AKUNTANSI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPUH , ADE SRI ULITA BR. SEMBIRING, S.E,M.AK.,AK.
DISUSUN OLEH :
NAMA : HAMZINAR S
NPM : 202061201039
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE TAHUN 2022
PERUSAHAAN KENTUCKY FRIED CHICKEN
Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak outlet
mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang terpaksa
menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya
dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang
dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam
goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap
bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun. Dalam kondisi perekonomian
yang sedang mengalami krisis ini KFC sebagai market leader menerapkan strategi moble defense
yaitu strategi pertahanan bergerak Dalam kondisi bertahan dengan cara meningkatkan penjualan
dan menekan biaya, KFC tetap melakukan perluasan pada pasar yang potensial sebagai pertahanan
ataupun penyerangan dimasa depan. Strategi promosi dan pemasaran diarahkan untuk
meningkatkan penjualan dan transaksi seketika itu juga, didukung dengan strategi produk berupa
paket-paket hemat serta penetapan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya
dan distribusi melalui layanan pesan antar ditingkatkan dengan penambahan armada. Strategi-
strategi tersebut dijalankan untuk merealisasikan visi perusahaannya yaitu untuk mempertahankan
kepemimpinannya dan agar dikenal sebagai brand yang paling digemari dalam usaha restoran cepat
saji di Indonesia. Deskripsi Alternatif : Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan
per kapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan,
termasuk fast food.
Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan dengan
meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Makin maraknya
bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam goreng dan burger,
khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi persaingan yang semakin
ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama juga terus melakukan perluasan
janngan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang
kuat dan luas, baik dari menu dan merek. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami
krisis semakin mempersulit perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise
untuk dapat bersaing baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya
nilai Rupiah menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa
perusahaan untuk menaikkan harga produknya.
Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka pendek dalam dollar akan mengalami
kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya gejolak politik yang
mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal ini berdampak langsung terhadap industri restoran
fastfood franchise, banyak outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit
perusahaan yang terpaksa menutup outletnya. KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang
hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar
restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC
menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan
target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.
Sebagai pemegang waralaba tunggal pada saat ini, perseroan terus membangun KFC brand,
dan berbekal 26 tahun kesuksesannya dibidang ini telah menjadikan KFC pemimpin pasar
restoran cepat saji yang dominant dan dikenal luas. 60 kota diindonesia, dan mempekerjakan
10.293 karyawan dengan total peNjualan lebih dari Rp. 1.276 triliun pada akhir tahun 2006.
Informasih waralaba KFC untuk saat ini tidak melakukan kerjasama dalam bentuk sub-
waralaba untuk merek KFC, kecuali kerjasama dalam bentuk lain, yaitu kerjasama sewa lokasi,
kerjasama investasi ( tidak ter masuk gedung gedung/ bangunan) kerjasama investasi ( termasuk
gedung/bangunan )
Untuk dapat bekerja sama dengan pihak KFC, anda harus menyiapkan data antara lain surat
penawaran dilengkapi dengan keterangan data lokasi yang meliputi, luas area minimal 300 m2,
foto lokasi dengan radius ± 5 km yang memuat info aktifitas yang ada dan lampiran data statistik
dari lokasi yang ada ( data penduduk )
DAFTAR PUSTAKA
- http://viqih2307qiecky.blogspot.com/2011/11/marketiing-mix-4p-pada-perusahaan-
kfc.html
- http://christianingrum.blogspot.com/2011/11/makalah-aliansi-strategis.html
- http://ayupurnamadewipurnama3.blogspot.com/2012/04/strategi-pemasaran-marketing-
strategy.html
- http://christianingrum.blogspot.com/2011/11/makalah-aliansi-strategis.html
- http://fitriana015.blogspot.com/2010/06/kentucky-fried-chicken-di-indonesi ,MX
PERUSAHAAN MC DONALD’S
Pendapatan terkait dengan total penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan yang
tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2007 tetapi dari segi pendapatan di bidang
waralaba mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan
karena perusahaan memperluas strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan di
berbagai pihak untuk membeli waralaba perusahaan ini. Seperti kita tahu bahwa berbagai
produk Mc. Donald telah banyak digandrungi oleh masyarakat dunia dari semua kalangan
sehingga tetap menjadi industri yang mempunyai prospek yang bagus. Secara
keseluruhan kondisi Mc Donald meskipun sudah berada dalam keadaan matang tetapi
terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan
produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan
dari tahun ke tahun ,tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan
internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur.Kemudian dari segi
pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat
menarik investor dengan mudah ,ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang
aktivitas pembiayaan. Sementara itu harga saham perusahaan ini juga mengalami
peningkatan menunjukkan bahwa respon pasar sangat positif dan tidak banyak
terpengaruh adanya krisis global karena seperti diketahui produk Mc Donald merupakan
produk pangan yang telah menjadi makanan pokok di berbagai Negara.
- Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh McDonald's adalah struktur organisasi lini/garis.
Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka perintah dalam perusahaan mengalir dari
Store Manager turun ke 1st Asistant Manager turun ke 2nd Asisstant Manager turun ke
Junior Manager turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader dan lini paling bawah
adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung
jawab penuh pada Store Manager. Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada
Operation Consultant. Operation Consultant akan bertanggung jawab kepada Operation
Manager dan Operation Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta.
ANALISIS EKSTERNAL PERUSAHAAN
- Pesaing Perusahaan
a. Burger King
Burger King Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji internasional yang
menjual burger, kentang goreng dan minuman ringan. Selain itu mereka juga
mengelola sekitar 200 rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jack's. Sejarah
perusahaan Restoran pertama Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada
tahun 1954 di Miami, Florida, Amerika Serikat oleh James McLamore dan David
Edgerton, keduanya adalah alumni dari Cornell University School of Hotel
Administration. Di Indonesia, burger king sempat ditutup pada 1980-an dan dibuka
kembali pada April 2007 dengan gerai terbesarnya di Asia Tenggara.
b. KFC
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang
waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika
Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam
gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam
gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang
selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an
sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling
Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada
tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama
di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual
seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual
kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya
ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai
Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.
Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk
yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai
perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada
bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.
3. ANALISIS YANG DIGUNAKAN PERUSAHAAN
Mc Donald’s adalah bisnis cash tanpa ada persediaan. Oleh karena itu, inflasi bukan merupakan
suatu masalah yang mendasar. Kenyataannya, organisasi berhutang karena investasi yang besar di
bidang property, masih dapat beroperasi pada periode tingkat inflasi yang tinggi dengan
mengharapkan peningkatan nilai dari property mereka. Total pendapatan terdiri dari penjualan dari
restoran yang dioperasikan oleh perusahaan dan fee dari restoran yang dioperasikan oleh franchisee
dan afiliasi yang didasarkan pada persentase penjualan dengan spesifikasi pembayaran minimum.
Minimum fee franchisee adalah 12% penjualan, dan fee yang lebih besar dikenakan ketika
perusahaan melakukan investasi yang lebih besar pada suatu restoran tertentu, dan pengaturan fee
untuk franchisee asing bervariasi tergantung kondisi bisnis lokal. Pendapatan tumbuh sejalan dengan
penambahan restoran dan pengembangan restoran yang telah ada. Penetapan harga menu
mempengaruhi pendapatan, sebagaimana mempengaruhi penjualan. Tetapi, perbedaan harga pada
seluruh system Mc Donald, produk baru, promosi dan variasi bauran produk membuat hal tersebut
mempermudah penghitungan dampaknya.
Tingkat pertumbuhan penjualan restoran yang dioperasikan oleh perusahaan dan pendapatan
dari restoran franchise bervariasi yang disebabkan oleh ekspansi dan perubahan kepemilikan.
Penjualan oleh restoran yang dioperasikan perusahaan lebih dipengaruhi oleh perubahan mata uang
asing dari pada pendapatan dari restoran franchise, Lim Sanny – Analisis Kompetitif Mc Donald’s 105
FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 5 NO 2 MEI 2008 sebagaimana 51% dari penjualan restoran yang
dioperasikan perusahaan berada di luar USA, dibandingkan dengan 27% pendapatan dari restoran
franchise. Profit margin restoran yang dioperasikan oleh perusahaan adalah 17.9% dari penjualan
dan profit margin dari restoran franchise adalah 82.8% dari penerimaan profit perusahaan. Margin
franchise termasuk penerimaan dan pengeluaran yang digabungkan dengan operasi restoran
dibawah fasilitas bisnis.
Di bawah pengaturan ini, perusahaan menyewakan bisnis, termasuk peralatan, kepada
franchisee yang mempunyai pilihan untuk membeli bisnis tersebut. Perusahaan mengenakan fee
yang lebih tinggi, tetapi margin secara umum lebih rendah karena depresiasi dari peralatan. Ketika
franchisee membeli hak opsi, hasilnya sebagai kompensasi perusahaan untuk margin yang lebih
rendah sebelumnya dan termasuk pengeluaran biaya lain. Mc Donald’s sangat selektif dalam
memilih pemegang hak franchisenya. Perusahaan tidak melakukan iklan untuk menarik minat pihak
lain, namun mengirimkan 20.000 brosur setiap tahunnya kepada berbagai pihak yang dianggap
tertarik. Hasilnya, peusahaan menerima 5.000 permohonan untuk 100 sampai dengan 150 tempat
atau lokasi baru. Para kandidat potensial yang akan menjadi pemegang hak franchise harus
menunjukkan bahwa mereka memiliki sumberkeuangan dan pengalaman bisnis yang memadai
sebelum perusahaan mengadakan interview selama dua jam kepada calon peminat.
Dengan demikian hal ini menuntut komitmen dan kemampuan yang handal dari para kandidat
untuk menghasilkan keuntungan. Apabila interview yang dilaksanakan berjalan dengan baik, maka
kandidat harus bekerja selama 50 jam di Mc Donald’s dalam program pelatihan kerja dan kemudian
dilakukan interview dan evaluasi hasil kerja. Kemudian terdapat 6 sampai dengan 9 bulan kursus
mengenai Basic Operations dan diberikan persetujuan untuk mengikuti Registered Aplicant Training
Program. Setelah selesai menjalani pelatihan ini, kandidat akan menghadapi re-evaluasi oleh
manajer lisensi serta konsultan operasional / lapangan. Apabila kandidat berhasil melewati tahap ini,
dan McDonald’s memasukkan kandidat ke dalam daftar calon peminat, dan harus membayar
sejumlah tertentu sebagai suatu deposit substansial dan kemudian memulai pelatihan formal selama
12 sampai 18 bulan. Pelatihan sebagian besar dilaksanakan di McDonald’s yang telah mapan dengan
empat buah sesi kelas formal selama satu atau dua minggu. Putaran terakhir dari pelatihan
dilaksanakan di Hamburger University. Pelatihan ini dilaksanakan dengan biaya yang dikeluarkan
oleh kandidat dan dengan tidak ada suatu kompensasi atas 200 jam usaha atau latihan yang telah
diterima. Jika seluruhnya berjalan dengan baik, kandidat yang berhasil harus menunggu satu sampai
dengan tiga tahun baru dapat membuka usaha yang dimaksud.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.scribd.com/doc/76197882/STUDI-KASUS-McDonald
- Adner, R. “When Are Technologies Disruptive: A Demand-Based View of the Emergence of
Competition”, Strategic Management Journal 23, no.8, 2002.
- Arend, R.J. “Revisiting the Logical and Research Considerations of Competitive Advantage”,
Strategis Management Journal 24, no.3 2003.
- Durand, R. “Competitive Advantage Exist: A Critique of Powell”, Strategic Management
Journal 23, no.9 2002.
- David, Fred. R. “Strategic Management”, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2006. Robinson,
Pearce, “Strategic Management”, Richard D.Irwin, Inc, New York, 2000.
- Stanley,S.E, dan E.M. Olson, “A Fresh Look at Industry and Market Analysis”, Business