DEMAM
A. IDENTITAS PASIEN 1
1. ANAK
a. Nama : An “A”
b. Anak yang ke : Anak ke 4
c. Umur : 3 Tahun
d. Jenis kelamin : Laki-Laki
e. Agama : Islam
2. Orang Tua
a. Ayah
a. Nama : Tn “H”
b. Umur : 52 Tahun
c. Pekerjaan : Pedagang
d. Pendidikan : SLTA
e. Agama : Islam
f. Alamat : Dusun Tongkek, Desa Kuripan, Kuripan,
Lombok Barat
b. Ibu
1) Nama : Ny “M”
2) Umur : 44 Tahun
3) Pekerjaan : Pedagang
4) Pendidikan : SLTA
5) Agama : Islam
g. Alamat : Dusun Tongkek, Desa Kuripan, Kuripan,
Lombok Barat
B. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama : Demam
Keluhan saat pengkajian :
Ibu pasien mengantakan anaknya demam 3
hari yang lalu dan langsung dibawa ke
dokter spesialis anak tetapi selang 2 hari
pasien kembali demam dan ibu pasien
memutuskan membawa anaknya kerumah
sakit Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok
Barat pada hari sabtu 21 Agustus 2022 dan
langsung di bawa ke IGD setelah dilakukan
pemeriksan di IGD pasien diputuskan akan
melakukan rawat inap pada hari minggu 22
2022 baru dipindahkan ke ruang rawat inap
anak dengan keluhan kejang 1x selama
kurang lebih 5 menit, keluhan kejang pada
seluruh tubuh dengan mata mendelik ke
atas, demam 3 hari yang lalu pasien tampak
gelisah, tegang dan pucat serta kurang
berkonsentrasi.
2. kesehatan anak (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
a. Prenatal care
1) Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu
Ibu pasien mengatakan pada saat hamil merasakan keluhan hamil
seperti biasa yaitu mual muntah dan tidak ada keluhan yang lebih
serius dan pada saat hamil tidak pernah mengalami kekurangan
nutrisi.
2) Obat yang pernah dikonsumsi
Ibu pasien mengatakan pada saat hamil mengkonsumsi obat tablet
tambah darah dan vitamin yang diberikan di pelayanan kesehatan.
b. Natal
1) Jenis persalinan
Ibu pasien mengatakan jenis persalinan yang dilaksanakan adalah
persalinan normal dengan induksi atau merangsang kontraksi rahim
sebelum kontraksi alami terjadi.
2) Penolong persalinan
Ibu pasien mengatakan penolong persalinan adalah bidan.
3) Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan
Ibu pasien mengatakan tidak ada komplikasi pada saat melahirkan
dan setelah melahirkan seperti perdarahan usai persalinan.
c. Post natal
Ibu pasien mengatakan anaknya pada saat bayi sering mengalami
demam dan pada usia 7 bulan pernah mengalami kejang demam.
3. Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan dikeluarga pihak bapak dan ibu pasien ada yang
mengalami kejang demam yaitu adiknya.
C. Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik
a. PB/ TB : 85Cm
b. BB : 11,5 Kg
c. Lingkar Kepala : 46 Cm
d. Lingkar lengan : 8,5 Cm
D. Reaksi Hospitalisasi (Respon psikologis orang tua, seperti kecemasan, dll)
Ibu pasien mengatakan pada saat di rawat di rumah pasien menjadi lebih
rewel dari biasanya dan selalu ingin ditemani oleh ibunya, jika ibunya keluar
sebentar pasti pasien akan menangis dan memanggil ibunya dan ibu pasien
juga merasa khawatir dan cemas dengan keadaan anaknya yang kejang demam
dan di rawat di rumah sakit.
E. Pengkajian Pola Kesehatan Menurun Virginia Hendorson
1. Pernapasan
Pada saat pengkajian respirasi pasien 28x/ menit.
2. Eliminasi
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anakanya tidak memiliki
gangguan eliminasi seperti BAB dan BAK masih di batas normal yakni
BAB 1 x sehari dengan frekuensi padat, bau khas feses dan BAK 6-8 x
sehari dengan warna kuning, bau khas urine dan tidak ada nyeri.
3. Nutrisi
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya makan 3x sehari
dengan menghabiskan ½ porsi yang disediakan di rumah sakit dengan nasi,
lauk pauk yaitu telur, daging, tempe dan sayur sop, buah papaya, jeruk,
pisang dan minum 5 gelas perhari atau 1300 cc yaitu air putih.
4. Kebutuhan istirahat tidur
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki
gangguan tidur karena anaknya pada siang hari tidur dari jam 13:00-15:00
dan pada malam hari tidur jam 22:00-06:30.
5. Kebutuhan keseimbangan tubuh
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan pergerakan anaknya
sedikit terganggu karena terpasang infus di tangan sebelah kiri jadi
pergerakannya tidak seperti biasa yang bisa ke mana saja.
6. Kebutuhan personal hygiene
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan pada saat mau ke kamar
mandi untuk BAK, BAB mandi masih dibantu serta ganti baju juga masih
dibantu.
7. Kebutuhan berkomunikasi
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan jika pasien membutuhkan
sesuatu pasien memanggil ibunya dan meminta tolong untuk diambilkan.
8. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya akan menjadi
rewel jika ada perawat yang masuk dan memberikan obat maka pasien akan
menangis dan memeluk ibunya.
9. Kebutuhan berpakaian
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya masih dibantu
dalam hal berpakaian.
10. Pengaturan suhu tubuh
Pada saat pengkajian suhu tubuh pasien 38,5o C
11. Kebutuhan spiritual
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan selalu mengajarkan
anaknya berdoa supaya cepat sembuh.
12. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya selama dirawat di
rumah sakit bermain robot-robotan untuk mengisi waktu luang supaya tidak
merasa bosan di rumah sakit.
13. Kebutuhan belajar
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengetahui
tentang sekitarnya hanya tahu kalau dia sedang sakit dan di rawat di rumah
sakit.
14. Kebutuhan akan penghargaan
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya akan merasa
senang apabila dipuji jika sudah selesai meminum obat dengan baik.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 38,5o C
b. Nadi : 120 x/ menit
c. Pernapasan : 28 x/ menit
4. Pemeriksaan fisik head to toe
a. Kepala
1) Inspeksi
Bentuk kepala normal simetris, penyebaran rambut merata,
berwarna hitam dan tidak ada ketombe.
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
b. Mata
1) Inspeksi
Mata simetris, kelopak mata berwarna gelap, sclera berwarna putih,
konjungtiva berwarna merah muda dan pupil mengecil atau isikor.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Mulut dan lidah
1) Inspeksi
Bibir simetris, aroma napas tidak bau, kelenjar mukosa lembab,
lidah bersih dan warna gigi putih.
d. Telinga
1) Inspeksi : Simetris, tidak ada luka dan warna kulit merata
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri
e. Hidung
1) Inspeksi
Simetris, tidak ada bengkak dan tidak ada pernapasan cuping
hidung.
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan atau luka
f. Leher
1) Inspeksi
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar gondok dan pembesaran
limfe.
2) Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena junggularis.
g. Thoraks
Paru-paru
1) Inspeksi
Bentuk dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada
bekas luka, tidak ada bekas operasi, warna kulit merata.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
3) Perkusi : Sonor
4) Auskultasi : Tidak ada suara tambahan ronchi/ wheezing.
Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
2) Perkusi : Pekat
3) Auskultasi : S1,S2 tunggal
h. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk simetris, tidak ada luka dan tidak ada bekas operasi dan
kolostomi.
2) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
3) Perkusi : Timpani
4) Auskultasi : Bising usus normal 15 x/ menit
i. Ekstermitas
Ekstremitas atas
1) Inspeksi
Tidak ada sianosis, warna kulit merata, terpasang infus RL 20 TPM
ditangan kiri
2) Palpasi : Tidak ada edema
Ekstremitas bawah
1) Inspeksi : Warna merata dan tidak ada lesi
2) Palpasi : Tidak ada edema
j. Integumen
1) Inspeksi : Warna kulit merata
2) Palpasi : Turgo kulit kembali cepat <2 detik
G. Analisa data
No Symptom Etiologi Problem
1 Ds: ibu pasien mengatakan Infeksi bakteri, virus dan Hipertermi
anaknya demam 3 hari parasit
yang lalu.
Reaksi inflamasi
Do:
suhu tubuh 38,5o C
kulit memerah Proses penyakit
kejang 1x selama
kurang lebih 5 menit
kulit pasien teraba
hangat
No Symptom Etiologi Problem
2 Ds: Hospitalisasi Ansietas
ibu pasien mengatakan
anaknya merasa Lingkungan baru
bingung dengan
tempatnya sekarang
Ancaman terhadap
Ibu pasien mengatakan
konsep diri
anakanya sulit
berkonsentrasi
Do:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak tegang
Muka pasien tampak
Pucat
H. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan ibu pasien
mengatakan anaknya demam 3 hari yang lalu, suhu tubuh 38,5o C, kulit
memerah, kejang 1x selama kurang lebih 5 menit dan kulit pasien teraba
hangat.
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai
dengan ibu pasien mengatakan anaknya merasa bingung dengan tempatnya
sekarang, ibu pasien mengatakan anakanya sulit berkonsentrasi, pasien
tampak gelisah, pasien tampak tegang dan muka pasien tampak pucat
I. Rencana keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
1 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
tindakan Tindakan
keperawatan Observasi:
selama 3x24 jam 1.Identifikasi penyebab hipertermia
diharapkan (misalnya dehidrasi, terpapar
termoregulasi lingkungan panas, penggunaan
membaik dengan incubator)
kriteria hasil: 2.Monitor suhu tubuh
1) Kulit merah 3.Monitor kadar elektrolit
menurun 4.Monitor haluaran urine
2) Kejang 5.Monitor komplikasi akibat
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
menurun hipertermia
3) Pucat menurun Terapeutik:
4) Takikardi 1. Sediakan lingkungan yang dingin
menurun 2. Longgarkan atau lepaskan
5) Takipnea pakaian
menurun 3. Basahi dan kipasi permukaan
6) Suhu tubuh tubuh
membaik 4. Berikan cairan oral
7) Suhu kulit 5. Ganti linen setiap hari atau lebih
membaik sering jika mengalami
hyperhidrosis (keingat
berlebihan)
6. Lakukan pendinginan eksternal
(misalnya selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen dan aksila)
7. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
8. Beri oksigen, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu.
2 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
tindakan Observasi
keperawatan 3X24 1. Monitor tanda-tanda ansietas
jam diharapkan (verbal non verbal)
tingkat ansietas Terapeutik
menurun dengan 1. Ciptakan suasana terapeutik
kriteria hasil: untuk menumbuhkan
1) Verbalisasi kepercayaan
kebingungan 2. Temani pasien untuk mengurangi
menurun kecemasan
2) Perilaku 3. Pahami situasi yang membuat
gelisah ansietas
menurun 4. Dengarkan dengan penuh
3) Perilaku perhatian
tegang 5. Gunakan pendekatan yang
menurun tenang dan meyakinkan
4) Frekuensi Edukasi
nadi menurun 1. Informasikan secara factual
5) Pucat mengenai diagnosis, pengobatan
menurun dan prognosis
6) Konsentrasi 2. Anjurkan keluarga untuk tetap
membaik menemani pasien
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Latih tehnik relaksasi
Kolaborasi
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
1. Kolaborasi pemberian obat anti
ansietas jika perlu
h. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk simetris, tidak ada luka dan tidak ada bekas operasi dan
kolostomi.
2) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
3) Perkusi : timpani
4) Auskultasi : bising usus normal 15 x/ menit
i. Ekstermitas
Ekstremitas atas
1) Inspeksi
Tidak ada sianosis, warna kulit merata, terpasang infus RL 20 TPM
ditangan kiri
2) Palpasi : tidak ada edema
Ekstremitas bawah
1) Inspeksi : warna merata dan tidak ada lesi
2) Palpasi : tidak ada edema
j. Integumen
1) Inspeksi : warna kulit merata
2) Palpasi : turgo kulit kembali cepat <2 detik
H. Analisa data
No Symptom Etiologi Problem
1 Ds: Infeksi bakteri, virus dan Hipertermi
Ibu pasien mengatakan parasit
anaknya demam
Do:
Reaksi inflamasi
Suhu tubuh 38, 8OC
Nadi 114 x/ menit
RR 22 x/ menit Proses penyakit
Pasien kejang 1x yang
berlangsun 10 menit
Kulit pasien teraba
hangat
2 Ds: Masuk rumah sakit Gangguan
Ibu pasien mengatakan rasa nyaman
anaknya mengeluh tidak
nyaman Hospitalisasi
Ibu pasien mengatkan
anaknya mengeluh Gejala penyakit
kepanasan
Do:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak menangis
Nadi 114 x/ menit
RR 22 x/ menit
3 Ds: Hospitalisasi Ansietas
Ibu pasien mengatakan
anaknya bingung
Lingkungan baru
Ibu pasien mengatakan
anaknya sulit
berkonsentrasi
Do Ancaman terhadap
Pasien tampak gelisah konsep diri
Pasien tampak pucat
Pasien tampak tegang
Nadi 114 x/ menit
No Symptom Etiologi Problem
RR 22 x/ menit
I. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan ibu
pasien mengatakan anaknya demam, suhu tubuh 38, 8OC, nadi 114 x/
menit, RR 22 x/ menit, pasien kejang 1x yang berlangsun 10 menit, kulit
pasien teraba hangat
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai
dengan ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh tidak nyaman, ibu pasien
mengatkan anaknya mengeluh kepanasan, nadi 114 x/ menit, RR 22 x/
menit pasien tampak gelisah dan pasien tampak menangis
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai
dengan ibu pasien mengatakan anaknya bingung, ibu pasien mengatakan
anaknya sulit berkonsentrasi, pasien tampak gelisah, pasien tampak pucat,
pasien tampak tegang, nadi 114 x/ menit
J. Rencana keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
1 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
tindakan Tindakan
keperawatan selama Observasi:
3x24 jam diharapkan 1. Identifikasi penyebab
termoregulasi hipertermia (misalnya
membaik dengan dehidrasi, terpapar lingkungan
kriteria hasil: panas, penggunaan incubator)
1) Kulit merah 2. Monitor suhu tubuh
menurun 3. Monitor kadar elektrolit
2) Kejang menurun 4. Monitor haluaran urine
3) Pucat menurun 5. Monitor komplikasi akibat
4) Takikardi hipertermia
menurun Terapeutik:
5) Takipnea 1. Sediakan lingkungan yang
menurun dingin
6) Suhu tubuh 2. Longgarkan atau lepaskan
membaik pakaian
7) Suhu kulit 3. Basahi dan kipasi permukaan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
membaik tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hyperhidrosis (keingat
berlebihan)
6. Lakukan pendinginan eksternal
(misalnya selimut hipotermia
atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen dan
aksila)
7. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
8. Beri oksigen, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu.
2 Gangguan Rasa Setelah dilakukan Terapi relaksasi
Nyaman tindakan Observasi
keperawatan 3X24 1) Identifikasi penurunan tingkat
jam diharapkan energy, ketidakmampuan
status kenyamanan berkonsentrasi atau gejala lain
meningkat dengan yang menggangu kemampuan
kriteria hasil: kognitif.
1) Keluhan tidak 2) Identifikasi tehnik relaksasi
nyaman menurun yang pernah efektif digunakan
2) Gelisah menurun 3) Periksa ketegangan otot,
3) Keluhan sulit frekuensi nadi, tekanan darah
tidur menurun dan suhu sebelum latihan
4) Keluhan Terapeutik
kepanasan 1) Ciptakan lingkungan tenang
menurun 2) Berikan informasi tertulis
5) Merintih menurun tentang persiapan prosedur
6) Menangis relaksasi
menurun Edukasi
1) Jelaskan tujuan, manfaat tehnik
relaksasi
2) Anjurkan mengambil posisi
yang nyaman