Anda di halaman 1dari 15

A.

Terapi Bermain

1. Fase oral (0 – 1 tahun)

Pusat aktivitas yang menyenangkan di dalam mulutnya, anak mendapat


kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari
dan tangannya atau benda – benda sekitarnya. Berikut ini tahap perkembangan
bayi dari 1-12 bulan:

a. Pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 1 bulan

1) Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat posisi tengkurap


2) Cengkraman yang kuat
3) Menatap tangan dan jari-jari
4) Mengikuti gerakan dengan mata

b. Proses perkembangan pada bayi bulan ke-2

1) Menahan kepala dan leher sebentar pada saat telungkup


2) Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah
3) Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti
digendong atau diberi makan)
4) Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata

c. Pertumbuhan bayi usia 3 bulan


1) Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai
merasakan beban pada kaki
2) Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan meninju
3) Berguman, memekik
4) Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa

d. Perkembangan bayi umur 4 bulan

1) Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi telungkup,


duduk bertumpu pada lengan
2) Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan sarung
tangan
3) Tertawa keras, mengamati dengan akurat
4) Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika dihentikan,
mengangkat lengan sebagai isyarat “gendonglah aku”
e. Proses pertumbuhan dan perkembangan bayi bulan ke-5
1) Mulai berguling ke salah satu sisi badan
2) Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang
lain
3) Meniup raspberry (menyemburkan busa)
4) Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal
f. Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan
1) Berguling ke sisi kiri dan kanan
2) Memakai tangan untuk menyambar objek kecil
3) Berceloteh
4) Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah akrab
g. Pertumbuhan bayi bulan ke-7
1) Bergerak sedikit – mulai merangkak
2) Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya
3) Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
4) Merespon ekspresi emosi orang lain
h. Proses perkembangan bayi bulan ke-8
1) Duduk tanpa dibantu
2) Mulai bertepuk tangan
3) Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika dipanggil
4) Bermain permainan interaktif seperti cilukba
i. Pertumbuhan bayi bulan ke-9
1) Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga
2) Menguasai genggaman cubit
3) Belajar keberadaan objek - bahwa sesuatu ada bahkan kalau mereka
tidak dapat melihatnya
4) Sedang takut-takutnya sama orang asing
j. Perkembangan pada bayi bulan ke-10
1) Menarik diri untuk berdiri
2) Menyusun dan mengurutkan mainan
3) Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan untuk mengatakan
“naik”
4) Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis, mama
datang
i. Pertumbuhan bayi bulan ke-9
1) Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga
2) Menguasai genggaman cubit
3) Belajar keberadaan objek - bahwa sesuatu ada bahkan kalau mereka
tidak dapat melihatnya
4) Sedang takut-takutnya sama orang asing
j. Perkembangan pada bayi bulan ke-10
1) Menarik diri untuk berdiri
2) Menyusun dan mengurutkan mainan
3) Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan untuk mengatakan
“naik”
4) Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis, mama
datang

B. TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 0-12 BULAN

1. Anak usia 1 bulan :

a. Visual : Lihat dengan jarak dekat Gantungkan benda yang terang dan
menyolok

b. Auditori : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam

c. Taktil : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan

d. Kinetik : Mengayun,naik kereta dorong

2. Usia 2-3 bulan

a. Visual : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok Bawa


bayi ke ruangan lain Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
b. Auditori : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
c. Taktil : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan
lembut,gosok dengan lotion/bedak
d. Kinetik : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

3. Usia 4-6 bulan


a. Visual : Bermain cermin,anak nonton TV Beri mainan dengan warna
terang

b. Auditori : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama, Remas


kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.

c. Taktil : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur

d. Kinetik : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

4. Usia 6-9 bulan

a. Visual : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Beri


kertas untuk dirobek-robek.
b. Auditori : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian
tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah
sederhana.
c. Taktil : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air
mengalir Berenang
d. Kinetik : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
Gelangan tali (mulai umur 6 bulan) Gulungan benang dan barang-
barang kecil lain (misalnya potongan leher botol plastik) dijadikan
gelang. Ikat gelang dalam satu tali, dengan menyisakan panjang ujung
tali sebagai gantungan. Mainan keluar-masuk (mulai umur 9 bulan)
Berbagai plastik atau karton dan barang kecil (jangan terlalu kecil,
hingga dapat tertelan anak).
5. Usia 9-12 bulan

a. Visual: Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat


Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
b. Auditori : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, Kenalkan dengan
suara binatang

c. Taktil : Beri makanan yang dapat dipegang Kenalkan dingin,panas dan


hangat.

d. Kinetik : Beri mainan Boneka (mulai umur 12 bulan) Gunting 2 lembar


kain menyerupai boneka dan jahit kedua ujungnya menjadi satu
dengan meninggalkan sedikit lubang. Tarik bagian dalam boneka ke
arah luar dan isi dalamnya dengan kain bekas. Jahit bagian yang masih
terbuka dan gambarkan wajah pada kepala boneka tersebut.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Terapi Bermain Pada Anak

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah

Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak

Tempat : Ruang Anggrek

Waktu : Jumat, 27 Agustus

Sasaran :

1. Klien”An. F” umur 3 tahun


2. Klien “An.R” umur 5 tahun
Metode :

1. Ceramah

2. Bermain bersama

Media :

1. Lembar gambar
2. Pasel, Bola
Pembagian tugas kelompok :

Pemandu :

Notulis :

Fasilitator :
PENDAHULUAN:

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan


merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan


juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan
pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak
yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang
lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa
tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat
sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.


2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat Rencana Pelaksanaan :

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Persiapan 10 Ruangan,alat,anak dan keluarga

a. Menyiapkan ruangan. menit siap

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan


keluarga

2 Proses :

o Membuka proses terapi


bermain dengan mengucap
kan salam, memperkenalkan
2 Menjawab salam,
diri.
menit Memperkenalkan diri,
o Menjelaskan pada anak dan
Memperhatikan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, 5
menjelaskan cara permainan. menit
o Mengajak anak bermain .
o Mengevaluasi respon anak dan
Bermain bersama dengan
keluarga.
antusias dan mengungkapkan
perasaannya
10
menit
3
menit

3 Penutup (1 menit). 5 Memperhatikan dan menawab

Menyimpulkan, menit salam

mengucapkan salam

MATERI TERAPI BERMAIN

A. KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5 Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
B. MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat


permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi,
mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play)


Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah
rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif
dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.Contoh ;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
C. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan
halus. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang
ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok,
lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah,
radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
kotak pasir, bola, tali, dll.
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
E. BENTUK- BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok
besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret,
krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m.Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak,
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
F. KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAP
Tujuan kegiatan :
1. Memberi informasi.
2. Memicu normalisasi.
3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.
4. Mengidentifikasi teknik koping.
Contoh kegiatan :
1. Mendesain tanda selamat datang.
2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.
3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan.
4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.
5. Proaktif melakukan permainan.
Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri
Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal
dan eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan :
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.
G. EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
1. Menyebutkan nama permainan
2. Menata pasel dalam bentuk rumah
3. Membedakan warna dan bentuk pasel
4. Bermain bola pasel
5. Menulis dan mengambar
6. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

Anda mungkin juga menyukai