1. Kami adalah Peneliti berasal dari STIKES Yarsi Mataram Program Studi
Keperawatan Jenjang D.3 dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi
dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul Pemberian Stimulasi Motorik
Kasar Pada Anak Usia 18-24 Bulan Dengan Keterlambatan Berjalan.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan
keperawatan anak dengan keterlambatan berjalan yang dapat memberi
manfaat berupa memberikan pemahaman bagi ibu untuk merawat anak dengan
keterlambatan berjalan.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara stimulasi motorik kasar. Cara
ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir
karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan/pelayanan
keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah anda turut terilibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/ tindakan
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,
silakan menghubungi peneliti pada nomor Hp: 087879798889.
Mataram,………2022
Peneliti
Qudwatul Hasanah
Lampiran 2.
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
Motorik Kasar Pada Anak Usia 18-24 Bulan Dengan Keterlambatan Berjalan”.
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
apapun.
Mataram,.........................2022
Saksi Yang memberikan persetujuan
( )
( )
Mataram,.........................2022
Peneliti
Qudwatul Hasanah
Lampiran 3.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA ANAK
(VIRGINIA HENDERSON)
1. Pengkajian Umum
a. Identitas Pasien
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jenis Kelamin :
Suku/ Bangsa :
Agama :
Alamat :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Agama :
Suku/Bangsa :
c. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama :
4) Riwayat persalinan
a) Prenatal :
b) Intranatal :
c) Penolong persalinan :
5) Tumbuh kembang
a) Pertumbuhan fisik :
b) Perkembangan anak :
sosio-kultural-spiritual)
a) Pola respirasi :
b) Pola eliminasi :
c) Pola nutrisi :
i) Pola rekreasi :
j) Pola beribadah :
k) Pola bermain :
l) Pola berkomunikasi :
m)Pola belajar :
7) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum :
b) Kesadaran :
c) Head To Toe
(1) Kepala
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(2) Mata
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(3) Hidung
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(4) Mulut
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(5) Telinga
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(6) Leher
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(7) Kulit
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(8) Dada
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(c) Aukultasi :
(d) Perkusi :
(9) Ekstremitas
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(c) Perkusi :
(10) Genetalia
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
8) Pemeriksaan Penunjang
(a) Lab
(b) Radiologi
Lampiran 4.
Perkembangan Dan Stimulasi Umur 18-24 Bulan
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
Dorong anak agar mau berlari, berjalan dengan berjinjit, bermain di air, menendang,
melempar dan menangkap bola besar serta berjalan naik turun tangga
2. Berjalan tanpa terhuyung-huyung
3. Melatih keseimbangan tubuh
Ajari anak cara berdiri dengan satu kaki secara bergantian. Ia mungkin perlu berpegangan
kepada anda atau kursi ketika ia melakukan untuk pertama kalinya.
Usahakan agar anak menjadi terbiasa dan dapat berdiri dengan seimbang dalam waktu yang
lebih lama setiap kali ia mengulangi permainan ini.
4. Mendorong mainan dengan kaki. Biarkan anak mencoba mainan yang perlu didorong dengan
kakinya agar mainan itu dapat bergerak maju
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menumpuk 4 buah kubus
2. Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
3. Menggelindingkan bola kearah sasaran
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Dorong agar anak mau main balok-balok, memasukkan benda yang satu ke dalam benda
lainnya
b. Menggambar dengan crayon, spidol, pensil berwarna
c. Menggambar pakai tangan
2. Mengenal berbagai ukuran dan bentuk. Buat lubang-lubang dengan ukuran dan bentuk yang
berbeda pada sebuah tutup kotak/kardus. Beri anak mainan/benda-benda yang bisa
dimasukkan lewat lubang-lubang itu.
3. Bermain puzzle. Beri anak permainan puzzle sederhana, yang hanya terdiri dari 2-3 potong
saja. Puzzle semacam itu dapat dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang diberi
gambar, kemudian dipotong-potong menjadi 2 atau 3 bagian.
4. Menggambar wajah atau bentuk. Tunjukkan kepada anak cara menggambar bentuk-bentuk
seperti: garis, bulatan, dan lainnya. Pakai spidol, crayon dan lainnya. Ajarkan juga cara
menggambar wajah.
5. Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan. Beri anak adonan kue (apabila anda
membuat kue) atau lilin yang bisa dibentuk. Ajari bagaimana cara membuat berbagai bentuk.
BICARA BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti.
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak. Ajak anak agar ia mau ikut
serta.
b. Bicara banyak-banyak kepada anak, gunakan kalimat-kalimat pendek, jelas dan mudah
ditiru anak.
c. Setiap hari, anak dibacakan buku.
d. Dorong agar anak anda mau menceritakan hal-hal yang dilakukan dan dilihatnya.
2. Melihat acara televisi.
Biarkan anak melihat acara anak-anak di televisi. Dampingi anak dan bicarakan apa yang
dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai dengan perkembangan anak dan batasi agar
anak melihat televisi tidak lebih dari 1 jam sehari.
3. Mengerjakan perintah sederhana mulai memberi perintah kepada anak. "Tolong bawakan
kaus kaki merah", ATAU "Letakkan cangkirmu di meja". Tunjukkan kepada anak cara
mengerjakan perintah tadi, gunakan kata-kata sederhana.
4. Bercerita tentang apa yang dilihatnya. Perlihatkan sering-sering buku dan majalah bergambar
kepada anak. Usahakan agar anak mau menceritakan apa yang dilihatnya. Usahakan agar
anak mau menceritakan apa yang dilihatnya.
SOSIALISASI KEMANDIRIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri.
2. Bertepuk tangan, melambai-lambai
3. Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
4. Mengetahui jenis kelamin diri sendiri perempuan atau laki-laki
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Ajak anak mengunjungi tempat bermain kebun binatang, lapangan terbang, museum dan
lainnya.
b. Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel.
c. Usahakan agar anak mau melepas pakaiannya sendiri (tanpa harus dibantu), membereskan
mainannya dan membantu kegiatan rumah tangga yang ringan.
d. Ajari ia makan sendiri dengan memakai sendok dan garpu, dan ajak ia akan makan
bersama keluarga.
2. Mengancingkan kancing baju
Beri anak pakaian atau mainan yang mempunyai bush kancing/kancing tarik. Ajari anak cara
mengancingkan kancing tersebut.
3. Permainan yang memerlukan interaksi dengan teman bermain.
Usahakan agar anak bermain dengan teman sebaya misalnya bermain petak umpet. Dengan
bermain seperti ini, anak akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan dan giliran
bermain dengan teman-temannya.
4. Membuat rumah-rumahan. Ajak anak membuat rumah-rumahan dari kotak besar/kardus.
Potong kardus itu untuk membuat jendela dan pintu rumah.
5. Berpakaian. Biarkan anak memakai pakaiannya sendiri sejauh yang dapat dilakukannya.
Setelah belajar lebih banyak mengenal hal ini, berangsur-angsur ia akan mau melakukan
sendiri tanpa dibantu.
6. Mulai diperkenalkan tentang jenis kelamin anak, baik saat memandikan anak atau
memakaikan pakaian. Gunakan kata sederhana dan dengan intonasi datar.
Lampiran 5.
Tanya ibu/Pengasuh
3 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak Kasar
berpegangan?
4 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan Sosialisasi dan
atau melambailambai? kemandirian
5 Jawab TIDAK bila ia membutuh kan bantuan Apakah Bicara dan
anak dapat mengatakan "papa" ketika ia Bahasa
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan "mama"
jika memanggil/melihat ibunya?
6 Jawab YA bila anak mengatakan salah satu Sosialisasi dan
diantaranya Apakah anak dapat menunjukkan apa yang kemandirian
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab
YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
Coba berdirikan anak
7 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar
selama kira-kira 5 detik?
8 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar
selama 30 detik atau lebih?
9 Taruh kubus di lantai, tanpa berpegangan atau Gerak Kasar
menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut kubus di lantai dan kemudian berdiri
kembali?
10 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan Gerak Kasar
tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
Tanya Ibu
3 Apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambaikan Sosialisasi dan
tangan tanpa bantuan? kemandirian
TOTAL
Lampiran 6.
temperamen. Faktor ini jarang dipahami oleh orang tua juga terkadang
berjalan pada usia kurang lebih 9-18 bulan, jika dalam usia 18 bulan
anak belum dapat berjalan tanpa di pegang maka bisa dikatakan anak
b) Kekurangan Vitamin
c) Kesehatan Ibu
mempengaruhi janin.
d) Faktor Rhesus
e) Obat-obatan
f) Sinar x
Radiasi dapat menyebabkan mutasi gen (perubahan permanen
g) Alkohol
tampak pada anak dari ibu yang meminum akohol selama kehamilan
h) Mengisap rokok
i) Kelahiran Prematur
tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu,
anak tumbuh dan berkembang dengan pesat. Peran orang tua dalam
memenuhi kebutuhan dasar anak sangat penting, salah satunya yaitu
dan berjalan. Keinginan ini harus didukung oleh nutrisi yang cukup,
bagian tubuh bebas dari rasa nyeri, kemampuan sensoris dan kognitif
b) Pola Asuh
Pola asuh yang kurang tepat dapat dilihat dari kurangnya orang
lantai atau takut anak akan terjatuh, takut rumah berantakan dan lain-
anak juga akan terbiasa dengan pola asuh yang kurang tepat, dan
lantai.
yang tepat. Untuk bisa berdiri tumit kaki menumpu, lutut menekuk,
terutama pada otot sumbuh tubuh, panggul, lutut, dan tumit, tidak
e) Faktor Lingkungan
f) Faktor aktivitas
Apabila pada usia itu anak terlalu banyak duduk atau digendong
maka tingkat perkembangan anak menjadi seperti anak usia 6-7
bulan.
a) Terapi Non-Medis
bisa dilakukan oleh orang tua bayi sebagai langkah awal komunikasi
personal antara orang tua dan bayi. Adanya rangsangan pada kulit
b) Memberikan stimulasi
c) Bermain
Kegiatan bermain merupakan aktivitas yang digemari anak dan
melibatkan gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat, dan otot
DAFTAR PUSTAKA
Ahda, H., Erilyani, N., & Rahmayanti, D. (2017). Peranan Stimulasi Orang Tua
Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-3 Tahun Di Sungai
Besar Banjar Baru. Jurnal Ners Lentera, 3(3).
Ariani, Permadi, P. I., Mastuti, N. L., Wulandari, H., & Suyanto. (2020).
Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan.
Malang: UB Press.
Bahren, Raehanul. (2013). Bagaimana Mendidik Anak yang Bandel (VI Tahun 1).
Jakarta: Pustaka Muslim.
Hidayat, A, & Alimul Aziz. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik
analisis data. Jakarta : Salemba Medika.
Mudlikah, S., Hamida, S., Mala, N. A., & Noviana, A. A. (2020). Penerapan
Massase Untuk Mencegah Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar
Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jatikalang Kec.Prambon Kab. Sidoarjo.
Journal of Community Service, 463-471.
Nova, & Wati, D. E. (2019). Peran Orang Dewasa Dalam Stimulasi Motorik
Kasar Pada Anak Delayed Walking (Keterlambatan Berjalan). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Raihana. (2018). Urgensi Sekolah Paud Untuk Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 17-28.
Syofiah, P. N., Machmud, R., & Yantri, E. (2019). Analisis Pelaksanaan Program
Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Balita di Puskesmas Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas,
151-156.
Taamu, L, M., & Saadi, D. M. (2019). Video pijat bayi sebagai media peningkatan
keterampilan ibu dalam merangsang perkembangan motorik bayi.
myjurnal.poltekkes-kdi,ac.id, 155-164.
Ulfah, E., Rahayuningsih, S. E., Herman, H., Susiarno, H., Gurnida, D. A.,
Sukandar, H. (2018). Asuhan Nutrisi dan Stimulasi dengan Status
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia 12-36 Bulan. ejournal unisba,
12-20.
Wiyandra, Y., & Yenila, F. (2020). Expert System Delayed Walking in the
Toddler. Jurnal KomTekInfo, 152-158.
Wu, Y. C., Leng, C. H., Hsieh, W. S., Hsu, C. H., Chen, W. J., Gau, S. S. F.,
Chiu, N. C., Yang, M. C., Li-Jung Fang, Hsu, H. C., Yu, Y. T., Wu, Y. T.,
Chen, L. C., & Jeng, S. F. (2014). Arandomized controlled trial of clinic
based and home-based interventions incomparison with usual care for
preterm infants: Effects and mediators. Research in Developmental
Disabilities, 35(10), 2384–2393. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2014.06.009