Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

Pertemuan ke14: Pengangguran dan Inflasi

Sub Pembahasan :

 Masalah Pengangguran
 Masalah Inflasi
 Pengangguran dan Kebijakan Fiskal
 Masalah Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
 Kebijakan Segi Penawaran

1. PENDAHULUAN
Pengangguran dan Inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap
masyarakat. Dimana kedua masalah ini dapat memberikan efek buruk yang bersifat
ekonomi, politik dan sosial. Dikebanyakan negara masalah utama yang dihadapi adalah
pengangguran. Sehingga sebagian ahli-ahli ekonomi berpendapat pemerintah perly menjalan
kebijakan-kebijakan ekonomi untuk mengatasinya. Tiga bentuk kebijakan pemerintah yang
dapat dijalankan adalah :

a. Kebijakan fiscal
b. Kebijakan moneter
c. Kebijakan segi penawaran

2. PEMBAHASAN

A. Masalah Pengangguran

Golongan pengangguran berdasarkan jenis :


 Berdasarkan kepada sumber/penyebab yang mewujudkan pengangguran tersebut
 Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud

Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya :

 Pengangguran Normal atau Friksional


 Pengangguran Siklikal
 Pengangguran Struktural
 Pengangguran Teknologi

Jenis pengangguran berdasarkan cirinya:

 Pengangguran Terbuka
 Pengangguran Tersembunyi
 Pengangguran Bermusim
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

 Setengah Mengangur

Tujuan Kebijakan Pemerintah :

 Tujuan bersifat ekonomi


 Menyediakan lowongan pekerjaan
 Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
 Memperbaiki Pembagian Pendapatan
 Tujuan Bersifat Sosial Politik
 Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga
 Menghindari masalah kejahatan
 Mewujudkan kestabilan politik

B. Masalah Inflasi

Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi biasanya
dibedakan kepada tiga bentuk :

 Inflasi tarikan permintaan


 Inflasi desakan biaya
 Inflasi diimpor

Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi dapat
dibedakan kepada tiga golongan :

 Inflasi merayap
 Inflasi sederhana
 Hiperinflasi

Efek buruk Inflasi :

a. Inflasi terhadap perkembangan ekonomi


Ekspor yang menurun dan diikuti pula oleh impor yang bertambah menyebabkan ketidak
seimbangan dalam aliran mata uang asing. Kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.
b. Inflasi dan kemakmuran rakyat
 Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap
 Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang
 Memperburuk pembagian kekayaan

C. Pengangguran dan Kebijakan Fiskal


Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

Dalam menerangkan peranan kebijakan fiscal dalam menghadapi masalah pengangguran, analisis
yang akan dibuat dibedakan kepada dua pendekatan :

a. Dengan menggunakan grafik Y=AE, gambar (a) menunjukkan bahwa efek kebijakan fiskal apabila
pengangguran berlaku dalam perekonomian dan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar ΔG
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.Gambar (b) menunjukkan efek kebijakan fiskal apabila
perubahan itu dilakukan melalui penurunan pajak dimata ΔT=ΔG

b. Efek Kebijakan Fiskal :Pendekatan Analisis AD-AS


Gambaran mengenai efek kebijakan fiskal dengan menggunakan analisis AD-AS juga menunjukkan
bahwa pertambahan pengeluaran adalah lebih efektif dari pengurangan pajak dalam menggalakkan
perkembangan ekonomi dan mengatasi pengangguran.
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

Kebijakan Moneter dan Masalah Pengangguran

Dalam menerangkan efek kebijakan moneter dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, juga dapat
digunakan dua pendekatan, yaitu dengan menggunakan grafik Y=AE dan dengan menggunakan analisis
AD=AS.

D. Masalah Inflasi dan Kebijakan Pemerintah

Yang dimaksud dengan kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah langkah yang diambil
pemerintah untuk mengatasi inflasi yang lebih serius atau merayap yakni inflasi yang tingkatnya
melebihi 5 %.
Inflasi yang normal adalah 2 sampai 4% dalam setahun.

a. Kebijakan Fiskal Untuk Mengatasi Inflasi

Kebijakan fiskal yang digunakan adalah dalam bentuk mengurangi pengeluaran pemerintah.
Langkah ini menimbulkan efek yang cepat dalam mengurangi pengeluaran dalam perekonomian.
 Efek Kebijakan fiskal menurut Pendekatan Y= AE : Pengeluaran agregat yang awal adalah
AE (P0) dan pengeluaran ini mewujudkan keseimbangan dititik E 0, pendapatan nasional
adalah Y0 dan tingkat kesempatan kerja penuh hampir dicapai.
 Efek kebijakan fiskal dalam analisis AD-AS : dengan menggunakan analisis ini dapat
ditunjukkan lebih jelas bagaimana perubahan pengeluaran dan kebijakan belanja akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingakt harga.
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

b. Kebijakan Moneter Untuk Mengatasi Inflasi

Apabila usaha untuk mengurangi inflasi dilakukan dengan menjalan kebijakan moneter, yang akan
dilakukan oleh pemerintah adalah menurunkan penawaran uang. Perubahan ini akan menaikkan
suku bunga, Sebagai akibatnya, pertama –tama langkah ini akan menyebabkan perusahaan-
perusahaan dan penanam modal baru mengurangi kegiatan investasinya. Yang kedua, kenaikan
suku bunga akan mengurangi keinginan rumah tangga untuk melakukan kegiatan konsumsi yang
berlebihan.
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiskal dilaksanakan oleh
kementrian keuangan dan kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral. Untuk meningkatkan
keefektifan kebijakan pemerintah masing -masing institusi perlu menjalankan :
 Untuk mengatasi Pengangguran : Bank Sentral perlu menurunkan suku Bunga dan Kementrian
Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak.
Langkah ini akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai akibat : kenaikan
investasi, kenaikan pengeluaran pemerintah dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
 Untuk mengatasi inflasi : tindakan yang perlu dijalankan oleh Bank Sentral adalah mengurangi
penawaran uang dan menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan mengurangi investasi
dan pengeluran rumah tangga (konsumsi). Selanjutnya kementrian keuangan perlu pula
mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat
mengurangi pengeluran pemerintah, mengurangi investasi dan mengurangi pengeluaran rumah
tangga.

E. Kebijakan Segi Penawaran


Yang dimaksud dengan kebijakan segi penawaran adalah langkah-langkah pemerintah yang
bertujuan untuk mempengaruhi penawaran agregat (AS).

a. Staglasi dan Kebijakan segi penawaran

Pada konsep ini pemerintah menjalankan kebijkaan segi penawaran yaitu melakukan
langkah-langkah yang menurunkan biaya produksi perusahaan-perusahaan (misalnya dengan
mengurangi pajak ke atas bahan mentah atau menetapkan harga bahan mentah)
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Semester : 2 (Dua)
Program Study : Akuntansi
Dosen Pengampu : FitrienAyuda, SE,MM

b. Inflasi dan Kebijakan Segi Penawaran


Walaupun pertumbuhan ekonomi yang berlaku merupakan hal yang menggalakkan, keadaan
inflasi menimbulkan efek buruk kepada kemakmuran masyarakat. Maka, untuk
mengekalkan pertumbuhan ekonomi yang berlaku, pemerintah menjalankan kebijakan segi
penawaran yang dapat menurunkan biaya pengeluaran perusahaan-perusahaan dan
menggalakkan perkembangan teknologi.

c. Pengangguran dan Kebijakan Segi Penawaran


Dapat disimpulkan bahwa kebijakan segi penawaran adalah sangat efektif untuk mengatasi
pengangguran karena disamping memindahkan AS juga dapat memindahkan AD, dan pada
masa yang sama tingkat harga dapat distabilkan. Pertumbuhan ekonomi juga lebih pesat.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai