Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

“PROPOSAL DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK”

(Dosen : Ibu Henny Pongantung, MSN, DNS)

Di susun oleh :

Brigita Juliana Karauan : (C1814201163)

Cindy Patricia Wowor : (C1814201164)

Verent Vanda Nontje Korompis : (C1814201223)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN STELLA MARIS

MAKASSAR

2019
PROPOSAL PEMANTUAN PERKEMBANGAN BAYI
Identitas bayi
Nama : Laura Kaunang
Tanggal Lahir : 14 November 2018
Umur : 3 bulan 27 hari
Kondisi Bayi : Sakit

A. Tahap Perkembangan
Umur 4 bulan :
1. Personal Sosial
Tahapan perkembangan :
Tersenyum ketika melihat mainan atau gambar yang menarik saat bermain sendiri

Stimulasi:
a. Stimulasi yang perlu dilanjutkan
1) Memberi rasa aman dan rasa saying
2) Mengajak bayi tersenyum
3) Mengamati
4) Mengayun
5) Menina bobokan
b. Bermain “Ciluk Ba”
c. Tutup wajah sampai tertutup semua bagian wajah anda dan buka secara tiba-tiba
untuk dilihat bayi. Cara lain adalah mengintip bayi dari balik pintu atau tempat
tidurnya.
d. Melihat dirinya di kaca
Pada umur ini bayi senang melihat dirinya dicermin. Bawalah bayi melihat dirinya di
cermin yang tidak mudah pecah
e. Berusaha meraih mainan
Letakkan sebuah mainan sedikit di luar jangkauan bayi. Gerak-gerakan mainan itu
didepan bayi sambil bicara kepadanya agar ia berusaha untuk mendapatkan mainan
itu. Jangan terlalu lamah membiarkan bayi berusaha meraih mainan tersebut, agar
bayi merasa berhasil.

2. Motorik Halus
Tahapan perkembangan:
a. Menggenggam jari orang lain
Stimulasi:
Stimulasi yang perlu di lanjutkan
1) Melihat, meraih dan menendang mainan gantung
2) Memperhatikan benda bergerak
3) Melihat benda-benda kecil
4) Meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan
b. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
Stimulasi:
Memegang benda dengan kuat.
Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah ditangan bayi.
Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-pelan untuk melatih bayi
yang memegang benda dengan kuat.
c. Memegang tangannya sendiri
Stimulasi:
Memegang benda dengan kedua tangan.
Letakkan sebuah benda atau mainan ditangan bayi dan perhatikan apakah dia akan
memindahkan benda tersebut ke tangan lainnya. Usaha agar tangan bayi, kiri dan
kanan, masing-masing memegang benda pada waktu yang sama. Mula-mula bayi
dibantu, letakkan mainan di satu tangan dan kemudian usahakan agar bayi mau
mengambil mainan lainnya dengan tangan yang paling sering digunakan.
d. Menengok ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke bawah
Stimulasi:
Mengambil benda-benda kecil
Letakkan benda kecil seperti potongan-potongan biscuit dihadapan bayi. Ajari bayi
mengambil benda-benda tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan hal ini, jauhkan
pil / obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi.
e. Berusaha memperluas pandangannya dan mengarahkan matanya pada benda-benda
kecil
Stimulasi:
Jatuhkan sebuah kancing atau benda kecil lainnya yang berwarna terang di depan
bayi ke permukaan putih seperti kertas putih dengan jarak yang mudah di jangkau
oleh bayi. Gendong bayi dengan menghadap ke depan dan bawah ke taman atau
halaman rumah.

3. Bahasa
Tahapan perkembangan
Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau mengekik
Stimulasi:
 Stimulasi yang perlu dilanjutkan
a. Bicara
b. Meniru suara-suara
c. Mengenali berbagai suara
 Mencari sumber suara
a. Latih bayi agar menengok kea rah sumber suara
b. Arahkan mukanya ke arah sumber suara
Mula-mula muka bayi di pegang dang dipalingkan perlahan-lahan ke arah
sumber suara, atau bayi dibawah mendekati sumber suara.
 Menirukan kata-kata
Ketika berbicara dengan bayi ulangi beberapa kata berkali-kali dan usahakan agar
bayi menirukannya. Yang paling mudah ditirukan oleh bayi adalah kata yang
menggunakan huruf vokal dan gerakan bibir. Contohnya: papa mama baba

4. Motorik kasar
Tahapan perkembangan
a. Berbalik dari terlentang dari terlentang ke telungkuk dan sebaliknya
Stimulasi:
Stimulasi yang perlu dilanjutkan
1) Berguling
2) Menahan kepala tetap tegak
b. Mengangkat kepala setinggi 90o
Stimulasi:
Menyanggah berat badan
Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknya ke posisi beridiri. Perlahan-lahan
turunkan badan bayi hingga kedua kaki menyentuh meja, tempat tidur atau pangkuan
anda. Coba agar bayi mau mengayunkan badannya dengan gerakan naik turun serta
menyanggah sebagian berat badannya dengan kedua kaki bayi
c. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
Stimulasi:
1) Mengembangkan control terhadap kepala
Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi
terlentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi perlahan-lahan
ke arah anda, hingga badan bayi terangkat ke posisi setengah duduk. Jika
bayi belum dapat mengontrol kepalanya (kepala bayi tidak ikut terangkat),
jangan lakukan latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih kuat.
2) Duduk
Bantu bayi agar bisa duduk sendiri, mula-mula bayi di dudukan dikursi
dengan sandaran agar tidak jatuh ke belakang. Ketika bayi dalam posisi
duduk, beri mainan kecil ditangannya. Jika bayi belum bisa duduk tegak,
pegang badan bayi. Jika bayi bisa duduk tegak, dudukkan bayi dilantai yang
beralaskan selimut, tanpa sandaran atau penyanggah.

B. Komponen Yang Dinilai (4 aspek / sektor) Sesuai Dengan Format DDST:


1. Personal sosial
Item tes yang akan dilakukan bayi (yang dilewati garis umur) :
- Berusaha mencapai mainan
- Mengamati tangannya

Identifikasi Resiko Perkembangan (Tiga kotak sebelah kiri dari garis umur) :
- Tersenyum spontan
- Membalas senyum
- Menatap wajah

Identifikasi Kemampuan Lebih (Tiga kotak sebelah kanan dari garis umur) :
- Memasukkan biscuit ke mulut
- Tepuk tangan
- Menyatakan keinginan tanpa menangis

2. Motorik halus
Item tes yang akan dilakukan bayi (yang dilewati garis umur) :
- Meraih benda
- Melihat ke manik-manik yang ditunjukkan

Identifikasi Resiko Perkembangan (Tiga kotak sebelah kiri dari garis umur) :
- Mengikuti objek 180o
- Kedua tangan bersentuhan
- Menggenggam icik-icik

Identifikasi Kemampuan Lebih (Tiga kotak sebelah kanan dari garis umur) :
- Mencari benang yang di jatuhkan
- Menggaruk manik-manik
- Memindahkan kubus ke tangan lain
3. Bahasa
Item tes yang akan dilakukan bayi (yang dilewati garis umur) :
- Meniru bunyi kata-kata
- Mengoceh ke arah suara
- Menoleh ke bunyi icik-icik
- Berteriak

Identifikasi Resiko Perkembangan (Tiga kotak sebelah kiri dari garis umur) :
- Tertawa
- OOO/AAH
- Bersuara

Identifikasi Kemampuan Lebih (Tiga kotak sebelah kanan dari garis umur) :
- Satu suku kata
- Papa atau mama tidak spesifik
- Mengoceh

4. Motorik kasar
Item tes yang akan dilakukan bayi (yang dilewati garis umur) :
- Di tarik untuk duduk bangkit kepala tegak
- Tengkurap sendiri
- Dada terangkat menumpuh pada lengan
- Menumpuh badan pada kaki

Identifikasi Resiko Perkembangan (Tiga kotak sebelah kiri dari garis umur) :
- Duduk kepala tegak
- Kepala terangkat 90o
- Kepala terangkat 45o

Identifikasi Kemampuan Lebih (Tiga kotak sebelah kanan dari garis umur) :
- Duduk tanpa pegangan
- Berdiri dengan pegangan
- Bangkit untuk berdiri

C. Alat-alat yang digunakan


1. Buku pedoman sebagai referensi
2. Lembar formulir DDST
3. Alat bantu safety : Tikar
4. Alat bantu peraga seperti : Kertas kosong, pulpen, manik-manik
D. Tujuan deteksi perkembangan
1. Untuk mengetahui proses stimulasi tumbuh kembang bayi dan kemampuan apa saja
yang dapat bayi lakukan sesuai dengan umur
2. Menilai tingkat perkembangan bayi yang sehat
3. Menilai tingkat perkembangan bayi yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan
4. Untuk mendeteksi dan menemukan secara dini adanya penyimpangan masalah mental
dan emosional pada bayi sesuai dengan umur
5. Memantau bayi yang berisiko mengalami kelainan perkembangan
6. DDST ini digunakan untuk mengetahui perkembangan personal sosial, motorik halus,
bahasa dan motorik kasar pada bayi sesuai usia

E. Prosedur pelaksanaan (prainteraksi, orientasi, kerja, dan terminasi) :


 Tahap Prainteraksi :
1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan bayi (tidak ngantuk, tidak rewel, dan kondisi memungkinkan)
3. Menyiapkan alat

 Tahap Orientasi :
1. Memberikan salam kepada orang tua dan bayi dan menyapa nama bayi
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan tujuan dan kesiapaan orang tua dan bayi sebelum kegiatan dilakukan

 Tahap Kerja :
1. Memotivasi keterlibatan bayi dan keluarga
2. Memberi pujian pada bayi bila dapat melakukan
3. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor bayi saat bermain
4. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang tes yang dilakukan

 Tahap Terminasi :
1. Berpamitan dengan keluarga dan bayi
2. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
3. Mencuci tangan
4. Mencatat jenis permainan, respon bayi dan keluarga juga kesimpulan hasil
bermain, yang meliputi: emosional, hubungan inter-personal, psikomotor serta
anjuran untuk bayi dan keluarga dalam lembar catatan pelaporan
F. Pelaksanaan
Pada tanggal 11 Maret 2019 jam 12.00 wita, kami berkunjung di rumah keluarga Kaunang-
Melni
 Tahap Prainteraksi :
- Kontrak waktu pertama kami dengan orang tua sesuai kesediaan waktu dari
keluarga pada jam 13.00 wita.
Mengecek kesiapan bayi
- Menyiapkan alat seperti :
 Buku pedoman sebagai referensi mengetahui pelaksanaan stimulasi, deteksi
dan intervensi dini tumbuh kembang bayi dan penilaiannya
 Lembar formulir DDST
 Alat bantu safety (untuk menghindari resiko injury) : Tikar
 Alat bantu peraga seperti :
 Kertas kosong
 Pulpen

 Tahap Orientasi :
Kunjungan kami yang kedua kalinya adalah sesuai dengan waktu yang sudah disepakati
yaitu jam 13.00 wita
- Memberikan salam kepada orang tua dan bayi dan menyapa nama bayi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan tujuan dan kesiapaan orang tua sebelum kegiatan dilakukan
- Melakukan kontrak waktu untuk kedua kalinya dengan keluarga bersedia

 Tahap Kerja :
- Tentukan umur bayi pada saat pemeriksaan
Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah, jika sama
atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

Diketahui :
Tahun Bulan Hari
14 41
Tanggal Tes 2019 03 11
Tanggal Lahir Bayi 2018 11 14 -
3 27
Berdasarkan perhitungan di atas, usia bayi adalah : 3 Bulan 27 Hari
- Tarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang ditentukan
- Lakukan pengukuran pada bayi tiap komponen/ sektor dengan batasan garis yang ada
mulai dari personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
- Memotivasi keterlibatan bayi dan keluarga
- Memberi pujian pada bayi bila dapat melakukan
- Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor bayi saat bermain
- Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang tes yang dilakukan

 Tahap Terminasi :
- Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
- Mencuci tangan dengan hand sanitizer
- Mencatat jenis tes, respon bayi dan keluarga juga kesimpulan hasil bermain, yang
meliputi: emosional, hubungan inter-personal, psikomotor serta anjuran untuk
keluarga dalam lembar catatan pelaporan
- Foto bersama bayi sebagai bahan dokumentasi
- Berpamitan dengan keluarga dan bayi

Skoring
1. Passed atau Lulus (P/L). Bayi melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/ pengasuh bayi
memberi laporan (tepat/ dapat di percaya bahwa bayi dapat melakukannya)
P/L = Bayi Lulus
 Personalisasi sosial :
Pada saat dilakukan tes:
a. Bayi mampu berusaha mencapai mainan
b. Bayi dapat mengamati tangannya
c. Bayi dapat tersenyum spontan
d. Bayi dapat membalas senyuman
e. Bayi dapat menatap wajah
 Motorik Halus :
Pada saat dilakukan tes :
a. Bayi dapat meraih benda (manik-manik yang ditunjukkan)
b. Bayi melihat ke manik-manik yang ditunjukkan
c. Bayi dapat mengikuti objek 180o
d. Kedua tangan bayi bersentuhan
e. Bayi dapat menggenggam icik-icik
 Bahasa:
Pada saat dilakukan tes :
a. Bayi mengoceh ke arah suara
b. Bayi menoleh ke bunyi icik-icik
c. Bayi bisa berteriak (ditanyakan pada ibu)
d. Bayi bisa tertawa (ditanyakan pada ibu)
e. Bayi dapat mengeluarkan suara “OOO/AAH”
f. Bayi dapat bersuara
 Motorik Kasar :
Pada saat dilakukan tes :
a. Bayi mampu pada saat di tarik untuk duduk, bangkit, dan kepala tegak
b. Bayi mampu menumpuh badan pada kaki
c. Bayi mampu berdiri dengan pegangan
d. Bayi mampu bangkit untuk berdiri

2. Failure atau Gagal (F/G). Bayi tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu/ pengasuh
bayi memberi laporan (tepat) bahwa bayi tidak dapat melakukan dengan baik
F/G = motorik kasar:
- tengkurap sendiri
- dada terangkat menumpuh pada lengan

3. Refuse atau Menolak (R/M). Bayi menolak untuk melakukan uji coba. Penolakan dapat
dikurangi dengan mengatakan pada bayi “apa yang harus dilakukan” , jika tidak menanyakan
kepada bayi apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu/ pengasuh bayi
tidak di skor sebagai penolakan)
R/M = tidak ditemukan

4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Bayi tidak mempunyai kesempatan
untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai dengan uji coba
tanda R.
NO = tidak ditemukan

Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil untuk tes ini terdiri atas dua tahap, yaitu penilaian per item dan penilaian tes
secara keseluruhan
 Interpretasi Per Item
1) Lebih (Advance)
Bilamana seorang bayi lewat pada uji coba yang terletak di kanan garis umur, dinyatakan
perkembangan bayi lebih pada uji coba tersebut.
Garis Umur

 Personal-Sosial : tidak ada


 Motorik Halus : tidak ada
 Bahasa : tidak ada
 Motorik Kasar :
- Bayi mampu berdiri dengan pegangan
- Bayi mampu bangkit untuk berdiri

2) Normal
Bila seorang bayi gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan di sebelah kanan garis
umur dikategorikan sebagai normal.
Garis Umur

Garis Umur

Demikian juga bila bayi lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas perkembangan di
mana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikategorikan sebagai normal.

Garis Umur

Garis Umur
F

Garis Umur

 Personal-Sosial :
 Berusaha mencapai mainan
 Motorik Halus :
 Meraih benda
 Bahasa :
 Mengoceh ke arah suara
 Menoleh ke bunyi icik-icik
 Motorik Kasar : tidak ada

3) Caution/ Peringatan
Bila seorang bayi gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, di mana garis umur terletak
pada atau antara persentil 75 dan 90.

Garis Umur

Garis Umur

Garis umur

Garis umur
F

 Personal Sosial : tidak ada


 Motorik Halus : tidak ada
 Bahasa : tidak ada
 Motorik Kasar :
- Tengkurap sendiri
- Dada terangkat menumpu pada lengan

4) Delay/keterlambatan
Bila seorang bayi gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak lengkap di
sebelah kiri garis umur.

Garis umur

Garis umur

 Personal Sosial : tidak ada


 Motorik Halus : tidak ada
 Bahasa : tidak ada
 Motorik Kasar : tidak ada

5) No Opportunity/Tidak ada kesempatan


Berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa bayinya tidak ada kesempatan untuk
melakukan tugas perkembangan tersebut. Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil
kesimpulan.
Garis Umur
NO

Garis Umur

NO

 Personal Sosial : tidak ada


 Motorik Halus : tidak ada
 Bahasa : tidak ada
 Motorik Kasar : tidak ada

 Penilaian tes secara keseluruhan


- Kelompok yang berjumlah tiga orang/ mahasiswa bekerja sama dengan baik sesuai tugas
masing-masing yaitu sebagai berikut:
 Leader : Verent Vanda Nontje Korompis
 Observer : Brigita Juliana Karauan
 Dokumentasi : Cindy Patricia Wowor
- Kegiatan berjalan baik dan lancar
- Penerimaan dan kesediaan keluarga (orang tua) menerima kami untuk melakukan tes DDST
pada bayi mereka dengan baik
- Partisipasi bayi dalam kegiatan tes baik dan mau bekerja sama
- Partisipasi orang tua (ibu), sangat mendukung selama tes DDST berlangsung dengan
pendampingan sampai tes selesai
- Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktivitas bermain bayi

G. Kesimpulan
1. Normal

2. Suspect/ di duga
Dicurigai bayi memiliki keterlambatan karena terdapat 2 CAUTION
Motorik kasar:
- Tengkurap sendiri
- Dada terangkat menumpu pada lengan

3. Untestable/ tidak dapat di uji


Tidak ada

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil tes DDST pada bayi Laura
Kaunang dengan umur 3 bulan 27 hari pada tanggal 11 Maret 2019 dalam kondisi :
SUSUPECT / DI DUGA

H. Penutup
1. Tahap perkembangan
Bayi mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar yang seharusnya normal
pada usianya.

2. Catatan tambahan
Dari semua item yang di tes terdapat dua caution/ peringatan pada sektor motorik kasar
“Tengkurap sendiri dan Dada terangkat menumpu pada lengan”.

3. Saran perawat berdasarkan hasil di atas


Kami menyarankan kepada orang tua/ keluarga untuk menambah stimulasi pada bayi
yaitu dengan membunyikan mainan dari atas kepalanya kemudian pindahkan secara
perlahan ke salah satu sisi bayi untuk merangsang bayi memiringkan badan dan
berguling. Dan ketika bayi sedang terjaga baringkan bayi pada posisi tengkurap dan
rangsanglah dengan membunyikan mainan dari atas atau depan supaya bayi mengangkat
kepalanya.

Anda mungkin juga menyukai