MENGENAI PHBS
Disusun Oleh :
3A Keperawatan
2019/2020
WAWANCARA MENDALAM MENGENAI PHBS MAHASISWA
PR : pewawancara
P : partisipan
PR : Perkenalkan Kak, Nama saya Nurul sinta. Ini betul dengan Kak Nurul huda kan?
PR : Oh iya kak, kemarin saya sudah janjian dengan kak Nurul kalau hari ini kita akan
melakukan wawancara mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), iya kan?
P : Iya kak.
PR : Oh iya, jadi kak Nurul santai saja yah. Kak nurul jawab saja sesuai yang kak nurul
ketahui.
P : Iya.
PR : Oh iya kak, jadi yang pertama ingin saya tanyakan yaitu apa yang kak Nurul ketahui
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?
P : Yang saya ketahui PHBS itu tindakan dimana kita menerapkan perilaku hidup yang
bersih dan sehat untuk memelihara kesehatan.
PR : Oh begitu ya kak, terus apakah Kak nurul sendiri sudah menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) pada diri kakak?
P : Iya sudah. Saya biasa menjaga kebersihan diri. Yaitu mencuci tangan dengan air bersih
dan menggunakan jamban.
PR : Oh, selain mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan jamban. Apakah ada lagi
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang kakak terapkan?
P : Saya juga mengkonsumsi sayur dan buah serta melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
P : Iya kak.
PR : Oh iya. terus yang ingin saya tanyakan lagi, menurut kakak, apakah Perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) itu penting?
P : Menurut saya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) itu sangat penting untuk
dilaksanakan karena dengan melakukan PHBS kita bisa mencegah penyakit,
memelihara dan meningkatkan kesehatan.
PR : Oh, terus kan tadi kakak katakan melakukan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
bisa mencegah penyakit. Bisa kakak sebutkan penyakit apas saja yang bisa dicegah
dengan melakukan PHBS?
P : Misalnya dengan PHBS mencuci tangan dengan air bersih kita bisa mencegah penyakit
covid19 yang sedang terjadi saat ini, juga bisa mencegah penyakit diare.
PR : Oh iya iya kak. Mungkin itu saja yang ingin saya tanyakan. Terima kasih atas waktunya
yah kak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PR : Perkenalkan Kak, Nama saya Nurul huda Ini betul dengan Kak un ?
PR : Oh iya kak, kemarin kan kita sudah janjian kalau hari ini kita akan melakukan
wawancara mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), betul ?
P : Iya kak.
PR : Oh iya, jadi saya mulai yah Kak . santai saja dan jawab sesuai dengan yang kak un
kerjakan
P : Iya.
PR : yang pertama yang ingin saya tanyakan kak apakah anda sudah menerapkan cuci
tangan dengan air bersih dimasa pandemic ini ?
P : iya saya sudah menerapkan cuci tangan, namun hanya pada saat saat tertentu.
P : pada saat mau makan, selesai makan, setelah buang air besar, setelah memegang benda
benda yang kotor serta setelah keluar rumah.
PR : oke bagaimana teknik atau prosedur cuci tangan yang anda terapkan ?
P : pada saat pandemic ini saya mencuci tangan seperti yang saya liat di tv dan media sosial
P ; cuci tangan yang saya lihat di tv itu cuci tangan dengan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir .
P : Iya kak
PR : Boleh saya Tanya satu pertanyaan lagi kak jika anda bersedia.
P : Pengolaan sampah dirumah saya itu masih menggunakan satu tempat sampah saja.
Tidak dipisahkan antara sampah organik dan non organik.
PR : mengapa anda masih tidak memisahkan antara sampah organic dan sampah non
organic?
P : Karna tidak tersedianya tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan
non organik. Jika harus menggunakan tempat sampah yang biasa saja dan harus
memisahkan sampah organik dan non organik menurut saya sangat ribet, apalagi dirumah
bukan hanya saya yang tinggal. Dan anggota keluarga saya juga tidak suka yang ribet-
ribet. Makanya sampah dibuang pada satu tempat sampah saja.
PR : Oke Bisa anda jelaskan seperti apa itu ribet yang anda maksud?
P : Ribet yang saya maksud kita harus menggunakan 2 tempat sampah yang terpisah, terus
kita harus memberikan label pada tempat sampah itu, karena tidak ada penanda mana
tempat sampah organik dan non organik. Selanjutnya anggota keluarga yang tinggal
dirumah pasti merasa sangat ribet karena setiap kali membuang sampah harus dipisahkan
(apalagi jika sudah tercampur sampah organik dan non organik). Terus kami dirumah
tidak terbiasa juga.
PR : Katanya tadi tidak terbiasa apa smua anggota keluarga sudah bisa membedakan sampah
organik dan non organic
P : anggota keluarga saya belum bisa membedakan sampah organic dan non organic kami
juga tidak mempunyai tempat sampah khusus itu jadi kami belum menerapkannya.
PR : :Oh seperti itu yah kak. Mungkin itu saja yang ingin saya tanyakan. Terima kasih atas
waktunya yah kak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.