Anda di halaman 1dari 24

KASUS MANAJEMEN STARTEGI

PT. FAST FOOD INDONESIA. TBK

1. Latar belakang

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,


didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada
bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh sukses. Kesuksesan
outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan
perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam
pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas
dan dominan di Indonesia. Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah
meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar
sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong
pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan
pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT
Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan
kepada Publik dan Koperasi. Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum!
Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah
perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama
lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang
bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group
sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan
restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding.
Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya,


posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk
mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan
hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota
metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di
Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC
Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk
mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835
karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun. Produk unggulan
Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan ayam goreng
paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan
lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips,
Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk
unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel,
Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen,
berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus
ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu seharga Rp.
5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan
memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC. Perseroan senantiasa memonitor posisi
pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen
untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua
informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS)
dan CHAMPS Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei
independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC
sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS
menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi
tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek
utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan
fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.
Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah
satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun
2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui
strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang
konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan
berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum! Restaurants International.
Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam
industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.
Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan
loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen,
memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan
menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran
KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan
proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara
pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga
KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

2. Visi Dan Misi


a. Visi
visi perusahaan KFC adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik
di dunia. Untuk mencapai visi ini, KFC selalu menjamin mutu produk-produknya,
memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan
produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Bagi KFC, senyum setiap
pelanggan adalah hal terpenting.
b. Misi:
 Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas
 Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap
pelanggan
 Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional KFC ke arah yang
lebihbaik lagi lewat inovasi teknologi

3. PEMBAHASAN
3.1. ALASAN KENTUCKY FRIED CHICKEN MENYINGKAT MEREKNYA
MENJADI KFC
Siapa sih saat ini di antara kita yang tidak mengenal Kentucky Fried Chicken?
Hampir semua orang di Indonesia pernah mampir di gerai ayam goreng asal
Amerika tersebut, bahkan mungkin sudah hafal rasanya bagi mereka yang sangat
gemar dan hobi menyantap sajian tersebut. Ternyata ayam goreng produk
Amerika ini memiliki sejarah panjang sehingga menjadi salah satu resep kesukaan
masyarakat dunia. Selain itu unit restoran Kentucky Fried Chicken menjadi salah
satu penguasa pangsa pasar dengan menguasai 40% pangsa untuk kategori junk
food restaurant. Brand KFC memang sangat familiar di telinga orang Indonesia,
karena kecenderungan orang Indonesia yang sangat hobi mengkonsumsi salah
satu jenis junk food ini. Seringkali banyak orang dari anak kecil hingga orang
dewasa menyebut brand KFC, sebenarnya singkatan KFC ini memang menunjuk
khusus pada Kentucky Fried Chicken atau sudah menjadi istilah umum untuk
jenis makanan junk food. Sebagian besar orang awam mungkin tidak mengerti
sejarah munculnya singkatan merek KFC, padahal ada sejarah yang panjang
mengenai hal ini. Singkatan KFC ini muncul pada tahun 1991. Singkatan KFC ini
muncul pada tahun 1991 bukan tanpa alasan. Pihak manajemenKentucky Fried
Chicken menyingkat namanya menjadi KFC,didasari oleh banyak hal sehingga
pemilik brand Kentucky Fried Chicken ini harus berpikir keras untuk mengambil
keputusan melakukan pemasaran merek dagang dengan singkatan KFC padahal
sebelumnya nama Kentucky Fried Chicken sudah sangat terkenal di kalangan
masyarakat dunia. Dulu sebelum muncul singkatan merek KFC, banyak orang-
orang menyingkat nama restoran junk food ini hanya dengan sebutan Kentucky
untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain jika mereka ingin pergi ke
restoran tersebut. Restoran yang berdiri pertama kalinya di Corbin, Kentucky
Amerika Utara pada tahun 1939 ini menyimpan banyak cerita menarik pada awal
berdirinya. Kolonel Harland Sanders sang empunya restoran harus berjuang mati-
matian menawarkan resepnya ke seluruh rumah makan hingga ditolak 1000 kali
dan pada giliran menawarkan resep ke rumah makan yang ke 1008, sang dewi
fortuna berpihak pada beliau. Itulah titik awal keberhasilan Kentucky Fried
Chicken hingga saat ini. Sebagai salah satu restoran junk food yang terkenal di
seantero negeri, KFC merubah jenis usahanya menjadi bisnis waralaba di tahun
1952 dan pada 17 Maret 1966 KFC berhasil mendaftarkan usahanya menjadi
perusahaan terbuka di bursa saham, dan perusahaan KFC mulai saat itu mulai
gencar menjalankan bisnis ayam goreng menjadi suatu bisnis besar yang
memberikan profit yang sangat besar dengan melakukan promosi dan pemasaran
melalui berbagai strategi. Walaupun bisnis KFC sangat berkembang pesat tetapi
ibarat tiada gading yang tak retak, muncul banyak protes dan kritikan atas bisnis
ayam goreng ini. Sebelum mengiklankan brandnya dengan merek dagang KFC,
Kentucky Fried Chicken mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan kritikus
karena penggunaan kata Fried berkonotasi negatif dan menunjukkan bahwa segala
jenis makanan yang digoreng bukanlah makanan yang sehat untuk dikonsumsi dan
memunculkan berbagai kemungkinan atas efek-efek buruk bagi kesehatan
manusia di masa mendatang. Tidak hanya itu kata ‘Fried’ juga dituding
memunculkan pernyataan yang terkesan ‘abuse’ terhadap hewan. Muncul demo di
mana-mana menentang keberadaan KFC karena KFC tidak menciptakan menu
masakan yang sehat dan bergizi selain itu proses penggorengan ayamnya pun
dinilai tidak sesuai dengan etika pemanfaatan hewan sebagai sumber konsumsi.
Untuk keluar dari permasalahan ini dan kembali menarik simpati masyarakat atas
keberadaan KFC, pihak KFC menemukan solusi yaitu dengan menyingkat nama
Kentucky Fried Chicken menjadi KFC sebagai bentuk pengelakkan atas tuduhan
konotasi ‘fried’ yang dinilai tidak sehat oleh praktisi kesehatan di Amerika.
Pada tahun 1994 perusahaan mengubah sedikit informasi yang terkandung dalam
brand KFC, brand KFC jika tidak disingkat tidak lagi menunjuk pada Kentucky
Fried Chicken tetapi menjadi Kitchen Fresh Chicken walaupun di benak
masyarakat KFC tetap merupakan singkatan atas Kentucky Fried Chicken, usaha
ini dilakukan demi mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa ayam goreng
yang diproduksi merupakan ayam goreng yang dimasak secara higienis dan dibuat
dari bahan-bahan yang benar-benar fresh. Alasan ini merupakan alasan yang
cenderung lebih untuk menjaga imej di depan masyarakat dan mencegah
pelanggan untuk mengkonsumsi produk restoran junk food sejenis. Selain itu
singkatan KFC dinilai lebih menunjukkan bahwa menu masakan di restoran ini
tidak terbatas hanya ayam goreng karena kenyataannya memang KFC tidak hanya
menjual masakan yang digoreng tetapi ada beberapa masakan lain yang tidak
digoreng. Untuk alasan terakhir sebenarnya hanya alasan teknis mengapa
Kentucky Fried Chicken menyingkat namanya menjadi KFC. Jika melihat dari
sudut pandang bisnis, sebenarnya perusahaan KFC mengambil keputusan untuk
menyingkat merek dagangnya tidak hanya untuk menghindari konflik tetapi juga
ada faktor lain yang melandasi munculnya singkatan KFC. Para manajer
pemasaran berani mengambil resiko ini karena melihat animo masyarakat yang
tinggi atas produk ayam goreng ini dan sudah meramalkan pertumbuhan pangsar
pasar yang cukup signifikan di masa mendatang. Selain itu dari data statistik
mayoritas customer adalah para remaja yang mendapatkan nilai product dengan
merasa “gaul” jika beramai-ramai makan di KFC, untuk itu KFC berani
menyingkat namanya menjadi KFC sebagai bentuk umpan balik terhadap para
customer tersebut sehingga mereka para remaja menjadi lebih percaya diri untuk
menyebut merek KFC sebagai salah satu tempat favorit mereka. Sebutan KFC
memang terdengar trendi dan modern, karena jika dibaca dengan lafal bahasa
Inggris atau spelling KFC menjadi singkatan yang enak disebut. Hal ini otomatis
membuat masyarakat menjadi sering mendengar nama KFC karena banyak
customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi promosi yang bagus
dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga masyarakat karena
penyebutan KFC yang sudah sangat familiar. Selain itu bagi masyarakat Indonesia
yang pendapatan per kapitanya kecil, harga menu KFC sangatlah tidak bersahabat
dengan isi dompet mereka dan KFC menjadi brand yang sangat popular karena
terkesan eksklusif danhanya diperuntukkan bagi mereka yang berduit. Sehingga
orang berlomba-lomba makan di KFC demi mendapatkan rasa bangga dan merasa
lebih dipandang orang jika mampu membeli produk KFC dan menyebut brand
KFC di depan kerabat mereka. Bagi remaja, makan di KFC adalah bentuk
penunjukkan identitas mereka sebagai remaja yang gaul, dan tidak ketinggalan
jaman serta dari golongan orang berada. Bagi KFC, hal ini tentu saja adalah
keuntungan besar yang mendatangkan pendapatan tak terbatas, karena di
Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang peduli akan kesehatan dan
lebih mementingkan harga diri dan segala yang berbau praktis dengan
mengkonsumsi makan siap saji atau junk food di KFC. Tidak hanya dari aspek
tersebut, penciptaan brand KFC juga memudahkan nama Kentucky Fried Chicken
untuk disebut dan sangat gampang diingat. Sehingga setiap kali orang lapar dan
bingung untuk mencari makan, otak mereka cepat memproses brand restoran yang
mudah disebut dan sering didengar. Brand KFC tidak hanya
membuat orang menjadi lebih gampang mengigat tetapi sebenarnya pihak KFC
sendiri dengan menyingkat brand berniat ingin melindungi hak cipta atas
singkatan KFC sebelum adaperusahaan lain meluncurkan brand KFC yang bukan
singkatan atas Kentucky Fried Chicken tetapi bisa merupakan singkatan brand
lain. Dengan melindungi hak cipta merek, KFC bisa memperoleh hak istimewa
untuk penggunaan nama KFC dalam peluncuran iklan atau usaha promosi. Jika
ada perusahaan lain yang berani menggunakan brand KFC walaupun tidak
berniat menyaingi dan produk yang dihasilkan lain, pihak KFC berhak membawa
perkara ini ke pengadilan untuk menuntut penyalahgunaan brand KFC yang sudah
menjadi hak paten KFC itu sendiri. Dalam peluncuran iklan dalam media
elektronik seperti televisi, penggunaan merek KFC memudahkan publikasi
terhadap masyarakat. Karena selain hanya terdiri dari 3 huruf, brand KFC dicetak
dalam huruf capital dan masyarakat yang menonton iklan KFC menjadi
sangat hafal akan iklan tersebut. Ada beberapa usaha pemasaran yang unik di
beberapa negara lain selain Amerika yang memegang brand KFC, pemegang
waralaba memplesetkan kepanjangan dari singkatan KFC untuk sebuah slogan
KFC seperti Kapag Fried Chicken di Malaysia, yang berarti Jika ia ayam goreng,
ada lagi di New Zealand KFC dengan slogan Kiwi for chicken atau kiwi untuk
ayam. Mungkin bagi beberapa negara tersebut, penciptaan slogan
yang bisa disingkat dengan KFC menjadi sesuatu yang menarik dan menciptakan
imej yang berbeda bagi konsumen. Berbagai alasan penciptaan brand KFC
memang beragam dan semua itu dilakukan demi menjaga pamor dari KFC itu
sendiri entah untuk penyebutan nama merek yang lebih mudah, untuk
mengelakkan konotasi negative dan bermacam-macam lainnya, tetapi hingga saat
ini dengan munculnya brand KFC, KFC semakin popular dan semakin dicintai
masyarakat walaupun banyak efek negative dari konsumsi yang terlalu berlebih.
Paling tidak sampai saat ini KFC berhasil menjual 3500 waralaba di 80 negara di
seluruh dunia dengan pertumbuhan profit yang terus meningkat tajam.

3.2.Adu Ayam Lewat Restoran


Fastfood adalah jalan pintas. Hidangan yang biasanya berupa ayam goreng,
kentang goreng, burger, pasta, atau roti isi ini acap menjadi penuntas lapar di
tengah sibuknya mobilitas seseorang. Makanan yang acap disebut junk food
(makanan tak bermutu) itu juga biasa menjadi pilihan bagi mereka yang sibuk.
Ada kalanya juga santapan itu menjadi solusi untuk mengatasi anak kecil yang
sulit makan. Fastfood memang acap dianggap sebagai ornamen kemajuan.
Perkembangan industri ini pun sulit tertahankan. Dan manajemen PT Fastfood
Indonesia sepertinya paham benar tentang situasi itu. Makanya, pekan silam,
pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC) itu menyatakan bakal
menambah jumlah outlet-nya hingga 15-20 unit pada tahun 2006. Tak kurang dari
Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar siap dikucurkan PT Fastfood untuk penambahan
outlet tersebut. Semua duit itu bakal berasal dari kantong perusahaan sendiri. Satu
outlet membutuhkan investasi sekitar Rp 2 miliar sampai Rp
5 miliar. Selama ini, perintis bisnis restoran ayam goreng ala Amerika itu berhasil
menampilkan performa bak ayam jago yang tidak terkalahkan. KFC sudah
memiliki 222 outlet yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Dengan jaringan
sebanyak itu, Kolonel Sanders menguasai sekitar 32% sampai 40% pangsa pasar
industri cepat saji. Hingga akhir tahun ini, Juwono memperkirakan angka
penjualan dari perusahaannya bakal menembus Rp 1,017 triliun. Ini
berarti laba perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1979 itu naik 14,5%
dibanding keuntungan di tahun 2004.
Namun, harapan si jagonya ayam tadi belum tentu bakal sukses. Soalnya, pesaing
di bisnis ini masih banyak. Pesaing utama KFC tentu saja McDonald. Sejak masuk
ke Indonesia pada tahun 1991, McDonald terus berkembang. Kini, wajan-wajan
penggorengan ayam si Donnie ada di 116 gerai di seluruh penjuru negeri.
Syahdan, omzet McDonald juga sudah melebihi Rp 1 triliun per tahun. Prestasi ini
diraih karena segmen Donnie adalah kalangan anak-anak. Tak terhitung lagi
jumlah anak-anak yang merayakan ulang tahunya di McDonald. Restoran ini juga
biasa menawarkan makanan dalam satu paket dengan hadiah mainan, seperti
McKids atau McGame. Selain itu, harga jual produk McDonald juga lebih murah
ketimbang KFC. Pesaing lainnya adalah PT Texas Chicken Indonesia yang masuk
ke Indonesia pada tahun 1983. Dengan 66 gerai yang dimilikinya, Texas Fried
Chicken tak boleh dianggap enteng. Lantas, ada pula restoran fastfood lokal,
California Fried Chicken, yang memiliki 116 gerai di 18 kota besar di Indonesia.
Di kota-kota besar di Pulau Jawa juga ada 23 gerai restoran Wendys™ Fried
Chicken. Dalam tiga tahun ke depan, Eni Yuningsih, Marketing Manager PT
Wendy Citarasa, menegaskan bakal ada 42 outlet Wendys™, termasuk di luar
Jawa. Semua gerai itu akan dimiliki Wendy sendiri. Perusahaan ini memang tidak
pernah melakukan sub-franchise. Keunggulan Wendys™ juga terletak pada induk
perusahaan Wendy Citarasa, yakni PT Sierad Produce, yang berbisnis pakan
ternak dan peternakan ayam. Jadi, paling tidak, Wendys™ tak akan pernah pusing
memikirkan pasokan bahan bakunya. Pertumbuhan restoran fastfood memang luar
biasa. Meski demikian, pengusaha restoran lokal dengan menu utama berupa
ayam, mengaku tidak gentar. Puspo Wardoyo, pemilik PT Sarana Bakar Digdaya,
pengelola Wong Solo, menegaskan bahwa bisnis itu punya kekhasan. Karena ini
hanya soal selera.

3.3.Analisis Perbandingan Antara Atribut-Atribut Produk Outlet Fast Food


Mc.Donalds Dan Kentucky Fried Chicken Ditinjau Dari Persepsi Konsumen.

Restoran fast food dianggap dapat menyajikan layanan yang lebih cepat dan lebih
baik dengan lebih memperhatikan pada marketing (customer) relalionship.
Perkembangan fast food di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Diantara sekian banyak fast food tersebut yang memiliki posisi kuat di mata
konsumen adalah KFC dan McDonald's. Hal ini terlihat dari hasil survei
Indonesian Customer Satisfaction lndex (ICSI) pada tanggal 5-18 September 2002
di 6 kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,
dan Makasar dengan menggunakan metode wawancara tentang peringkat
kepuasan restoran fastfood menunjukkan bahwa fastfood McDonald's menduduki
peringkat pertama, disusul oleh Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, California
Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento, Dunkin Donut's, dan Texas Fried Chicken.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara atribut-atnbut
produk outlet fast food Mc.Donald's Jl. Raya Darmo dengan outlet fast food
Kentucky Fried Chicken berdasarkan persepsi konsumen. Data yang digunakan
dalam penelitian data primer yang diperoleh melalui penelitian kuesioner. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan ANOVA yaitu dengan uji F. Hasil analisis
dan pengujian hipotesis secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata skor pada atribut value to
price relalionship, menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan
atribut product quality ini, berdasarkan pengujian statistik dengan uji F pada taraf
uji 5% menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada atribut
product features menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada
atribut reliability menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara atribut
produk fast food McDonald's dan Kentucky Fried Chicken ditinjau dari atribut
reliability. Atribut response to and remedy of problems pada Kentucky Fried
Chicken dan McDonald's menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.
Perbedaan atribut sales experience ini, berdasarkan pengujian menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan antara atribut produk fast food McDonald's
dan Kentucky Fned Chicken. Perbedaan atribut convenience ofacauisition ini fast
food McDonald's dan Kentucky Fried Chicken menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara atribut produk

TUJUAN DAN SASARAN


Makanan yang siap saji merupakan makanan yang disajikan dengan cepat biasa disebut “Fast
Food”. Jenis makanan ini merupakan gaya hidup dalam kehidupan masyarakat dengan cara
yang serba cepat dan mempermudah individu untuk mengkonsumsi makanan siap saji.
Keuntungan yang diperoleh dari fast food adalah menghemat waktu, dengan mengikuti
kehidupan sekarang yang serba cepat ini, tidak ada pilihan lebih baik daripada mendapatkan
makanan siap saji. Tidak peduli berapa banyak koki memuji manfaat makanan segar, ketika
jam pulang kantor, ketika seorang pulang ke rumah dengan keadaan lelah dan lapar, makanan
siap saji merupakan makanan yang paling mudah di peroleh tanpa harus menghabiskan waktu
di dapur, memasak makanan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan perjalanan ke
supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk hidangan yang sebelum dikonsumsi, semua
bahan masakan membutuhkan proses mencuci, mengupas, memasak, dan seterusnya hingga
proses penyajian. Maka itu makanan fast food lebih disukai daripada masakan makanan
sendiri bagi orang-orang yang sibuk. Selain waktu, dapat menghemat biaya sehingga
memberikan fast food keunggulan atas makanan yang disiapkan di dapur.

Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas gerai siap saji KFC. Kentucky Fried Chiken
(KFC) salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast
Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin global dalam bisnis kategori fast food dengan
menggunakan menu andalan daging ayam goreng. Selain menawarkan produk ayam goreng,
KFC juga memenuhi selera konsumen dengan menu pilihan lain seperti nasi, perkedel,
kentang goreng, spaghetti, cream soup, twister, dan burger serta menawarkan produk-produk
baru seperti combo double, colonel yakiniku dan yang lainnya juga. KFC menspesialisasikan
perusahaannya pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai “jagonya ayam”
dengan target pasar keluarga segala usia dan segmentasi pasar yang dibidik adalah anak-anak
usia 6-15 tahun, dan remaja 16-25 tahun. Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan KFC
sebagai perushaan makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai kalangan :

1. Harga Produk KFC :


 Harga yang cukup terjangkau,
 Produk yang memiliki keunggulan dengan rasa jago nya ayam,
 Jumlah porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,
 Variasi dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh KFC kepada konsumen,
 Daftar menu adalah nam jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan
harga nya.
 Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang
ditawarkan kepada konsumen.
 Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak KFC kepada
konsumen
 Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera
pencium pada ayam goreng KFC
 Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera
pengecap pada ayam goreng KFC.
2. Pendapatan :
Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang
menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang
bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga
yang sesuai pendapatan tiap individu.
3. Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan KFC:
 Adanya koneksi WIFI
 Ruangan khusus para perokok
 Tempat parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung KFC
 Keramahaan pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan
kepada konsumen selama proses pembelian
 Penampilan pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa
seragam yang bersih dan sopan
 Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan
makanan dan minuman sampai ke tangan konsumen
 Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran
konsumen
 kebersihan restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan
wastafel.
 dekorasi ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di
ruangan tempat makan.
 temperatur ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan
kenyamanan bagi konsumen.
 keharuman ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan
makan.
 musik adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat
berada di KFC
 kemasan bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen
membeli produk di KFC untuk dibawa pulang.
4. Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap perilaku
konsumen. Informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor lingkunganyang
mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan yang sangat berarti
terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan. Faktor lingkungan ini terdiri dari
budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.

1. Budaya
Dalam studi perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan
simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi,
melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, Blackwell
dan Miniard, 1994). Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor
yaitu
a. budaya mempengaruhi struktur konsumsi,
b. budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan
c. budaya adalahvariabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah
produk.

2. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak
ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi merupakan kombinasi dari
pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas sosial
memperlihatkan preferensi dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai
kategori produk tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan waktu luang dan
kendaraan.
3. Pengaruh Pribadi
Pengaruh pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan
konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang
dirasakan dari produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Hal ini diekspresikan baik
melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan. Pemasar dapat
memanfaatkan pengaruh pribadi dengan memonitor komunikasi lisan dan berusaha
mengendalikannya bila komunikasi itu bersifat negatif. Strategi lain mencakup
menciptakan pemberi pengaruh yang baru, menstimulasi pencarian informasi melalui
sumber ini, mengandalkan sepenuhnya pada pengaruh antar pribadi untuk
mempromosikan produk dan memerangi komunikasi lisan yang negatif.
4. Keluarga
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), keluarga adalah kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi
dan yang tinggal bersama. Keluarga memainkan peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu manajemen pemasaran
berkepentingan mempelajari perilaku anggota keluarga, terutama dalam melakukan
pembelian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Situasi
Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh
situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (sifat nyata yangmerupakan situasi
konsumen), lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi bersangkutan),
waktu (sifat sementara dari situasi), tugas (tujuan atau sasaran tertentu yang dimiliki
konsumen dalam situasi) dan keadaan anteseden (suasana hati dan kondisi sementara
konsumen).

STRATEGI PEMASARAN

Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control,
mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan
mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

KFC masuk Indonesia pertama kali pada 18 Oktober 1979 dengan satu buah outlet di
melawai dengan system QSR (Quick Service Restaurant). Keberhasilan Restoran KFC
pertama tersebut kemudian mendorong KFC untuk membuka berbagai cabang di tempat lain
hingga sampai saat ini KFC telah memiliki 420 outlet di Indonesia, dan merupakan merk
‘Top of Mind Awareness’ dalam benak konsumen. Strategi pemasaran (marketing strategy)
adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan
sumber dayanya untuk mencapati tujuan pemasaran dan perusahaan. Pemasaran dimulai
dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju. Pada perusahaan KFC menggunakan bauran pemasaran (marketing
mix) yang mencakup 4P
yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi).

1. Produk
KFC selalu menyempurnakan cita rasanya setiap saat untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau konsumennya. Cita rasa yang selalu disempurnakan tersebut merupakan
inovasi untuk tetap menjadi yang terdepan dari jajaran makanan cepat saji.
Inovasi yang disempurnakan ini mampu menciptakan kreasi menu baru yang beragam dengan
tidak melupakan cirri khas dari KFC.

2.Harga
KFC menerapkan strategi harga dengan memberikan berbagai penawaran harga yang
menarik kepada konsumennya. Di antara strategi ini adalah dengan memberikan paket harga
yang sangat menarik dan menguntungkan bagi konsumennya.

3.Tempat
KFC di bangun dengan penempatan lokasi yang strategis sesuai dengan mobilitas
masyarakat. Sebagian besar KFC didirikan pada daerah yang memiliki mobilitas masyarakat
yang tinggi. Dengan pemilihan lokasi yang tepat itu diharapkan konsumen bisa menjangkau
counter KFC dengan mudah.

4.Promosi
Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan KFC adalah dengan merangkul beberapa
industri music untuk bekerjasama sehingga melalui music KFC bisa berpromosi baik untuk
kalangan remaja maupun dewasa.
Selain itu dalam hal promosi ini KFC memberikan hadiah kepada konsumen dengan beberapa
CD music yang telah di buat dari kerjasama tersebut. Inilah mengapa sampai saat ini KFC
tetap selalu terdepan dalam segi apapun.
Kfc juga memanfaatkan media televisi,radio untuk mempromosikan produk mereka dengan
cara memasang iklan.yang tentunya dengan cara ini sangat efektif untuk membuat
masyarakat penasaran dengan rasa makanan atau minuman yang ditawarkan terutama untuk
menu baru.

Tentu dengan dilakukannya strategi pemasaran tersebut sangat berdampak positif terhadap
perusahaan KFC diantaranya,semakin banyaknya konsumen yang membeli,semakin setianya
konsumen-konsumen yang sebelumnya sudah percaya akan cita rasa produk kfc dan tentunya
hal itu membuat omset KFCpun meningkat,sehingga hingga saat ini masih banyak orang
yang mengandalkan menu kfc sebagai menu makan mereka saat di luar rumah ataupun untuk
makan di rumah melalui pesan antar kfc. Oleh karenanya, perusahaan KFCpun hingga kini
masih terus bertahan dalam persaingan restoran-restoran makanan cepat saji.

ANALISIS SWOT PADA KFC

A. Strength

1. Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.

2. Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya cukup luas.

3. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.

4. Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.

5. Pelayanan yang cepat dan ramah.

6. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.

7. Rasa yang khas dan lezat.

8. Dibuat dari ayam kualitas terbaik.


B. Weakness

1. Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.

2. Kurang memperhatikan nilai gizi.

C. Opportunities

1. Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian dan rasa
yang baru.

2. Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan
sistem manajemennya.

D. Threat

1. Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti
burger,pizza,dll.

2. Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.

3. Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu burung.

4. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.

5. Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang lebih terjangkau.

6. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang memungkinkan


masayarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri daripada membeli.

FAKTOR ANALISIS STRATEGI

Ukuran Pembobotan Strenght : Ukuran Pembobotan Opportunity :

1 = sedikit penting * 1 = sedikit penting


2 = agak penting * 2 = agak enting

3 = penting * 3 = penting

4 = sangat penting * 4 = sangat penting

Ukuran Rating Kekuatan : Ukuran Rating Peluang :

1 = sedikit kuat * 1 = sedikit peluang

2 = agak kuat * 2 = agak peluang

3 = kuat * 3 = peluang

4 = sangat kuat * 4 = sangat peluang

Ukuran Pembobotan Weakness: Ukuran Pembobotan Threat :

-1 = sedikit penting * -1 = sedikit penting

-2 = agak penting * -2 = agak penting

-3 = penting * -3 = penting

-4 = sangat penting * -4 = sangat penting

Ukuran Rating Kelemahan : Ukuran Rating Ancaman :

-1 = sedikit lemah * -1 = sedikit mengancam

-2 = agak lemah * -2 = agak mengancam

-3 = lemah * -3 = mengancam

-4 = sangat lemah * -4 = sangat mengancam

DIAGRAM SWOT
PENJELASAN :

1. Strategi S.O
- Meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk mendapatkan kepercayaan
dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

Manfaatnya adalah untuk menarik perhatian customer baru dan mempertahankan

customer lama. Dengan bertambahnya customer akan berdampak baik bagi store KFC yaitu
meningkatnya penjualan.

- Memanfaatkan teknologi untuk proses pemesanan (pemesanan secara online)

2.Strategi S.T

- Memanfaatkan brand yang sudah sangat dikenal, dan kualitas produk di atas rata –rata,
serta pemesanan yang tanpa minimum order untuk bersaing dalam industri yang menawarkan
layanan sejenis dengan memanfaatkan kelebihan yang ada, menjadi modal yang kuat bagi
KFC store untuk dapat bersaing dalam industri yang menawarkan layanan sejenis

3.Strategi W.O

- Memperpanjang waktu layanan delivery order menjadi 24 jam untuk memenuhi kebutuhan
makanan cepat saji karena kesibukan yang meningkat.

- Memberikan pelayanan yang maksimal untuk menghargai loyalitas konsumen. Untuk


menghargai loyalitas konsumen sebaiknya KFC nmemberikan menu gratis dengan ketentuan
tertentu kepada konsumen delivery order.

- Melakukan promosi secara Maksimal untuk menarik lebih banyak konsumen.

4. Strategi W.T
- Memperbanyak penyebaran flyer di daerah jangkauan delivery order KFC serta
memperpanjang waktu delivery order menjadi 24 jam, agar dapat bersaing dengan industri
yang menawarkan layanan sejenis dan dapat meningkatkan total penjualan.

- Mengubah sistem pengantaran (1 x antaran 1 pesanan) agar tidak terpengaruh kondisi lalu
lintas,sehingga pesanan bisa sampai tepat waktu.

STRATEGI BISNIS UNIT

PRIORITAS I

Pengembangan produk untuk meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau


mengembangkan menu-menu yang sudah ada dengan menu yang lebih sehat, dan
memperbaiki pelayanan yang memuaskan.
Faktor Penentu Keberhasilan : Inovasi menu yang varian dengan menu-menu yang organik
dan sehat, dan harga yang terjangkau.
Aktivitas yang dilakukan : Meningkatkan layanan menu cepat saji dengan pilihan menu yang
sehat dan dengan pengadaan SDM yang berkompeten di masing-masing bidangnya.

Output : Menu Fresh Garden Salad + Crispy Strip

Outcome : Meningkatkan volume penjualan dan service pada market share

Impact : Citra perusahaan meningkat dan sebagai pelopor restoran makanan cepat saji dengan
pilihan menu organik yang sehat.

PRIORITAS II

Menciptakan menu baru serta meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk menu tertentu
melalui usaha pemasaran yang unik.
Faktor Penentu Keberhasilan : SDM yang berkompeten di bidang pemasaran, memiliki
strategi pemasaran dan tersedianya anggaran biaya
Aktivitas yang dilakukan : Merekrut SDM yang ahli di bidang pemasaran baik ekternal
maupun internal minimal sarjana, Melakukan promosi/mengefektifkan iklan dan
mengalokasikan dana sesuai kebutuhan
Output : menguasai pangsa pasar dengan new menu varian dan promosi lewat band indie

Outcome : Meningkatkan volume penjualan pada market share agar total penjualan industri
dan profit perusahaan meningkat

Impact : Semakin meluasnya pangsa pasar dengan menjadikan restoran makanan cepat saji
yang berkualitas dengan makanan sehat

PRIORITAS III

Mengembangkan menu–menu baru yang saling berhubungan untuk pangsa pasar yang sama
dan atau pangsa pasar yang baru.
Faktor Penentu Keberhasilan : inovasi menu yang varian dan pengadaan SDM yang ahli dan
harga yang kompetitif.
Aktivitas Yang dilakukan : merekrut SDM yang berkompeten di bidangnya minimal sarjana.

Output : Menu breakfast dan KFC coffe

Outcome : Meningkatkan penjualan produk dan profit perusahaan

Impact : Citra perusahaan dan penjualan meningkat

PRIORITAS IV

Menambah produk – produk baru yang saling tidak berhubungan untuk pangsa pasar yang
berbeda
Faktor Penentu Keberhasilan : Inovasi produk, harga yang terjangkau dan kapasitas produk
yang besar
Aktivitas yang dilakukan : Mengembangkan ide-ide baru, pemberian discount promosu dan
menambah kapasitas yang lebih besar dari produk yang sudah ada.

Output : Menu Kombo dan Menu Goceng


Outcome : Meningkatkan penjualan produk dan profit perusahaan

Impact : Citra perusahaan meningkat

MATRIK STRATEGI UMUM

Tahapan berikutnya adalah menentukan alternative strategi bisnis unit berdasarkan letak
posisi kuadran. Berdasarkan pada diagram matrik SWOT diatas, AHM terletak pada posisi
kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dapat digambarkan pada
Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:

Keterangan :

- Pengembangan Pasar (Market Development)

Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa
pasar bertambah).

- Penetrasi Pasar (Market Penetration)

Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran secara
besar-besaran.
- Pengembangan Produk (Product Development)

Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk


yang sudah ada.

- Integrasi ke depan (Forward Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penjalur atau dealer-dealer kecil.

- Integrasi ke belakang (Backward Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas Pemasok (supplier)

- Integrasi horisontal (Horizontal Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing (competitor).

- Diversifikasi Kosentrik (Concentric Diversification)

Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.

PORTER’S FIVE FORCES

Ancaman pendatang baru

Sulit untuk memulai bisnis dimana telah ada perusahaan yang telah beroprasi dengan
berbagai strategi biaya, tetapi jika bisa menemukan alternative produk dan berinovasi
mungkin saja bisa masuk dan bertahan di industry tersebut. Selain itu pendatang baru juga
harus dengan cepat memperkuat Brand name ketika mencapai economic of scale
perusahaannya melalui proses supply chain , serta pengembangan jalur dan infrastruktur
distribusi. Dari hal yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa kesempatan pendatang baru
untuk masuk menjadi rendah.
Ancaman dari produk pengganti

Ancaman produk pengganti di dalam industri sendiri apabila di lihat dari fungsinya tidaklah
tinggi, walaupun banyak motor jenis matic yang beredar untuk menggantikan posisi motor
jenis biasa tetapi keberadaan motor manual belum bergeser fungsi.

Daya Tawar dari supplier

Daya tawar dari supplier AHM tidak begitu tinggi karena, Honda memiliki supplier yang
memang sudah merger dengan perusahaan di jepang. Dan penghasil sebagian besar
komponen / piranti untuk produk yang di jualnya.

Kekuatan Pembeli

Memang betul adanya jika pepatah mengatakan “pembeli adalah raja” dimana pembeli
memiliki kekuasaan yang besar untuk beralih dari satu produk satu ke produk lainnya, karena
mudahnya akses transaksi jual beli serta harga yang bersaing di industri yang satu ini.

Rival yang kompetitif

Banyak sekali pesaing yang bergelut di industri yang sama dengan perusahaan Honda.
Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang pesat akan menjadi susah bagi AHM untuk
meraup untung besar jika tidak selalu melakukan inovasi dan membuat model-model baru
seperti apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi masyarakat mulai
berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari harga tapi
juga dari segi manfaat ekonomis. KFC sebagai perusahaan yang sudah mapan harus tanggap
dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun keinginan
konsumen.

2. Saran
1. Perusahaan mampu berkompetisi dengan harga yang kompetitif.
2. Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan penciptaan produk
makanan yang sesuai gaya hidup sehat.
3. Total Quality Management harus dilakukan untuk control kualitas terhadap pelayanan,
servis, kebersihan dan cita rasa dari makanan itu sendiri.
4. Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk meningkatkan penjualan dan
memberikan kemudahan bagi pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai