Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat


membutuhkan sarana dan prasarana informasi yang lebih efektif dan
efesien agar pengelolaan sebuah informasi dapat dilakukan dengan lebih
teratur. Seperti yang diketahui, informasi merupakan unsur yang
mengaitkan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan,
pengoperasian dan sangat dibutuhkan dalam bidang pendidikan khususnya
dalam informasi status akreditasi.

Akreditasi merupakan hal yang sangat penting untuk peningkatan


kualitas lembaga, kualitas guru, kualitas siswa, dan peningkatan
administrasi. Penyimpanan arsip dokumen akreditasi dapat dikembangkan
dalam bentuk sistem informasi. Dimana informasi yang ada dapat diakses
oleh beberapa orang terkait. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan agar
memudahkan pihak manajemen dalam melakukan tugas yang kompleks
dan mendetail.

SMK Mathla‟ul Anwar adalah salah satu sekolah yang ada di


Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang yang masih menggunakan
sistem pengarsipan data akreditasi secara manual. Permasalahan yang
terjadi di SMK Mathla‟ul Anwar Kabupaten Karawang saat ini adalah
lamanya waktu untuk mencari data yang diarsipkan dalam map dan harus
membuka lembar per lembar untuk menemukan data yang diinginkan, data
yang dicari kadang tidak lengkap dan bahkan ada data yang hilang. Hal ini
disebabkan karena data belum tersimpan dalam basis data.

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk membuat sistem


informasi pengarsipan di SMK Mathla‟ul Anwar Kabupaten Karawang,

1
dimana sistem informasi pengarsipan yang awalnya masih manual menjadi
sistem informasi yang terkomputerisasi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil sebuah tema


tugas akhir yang berjudul “RANCANG BAGUN SISTEM INFORMASI
E-ARSIP AKREDITASI BERBASIS WEB PADA SMK
MATHLA’UL ANWAR KAB. KARAWANG”.

1.2 Permasalahan Penelitian


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, maka
permasalahan yang timbul adalah :
a. Lamanya waktu untuk mencari data yang diarsipkan dalam rak
dan harus membuka lembar per lembar untuk menemukan data
yang diinginkan.
b. Data yang dicari kadang tidak lengkap dan bahkan ada data
yang hilang.

1.2.2 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, agar penulisan ini dapat
dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam maka penulis
memandang permasalah-permasalahan yang telah diuraikan perlu
dibatasi, sehingga penulis hanya akan membatasi permasalahan
sebagai berikut :
a. Lamanya waktu untuk mencari daya yang diarsipkan dalam
rak dan harus membuja lembar per lembar untuk menemukan
data yang digunakan.
b. Data yang dicari kadang tidak lengkap dan bahkan ada data
yang hilang.

2
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dirumuskan
permasalahan yang berkaitan dengan penelitian dan permasalahan
pada SMK Mathla‟ul Anwar yaitu bagaimana merancang sistem
informasi e-arsip akreditasi berbasis web?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian
a. Membuat aplikasi e-arsip akreditasi sekolah dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP.
b. Mengimplementasikan aplikasi e-arsip akreditasi sekolah
berbasis web.

1.3.2 Manfaat Penelitian


a. Untuk membantu pihak sekolah umumnya membantu
meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Untuk mengurangi lamanya waktu untuk mencari data yang
diarsipkan dalam map dan harus membuka lembar per lembar
untuk menemukan data yang diinginkan.
c. Untuk mengurangi hilangnya data.

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Metodologi penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Melakukan tanya jawab kepada pihak yang berkepentingan agar
penelitian yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi serta
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk proses rancang
bangun sistem informasi e-arsipakreditasi berbasis web.
b. Observasi

3
Dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis,
langsung di lokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan
yang dilakukan oleh pihak sekolah.
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dengan cara mencari referensi-referensi serta
literatur untuk membantu dalam mengumpulkan informasi serta dapat
menjadi bahan acuan dalam penyelesaian rancang aplikasi ini.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan merupakan uraian secara garis besar tentang
susunan dari penulisan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
dan menyeluruh tentang isi dari penulisan ini. Penulisan ini disajikan
dalam lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan : Latar belakang, Identifikasi Masalah,
Batasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat,
Teknik Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini membahas tentang penjelasan, pengertian, landasan teori
tentang analisa dan perancangan serta teori pendukung lainnya
yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas
BAB III TINJAUAN TERJADAP SISTEM BERJALAN
Bab ini membahas tentang sejarah organisasi tempat penelitian
dilakukan, analisa sistem yang berjalan, sistem yang diusulkan
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas tentang perancangan sistem dan
implementasi sistem
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan hasil keseluruhan penelitian yang disertai dengan
kesimpulan dan saran yang bermanfaat bagi instansi pendidikan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Beberapa referensi yang berkaitan dengan objek pembahasan-


pembahasan dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Berdasarkan jurnal referensi dari Rizki Harwisantoso, Siti Nurmiati,


Neny Rosmawarni (Institut Sains dan Teknolgi Nasional) Jakarta :
2016 dengan judul “Pengarsipan Akreditasi Berbasis Web
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Nasional”. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk bidang studi
manfaatnya adalah pengarsipan dapat lebih cepat, data tidak mudah
rusak, hilang, dan dalam pencarian data lebih cepat. Untuk asesor
manfaatnya adalah dapat dengan mudah dalam penilaian. Untuk
khalayak umum manfaatnya adalah dapat dijadikan referensi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Berdasarkan jurnal referensi dari Rudy Kurniawan, Fardhan Arkan
(Universitas Bangka Belitung) : 2016 dengan judul “Rancang
Bangun Sistem Informasi Borang Akreditasi Program Studi
Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung”. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu untuk dapat dijadikan template untuk
menggambarkan kinerja suatu program studi dan dapat dimanfaatkan
untuk mendokumentasikan kondisi internal untuk kebutuhan
akreditasi program studi.

5
2.2 LandasanTeori
2.2.1 Sistem
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) sistem adalah
suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem
yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Menurut Gelinas dan Dull (2012:11) sistem merupakan
seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama
mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki
organisasi, hubungan timbale balik, integrasi dan tujuan pokok.

Menurut Sutanto dalam Djahir dan Pratita (2015:6)


mengemukakan bahwa “sistem adalah kumpulan/grup dari
subsistem/bagian/komponen apapun, baik fisik ataupun nonfisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa


“sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen
yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk
menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”.

2.2.2 Karakteristik Sistem


Menurut Al-Bahra (2013:3) mengenai karakteristik sistem
yang menyatakan bahwa :“Suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen,
batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan,
keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.”
Pembuat sistem harus memahami ciri-ciri atau karakteristik
yang terdapat pada sekumpulan elemen yang yang ada, sebagai

6
dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem. Adapun karakteristik
dari sistem yang dimaksud (Hutahaean, 2015:3) yaitu:
1. Komponen
Komponen-komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan
sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut
lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang
lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui
penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu
integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan
sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input)
dan sinyal (signal input).

7
6. Keluaran Sistem (output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi
subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang
dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal
lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki
sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem


Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu
komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran
yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem
tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut
(Hutahaean, 2015:6) diuraikan sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem abstrak merpakan sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi.
Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak
secara fisik sehingga setiap makhluk dapat melihatnya,
misalnya sistem komputer.

8
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya,
sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain.
3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik.
Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem
komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem
yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
4. Sistem terbuka dan sistem terutup.
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan
terpengaruh degan lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal
juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan
kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari
sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia.
Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya
campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut
ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

9
2.2.4 Informasi
Menurut Gellinas dan Dull (2012:12) informasi merupakan
data yang disajikan dalam suatubentuk yang berguna terhadap
aktifitas pengambilan keputusan.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) informasi adalah
data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Menurut Gellinas dan Dull (2012:19) ada beberapa
karakteristik informasi yang berkualitas yaitu :
a. Effectiveness: berkaitan dengan informasi yang relevan dan
berkaitan dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat
waktu, benar, konsistem dan dapat digunakan.
b. Efficiency: informasi yang berkaitan melalui penyediaan
informasi secara optimal terhadap penggunaan sumber daya.
c. Confidentiality: karakteristik informasi yang berkaitan dengan
keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas nya
sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan
d. Integrity: karakteristik informasi yang berkaitan dengan
perlindungan terhadap informasi yang sensitif dari
pengungkapan yang tidak sah
e. Availability: suatu karakteristik informasi yang berkaitan
dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh
proses bisnis baik sekarang, maupun di masa mendatang, hal
ini juga menyangkut perlindungan sumber daya yang
diperlukan dan kemampuan yang terkait.
f. Compliance: yaitu karakteristik informasi yang berkaitan
dengan mematuhi peraturan dan perjanjian kontrak dimana
proses bisnis merupakan subjek nya berupa kriteria bisnis
secara internal maupun eksternal.
g. Reliability: karakteristik informasi yang berkaitan dengan
penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk

10
mengoperasikan entitas dan menjalankan tanggung jawab serta
tata kelola pemerintahan.

2.2.5 Sistem Informasi


Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:4), Sistem
informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output
dari setiap informasi yang dibutuhkan dalam proses bisnis serta
aplikasi yang digunakan melalui perangkat lunak, database dan
bahkan proses manual yang terkait.
Menurut Stair and reynolds (2012:415), Sistem Informasi
adalah suatu sekumpulan elemen atau komponen berupa orang,
prosedur, database dan alat yang saling terkait untuk memproses,
menyimpan serta menghasilkan informasi untuk mencapai suatu
tujuan (goal).
Menurut Gelinas dan Dull (2012:12) Sistem Informasi
adalah sistem yang di buat secara umum berdasarkan seperangkat
komputer dan komponen manual yang dapat dikumpulkan,
disimpan dan diolah untuk menyediakan output kepada user.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah suatu kombinasi modul yang terorganisir yang
berasal dari komponenkomponen yang terkait dengan hardware,
software, people dan network berdasarkan seperangkat komputer
dan menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan.

2.2.6 Arsip
Menurut Sugiarto (2015:2), kearsipan merupakan dasar dari
pemeliharaan surat, kearsipan mengandung proses penyusunan dan
penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas
tersebut dapat diketemukan kembali bila diperlukan.

11
Seperti yang di jelaskan pula oleh Sugiarto dan Wahyono
(2015:5) mengatakan arsip dalam bahasa yunani yaitu “Arsip
berasal dari kata arche, kemudian berubah menjadi archea,
berubah kembali menjadi archeon. Archea artinya dokumen atau
catatan mengenai permasalahan”.
Senada dengan (Muhidin dan Winata, 2016:1) yang juga
mengatakan bahwa “arsip dalam bahasa belanda dikenal dengan
archief, di inggris dikenal dengan istilah archives dan amerika
dikenal dengan record dan archives”. Kata kata istilah itu memiliki
arti yaitu catatan tertulis yang disimpan.
Hal serupa juga dikemukakan oleh (Barthos, 2016:1) yang
mengartikan arisp dalam bahasa Indonesia adalah “warkat” yang
pada pokoknya memilki pengertian bahwa “setiap catatan tertulis
baik dalam bentuk gambar atau pun bagan yang memuat
keterangan-keterangan sesuatu subyek (pokok persoalan) atau pun
peristiwa-peristiwa yang dibuat oleh orang untuk membantu daya
ingat orang (itu) pula”.

2.2.7 Arsip Elektronik


Arsip elektronik menurut NARA (National Archives and
Record Administration) Amerika Serikat adalah arsip-arsip yang
disimpan dan diolah di dalam suatu format dimana hanya mesin
komputer yang dapat memprosesnya. Oleh karena itu arsip
elektronik seringkali dikatakan sebagai machine readable
records (arsip yang hanya bisa dibaca melalui mesin).
Sedangkan menurut Australian Archives dalam buku
Managing Electronic Records, arsip elektronik adalah arsip yang
dicipta dan dipelihara sebagai bukti dari transaksi, aktifitas, dan
fungsi lembaga atau individu yang ditransfer dan diolah di dalam
dan di antara sistem komputer.

12
2.2.8 Akreditasi
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab I, Pasal 1, dan ayat 32 dikemukakan bahwa akreditasi adalah
kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Pasal 60 ayat 1, 2, 3 dan 4 lebih diperjelas bahwa akreditasi
dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan yang berada pada setiap jenjang, jenis dan jalur
pendidikan (formal dan non formal), sedangkan untuk program dan
satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga
mandiri sehingga memiliki akuntabilitas publik yang tinggi
(Undang-Undang No. 20, 2003).

2.2.9 Rancang Bangun


Menurut Pressman (2010) menjelaskan bahwa rancang
bangun merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan
hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman
untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-
komponen sistem diimplementasikan.

2.2.10 Web
Menurut Sibero (2013:11)”web adalah suatu sistem yang
berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk
menampilkan teks, gambar, multimedia, dan lainnya pada jaringan
internet”.
Menurut Arief (2011:7) web adalah salah satu aplikasi yang
berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi,
video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP
(HypertextTransfer Protocol) dan untuk mengaksesnya
menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

13
Sedangkan menurut Kustiyahningsih dan Devie (2011:4)
web merupakan” salah satu layanan yang didapat oleh pemakai
komputer yang terhubung dengan fasilitas hypertext untuk
menampilkan data berupa teks,gambar,suara,animasi dan
multimedia lainnya”.

2.2.11 PHP
Pada saat sekarang PHP lebih lebih dikenal dengan
singkatan PHP Hypertekt Preprocessor. Sesuai dengan namanya,
PHP digunakan untuk membuat website pribadi. PHP merupakan
suatu bahasa pemograman yang digunakan user untuk membangun
sebuah web saat ini dan dapat digunakan secara gratis.
Menurut Sidik (2014:4) menyimpulkan bahwa: PHP
dikenal sebagai bahasa pemograman script-script yang membuat
dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web,
dokumen HTML, yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan
dokumen HTML, yang dibuat dengan menggunakan editor teks
atau editor HTML. Dikenal sebagai bahasa pemograman server
side.
Menurut Betha sidik dalam bukunya dengan judul
Pemrograman Web Dengan PHP (2014:4), menyebutkan bahwa
PHP sebagai bahasa pemrograman membuat dokumen HTML yang
akan dieksekusi pada server web, dokumen yang dihasilkan
bukanlah dokumen yang dibuat dengan menggunakan editor teks
ataupun editor teks HTML.
Sedangkan menurut Winarno dan Ali Zaki (2014:49), PHP
adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-
side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan
ekstensi .php, sehingga menghasilkan tampilan website yang
dinamis di sisi client (browser). PHP adalah bahasa script yang

14
sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke
dalam HTML.

2.2.12 XAMPP
Menurut Nugroho (2013:1), “XAMPP adalah paket
program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar
pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL”.

2.2.13 CSS
Menurut Subekti dan Teguh N (2013:39), CSS (Cascading
Style Sheets) adalah kumpulan aturan-aturan pemformatan yang
mengontrol tampilan konten dalam sebuah halaman web. Terdapat
tiga jenis CSS, yaitu :
a. Inline style sheet : kita cukup menambahkan atribut style di tag
yang ingin kita berikan pemformatan.
b. Internal style sheet : kita meletakkan aturan pemformatan
dengan CSS dibagi <head> dari html dengan tambahan
tag<style>.
c. External style sheet : kita memisahkan antar file CSS dengan
file HTML-nya.

2.2.14 MySQL
MySQL termasuk jenis RDBMS(Relation Database
Management System), pada MySQL sebuah database mengandung
satu beberapa tabel, table terdiri dari sejumlah kolom dan baris.
Dalam bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam
tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi yang
terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih
kolom.
Menurut Nugroho (2013:26), “MySQL adalah software atau
program Database Server”. Sedangkan SQL adalah bahasa

15
pemrogramannya, bahasa permintaan (query) dalam database
server termasuk dalam MySQL itu sendiri. SQL juga dipakai dalam
software database server lain, seperti SQL Server, Oracle,
PostgreSQL dan lainnya.

2.2.15 PhpMyAdmin
Pada umunya PhpMyadmin berfungsi sebagai salah satu
aplikasi untuk mengelola database.
Menurut Sibero (2013:376)”PhpMyadmin adalah aplikasi
web yang dibuat oleh phpmyadmin.net. phpmyadmin digunakan
untuk administrasi database MySQL.
Menurut Nugroho (2013:71), “phpMyAdmin adalah tools
yang dapat digunakan dengan mudah untuk memanajemen
database MySQL secara visual dan Server MySQl, sehingga kita
tidak perlu lagi harus menulis query SQL setiap akan melakukan
perintah operasi database”. Tools ini cukup populer, Anda dapat
mendapatkan fasilitas ini ketika menginstal paket triad
phpMyAdmin, karena termasuk dalam xampp yang sudah di instal.
Adapun menurut Puspitasari (2011:10) “PhpMyadmin
adalah program yang membantu pembuatan basis data(database)
MySQL”.

2.2.16 Black Box Testing


Blackbox testing adalah tahap yang digunakan untuk
menguji kelancaran program yang telah dibuat. Pengujian ini
penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan alur program yang
telah dibuat.
Menurut Rosa dan Salahuddin (2015:275) “Blackboxtesting
yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional
tanpa menguji desain dan kode program”.

16
2.2.17 Unified Modelling Language
Menurut Nugroho (2010:6),UML (Unified Modeling
Language) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat
lunak yang berparadigma „berorientasi objek”. Pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan
permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa
sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

a. Use Case Diagram


Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2013:155), use case
atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use
case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram
usecase :

No. Simbol Deskripsi


1. Use Case Fungsional yang disediakan
Nama Use Case sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor,
biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja
diawal frase nama use case.
2. Aktor/actor Orang, proses atau sistem
lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi

17
yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya
dinyatakan menggunakan
kata benda diawal frase
nama aktor.
3. Assosiasi/association Komunikasi antara aktor
dan use case yang
berpartisipasi pada use case
atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
4. Exstensi/extend Relasi use case tambahan
<<extend>> kesebuah use case dimana
use case yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri walau
tanpa use case tambahan
itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada
pemrograman berorientasi
objek, biasanya use case
tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan
use case yang ditambahkan,
misal :

18
validasi username

<<extend>>

validasi user

<<extend>>

validasi sidik jari

Arah panah mengarah pada


use case yang ditambahkan,
biasanya use case yang
menjadi extend-nya
merupakan jenis yang sama
dengan use case yang
menjadi induknya.
5. Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum-khusus)
antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu
adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya,
misalnya :
ubah data

mengelola data

hapus data

arah panah mengarah pada


use case yang menjadi
generalisasinya (umum).
6. Menggunakan / include / Relasi use case tambahan
uses ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan
<<include>> memerlukan use case ini
untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use case

19
ini. Ada dua sudut pandang
yang cukup besar mengenai
include di use case :
- Include berarti
usecase yang
ditambahkan akan
selalu di panggil
saat use case
tambahan
dijalankan, missal
pada kasus berikut :
validasi username

<<include>>

login

- Include berarti use


<<uses>> case yang tambahan
akan selalu
melakukan
pengecekkan apakah
use case yang di
tambahkan telah
dijalankan sebelum
use case tambahan
di jalankan, misal
pada kasus berikut :

validasi user

<<include>>

ubah data

Kedua interpretasi di atas


dapat dianut salah satu atau
keduanya tergantung pada

20
pertimbangan dan
interpretasi yang
dibutuhkan.
Tabel 2.1 Use case Diagram

b. Activity Diagram
Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2014:161), diagram
aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau
proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang
perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada activity
diagram:

No. Simbol Deskripsi


1. Status Awal Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,
Aktivitas aktivitas biasanya diawali
dengan kata kerja.
3. Percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
4. Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
5. Status Akhir Status akhir yang dilakukan oleh
sistem, sebuah diagram aktivitas

21
memiliki sebuah status akhir.
6. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggunga jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
Tabel 2.2 Simbol activity diagram

c. Sequence Diagram
Rosa dan M. Shalahudin (2014:165), diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-
objek yang terlibat dalam sebuah usecase beserta metode-
metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek
itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat
skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen
yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian
use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua
use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan
sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin banyak
usecase yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus
dibuat juga semakin banayak.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram
sekuen :
No. Simbol Deskripsi
1. Aktor Orang, proses, atau sistem lain
yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat
Atau diluar sistem informasi yang

Nama Aktor akan dibuat itu sendiri, jadi


walaupun simbol dari aktor

22
Tanpa waktu aktif adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang,
biasanya dinyatakan dalam
menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.
2. Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu
objek.
3. Objek Menyatakan objek yang
berinteraksi pesan.
Nama Objek : nama kelas

4. Waktu Aktif Menyatakan objek dalam


keadaan aktif dan berinteraksi,
semuanya yang
terhubungdengan waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya,
misalnya :

2: cekStatusLogin

1: Login()
3: open()

Maka cekStatusLogin() dan


open() dilakukan didalam
metode login(). Aktor tidak
memiliki waktu aktif.
5. Pesan tipe create Menyatakan suatu objek
membuat objek yang lain, arah
<<create>>
panah mengarah pada objek
yang dibuat.
6. Pesan tipe call Menyatakan suatu objek
1: nama_metode () memanggil operasi/metode yang

23
ada pada objek lain atau dirinya
sendiri,

Arah panah mengarah pada


objek yang memiliki
operasi/metode, karena ini
memanggil operasi/metode
maka operasi/metode yang
dipanggil harus ada pada
diagram kelas sesuai dengan
kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek
7. mengirimkan data / masukkan /
1: masukkan
informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek
yang dikirim.
8. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek
1: keluaran
yang telah menjalankan suatu
operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah
mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
9. Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek
mengakhiri hidup objek yang
lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaliknya
jika ada create maka ada
destroy.
Tabel 2.3 Simbol Sequence diagram

24
d. Class Diagram
Rosa dan M. Shalahudin (2014:141), diagram kelas
atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau
operasi. Berikut penjelasan atribut dan method :
1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh
suatu kelas.
2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki
oleh suatu kelas.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram
kelas:
No. Simbol Deskripsi
1. Kelas Kelas pada struktur
sistem.
ClassName
- memberName
- memberName

2. Antarmuka/interface Sama dengan konsep


interface dalam
pemrograman berorientasi
objek.
3. Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan
makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai
dengan multiplicity.
4. Asosiasi berarah/ directed Relasi antar kelas dengan
association makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan
multiplicity.

25
5. Generalisasi Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi.
6. Kebergantungan/dependensi Relasi antar kelas dengan
makna kebergantungan
antar kelas.
7. Agrgasi/aggregation Relasi antar kelas dengan
makna semua-bagian
(whole-part).
Tabel 2.4 Simbol class diagram

2.2.18 Metode Waterfall


Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah
model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun
software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential
Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle”
atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam model
genericpada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali
diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga
sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak
dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan
waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu
selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi
Pressman :

Gambar 2.5 Ilustrasi Modelwaterfall

26
2.3 Kerangka Pemikiran

Masalah
Pendekatan

• Bagaimana merancang
sistem informasi e-arsip • Metode Waterfall
akreditasi berbasis web
pada SMK Mathla‟ul
Anwar?

Pengembangan Aplikasi Implementasi

• Software Implementasi : • Lingkungan Sekolah SMK


PHP, MySQL, UML Mathla'ul Anwar
• Testing: Black Box • Aplikasi :
• E-Arsip Akreditasi

Hasil

• Dengan adanya Sistem


Informasi E-Arsip
Akreditasi Berbasis Web ini
dapat mempermudah pihak
sekolah untuk mengurangi
lamanya waktu untuk
mencari data yang
diarsipkan dalam rak dan
harus membuka lembar per
lembar untuk menemukan
data yang diinginkan.

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

27
BAB III
TINJAUAN SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Mathla’ul Anwar


3.1.1 Sejarah Mathla’ul Anwar
Mathla‟ul Anwar Segaran adalah organisasi yang bergerak
dalam bidang Pendidikan, Da‟wah dan Sosial berdiri pada tahun
1952 merupakan Cabang dari Mathla‟ul Anwar Pusat Menes
Banten. Kegiatan awal penyelanggaraan pendidikan dengan sistem
pengajian dari rumah kerumah penduduk, surau-surau dan masjid.
Adalah KH. Suhaemi yang datang dari Menes Banten dengan
tekun dan penuh semangat berjuang menyampaikan da‟wah
sehingga dari kegiatan pengajian-pengajian itu dibangunlah tempat
belajar anak-anak yang berasal dari bangunan rumah penduduk,
dibangun juga masjid sebagai sarana ibadah dan pusat kegiatan
dakwah.
Penyelanggaraan penididkan anak pada waktu itu bersifat
pengajaran pendidikan keagamaan dengan pembagian kelas 1
sampai dengan 6. Sejalan dengan perkembangan dan dukungan
masyarakat memasukan anak-anak ke sekolah maka dibangunlah
gedung sekolah yang dikelola oleh beberapa santri, maka tahun
1973 para siswa Sekolah dapat mengikuti Ujian Akhir / Ujian
Negara dengan mendapat ijazah negara. Maka tidak lagi bersifat
Madrasah / pengajian, tetapi Madrasah Ibtidaiyah yang sejajar
dengan SDN / Sekolah Dasar Negeri.
Dalam perkembangan kemajuan Madarasah Ibtidayah serta
dukungan dan kepercayaan masyarakat maka tahun 1984
dibangunlah Pengurus Perguruan Mathla‟ul Anwar Segaran
sebagai wadah pengelolaan penyelengraan pendidikan
dilingkungan Desa Segaran, karena di beberapa dusun Segaran
dibangun pula sekolah-sekolah Mathla‟ul Anwar.

28
Maka tersebutlah MI. I, MI. II, MI. III, MI. IV, MTs, dan
SMK Mathla‟ul Anwar Segaran yang Berbasis Teknologi
Informasi, Muslimat Mathla‟ul Anwar, Pengajian rutin dan
pengelolaan zakat, infaq serta waqaf Perguruan Mathla‟ul Anwar
Segaran, insya Allah pada tahun-tahun mendatang akan dibentuk
Perguruan Tinggi Mathla‟ul Anwar Segaran.
Penyelenggarakan pendidikan di lingkungan Perguruan
Mathla‟ul Anwar Segaran menggunakan Standar Kurikulum
Nasional Departemen Agama serta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Lembaga Pendidikan Agama
sesuai dengan Visi dan Misi Perguruan Mathla‟ul Anwar Segaran
akan meningkatkan upaya kualitas pengajaran terhadap anak didik
baik pendidikan umum maupun agama, dengan mempersiapkan
lulusan menjadi pribadi berakhlak mulia. Sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah dipersiapkan generasi
yang kuat dan berakhlak mulia untuk itu sebagai antisipasi dari
terbatasnya jam pengajaran agama pada jam formal di sekolah
(khususnya pelajaran Agama) juga dipersiapkan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

3.1.2 Visi dan Misi SMK Mathla’ul Anwar


3.1.2.1 Visi
Visi merupakan gambaran tujuan yang akan dicapai dan
dibuat dengan mekanisme sepertiyang diutarakan pada
latar belakang: ”Mewujudkan anak didik yang berilmu,
bermoral, jujur, benar, professional, adaptable,
responsive dan unggul dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi berlandaskan iman dan
takwa.”

29
3.1.2.2 Misi
Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi.
Untuk mencapai Visi tersebut diatas maka Misi yang
telah ditelapkan hendak dituju oleh SMK Mathla'ul
Anwar Segaran Batujaya adalah :
a. Mengembangkan keunggulan melalui ketelatenan dan
kebersihan dengan mengedepankan kemandirian dan
kreatifitas serta menumbuhkan rasa kejujuran dan
kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
b. Menjalin kerjasama dcngan perusahaan-perusahaan
yang ada di Kabupatuen Karawang khususnya dengan
memperhatikan aturan-aturan sccara islami.
c. Meningkatkan dan mengembangkan ekstrakurikuler
dalam bidang pelalihan keterampilan baik yang ada
kaitannya dcngan bidang progmm Bidang studi.
keilmuan kesiswaan maupun yang ada kaitannya
pembinaan mental, Ahlak Islami.
d. Meningkatkan pemahaman warga sekolah
pelaksanaan kurikulum Berlaku.
e. Meningkatkan Kompetensi guru sesuai dengan bidang
tugasnya.
f. Meningkatkan sekolah dengan sarana yang memadai.

30
3.1.3 Struktur Organisasi / Pengurus SMK Mathla’ul Anwar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi / Pengurus


SMK Mathla‟ul Anwar

31
3.1.4 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
3.1.4.1 Komite Sekolah
A. Tugas
1) Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan
pendidikan.
2) Pengontroldalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.

B. Wewenang
1) Mendorong orang tua dan masyarakat
berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan
pendidikan.
2) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap
kebijakan, program, penyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

C. Tanggung Jawab
Komite Sekolah melakukan akuntabilitas publik
secara periodikkepada stakeholder.Dengan
demikian, kemajuan, keberhasilan serta kelebihan
sekolah, baik dalamproses pembelajaran maupun
dalam sarana prasarana pendidikan dapat diketahui
dan dinikmatibersama.

3.1.4.2 Kepala Sekolah


A. Tugas
Meminpin dan mengatur sekolah agar tercapai Visi
dan Misi Sekolah.

32
B. Wewenang
1) Mengatur pembagin tugas guru/staff.
2) Menandatangani berkas-berkas dan dokumen
yang berlaku untuk surat-surat dan berkas-
berkas baik intern maupun ekstern.
3) Membina dan mempromosikan guru dan staff.
4) Membina siswa dan mengeluarkan siswa sesuai
aturan yang berlaku.

C. Tanggung Jawab
1) Tercapainya tujuan sekolah.
2) Berfungsinya komponen sekolah yang baik dan
benar.
3) Terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah
dengan baik.

3.1.4.3 Kepala Tata Usaha


A. Tugas
1) Membuat konsep surat dinas atau mengetik
konsep surat.
2) Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.

B. Wewenang

1) Menggunakan sarana, prasarana kerja untuk


kelancaran pelaksanaan tugas tugas.

C. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas penggunaan,
pemeliharaan, sarana dan prasarana kerja yang
ada.

33
3.1.4.4 Wakil Kurikulum
A. Tugas
1) Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
2) Memasyarakatkan dan mengembangkan
kurikulum.
3) Menganalisis ketercapainya target kurikulum.
4) Mengkoordinasikan pengembangan kurikulum.
5) Mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar
termasuk pembagian tugas guru, jadwal
pembelajaran dan evaluasi belajar.
6) Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan
ujian sekolah, ujian nasional maupun ujian
tertentu.
7) Menyusun kriteria kenaikan kelas dan
persyaratan kelulusan bersama ketua jurusan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8) Mengadakan koordinasi dengan bidang lain.

B. Wewenang
1) Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di
tempat.
2) Menyusun jadwal pelajaran.

C. Tanggung Jawab
1) Pencapaian target kurikulum.
2) Pelaksanaan ujian/ulangan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.

34
3.1.4.5 Wakil Kesiswaan
A. Tugas
1) Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan
kegiatan Kesiswaan
2) Mengkordinir pelaksanaan pemilihan pengurus
OSIS, Pramuka, dan PMR serta kegiatan –
kegiatan ekstra siswa.
3) Membingbing/mengawasi kegiatan OSIS,
Pramuka, dan PMR serta serta kegiatan –
kegiatan ekstra siswa.
4) Membina kepengurusan OSIS.

B. Wewenang
1) Membuat daftar pelaksana upacara disekolah.
2) Mengkordinir pelaksana upacara sekolah.

C. Tanggung Jawab
1) Melaksanakan tugas harian sesuai denga surat
tugas dari Kepala Sekolah.

3.1.4.6 Wakil HubinMas


A. Tugas
1) Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan Hubungan
Kemasyarakatan.

B. Wewenang
1) Mewakili kepala sekolah jika tidak ada
ditempat.

35
C. Tanggung Jawab
1) Melaksanakan tugas harian sesuai dengan tugas
dari Kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak
ada di tempat.

3.1.4.7 Wakil SarPras


A. Tugas
1) Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan Sarana dan
prasarana sekolah.
2) Mengkoodinasikan penyusunan kebutuhan
sarana/prasarana.
3) Mengkordinir penggunaan ruang praktik.

B. Wewenang
1) Mengadakan pengawasan penggunaan
sarana/prasarana.

C. Tanggung Jawab
1) Perawatan dan pemeliharaan terhadap invetaris
sekolah.

3.2 Analisa Sistem Yang Berjalan Pada SMK Mathla’ul Anwar


3.2.1 Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem yang bersangkutan dalam pembahasan skripsi yang
sedang berjalan di SMK Mathla‟ul Anwar saat ini seperti
ditunjukkan dengan gambar activity Diagram dibawah ini :

36
Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Deskripsi activity diagram sistem yang sedang berjalan :


a. Kepala sekolah menyerahkan dokumen akreditasi ke operator
sekolah untuk disimpan.
b. Operator sekolah menerima dokumen akreditasi dan kemudian
disimpan didalam rak dokumen.

3.2.2 Analisa Sistem Yang Berjalan


Berdasarkan analisa penulis pada sistem yang berjalan pada
SMK Mathla‟ul Anwar masih memiliki beberapa permasalahan.
Yaitu penyimpanan dokumen-dokumen akreditasi yang masih
manual menggunakan box file atau map dan disimpan di satu orang
saja.

3.3 Sistem Yang Diusulkan di SMK Mathla’ul Anwar


3.3.1 Sistem Yang Diusulkan
Berdasarkan analisa sistem yang berjalan di SMK
Mathla‟ul Anwar, maka penulis mengusulkan suatu teknologi

37
terbaru yakni dengan Rancang Bangun E-Arsip Akreditasi. Sistem
ini berbasis Web.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

38
Deskripsi activity diagram system yang diusulkan :
a. Operator memasukan username dan password untuk login.
b. Jika username dan password benar, maka akan tampil tampilan
menu, tapi jika username dan password salah maka tampilan
akan tetap dimenu login dan harus memasukkan username dan
password yang benar.
c. Kemudian operator mendaftarkan hak akses untuk kepala
sekolah agar bisa mengakses sistem untuk melihat,
menambahkan dan mencetak dokumen akreditasi.
d. Setelah kepala sekolah mendapatkan hak akses, ia dapat
melihat data dokumen akreditasi apa saja yang sudah ada.
e. Kemudian kepala sekolah dapat menambahkan data dokumen
akreditasi yang belum ada kedalam sistem.
f. Kepala sekolah dapat melihat laporan dokumen akreditasi
berdasarkan standar akreditasi yang sudah ada.
g. Kemudian kepala sekolah dapat mencetak laporan tersebut
dalam format PDF.

3.3.2 Kelebihan Sistem Yang Diusulkan


1. E-Arsip dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk
menyimpan data agar tidak tercampur atau hilang.
2. Keamanan akses arsip dari pihak yang tidak berkepentingan.

3.3.3 Kekurangan Sistem Yang Diusulkan


Adapun kekurangan sistem yang diusulkan yaitu belum
terealisasinya pengembangan sistem barcode pada sistem
penyimpanan.

39
BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Perancangan Sistem


Berdasarkan data yang diperoleh penulis dalam penelitian, maka
penulis menganalisa bahwa sistem yang ada di SMK Mathla‟ul Anwar
masih menggunakan peyimpanan manual dengan map atau box file
sehingga menyebabkan lamanya waktu untuk mencari data yang
diarsipkan dalam map dan harus membuka lembar per lembar untuk
menemukan data yang diinginkan.
Sehingga ketika mencari data dokumen akreditasi sekolah akan
menyita waktu yang cukup lama, bahkan data yang dicari kadang tidak
lengkap dan kemungkinan ada data yang hilang.
Setelah menganalisa dan mengetahui permasalahan-permasalahan
yang ada, penulis mencoba membuat suatu rancangan Sistem Informasi E-
ArsipAkreditasi Berbasis Web menggunakan metode waterfall dan akan
digambarkan dalam salah satu permodelan sistem yaitu Unified Modelling
Language (UML).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui dan menganalisa aktor-aktor yang terlibat dalam sistem
informasi e-arsipakreditasi.
b. Mengetahui dan menganalisa apa saja tugas dan fungsi actor tersebut.
c. Mencoba mengimplementasikan kedalam sebuah sistem menggunakan
Bahasa pemrograman PHP dan menggunakan basis data MYSQL.

4.1.1 Use Case Diagram


Use Case yang terdapat didalam sistem informasi e-
arsipakreditasi dapat digambarkan sebagai berikut :

40
4.1.2 Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan
metode waterfall yang digambarkan dalam salah satu permodelan
sistem yaitu Unified Modelling Language (UML). Dalam penulisan
ini, penulis tidak menggunakan semua diagram, karena beberapa
diagram sudah cukup untuk mewakili sistem yang akan dirancang
oleh penulis. Pada perancangan ini, penulis mengidentifikasi
berdasarkan kebutuhan pemakai maupun kebutuhan akreditasi
sekolah agar mencapai perancangan sistem yang berorientasi objek
yaitu :
a. Use Case diagram
b. Activity Diagram
c. Sequence Diagram
d. Class Diagram

4.1.2.1 Use Case Diagram


Use Case yang terdapat didalam sistem informasi e-
arsipakreditasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Use Case Diagram

41
4.1.2.2 Activity Diagram
Berdasarkan dari use case diatas maka dapat
digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur
kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan
secara grafis activity diagram. Berikut ini adalah activity
diagram dari masing-masing use case.
a. Activity Diagram Login
Activity Diagram Login mendeskripsikan proses
login yang dilakukan oleh Operator Sekolah dan
Kepala Sekolah. Dengan cara melalukan pengisian
username dan password pada halaman login.

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

42
b. Activity Diagram Tambah Standar Akreditasi
Activity Diagram Tambah Standar Akreditasi
menjelaskan mengenai pengelolaan data standar
akreditasi sekolah.

Gambar 4.3 Activity Diagram Tambah Standar


Akreditasi

43
c. Activity Diagram Upload File Dokumen Standar
Akreditasi
Activity diagram Upload File Dokumen
Akreditasimenjelaskan mengenai form penambahan
dokumen akreditasi.

Gambar 4.4 Activity Diagram Upload File


Dokumen Akreditasi

44
d. Activity Diagram Cetak Report Dokumen Bedasarkan
Standar Akreditasi
Activity Diagram Cetak Report Data Arsip
menjelaskan mengenai report atau laporan dokumen
akreditasi yang telah diupload kedalam sistem. Report
data arsip dapat dicari dan dicetak dalam format PDF
berdasarkan standar akreditasi.

Gambar 4.5 Activity Diagram Mencetak Report Data


Arsip

45
4.1.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang
disusun dalam urutan waktu, diagram ini secara khusus
berkorelasi dengan use case. Sequence diagram sistem
informasi e-arsip akreditasi adalahs sebagai berikut :

a. Sequence Diagram Login

Gambar 4.6 Sequence Diagram Login

b. Sequence Diagram Tambah Standar Akreditasi

Gambar 4.7 Sequence Diagram Tambah Standar


Akreditasi

46
c. Sequence Diagram Upload File Dokumen Akreditasi

Gambar 4.8 Sequence Diagram Upload File


Dokumen Akreditasi

d. Sequence Diagram Cetak Data Arsip Dan Report Data


Arsip.

Gambar 4.9 Sequence Diagram Cetak Data Arsip


Dan Report Data Arsip

47
4.1.2.4 Class Diagram
Class diagram membantu visualisasi struktur kelas-
kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe yang paling
banyak dipakai untuk masing-masing kelas diagram. Pada
sistem informasi e-arsip akreditasi dapat dilihat sebagai
berikut :

Gambar 4.10 Class Diagram

4.1.3 Rancangan Database


Berikut adalah table-tabel yang digunakan dalam
perancangan database sistem informasi e-arsip akreditasi beserta
field-field didalamnya dengan implementasi menggunakan
database MySql.

48
Tabel 4.1
Struktur Tabel Arsip
Nama database : db_arsip
Nama field : tbl _arsip
No. Field Tipe Ket.
1 Idarsip int Primary Key
2 id_standar char Primary Key
3 no_arsip varchar
4 tgl_arsip date
5 id_user int Primary Key
6 waktu_input timestamp

Tabel 4.2
Struktur Tabel Standar Arsip
Nama database : db_arsip
Nama field : tbl _standar
No. Field Tipe Ket.
1 id_standar char Primary Key
2 nama_standar varchar

Tabel 4.3
Struktur Tabel File
Nama database : db_arsip
Nama field : tbl _file
No. Field Tipe Ket.
1 id_file int Primary Key
2 id_arsip int
3 File varchar

49
Tabel 4.4
Struktur Tabel User
Nama database : db_arsip
Nama field : tbl _user
No. Field Tipe Ket.
1 id_user int Primary Key
2 Username varchar
3 Pass varchar
4 Role varchar
5 Email varchar
6 w_login datetime
7 w_daftar datetime
8 w_logout datetime
9 Status int
10 Photo text
11 Nohp varchar

Tabel 4.5
Struktur Tabel Setting
Nama database : db_arsip
Nama field : tbl _setting
No. Field Tipe Ket.
1 Id int Primary Key
2 nama_pt varchar
3 alamat_pt text
4 email_pt varchar
5 Logo text

50
4.1.4 Rancangan User Interface
Desain sistem secara terperinci sistem informasi e-arsip
akreditasi berupa gambar desain dialog input dan output yang telah
dibentuk untuk skripsi ini. Berikut adalah gambar-gambar desain
secara terperinci oleh sistem informasi e-arsip akreditasi.
a. Rancangan Form Login

Logo

Selamat Datang di Aplikasi E-Arsip,


Silahkan Login…

Username
Username
Password
Password

Remember Me

Sign in

Gambar 4.11 Rancangan Form Login

b. Rancangan Halaman Utama Administrator

E-ARSIP

Dashboard Dashboard Selamat Datang admin

Standar Akreditasi
Dashboard
E-Arsip

Data Arsip SMK MATHLA’UL ANWAR


Photo
Email : smkti.mas@gmail.com
Alamat : Jl. Raya Batujaya
Dusun Sumurjaya, Kab.
Karawang 41354

Gambar 4.12 Rancangan Halaman Utama Administrator

51
c. Rancangan Halaman User / Kepala Sekolah

E-ARSIP

Dashboard Dashboard Selamat Datang KepSek

E-Arsip
Dashboard
Data Arsip
SMK MATHLA’UL ANWAR
Photo
Email : smkti.mas@gmail.com
Alamat : Jl. Raya Batujaya
Dusun Sumurjaya, Kab.
Karawang 41354

Gambar 4.13 Rancangan Halaman User / Kepala Sekolah

4.2 Implementasi Sistem


Dari rancangan diatas maka diimplementasikan menjadi sebuah
tampilan yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
MySqlsebagai database yang dijalankan di web.

4.2.1 Spesifikasi Sistem (Perangkat Keras dan Perangkat Lunak)


Agar sistem yang dibuat dapat di implementasikan, maka
diperlukan komponen pendukung baik berupa perangkat keras
maupun perangkat lunak.

4.2.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)


Spesifikasi hardware yang akan dipakai untuk
mengimplementasikan sistem sebagai berikut :
1. Processor : Intel Core i3-2310M CPU @ 2.10GHz (4
CPUs), 2.1GHz
2. Memori : DDRAM 4GB
3. Hardisk : 800GB

52
4. Monitor : Generic PnP Monitor 15”
5. Keyboard : Logitech K120 USB
6. Mouse : Logitech USB Mouse

4.2.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)


Software yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi : Windows 7
2. Database : MySql
3. Bahasa Pemrograman : PHP
4. Server : Xampp-v3.2.4
5. Browser : Chrome

4.2.2 Setting Struktur Database


Sebelum menjalankan aplikasi e-arsip ada prosedur yang
harus dilakukan yaitu :
a. Setting XAMPP
b. Setting MySql
c. Masukkan folder arsip ke folder htdocs
d. Membuat table database ”db_arsip”
e. Jalankan program pada web browser dengan mengetikkan
alamat localhost/arsip/
f. Tampilan halaman pertama akan dibuka.

4.2.2.1 Setting XAMPP


Untuk menjalankan program serta melakukan
instalasi paket program, XAMPP yang terdiri dari Apache
server dan MySql. Instalasi XAMPP dilihat pada gambar
berikut :

53
Gambar 4.14 Setting XAMPP

4.2.2.1 Setting MySQL


Setelah melakukan instalasi XAMPP, maka
langkah selanjutnya adalah menjalankan MySQL untuk
membuat database. Sebelum menjalankan MySql perlu
menjalankan service MySql pada XAMPP. Cara
menjalankan service MySql dan Apache server dapat
dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.15 Menjalankan MySql dan Apache Server

54
Setelah MySql dijalankan, maka database dapat
dibuat. Dalam skripsi ini nama database yang digunakan
adalah “db_arsip”

Gambar 4.16 Pembuatan database “db_arsip”

Kemudian melakukan pembuatan tabel setelah


database berhasil dibuat. Pembuatan tabel yaitu dengan
cara memasukan nama tabel, dikolom nama yang berada
dibagian bawah kemudian masukkan jumlah kolom, dan
tekan button “kirim”

Gambar 4.17 Pembuatan Tabel database

4.2.3 Uji Perangkat Lunak


Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai Pengujian
Perangkat Lunak yang telah dirancang. Adapun penjelasan sebagai
berikut :

55
4.2.3.1 Tampilan Implementasi Database
Nama database db_arsip, berikut implementasi dan struktur
database e-arsip akreditasi sebagai berikut :
a. Tabel Arsip

Gambar 4.18 Tabel Arsip

b. Tabel File

Gambar 4.19 Tabel File

c. Tabel Standar Akreditasi

Gambar 4.20 Tabel Standar Akreditasi

d. Tabel User

Gambar 4.21 Tabel User

56
e. Tabel Setting

Gambar 4.21 Tabel Setting

4.2.3.2 Tampilan Implementasi Sistem


Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai implementasi
sistem yang telah dirancang. Adapun penjelasan sebagai
berikut :
1. Tampilan Form Login

Gambar 4.22 Tampilan Form Login

57
2. Tampilan Hak Akses Administrator

Gambar 4.23 Tampilan Hak Akses Administrator

3. Tampilan Hak Akses Kepala Sekolah

Gambar 4.24 Tampilan Hak Akses Kepala Sekolah

58
4. Tampilan Standar Akreditasi

Gambar 4.25 Tampilan Standar Akreditasi

5. Tampilan E-Arsip

Gambar 4.26 Tampilan E-Arsip

59
6. Tampilan Data Arsip

Gambar 4.27 Tampilan Data Arsip

7. Tampilan Report

Gambar 4.28 Tampilan Report

4.2.4 Hasil Uji Perangkat Lunak


Pengujian dilakukan terhadap e-arsip akreditasi ini adalah
pengujian dengan metode Blackbox. Pengujian dilakukan dengan
menjalankan semua fungsi dan fitur yang ada dari aplikasi ini dan
kemudian dilihat apakah hasil dari fungsi-fungsi tersebut sesuai
dengan yang diharapkan. Berikut hasil dari pengujian terhadap
aplikasi e-arsip akreditasi dapat dilihat pada tabel berikut :

60
Tabel 4.6
Hasil Pengujian E-Arsip Akreditasi
Prosedur Yang Hasil Yang
Test Case Hasil
Dijalankan Diterapkan
Login Input username Berhasil login Ok
dan password sesuai
autentivikasi user
Tambah Data Tampilkan Data Data Akreditasi Ok
Standar Akreditasi Standar Bertambah
Akreditasi, pilih
Tambah Data
Tambah Data Tampilkan Data Akreditasi Ok
Akreditasi Form Arsip, Bertambah.
pilih simpan
Upload File Tampilkan File dokumen Ok
Dokumen Notifikasi akreditasi berhasil
Akreditasi Upload file, di simpan
pilih Ok
Report Dokumen Tampilkan Report Dokumen Ok
Akreditasi Pencarian Akreditasi berhasil
berdasarkan Berdasarkan di cetak.
Standar Akreditasi Standar
Akreditasi

61

Anda mungkin juga menyukai