1. Kami adalah Peneliti berasal dari STIKES Yarsi Mataram Program Studi
Keperawatan Jenjang D.3 dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi
dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul Pemberian Stimulasi Motorik
Kasar Pada Anak Dengan Risiko Keterlambatan Berjalan.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan
keperawatan anak dengan keterlambatan berjalan yang dapat memberi
manfaat berupa memberikan pemahaman bagi ibu untuk merawat anak dengan
keterlambatan berjalan.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara stimulasi motorik kasar. Cara
ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir
karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan/pelayanan
keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah anda turut terilibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/tindakan
yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,
silakan menghubungi peneliti pada nomor Hp: 087879798889.
Mataram,………2022
Peneliti
Qudwatul Hasanah
Lampiran 2.
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
apapun.
Mataram,.........................2022
Saksi Yang memberikan
persetujuan
( ) ( )
Mataram,.........................2022
Peneliti
Qudwatul Hasanah
Lampiran 3.
1. Pengkajian Umum
a. Identitas Pasien
Nama :
Tempat/Tgl lahir :
Jenis Kelamin :
Suku/ Bangsa :
Agama :
Alamat :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Agama :
Suku/Bangsa :
c. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama :
4) Riwayat persalinan
a) Prenatal :
b) Intranatal :
c) Penolong persalinan :
5) Tumbuh kembang
a) Pertumbuhan fisik :
b) Perkembangan anak :
sosio-kultural-spiritual)
a) Pola respirasi :
b) Pola eliminasi :
c) Pola nutrisi :
i) Pola rekreasi :
j) Pola beribadah :
k) Pola bermain :
l) Pola berkomunikasi :
m)Pola belajar :
7) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum :
b) Kesadaran :
c) Head To Toe
(1) Kepala
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(2) Mata
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(3) Hidung
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(4) Mulut
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(5) Telinga
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(6) Leher
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(7) Kulit
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(8) Dada
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(c) Aukultasi :
(d) Perkusi :
(9) Ekstremitas
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
(c) Perkusi :
(10) Genetalia
(a) Inspeksi :
(b) Palpasi :
8) Pemeriksaan Penunjang
(a) Lab
(b) Radiologi
Lampiran 4.
Perkembangan Dan Stimulasi Umur 12-18 Bulan
GERAK KASAR
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan
2. Berjalan mundur 5 langkah
3. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
STIMULASI
1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan
Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Bermain bola
b. Berjalan sendiri
2. Berjalan mundur 5 langkah, bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, ajari anak cara
melangkah mundur. Berikan mainan yang bisa ditarik karena anak akan mengambil langkah
mundur untuk dapat memperhatikan mainan itu
3. Menarik mainan, bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, berikan mainan yang bisa ditarik
ketika anak berjalan. Umumnya anak senang mainan yang bersuara.
4. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
5. Berjalan naik dan turun tangga
Bila anak sudah bisa merangkak naik dan melangkah turun tangga, ajari anak cara jalan naik
tangga sambil berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Tetap bersama anak ketika ia
melakukan hal ini untuk pertama kalinya.
6. Berjalan sambil berjinjit. Tunjukkan kepada anak cara berjalan sambil berjinjit. Buat agar
anak mau mengikuti anda berjinjit di sekeliling ruangan.
7. Menangkap dan melempar bola tersebut. Tunjukkan kepada anak cara melempar sebuah bola
besar, kemudian cara menangkap bola tersebut. Bila anak bisa melempar bola ukuran besar,
ajari anak melempar bola yang ukurannya lebih kecil.
GERAK HALUS
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menumpuk 2 kubus
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Memasukkan benda kedalam wadah
b. Bermain dengan mainan yang mengapung di air
c. Menggambar
d. Menyusun kubus dan mainan
e. Memasukka kubus dikotak
2. Permainan balok
Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu dengan ukuran sekitar 2.5 cm x 2.5 cm. Ajari anak
cara menyusun balok menumpuk ke atas tanpa menjatuhkannya.
3. Memasukkan dan mengeluarkan benda
Ajari anak cara memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol
dan lain-lain. Tunjukkan bagaimana mengeluarkanya dari wadah. Ajak anak bermain
memasukkan dan mengeluarkan benda-benda tersebut.
4. Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya
Sediakan mangkuk atau kotak plastik dari berbagai ukuran. Tunjukkan kepada anak cara
meletakkan mangkuk yang ukurannya lebih kecil ke mangkuk lebih besar. Buat agar anak
mau melakukannya sendiri. Pilih benda-benda yang tidak pecah.
BICARA BAHASA
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama"
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:
a. Berbicara
b. Menjawab pertanyaan
c. Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar
2. Membuat suara
a. Buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau kayu pegangan sapu. Ajak anak membuat
suara dari barang yang dipilihnya misal memukul-mukul sendok ke kaleng, menggoyang-
goyang kerincingan atau memuku-mukul potongan kayu, untuk menciptakan "musik".
b. Menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar
SOSIALISASI KEMANDIRIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN
1. Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau merengek, anak bisa mengeluarkan suara
yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.
2. Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
STIMULASI
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
a. Memberi rasa aman dan kasih sayang
b. Mengayun
c. Menina-bobokkan
d. Permainan "cikuk"
e. Permainan "bersosialisasi"
2. Menirukan pekerjaan rumah tangga
Ketika membersihkan rumah menyapu dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, ajak
anak untuk menirukannya. Berikan kepadanya lap pembersih debu, sapu dan lain-lain.
3. Melepas pakaian
Tunjukkan kepada anak cara melepas pakaiannya. Mula-mula bantu anak dengan cara
membukakan kancing bajunya, melepas sepatunya, atau menarik kaos atau bluse melewati
kepala anak.
4. Makan sendiri
Tunjukkan kepada anak cara memegang sendok. Biarkan anak makan sendiri dan bantu jika
mengalami kesulitan.
5. Merawat boneka
Beri anak boneka plastik atau karet yang bisa di cuci. Ajari anak cara menggendong, memberi
makan, menyayangi, menina-bobokkan, dan memandikan boneka itu.
6. Sering membawa anak ke tempat umum seperti: kebun binatang, pusat perbelanjaan, terminal
bus, museum, stasiun kereta api, lapangan terbang, taman tempat bermain dan sebagainya.
Bicarakan mengenai benda-benda yang anda lihat.
Lampiran 5.
KPSP Pada Anak Usia 12 Bulan
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Pensil
2. Kubus
3. 2 Kubus
Ya Tidak
Bayi di pangku ibunya/Pengasuh di tepi meja periksa
1 Letakkan pensil di telapak tangan anak. Coba ambil Gerak Halus
pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda
mendapatkan pensil itu kembali?
2 Taruh kismis di atas meja. Dapatkah ia memungut Gerak Halus
dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biscuit, dengan gerakan
miring atau menggerapai seperti gambar?
4 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu Bicara dan
kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru Bahasa
menyebutkan kata-kata tadi?
Tanya ibu/Pengasuh
5 Jika anda bersembunyi dibelakang sesuatu/di pojok, Sosialisasi dan
kemudia muncul dan menghilang secara berulang- kemandirian
ulang dihadapan anak, apakah ia mencarianda atau
mengharapkan anda muncul kembali?
6 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi Gerak Kasar
berdiri tanpa bantuan anda?
7 Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang Sosialisasi dan
yang belum ia kenal? Ia akan menunjukkan sikap kemandirian
malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan
bertemu dengan orang yang belum dikenalnya
8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak Kasar
9 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang Bicara dan
sama, misalnya: “ma-ma, “dad-da” atau “pa-pa”. Bahasa
jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
Coba berdirikan anak
10 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detilk atau lebih Gerak Kasar
denga berpegangan pada kursi/meja?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
KPSP Pada Anak Usia 15 Bulan
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Kubus
2. Kismis
Ya Tidak
Bayi di pangku ibunya/Pengasuh di tepi meja periksa
1 Beri 2 kubus, tanpa bantuan, apakah anak dapat Gerak Halus
mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
2 Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil Gerak Halus
seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar?
Tanya ibu/Pengasuh
3 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak Kasar
berpegangan?
4 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan Sosialisasi dan
atau melambailambai? kemandirian
5 Jawab TIDAK bila ia membutuh kan bantuan Apakah Bicara dan
anak dapat mengatakan "papa" ketika ia Bahasa
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan "mama"
jika memanggil/melihat ibunya?
6 Jawab YA bila anak mengatakan salah satu Sosialisasi dan
diantaranya Apakah anak dapat menunjukkan apa yang kemandirian
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab
YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
Coba berdirikan anak
7 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar
selama kira-kira 5 detik?
Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar
8 selama 30 detik atau lebih?
9 Taruh kubus di lantai, tanpa berpegangan atau Gerak Kasar
menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut kubus di lantai dan kemudian berdiri
kembali?
10 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan Gerak Kasar
tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
KPSP Pada Anak Usia 18 Bulan
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Kismis
2. Bola tenis
3. Kubus
Ya Tidak
Bayi di pangku ibunya/Pengasuh di tepi meja periksa
1 Letakkan kismis diatas meja dekat anak, apakah anak Gerak Halus
dapat mengambil dengan ibu jari dan telunjuk?
2 Gelindingkan bola tenis ke arah anak, apakah dapat Gerak Halus
mengelindingkan/melempar bola kembali kepada
anak?
Tanya Ibu
3 Apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambaikan Sosialisasi dan
tangan tanpa bantuan? kemandirian
TOTAL
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan Kemandirian
Lampiran 6.
Lampiran 7.
SATUAN ACARA PENGAJARAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
temperamen. Faktor ini jarang dipahami oleh orang tua juga terkadang
lebih 9-18 bulan, jika dalam usia 18 bulan anak belum dapat berjalan
atau biasa disebut dengan keterlambatan berjalan (Nova & Wati, 2019).
c) Kesehatan Ibu
mempengaruhi janin.
d) Faktor Rhesus
e) Obat-obatan
f) Sinar x
g) Alkohol
tampak pada anak dari ibu yang meminum akohol selama kehamilan
h) Mengisap rokok
i) Kelahiran Prematur
tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu,
anak tumbuh dan berkembang dengan pesat. Peran orang tua dalam
dan berjalan. Keinginan ini harus didukung oleh nutrisi yang cukup,
bagian tubuh bebas dari rasa nyeri, kemampuan sensoris dan kognitif
b) Pola Asuh
Pola asuh yang kurang tepat dapat dilihat dari kurangnya orang
lantai atau takut anak akan terjatuh, takut rumah berantakan dan lain-
anak juga akan terbiasa dengan pola asuh yang kurang tepat, dan
lantai.
yang tepat. Untuk bisa berdiri tumit kaki menumpu, lutut menekuk,
terutama pada otot sumbuh tubuh, panggul, lutut, dan tumit, tidak
ada reflex gerakan primitif, sendi dapat digerakkan sesuai dengan
e) Faktor Lingkungan
f) Faktor aktivitas
Apabila pada usia itu anak terlalu banyak duduk atau digendong
bulan.
a) Terapi Non-Medis
bisa dilakukan oleh orang tua bayi sebagai langkah awal komunikasi
personal antara orang tua dan bayi. Adanya rangsangan pada kulit
c) Bermain
melibatkan gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat, dan otot
Ahda, H., Erilyani, N., & Rahmayanti, D. (2017). Peranan Stimulasi Orang Tua
Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-3 Tahun Di Sungai
Besar Banjar Baru. Jurnal Ners Lentera, 3(3).
Ariani, Permadi, P. I., Mastuti, N. L., Wulandari, H., & Suyanto. (2020).
Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan.
Malang: UB Press.
Bahren, Raehanul. (2013). Bagaimana Mendidik Anak yang Bandel (VI Tahun 1).
Jakarta: Pustaka Muslim.
Hidayat, A, & Alimul Aziz. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik
analisis data. Jakarta : Salemba Medika.
Mudlikah, S., Hamida, S., Mala, N. A., & Noviana, A. A. (2020). Penerapan
Massase Untuk Mencegah Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar
Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jatikalang Kec. Prambon Kab. Sidoarjo.
Journal of Community Service, 463-471.
Nova, & Wati, D. E. (2019). Peran Orang Dewasa Dalam Stimulasi Motorik
Kasar Pada Anak Delayed Walking (Keterlambatan Berjalan). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Raihana. (2018). Urgensi Sekolah Paud Untuk Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 17-28.
Syofiah, P. N., Machmud, R., & Yantri, E. (2019). Analisis Pelaksanaan Program
Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Balita di Puskesmas Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas,
151-156.
Taamu, L, M., & Saadi, D. M. (2019). Video pijat bayi sebagai media peningkatan
keterampilan ibu dalam merangsang perkembangan motorik bayi.
myjurnal.poltekkes-kdi,ac.id, 155-164.
Ulfah, E., Rahayuningsih, S. E., Herman, H., Susiarno, H., Gurnida, D. A.,
Sukandar, H. (2018). Asuhan Nutrisi dan Stimulasi dengan Status
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia 12-36 Bulan. ejournal unisba,
12-20.
Wiyandra, Y., & Yenila, F. (2020). Expert System Delayed Walking in the
Toddler. Jurnal KomTekInfo, 152-158.
Wu, Y. C., Leng, C. H., Hsieh, W. S., Hsu, C. H., Chen, W. J., Gau, S. S. F.,
Chiu, N. C., Yang, M. C., Li-Jung Fang, Hsu, H. C., Yu, Y. T., Wu, Y. T.,
Chen, L. C., & Jeng, S. F. (2014). Arandomized controlled trial of clinic
based and home-based interventions incomparison with usual care for
preterm infants: Effects and mediators. Research in Developmental
Disabilities, 35(10), 2384–2393. https://doi.org/10.1016/j.ridd.2014.06.009