


dianalisis untuk menentukan kebutuhan mana yang paling penting dan harus
diprioritaskan. Prioritisasi ini didasarkan pada kepentingan dan urgensi
kebutuhan.

4. Verifikasi dan validasi kebutuhan: tahap ini melibatkan verifikasi dan validasi
kebutuhan dengan memastikan bahwa kebutuhan yang telah diidentifikasi
konsisten, terukur, dapat diuji, dan memenuhi standar kualitas dan
keamanan yang dibutuhkan.

5. Dokumentasi kebutuhan: setelah kebutuhan telah teridentifikasi dan


divalidasi, tahap terakhir adalah mendokumentasikan kebutuhan dalam
bentuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Dokumentasi ini menjadi
acuan utama dalam pembuatan perangkat lunak.

Dalam melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak, penting untuk


melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pengguna, manajemen, dan tim
pengembang. Hal ini untuk memastikan bahwa kebutuhan yang diidentifikasi
sesuai dengan harapan pengguna, memenuhi tujuan bisnis, dan dapat
diimplementasikan oleh tim pengembang dengan efektif.

2.1.2 Desain Pemodelan Data Sistem Perangkat Lunak


Desain pemodelan data dalam sistem perangkat lunak adalah proses
pembuatan struktur data yang akan digunakan dalam pengembangan
aplikasi. Proses ini melibatkan pemetaan elemen data dan hubungan antara
mereka, serta pemilihan format penyimpanan data.
Beberapa metode yang umum digunakan dalam desain pemodelan data
adalah:
1. Entity-Relationship Model (ER Model): Metode ini menggambarkan
hubungan antara entitas dalam basis data dan diilustrasikan dalam bentuk
diagram.
2. Data Flow Diagram (DFD): Metode ini memetakan aliran data melalui sistem
dan digunakan untuk mengidentifikasi data yang diperlukan dan dihasilkan
oleh sistem.
3. Unified Modeling Language (UML): Metode ini digunakan untuk
mendefinisikan struktur dan fungsi dari sistem yang akan dikembangkan,
termasuk pemodelan data.
4. Object-Oriented Data Model (OODM): Metode ini menggambarkan data
sebagai objek dan hubungan antara objek tersebut.
5. Relational Data Model: Metode ini memetakan data ke dalam tabel dan
menggambarkan hubungan antara tabel tersebut.
Pilihan metode yang digunakan dalam desain pemodelan data akan
tergantung pada kebutuhan sistem dan preferensi pengembang. Namun,
penting untuk memastikan bahwa pemodelan data yang dibuat memenuhi
kebutuhan bisnis dan mampu mendukung aplikasi yang akan dikembangkan.

BAB III
PEMBUATAN FLOWCHART

3.1.1 FLOWCHART

Anda mungkin juga menyukai