Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA TIGA
Jln. TGH. Ali Batu Lingkar Selatan Kota Mataram Telp (0370) 6161271 Website:
www.stikesyarsimataram.ac.id, email: stikesyarsimataram@yahoo.com

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN


PROPOSAL/KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : Qudwatul Hasanah


NIM : 022SYE19
JUDUL : Pemberian Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Usia 12-18
Bulan Dengan Gangguan Perkembangan Keterlambatan
Berjalan (Delayed Walking)
PEMBIMBING I : Melati Inayati Albayani, S.Kep., Ners., MPH
PEMBIMBING II : Kusniyati Utami, S.Kep., Ners., M. Kep

Hari/ Paraf
No Rekomendasi Pembimbing
Tanggal Pembimbing
Menurut Yusuf Syamsu (2011) Perkembangan anak mencakup 3 aspek yaitu :
1. Personal Sosial
Perkembangan social merupakam pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan
diri terhadap norma-norma kelompok, moral tradisi, dan meleburkan diri menjadi
satu serta saling menjalin kerja sama dan komunikasi.
2. Bahasa
Bahasa merupakan segala bentuk komunikasi, baik yang disampaikan dalam lisan,
tulisan, isyarat, gerak tubuh, maupun ekspresi wajah. Perkembangan bahasa
meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
Perkembangan bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif anak. Anak
yang intelektualnya belum berkembang dan masih sederhana pula. Bahasa juga
merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak belajar bahasa seperti halnya belajar
hal lain, yaitu dengan meniru dan mengulang
hasil yang didapatkannya.
3. Perkembangaan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan merupakan hasil pola interaksi
yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh
otak. Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan
motorik halus.

1) Perkembangan motorik kasar


Perkembangan motorik kasar adalah gerak tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri.Perkembanagan motorik kasar meliputi
penggunaan otot-otot kasar seperti tangan, kaki dan badan (hurlock,
2003).Kemampuan anak untuk duduk, berlari dan melompat termasuk contoh
perkembangan motorik kasar.Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota
tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan
motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Oleh karena proses
kematangan setiap anak berbeda maka laju perkembangan seorang anak bisa
saja berbeda satu sama lain.
2) Perkembangan Motorik Halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak
yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh
tertentu.Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk
belajar dan berlatih.Menulis, menggunting, dan menyusun balok, adalah
contoh-contoh gerakan motorik halus.

2.1.4 Fungsi perkembangan Motorik


Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan pribadi secara keseluruhan. Elizabeth Hurluck (1995) cit Yusuf Syamsu
(2011) mencatat beberapa alasan tentang perkembangan motorik bagi konstelasi
perkembangan individu, yaitu:

1. Melalui keterampilan perkembangan motorik anak dapat menghibur dirinya dan


memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, mengkap bola dan memainkan alat
mainan.
2. Melalui keterampilan perkembangan motorik anak dapat beranjak dari kondisi
helplessness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke
kondisi yang independence (bebas, tidak bergantung). Anak dapat bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lainnya, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.
Kondisi ini akan menunjang perkembangan self confidence (rasa percaya diri).
3. Melalui keterampilan perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya.
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain
atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan
menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan
terkucil atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan).
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perekembangan self-
concept (kepribadian anak).

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik


Menurut Santoso (2014), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan
motorik anak antara lain :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
perkembangan anak. Faktor ini merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak
yang menjadi ciri khanya.Melalui genetic yang terkadang didalam sel telur yang
telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas perkembangan. Ditandai
dengan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangasangan,
umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan.Faktor ini disebut juga mileum merupakan tempat anak tersebut hidup dan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik
akan menghambatnya. Berikut ini yang dapat mempengaruhi faktor lingkungan:
a. Mekanisme
Trauma, cairan ketuban yang kurang dan posisi fetus yang abnormal bisa
menyebabkan kelainan konginetal seperti club foot.
b. Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang menyebakan kelainan bawaan pada bayi anatara lain obat-
obatan, rokok, dan alkhol.
c. Radiasi
Paparan sinar rontgen dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti spinal
bifida, retadasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan
konginetal mata, kelinan jantung.
d. Gizi
Kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang anak, seperti: Protein, karbohidrat,
lemak, mineral, vitamin,dan air dapat membantu proses perkembangan anak
dengan baik. Seorang anak yang kebutuhan zat gizinya kurang atau tidak
terpenuhi, maka dapat menghambat perkembangan.
e. Hubugan anak dalam keluarga
Hubungan anak dengan orang disekitarnya, seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau yang selalu merasa tertekan, akan
mengalami hambatan dalam perkembangan
f. Stimulasi
Stimulasi merupakan hal penting dalam perkembangan anak. Anak mendapat
stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih mudah berkembang terutama
dalam perkembangan motorik, seperti berjalan, berdiri dan melompat.
g. APE
Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal upaya
yang dilakukan yaitu melalui stimulasi bermain mengunakan permainan
edukatif (APE) sehingga dapat meningkatkan perkembangan anak.

2.3.2 Prinsip-Prinsip Stimulasi Perkembangan


Depkes RI (2010) terdapat prinsip dasar dalam memberikan stimulasi, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan landasan rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru
tingkah laku orang-orang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,
terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu / permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar
anak.
7. Beri kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Aktivitas sensori motor merupakan bagian yang berkembang paling
dominan pada masa toddler, perkembangan ini didukung oleh
stimulasi/rangsangan yang berasal dari luar diri anak tersebut. Macam-
macam stimulasi yang dapat diberikan orang tua pada anaknya adalah:

1) Stimulasi Visual
Merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan
perkembangan anak karena anak akan meningkatkan perhatiannya pada
lingkungan sekitar melalui penglihatannya.
2) Stimulasi AuditifMerupakan stimulasi yang diberikan dengan suara-
suara untuk melatih pendengaran dan perilaku anak sehingga anak akan
terbiasa dengan yang mereka dengar dari sekitar mereka, disini orang
tua berperan penting dalam stimulasi ini karena semua yang diucapkan
orang di sekitar anak seperti orang tua akan di rekam oleh otak anak.
3) Stimulasi verbal
Merupakan stimulasi suara yang diberikan oleh orang disekitar anak.
Stimulasi ini merupakan kelanjutan dari stimulasi auditif karena setelah
anak mendengar ucapan-ucapan dari orang sekitar, maka anak akan
meniru ucapan tersebut dan tidak jarang anak juga akan melakukan
perintah yang sesuai dengan yang di ucapkan.
4) Stimulasi Taktil
Adalah stimulasi yang yang mencakup tentang perhatian dan kasih
sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus ini akan menimbulkan rasa
aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih responsive
dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai