Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

SPRAIN

DISUSUN OLEH :

KELAS : III A KEPERAWATAN

KELOMPOK IV

NAMA :
1. ULAN SARI 201801046
2. MUTIARA ANNISA S.HI.UKUM 201801021
3. SISKHA MAUDY PUTRI 201801040
4. PHIRDAYANTI R RAHIM 201801032
5. ARDIANSYAH 201801005
6. ELIN PUSPITA SARI 201801013
7. DYLAN VAHLERI RAMADHAN 201801269
8. OLIVIANA 201801031
9. PUTRI CLARA PERDANI 201801033
10. NURUL FAJRIAH 201801029
11. SITTI NURHALIZAH 201801042

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan kami kemudahan shingga kami dapat menyelsaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
kesehatan,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelsaikan pembuatan makalah dengan judul “SPRAIN”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wasalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................ 2


A. KONSEP MEDIS ................................................................. 2
a. Definisi............................................................................. 2
b. Etiologi............................................................................. 2
c. Patofisiologi..................................................................... 2
d. Manifestasi klinis............................................................. 3
e. Klasifikasi........................................................................ 3
f. Pencegahaan..................................................................... 4
g. Penatalaksanaan............................................................... 4
h. Komplikasi....................................................................... 5
B. ASUHAN KEPERAWATAN............................................... 6

BAB III PENUTUP ....................................................................


A. KESIMPULAN .....................................................................
B. SARAN .................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sprain dan strain merupakan bentuk cidera pada system musculoskeletal.
Meskipun ini merupakan dua kata yang dapat dipertukarkan dalam penggunaannya,
sprain dan strain merupakan dua tipe cidera yang berbeda.
Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament
(jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang
memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi
dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri,
inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus ketidakmampuan menggerakkan
tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal,
seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang kami kemukakkan adalah:
a. Konsep medis SPRAIN
b. Asuhan keperawatan SPRAIN
C. Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk melatih dan
menambah pengetahuan tentang sprain, disini diharapkan agar mahasiswa/i dapat
memahami dan membuat asuhan keperawatan sprain.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep medis
a. Definisi
Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligament atau tendon yang dapat bersifat
sedang atau parah.
Sprain merupakan keadaan ruptura total/parsial pada ligament penyangga yang
mengelilingi sebuah sendi. Biasanya kondisi ini terjadi sesudah gerakan memuntir
yang tajam.(Kowalak, Jennifer P. 2011.Buku Ajar Patofisiologi.EGC: Jakarta)
Sprain merupakan cedera yang paling sering terjadi pada berbagai cabang
olahraga yaitu cedera pada sendi dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal
ini terjadi karena stres berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan
yang berulang ulang dari sendi.(Wahid Abdul. 2013, Buku Saku Asuhan
Keperawatan Dengan gangguan Sistem Muskoloskeletal.TIM: Jakarta)
b. Etiologi
Penyebab SPRAIN :
1). Pemuntiran mendadak dengan tenaga yang lebih kuat dari pada kekuatan
ligament dengan menimbulkan Gerakan sendiri diluar kisaran gerak (RPS)
normal.
2). Fraktur atau dislokasi yang terjadi secara bersamaan
c. Patofisiologi
Adanya tekanan eksternal yang berlebih menyebabkan suatu masalah yang disebut
dengan sprain yang terutama terjadi pada ligamen. Ligamen akan mengalami
kerusakan serabut dari rusaknya serabut yang ringan maupun total ligamen akan
mengalami robek dan ligamen yang robek akan kehilangan kemampuan
stabilitasnya. Hal tersebut akan membuat pembuluh darah akan terputus dan
terjadilah edema ; sendi mengalami nyeri dan gerakan sendi terasa sangat nyeri.
Derajat disabilitas dan nyeri terus meningkat selama 2 sampai 3 jam setelah
cedera akibat membengkaan dan pendarahan yang terjadi maka menimbulkan
masalah yang disebut dengan sprain.
d. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala SPRAIN:
1). Nyeri local ( khususnya pada saat menggerakan sendi)
2). Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.
3). Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
4). Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan.
e. Klasifikasi
SPRAIN dapat diklasifikasikan dalam derajat I,II,III :
1). Sprain derajat I atau ringan menyebabkan regangan berlebihan atau robekan
ringan pada ligamen tanpa instabilitas sendi. Seseorang yang
mengalami sprainringan biasanya mengalami nyeri dan pembekakan ringan
disertai sedikit atau tidak ada kehilangan kemampuan fungsional. Memar tidak
ada atau minimal dan orang tersebut umunya mampu bertumpu pada sendi
yang
mengalami sprain.
2). Sprain derajat II atau sedang mengakibatkan robekan ligamen parsial dan
ditandai dengan memar, nyeri sedang dan bengkak. Orang yang mengalami
sprain sedang biasanya memiliki sedikit kesulitan bertumpu pada sendi yang
mengalami sprain dan mengalami sedikit kehilangan fungsi.
3). Sprain derajat III atau berat mengalami robekan total atau ruptur pada ligamen.
Nyeri, bengkak, dan memar biasanya hebat. Pasien selalu tidak mampu
bertumpu pada sendi.
f. Pencegahan
1). Kenakan sepatu yang aman dan nyaman dalam segala aktivitas, dan pastikan
ukurannya tepat, serta hindari pemakaian sepatu hak tinggi.
2). Olahraga secara rutin, namun jangan terlalu berlebihan, dan jangan lupa untuk
selalu melakukan pemanasan dan peregangan sebelum mulai olahraga.
g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sprain adalah :
1). Pembedahan.
Mungkin diperlukan agar sendi dapat berfungsi sepenuhnya; pengurangan-
pengurangan perbaikan terbuka terhadap jaringan yang terkoyak.
2). Kemotherapi.
Dengan analgetik Aspirin (100-300 mg setiap 4 jam) untuk meredakan nyeri
dan peradangan. Kadang diperlukan Narkotik (codeine 30-60 mg peroral
setiap 4 jam) untuk nyeri hebat.
3). Elektromekanis.
a). Penerapan dingin
Dengan kantong es 24oC
b). Pembalutan / wrapping ekstemal.
Dengan pembalutan, cast atau pengendongan (sung).
c). Posisi ditinggikan.
Jika yang sakit adalah bagian ekstremitas.
d). Latihan ROM.
Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan.
Latihan
pelan-pelan dimulai setelah 7-10 hari tergantung jaringan yang sakit.
e). Penyangga beban.
Menghentikan penyangga beban dengan penggunaan kruk selama 7 hari
atau
lebih tergantung jaringan yang sakit.
h. Komplikasi
Komplikasi Sprain meliputi:
1). Dislokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut tidak sembuh dengan
sempurnah sehungga diperlukan pembedahan untuk memperbaikinya (jika
diperlikan).
2). Gangguan fungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum sembuh
dan tarikan tersebut menyebabkan regangan pada ligamen yang ruptur, maka
ligamen ini dapat sembuh dengan bentuk memanjang,yang disertai
pembentukan jaringan parut secara berlebihan)
B. Asuhan keperawatan
1. Biodata
a. Identitasb pasien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
pendidikan, pekerjaan, golongan darah, no. registrasi, tanggal MRS,
diagnosa medis.
b. Keluhan utama
Nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan
mobilitas/ketidak mampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
c. riwayat kesehatan
d. riwayat penyakit sekarang.
1). kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktivitas kerja atau
setelah berolaraga.
2). Daerah mana yang mengalami trauma.
3). Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan.
e. Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini atau
mengalami trauma pada sistem muskuloskeletal lainnya
f. Riwayat penyakit keluarga.
apakah ada yang menderita penyakit seperti ini.
g. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi: kelemahan, edema, perdarahan, perubahan warna
kulit, ketidakmampuan menggunakan sendi.
b. palpasi: mati rasa
c. Auskultasi
h. pemeriksaan penunjang.
pada sparain untuk diagnosis perlu dilaksanakan rontgen untuk
membedahkan dengan patah tulang.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhungan dengan pelepasan mediator kimia bradikinin
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembengkakan
c. gangguan intergritas kulit berhubungan dengan eriteme
d. resiko hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
3. Intervensi

NO Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria intervensi Rasional


hasil
1 Nyeri berhubungan dengan Dalam waktu 3x Berikan Membantu
pelepasan mediator kimia 24 Jam setelah lingkungan pasien untuk
bradikinin dilakukan tenang dan dapat
tindakan beristirahat
keperawatan nyaman
diharapkan nyeri Ajarkan Mengurangii
berkurang teknik rasa nyeri
KH : ditrakssi yang
Skala nyeri dan dirasakan
berkurang secara relaksasi pasien
subjektif
Pasien dapat Kolaborasi Untuk
beristirahat(-) pemberian mengetahui
TTV dalam batas analgetik status
normal sesuai kesehatan
(TD:120-140/60- indikasi pasien
80 mmHg, N :
60-100, RR : 16- Kaji skala Mengurangi
24 x/menit, T: nyeri rasa sakit
36,5-37,5C) yang
Pantau dirasakan
TTV pasien pasien

Mengetahui
skala nyeri
pasien
2. Gangguan mobilitas fisik Dalam waktu 1x Ciptakan Menurunkan
berhubungan dengan 24 jam setelah lingkungan stimulasi
pembengkakan diberikan yang yang
tindakan tenang kemungkinan
keperawatan besar dapat
klien dapat Berikan menimbulkan
melakukan tindakan agitasi,
aktivas yang hiperaktif,
KH: membuat dan
Menunjuhkan pasien imsommnia
peningkatan merasa
aktivitas nyaman Meningkatkan
seperti relaksasi
Pasien tampak massage
tenang Membantu
Sarankan melawan
TTV dalam pasien pengaruh dari
rentang normal untuk peningkatan
(TD :120-140/60- mengurang metabolism
80 mmHg, N:60- i aktivitas
100X/MENIT, Nadi secara
RR:16-24x/menit Pantau luas
T:36,5-37,5C) tanda vital meningkat
dan catat dan bahkan
nadi baik istirahat,
istirahat takikardia
maupun mungkin di
saat temukan
aktivitas
3
4.
5.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan
disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya, pemelintiran
atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga atau aktivitas kerja.
Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari tangan
dan kaki. Pada trauma olah raga (sepak bola) sering terjadi robekan ligament pada
sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan Jaya tekanan atau
tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan.

B. Saran
Diharapkan makalah dapat memberikan tambahan informasi bagi mahasiswa
tentang konsep teori sprain serta asuhan keperawatan pada sprain.
DAFTAR PUSTAKA

Kowalak, Jennifer P. (2011).Buku Ajar Patofisiologi.EGC: Jakarta

Wahid, Abdul. (2013) Buku Saku Asuhan Keperawatan Dengan gangguan


Sistem Muskoloskeletal.TIM: Jakarta

Kneale, Julia D. (2011). Keperawatan Oretopedia & Trauma Edisi 2. EGC:


Jakarta

Nanda. (2010). Nursing Diagnosis, definition and Clasificationn 2010-2011,


Philadelphia, Nanda.

Anda mungkin juga menyukai