Biomedis Dan Farmasi Badan Litbang Depkes Jln. Percetakan Negara No. 29
ABSTRAK
wabah kolera di Kabupaten Nabire dan Paniai, Provinsi Papua Mei-Agustus tahun 2008 menewaskan 105 orang. Tujuan atau
penelitian ini adalah untuk menggambarkan infeksi kolera melalui mayat manusia dan sanitasi. Pemeriksaan gical Bacteriolo-
dilakukan pada penyeka dubur dari korban diare dan kontak mereka dan sumber air dari tiga tempat. Sampel dikultur, terisolasi,
diperiksa tes serologi di laboratorium Bakteriologi dari Pusat Penelitian dan Farmasi Badan Biomedis, Institut Nasional Kesehatan dan
Penelitian Pengembangan Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wabah terjadinya di Provinsi Papua disebabkan oleh Ogawa,
subtipe Vibrio cholera yang juga terkontaminasi sumber air. Budaya Papua, memeluk dan mencium mayat manusia membuat bukti
cholerae terburuk.
Penyakit Infeksi diare merupakan shalat Satu penyebab Bakteri, virus maupun parasit. Salah Satu Bakteri penyebab
Utama tingginya Angka kesakitan Dan Kematian Anak di diare Akut Adalah Vibrio cholera Dan biasanya penyakit Yang
ditimbulkan disebut kolera. Di kebanyakan Daerah di India
Dunia. Prevalensi diare di Provinsi Papua * Menurut data
Dan Bangladesh, gede sebagian Dari Kejadian kolera
yang RISKESDAS Tahun 2007 LEBIH gede Dari Angka
disebabkan Oleh V. cholera O139 Dan V. cholera O1 Dari
prevalensi nasional
biotipe Klasik Yang ditemukan di Bangladesh selama dekade
9,0%. 1 Angka Kejadian diare di sebagian gede Wilayah
Lalu. 3 Sebagian gede Infeksi Yang Oleh disebabkan V.
Indonesia Hingga sebelumnya Saat ini Masih Tinggi. Di
cholera TIDAK menimbulkan gejala DENGAN masa inkubasi
Indonesia, Sekitar 162 ribu balita Meninggal SETIAP Tahun
(mu- lai tertelan Sampai menimbulkan gejala) selama 1-5
ATAU Sekitar 460 balita SETIAP harinya. Kepala Sub Direktorat
hari. Gejala Yang khas dimulai DENGAN diare Yang Encer
Jenderal Diare Dan Kecacingan Depkes mengatakan bahwa
Dan berlimpah Tanpa didahului Oleh rasa sakit Perut, Tinja
hasil temuan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun
Yang Berubah seperti cucian udara beras (rice air tinja) Yang
2004 menunjukkan Angka Kematian Akibat diare Adalah 23 per
mengandung lendir, sel epitel usus Dan Bakteri V. cholera. 4,5
100 ribu Penduduk Dan PADA balita Adalah 75 per 100 ribu
balita. Selama Tahun 2006 sebanyak 41 kabupaten di 16
provinsi melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di
wilayahnya. Jangka Waktu KASUS diare Yang dilaporkan
sebanyak 10,980, 277 di antaranya menyebabkan Kematian. Kemudian rasa Mual Muncul Penghasilan kena pajak gejala diare
Hal tersebut, terutama disebabkan Oleh rendahnya diikuti muntah. Kejang Otot DAPAT Terjadi Disertai rasa Nyeri Yang
ketersediaan udara Pt sanitasi buruk, Dan Perilaku Hidup mengganggu. 5 Bentuk yang termanifestasi klinisnya Yang khas
TIDAK sehat. 2 Adalah Dehidrasi, berlanjut DENGAN renjatan hipovolemia Dan asidosis
metabolik Yang tercapai hearts Waktu Yang amat Singkat Dan
DAPAT Berakhir DENGAN Kematian Bila TIDAK ditanggulangi
DENGAN Baik. 6
69
V. cholera termasuk Bakteri gram negatif Dari famili Vibrionaceae, Dari Hidup Sehat Serta Kebiasaan berperilaku TIDAK sehat
Berbentuk batang bengkok seperti koma DENGAN ukuran seperti air minum Mentah, TIDAK mencuci serbi SEBELUM
Panjang 2-4 m. Koch menamakannya kommabacillus KARENA Makan, Jarang mandi Dan Berganti pakaian, biasa Buang gede
Bila Waktu biakannya diperpanjang, Bakteri Penyanyi DAPAT udara TIDAK PADA Tempatnya seperti di kebun ATAU sungai
membentuk batang seperti Bakteri gram negatif enterik lainnya. Serta terbiasa mencium Dan kartun kostum Mainan mewah
Bakteri Penyanyi Sangat Bergerak Aktif KARENA memiliki Satu flagel Penderita Yang Meninggal akibatnya penyakit kolera Sangat
polar (monotrikh), Cepat menular, menyebar, Dan mewabah Ke daerah-Daerah
Sekitarnya Hingga akhirnya me- nimbulkan KLB kolera. Pusat
TIDAK membentuk spora. PADA kultur dijumpai Koloni Yang Penanggulangan Krisis Depkes also menegaskan bahwa KLB
cembung, halus, bulat Yang Keruh Dan bergranul Bila disinari. kolera Penyanyi disebabkan Oleh keterbatasan Sumber udara,
Bakteri Penyanyi bersifat aerob Dan Fakultatif anaerob. Suhu kurangnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Serta adanya
optimum pertumbuhan Adalah PADA 18-37 ° C Dan Tumbuh budaya duka di Pegunungan Tengah DENGAN Memeluk Dan
media yang Baik PADA Tiosulfat Citrate Bile Sukrosa ( TCBS) 5. Berdasarkan
mencium Jenazah, padahal PADA penyakit kolera muntah Dan
antigen O, V. cholerae Tinja Adalah Sumber penularan. Penelitian Penyanyi bertujuan
untuk review mengetahui keterkaitan ANTARA Kontak Jenazah
differences dibedakan V. cholerae O1, V. cholerae non O1, Dan V. di 'masyarakat Papua DENGAN penularan kolera Dan
cholerae O139. V. cholera serogrup O1 terdiri differences doa membuktikan PENCEMARAN Sumber air minum Oleh V. cholera.
biotipe, Yaitu Vibrio Klasik Dan Vibrio El Tor Dan Yang terdiri
Dari serotipe Inaba, Ogawa, Dan Hikojima (Jarang ditemui). V.
cholera O139 also menyebabkan kolera tipikal. Gambaran klinis
Dari penyakit Yang Oleh disebabkan V. cholera O1 Dari kedua
biotipe Dan Yang disebabkan Oleh V. cholera O139 Adalah
sama ka- rena enterotoksin Yang dihasilkan Oleh biota
M etodologi
Penyanyi hampir sama. PADA SETIAP Kejadian wabah ATAU
KLB, tipe biota Tertentu cenderung dominan. Sebelumnya Saat Pelaksanaan Penelitian
ini biotipe El Tor Adalah Yang memucat Sering ditemukan. 3 Pengambilan sampel dilakukan Beroperasi potong lintang
PADA Tanggal 22-25 Juli 2008 di Nabire Dan Paniai, Papua,
DENGAN mengambil 27 usap dubur Serta Wawancara
Terhadap Penderita diare Dan orang-orangutan Yang
melakukan Kontak DENGAN Penderita. Tiga macam udara
Penyakit kolera DAPAT Menjadi epidemi ATAU
Yang Berasal dari Sumber air minum also diambil sampelnya.
Kejadian Luar Biasa Yang menimpa masyara- kat Suatu
Pengambilan sampel dilakukan DENGAN usap dubur
Daerah KARENA melebihi perkiraan. * Menurut Departemen
orangutan Yang Sehat Dan sakit di Sekitar Tempat Yang
Kesehatan RI, KLB Adalah timbulnya ATAU meningkatnya
PERNAH dilakukan Upacara duka hearts kurun Waktu 1
Kejadian kesakitan Dan / ATAU Kematian Yang bermakna
minggu. SETIAP orangutan diambil 2 usap dubur kemudian
Beroperasi epidemiologis Pada Suatu Daerah hearts kurun
sampel dimasukkan Ke hearts Media transpor cary blair Dan
Waktu Tertentu Dan merupakan keadaan Yang DAPAT
sampel Dibawa Ke laboratorium Bakteriologi Badan Litbang
menjurus PADA terjadinya KLB. Pusat Komunikasi Publik
Kesehatan di Jakarta.
Departemen Kesehatan RI through Direktorat Jenderal
Pengendalian Dan Penyehatan Lingkungan (PP & PL)
menginfor- masikan Telah Terjadi KLB kolera sejak Awal
April Hingga Awal Agustus 2008 di Kabupaten Paniai Dan
Kabupaten Nabire Provinsi Papua Dan Telah menelan Pembuatan Media
Korban 105 Penderita Meninggal. Direktur Jenderal Media Pembuatan Cary Blair dilakukan DENGAN menimbang
Pemberantasan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan sebanyak 13 g Media Bahan Dan di- larutkan Ke hearts
Departemen Kesehatan RI 3 melaporkan Kondisi 'masyarakat sebanyak udara 991 ml kemudian dipanaskan Sampai
Daerah Pedalaman Papua Yang Masih JAUH mendidih Dan dibiarkan Dingin Sampai Sekitar 50 ° C, ke
dalamnya ditambahkan 1% CaCl 2 sebanyak 9 ml Dan diukur pH
(8,4). Sebanyak 7 ml media yang tersebut dimasukkan Ke
70
hearts tabung Ulir Dan ditanak selama 15 menit mandi. Untuk Ke Media hearts transpor Cary Blair kemudian Ditutup Rapat
Pembuatan Media selektif Thiosulfat Sitrat Bile Salt Sukrosa ( TCBS), Dan Disimpan hearts Suhu Ruang. 8
agar sebanyak 65 g ditimbang Dan dilarutkan Ke hearts 1000 Pengambilan sampel udara dari Sumber udara air
ml udara, kemudian dipanaskan Sampai mendidih, Lalu
minum dilakukan DENGAN steril Yang Berisi media yang
didinginkan PADA 45-50 ° C Dan dituangkan tiap 15-20 ml Ke
APW Pekat, tutupnya Dibuka, Dan Dibakar permukaan botol
hearts cawan petri. Media pembenihan Alkaline Peptone Water
DENGAN sulut api. Media Air sebanyak Sekitar 200 ml
( APW) Dibuat DENGAN Cara menimbang Bacto pepton
diambil DENGAN using gayung Dan dimasukan Ke hearts
sebanyak 10 g Dan NaCl 5 g Dan dilarutkan Ke hearts udara
botol steril Yang Berisi APW Pekat Lalu permukaan botol
1000 ml, kemudian dipanaskan Sampai mendidih Dan diukur
Dibakar Kembali, kemudian botol tersebut Ditutup Dan
pH (8,6). Ke hearts tabung berulir dimasukkan 5 ml media
Disimpan PADA Suhu Kamar. 8.
yang APW tersebut, kemudian disterilkan di hearts autoklaf
PADA Suhu 121ºC selama 15 menit mandi. 7
Pemeriksaan Laboratorium
Satu lidi kapas spesimen Berisi usap dubur Dari tabung Carry
Blair diinokulasi Media PADA TCBS, Dan Satu lidi kapas Yang
Untuk Reaksi Biokimia media yang diperlukan
Kedua dimasukkan Ke Media hearts tabung APW (untuk
Kligler Iron Agar, Motilitas Indole Ornithine Dan Media Sukrosa
review persemaian), diinkubasi PADA Suhu 37 HAI C, selama 24
padat semifinal. Untuk Pembuatan
jam. Koloni Yang Tumbuh Media PADA TCBS diamati Dan
Kligler Iron Agar ( KIA), media KIA ditimbang sebanyak 35 g
dipilih Yang berwarna kuning ( Vibrio). Kemu- dian Koloni
Dan dilarutkan Ke hearts udara 1000
tersangka dilakukan Reaksi Biokimia DENGAN ditanam Media
ml, kemudian dipanaskan Sampai mendidih Dan diukur pH
PADA KIA, SSS, MIO. PADA Media TCBS also DAPAT
(7,4). Media dimasukkan Ke hearts botol berulir sebanyak 7
Tumbuh coliform
ml, kemudian disterilkan di hearts autoklaf PADA Suhu 121ºC
selama 15 menit mandi. Penghasilan kena pajak Keluar Dari
DENGAN diameter Koloni 1-2mm, berwarna kuning mendekati
autoklaf, tabung dimiringkan PADA Sudut 30-45º. Untuk
jingga, namun JIKA ditumbuhkan PADA Media KIA akan
Pembuatan Motilitas Indole Ornithine ( MIO) media, MIO menunjukkan Reaksi alkali / alkali terkadang Disertai gas. *
ditimbang sebanyak 32 g Dan dilarut- kan Ke hearts udara Menurut Lesmana 8
1000 ml, kemudian dipanaskan Sampai mendidih Dan diukur
kemudian dilakukan uji katalase, oksidase, Lysine, Arginine
pH (6,5). Media dimasukkan Ke hearts tabung berulir
Dan Ornithine dekarboksilase Lalu inkubasi PADA Suhu
sebanyak 3
37ºC selama 18-24 jam. SEMENTARA Media APW Yang
Berisi lidi kapas spesimen kedua Yang Telah diinkubasi
ml, kemudian disterilkan di hearts autoklaf PADA Suhu 121ºC dilakukan Penanaman PADA Media TCBS, Lalu diinkubasi
selama 15 menit mandi. Sedangkan untuk review Pembuatan Sukrosa
PADA Suhu 37ºC, selama 24 jam Dan dilakukan Reaksi
Semi Padat (SSS) DENGAN Cara menimbang Media SSS Biokimia seperti di differences. Hasil Reaksi Spesifik V.
sebanyak 33 g Dan dilarutkan Ke hearts udara 1000 ml,
cholerae Yang didapat dilanjutkan DENGAN uji serologi. 8
kemudian dipanaskan Sampai mendidih Dan diukur pH (7,4).
Media dimasukkan Ke hearts tabung berulir sebanyak 5 ml,
kemudian disterilkan di hearts autoklaf PADA Suhu 121ºC
selama 15 menit mandi. 7 Spesimen air minum diambil Media Dan dicampur
DENGAN APW Pekat. Apabila Campuran Telah mencapai
6-8 jam PADA Suhu 37 ° C Maka Sesampai di laboratorium
DAPAT ditanam Langsung Ke Media TCBS. JIKA sampel
Cara Pengambilan Sampel
Belum mencapai 6-8 jam terhitung sejak Pengambilan
Pengambilan usap dubur dilakukan DENGAN mencelupkan sampel, Maka sampel dieramkan Lagi hearts Inkubator,
lidi kapas Ke hearts Media transpor Cary Blair kemudian selanjutnya Pemeriksaan dilakukan sama seperti DENGAN
memasukkan lidi kapas tersebut Ke hearts dubur Penderita Pemeriksaan usap dubur Dari spesimen
sedalam 2-3
cm, Penghasilan kena pajak ITU dikeluarkan lidi kapas Sambil Cary Blair. 8
memutar berlawanan Arah, Jarum jam. Lidi kapas Yang
Uji serologis untuk review Konfirmasi isolat Yang di- identifikasi
mengandung Tinja dimasukkan Kembali
sebagai V. cholerae DENGAN dilakukan
71
Reaksi aglutinasi antigen somatik (antigen O) Dan direaksikan DENGAN antisera Ogawa Dan Inaba Ternyata
MENGGUNAKAN antiserum Spesifik V. cholerae O1 Bakteri V. cholera Yang Telah diisolasi menunjukkan hasil
(polivalen, monovalen ogawa Dan Inaba). Untuk uji serologis temuan aglutinasi (penggumpalan) Terhadap serotipe Ogawa.
disiapkan sediaan gelas objek Dan diteteskan 1 tetes polivalen
antisera V. cholerae Hasil Pemeriksaan bakteriologis berdasarkan Usia Dan Jenis
terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA, kemudian diambil spesimen Kelamin disajikan PADA Tabel 2. Hasil Pemeriksaan laboratorium
DENGAN using ose Dan dicampur DENGAN antisera Yang Dari 27 tersangka kolera Adalah 11 orangutan terinfeksi Kuman V.
Telah diteteskan. Kemudian diaduk Sambil sedian gelas
cholera, 8 orangutan di antaranya berumur Lebih Dari 11 Tahun,
digoyang-goyangkan Dan Dilihat ADA tidaknya aglutinasi. Bila
dan 3 orangutan berumur Kurang 12 Tahun. Data Penyanyi
terbentuk aglutinasi dilanjutkan DENGAN antisera monovalen
menunjukkan bahwa KLB kolera Penyanyi PADA orangutan
ogawa Dan Inaba. 8
dewasa LEBIH gede dibandingkan Anak-Anak. Hal Penyanyi
Sesuai DENGAN Pendapat Oleh Suharyono 6 bahwa PADA WAKTU
KLB kolera LEBIH Banyak Menyerang orangutan dewasa
Reaksi Biokimia HASIL Reaksi persatu Memeluk Dan mencium Jenazah tersebut. Penghasilan
kena pajak Upacara Kematian Selesai, dilanjutkan DENGAN
oksidase +
Makan Bersama Yang disediakan di Tempat tersebut Berupa
Tanpa Pertumbuhan Disposals NaCl +
daging babi Dimana Pengolahan makanannya also JAUH Dari
KIA (Kligler Iron Agar) Alkali / Asam
higienis. Mereka mengonsumsi MAKANAN tersebut Tanpa
MIO (Motilitas Indole Ornithine) +++
mencuci serbi terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA. Apabila daging
SSS (Sukrosa Semi Solid) +
babi Masih Tersisa Maka mereka membawanya Ke daerahnya
Lysine +
masin-masing untuk review dimakan Oleh ke- luarganya.
Arginine - Sekembali Dari Upacara Kematian ang-
ornithine +
maltosa +
arabinosa -
72
Göta Keluarga Yang mengikuti Upacara Kematian get asal Dari Air hujan Yang ditampung Serta Sumber mata air
gejala-gejala diare Penghasilan kena pajak Sampai di rumahnya Terbuka sehingga Sangat rentan Sekali terkontaminasi Oleh pembawa.
ATAU selama Perjalanan Pulang. Pola penularan Kuman V.
cholerae through Kontak DENGAN Penderita Penyanyi
* Menurut Entjang, 11 Penyebaran penyakit kolera through
menyebabkan Kejadian Luar Biasa kolera menyebar Ke
Makanan, Minuman, Dan Sumber udara Yang terkontaminasi DAPAT
daerah-Daerah tetangganya. 5
Terjadi KARENA Makanan / Minuman dimasak Kurang matang ATAU
Proporsi orangutan Yang terkena kolera Adalah dewasa dicuci terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA, Makanan / alat-alat Makan
(75%) LEBIH Banyak dibandingkan Anak-anak (25%). Hal dihinggapi lalat Yang memindahkan bibit penyakit, TIDAK cuci serbi
Penyanyi also berkaitan DENGAN Tradisi Memeluk orangutan SEBELUM Makan, gede Buang air sembarangan / TIDAK PADA
sakit Dan Jenazah. Men- urut Tjandra, 10 KLB Terjadi di Wilayah Tempatnya, such as inviting participation di kali ATAU di kebun,
terpencil Yang Sulit mendapat Bersih udara penyebabnya Adalah Makanan / alat-alat Makan disediakan Oleh orangutan Yang
ketiadaan Jamban, Serta Tradisi Memeluk Dan mencium mengandung bibit penyakitnya, terutama pembawa.
V. cholera selama periode antarepidemik, Yaitu periode Saat DAPAT Hidup hearts plankton di Lingkungan udara. Hal Penyanyi
TIDAK ADA Penderita kolera, namun pembawa DAPAT Telah dibuktikan DENGAN Isolasi V. cholera
mengontaminasi Sumber udara dan Makanan Yang mereka O1 Dari 40% sampel plankton di Banglades Dari ekosistem
udara. 13
sentuh sehingga DAPAT menularkannya ditunjukan kepada
orangutan lain. PADA 'masyarakat Nabire Dan Paniai, air minum Sumber udara di Dogemani Dan Makademi (kabupaten
ber- Nabire) Yang TIDAK terkontaminasi
Tabel 3. Jangka Waktu pengidap kolera Yang menderita sakit Dan TIDAK
Sakit / diare Vibrio cholera (+) Vibrio cholera (-) Jangka Waktu
Ya 10 1 11
TIDAK 2 14 16
Jangka Waktu 12 15 27
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan bakteriologis sampel udara Yang Berasal dari Sumber udara desa.
73
V. cholera Dan coliform memperkuat kemung- kinan d aftar P ustaKa
penularannya Beroperasi Kontak Langsung DENGAN jena 1 Departemen Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset
ZAH Penderita kolera Saat Terjadi Upacara duka. Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia TA hun 2007.
Berdasarkan information Dari Dinas Kesehatan Nabire Dan
Aku ta. KASUS Diare di Indonesia. 2008. ( www.piogama.
Paniai PADA Ketiga Tempat tersebut, Satu minggu 2
sebelumnya PERNAH dilakukan Upacara duka. * Menurut ugm.ac.id, diakses Tanggal Juni 9, 2008).
Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Dan Pe-
Fernandez Dan Luth hearts budaya 'masyarakat Papua 3
apabila Terjadi Kematian Maka Kematian akan menimbulkan nyehatan Lingkungan Depkes RI. 2009. Vibrio cholera serogrup
duka cita Yang Mendalam Dan diiringi Oleh Tangisan Dari O1 Dan O139. ( www.pppl. depkes.go.id., diakses Tanggal
Juni 8, 2009).
ANGGOTA Keluarga Dan kerabatnya sehingga ANGGOTA
4 World Health Organization.2009. Kolera. ( www.
Keluarga Yang ditinggalkan Segera berebut Memeluk
who.org., diakses Tanggal Juni 8, 2009).
ANGGOTA keluarganya Yang Meninggal Dan Keluar rumah
5 Amelia, S 2005. kolera Vibrio. (Www.library.usu.
DENGAN mengguling-gulingkan Dirinya. 10
AC id. diakses Tanggal 5 Juni 2008).
6 Soemarsono, H. 1996. Kolera: hearts Buku Ajar Ilmu
u caPan t eriMa K asih dalam lingkungan air tawar di India. konferensi berpihak pro
Asia pada penyakit diare dan Gizi. Yogyakarta, 25-27 Mei
Terima kasih diucapkan ditunjukan kepada Kepala Pusat
tahun 2009.
Penelitian Biomedis Dan Farmasi Departemen Kesehatan, 14 Islam, MS, D. Paul Dan MM HOQ. 2009. Abun-
Melati Wati, Amak, Sri Sugianing- sih, Amak laboratorium tari dan keragaman genetik Vibrio cholera
Bakteriologi Yang Telah membantu Penelitian inisial. diisolasi dari plankton di habitat air tawar di Bangladeh. Prosiding
konferensi Asia pada penyakit arrhoeal di- dan Gizi. Yogyakarta,
25-27 Mei tahun 2009.
74