TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Defenisi
atau penduduk. Demografi merupakan ilmu yang mempelajari secara statistik dan
perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
1. Umur
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, dikatakan masa
awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa madya adalah 41 sampai
60 tahun, dewasa lanjut > 60 tahun. Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia
tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini (Cahyono, 2009).
2. Pendidikan
kemampuan didalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang
akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari
media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang
tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obtek yang diketahui
bidang pendidikan akan berdampak pada pembatasan jumlah dan jarak anak yang
3. Pekerjaan
Menurut Wales (2009), Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang
dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu
tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-
Sementara menjadi ibu bekerja juga kebutuhan hidup sekaligus keasyikan tersendiri.
kewajiban atau tugas – tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu
pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar
diberbagai tempat.
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran rasa dan raba. Sebagian besar
(Notoadmotjo, 2007).
perilaku manusia melalui pengajaran. Tingkat pendidikan yang tinggi menjadi dasar
keberhasilan dalam bisnis atau bidang profesi, yang akan membuka jalan bagi
individu bersangkutan untuk menjalin hubungan dengan orang yang statusnya lebih
terbentuknya tindakan seseorang oleh karena itu dari pengalaman dan penelitian
ternyata sikap dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada
sikap dan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmotjo, 2007).
5. Agama
kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme di India, agama terdiri dari kata “a”
berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Dengan demikian agama adalah sejenis
yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari’at Islam yaitu mewujudkan
kemaslahatan bagi umatnya. Selain itu, KB juga memiliki sejumlah manfaat yang
Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’u al-haml), bersifat
sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri oleh yang bersangkutan atau
oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang
pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat ia
dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan
yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudarat) bagi
kesehatan.
memilih metode. Sebagai contoh penganut Katholik yang taat membatasi pemilihan
tidak melarang metode kontrasepsi secara umum, para akseptor wanita berpendapat
bahwa pola perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian metode
hormonal akan sangat menyulitkan mereka selama haid mereka dilarang sembahyang
masalah demografi dan klinis tetapi juga mempunyai dimensi sosial – budaya dan
agama, khususnya perubahan system nilai dan norma masyarakat (Handayani, 2010).
Republik Indonesia, hal ini terlihat dengan penandatangan bersama Badan Koordinasi
informasi dan Edukasi Program KB Nasional melalui peran lembaga keamanan, pada
9 Februari 2007. Dalam islam tetap ada orang atau kelompok yang mendukung KB.
alat kontrasepsi yang dianggap sebagai membunuh bayi atau agama islam
menginginkan agar islam mempunyai umat yang besar dan kuat. Para ulama yang
atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan
(maslahat) keluarga. Jadi jelas bahwa islam membolehkan KB karena penting untuk
lainnya dan menjadi bagian dari hak asasi manusia. Sementara itu, agama–agama lain
kelahiran harus membawa manfaat. Untuk itu kelahiran harus diatur jaraknya dengan
ber KB. Agama Budha yang memandang setiap manusia pada dasarnya baik, tidak
anak, suami-istri harus tetap menghormati dan menaati moral Katolik. Gereja Katolik
hanya menerima abstinensia dan pantang berkala (hubungan seksual hanya dilakukan
pada masa tidak subur dalam siklus bulanan seorang wanita) sebagai metode keluarga
berencana yang sesuai dengan pandangan gereja dan menolak secara tegas metode
keputusan ber KB yang diambil pasangan suami istri adalah tepat, karena mengingat
kegiatan sang istri yang sangat padat dan rencana keselamatan sang buah hati yang
belum ada. Mungkin jika sang istri memaksakan diri untuk hamil, selain aktivitasnya
akan terganggu, keselamatan calon anakpun akan terancam. Namun etika Kristen
berbicara tentang kehendak tuhan. Ukuran untuk menilai tindakan atau tingkah laku
manusia menurut etika Kristen harus dilihat dan dipertimbangkan dalam kaitannya
dengan kehendak tuhan. Hal ini penting sebab tindakan yang dinilai benar adalah
tindakan yang sesuai dengan kehendak tuhan. Sedangkan mencari kehendak tuhan
berarti juga mencari tuhan itu sendiri. Berangkat dari pemahaman ini, keputusan yang
diambil pasangan suami istri telah bertentangan dengan kehendak tuhan, sebab dalam
(kej 1:28) telah dijelaskan bahwa salah satu tugas manusia adalah untuk berketurunan
walaupun alasan yang diajukan masuk akal dan manusiawi. Menunda kehadiran anak
dalam keluarga sama juga menolak anugerah tuhan dalam hidup manusia. Sesuai
dengan firman tuhan dalam Matius 18:5 “barang siapa menyambut seorang anak
6. Penghasilan
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan wajib pajak bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun.
periode tertentu, sepanjang tambahan kemampuan ini berupa uang atau dapat dinilai
dengan uang.
7. Jumlah Anak
Di daerah pedesaan anak mempunyai nilai yang tinggi bagi keluarga. Anak
dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tuanya selain itu akan merupakan
jaminan di hari tua dan dapat membantu ekonomi keluarga, banyak masyarakat
didesa di Indonesia yang berpandangan bahwa banyak anak banyak rezeki. Dari
penelitian Mohamad Koesnoe tahun 2001 di daerah Tengger, petani yang mempunyai
tanah yang luas akan mencari anak angkat sebagai tambahan tenaga kerja. Studi lain
keluarga yang tinggal dipedesaan Taiwan, Philipina, Thailand, mempunyai anak yang
banyak dengan alasan bahwa anak memberikan keuntungan ekonomi dan rasa aman
dikalangan budaya orang-orang Islam, Cina, India, dan di Indonesia, budaya ini
nampaknya menjadi hambatan untuk mewujudkan cita-cita dua anak harus dianggap
ideal dan juga untuk mengurangi tingkat fertilitas di China modern. Kebiasaan atau
adat dari suatu masyarakat yang memberikan nilai anak laki-laki lebih dari anak
perempuan atau sebaliknya. Hal ini akan memungkinkan satu keluarga mempunyai
anak banyak. Bagaimana kalau keinginan untuk mendapatkan anak laki-laki ataupun
perempuan tidak terpenuhi mungkin akan menceraikan isterinya dan kawin lagi agar
norma adat istiadat perlu diluruskan karena tidak banyak menguntungkan bahkan
kepentingan umum (kata sifat). Sosial berasal dari kata “socius” yang berarti segala
sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan secara bersama-sama.
Menurut Enda (2010), Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling
berhubungan.
“buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya), rasa (jiwa manusia), dan cipta
sosiologi, kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas. Kebudayaan meliputi semua
hasil cipta, karsa, seni, dan karya manusia baik yang material maupun non material
(baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian) (Ahmadi, 2003).
1. Kebudayaan Material
2. Kebudayaan Nonmaterial
meliputi :
1. Kepercayaan
wilayah masih rendah. Mereka masih percaya kepada dukun. Petugas kesehatan
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika
pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang
dipercayai.
2. Nilai
Nilai adalah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani. Nilai
adalah suatu perangkat preperensi yang diakui syahnya menurut aturan yang ada.
Nilai yang dianut seseorang ditentukan oleh semua perilakunya karena nilai tersebut
Nilai adalah merupakan suatu hal yang nyata yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Kimball Young
mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak di sadari tentang
apa yang di anggap penting dalam masyarakat. Sedangkan norma adalah kebiasaan
umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan
Nilai juga berarti Segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat,
anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar - keberadaan
nilai bersifat abstrak dan ideal, Bentuk-bentuk nilai, Pemikiran, Perilaku, Benda.
dengan nilai tersebut. Nilai berfungsi sebagai rujukan dalam memilih dan
mengevaluasi tingkah laku dan kejadian – kejadian. Nilai berfungsi sebagai pengaruh
Tubektomi secara umum dengan pemahaman tentang sejauh mana makna kontrasepsi
3. Adat Istiadat
norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan disuatu
daerah.
pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya
keramaian anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan
istiadat semacam ini sangat tergantung pada situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila
sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya.
4. Kebiasaan Masyarakat
Tradisi atau kebiasaan dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu
yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, atau agama
yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi kegenerasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya
2.3.1. Definisi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi sehingga kontra
berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu berdasarkan maksud
dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang
aktif melakukan hubungan seks dan keduanya memiliki kesuburan normal namun
usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan usaha-usaha itu bersifat sementara, dapat
menurunkan tingkat/ angka kematian bayi, ibu dan anak serta penangulangan masalah
2009).
dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang matang dengan sperma
tersebut. Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan
kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alat/obat. Kontrasepsi sederhana tanpa
alat dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala, sedangkan
diafragma atau cup, cream, jelly atau tablet berbusa (vaginal tablet) (Pinem, 2009).
yaitu faktor pasangan, Faktor kesehatan, dan metode kontrasepsi. Dalam faktor
pasangan, harus mempertimbangkan dari segi umur, gaya hidup, frekuensi senggama,
dan jumlah anak yang diinginkan. Dalam faktor kesehatan, mempertimbangkan status
kesehatan, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan dalam faktor alat
panjang, komplikasi atau tidak menambah kelainan yang ada dan biaya (Pinem,
2009).
Tidak satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien
berikut :
b. Berdaya guna dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
kehamilan yang tidak diinginkan, apabila cara tersebut digunakan terus menerus
lain-lain.
c. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya
persuasi yang diberikan oleh petugas KB, penerimaan lanjut dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti umur, motivasi, budaya, sosial ekonomi, agama, sifat yang
ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba
(Suratun, 2008).
saluran telur wanita yang mengakibatkan orang tidak akan mendapatkan keturunan
Tubektomi adalah tindakan oklusi atau pengambilan sebagian sel telur wanita
untuk mencegah proses fertilisasi. Setelah tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen. Waktu yang terbaik untuk melakukan tubektomi
adalah pasca persalinan yaitu tidak lebih dari 48 jam sesudah melahirkan karena
posisi tuba mudah dicapai oleh sub umbilicus dan rendahnya resiko infeksi. Bila
masa 48 jam pasca persalinan telah terlampaui maka pilihan untuk memilih tetap
tubektomi, dilakukan setelah 6-8 minggu persalinan atau pada masa interval
(Saifuddin, 2010).
melalui luka dipotong. Pasien harus masuk rumah sakit dan oprasi dilakukan didalam
tubektomi adalah :
a. Sukarela
b. Bahagia
c. Sehat
d. Indikasi medis umum, yaitu adanya gangguan fisik atau psikis yang akan menjadi
e. Indikasi medis yaitu toksemia gravidarum yang berulang, secsio saesarea yang
f. Indikasi medis ginekologi yaitu pada waktu melakukan operasi ginekologi dapat
g. Indikasi social ekonomi yaitu indikasi yang berdasarkan beban sosial ekonomi
a. Hamil
a. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tidak hamil.
akan dipersulit oleh oedema tuba uterine, infeksi dan kegagalan. Oedema tuba
uterine akan berkurang setelah hari VII – X pasca persalinan. Tubektomi setelah
hari itu akan lebih dipersulit oleh adanya penciutan alat-alat genital dan
d. Pasca keguguran yaitu triwulan pertama dengan minilap atau laparaskopi atau
a. Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
d. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius
g. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (Tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
c. Ada rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan.
d. Harus dilakukan oleh dokter yang terlatih (Dokter spesialis ginekologi atau
spesialis bedah)
sempat minta klien untuk membersihkan bagian abdomen atau perut bawah,
b. Bila menutupi daerah operasi rambut pubis cukup digunting, pencukuran hanya
dilakukan apabila rambut tersebut sangat menutupi daerah operasi dan waktu
d. Setelah pengolesan betadine/povidon iodin pada kulit, tunggu 1-2 menit agar
a. Saat Operasi
Pasca keguguran, pasca persalinan atau masa interval. Pasca persalinan dianjurkan
1. Laparatomi biasa
pasca persalinan. Selain itu dapat dilakukan bersamaan dengan seksio sesarea.
Tindakan ini paling mudah dilakukan 1-2 hari pasca persalinan. Saat itu uterus
masih besar tuba uterina masih panjang dan dinding perut masih longgar
sehingga mudah dalam mencapai tuba uterina dengan sayatan kecil 1-2 cm
dibawah pusat.
Pasien dibaringkan, lipatan kulit dibawah pusat yang berbentuk bulan sabit
ditegangkan antara dua buah doek klem hingga menjadi lurus. Pada tempat
lipatan itu dilakukan sayatan kecil 1-2 cm sampai hampir menembus rongga
peritoneum.
1. Promeroy
lipatan diikat dengan sehelai catgut biasa no 0 /no 1.Lipatan tuba kemudian
2. Kroener
Fimbria dijepit dengan sebuah klem. Bagian tuba proksimal dari jepitan diikat
dengan sehelai benang sutera, atau dengan cat gut yang tidak mudah di
3. Irving
Dengan aplikator, bagian isthmus tuba ditarik dan cincin dipasang pada bagian
karena tidak mendapat suplai darah lagi dan akan menjadi fibrotik. Cincin
5. Pemasangan Klip
mempunyai keuntungan dapat digunakan pada tuba yang edema. Klip Huka –
keproksimal dan distal serta mesosalping terbakar sejauh 2 cm. pada waktu
kauterisasi tuba tampak menjadi putih, menggembung, lalu putus. Cara ini
banyak ditinggalkan.
Menurut Saifuddin (2010) perawatan pasca bedah dan pengamatan lanjut pada
tubektomi yaitu setiap 15 menit dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan nadi. Bila
telah diperbolehkan minum, sebaiknya klien diberikan cairan yang mengandung gula
untuk membantu meningkatkan kadar glukosa darah. Lakukan Romberg Sign (klien
disuruh berdiri dengan mata tertutup), bila klien tampak stabil, dianjurkan
mengenakan pakaian dan pemulihan kesadaran, apabila semua berjalan baik klien
dapat dipulangkan.
a. Istirahat dan jaga tempat sayatan operasi agar tidak basah minimal selama 2 hari,
b. Dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama 1 minggu dan apabila
c. Jangan mengangkat benda yang berat atau menekan daerah operasi sekurang-
6. Segera kunjungi rumah sakit atau klinik bila klien merasakan ada tanda-tanda
kehamilan. Hamil setelah tubektomi sangat jarang, tetapi bila terjadi hal ini
pada tuba.
7. Lebih baik dibuatkan catatan untuk klien dan pasangannya tentang hal-hal apa
daerah operasi, apakah ada tanda-tanda komplikasi, atau hal-hal lain yang dikeluhkan
oleh klien. Bila digunakan benang sutera pada saat kontrol pertama benang itu
dicabut.
2.3.15. Kegagalan
terjadinya kehamilan tetap ada, baik dalam Rahim maupun diluar Rahim (ektopik)
baik yang didalam maupun yang diluar Rahim. Selanjutnya membawa klien tersebut
itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita atau
pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat atau cara KB. Upaya untuk
dan sikap dari setia pasangan usia subur untuk membatasi jumlah kelahiran,
disamping hal tersebut masih ada masyarakat yang sulit menentukan pilihan
kontrasepsi yang tersedia, pemakaian alat kontrasepsi merupakan salah satu bentuk
prilaku kesehatan.
faktor yang berhubungan dengan sikap dan penggunaan alat kontrasepsi / KB yaitu
faktor faktor sosio demografi, faktor sosio psikologis, dan faktor pemberi pelayanan.
sebagainya. Dari segi umur kelompok umur 20-30 tahun dengan jumlah anak tiga
keluarga berencana /KB, hal ini dapat diumpamakan jika terjadi issue / desas –
mengikuti KB akan berkurang dan jika tidak ada dukungan dari keluarga maupun
c. Faktor pemberi pelayanan yaitu jika faktor pemberi pelayanan tidak berfungsi
Sosio Demografi
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pengetahuan
5. Agama
6. Penghasilan
7. Jumlah anak Menggunakan Alat
Faktor Psikologis Kontrasepsi
1. Kepercayaan
2. Nilai
3. Adat Istiadat
4. Kebiasaan Masyarakat
Pemberi Pelayanan
1. Sumber pelayanan
2. Kemampuan petugas
Gambar 2.1. Kerangka Teori Pengaruh Sosio Demografi dan Sosial Budaya
dalam Menggunakan Kontrasepsi Menurut Teori Bertrand (1980)
kerangka teori yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui
hubungan faktor sosio demografi dan sosial budaya dengan penggunaan kontrasepsi
tubektomi. Faktor sosio demografi yang diteliti adalah umur, pendidikan, pekerjaan,
pengetahuan, agama, penghasilan, jumlah anak dan faktor sosial budaya adalah
Sosio Demografi
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pengetahuan
5. Agama Penggunaan Kontrasepsi
6. Penghasilan 1. Tubektomi
7. Jumlah anak 2. Non - Tubektomi
Sosial Budaya :
1. Kepercayaan
2. Nilai
3. Adat istiadat
4. Kebiasaan masyarakat