Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TRANSAKSI

PADA TOKO WIWIK’S FROZEN FOOD JEMBER

DISUSUN OLEH:

1. AHMAD DAIFULLAH (E41181251)


2. RENDY WISNU RAHARDJO (E41181766)
3. MUSTIKA KHOIRI (E41181630)
4. M. WILDAN AULIA KAHFI (E41181398)
5. DHARMA RIFKY RAMADHAN (E4118)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Perancangan Sistem Basis Data
Transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen Food ini sesuai dengan yang telah direncanakan.
Laporan ini merupakan sebuah proses panjang yang bertujuan untuk memperdalam
pengetahuan penulis dan berbagi pengetahuan kepada pembaca mengenai Perancangan
Sistem Basis Data.

Untuk menyelesaikan laporan ini adalah hal yang mustahil apabila penulis tidak
mendapatkan kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
akan menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Bety Etikasari, S.Pd., M.Pd., selaku dosen yang membimbing penulis mengenai
materi Perancangan Sistem Basis Data.
2. Teman – teman dalam satu tim yang bekerja sama dengan baik dalam pembuatan
Perancangan Sistem Basis Data Transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen Food.
3. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis berharap dengan adanya laporan mengenai Perancangan Sistem Basis Data ini,
dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca. Penulis memohon maaf apabila ada
kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak.

Jember, 14 April 2019

Penulis
ABSTRAK

Pengolahan teknologi informasi yang baik tentu tidak lepas dari data-data yang banyak
dan dapat berubah sewaktu-waktu, dalam hal ini adalah data transaksi pada Toko Wiwik’s
Frozen Food. Pengolahan data transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen Food masih bersifat
manual. Seperti pencatatan data pembelian, data penjualan, dan data stok barang masih
menggunakan media kertas, sehingga sering terjadi duplikasi data dan media tersebut
memiliki berbagai resiko, seperti mudah rusak dan hilang. Untuk mengatasi permasalahan
itu, penulis mengambil topik dengan judul “PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA
TRANSAKSI PADA TOKO WIWIK’S FROZEN FOOD”. Sistem ini akan dirancang
menggunakan pemrograman mysql sebagai basis datanya.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini menuntut setiap
pengusaha untuk meningkatkan kualitas usmber daya manusianya dalam menjalankan
sistem yang berlangsung demi meningkatkan kualitas dan daya saing antarpengusaha.
Salah satu yang terkena dampak perkembangan teknologi informasi adalah toko.
Pengolahan teknologi informasi yang baik tentu tidak lepas dari data-data yang
banyak dan dapat berubah sewaktu-waktu, dalam hal ini adalah data transaksi pada
Toko Wiwik’s Frozen Food. Perubahan data tersebut harus tersimpan dengan baik,
sehingga mudah dicari pada saat dibutuhkan.
Saat ini pengolahan data pada Toko Wiwik’s Frozen Food masih dilakukan
secara manual. Maka hal tersebut mendorong penulis untuk mencari solusi pemecahan
masalah tersebut. Dengan kemajuan teknologi informasi, tidak sulit untuk merubah
sebuah sistem pengolahan data secara manual menjadi pengolahan yang
terkomputerisasi. Penulis ingin membuat perancangan sistem basis data yang nantinya
akan mampu menyimpan data transaksi dengan baik dan terintegrasi. Dari uraian di
atas, maka penulis memutuskan untuk mengambil topik “PERANCANGAN
SISTEM BASIS DATA PADA TOKO WIWIK’S FROZEN FOOD”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana metodologi yang digunakan untuk membuat rancangan Sistem Basis
Data Transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen Food?
1.2.2 Bagaimana pembuatan rancangan Sistem Basis Data Transaksi pada Toko
Wiwik’s Frozen Food?
1.2.3 Bagaimana manfaat pembuatan rancangan Sistem Basis Data Toko Wiwik’s
Frozen Food?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui metodologi yang digunakan untuk membuat rancangan Sistem
Basis Data Transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen Food.
1.3.2 Mengetahui pembuatan rancangan Sistem Basis Data Transaksi pada Toko
Wiwik’s Frozen Food.
1.3.3 Mengetahui manfaat pembuatan rancangan Sistem Basis Data Toko Wiwik’s
Frozen Food.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Membantu pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi Sistem Basis
Data Transaksi di masa yang akan datang.
1.4.2 Membantu pengolahan data transaksi menjadi lebih baik dan terorganisir.
1.4.3 Menambah wawasan dan pengetahuan yang berhubungan dengan Perancangan
Sistem Basis Data Transaksi.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Basis Data


Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam
sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Sedangkan sistem adalah sebuah
tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan
secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan. Sehingga
sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang saling
berhubungan dan dikelola oleh program (DBMS) yang memungkinkan beberapa
pemakai dan atau program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan
memanipulasi data tersebut. (Modul Perkuliahan Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Mercu Buana, 2018)
2.2 Perancangan Basis Data
Langkah awal yang dilakukan dalam perancangan basis data adalah melakukan
pengumpulan kebutuhan akan informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi dan
kemudian menganalisanya. Penggalian informasi ini dilakukan dengan cara antara lain
melakukan wawancara, mengamati sistem yang sedang berjalan dan mempelajari
dokumen-dokumen yang tersedia. Dengan cara seperti itu data yang digunakan untuk
menyusun informasi bisa teridentifikasi. (Abdul Kadir, 2018)
Adapun perancangan basis data menurut Abdul Kadir dibagi menjadi 3, antara
lain sebagai berikut:
2.2.1 Perancangan Konseptual
Pada perancangan konseptual, data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan dikelompokkan menurut kriteria tertentu. Kemudian antargrup data
dilengkapi dengan suatu hubungan. Dalam terminologi basis data, sebuah grup
data disebut dengan entitas. Adapun hubungan antarentitas tersebut dinamakan
relasi, yang biasa dijabarkan dengan menggunakan diagram E-R (Entity-
Relationship).
2.2.2 Perancangan Logikal
Perancangan logis merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk menentukan
hasil perancangan konseptual ke bentuk yang nantinya akan diimplementasikan
dalam DBMS (Database Management System).
2.2.3 Perancangan Fisikal
Perancangan ini sangat spesifik terhadap DBMS yang digunakan. Sebagai
contoh yaitu tipe data untuk masing-masing kolom dalam setiap tabel harus
disesuaikan dengan DBMS yang digunakan.
2.3 Model Basis Data
Menurut Abdul Kadir, model basis data menyatakan hubungan antarrekaman
yang tersimpan dalam basis data. Adapun model basis data tersebut antara lain:
1. Model Hierarkis
Model hierarkis disebut juga sebagai model pohon, karena menyerupai pohon
yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua dan anak yaitu
setiap orang tua dapat memiliki satu atau banyak anak (hubungan 1:N),
sedangkan satu anak hanya dapat memiliki satu orang tua (hubungan 1:1). Model
ini memiliki kecepatan yang baik.
2. Model Jaringan
Relasi dalam model jaringan dibuat menggunakan linked list dengan hubungan
1:1, hubungan 1:N, dan hubungan N:M. Model ini memiliki fleksibilitas yang
tinggi.
3. Model Relasi
Model ini dipresentasikan dengan tabel yang memiliki hubungan yang disebut
dengan relasi. Selain itu, model ini memiliki kecepatan yang baik dan
fleksibilitas yang tinggi.
4. Model Object Oriented
Model ini merupakan model sistem basis data yang menggabungkan semua
konsep object oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dan sebagainya.
Model ini dapat berorientasi dengan baik dengan bahasa pemrograman yang
berorientasi objek seperti java dan C++.
2.4 Model E-R
Model E-R (Entity-Relationship) adalah model yang digunakan untuk
menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut, dan hubungan antarentitas. Model
ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Oleh karena itu, Model E-R sering disebut
dengan ERD (Entity Relationship Diagram). Model ini tidak mencerminkan bentuk
fisik yang nantinya akan disimpan dalam sistem basis data, melainkan hanya bersifat
konseptual. Adapun hal-hal penting yang terkait dengan model E-R tersebut antara
lain sebagai berikut:
1. Entitas
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak bergantung
pada hal lain (Elmasri dan Navathe, 2019). Sebagai contoh yaitu setiap guru
dalam sebuah sekolah adalah sebuah entitas.
2. Atribut
Atribut adalah properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas.
Adapun kegunaan dari atribut yaitu untuk menyatakan suatu entitas.
3. Hubungan Antarentitas
Hubungan antarentitas menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe entitas.
Jenis hubungan antarentitas dinyatakan sebagai berikut:
a. One to one (1:1)
b. One to many (1:N)
c. Many to one (N:1)
d. Many to many (N:M)
2.5 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan kelompok
atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Dalam hal
ini, yang dimaksud dengan relasi berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi 2
kondisi, yaitu mengandung redudansi sesedikit mungkin dan memungkinkan baris-
baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan
dan tetap konsisten.
Normalisasi dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap langkah berhubungan
dengan bentuk normal tertentu, antara lain:
1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Normalisasi 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database,
berikut adalah fungsi dari 1NF:
a. Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
b. Membuat tabel terpisah dari masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi 2NF ini adalah data telah memenuhi syarat
1NF, berikut adalah beberapa fungsi dari 2NF:
a. Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan
mereka pada tabel terpisah.
b. Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan
menciptakan foreign key.
c. Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada
candidate key tabel tersebut.
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Normalisasi 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang
tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada
ketergantungan transitif pada setiap candidate key. Syarat dari normalisasi 3NF
yaitu:
a. Memenuhi semua persayaratan dari normalisasi 2NF.
b. Menghapus kolom yang tidak bergantung pada primary key.
4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Normalisasi Boyce-Codd merupakan teknik normalisasi database yang sering
disebut dengan 3.5NF karena memiliki hubungan yang sangat erat dengan
normalisasi 3NF. Pada dasarnya adalah untuk mengatasi anomali dan
overlooping yang tidak dapat diatasi dalam bentuk 3NF. Normalisasi ini
bergantung dari kasus yang disediakan, karena tidak semua tabel
dinormalisasikan dalam bentuk BCNF.
5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
Suatu tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat (4NF) jika
memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut :
a. Bila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF dan tidak
adamultivalued dependency nontrivial.
b. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempa
(4NF).
c. Dependensi ini dipakai untuk menyatakan hubungan satu ke bantak (one to
many).
d. Setiap atribut di dalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak
nilai atau dengan kalimat lain, bahwa semua atribut yang mengalami
ketergantungan pada banyak nilai adalah bergantung secara fungsional
(functionally dependency).
6. Bentuk Normal Kelima (5NF)
Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless
decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal
sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk
berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah
didekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join)
untuk membentuk tabel semula, sehingga bentuk normal kelima disebut juga
sebagai Projection Join Normal Form (PJNF).Suatu tabel memenuhi bentuk
normal 5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi tersebut
tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut yang lebih
sedikit.
2.6 DBMS
DBMS (Database Management System) adalah suatu perangkat lunak yang ditujukan
untuk memenuhi pembuatan data, pemeliharaan data, pengendalian akses data, serta
pengamanan data. Dengan perangkat lunak ini, pengolahan data menjadi lebih mudah.
2.7 MySQL
Mysql adalah sebuah implementasi dari RDBMS (Relational Database Management
System) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu, Tempat, dan Jadwal


3.1.1 Waktu
Dalam proses pembuatan perancangan Sistem Basis Data yang dimulai dari
pengumpulan data hingga penulisan hasil penelitian, penulis membutuhkan
waktu dari Maret 2019 hingga April 2019.
3.1.2 Tempat
Tempat yang digunakan penulis dalam menyelesaikan pembuatan Sistem Basis
Data ini adalah Politeknik Negeri Jember dan Toko Wiwik’s Frozen Food, Jl.
Moh. Yamin No. 95, Tegal Besar, Kaliwates, Kabupaten Jember.
3.2 Alat dan Bahan
Selama melakukan penelitian, alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
1. Laptop
2. HandPhone
Perangkat lunak (software) yang digunakan yaitu:
1. Microsoft Word 2016
2. Microsoft Excel 2016
3. MySQL
4. Google Chrome
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan suatu penelitian. Dan dalam penelitian ini, pengumpulan
data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3.3.1 Observasi
Yaitu mengambil data secara langsung di lokasi penelitian dengan cara
melakukan pengamatan dan mencatat secara langsung data-data yang
diperlukan.
3.3.2 Wawancara
Yaitu bertanya langsung kepada pihak yang bersangkutan mengenai data-data
yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis telah melakukan wawancara
dengan pemilik dan pegawai Toko Wiwik’s Frozen Food.
3.3.3 Literatur
Yaitu mencari informasi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian dari sumber seperti buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan
penelitian.
3.4 Metode Perancangan
Menurut Connolly, rancangan basis data dibuat dalam tiga fase utama, antara
lain:
3.4.1 Perancangan Konseptual Basis Data
Perancangan konseptual basis data adalah proses membangun model dari data
yang digunakan dalam sebuah organisasi dan tidak bergantung pada
pertimbangan fisik. Secara garis besar, perancangan ini terdiri dari tiga langkah,
yaitu:
1. Penentuan entitas pada basis data
2. Pendefinisian hubungan antarentitas
3. Penerjemahan hubungan ke dalam entitas
3.4.2 Perancangan Logikal Basis Data
Perancangan logis basis data adalah proses membangun model dari data yang
digunakan dalam sebuah organisasi berdasarkan model data spesifik yang
terbebas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Hasil akhir dari
tahapan ini berupa sebuah kamus data yang berisi semua atribut beserta key-nya
(primary key, foreign key, dan alternate key) dan ERD (entity relationship
diagram).
3.4.3 Perancangan Fisikal Basis Data
Perancangan fisik basis data adalah proses pembuatan deskripsi dari
implementasi basis data pada penyimpanan sekunder yang menjelaskan relasi
dasar, organisasi file, indeks yang digunakan untuk mencapai akses data yang
efisien, dan setiap integrity constraint yang saling berhubungan, serta tingkat
keamanan (security) dari sistem basis data. Tujuan utama dari perancangan
model ini meliputi:
1. Membuat tabel relasional dan constaint pada tabel tersebut dan informasi
yang didapat dalam model logis.
2. Mengidentifikasi struktur penyimpanan tertentu dan metode akses
terhadap data untuk mencapai performa optimal dari sistem basis data.
3. Merancang proteksi keamanan (security) untuk sistem basis data.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Normalisasi
Dalam merancang Sistem Basis Data Transaksi pada Toko Wiwik’s Frozen
Food, penulis melakukan 3 normalisasi dengan hasil sebagai berikut:
4.1.1 Normalisasi 1NF

4.1.2 Normalisasi 2NF

4.1.3 Normalisasi 3NF

4.2 ERD (Entity Relationship Diagram)


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Modul-Perkuliahan-
Perancangan-Basis-Data.pdf

Abdul Kadir, (2003), Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data, Yogyakarta : penerbit Andi

Abdul Kadir, (2009), Perancangan dan Implementasi Database Relational, Yogyakarta :


penerbit Andi

Connolly, Thomas, (2002). Database systems, Yogyakarta : penerbit Andi

Indrajani, (2011), perancangan basis data dalam all in 1, Jakarta : elex media komputindo

https://rudiawan16.wordpress.com/normalisasi-database-beserta-pengertian-dan-
contohnya/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai