OLEH
NAMA : HIJRANA
NIM : 210250501040
KELAS : B
PRODI : SISTEM INFORMASI
FAKULTAS : ILMU KOMPUTER
DOSEN PENGAMPUH : HIDAYAT, S.Kom., M.Kom
1. Sistem Manajemen Basis Data
Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola sepertimengelola aset
penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau
berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai internaldanlingkungan eksternal mereka.
Database adalah sekumpulan koleksi data yang berhubungan secara logikal, dansebuah
deskripsi dari data tersebut, didesain untuk menemukan keperluan informasi pada
sebuah perusahaan (Conolly, p15). Database merupakan temp at penyimpanan data
yang besar yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan berisi
deskripsi dari data itu sendiri selain data operasional milik perusahaan.
DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen basis datayakni
perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, database
management system mempunyai fasilitas mengintegrasikan,terhubung, merekayasa dan
memelihara basis data.
Jadi Data Base Management System (DBMS) adalah Seluruh peralatan komputer
(Hardware+Software+Firmware). Data Base Management System (DBMS) dilengkapi
dengan bahas yang bertujuan pada data (High level data language) yang kerap dimaksud
juga untuk bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).
1. Model Hirarki
Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak (Parent-child).
Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak
(1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki 1 orang tua.
3. Model Relasional
Model yang paling popular saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan
tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-
masing relasi tersusun atas tuple dan atribut. Relasi dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan menggunakan
Field Kunci (Primary Key) untuk berhubungan dengan relasi lain.
3. Perkembangan Sistem Manajemen Basis Data
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang
komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data.
keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen
ini sudah terhubung dengan suatu jaringan.
5. Keakuratan (Accuracy)
6. Ketersediaan (Availability)
7. Kelengkapan (Completeness)
8. Keamanan (Security)
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access
atau aplikasi kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara
didapat gratis. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-
bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan
mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para
programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani
pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat,
perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung
kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction
Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info,
memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database
Operasional (Operational Database).
DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen basis data yakni
perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, database
management system mempunyai fasilitas mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan
memelihara basis data. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang
digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS
membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar.
Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan
oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Jadi, Data Base Management System (DBMS)
adalah Seluruh peralatan computer (Hardware+Software+Firmware). Data Base
Management System (DBMS) dilengkapi dengan bahas yang bertujuan pada data (High level
data language) yang kerap dimaksud juga untuk bahasa generasi ke 4 (fourth generation
language).
Struktur manajemen basis data terbagi atas 3 model yaitu struktur basis data model
hirarki, struktur basis data jaringan (network), struktur basis data relational
Tujuan basis data adalah Mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan
dan kecepatan dalam pengambilan kembali, tidak adanya redundansi dan menjaga
konsistensi data, Pengaturan dalam pemilahan data sesuai dengan fungsi dan jenisnya.
Manfaat basis data: Kecepatan dan Kemudahan (Speed), Kebersamaan Pemakaian
(Sharability), Pemusatan Kontrol Data, Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space), Keakuratan
(Accuracy), Ketersediaan (Availability), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security),
Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru, User View
Keunggulan DBMS antara lain sbb Mengurangi duplikasi data atau data redundancy,
Menjaga konsistensi dan integritas data, Meningkatkan keamanan data, Meningkatkan
effisiensi dan effektivitas penggunaan data, Meningkatkan produktivitas para pengguna
data, Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data, Meningkatkan
pemeliharaan data melalui independensi data, Meningkatkan pemakaian bersama dari data,
Meningkatkan layanan backup dan recovery data, Mengurangi konflik antar pengguna data.
Kelemahan DBMS antara lain sbb: Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan
administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang
optimal, Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal
(memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien, Harga DBMS yang handal biasanya
sangat mahal, Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi, Konversi dari
sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan
perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan, Apabila DBMS gagal
menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna
yang bergantung pada sistem ini.
Database persediaan memungkinkan perusahaan ritel dengan cepat dan mudah melihat
persediaan mereka, menilai berapa banyak produk tetap di tangan, dan menentukan kapan
untuk memesan barang-barang pengganti. Kunci keberhasilannya adalah entri data akurat