dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10
cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan
pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang
rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya
beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 dan tahun
2010 terjadi peningkatan usia mulai mengonsumsi rokok. Pada tahun 2007 usia
pertama kali merokok 5 – 9 tahun sebesar 1,3%, pada usia 10 – 14 tahun sebesar
10,5%, sedangkan pada riskesdas tahun 2010 terjadi peningkatan pada usia 9 – 10
sebesar 1,7% dan pada usia 10 – 14 tahun sebesar 17,5%.
Menurut Riskesdas pada tahun 2007 di Provinsi Jawa Tengah 2007 diketahui
bahwa prosentase pertama kali mengonsumsi rokok / tembakau paling muda pada
usia 5 – 9 tahun sebesar 12,9%, 10 – 14 tahun sebesar 51,6%. Data tersebut
menunjukkan bahwa konsumsi rokok pertama kali dilakukan pada usia 5 – 9
tahun semakin meningkat. Banyak diantara anak yang mengatakan bahwa awal
merokok karena melihat teman, orangtua atau saudaranya yang sering merokok,
2
sehingga timbul rasa ingin mencobanya. Kemudian pada tahun 2013 dinyatakan
anak yang berumur ≥10 tahun di Indonesia rerata rokok yang dihisap dalam sehari
adalah 12,3 batang (setara satu bungkus).
Pengetahuan kalangan para remaja dan anak - anak akan bahaya rokok
cenderung masih rendah, sehingga kesadaran untuk berhenti merokok masih
sangat sulit dilakukan. Selain itu juga salah satu pemicu meningkatnya angka
konsumsi rokok disebabkan karena industri rokok dengan kreatif membuat iklan
produk rokok yang dibuat sedemikian menariknya untuk dapat menarik perhatian
para konsumen.