Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT” ini sesuai
dengan perencanaan yang telah ditentukan.
Salawat serta salam tidak lupa kami haturkan atas junjungan nabi besar kita
Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang
menderang, semoga kami mengikuti jejak beliau sampai akhir zaman.
Tak ada gading yang tak retak dan tak seorang pun yang luput dari kesalahan dan
kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif
guna penyempurnaan makalah berikutnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……...….……………...………………………………………………...……


1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3
A. Latar Belakang …………..…………………………...…………………………...3
B. Rumusan Masalah ……………….………………...……………………………...3
C. Tujuan …………………………………….……………..……...………………...4

BAB II PEMBAHASAN ………………………..…………………………………………..5


A. Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit ….……………………….…………….5
B. Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit ………………..………………………..5
C. Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit………..………………………………..6
D. Subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit……………………………………..7
E. Hubungan antar Subsistem Informasi Rumah Sakit .……………………….11
F. Pengaplikasian Sistem Informasi Rumah Sakit ……………………….……….11
G. Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit .……………………….12

BAB III PENUTUP ……………………………………………….…………………….…14


A. Kesimpulan……………………………………….………………………….……14
B. Saran ……………………………………………….…………………….…14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….……………………….15

BAB I

PENDAHULUAN

2
A. Latar Belakang
Seiring dengan adanya era globalisasi, perkembangan teknologi semakin meningkat.
Perkembangn teknologi tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan seluruh
bidang, termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum yang harus diwujudkan melalui berbagai upaya kesehatan dalam
rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran berkembang sangat pesat dan
hal ini harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang
bermutu sehingga mempermudah penyelesaian masalah yang semakin kompleks di
rumah sakit.
Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, karena berbagai jenis tenaga
kesehatan yang ada dengan perangkat keilmuannya masing-masing saling berinteraksi
satu sama lain.
Saat ini, hampir seluruh rumah sakit berlomba–lomba mengembangkan diri dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menerapkan teknologi yang
canggih pada sistem pelayanannya. Salah satu penerapan teknologi yang
dikembangkan pada sistem pelayanan rumah sakit adalah sistem informasi rumah sakit
berbasis komputer. Sistem informasi rumah sakit tersebut dapat mendukung perubahan
serta perbaikan segala aspek di rumah sakit, baik dari segi sarana dan prasarana,
finansial, perlengkapan alat-alat medis maupun sumber daya manusia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Rumah Sakit?


2. Apa tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit?
3. Apa tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
4. Apa saja sub sistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
5. Bagaimana bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi Rumah Sakit?
6. Apa saja faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Rumah Sakit


2. Untuk mengetahui tujuan dari penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit
3
3. Untuk mengetahui tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit
4. Untuk mengetahui subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
5. Untuk mengetahui bentuk pengaplikasian dari Sistem Informasi Rumah Sakit
6. Untuk mengetahui faktor keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit

4
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah merupakan sebuah sistem informasi yang
digunakan untuk Rumah Sakit dimana dalam sistem informasi ini memungkinkan aliran
data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan secara elektronis, sehingga pelayanan
kepada paien dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan transparan yang pada
akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada pasien (Kusumadewi, 2009).
Menurut Paul R. Vegoda (1987), sistem informasi rumah sakit (HIS)
didefinisikan sebagai sistem informasi yang terintegrasi yang meningkatkan perawatan
pasien dengan meningkatkan pengetahuan pengguna dan mengurangi ketidakpastian
sehingga rasional keputusan harus dibuat dari informasi yang diberikan. Haux,
Schmücker, dan Winter (1996) memandang sistem informasi rumah sakit sebagai seluruh
informasi pengolahan dan subsistem penyimpanan informasi rumah sakit, dimana ianya
tidak hanya tentang sistem komputer dan jaringan, dan aplikasi berbasis komputer sistem
yang diinstal pada mereka, tapi itu juga tentang informasi di rumah sakit secara
keseluruhan.

B. Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit

Menurut Mukhtar (2008), tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk
menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi
itu sendiri, dan subsistem antara lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya.
Adapun tujuan lainnya antara lain:
a. Merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan
b. Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit
secara nasional.
Sedangkan menurut Aghazadeh (2012), tujuan dari sistem informasi rumah sakit
(HIS) adalah mendukung kegiatan rumah sakit di tingkat praktis, taktis, dan strategis.
Dengan kata lain, tujuan dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah
menggunakan komputer dan peralatan komunikasi untuk mengumpulkan, menyimpan,
pengolahan, pembacaan, dan komunikasi antara pasien yang peduli dengan administrasi
data pada semua kegiatan rumah sakit dan memenuhi semua kebutuhan konsumen.
Secara umum, tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dapat diringkas sebagai
berikut:
a) Meningkatkan efisiensi staf

5
b) Menghilangkan duplikasi dan prosedur yang tidak perlu
c) Menggunakan komputer sebagai alat kerja
d) Statistik dan teknik pencarian data lebih cepat dan lebih akurat
e) Meningkatkan kualitas dari status kesehatan
f) Menciptakan metode kerja yang modern sistem dan metode kerja standar rumah
sakit yang terstandardisasi
g) Sistem komunikasi data antara rumah sakit dan medis
h) Negara mencapai basis data terdistribusi di negara dan menciptakan hubungannya
dengan Jaringan Kesehatan Dunia
i) Mempromosikan kesehatan masyarakat

C. Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit

Menurut Payam Homayounfar (2012), tugas yang paling penting dalam


informasi rumah sakit sistem dapat diringkas sebagai berikut:
1. Penyimpanan dan pemantauan kondisi pasien:
a) Mengakurasi dan menyimpan secara elektronik catatan medis pasien (misalnya
alergi obat) disediakan
b) Mengatur sistem peringatan visual dan audio
c) Interval waktu dan / atau periode pengujian untuk tes pada pasien menjadi
spesifik
d) Pengolahan data dan analisis untuk keperluan statistik dan penelitian berorientasi
tujuan
e) Menampilkan status rawat inap dan rawat jalan serta kinerja secara keseluruhan
dalam sistem informasi rumah sakit

2. Manajemen dan aliran data:


a) Dukungan otomatis transfer data pasien antara departemen dan lembaga-lembaga
b) Mengaktifkan grafis atau digitized diagnostik gambar dari rumah sakit database
berdasarkan sistem pengambilan terpadu
c) Tangan digital, untuk menciptakan perintah internal secara elektronik
d) Menjaga komunikasi dengan sistem informasi laboratorium
e) Pendaftaran sumber daya manusia dan properti lainnya
3. Aspek keuangan:
a) Efisien administrasi keuangan
b) Menggunakan dan memantau obat-obatan dan efektivitas proses Pemesanan
c) Biaya pengobatan terdaftar dan terlaporkan
d) Menyediakan representasi otomatis dari kebutuhan staf Keperawatan
6
D. Subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut Sabarguna (2003), Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) terdiri dari beberapa
subsistem, antara lain:
1. Subsistem Layanan kesehatan
Subsistem ini terdiri dari :
a. Modul rawat inap berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat
inap.
Modul rawat inap berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat
inap.
b. Modul rawat jalan berfungsi mengelola data-data dan aktivitas layanan medis
rawat jalan
Dalam modul rawat jalan berfungsi untuk mencatat pembayaran transaksi rawat
jalan pasien, pembayaran pasien luar, dan Laporan. Kemudian di dalam sub menu
laporan terdapat laporan pendapatann rawat jalan(rincian), laporan pendapatan
rawat jalan(rekap), rekap rawat jalan berdasarkan poliklinik, Rekap Rawat Jalan
Berdasarkan dokter, Rekap Rawat Jalan Berdasarkan tindakan, daftar tariff rawat
jalan, rincian jasa dokter rawat jalan, rekap jasa dokter rawat jalan, rekap
pendapatan kasir rawat jalan dan rekap pendapatan kasir kasir rawat jalan per
dokter
c. Modul layanan penunjang medis yang termasuk di dalamnya tindakan medis,
pemeriksaan laboratorium, dsb.

2. Subsistem Rekam Medis


Informasi rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok data yaitu : data
master pasien, data akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah Sakit. Dari kelompok
data tersebut dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok kecil data yaitu:

a) Data mengenai identitas pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien,


demografi, penanggung jawab medis dan keuangan pasien.
b) Data mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan,
dokter yang menangani, status diagnosa terakhir.
7
c) Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai
riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik,
penunjang medis dll), diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan
oleh dokter, perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
d) Data mengenai biaya layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya
pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang
medis, pemakaian obat dan pemakaian peralatan

3. Subsistem Personalia
Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupun
tenaga administratif rumah sakit. Berikut adalah modul-modul yang terdapat dalam
personalia:
a) Modul data pribadi dokter
Dalam modul ini akan ada rekap data pribadi dari dokter. Data yg berkenaan
dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
alamat, dan kedudukan dl keluarga.
b) Modul data gaji, fee, tunjangan dll
Dalam modul ini terdapat rekap data gaji, tunjangan bahkan tambahan gaji bagi
karyawan/pegawai yang lembur.
c) Modul data kepegawaian dokter (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akan ada rekap data kepegawaian di rumah sakit. meliputi
bagiannya serta jabatannya di rumah sakit tersebut.
d) Modul history pendidikan dokter
Dalam modul ini akan ada rekap history pendidikan dokter yang bekerja di rumah
sakit ini. Rekap data pendidikan meliputi tempat dokter tersebut melakukan
pedidikan.
e) Modul history kesehatan dokter
Dalam modul ini akan merekap data kesehatan dari dokter yang bersangkutan.
meliputi tentang riwayat kesehatan yang bersangkutan, pernah mengalami
berbagai penyakit apa saja dan apa memiliki alergi tertentu.
f) Modul data pribadi karyawan

8
Dalam modul ini akam ada rekap data pribadi dari pegawai. data yg berkenaan
dengan ciri seseorang, misal nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
alamat, dan kedudukan dl keluarga.
g) Modul data kepegawaian karyawan (bagian, jabatan, poli, dll)
Dalam modul ini akam merekap data kariawan di dalam keterkaitannya dengan
jabatan di rumah sakit. meliputi bagian, jabatan, poli dll di rumah sakit tersebut.
h) Modul pendapatan / fee dokter perbulan
Modul ini akan merekap data gaji dari dokter perbulan yang harus di bayarkan
oleh rumah sakit.
i) Modul pencetakan pendapatan / fee dokter perbulan
Dalam modul ini akan ada pencetakan dari pendapatan dokter perbulan yang akan
di cetak perbulan.

4. Subsistem Keuangan
Sistem Keuangan SIRS dimulai dari Billing Pasien, Penagihan dan Akuntansi. Modul
ini digunakan untuk menghitung segala Aktifitas Pasien di rumah sakit yang
berhubungan dengan keuangan, modul ini bersifat on-line disemua lini sehingga
perhitungan biaya dapat dilakukan dengan cepat dan terpusat. Menu billing dapat di
monitor setiap saat oleh petugas yang berwenang, dan modul ini berakhir di
penagihan akhir pasien.
Modul ini juga on-line kemodul Akuntansi khususnya di AR (Account Receivable)
sehingga untuk kepertuan administrasi keuangan tidak perlu ada entry ulang. Petugas
keuangan tinggal melakukan posting data. Yang termasuk dalam modul ini adalah :
a) Perhitungan Beban Biaya
b) Pembayaran di Kasir
c) Pengembalian Deposit /Uang Muka oleh Bendahara

5. Subsistem Sarana dan Prasarana


Suatu rumah sakit tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa didukung dengan
perlengkapan rumah sakit sebagai sarana rumah sakit. Perlengkapan rumah sakit
merupakan segenap benda atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan rumah sakit.

Sarana Rumah Sakit

9
Jadi pada system informasi rumah sakit yang kami buat akan berisi beberapa sarana
yang berupa alat seperti :
a. Alat pembalut.
b. Alat-alat perawatan
c. Alat - alat penampungan
d. Hospital Wares/ Utensils
e. Jarum Suntik
f. Semprit
g. Alat-alat bedah
h. Alat-alat kedokteran umum
Prasarana Rumah Sakit meliputi bangunan pendukung seperti :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Gawat Darurat
d. Operasi
e. Ruang radiologi
f. Laboratorium
g. Ruang sterilisasi (CSSD)
h. Ruang farmasi/apotik
i. Ruang diklat
j. Ruang adm. & kantor
k. PKMRS
l. Ruang menyusui
m. Ruang tenaga kesehatan
n. Ruang ibadah, r. tunggu
o. Ruang mekanik
p. Dapur
q. Laundry
r. Kamar jenazah
s. Taman terapetik
t. Penghijauan dan Parkir
Detail dari modul ini terdiri dari :
a. Data Pemasok

10
b. Order Pembelian
c. Invoice
d. Laporan Pengadaan Barang
e. Data Gudang / Depo
f. Posisi Stock Awal
g. Permintaan barang
h. Barang Ketuar
i. Barang Masuk
j. Laporan Stock Barang

6. Subsistem Farmasi atau Obat


Manajemen Farmasi dilakukan dengan menggunakan On-Line Sistem baik untuk
pengeluaran ke pasien melalui resep yang dikirim secara On-line dari dokter maupun
pada saat permintaan persediaan ke gudang. Dalam Sistem SIRS ini pelayanan Resep
sudah lengkap termasuk resep obat racikan yang akan mengurangi persediaan di
Instalasi Farmasi.
E. Hubungan antar Subsistem Informasi Rumah Sakit
Skema hubungan antar subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit secara global dapat
dilihat dari gambar berikut.
Description: rancang bangun.png
F. Pengaplikasian Sistem Informasi Rumah Sakit
a. Login sistem dengan memasukkan username dan password
b. Klik ikon registrasi di tab menu
c. Pilih nama pasien
d. Klik tab transaksi OPD
e. Mengisi data informasi dan klik save
f. Klik ikon modul dokter di tab menu
g. Klik nama pasien dan klik serve
h. Klik link untuk melihat diagnosis
i. Isi riwayat pasien dan SOAP detail
j. Untuk melihat hasil lab riwayat pasien, klik tab result history
k. Klik view result untuk melihat hasil lab
l. Kembali ke modul dokter

11
m. Setelah dokter selesai mendiagnosis pasien, pilih menu patient, dan klik done
n. Pasien dapat membayar tagihan dengan memilih modul kasir di menu
o. Pilih nama pasien dan klik Charge itu membayar
p. Klik Charge yang menghubungkan ke item/servis yang ada
q. Masukkan jumlah tagihan, lalu klik Charge
r. Untuk menggunakan diskon, cukup klik other discounts dan masukkan data
s. Kemudian klik Post OPD Payment dan konfirmasi dengan klik OK
t. Masukkan besar tagihan, lalu klik post

Dalam pengaplikasian sistem informasi rumah sakit di atas, kita dapat mengetahui
bahwa sistem informasi rumah sakit dapat mempermudah dokter maupun tenaga
kesehatan lain untuk menginput data registrasi pasien, mencatat rekam medis pasien,
maupun dalam menyampaikan hasil diagnosis dokter ke sub bagian farmasi atau obat,
dan juga memberitahu ke sub bagian keuangan bahwa pasien sudah mendapatkan
layanan medis, kemudian melanjutkannya ke proses pembayaran tagihan rumah sakit.

G. Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Rumah Sakit


Menurut Garrido et al., (2004), beberapa faktor-faktor keberhasilan Sistem Informasi
Rumah sakit antara lain:
1. Pertama, komitmen kepemimpinan senior untuk melaksanakan target yang jelas dan
harapan yang sangat penting untuk keberhasilan. Perubahan proses operasional, peran
pekerjaan, dan budaya organisasi akan memerlukan sumber daya dan dukungan yang
kuat dan konsisten kepemimpinan. Semua tingkat manajemen harus diinformasikan
secara jelas dan bertanggung jawab atas tindakan kunci yang perlu dilakukan untuk
memaksimalkan manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit.
2. Kedua, tepat waktu pelaksanaan sistem informasi rawat inap sangat penting karena
dampak akibat dari penundaan pada benefit realisasi mahal.
3. Ketiga, karena sebagian besar biaya tahunan merupakan dari biaya tenaga kerja,
manajemen senior perlu untuk bermitra dengan tenaga kerja untuk mengambil
keuntungan dari efisiensi diperkenalkan ke alur kerja oleh Sistem Informasi Rumah
Sakit.
4. Keempat, internal kebijakan harus memerlukan dokter dan staf garis depan untuk
secara komprehensif dan akurat mengkodifikasi semua prosedur rumah sakit.

12
Akhirnya, alur kerja harus dirancang ulang untuk menggabungkan dan memanfaatkan
fungsi sistem.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah rangkaian kegiatan atau komponen
pengumpulan data yang satu sama lain berkaitan dalam mengolah data kemudian
diproses menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang
akurat, cepat dan bermutu (Hafizurachman, 2000).

13
Sistem Informasi Keperawatan merupakan sistem yang menggunakan
komputer untuk memproses data keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang
mampu menunjang aktivitas/fungsi perawat.
B. Saran

Variasi SIMRS yang ada perlu dioptimalkan untuk fungsi klinis dan
mendukung pelayanan pasien secara komprehensif. Untuk mencapai hal tersebut,
dukungan SDM yang kompeten di rumah sakit dan penggunaan standar yang
digunakan secara nasional dalam pengembangan SIMRS sangat diperlukan

DAFTAR PUSTAKA

Aghazadeh, S., et.al. 2012. Review The Role Of Hospital Information Systemin Medical
Services Development. International Journal of Computer and Engineering. Vol 4. No.6

Garrido, T., et.al. (2004). Making the business case for hospital information systems. —A
Kaiser Permanente Investment Decision. Journal Health Care Finance, 31(2):16–25.

Haux R, Schmücker P, Winter A. 1996. Gesamtkonzept der Informationsverarbeitung im


Krankenhaus. Management & Krankenhaus. 11/96:45–50.

Kusumadewi S, dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

14
Mukhtar. 2008. Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan
Keputusan Oleh Direktur di BLU RSD dr. Fauziah Kabupaten Bireuen. Tesis. Sekolah
Pascasarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara

Paul R. Vegoda. 1987. Introduction To Hospital Information Systems. International Journal of


Clinical Monitoring and Computing. Volume 4, Issue 2, pp 105-109.

Payam Homayounfar. (2012). Process mining challenges in hospital information


systems.Proceedings of the Federated Conference on Computer Science and Information
Systems. – FEDCSIS, Wroclaw, Poland, pp. 1135–1140.

Sabarguna, B. (2003) Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium Rumah Sakit
Islam Jateng-DIY.

15

Anda mungkin juga menyukai