Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Observasi


1.1.1 Profil Perusahaan
PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama
yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi
restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai Jakarta dan telah
memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan
outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-
kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,
Makassar dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan
merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan
dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah
meningkatkan pengembangan perseroan pada tahun 1990 dan pada tahun 1993
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin
mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah
80% dengan pendistribusian 43,84% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael
Group dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group, sementara
saham minoritas (20%) di distribusikan kepada masyarakat dan koperasi
karyawan.
Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek KFC dari pemilik
waralaba saat ini, Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu bagian dari Yum!
Restaurants International (YRI). (YRI) sendiri adalah sebuah badan usaha dari
Yum! Brands Inc, sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik
waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W
dan Long John Silvers. Namun demikian, pada akhir 2011, dua merek lainnya
yaitu, A&W dan Long John Silvers sudah tidak bergabung lagi dalam Yum!
Brands Inc. Bahkan dengan keluarnya kedua merek ini tidak mengubah posisi
Yum! Group sebagai jaringan restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia
dalam memberikan variasi pilihan restoran ternama. Selain itu, untuk kategori
ayam goreng cepat saji, tidak ada merek lain yang dapat mengalahkan KFC, KFC
juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama ini
kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya di
Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC hingga saat ini,
perseroan senantiasa membangun brand KFC dan berbekal keberhasilan
perseroan selama 38 tahun. KFC telah menjadi brand hidangan cepat saji yang
paling dominan dan dikenal luas sebagai jaringan restoran cepat saji di negeri ini.
Pada saat ini perseroan memiliki 500 restoran dan mempekerjakan sekitar 16.365
karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Memasuki 38 tahun keberhasilan perseroan dalam membangun
pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak
diragukan lagi. Agar dapat mempertahankan kepemimpinan pasarnya, perseroan
terus memperluas area cakupan restorannya dengan hadir di berbagai Kota dan
Kabupaten tanpa harus mengabaikan persaingan ketat di kota-kota besar.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan,
mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas
produk, layanan dan fasilitas yang tersedia di KFC.
Agar dapat mengevaluasi masukan dari konsumen tersebut, KFC memiliki
standar survei atau penilaian yang dapat dilakukan oleh konsumen. Penilain atau
survei itu disebut dengan Guest Experience Survey (GES). GES adalah survei
tentang pengalaman pengunjung saat mengunjungi outlet KFC. Penilaian tersebut
berisi tentang kualitas produk, layanan dan fasilitas yang tersedia di KFC. KFC
memiliki landasan CHAMPS agar dapat menjadi perusahaan fast food yang
terbaik di dunia. Arti CHAMPS sendiri adalah sebagai berikut :
1. C: Cleanliness (kebersihan)
Prinsip kebersihan adalah modal utama sebuah restoran yang terus dipegang
kukuh oleh manajemen KFC, tidak salah bila KFC selalu diminati para
customer dengan mengutamakan faktor kebersihan.
2. H: Hospitality (keramahtamahan)
Keramahtamahan seluruh karyawan KFC dapat dirasakan langsung oleh
para pengunjungnya, oleh sebab itu dapat membuat pengunjung KFC selalu
setia mengunjungi KFC.
3. A: Accuracy (ketepatan)
Ketepatan menghadirkan produk yang dipesan pengunjung dapat
menghindari komplain dan menambah kepuasan para pengunjung KFC.
4. M: Maintenance (perawatan)
Perawatan sarana dan prasarana yang ada di KFC dilakukan secara berkala
demi kenyamanan para pengunjung.
5. P: Product of Quality (kualitas produk)
Menjaga kualitas produk KFC dapat mempertahankan para pengunjung agar
tetap setia pada KFC.
6. S: Speed of Service (kecepatan layanan)
Menjaga dan mengatur kecepatan waktu yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan langsung kepada konsumen.
(Sumber : www.kfcku.com, 2016).

1.1.2 Logo Perusahaan


Adapun Logo KFC dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut:

GAMBAR 1. 1.
Logo KFC
Sumber:www.kfcku.com, 2016
1.1.3 Visi, Misi dan Objektif

1. Visi
Visi PT. Fastfood Indonesia, Tbk (Kentucky Fried Chicken) adalah
sebagai berikut :
Selalu menjadi merek restoran cepat saji nomor 1 di Indonesia dan
mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang
termoderen dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan dan
fasilitas.
2. Misi
Misi PT. Fastfood Indonesia, Tbk (Kentucky Fried Chicken) adalah
sebagai berikut :
Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan
ide-ide yang inovatif, serta terus meningkatkan suasana bersantap
dengan fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan
dan selera konsumen yang terus berubah.
3. Objektif
Objektif PT. Fastfood Indonesia, Tbk (Kentucky Fried Chicken) adalah
sebagai berikut :
Mempersembahkan restoran dengan tampilan dan desain
termoderen dan sesuai dengan tren masa kini dan memberikan suasana
menyenangkan dengan tempat duduk yang nyaman dengan terus
melakukan peremajaan restoran dan menyajikan produk berkualitas
tinggi yang paling digemari oleh pelanggan dengan kecepatan dan
keramahan yang tak tertandingi.

1.1.4 Logo dan Filosofi Logo


Sosok orang berjenggot pada logo KFC adalah Kolonel Harlend Sanders,
penemu resep asli KFC. Kolonel Harlend Sanders lahir pada tanggal 9 September
1890 dan mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada usia
65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky Fried Chicken telah
tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia.
Sosok Kolonel Harlend Sanders, pionir dalam restoran siap saji menjadi simbol
dari semangat kewirausahaan.
Sebenarnya Kolonel Harlend Sanders adalah seorang prajurit angkatan
darat Amerika, namun selepas pensiun, Kolonel Harlend Sanders tidak
mempunyai uang sepeserpun untuk membangun usaha, yang dimiliki hanyalah
kemampuan memasak dan resep memasak ayam goreng yang tiada duanya.
Kolonel Harlend Sanders kemudian menawarkan resepnya ke banyak restoran,
hingga akhirnya berkembang pesat sampai sekarang dengan nama KFC.
Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel Harlend Sanders
dinikmati setiap tahunnya, tidak hanya di Amerika Utara bahkan tersedia hampir
di 120 negara di seluruh dunia.
Gambar Logo KFC adalah salah satu logo paling terkenal di dunia. Wajah
seorang pria tua yang tersenyum mungkin merupakan simbol paling mengesankan
dalam industri makanan. Pada awalnya, wajah Kolonel Harlend Sanders dibuat
lebih serius, namun seiring berjalannya waktu, wajah Kolonel Harlend Sanders
yang merupakan gambar logo restoran cepat saji ini dibuat semakin ramah,
dengan penambahan elemen bentuk lebih simpel dan warna merah yang menjadi
background dari wajah Kolonel Harlend Sanders, membuat gambar logo KFC ini
semakin hidup dan mudah diingat. Makna warna merah pada logo KFC yaitu
menandakan berani, energik dan dinamis.
Tulisan “Kentucky Fried Chicken” yang ada pada logo terdahulu disingkat
menjadi “KFC” pada awal 1990-an. Perusahaan ingin menghilangkan konotasi
lemak dari kata “fried” “(goreng)”. Gambar logo KFC menampilkan ikon pendiri
perusahaan yaitu Kolonel Harlend Sanders. KFC dikenal memiliki identitas visual
yang sederhana dan luar biasa konsisten. Secara efektif mengakomodasi
pergeseran visual dari industri makanan cepat saji, sambil menjaga komponen
yang paling menentukan yaitu wajah Kolonel Harlend Sanders.
Gambar logo KFC telah dirombak beberapa kali, dengan fokus pada
kesederhanaan dan kejelasan. Versi awal, menampilkan wajah Kolonel yang
diperkenalkan pada tahun 1952. Perusahaan ini memperkenalkan desain ulang
pada tahun 1978, dengan sedikit perubahan dari jenis huruf dan penempatannya.
Pada tahun 1991, logo diadaptasi menjadi singkatan “KFC”, sebagai upaya untuk
menggambarkan restoran makan “sehat”. Versi logo disederhanakan lagi pada
tahun 1997.
Gambar logo KFC yang eksis sampai saat ini diresmikan pada bulan April
2007, dengan gambar Kolonel Harlend Sanders mengenakan celemek koki merah,
yang dulu hanya merupakan jas putih. Ini dirancang oleh lembaga yang mencatat
merek berbasis di San Francisco, Tesser. Logo mempertahankan elemen
fundamental dari lambang Kolonel, termasuk dasi kupu-kupu hitam, kacamata dan
jenggot, sambil memperkenalkan skema warna cerah dan wajah yang lebih ramah.
(Sumber : http://aldianlo.com,2016).
Kolonel yang tersenyum ditempatkan dengan latar belakang merah yang
cocok dengan celemek merahnya. Nama merek adalah tertulis di bawah
dadanya menggunakan warna hitam yang kuat. Gambar Logo KFC memiliki
kedalaman yang luar biasa, dinamis dan penuh dimensi, tanpa jatuh kembali ke
shading. Hal ini menunjukkan fakta bahwa kejelian dalam mengeksekusi bentuk
dapat mengkomunikasikan pesan yang dimaksudkan secara lebih langsung dan
jelas dibandingkan dengan gambar logo yang detail.

GAMBAR 1. 2.
Sejarah Logo KFC
Sumber: www.kfcku.com, 2016
1.1.5 Struktur Organisasi Unit KFC Cabang Riau Bandung
Adapun struktur organisasi yang ada di KFC cabang Riau Bandung dapat
dilihat pada Gambar 1.3 sebagai berikut :

GAMBAR 1. 3.
Struktur Organisasi KFC Cabang Riau Bandung
Sumber: Buku Profil Perusahaan, 2016

1.1.6 Profil Singkat KFC Cabang Riau Bandung

TABEL 1. 1.
Profil Singkat KFC Cabang Riau Bandung
Nama perusahaaan : KFC Cabang Riau
Alamat : Jalan Laksa R.E. Martadinata No.77 Bandung

Telepon/fax : (022) 14022, (022) 4206017.


(022) 4261465
Website : www.kfcku.com
Tanggal dibuka : 31 Mei 1998
Luas total outlet : 1986 m2
Luas dinning : 485,6 m2
Luas dapur : 120 m2
Luas gudang besar : 28 m2
Renovasi terakhir : Desember 2014

(Bersambung)
(Sambungan)
Total seating capacity : 196 seat (dinning 158 seat dan outdoor 38 seat)

Sales average /month : Restauran = Rp 1.526.742.642


Home Delivery = Rp 137.651.882
Transaction average/month : Restauran = 28.543
Home Delivery = 1.170
Sumber : Data Internal Perusahaan, 2016

GAMBAR 1. 4.
Foto Outlet KFC Cabang Riau Bandung
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Sabtu 9 April 2016)

1.2 Latar Belakang Penelitian


Salah satu industri makanan yang saat ini banyak digemari oleh
masyarakat adalah makanan cepat saji. Makanan cepat saji menjadi pilihan menu
yang banyak dibeli oleh kebanyakan orang saat ini karena dianggap praktis, cepat
dan mengenyangkan. Kegunaan inilah yang membuat konsumen kerap tergoda
untuk membeli makanan cepat saji tidak heran jika beberapa rantai makanan cepat
saji bisa tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu (www.merdeka.com,2016).
Seiring dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi
makanan cepat saji, pertumbuhan industri makanan cepat saji juga semakin
berkembang, hal ini dapat dilihat dari jumlah restoran yang meningkat dari tahun
ketahun. Semakin banyak restoran cepat saji di Indonesia menimbulkan
persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang
terbaik dimata para konsumen, oleh karena itu dibutuhkan strategi dari setiap
keputusan pembelian.
Salah satu hal yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan merancang
dan membuat suasana toko menjadi semenarik mungkin. Suasana toko yang bagus
tentu akan menjadi daya tarik bagi konsumen. Atmosphere toko juga dapat
mempengaruhi sikap pekerja pada suatu toko, seperti mood, komitmen, tingkat
keterampilan dan dapat juga mempengaruhi perilaku konsumen, seperti
kenyamanan, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. (Berman dan Evans,
2010:62) menjelaskan bahwa “Atmosphere refers to the store’s physical
characteristics that project an image and draw customer”, yang dapat diartikan
bahwa bagi sebuah toko penting untuk menonjolkan tampilan fisik, suasana toko
berguna untuk membangun citra dan menarik minat pelanggan.
Selain itu, perusahaan harus senantiasa memperhatikan sikap dan perilaku
yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dan proses pembelian.
Tindakan pembelian konsumen pun melalui beberapa proses. Selaras dengan
Kotler dan Armstrong (2012:176), tahapan dalam proses pengambilan keputusan
pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Penulis memilih KFC cabang Riau Bandung karena KFC cabang Riau
Bandung merupakan KFC yang paling ramai dengan jumlah penjualan rata-rata
perbulan lebih dari 1,5 miliar rupiah serta jumlah transaksi lebih dari 30.000
setiap bulannya, hal tersebut berdasarkan data dari store manager KFC cabang
Riau Bandung, Bapak Indra Aditia.Jumlah tersebut merupakan jumlah yang
terbanyak jika dibandingkan dengan KFC wilayah 8.1 Jawa Barat yang meliputi :
KFC Ujung Berung, KFC Metro Trade Center (MTC), KFC Metro, KFC
Carrefour, KFC Garut, KFC Buah Batu, KFC Jatinangor Town Square (JATOS)
dan KFC Bandung Trade Mall (BTM).
Berikut merupakan data hasil penjualan dan jumlah transaksi KFC wilayah
8.1 Jawa Barat dalam 6 bulan terakhir :
TABEL 1. 2.
Data Penjualan KFC Wilayah 8.1 Jawa Barat

PENJUALAN
2015 2016

STORE KFC Desember Januari Februari Maret April Mei

KFC Riau 2.125.849.267 1.804.982.366 1.617.148.133 1.860.467.859 1.771.758.980 1.975.821.870


KFC Ujung
Berung 781.937.412 728.725.567 569.379.614 598.909.864 620.865.849 697.860.865

KFC MTC 787.758.768 633.353.969 615.287.492 588.859.612 648.227.054 721.159.374

KFC Metro 920.111.481 779.894.625 703.387.514 241.600.830 766.444.842 807.948.904


KFC
Carrefour 556.505.718 471.817.181 411.952.497 385.558.429 408.894.635 429.048.517

KFC Garut 1.067.346.106 866.621.484 772.411.656 741.077.149 771.553.848 733.325.876


KFC Buah
Batu 1.036.830.879 884.766.472 763.518.044 1.028.233.795 1.108.250.253 1.163.773.375

KFC Jatos 886.720.287 713.419.736 696.127.282 699.578.840 706.650.681 975.067.731

KFC BTM 649.967.534 551.500.628 485.308.783 496.740.798 463.874.127 513.318.172


Keterangan :
* Penjualan dalam Rupiah (Rp)
Sumber : Store Manager KFC Cabang Riau Bandung, 2016

TABEL 1. 3.
Data Transaksi KFC Wilayah 8.1 Jawa Barat

TRANSAKSI
2015 2016
STORE KFC Desember Januari Februari Maret April Mei
KFC Riau 36.812 32.832 31.471 33.564 32.619 33.934
KFC Ujung
Berung 15.920 13.919 11.838 12.185 12.494 13.425
KFC MTC 18.209 14.479 14.469 13.052 1.022 15.511
KFC Metro 16.963 15.262 13.823 12.983 13.372 14.256
KFC
Carrefour 11.420 10.097 9.069 8.730 8.878 9.260
KFC Garut 17.627 14.934 14.225 14.499 13.433 15.781
KFC Buah
Batu 20.062 17.703 16.178 18.005 16.863 19.455

(Bersambung)
(Sambungan)

KFC Jatos 18.316 14.685 15.666 15.972 15.375 14.559


KFC BTM 12.992 11.458 10.033 9.786 10.724 10.720
Sumber : Store Manager KFC Cabang Riau Bandung, 2016

Dari tabel 1.2 dan 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah penjualan dan transaksi
di KFC cabang Riau Bandung jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan outlet
KFC cabang lain pada wilayah 8.1 Jawa Barat. Diantara faktor yang
mempengaruhi hal tersebut karena KFC cabang Riau Bandung memiliki jam
operasional 24 jam, selain itu faktor penguat lainnya adalah store atmosphere
tematik KFC cabang Riau Bandung jauh lebih menarik bila dibandingkan dengan
store atmosphere tematik KFC cabang lain di wilayah 8.1 Jawa Barat.
Indra Aditia selaku store manager KFC cabang Riau Bandung
manambahkan, bahwa KFC cabang Riau Bandung menyuguhkan atmosphere
melalui desain dari ruangan KFC yang dibuat semenarik mungkin dan cozy,
terutama mulai bulan Maret tahun 2016 KFC cabang Riau Bandung
memfokuskan pada tema teenagers pada outletnya. Tidak hanya desain ruangan
dan tempat saja yang dikonsep dengan tema teenagers, tetapi banyak elemen yang
dikonsep dengan tema teenagers, diantaranya adalah karyawan KFC cabang Riau
Bandung yang berpakaian sporty dan trendy seperti anak muda dengan memakai
t-shirt dan sport shoes, ditambah dengan keramahan karyawan menambah kesan
yang nyaman bagi pengunjung.
Elemen lain yang menambah kesan teenagers di KFC cabang Riau
Bandung adalah musik yang diputar di outlet merupakan lagu-lagu baru yang
sedang populer di kalangan anak muda, bekerjasama dengan radio Gen-FM
Bandung. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah staf KFC cabang Riau
Bandung juga menyuguhkan modern dance untuk menghibur pelanggan yang ada
di outlet. Modern dance biasanya ditampilkan di jam-jam tertentu setiap harinya
pada jam 13.00, 15.00, 17.00, 19.00 dan 21.00 WIB atau dapat juga ditampilkan
jika ada permintaan khusus dari pengunjung outlet. Produk yang lengkap juga
menjadi faktor banyaknya keputusan pembelian di KFC cabang Riau Bandung,
seperti KFC drive thru, KFC coffee dan KFC birthday party yang mungkin tidak
terdapat di store KFC lain. Lokasi yang sangat strategis, terletak diantara sekolah-
sekolah, universitas dan perkantoran membuat banyak pengunjung khususnya
anak muda tertarik untuk melakukan keputusan pembelian. Segmen pasar yang
ditetapkan adalah kalangan menengah ke atas dengan target pasarnya adalah
kalangan pelajar atau mahasiswa. Oleh karena itu harga yang ditetapkan untuk
makanan dan minumannya pun relatif terjangkau oleh masyarakat, khususnya
anak muda.
Berikut merupakan data penjualan dan transaksi di KFC cabang Riau
Bandung selama 14 bulan terakhir :
TABEL 1. 4.
Data Penjualan (Store Sales Performance) KFC Cabang Riau Bandung
No. Bulan Tahun Penjualan
1 April 2015 1.550.751.246
2 Mei 2015 1.708.294.875
3 Juni 2015 1.774.778.016
4 Juli 2015 2.410.029.944
5 Agustus 2015 1.720.495.682
6 September 2015 1.638.899.678
7 Oktober 2015 1.884.538.973
8 November 2015 1.820.609.857
9 Desember 2015 2.125.849.267
10 Januari 2016 1.804.982.366
11 Februari 2016 1.617.148.133
12 Maret 2016 1.860.467.859
13 April 2016 1.771.758.980
14 Mei 2016 1.975.821.870
Keterangan :
* Penjualan dalam Rupiah (Rp)
Sumber : Store Manager KFC Cabang Riau Bandung, 2016

TABEL 1. 5.
Data Transaksi KFC Cabang Riau Bandung
No Bulan Tahun Transaksi
1 April 2015 27.377
2 Mei 2015 32.258
3 Juni 2015 35.349
4 Juli 2015 39.883

(Bersambung)
(Sambungan)
5 Agustus 2015 31.337
6 September 2015 31.744
7 Oktober 2015 35.138
8 November 2015 33.176
9 Desember 2015 36.812
10 Januari 2016 32.832
11 Februari 2016 31.471
12 Maret 2016 33.564
13 April 2016 32.619
14 Mei 2016 33.934
Sumber : Store Manager KFC Cabang Riau, Bandung, 2016

Dari tabel 1.4 dan 1.5 dapat dilihat bahwa jumlah penjualan dan transaksi
di KFC cabang Riau Bandung selama 14 bulan terakhir ini mengalami
peningkatan dan penurunan yang berubah-ubah setiap bulannya, dengan rata-rata
penjualan melebihi 1,5 miliar rupiah setiap bulannya dan jumlah rata-rata
transaksi melebihi 30.000 transaksi setiap bulannya. Berdasarkan data yang tersaji
diatas penulis lebih menyoroti jumlah penjualan dan transaksi pada tahun 2016,
tepatnya pada bulan Januari dan Februari sebelum menjadi store tematik dan
bulan Maret, April dan Mei setelah menjadi store tematik. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa jumlah penjualan dan transaksi pada bulan Januari
dan Februari 2016 lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penjualan dan
transaksi pada bulan Maret 2016, namun pada bulan April 2016 penjualan dan
transaksi sempat menurun sedikit, pada bulan Mei 2016 penjualan dan transaksi
kembali meningkat, bahkan merupakan penjualan dan transaksi yang tertinggi
sejak bulan Januari 2016.
Indra Aditia selaku store manager KFC cabang Riau Bandung mengatakan
bahwa terdapat peningkatan sebanyak 6% dari penjualan pada bulan sebelum
tematik dan penjualan pada bulan setelah tematik. Hal tersebut menunjukkan
meskipun belum terjadi perubahan yang besar setelah penerapan store atmosphere
tematik pada KFC cabang Riau Bandung, tetapi hal tersebut sudah menunjukkan
peningkatan yang positif di KFC cabang Riau Bandung setelah merubah
konsepnya menjadi store tematik yang dimulai sejak bulan Maret 2016.
Perubahan yang masih sedikit tersebut diantaranya karena penerapan store
atmosphere tematik baru diterapkan dalam beberapan bulan sejak bulan Maret
2016. Jika store atmosphere tematik diterapkan lebih lama lagi, besar
kemungkinan presentase peningkatan penjualan dan transaksi di KFC cabang Riau
Bandung lebih meningkat.
Berdasarkan fenomena tersebut terbukti bahwa dalam menghadapi
persaingan di bisnis restauran, yang harus dilakukan perusahaan adalah
memberikan sesuatu yang menarik bagi konsumen agar mau mengunjungi toko,
melakukan pembelian, merasa puas dan pada akhirnya melakukan pembelian
ulang. Salah satunya adalah dengan cara menampilkan store atmosphere tematik
yang kuat dan kreatif yang merupakan perpaduan unsur-unsur tampilan di dalam
maupun di luar toko dengan segala suasananya.
Berdasarkan paparan diatas, maka judul yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah: “Pengaruh Store Atmosphere Tematik Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Pada Outlet KFC Cabang Riau Bandung Tahun 2016)”.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang dan temuan masalah tersebut diatas,
maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan store atmosphere tematik yang dilakukan oleh KFC
cabang Riau Bandung ?
2. Bagaimanakah tingkat keputusan pembelian konsumen KFC cabang Riau
Bandung ?
3. Seberapa besar pengaruh store atmosphere tematik terhadap keputusan
pembelian pada KFC cabang Riau Bandung ?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :
1. Penerapan store atmosphere tematik yang dilakukan oleh KFC cabang Riau
Bandung
2. Tingkat keputusan pembelian konsumen KFC cabang Riau Bandung
3. Seberapa besar pengaruh store atmosphere tematik terhadap keputusan
pembelian pada KFC cabang Riau Bandung

1.5 Kegunaan Penelitian


Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah dipelajari selama berkuliah di D3 Manajemen Pemasaran dan
menambah pengetahuan peneliti mengenai store atmosphere tematik dimana
peneliti mencoba untuk mengukur pengaruh store atmosphere tematik terhadap
keputusan pembelian konsumen.
2. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
masukan kepada konsumen KFC cabang Riau Bandung agar lebih banyak
melakukan kunjungan dan keputusan pembelian di KFC cabang Riau Bandung,
karena KFC cabang Riau Bandung telah menyuguhkan suasana store
atmosphere tematik ditambah dengan kelengkapan fasilitas dan varian produk
yang ditawarkan jika dibandingkan dengan outlet KFC cabang lain dan oultet
fast food yang lainnya.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
masukan bagi KFC cabang Riau Bandung untuk mengetahui pengaruh store
atmosphere tematik terhadap keputusan pembelian.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir


Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang
dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi
mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai objek studi penelitian,
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya
penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan
yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang
landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian
terdahulu dan kerangka pemikiran.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode dan teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau
menjelaskan masalah penelitian.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan
pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan
sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan
penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan
dan pihak lain yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai